Anda di halaman 1dari 21

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK

INDONESIA
NOMOR 77 TAHUN 2020
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH
Halaman 252-292

KELOMPOK
18
Ecclessia Gampamole
18061104194
Chelchia Kolamban
18061104272
K. PENATAUSAHAAN PEMBAYARAN ATAS KELEBIHAN
PENDAPATAN
1. Ketentuan Umum Terkait hal tersebut di atas, c. Berdasarkan surat pengajuan dari pihak
Dalam hal terdapat kelebihan penerimaan Peraturan Menteri ini mengatur ketiga atas kelebihan pembayaran, PA sesuai
pajak daerah dan atau restitusi daerah, beberapa ketentuan sebagai dengan kewenangannya melakukan proses
Pemerintah Daerah menetapkan Surat berikut: verifikasi dan validasi, yang dimaksudkan
Ketetapan Lebih Bayar (SKLB) sebagai a. Pengembalian atas kelebihan untuk:
dasar pengembalian kelebihan penerimaan penerimaan daerah yang sifatnya 1) memastikan keabsahan bukti yang dijadikan
pendapatan daerah. berulang dan terjadi pada tahun dasar pengajuan.
Berdasarkan Pasal 140 Peraturan yang sama maupun tahun 2) memastikan unsur penyebab pengajuan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 sebelumnya, dengan kriteria pengembalian.
ketentuan untuk pengembalian kelebihan sebagai berikut: d. Unsur penyebab pengajuan pengembalian
penerimaan adalah sebagai berikut: 1) penerimaan daerah berkenaan dapat dikarenakan:
a. Pengembalian atas kelebihan dianggarkan rutin setiap tahun; 1) kesalahan yang dikarenakan kesalahan
Penerimaan Daerah yang sifatnya berulang dan penulisan; atau
dan terjadi pada tahun yang sama maupun 2) objek penerimaan daerah yang 2) adanya keberatan yang oleh pihak ketiga
tahun sama. atas surat penetapan yang sudah disampaikan.
sebelumnya dilakukan dengan b. Informasi kelebihan atas e. Berdasarkan informasi kelebihan atas
membebankan pada rekening penerimaan penerimaan daerah dapat berupa: penerimaan daerah serta hasil verifikasi yang
yang bersangkutan. 1) Surat permohonan dilakukan SKPD terkait, diterbitkan SKLB
b. Pengembalian atas kelebihan pengembalian kelebihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Penerimaan Daerah yang sifatnya tidak pembayaran; f. Setiap pengembalian kelebihan penerimaan
berulang yang terjadi dalam tahun yang 2) rekomendasi APIP; pendapatan harus didasarkan pada Surat
sama dilakukan dengan membebankan 3) rekomendasi BPK-RI; Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB),
pada rekening penerimaan yang 4) putusan pengadilan Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar
bersangkutan. berkekuatan hukum tetap dan (SKRDLB) atau dokumen lainnya yang
c. Pengembalian atas kelebihan sudah tidak ada upaya hukum dipersamakan untuk pendapatan selain pajak
Penerimaan Daerah yang sifatnya tidak lainnya; dan/atau daerah dan retribusi daerah.
berulang yang terjadi pada tahun 5) Informasi lainnya yang
g. Pengguna Anggaran berdasarkan dokumen b. Tahap Pengajuan LS pengembalian 2) Berdasarkan SP2 pengembalian atas
SKPDLB, SKRDLB atau dokumen lainnya yang atas kelebihan penerimaan pendapatan kelebihan penerimaan daerah yang
dipersamakan untuk pendapatan selain pajak daerah sifatnya tidak berulang dan terjadi pada
daerah dan retribusi daerah menerbitkan surat Bagian 1 - Penyesuaian Pendapatan sebelumnya, Bendahara Pengeluaran
permohonan pembayaran pengembalian Berdasarkan pengajuan SKLB untuk SKPKD melakukan penyesuaian
kelebihan penerimaan pajak daerah/retribusi pengembalian atas kelebihan pencatatan terhadap pengembalian atas
daerah kepada BUD. Penerimaan Daerah: kelebihan penerimaan daerah dimaksud
h. Berdasarkan surat permohonan pembayaran 1) yang sifatnya berulang dan terjadi pada yang dibebankan pada BTT.
kelebihan penerimaan pajak daerah/retribusi tahun yang sama maupun tahun
daerah dari PA, BUD menerbitkan Surat Perintah sebelumnya
Pembayaran (SP2) untuk pengembalian 2) yang sifatnya tidak berulang yang
kelebihan penerimaan pajak daerah/retribusi terjadi dalam tahun yang sama
daerah. Bendahara Penerimaan SKPD/SKPKD
i. Penatausahaan pembayaran atas kelebihan melakukan koreksi padarekening
penerimaan pendapatan memuat informasi, penerimaan yang bersangkutan.
aliran data, serta penggunaan dan penyajian Bagian 2 - Belanja Tidak Terduga
dokumen yang dilakukan secara elektronik. Berdasarkan pengajuan SKLB, Bendahara
Pengeluaran SKPD/SKPKD akan
2. Ketentuan Pelaksanaan memproses pengajuan LS pengembalian
a. Tahap Penerbitan SKLB atas kelebihan pendapatan daerah dan
1) Bendahara Penerimaan menerima informasi membebankannya pada rekening belanja
kelebihan atas tidak terduga.
