Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Kerangka Konseptual, Karakteristik Kualitatif, dan Standar Akuntansi Pemerintah

Oleh :

KELOMPOK 6
KELAS A2

Dewa Ayu Dyah Prema Gandhi 2107531126 / 15


Sianggi Narina Sukmajaya 2107531127 / 16
I Made Indra Prayoga 2107531160 / 17

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
A. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
1. Pengertian Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah prinsip-prinsip yang mendasari
penyusunan dan pengembangan standar akuntansi sektor publik yang disusun oleh
sebuah komite perumus standar independen untuk mencari pemecahan atas suatu
masalah yang belum diatur secara jelas dalam pernyataan standar akuntansi sektor
publik
2. Tujuan
Laporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat
bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik
keputusan ekonomi, sosial, maupun politik.
3. Peran
Dengan adanya kerangka konseptual ini maka para penyusun laporan keuangan
mempunyai rujukan resmi dalam memberikan solusi atas permasalahan akuntansi
tersebut jika standar akuntansi belum mengakomodasinya. Oleh karena itu, posisi
kerangka konseptual ini sebagai landasan konsep, baik untuk penetapan standar
akuntansi mupun praktek akuntansi.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup suatu kerangka konseptual pada umumnya mencangkup enam
komponen yang diharapkan dapat membantu para penyusun standar akuntansi
merumuskan standar akuntansi keuangan yang baik (good financial accounting
standards)
5. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
Lingkungan akuntansi pemerintah berpengaruh terhadap karakteristik tujuan
akuntansi dan pelaporan keuangannya. Ciri-ciri penting lingkungan pemerintahan
yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan
keuangan adalah 1) Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan
2) Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian, anggaran sebagai
pernyataan kebijakan publik, target fisikal, dan sebagai alat pengendalian
6. Asumsi Dasar
Sesuai dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, asumsi dasar dalam
pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah adalah anggapan yang diterima
sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat
diterapkan, yang terdiri dari:
a. Asumsi kemandirian entitas
Asumsi kemandirian entitas berarti bahwa setiap unit organisasi
dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk
menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar
unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.
b. Asumsi kesinambungan entitas
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan
berlanjut keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah diasumsikan
tidak bermaksud melakukan likuidasi atas entitas pelaporan dalam
jangka pendek.
c. Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement).
Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan
yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan
agar memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam
akuntansi.
7. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
Kendala informasi akuntansi dan laporan keuangan adalah setiap keadaan yang
tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi
akuntansi dan laporan keuangan yang relevan dan andal akibat keterbatasan atau
karena alasan-alasan kepraktisan. Tiga hal yang menimbulkan kendala dalam
informasi akuntansi dan laporan keuangan pemerintah, yaitu:
a. Materialitas
Walaupun idealnya memuat segala informasi, laporan keuangan
pemerintah hanya diharuskan memuat informasi yang memenuhi
kriteria materialitas. Informasi dipandang material apabila kelalaian
untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas
dasar laporan keuangan.
b. Pertimbangan biaya dan manfaat
Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya
penyusunannya. Oleh karena itu, laporan keuangan pemerintah tidak
semestinya menyajikan segala informasi yang manfaatnya lebih kecil
dari biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan
manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya itu
juga tidak harus dipikul oleh pengguna informasi yang menikmati
manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pengguna lain di
samping mereka yang menjadi tujuan informasi, misalnya penyediaan
informasi lanjutan kepada kreditor mungkin akan mengurangi biaya
yang dipikul oleh suatu entitas pelaporan.
c. Keseimbangan antar karakteristik kualitatif.
Keseimbangan antar karakteristik kualitatif diperlukan untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai tujuan normatif yang
diharapkan dipenuhi oleh laporan keuangan pemerintah. Kepentingan
relatif antar karakteristik dalam berbagai kasus berbeda, terutama antara
relevansi dan keandalan. Penentuan tingkat kepentingan antara dua
karakteristik kualitatif tersebut merupakan masalah pertimbangan
profesional.
B. Karakteristik Kualitatif
1. Relevan
Laporan keuangan dapat disebut relevan jika informasi yang tercantum di
dalamnya dapat memengaruhi keputusan pengguna dengan cara membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau sekarang serta mempertegas
hasil koreksi mereka di masa lalu. Informasi yang relevan memiliki ciri
memberi manfaat umpan balik, manfaat prediktif, tepat waktu, dan lengkap.
2. Andal
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan pengguna dan kesalahan material, menyajikan masing-masing
fakta dengan jujur, dan dapat dipastikan kebenarannya. Jika informasi relevan,
tetapi hakikat dan penyajiannya tidak dapat diandalkan, maka informasi tersebut
berpotensi menyesatkan penggunanya. Karakteristik informasi yang andal
adalah penyajian jujur, dapat diverifikasi, dan netral.
3. Dapat Dibandingkan
Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya, atau laporan
keuangan entitas lainnya dalam periode yang sama. Membandingkan dapat
dilakukan secara eksternal dan internal. Perbadingan eksternal dapat dilakukan
jika entitas yang dibandingkan menerapkan standar akuntansi yang sama. Jika
entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik
daripada kebijakan akuntansi yang diterapkan sekarang, perubahan tersebut
diungkapkan saat periode terjadinya perubahan. Perbandingan internal dapat
dilakukan jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke
tahun.
4. Dapat Dipahami
Informasi yang ada dalam laporan keuangan dapat dipahami pengguna dan
dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman
pengguna informasi keuangan. Oleh karena itu, pengguna informasi keuangan
diasumsikan mempunyai wawasan yang memadai tentang kegiatan dan
lingkungan operasi entitas pelaporan serta adanya kemauan pengguna untuk
mempelajari informasi yang dimaksud.
C. Standar Akuntansi Pemerintahan
1. Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Standar Akuntansi Pemerintahan ini memuat prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun serta menyajikan laporan keuangan pemerintah
yang terdiri dari laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) dan laporan
keuangan pemerintah daerah (LKPD). Laporan keuangan pokok menurut SAP
adalah laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Tujuan dari laporan keuangan pemerintah ini adalah untuk
memprediksi besarnya sumber daya yang diibutuhkan untuk operasi
berkelanjutan, sumber daya yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan,
serta risiko dan ketidakpastian yang terkait. Laporan keuangan ini digunakan
oleh masyarakat, para wakil rakyat, lembaga pemeriksa, lembaga pengawas,
pihak yang berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta
pemerintah. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) diberi judul,
nomor, dan tanggal efektif yang juga dilengkapi kerangka konseptual akuntansi
pemerintah. PSAP juga dilengkapi dengan interpretasi PSAP atau bulletin
teknis SAP untuk mengatasi masalah teknis akuntansi dengan menjelaskan
secara teknis penerapan PSAP atau IPSAP. IPSAP bertujuan menjelaskan lebih
lanjut topik tertentu untuk menghindari salah tafsir penggunaan PSAP.
2. Basis Penerapan SAP
a. SAP berbasis kas
Pada basis kas, laporan realisasi anggaran berisi pendapatan yang diakui
pada saat kas diterima dari rekening kas umum negara atau daerah oleh
entitas pelaporan. Sedangkan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari
rekening kas umum negara atau daerah atau entitas pelaporan yang termuat
dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
b. SAP berbasis kas menuju akrual
SAP berbasis kas menuju akrual ini mengakui pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dengan berbasis kas. Sedangkan mengakui aset, utang, dan
ekuitas dana dengan berbasis akrual. Perbedaan dasar SAP ini dengan SAP
berbasis akrual terletak pada laporan operasional dalam PSAP 12. Pelaporan
entitas secara transparan tentang besarnya sumber daya ekonomi yang
didapatkan dan besarnya beban yang harus ditanggung untuk menjalankan
kegiatan pemerintah. Penambahan atau pengurangan ekuitas dan kekayaan
bersih entitas pemerintahan yang bersangkutan merupakan surplus atau
defisit operasional (PP No. 71 Tahun 2010)
c. SAP berbasis akrual
Pada SAP berbasis akrual, pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana
dicatat ketika terjadinya transaksi, atau ketika peristiwa atau kondisi
lingkungan mempengaruhi keuangan pemerintah, terlepas dari keadaan
ketika kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. SAP berbasis akrual
diterapkan dalam lingkungan pemerintah baik pusat, daerah, ataupun satuan
organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah, yang mana dalam
peraturan perundang-undangan mewajibkan untuk menyajikan laporan
keuangan.
Berdasarkan ketiga jenis basis penerapan SAP, Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PSAP) terdiri dari:
 SAP berbasis akrual
LAMPIRAN I. 01: Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
LAMPIRAN I.02: PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan
LAMPIRAN I.04: PSAP 03 Laporan Arus Kas
LAMPIRAN I.05: PSAP 04 Catatan Atas Laporan Keuangan
LAMPIRAN I.06: PSAP 05 Akuntansi Persediaan
LAMPIRAN I.07: PSAP 06 Akuntansi Investasi
LAMPIRAN I.08: PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap
LAMPIRAN I.09: PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
LAMPIRAN I.10: PSAP 09 Akuntansi Kewajiban
LAMPIRAN I.11: PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimas Akuntansi, dan Operasi yang Tidak
Dilanjutkan
LAMPIRAN I.12: PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian
LAMPIRAN I.13: PSAP 12 Laporan Operasional
LAMPIRAN III: Proses Penyusunan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual
 SAP berbasis kas menuju akrual
LAMPIRAN II. 01: Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
LAMPIRAN II.02: PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan
LAMPIRAN II.03: PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran
LAMPIRAN II.04: PSAP 03 Laporan Arus Kas
LAMPIRAN II.05: PSAP 04 Catatan Atas Laporan Keuangan
LAMPIRAN II.06: PSAP 05 Akuntansi Persediaan
LAMPIRAN II.07: PSAP 06 Akuntansi Investasi
LAMPIRAN II.08: PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap
LAMPIRAN II.09: PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
LAMPIRAN II.10: PSAP 09 Akuntansi Kewajiban
LAMPIRAN II.11: PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa
LAMPIRAN II.12: PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian
 SAP berbasis kas
LAMPIRAN I.03: PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
Daftar Pustaka

