Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMMAD FACHRUL

KELAS : 1 S1 AKUNTANSI
STAMBUK : 1910321040

RESUME KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik yaitu merumuskan konsep yang didasari
oleh penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Adapun konsep yang
meliputi perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa,
pelaporan, audit, serta pertanggungjawaban organisasi sektor publik seperti pemerintah pusat,
pemerintah daerah, partai politik, yayasan, LSM, dan lembaga keagamaan. Kerangka
konseptual ini merupakan bentuk acuan dalam mengembangkan standar akuntansi dan
penyelesaian atas berbagai hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam standar tersebut. Jika
ada pertentangan yang terjadi antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, ketentuan
standar akuntansi itu akan diuji menurut unsur kerangka konseptual yang terkait. Kerangka
konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan bagi :
1. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam tugasnya, termasuk tim
penyusun standar akuntansi pemerintahan.
2. Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip
akuntansi yang secara umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik.
3. Auditor, seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah
penyusunan laporang keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum.
4. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan yang telah diatur dan disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku pada sektor publik.

Sebagai sebuah siklus, akuntansi sektor publik terangkai dari proses perencanaan,
penganggaran, pengadaan barang dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan, audit serta
pertanggungjawaban. Pada kerangka konseptual ini menjelaskan bahwa bagaimana
perencanaan publik disusun dan dilaksanakan. Perencanaan merupakan proses pertama dan
sangat menentukan keberhasilan proses selanjutnya. Sistem penganggaran adalah aturan
yang logis yang teratur dan yang terdiri atas tata kerja, pedoman kerja dan prosedur kerja
penyusunan anggaran yang saling berkaitan. Jadi, proses penganggaran yang baik dan
berkualitas sangat menentukan keberhasilan serta akuntabilitas dan responsibilitas program.
Dalam realisasi anggaran, dibutuhkan tahapan bagaimana agar proses realisasi anggaran
dilaksanakan dengan baik dan berkualitas dari tahapan pelaksanaan proses sebelumnya.
Pelaksanaan realisasi anggaran berwujud dalam bentuk pengadaan barang dan jasa public,
sehingga proses ini merupakan pembahasan dalam kerangka konseptual. Pada proses
pengadaan barang dan jasa yang baik akan berdampak terhadap pencapaian efektifitas dan
efisiensi program. Selanjutnya pada pelaporan keuangan sektor publik, yang terdiri ats
pelaporan keuangan sektor publik, termasuk pelaporan keuangan konsolidasi dan pelaporan
kinerja. Laporan keuangan dan laporan kinerja organisasi sektor publik disusun serta disajikan
sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kepentingan sejumlah besar pemakai.
Laporan keuangan sektor publik dihasilkan dari proses pelaporan keuangan dalam organisasi-
organisasi sektor publik. Kerangka konseptual juga akan membahas perjalanan proses dan
pelaksanaan audit sektor publik yang berkualitas. Audit yang merupakan tahapan
pelaksanaan audit yang sesuai dengan standar yang berlaku. Proses selanjutnya diakhiri
dengan Pertanggungjawaban yang merupakan proses terakhir dalam siklus akuntansi sektor
publik dan juga tahap terakhir yang menentukan tercapainya atau tidak tercapainya kualitas
program secara keseluruhan.

Adapun asumsi akuntansi sektor publik yaitu ; Kebutuhan Masyarakat. Berdasarkan


kodratnya, manusia mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat memenuhi segala harapan
dalam hidupnya. Karena manusia disebut juga sebagai makhluk ekonomi dan membutuhkan
orang lain dalam kehidupannya. Kenyataan inilah yang mendorong manusia hidup
berkelompok dan mendirikan sebuah Negara atau organisasi publik. Kebutuhan masyarakat
ini menjadi asumsi dasar bagi proses perencanaan, yang merupakan “pintu” utama dari
serangkaian proses dalam siklus akuntansi sektor publik. Berdasarkan kebutuhan masyarakat
ini, perencanaan disusun oleh organisasi publik. Alokasi Sumber Daya merupakan
perencanaan hanya bisa tercapai jika ada sumber daya yang mendukungnya dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Sumber daya yang dialokasikan akan menjadi “bahan baku” bagi
berjalannya perencanaan yang telah disusun. Penggunaan sumber daya alam dapat dilakukan
secara maksimal oleh organisasi pemerintah. Sementara itu organisasi sektor publik lainnya
hanya terbatas pada sumber daya alam yang menjadi milik organisasinya saja. Ketaatan
Hukum/Peraturan Perencanaan dan penganggaran dapat berjalan jika ada mekanisame
pengelolaan sumber daya. Mekanisme pengelolaan yang dimaksud adalah perangkat aturan
yang menjadi pedoman dan mengarahkan pengelolaan sumber daya pada tujuan serta
sasarannya. Dengan kata lain, proses pengukuran kebutuhan dan alokasi sumber daya ini akan
berjalan lancar serta efektif jika didukung oleh regulasi yang memadai sehingga mendorong
berlakunya praktik yang baik dan tertib. Dengan demikian proses perencanaan, penganggaran,
pengadaan, barang dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggung
jawaban publik yang baik akan didukung dengan dasar hukum yang baik pula.

Karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik adalah ciri khas informasi akuntansi
dalam organisasi sektor publik yang berkontribusi pada penentuan kualitas produk setiap
unsur akuntansi sektor publil yang terdiri dari Relevan mengacu pada kemampuan informasi
dalam mempengaruhi keputusan pengelola organisasi, dengan mengubah atau menginformasi
harapan mereka tentang hasil, atau konsekuensi tindakan. Dalam konsep kerangka konseptual
akuntansi, informasi yang relevan dapat membantu investor, kreditor, dan pengguna lainnya
untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini dan masa depan (nilai prediktif) atau untuk
menginformasikan atau mengoreksi harapan utama (nilai umpan balik/feedback). Keandalan
mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan para peggunanya. Keandalan
akan membedakan pengguna satu dengan pengguna yang lainnya tergantung pada keluasaan
pengetahuan tentang aturan yang digunakan untuk mempersiapkan informasi. Dengan kata
lain, di antara pengguna yang berbeda, informasi dengan derajat keandalan yang berbeda akan
ditemukan. Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal informasi harus dapat
diuji, netral, dan disajikan dengan jujur. Pertimbangan biaya dan manfaat. Informasi
akuntansi keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi
biayanya. Oleh karenanya, sebelum mempersiapkan dan mendiseminasikan informasi
keuangan, manfaat serta biaya penyiapan informasi itu harus dibandingkan. Materialitas
pada dasarnya materialitas merupakan pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang
informasi yang signifikan dan berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.

Pengakuan (recognition) dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-
kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam laporan posisi keuangan
atau laporan kinerja keuangan Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui jika:
1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut
akan mengalir dari atau ke dalam organisasi publik;
2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap unsur laporan keuangan sektor publik dalam laporan posisi keuangan dan laporan
kinerja keuangan. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu.

Anda mungkin juga menyukai