penerimaan pendapatan daerah. c. Tahap Penyesuaian Pencatatan
2) Bendahara Penerimaan melakukan verifikasi 1) Berdasarkan SP2 pengembalian atas
terhadap informasi atau permohonan kelebihan penerimaan daerah yang
pengembalian kelebihan penerimaan sifatnya berulang dan terjadi pada tahun
pendapatan daerah. yang sama, Bendahara Penerimaan SKPD
3) Setelah terverifikasi, Bendahara Penerimaan melakukan penyesuaian pencatatan
menyiapkan SKLB. terhadap pengembalian atas kelebihan
L. PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
BELANJA
1. Ketentuan Umum
Belanja daerah adalah semua kewajiban c. Pengeluaran kas tersebut di atas tidak Terkait hal tersebut di atas,
daerah yang diakui sebagai pengurang nilai termasuk pengeluaran keadaan darurat Peraturan Menteri ini mengatur
kekayaan bersih dalam periode tahun dan/atau keperluan mendesak sesuai dengan beberapa ketentuan sebagai
anggaran berkenaan. Belanja daerah ketentuan peraturan perundang-undangan. berikut:
meliputi semua pengeluaran dari Rekening a. Atas persetujuan PA, Bendahara
d. Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Kas Umum Daerah, yang mengurangi ekuitas Pengeluaran SKPD dapat
Pengeluaran pembantu melaksanakan
dana lancar, yang mana merupakan b. melimpahkan sebagian UP yang
pembayaran setelah: dikelolanya kepada Bendahara
kewajiban daerah dalam satu tahun
1. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran Pengeluaran Pembantu untuk
anggaran. Belanja daerah dipergunakan
dalam rangka pelaksanaan urusan
yang diterbitkan oleh PA/KPA beserta bukti pelaksanaan sub kegiatan pada
pemerintahan yang menjadi kewenangan transaksinya; Unit SKPD.
provinsi atau kabupaten/kota yang 2. menguji kebenaran perhitungan tagihan c. Pembayaran belanja secara
ditetapkan dengan ketentuan perundang- yang tercantum dalam dokumen pembayaran; sekaligus kepada penyedia
undangan. Pelaksanaan belanja memuat dan barang/jasa atau melalui
informasi, aliran data, serta penggunaan dan 3. menguji ketersediaan dana yang pemberian uang panjar, dilakukan
penyajian dokumen yang dilakukan secara bersangkutan dengan terlebih dahulu mendapat
elektronik. Berdasarkan Pasal 141, Pasal persetujuan PA/KPA yang
e. Bendahara Pengeluaran/Bendahara
150, dan Pasal 151 Peraturan Pemerintah dituangkan dalam Nota Pencairan
Pengeluaran Pembantu wajib menolak
Nomor 12 Tahun 2019, pelaksanaan belanja Dana (NPD) yang diajukan oleh
melakukan pembayaran dari PA/KPA apabila PPTK.
diatur sebagai berikut:
persyaratan tidak dipenuhi. d. Pemberian uang panjar
a. Setiap pengeluaran harus didukung bukti
yang lengkap dan sah mengenai hak yang
f. Bendahara Pengeluaran/Bendahara berdasarkan NPD dilakukan
diperoleh oleh pihak yang menagih. Pengeluaran Pembantu bertanggung jawab secara non tunai melalui
b. Pengeluaran kas yang mengakibatkan secara pribadi atas pembayaran yang pemindahbukuan dari rekening
beban APBD tidak dapat dilakukan sebelum dilaksanakannya. Bendahara
rancangan Peraturan Daerah tentang APBD g. Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pengeluaran/Bendahara
2. Ketentuan Pelaksanaan
A. Pelaksanaan Belanja Menggunakan Uang b) Dalam hal sampai dengan batas yang B. Pelaksanaan Belanja Tanpa Uang
Panjar telah ditentukan atau pelaksanaan sub Panjar
kegiatan telah selesai, PPTK menyusun 1)  PPTK melakukan belanja sebagai
1. Pengajuan Uang Panjar
rekapitulasi belanja yang menggunakan pelaksanaan sub kegiatan yang
a) PPTK menghitung kebutuhan uang panjar yang uang panjar dilampiri
berdasarkan rencana pelaksanaan sub kegiatan dan dikelolanya dan untuk itu melakukan
DPA SKPD. dengan bukti-bukti yang sah, untuk transaksi dengan pihak penyedia
b) PPTK menyiapkan NPD. selanjutnya diserahkan kepada barang/jasa.
c) PPTK menyampaikan NPD kepada PA/KPA untuk Bendahara Pengeluaran untuk diverifikasi 2)  Atas belanja yang dilakukan, PPTK
mendapatkan persetujuan. dan sebagai bahan pertanggungjawaban diwajibkan untuk
d) PA/KPA memberikan persetujuan terhadap NPD belanja. mendapatkan bukti belanja yang sah
dan menyampaikannya kepada Bendahara c) Berdasarkan hasil verifikasi atas sebagai syarat keabsahan belanja
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu. rekapitulasi belanja terdapat kekurangan secara materiil.
e) Berdasarkan NPD yang telah mendapat pembayaran atas uang panjar yang
persetujuan PA/KPA, Bendahara 3)  Berdasarkan bukti-bukti belanja
diberikan, Bendahara Pengeluaran yang sah, PPTK menyiapkan NPD.
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu melakukan pembayaran kekurangan
mencairkan uang panjar sebesar yang tercantum pembayaran tersebut secara non tunai
secara non tunai melalui pemindahbukuan dari melalui pemindahbukuan dari rekening
rekening Bendahara Pengeluaran/Bendahara Bendahara Pengeluaran ke rekening
Pengeluaran Pembantu ke rekening PPTK. PPTK.
