Capaian Pembelajaran :
Setelah menempuh mata kuliah ini Mahasiswa mampu menjelaskan Anggaran dan
Laporan Akuntansi Sektor Publik
Kemampuan Akhir yang akan dimiliki setelah menyelesaikan bahan kajian ini :
Setelah menyelesaikan bahan kajian ini, mahasiswa akan mampu menjelaskan tentang
kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
Pendahuluan
Mata kuliah akuntansi sektor publik dapat dikatakan sebagai bidang studi akuntansi
mandiri. Bidang studi ini tentunya tidak dapat dilepaskan begitu saja dari bidang akuntansi
lainnya. Tanpa disadari oleh kita, sebetulnya setiap orang pernah mengaplikasikan ilmu
akuntansi didalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam dunia usaha. Oleh karena itu,
akuntansi sering disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” karena akuntansi akan
menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan
pihak luar yang mengambil keputusan.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyedia informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat
informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.
Dalam bab ini akan membahas mengenai definisi kerangka konseptual akuntansi
sektor publik, tujuan dan peranan kerangka konseptual akuntansi sektor publik, asumsi
akuntansi sektor publik yang meliputi kebutuhan masyarakat, alokasi sumber daya, ketaatan
hukum/ peraturan, dasar akrual, kelangsungan organisasi, dan akuntabilitas kinerja,
implementasi karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik yang meliputi kualitas
perencanaan publik, kualitas penganggaran publik, kualitas realisasi anggaran publik, kualitas
pengadaan barang dan jasa publik, kualitas pelaporan sektor publik, kualitas audit sektor
publik, dan kualitas pertanggungjawaban publik, serta pengakuan dan pengukuran transaksi
publik yang terdiri dari definisi pengakuan dan pengukuran transaksi publik, faktor yang
berpengaruh dalam pengakuan dan pengukuran transaksi publik, aktiva, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, serta belanja.
2
Perencanaan Publik
Rencana Kerja Dan Anggaran
Penganggaran Publik
Pengesahan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja
Realisasi Anggaran Publik
Transaksi
Pengadaan Barang Dan Jasa Publik
Tim Pengadaan
Laporan Keuangan Sektor Publik
Pembuatan Laporan Keuangan
Audit Sektor Publik
Pembahasan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ)
Pertanggungjawaban Publik
Penerimaan Laporan Pertanggungjawaban
(LPJ)
Perencanaan Publik Untuk Tahun
Berikutnya
3
penting. Relevan dan reabilitas merupakan dua kualitas utama atau pokok beserta unsur-
unsurnya yaitu:
1. Unsur kualitas yang relevan: tepat waktu, nilai prediktif dan nilai umpan balik
(feedback).
2. Unsur kualitas reabilitas: teruji, netralitas, dan menggambarkan kejujuran.
Relevan
Dalam konsep kerangka konseptual, informasi yang relevan dapat membantu investor,
kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini, dan masa
depan untuk mengonfirmasi atau mengoreksi harapan utama (nilai umpan balik atau nilai
feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat keputusan sebelum
kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu). Dengan kata lain,
informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai feedback) serta harus
disampaikan pada waktu yang tepat.
Keandalan/Reliabilitas
Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan para
penggunanya. Keandalan akan membedakan antara pengguna yang satu dengan yang lain,
tergantung pada keluasan pengetahuan tentang aturan yang digunakan untuk mempersiapkan
informasi. Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal, informasi harus dapat
diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.
Keterujian terkait dengan pemenuhan kualitas pekerjaan seseorang berdasarkan
standar yang telah disepakati. Terpenuhi atau tidaknya kualitas tersebut akan
dinyatakan setelah pengukuran terhadap pekerjaan dan hasilnya selesai dilakukan. Hal
ini termasuk konsensus dan ketiadaan bias pengukuran. Informasi yang teruji dapat
menghasilkan kembali substansi bagi pengukur independen yang menggunakan
metode pengukuran yang sama.
Penyajian jujur dan kelengkapan mengacu pada peneyesuaian antara data akuntansi
dan dan kejadian yang harus ditunjukkan. Jika pengukuran menggambarkan ‘hal itu
layak ditunjukkan’, maka dapat dinyatakan bahwa informasi tersebut bersifat jujur
dan lengkap.