Ahmad Abdul Haq. (2014) Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah. Diakses pada 8
Oktober 2022. Diakses melalui: https://www.wikiapbn.org/kerangka-konseptual-
akuntansi-pemerintahan/#Asumsi_Dasar

Ayu Cantika. (2021). Kerangka Konseptual, Karakteristik Kualitatif dan Standar Akuntansi
Pemerintahan. Dikases pada 8 Oktober 2022. Diakses melalui:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/akuntansi-sektor-
publik/akuntansi-sektor-publik-c2-kelompok-7-kerangka-konseptualkarakteristik-
kualitatif-dan-standar-akuntansi-pemerintah/24348017

Mukhtaromin, SST., Ak., MM. (2014). Pelaporan dan Evaluasi Kinerja. Diakses pada 8
Oktober 2022. Diakses melalui:
https://kppntanjungbalai.files.wordpress.com/2014/05/pelaporan-dan-evaluasi-
kinerja.pdf#:~:text=DASAR%20HUKUM%20LAPORAN%20KEUANGAN%20Lapo
ran%20keuangan%20adalah%20bentuk,2004%20tentang%20Perbendaharaan%20Nega
ra%20khususnya%20Pasal%2055%203.

Ngeblok. (2014). Laporan Keuangan Sektor Publik. Diakses pada 8 Oktober 2022. Diakses
melalui: https://ngeblokk.wordpress.com/2014/06/03/laporan-keuangan-sektor-
publik/#:~:text=Secara%20spesifik%2C%20tjuan%20khusus%20pelaporan%20keuang
an%20sector%20public,alokasi%2C%20dan%20penggunaan%20sumber%20daya%20
keuangan%20atau%20financial.

Ndy Utami (2021). KERANGKA KONSEPTUAL, KARAKTERISTIK KUALITATIF,


STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH. Diakses pada 8 Oktober 2022. Diakses
melalui: https://www.coursehero.com/file/50676691/KERANGKA-KONSEPTUAL-
KARAKTERISTIK-KUALITATIF-STANDAR-AKUNTANSI-PEMERINTAHdocx/

Mardiasmo. 2018. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah berbasis
akrual.

Anda mungkin juga menyukai