2. Pelaksanaan Belanja d) Berdasarkan hasil verifikasi atas
a) Setelah menerima uang panjar tersebut, PPTK rekapitulasi belanja terdapat kelebihan
melakukan belanja sebagai pelaksanaan sub uang panjar, PPTK melakukan
kegiatan yang dikelolanya. Pada saat pelaksanaan pengembalian kelebihan uang panjar
belanja, PPTK diwajibkan untuk mendapatkan bukti secara non tunai melalui
belanja yang sah sebagai syarat keabsahan belanja pemindahbukuan dari rekening PPTK ke
secara materiil. rekening Bendahara Pengeluaran.
M. PENETAPAN BESARAN UANG PERSEDIAAN

1. Ketentuan Umum   b. Menentukan keseluruhan rencana belanja yang akan


Penetapan besaran Uang Persediaan (selanjutnya disebut
menggunakan UP, dengan cara melakukan pengurangan
UP) merupakan kebijakan Pemerintah Daerah masing-
total belanja berdasarkan DPA SKPD dengan jumlah
masing yang ditetapkan dalam keputusan Kepala Daerah
besaran belanja LS yang sudah dihitung.
berdasarkan perhitungan besaran UP yang dilakukan oleh
c. Melakukan proyeksi frekuensi berapa kali bendahara
BUD.
melakukan LPJ UP dalam setahun berdasarkan justifikasi
Beberapa ketentuan umum terkait penetapan besaran UP
dan/atau pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
untuk setiap SKPD adalah sebagai berikut:
d. Menentukan besaran UP dengan rumus:
a. Besaran UP merupakan besaran belanja yang
direncanakan tidak menggunakan mekanisme LS. Besaran UP=
Dengan demikian, penghitungan besaran UP didahului
dengan melakukan perhitungan besaran anggaran
belanja yang akan menggunakan LS. Alternatif 2: Batas maksimal nilai UP ditentukan berdasarkan
b. Besaran UP dapat juga dihitung berdasarkan proporsi pagu anggaran SKPD
tertentu dari keseluruhan anggaran belanja yang a. Menetapkan batas maksimal nilai UP berdasarkan pagu
ditetapkan pada DPA-SKPD. anggaran yang dimiliki SKPD sebagaimana digambarkan
2. Ketentuan Pelaksanaan dalam contoh di bawah ini (angka hanya sebagai ilustrasi):
Perhitungan besaran UP dilakukan dengan cara sebagai 1) maksimal Rp.50.000.000 untuk Pagu DPA SKPD sampai
berikut: dengan Rp.500.000.000.
Alternatif 1: Membagi total belanja UP dengan frekuensi 2)  maksimal Rp.75.000.000 untuk Pagu DPA SKPD diatas
Rp.500.000.000 sampai dengan Rp.1.000.000.000.
pengajuan LPJ UP
3)  maksimal Rp.100.000.000 untuk Pagu DPA SKPD diatas
a. Menentukan besaran rencana belanja dengan LS, yang
Rp.1.000.000.000.
merupakan penjumlahan antara besaran LS dari belanja
operasi, belanja modal, belanja tak terduga, dan belanja
transfer.
g. Bendahara Pengeluaran Pembantu bertanggung jawab
N. PROSES PELIMPAHAN UANG PERSEDIAAN atas penggunaan UP yang dilimpahkan oleh Bendahara
1. Ketentuan Umum Pengeluaran.
Pelimpahan Uang Persediaan (untuk selanjutnya disingkat Pelimpahan UP) h. Pelimpahan UP kepada Bendahara Pengeluaran
adalah alokasi UP yang ada di Bendahara Pengeluaran untuk Bendahara Pembantu berakhir ketika sub kegiatan unit SKPD yang
Pengeluaran Pembantu. Pelimpahan UP ini bertujuan untuk memperlancar bersangkutan telah selesai dilaksanakan dan apabila
proses pelaksanaan kegiatan pada SKPD, khususnya yang dikelola oleh Kuasa terdapat sisa uang persediaan, disetorkan secara non
Pengguna Anggaran. tunai melalui pemindahbukuan dari rekening Bendahara
Pelimpahan UP digunakan untuk membiayai belanja-belanja yang dilakukan Pengeluaran Pembantu ke rekening Bendahara
oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu di luar LS maupun TU. Proses Pengeluaran.
pelimpahan UP ini muncul karena adanya ketentuan yang mengatur bahwa Ketentuan pelaksanaan Pelimpahan UP adalah sebagai
Bendahara Pengeluaran Pembantu hanya berwenang untuk mengajukan berikut:
permintaan pembayaran menggunakan SPP-LS dan SPP-TU.
Beberapa ketentuan umum terkait proses Pelimpahan UP adalah sebagai 2. Ketentuan Pelaksaan
berikut: a. Pengguna Anggaran menetapkan besaran pelimpahan
a. Proses pelimpahan UP didasarkan pada perencanaan internal SKPD dan UP berdasarkan usulan dari Bendahara Pengeluaran.
harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna Anggaran (PA). b. Bendahara Pengeluaran Pembantu mengajukan
b. Atas persetujuan PA, Bendahara Pengeluaran SKPD dapat melimpahkan permohonan pelimpahan UP kepada Pengguna
sebagian UP yang dikelolanya kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu Anggaran melalui Kuasa Pengguna Anggaran.
untuk pelaksanaan sub kegiatan pada unit SKPD, yang dilakukan secara non c. Berdasarkan besaran pelimpahan UP yang ditetapkan
tunai melalui pemindahbukuan dari rekening Bendahara Pengeluaran ke oleh Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran
rekening Bendahara Pengeluaran Pembantu. melimpahkan UP ke rekening Bendahara Pengeluaran
c. Persetujuan PA dan besaran pelimpahan UP dituangkan dalam surat Pembantu.