Netralitas mengacu pada ketiadaan bias dalam peyajian laporan akuntansi atau
informasi. Oleh karena itu, informasi yang netral sudah terbebas dari bias untuk
4
memperoleh berbagai hasil yang diinginkan atau meyakinkan keterangan tentang cara
berperilaku.
Kualitas Sekunder
Mendeskripsikan kegunaan metode yang sama dari waktu ke waktu dengan penyajian
yang tepat. Prinsip konsistensi menjelaskan bahwa metode akuntansi tidak dapat diubah lagi
setelah diadopsi. Lingkungan sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan akuntansi atau
tekniknya yang lebih diinginkan jika dibenarkan sebagaimana mestinya.
Materialitas
5
Ketika diimplementasikan, karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik juga terlihat
sebagai sebuah hierarki.
Paling bawah perwujudan terdiri dari regulasi dan pelaporan. Setelah perwujudan ada
operasional yang mana pelaksanaan transaksi-transaksi publik dilakukan. Posisi diatasnya
lagi ada pokok-pokok yang berisi unsur-unsur akuntansi sektor publik dan karakteristik
kualitatif. Setelah unsur-unsur akuntansi sektor publik beserta transaksinya dapat memenuhi
karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi dapat diwujudkan. Tujuan organisasi dan
tujuan kesejahteraan publik berada di atas segala-galanya.
6
Pengertian Kualitas Perencanaan Publik
- Pengesehan atau persetujuan pihak terkait atau kelomompok pendukung untuk tidak
menggunakan atau menyimpang dari standar yang harus dilampirkan demi referensi
di masa depan.
Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan seperti:
- Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang tengah terjadi di sekitar area
organisasi.
7
- Kegagalam memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.
a. Materi awal penyiapan bahan utama yang akan digunakan dalam penyusunan
rancangan rencana.
e. Pengesahan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas dari kualitas output perencanaan publik.
8
Kualitas Penganggaran Publik
Sangat disayangkan bahwa kualitas sering kali dilihat sebagai “bagian” dari organisasi
dan bukan strategi organisasi secara keseluruhan. Salah satu permasalahan utama dalam
penyusunan kualitas anggaran adalah pemikiran manajemen yang tidak mempunyai nilai
tambah bagi kualitas organisasi (H. James Harrington, CCO of sistemcorp, an internet
software development company).
a. Berdasarkan program
b. Berdasarkan pusat pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.
Seperti pada jenis perencanaan lainnya, kualitas perencanaan anggaran yang baik
membutuhkan sasaran dan tujuan yang jelas. Thornhill (1984), menyatakan bahwa gambaran
penting menyangkut anggaran publik adalah sebagai berikut:
b. Hasil dari tujuan yang direalisasi dengan anggaran tidak dapat diukur.
9
d. Sebagai tujuan dari tindakan yang diambil oleh lembaga publik. Hal ini sangat
berbeda dengan yang berlaku pada organisasi swasta. Proses penetapan muatan
anggaran publik bersifat unik.
Mikesell (1991), juga menyatakan bahwa teknik pembaharuan anggaran yang baru
konsisten dengan prinsip-prinsip klasik untuk memberitahukan anggaran:
2. Persatuan. Seluruh pengeluaran dan penerimaan harus terhubung satu sama lain.
6. Akurasi. Perkiraan harus didasarkan pada alasan yang paling memungkinkan dan
dokumen harus konsisten secara internal.
Menurut Lacasse (1996), ada tiga hal penting dalam anggaran terkait dengan
peraturan yaitu: komprehensitas dan perspektif multitahun dalam perluasan anggaran dan
kapabilitas untuk memonitor pelaksanaan, akuntabilitas, serta penyesuaian waktu.
10
2. Raperda APBD
3. Nota RAPBD
4. Perda APBD
- Laporan tahunan dihasilkan dalam satu tahun, yaitu kulminasi akhir tahun dengan
penutupan buku akuntansi dan laporan produksi akhir tahun.
11
Unsur – unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu
kualitas pelaksanaan realisasi anggaran publik adalah sebagai berikut:
2. Menentukan prioritas sumber daya yang paling terbatas dalam organisasi adalah
waktu pengelola organisasi.
6. Penggunaan sistem kalkulasi biaya berbasis kegiatan pada proses dan perbaikan.
Terdapat dua karakteristik kualitatif merupakan ciri khas dari kualitas output realisasi
anggaran publik, yaitu:
1. Dapat dipahami, proses realisasi anggaran harus mudah dipahami oleh publik. Artinya,
dokumen realisasi anggaran harus mudah diakses dan dipahami.
