Mata Kuliah
Disusun Oleh:
Kelompok 10
Akuntansi sektor publik dibuat secara sebab terdapat perbedaan antara sektor publik
dengan sektor privat. Karakteristik tersebut dapat ditemukan pada penjelasan terkait
kerangka konseptual yang membahas lingkungan akuntansi pemerintahan, bentuk umum
pemerintahan, pengaruh proses politik serta hubungan antara pajak dengan pelayanan
pemerintah. Lingkungan akuntansi pemerintah memiliki dua ciri utama sebagai berikut.
a) Ciri utama terkait dengan struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan
- Anggaran sebagai pernyataan dalam kebijakan publik, target fiskal dan alat
pengendalian
- Investasi pada aset yang tidak langsung memberikan pendapatan
- Penyusutan nilai aset sebagai sumber daya ekonomi sebab digunakan pada
kegiatan operasional pemerintahan
Terdapat penjelasan terkait dua entitas dalam kerangka konseptual, yaitu entitas
akuntansi dan entitatas pelaporan. Entitas akuntansi merupakan unit dalam pemerintahan
yang mengelola anggaran, kekayaan dan kewajiban untuk menyelenggarakan akuntansi
serta menyajikan laporan keuangan berdasarkan akuntansi yang diselenggarakan.
Sedangkan entitas pelaporan sebagi unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih
entitas akuntansi menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan
laporan pertanggujawaban berupa laporan keuangan untuk tujuan umum.
Maka dari itu, kerangka konseptual dinyatakan sebagai suatu konsep dasar dalam
penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan dan acuan bagi Komite
Standar Akuntansi Pemerintahan, penyusunan laporan keuangan, pemeriksa, serta
pengguna laporan keuangan dalam melakukan pemecahan atas suatu permasalahan yang
belum diatur pada PSAP dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 Pasal 1 Ayat 5. Dalam hal ini
kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan dalam hal adanya permasalahan akuntansi
yang belum dinyatakan pada SAP. Akan tetapi, apabila terjadi pertentangan antara
kerangka konseptual dengan standar, maka ketentuan standar relatif akan diunggulkan
terhadap kerangka konseptual.
Pengembangan selanjutnya yang dilakukan pada kerangka konseptual adalah terkait
dengan permasalahan pengukuran. Pada beberapa standar akuntansi telah secara jelas
menjabarkan pengukuran yang dilaksanakan terkait dengan konteks yang dibahas, seperti
pada PSAP Nomor 8 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan. Dalam hal ini
pengukuran yang dilakukan menggunakan biaya perolehan sesuai dengan prinsip nilai
historis (historical cost). Nilai historis akan dipergunakan sebagai dasar dengan
pertimbangan bahwa dapat diandalkan sebab lebih objektif dan dapat diverifikasi.
Salah satu unsur dari kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik. Karakteristik kualitatif
merupakan ciri khas informasi dalam laporan keuangan yang dapat berguna bagi pemakai.
Karakteristik kualitatif yang utama adalah dapat diperbandingkan. Berikut penjelasan
karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik.
1. Dapat diperbandingkan
Jika terjadi penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi
yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu
menyeimbangkan manfaat relative antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan
informasi yang andal. Penyediaan informasi yang tepat waktu akan meningkatkan
keandalan informasi. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek
diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat
bagi pengambil keputusan. Karena itu, penggunaan software akuntansi di perusahaan
sangat membantu dalam penyajian laporan-laporan tersebut secara tepat waktu tanpa
harus disusun dulu secara manual.
3. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Nilai historis dapat berupa aset yang dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara
dengan kas yang dibayar. Aset yang dicatat juga bisa sebesar nilai wajar dari imbalan
(consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Nilai historis lebih
dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih objektif dan dapat
diverifikasi dengan mudah.
3. Realisasi (Realization)
Agar kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimiliki dapat
ditentukan, maka kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan harus
dibagi menjadi beberapa periode pelaporan. Periode utama yang digunakan adalah
tahunan, meskipun dikehendaki pula periode bulanan, triwulan, dan semester.
6. Konsistensi (Consistency)
Pemeriksa Keuangan).
DAFTAR PUSTAKA
Yuesti, A., Dewi, N. L., & Pramesti, I. G. (2020). Akuntansi Sektor Publik. Denpasar: CV.
Noah Aletheia.