keputusan PA tentang besaran pelimpahan UP kepada Bendahara Pengeluaran d. Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran
Pembantu dengan mempertimbangkan usul Bendahara Pengeluaran. Pembantu melakukan pencatatan pelimpahan UP
d. Besarnya jumlah uang yang dilimpahkan tersebut memperhitungkan tersebut pada buku-buku terkait.
besarnya kegiatan yang dikelola oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) serta Bendahara Pengeluaran Pembantu dapat mengajukan
waktu pelaksanaan kegiatan. permintaan pelimpahan UP berikutnya kepada
e. Atas dasar pelimpahan UP tersebut, maka Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran sebesar pelimpahan UP yang
O. PERMINTAAN
PEMBAYARAN f. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP GU dilakukan oleh
1. Ketentuan Umum Bendahara Pengeluaran dalam rangka mengganti UP. Pengajuan SPP
Permintaan Pembayaran dilakukan oleh Bendahara GU dilampiri dengan dokumen asli pertanggungjawaban penggunaan
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu sebagai proses UP.
awal pembayaran oleh Pemerintah Daerah kepada Pihak Terkait g. Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran UP dan GU ditetapkan
sekaligus sebagai proses pembebanan rekening Belanja. Proses dengan Keputusan Kepala Daerah.
permintaan pembayaran memuat informasi, aliran data, serta h. Bendahara Pengeluaran atau Bendahara Pengeluaran Pembantu
penggunaan dan penyajian dokumen yang dilakukan secara mengajukan SPP TU untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat
elektronik. mendesak dan tidak dapat menggunakan SPP LS dan/atau SPP
Berdasarkan Pasal 142 sampai dengan Pasal 146 Peraturan UP/GU.
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019, permintaan pembayaran diatur i. Batas jumlah pengajuan SPP TU harus mendapat persetujuan dari
sebagai berikut: PPKD dengan memperhatikan rincian kebutuhan dan waktu
a. Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP kepada PA melalui penggunaannya ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Dalam
PPK SKPD berdasarkan SPD atau dokumen lain yang hal sisa TU tidak habis digunakan dalam 1 (satu) bulan, sisa TU
dipersamakan dengan SPD. disetor ke Rekening Kas Umum Daerah. Pengajuan SPP TU dilampiri
b. Pengajuan SPP kepada KPA berdasarkan pertimbangan besaran dengan daftar rincian rencana penggunaan dana.
SKPD dan lokasi, disampaikan Bendahara Pengeluaran Pembantu j. Ketentuan batas waktu penyetoran sisa TU dikecualikan untuk:
melalui PPK Unit SKPD berdasarkan SPD atau dokumen lain yang 1) Kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan; dan/atau
dipersamakan dengan SPD. 2) Kegiatan yang mengalami perubahan jadwal dari yang telah
c. Pengajuan SPP kepada KPA berdasarkan pertimbangan besaran ditetapkan sebelumnya akibat peristiwa di luar kendali PA/KPA.
anggaran Kegiatan SKPD, disampaikan Bendahara Pengeluaran k. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPPLS dilakukan oleh
pembantu melalui PPK SKPD berdasarkan SPD atau dokumen lain Bendahara Pengeluaran untuk pembayaran:
yang dipersamakan dengan SPD. 1) gaji dan tunjangan;
d. SPP yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran terdiri atas SPP 2) kepada pihak ketiga atas pengadaan barang dan jasa; dan
UP, SPP GU, SPP TU, dan SPP LS. Sedangkan SPP yang dapat 3) kepada pihak ketiga lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
diajukan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu terdiri atas SPP perundang-undangan.
TU dan SPP LS. l. Pengajuan dokumen SPP LS untuk pembayaran pengadaan barang
e. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP UP dilakukan oleh dan jasa dapat juga dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu
e. Besaran TU dihitung berdasarkan pengajuan PPTK atau pihak
m. Pengajuan dokumen SPP LS untuk pembayaran pengadaan
terkait lainnya yang telah diverifikasi oleh bendahara
barang dan jasa oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara
pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu. Pengajuan
Pengeluaran pembantu, dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari sejak
permintaan pembayaran TU ini didokumentasikan dalam SPP TU
diterimanya tagihan dari pihak ketiga melalui PPTK.
yang terdiri atas:
n. Pengajuan SPP LS dilampiri dengan kelengkapan persyaratan
1. Ringkasan SPP-TU;
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
2. Rincian belanja yang diajukan TU-nya sampai dengan sub
undangan.
rincian objek.
f. Belanja LS adalah belanja yang dananya ditransfer langsung dari
Terkait hal tersebut di atas, Peraturan Menteri ini mengatur
RKUD ke rekening pihak ketiga. Meskipun demikian, pembayaran
beberapa ketentuan sebagai berikut:
gaji dan tunjangan dikategorikan sebagai belanja LS dengan
a. Dalam rangka kelancaran pelaksanaan sub kegiatan, SKPD
pertimbangan transfer dananya dilakukan langsung dari RKUD ke
diberikan UP yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran SKPD.
penerima (tanpa melalui rekening bendahara pengeluaran/
b. Besaran UP untuk masing-masing SKPD ditetapkan dengan
bendahara pengeluaran pembantu).