2. Terandalkan, informasi realisasi anggaran publik akan bermanfaat jika bersifat andal.
Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/ atau jasa dengan
total biaya kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas yang benar,
pada waktu yang tepat, pada tempat yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk
memperoleh manfaat secara langsung.
12
Pengadaan barang dan jasa secara sederhana dapat saja dilakukan tanpa melibatkan
banyak pihak dan tanpa tahapan yang panjang, seperi melalui pembelian barang di tempat
yang sama dengan pembelian barang sejenis sebelumnya.
Otoritas eksklusif bertanggung jawab menjaga keutuhan teknik yang mereka peroleh,
kelola, dan pelihara. Pengelolaan kualitas tergantung pada sistem pengelolaaan kualitas yang
efektif terdiri dari :
a. Perencanaan Kualitas
b. Jaminan Kualitas.
d. peningkatan kualitas
Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran, seperti tender. Sebuah
organisasi publik dapat melakukan pembelian produk atau jasa.
Proses pengadaan barang dan jasa dalam dunia modern biasanya terdiri dari tujuh tahap:
- Pengumpulan informasi
- Hubungan penyedia
- Negosiasi
- Pemenuhan
- Konsumsi
- Pembaharuan (Renewal)
13
Pada prinsipnya, karakteristik khusus dari proses pengadaan barang dan jasa publik
adalah adanya persaingan terbuka dan proses transparasi. Keterbukaan dan tranparasi
merupakan indikator baik tidaknya sebuah proses pengadaan barang dan jasa, karena
banyaknya penyimpangan dalam parktek pengadaan barang dan jasa disebabkan oleh tidak
adanya transparasi.
Proses pengadaan barang dan jasa yang tidak transparan akan menyebabkan
terjadinya kecurangan, kolusi, korupsi, dan nepotisme. Ada pun karakteristik kualitatif
kualitas output proses pengadaan barang dan jasa adalah :
1. Dapat Dipahami, karakteristik utama kualitas informasi yang ada dalam proses
pengadaan barang dan jasa adalah kemudahannya untuk dipahami publik atau
penyedia barang danjasa. Semua dokumen pengadaan barang dan jasa yang
diumumkan kepada publik mudah diakses dan mudah dipahami.
Pengadaan barang dan jasa yang jujur mengacu pada kesusaian data akuntansi dan
data kejadian. Selain itu, pengukuran pengadaan barang dan jasa yang jujur juga harus bebas
dari pengukuran dan bias pengukur. Pengadaan barang dan jasa publik yang netral mengacu
pada ketiadaan bias dalam penyajian laporan akuntansi atau informasi, serta bebas dari bias
untuk mencapai berbagai hasil yang diinginkan atau meyakinkan.
14
Outcome pelaporan sektor publik
(1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca), adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi
aktiva, utang, dan ekuitas pemilik pada satu saat tertentu.
(2) Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit), adalah laporan keuangan yang
menyajikan pendapatan dan biaya selama satu periode tertentu
(4) Laporan Arus Kas, menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode tertentu.
(5) Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan, catatan atas laporan
keuangan organisasi harus :
15
kas dari suatu entitas yang berguna bagi sejmlah besar pemakai (wide range users) dalam
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang dibutuhkan oleh
suatu entitas dalam aktivitasnya untuk mencapai tujuan.
Secara spesifik, tujuan khusus pelaporan keuangan sektor publik adalah menyediakan
informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan akuntabilitas entitas
atas sumber daya yang dipercayakan, dengan cara :
Laporan keuangan sektor publik mempunyai aspek prediktif dan prospektif dalam
penggunaan uang. Prediksi kualitas dan ragam suber daya yang diperlukan untuk operasi
penggunaan uang.