Keputusan Kepala Daerah tentang besaran UP, yang ditetapkan
g. SPP-LS kepada pihak ketiga lainnya digunakan untuk
satu kali dalam satu tahun pada awal tahun anggaran,
pembayaran antara lain:
berdasarkan pertimbangan:
1)  hibah berupa uang;
1. Ketersediaan kas di RKUD;
2)  bantuan sosial berupa uang;
2. rencana pembayaran belanja dengan menggunakan mekanisme
3)  bantuan keuangan;
LS;
4)  subsidi;
3. besaran anggaran SKPD.
5)  bagi hasil;
c. Pengajuan SPP UP mengacu pada Keputusan Kepala Daerah
6)  belanja tidak terduga untuk pengembalian kelebihan
tentang besaran UP dan disertai dengan pernyataan pengguna
penerimaan
anggaran bahwa uang persediaan akan digunakan sesuai dengan
yang terjadi pada tahun anggaran sebelumnya;
peruntukannya.
7)  pembayaran kewajiban pemda atas putusan pengadilan, dan
d. Besaran GU dihitung berdasarkan belanja-belanja yang telah
rekomendasi APIP dan/atau rekomendasi BPK.
diverifikasi oleh bendahara pengeluaran dan tidak melebihi
h. Pengajuan SPP-LS harus disertai dengan berbagai kelengkapan
besaran UP. Pengajuan SPP-GU terdiri atas:
sesuai dengan jenis pengajuannya berdasarkan ketentuan
1)  Ringkasan SPP-GU;
peraturan perundang-undangan. Pengajuan Permintaan
2)  Rincian belanja yang diajukan penggantiannya sampai dengan
1)  Ringkasan SPP-LS;
5)  Berdasrkan bukti-bukti transaksi c) Setelah memberikan persetujuan, PA
2)  Rincian belanja yang diajukan
belanja penggunaan UP yang memberikan Daftar Rincian Rencana Belanja
pembayarannya sampai dengan sub rincian
disampaikan oleh PPTK, Bendaraha TU kepada PPKD.
objek.
Pengeluaran menyiapkan: d) PPKD memberikan persetujuan Daftar
i. Pihak ketiga berkewajiban untuk
a) Rencana Rincian Belanja TU dengan
menyampaikan kode e-billing untuk
LPJPenggunaanUPdisertaidenganbukti memperhatikan batas jumlah pengajuan
pembayaran atau penyetoran pajak secara
-buktitransaksiyang lengkap dan sah, permintaan belanja TU yang ditetapkan
elektronik kepada PPTK.
termasuk dokumen perpajakan terkait. dengan Peraturan Kepala Daerah.
b) Pengajuan Permintaan GU yang 2) Pengajuan Permintaan Pembayaran TU
2. Ketentuan Pelaksanaan
didokumentasikan dalam SPP- GU. a)  Bendahara Pengeluaran/Bendahara
a. Pengajuan Permintaan Pembayaran UP
c. Pengajuan Permintaan Pembayaran Pengeluaran Pembantu menerima Daftar
1) Bendahara Pengeluaran menyiapkan SPP-
TU Rincian Rencana Belanja TU sebagai dasar
UP sesuai dengan besaran UP yang
1) Pengajuan Permintaan Belanja TU: pengajuan permintaan pembayaran TU.
ditetapkan berdasarkan SK Kepala Daerah;
a)  PPTK menyusun rencana kebutuhan b)  Bendahara Pengeluaran/Bendahara
2) Bendahara Pengeluaran mengajukan
belanja yang akan didanai TU, Pengeluaran Pembantu meneliti rencana
permintaan pembayaran UP tersebut kepada
berdasarkan rencana sub kegiatan dan belanja TU dengan langkah sebagai berikut:
Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD.
DPA-SKPD, untuk memastikan bahwa (1)  Meneliti dokumen DPA untuk memastikan
b. Pengajuan Permintaan Pembayaran GU
kebutuhan dana tersebut memenuhi bahwa belanja terkait tidak melebihi sisa
1)  Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-
persyaratan pengajuan permintaan anggaran;
GU dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran
belanja TU, yaitu: (2)  Meneliti dokumen SPD untuk memastikan
dalam rangka mengganti UP.
(1) Kegiatan yang bersifat mendesak; dana untuk belanja terkait telah disediakan;
2)  Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP-
(2) Tidak dapat menggunakan SPP-LS (3)  Meneliti perhitungan pengajuan TU
GU kepada PA melalui PPK-SKPD dilampiri
dan/atau SPP UP/GU. dan/atau dokumen yang mendasarinya;
Surat Pengesahan Laporan
b)  PPTK menyiapkan rincian rencana c)  Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pertanggungjawaban UP.
penggunaan dana TU sebagai syarat Pengeluaran Pembantu menyiapkan
3)  Besaran SPP-GU adalah sebesar UP yang
pengajuan permintaan belanja TU yang permintaan TU yang didokumentasikan dalam
dipertanggungjawabkan oleh Bendahara
didokumentasikan dalam Daftar SPP-TU;
Pengeluaran.