Prediksi kualitas dan ragam sumber daya yang diperlukan untuk operasi berkelanjutan akan
mempengaruhi berbagai resiko ketidakpastian dalam berasosiasi. Selain itu, laporan
keuangan juga dapat menyediakan informasi untuk :
a. Mengindikasikan apakah sumber daya yang ada dapat digunakan secara legal sesuai
dengan anggaran yang disahkan (legally adopted budget)
b. Mengindikasikan apakah sumber daya yang ada dapat digunakan sesuai persyaratan
legal dan kontraktual, termasuk kriteria keuangan yang telah diterapkan otoritas
legislatif (appropriate)
16
Untuk memenuhi tujuan diatas, laporan keuangan sektor publik menyediakan
informasi yang meliputi unsur-unsur :
a. Aktiva
b. Kewajiban
c. Aktiva/ekuitas neto
d. Pendapatan
e. Biaya
f. Arus kas
Salah satu tujuan pekerjaan akuntansi adalah menyiapkan laporan statistik dan
dokumen akuntansi. Akuntan atau ahli sistem harus mengetahui seberapa sering pelaporan
disajikan. Kertas kerja penyusunan sistem harus memuat statement dan statistical report yang
memang harus disajikan. Kertas kerja statement dan report harus diselidiki untuk menentukan
bahwa statement dan report tersebut benar-benar penting dan tidak disajikan hanya untuk
memenuhi kepentingan manajemen semata.
a. Menurut bagiannya :
- Analisis penerimaan
17
- Analisis presentase surplus bruto
h. Dana kerja neto dan analisis rasio serta ruang iklan yang dibeli
i. Biaya pembelian
j. Perbandingan anggaran
Laporan Pajak, Laporan pajak terdiri dari pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak
penghasilan kekayaan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah, dan pajak-
pajak lainnya serta laporan lainnya yang disampaikan kepada instansi-instansi pemerintah,
18
seperti kepada departemen perdagangan, departemen perindustrian, kota dan lain-lain. Daftar
yang disarnkan dan pernyataan akuntansi serta laporan statistik dan frekuensi, dimana laporan
tersebut disajikan adalah sebagai berikut :
Kertas kerja dan dokumen yang berisi laporan-laporan akuntansi akan terlihat sebagai
berikut:
a. Daftar pendapatan
d. Daftar neraca
-Jadwal pendukung
a. Daftar penerimaan
b. Daftar Pendapatan
19
c. Daftar pendapatan yang diterima di muka
e. Daftar neraca
Salah satu unsur dari kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik. Karakteristik kualitatif merupakan
ciri khas informasi dalam laporan keuangan yang dapat berguna bagi pemakai. Karakteristik
kualitatif yang utama adalah dapat diperbandingkan.
Produk atau outcome kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian
karakteristik dokumen yang diminta. Kualitas audit dipengaruhi oleh factor eksternal, yaitu :
1. Dapat dipahami, karakteristik utama kualitas informasi yg ada dalam proses audit sektor
publik adalah kemudahannya dipahami oleh publik atau pemakai laporan hasil audit.
2. Relevan, informasi hasil audit sektor publik harus relevan demi memenuhi kebutuhan audit
sektor publik yang telah direncanakan.
3. Keandalan, informasi audit sektor publik harus andal (reliable). Informasi audit sektor
publik akan memiliki kualitas yang andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan yang meterial, dan dapat diandalkan pemakainya.
21
4. Dapat dibandingkan, pemakai harus dapat membandingkan audit sektor publik antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan atau tren posisi dan kinerja organisasi.
Implikasi penting dari karakteristik kualitatif yang dapat dibandingkan adalah pemakai
harus mendapat informasi yang lengkap untuk digunakan dalam penyusunan dokumen-
dokumen audit sektor publik.
Kualitas perencanaan
Kualitas penganggaran
Setiap entitas pelaporan berkewajiban untuk melaporkan upaya yang telah dilakukan
serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur selama
suatu periode pelaporan demi kepentingan : (1) Akuntabilitas; (2) Manajemen; (3)
Transparansi; (4) Keseimbangan Antargenerasi. Pengorganisasian penyusunan laporan
pertanggungjawaban public meliputi hal-hal berikut :
22
Mempersiapkan dan menyusun rencana strategik
Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama
Pengakuan (recognition) dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-
kata maupun jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam laporan posisi keuangan atau
laporan kinerja keuangan. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui jika:
a. Ada kamungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
23
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap unsur laporan keuangan sector public ke dalam laporan posisi keuangan dan laporan
kinerja keuangan. Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan untuk derajat
kombinasi yang juga berbeda dalam laporan keuangan sektor publik.
Suatu pos dapat dianggap memenuhi persyaratan pengakuan di masa depan sebagai
akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian. Sejumlah dasar pengukuran yang
berbeda digunakan untuk derajat kombinasi yang juga berbada dalam laporan keuangan
sektor publik. Berbagai dasar pengakuan tersebut adalah :
2. Kendala Pengukuran
Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang
harus diestimasi merupakan bagian yang esensial dalam penyusunan laporan keuangan
sector public tanpa mengurangi tingkat keandalannya. Namun, jika estimasi yang layak
24
tidak mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakui dalam laporan posisi keuangan atau
laporan kinerja keuangan. Contohnya hasil yang diharapkan dari suatu tuntutan hukum
dapat memenuhi definisi baik aktiva, pendapatan, maupun kriteria probabilitas agar dapat
diakui. Namun jika tidak mungkin diukur dengan tingkat keandalan tertentu, tuntutan
tersebut tidak dapat diakui sebagai aktiva atau pendapatan. Eksistensi tuntutan harus
diungkapkan dalam catatan materi penjelasan atau skedul tambahan.
Suatu pos yang memiliki karakteristik esensial dari suatu unsure tetapi tidak dapat
memenuhi criteria pengakuan tetap harus diungkapkan dalam catatan, materi penjelasan, atau
skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika pengetahuan mengenai pos
tersebut dipandang relevan untuk mengetahui posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan suatu organisasi oleh pemakai laporan keuangan sektor publik.
1. Aktiva, Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya dimasa
depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan aktiva
tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.
4. Pendapatan, pendapatan diakui dalam laporan kinrja keuangan jika kenaikan manfaat
ekonoi dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban, telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
5. Biaya, biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan jika penurunan manfaat ekonomi
dimasa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Biaya diakui dalam laporan kinerja
keuangan berdasarkan hubungan langsung antar biaya yang timbul dan pos
25
pendapatan tertentu yang diperoleh. Biaya segera diakui dalam laporan kinerja
keuangan jika pengeluaran itu tidak menghasilkan manfaat ekonomis atau jasa
potensial dimasa depan, atau jika manfaat ekonomis dimasa depan, dan/atau jasa
potensial, tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan posisi keuangan sebagai
aktiva.
Kuis :
Tugas
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan empat masalah
dalam audit Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Saat menyampaikan pemeriksaan
LKPP di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa, Ketua BPK Hadi Poernomo
mengatakan permasalahan itu merupakan gabungan dari ketidaksesuaian dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan, kelemahan sistem pengendalian intern, dan ketidakpatuhan
terhadap ketentuan.
Menurut Hadi, masalah pertama dalam LKPP adalah pemerintah telah mencatat realisasi
PNBP dan belanja lainnya dari untung/rugi selisih kurs dalam LRA tahun 2012 masing-
masing Rp2,09 triliun dan Rp282,93 miliar. "Namun pemerintah belum menghitung
penerimaan/belanja karena untung/rugi selisih kurs dari seluruh transaksi mata uang asing
sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Penerimaan belanja dari untung/rugi selisih kurs
dapat berbeda secara signifikan," kata Hadi.
Masalah kedua, lanjutnya, pengendalian atas revisi dokumen pelaksanaan anggaran lemah
sehingga terjadi pelampauan atas pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk
belanja selain belanja pegawai Rp11,37 triliun. "Terdapat penggunaan anggaran belanja
barang dan modal yang melanggar ketentuan sehingga merugikan negara Rp546,01 miliar.
Rp240,16 miliar belum dipertanggungjawabkan," kata dia.
26
Selain itu, BPK juga menemukan pelanggaran terkait realisasi pembayaran belanja barang
dan modal pada akhir tahun sebesar Rp1,31 yang tidak sesuai dengan realisasi fisik.
"Belanja bantuan sosial Rp1,91 triliun yang sudah dicairkan tetapi dana yang belum
tersalurkan sampai 31 Desember 2012 tidak disetor ke kas negara dan penyaluran bantuan
sosial yang tidak sesuai sasaran Rp269,98 miliar," jelasnya.
Masalah LKPP yang ketiga, pemerintah belum menelusuri sebagian aset dari eks-BPPN
sebesar Rp8,79 triliun dan aset properti eks-PPA sebesar Rp1,21 triliun.
Dan masalah yang keempat, Laporan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah sebesar
Rp70,26 triliun pada akhir 2012 berbeda pencatatannya dengan rincian fisik SAL dengan
perbedaan sampai Rp8,15 miliar.
"Selain itu pemerintah juga tidak dapat memberikan penjelasan yang memadai atas
penambahan fisik SAL Rp33,49 miliar dan tidak dapat menunjukkan sumber dokumen atas
koreksi pencatatan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar Rp30,89 miliar," demikian Hadi
Poernomo.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Erlangga
27
28