Rincian Rencana Belanja TU. PPTK d)  Bendahara Pengeluaran/Bendahara
4)  SPP-GU diajukan apabila UP telah
kemudian menyampaikan Daftar Pengeluaran Pembantu mengajukan
dipergunakan paling sedikit 50% (lima puluh
d. Pengajuan Permintaan Pembayaran LS c) Berdasarkan rekapitulasi daftar gaji dan (1)  dokumen kontrak;
1) Pengajuan Permintaan Pembayaran LS Gaji dan tunjangan dan dokumen pendukung, (2)  berita acara pemeriksaan;
Tunjangan Bendahara Pengeluaran memverifikasi (3)  berita acara kemajuan
a) PPTK menyiapkan rekapitulasi daftar gaji dan tunjangan rencana belanja gaji dan tunjangan dengan pekerjaan;
sebagai dokumen pengajuan permintaan pembayaran LS langkah antara lain: (4)  berita acara penyelesaian
Gaji dan Tunjangan. (1)  Meneliti dokumen DPA untuk pekerjaan;
b) Rekapitulasi daftar gaji dan tunjangan dilengkapi: memastikan bahwa belanja gaji dan (5)  berita acara serah terima
(1) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani tunjangan yang akan diajukan tidak barang dan jasa;
oleh pejabat sesuai kewenangan; melebihi sisa anggaran; (6)  berita acara pembayaran;
(2)Salinan dokumen pendukung perubahan data pegawai (2)  Meneliti dokumen SPD terkait untuk (7)  surat jaminan bank;
yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang memastikan dana untuk belanja gaji dan (8)  surat referensi/keterangan
meliputi: tunjangan yang akan diajukan telah bank;
(a)  gaji induk; disediakan; (9)  jaminan pembayaran dari bank
(b)  gaji susulan; (3)  Meneliti validitas perhitungan dokumen yang samadengan bank RKUD;
(c)  kekurangan gaji; daftar gaji. (10)  surat pernyataan kesanggupan
(d)  gaji terusan; d) Berdasarkan hasil verifikasi, Bendahara dari pihak lain/rekanan untuk
(e)  SK CPNS; Pengeluaran menyiapkan pengajuan menyelesaikan pekerjaan seratus
(f)  SK PNS; permintaan pembayaran LS Gaji dan persen sampai dengan berakhir
(g)  SK kenaikan pangkat; Tunjangan yang didokumentasikan dalam masa kontrak;
(h)  SK jabatan; SPP-LS Gaji dan Tunjangan. Pengajuan (11)  dokumen lain yang
(i)  kenaikan gaji berkala; tersebut disampaikan kepada PA melalui dipersyaratkan untuk kontrak-
(j)  surat pernyataan pelantikan; PPK-SKPD. kontrak yang dananya sebagian
(k)  surat pernyataan melaksanakan tugas; 2) Pengajuan Permintaan Pembayaran LS atau seluruhnya bersumber dari
(l)  daftar keluarga (KP4); Pengadaan Barang dan penerusan pinjaman/hibah luar
(m)fotokopi surat nikah; Jasa negeri. Kelengkapan dokumen
(n)  fotokopi akte kelahiran; a)  Bendahara Pengeluaran/Bendahara pengadaan di atas disesuaikan
(o)  surat keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP) Pengeluaran Pembantu dengan kebutuhan berdasarkan
gaji; menyiapkan LS Pengadaan Barang dan jenis atau sifat pengadaan barang
(p)  surat keterangan masih sekolah/kuliah; Jasa dengan mengacu kepada berita acara dan jasa yang dilakukan.
b)  Bendahara 3) Pengajuan Permintaan Pembayaran LS (3)  Meneliti kelengkapan dan validitas
Pengeluaran/Bendahara Kepada Pihak Ketiga Lainnya perhitungan berdasarkan keputusan Kepala
Pengeluaran Pembantu a)  Bendahara Pengeluaran/Bendahara Daerah dan/atau dokumen pendukung
memverifikasi rencana belanja Pengeluaran Pembantu menyiapkan LS lainnya.
pengadaan barang dan jasa dengan Kepada Pihak Ketiga Lainnya dengan d)  Berdasarkan hasil verifikasi, Bendahara
mengacu kepada Keputusan Kepala Daerah Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran
langkah antara lain:
dan dokumen pendukung lainnya. Pembantu mengajukan Permintaan LS
(1) Meneliti dokumen SPD terkait
b)  Besaran Pengajuan LS kepada pihak kepada Pihak Ketiga lainnya yang
untuk memastikan dana untuk belanja
ketiga lainnya sesuai dengan ketentuan didokumentasikan dalam SPP-LS kepada
pengadaan barang dan jasa yang akan
peraturan perundang-undangan, dihitung Pihak Ketiga lainnya.
diajukan telah disediakan;
berdasarkan keputusan kepala daerah e)  Bendahara Pengeluaran/Bendahara
(2)  Meneliti dokumen DPA untuk
dan/atau dokumen pendukung lainnya yang Pengeluaran Pembantu mengajukan
memastikan bahwa belanja
telah diverifikasi oleh bendahara persetujuan permintaan pembayaran LS
pengadaan barang dan jasa yang akan
pengeluaran. pihak ketiga lainnya tersebut kepada
diajukan tidak melebihi sisa anggaran;
c)  Bendahara Pengeluaran/Bendahara PA/KPA melalui PPK- SKPD/PPK-Unit SKPD.
(3)  Meneliti kelengkapan dan validitas
Pengeluaran Pembantu memverifikasi 3. Dokumen Terkait
perhitungan atas tagihan pihak ketiga,
rencana pembayaran kepada pihak ketiga Ilustrasi dokumen permintaan pembayaran
Berita Acara Serah Terima (BAST), dan
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan antara lain sebagai berikut:
dokumen pengadaan barang dan jasa.
perundang- undangan dengan langkah
c) Berdasarkan hasil verifikasi,
antara lain:
Bendahara Pengeluaran/Bendahara
(1)  Meneliti dokumen DPA untuk
Pengeluaran Pembantu menyiapkan
memastikan bahwa pembayaran kepada
pengajuan permintaan pembayaran LS
Pihak Ketiga lainnya sesuai dengan
Pengadaan Barang dan Jasa yang
ketentuan peraturan perundang-undangan
didokumentasikan dalam SPP-LS
yang akan diajukan tidak melebihi sisa
Pengadaan Barang dan Jasa.
anggaran;
d) Bendahara Pengeluaran/Bendahara
(2)  Meneliti dokumen SPD terkait untuk
Pengeluaran Pembantu mengajukan
memastikan dana untuk pembayaran
persetujuan permintaan pembayaran
kepada Pihak Ketiga lainnya sesuai dengan
LS Pengadaan Barang dan Jasa
a. SPP-UP b. SPP-GU
c. SPP-TU
d. SPP-LS Gaji dan d. SPP-LS Gaji dan
Tunjangan Tunjangan
e. SPP-LS Barang dan Jasa f. SPP-
LSPihakKetigaLainnya
P.
PERINTAHMEMBAYA f. Dalam hal hasil verifikasi tidak memenuhi syarat, PA/KPA tidak
R
1. Ketentuan Umum menerbitkan SPM-LS.
Perintah membayar adalah kewenangan yang dimiliki Pengguna g. PA/KPA mengembalikan dokumen SPP-LS dalam hal hasil verifikasi
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk belanja yang telah tidak memenuhi syarat, paling lambat 1 (satu) hari terhitung sejak
dianggarkan dalam DPA SKPD. Perintah membayar didahului diterimanya SPP.
dengan proses verifikasi belanja oleh PPK SKPD yang sekaligus Terkait hal tersebut di atas, Peraturan Menteri ini mengatur
menandai pengakuan belanja tersebut. Proses perintah beberapa ketentuan sebagai berikut:
membayar memuat informasi, aliran data, serta penggunaan dan a. PPK-SKPD/PPK-Unit SKPD melakukan verifikasi kelengkapan dan
penyajian dokumen yang dilakukan secara elektronik. keabsahan pengajuan permintaan pembayaran dari Bendahara
Berdasarkan Pasal 147 dan Pasal 148 Peraturan Pemerintah Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu.
Nomor 12 Tahun 2019, perintah membayar diatur sebagai b. Perintah pembayaran diajukan oleh Pengguna Anggaran kepada
berikut: Kuasa BUD dan didokumentasikan dalam SPM yang disiapkan oleh
a. Berdasarkan pengajuan SPP-UP, PA mengajukan permintaan PPK-SKPD/PPK-Unit SKPD setelah sebelumnya melakukan verifikasi
UP kepada Kuasa BUD dengan menerbitkan SPM-UP. kelengkapan dan keabsahan pengajuan pembayaran
b. Berdasarkan pengajuan SPP-GU, PA mengajukan penggantian c. Jenis SPM terdiri atas:
UP yang telah digunakan kepada Kuasa BUD dengan 1) SPM-UP
menerbitkan SPM- GU. 2) SPM-GU
c. Berdasarkan pengajuan SPP-TU, PA/KPA mengajukan 3) SPM-TU
permintaan TU kepada Kuasa BUD dengan menerbitkan SPM-TU. 4) SPM-LS Gaji dan Tunjangan
d. Berdasarkan SPP-LS yang diajukan oleh Bendahara 5) SPM-LS Pengadaan Barang dan Jasa 6) SPM-LS Pihak ketiga
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran pembantu, PPK-SKPD/PPK lainnya
Unit SKPD melakukan verifikasi atas: PPK-Unit SKPD berwenang melakukan verifikasi kelengkapan dan
1) Kebenaran materil surat bukti mengenai hak pihak penagih keabsahan hanya untuk pengajuan permintaan pembayaran LS
2) kelengkapan dokumen yang menjadi persyaratan/sehubungan dan/atau TU dari Bendahara Pengeluaran Pembantu.
dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa 3) d. PPK-Unit SKPD berwenang melakukan verifikasi kelengkapan dan
ketersediaan dana yang bersangkutan keabsahan hanya untuk pengajuan permintaan pembayaran LS
3) ketersediaan dana yang bersangkutan dan/atau TU dari Bendahara Pengeluaran Pembantu.
e. Berdasarkan hasil verifikasi, PA/KPA memerintahkan e. PA/KPA dilarang menerbitkan SPM yang membebani tahun
pembayaran atas Beban APBD melalui penerbitan SPM-LS anggaran berkenaan setelah tahun anggaran berakhir.
b. Perintah Membayar GU
f. Dalam hal PA/KPA berhalangan sementara, 4)  Pengguna Anggaran menandatangani
a. PPK-SKPDmelakukanverifikasiatasSPP-
yang bersangkutan dapat menunjuk pejabat dan menerbitkan SPM-GU paling lama 2
GUdanLPJPenggunaan UP beserta bukti-
yang diberi wewenang untuk menandatangani (dua) hari sejak proses verifikasi
bukti transaksinya yang diterima dari
SPM berdasarkan Surat Tugas PA/KPA. dinyatakan lengkap dan sah untuk
Bendahara Pengeluaran dengan langkah
g. Dalam hal PA/KPA berhalangan tetap, kemudian disampaikan kepada Kuasa
berikut:
penunjukkan pejabat yang diberi wewenang BUD, dengan dilengkapi:
Meneliti dokumen DPA untuk memastikan
untuk menandatangani SPM ditetapkan dengan a. Surat Pernyataan Tanggung Jawab
bahwa belanja terkait tidak melebihi sisa
Keputusan Kepala Daerah. Mutlak PA; dan
anggaran;
h. PPK-SKPD/PPK Unit SKPD dalam penerbitan b) Surat Pernyataan Verifikasi PPK-SKPD
b) Meneliti dokumen SPD untuk
setiap SPM, melakukan pencatatan pada yang dilampiri checklist kelengkapan
memastikan dana untuk belanja terkait
register SPM. dokumen.
telah disediakan;
c) Meneliti kelengkapan dan keabsahan c. Perintah Membayar TU
2. Ketentuan Pelaksanaan a. Berdasarkan pengajuan SPP-TU oleh
bukti-bukti transaksi dan dokumen
a. Perintah Membayar UP BendaharaPengeluaran/Bendahara
perpajakan terkait.
1) Berdasarkan SPPUP yang diajukan oleh Pengeluaran Pembantu yang disertai
d) Meneliti kesesuaian jumlah perhitungan
Bendahara Pengeluaran, PPK-SKPD melakukan dengan Daftar Rincian Rencana Belanja
pengajuan GU, LPJ Penggunaan UP, dan
verifikasi dengan cara meneliti kesesuaian TU, PPK-SKPD/PPK-Unit SKPD melakukan
bukti-bukti transaksinya.
besaran UP dengan SK Kepala Daerah. verifikasi dengan langkah sebagai berikut:
2)  Apabila didapatkan ketidaklengkapan
2)  Dalam hal hasil verifikasi dinyatakan sesuai, a) Meneliti dokumen DPA untuk
dan/atau ketidakabsahan dan/atau
PPK-SKPD menyiapkan rancangan Perintah memastikan bahwa belanja terkait tidak
ketidaksesuaian, PPK-SKPD meminta
Membayar UP yang didokumentasikan dalam melebihi sisa anggaran;
perbaikan dan/atau penyempurnaan
draft SPM-UP untuk ditandatangani oleh b) Meneliti dokumen SPD untuk
kepada Bendahara Pengeluaran paling
Pengguna Anggaran. memastikan dana untuk belanja terkait
lambat 1 (satu) hari sejak diterimanya
3)  PA menandatangani dan menerbitkan SPM- telah disediakan;
SPP-GU.
UP paling lama 2 (dua) hari sejak proses c) Meneliti kelengkapan dan keabsahan
3)  Dalam hal hasil verifikasi dinyatakan
verifikasi dinyatakan lengkap dan sah, untuk persyaratan pengajuan permintaan
lengkap dan sah, PPK SKPD menyiapkan
kemudian disampaikan kepada Kuasa BUD, Perintah Membayar TU.
pengajuan Perintah Membayar GU yang
dengan dilengkapi: 2)  Apabila didapatkan ketidaklengkapan
didokumentasikan dalam draft SPM-GU
a) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau ketidakabsahan dan/atau
3)  Dalam hal hasil verifikasi dinyatakan d)  Meneliti keabsahan dokumen-dokumen 3. Dokumen Terkait
lengkap dan sah, PPK- SKPD/PPK-Unit SKPD pendukung. Ilustrasi dokumen perintah membayar
menyiapkan pengajuan Perintah Membayar TU e)  Meneliti kesesuaian jumlah perhitungan antara lain sebagai berikut:
yang didokumentasikan dalam draft SPM-TU pengajuan LS dengan dokumen pendukungnya.
untuk ditandatangani oleh Pengguna 2) Apabila didapatkan ketidaklengkapan 3.1 SPM-UP
Anggaran. dan/atau ketidakabsahan dan/atau
4) ketidaksesuaian, PPK-SKPD/PPK-Unit SKPD
 PA/KPAmenandatanganidanmenerbitkanSPM- meminta perbaikan dan/atau penyempurnaan
TUpalinglama2 (dua) hari sejak proses kepada Bendahara Pengeluaran/Bendahara
verifikasi dinyatakan lengkap dan sah untuk Pengeluaran Pembantu paling lambat 1 (satu)
kemudian disampaikan kepada Kuasa BUD, hari sejak diterimanya SPP-LS.
dengan dilengkapi: 3)  Dalam hal hasil verifikasi dinyatakan
a. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak lengkap dan sah, PPK- SKPD/PPK-Unit SKPD
PA/KPA; dan menyiapkan pengajuan Perintah Membayar LS
b) Surat Pernyataan Verifikasi PPK-SKPD/PPK- yang didokumentasikan dalam draft SPM-LS
Unit SKPD yang dilampiri checklist untuk ditandatangani oleh PA/KPA
kelengkapan dokumen. 4)  PA/KPA menandatangani dan menerbitkan
d. Perintah Membayar LS SPM-LS paling lama 2 (dua) hari sejak proses
1) Berdasarkan pengajuan SPP-LS oleh verifikasi dinyatakan lengkap dan sah untuk
Bendahara Pengeluaran/Bendahara kemudian disampaikan kepada Kuasa BUD,
Pengeluaran Pembantu yang dilengkapi dengan dilengkapi:
dengan dokumen-dokumen pendukungnya, a) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
PPK-SKPD/PPK-Unit SKPD melakukan PA/KPA; dan
verifikasi dengan langkah berupa: b) Surat Pernyataan Verifikasi PPK-SKPD/PPK-
a) Meneliti dokumen DPA untuk memastikan Unit SKPD yang dilampiri checklist
bahwa belanja terkait tidak melebihi sisa kelengkapan dokumen.
anggaran; 5) PenerbitanSPM-LS dapat dilakukan dengan
b) Meneliti dokumen SPD untuk memastikan menerapkan ETP yang dicetak dan dikirim
dana untuk belanja terkait telah disediakan; secara online dalam bentuk file kepada Kuasa
c) Meneliti kelengkapan dokumen sesuai BUD.
TERIMA KASIH
KELOMPOK
18

Anda mungkin juga menyukai