Anda di halaman 1dari 28

MODUL

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

 Capaian Pembelajaran :
Setelah menempuh mata kuliah ini Mahasiswa mampu menjelaskan Anggaran dan
Laporan Akuntansi Sektor Publik

 Kemampuan Akhir yang akan dimiliki setelah menyelesaikan bahan kajian ini :
Setelah menyelesaikan bahan kajian ini, mahasiswa akan mampu menjelaskan tentang
kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

 Topik Forum Diskusi :


Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Pendahuluan
Mata kuliah akuntansi sektor publik dapat dikatakan sebagai bidang studi akuntansi
mandiri. Bidang studi ini tentunya tidak dapat dilepaskan begitu saja dari bidang akuntansi
lainnya. Tanpa disadari oleh kita, sebetulnya setiap orang pernah mengaplikasikan ilmu
akuntansi didalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam dunia usaha. Oleh karena itu,
akuntansi sering disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” karena akuntansi akan
menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan
pihak luar yang mengambil keputusan.

Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyedia informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat
informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.

Kerangka konseptual merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi dan


solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Kerangka konseptual yang
dibahas akan terkait dengan proses perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa,
realisasi anggaran, pelaporan, audit, serta pertanggungjawaban.

Dalam bab ini akan membahas mengenai definisi kerangka konseptual akuntansi
sektor publik, tujuan dan peranan kerangka konseptual akuntansi sektor publik, asumsi
akuntansi sektor publik yang meliputi kebutuhan masyarakat, alokasi sumber daya, ketaatan
hukum/ peraturan, dasar akrual, kelangsungan organisasi, dan akuntabilitas kinerja,
implementasi karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik yang meliputi kualitas
perencanaan publik, kualitas penganggaran publik, kualitas realisasi anggaran publik, kualitas
pengadaan barang dan jasa publik, kualitas pelaporan sektor publik, kualitas audit sektor
publik, dan kualitas pertanggungjawaban publik, serta pengakuan dan pengukuran transaksi
publik yang terdiri dari definisi pengakuan dan pengukuran transaksi publik, faktor yang
berpengaruh dalam pengakuan dan pengukuran transaksi publik, aktiva, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, serta belanja.

Definisi Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik


Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik merumuskan konsep yang mendasari
penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini meliputi
perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit,
serta pertanggungjawaban organisasi sektor publik seperti pemerintah pusat, pemerintah
daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga peribadatan.
Kerangka konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi
dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Jika terjadi
pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, ketentuan standar akuntansi
itu diuji menurut unsur kerangka konseptual yang terkait.

Tujuan Dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik


Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan
bagi :
1. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik untuk melaksanakan
tugasnya, termasuk tim penyusun standar akuntansi pemerintahan.
2. Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip
akuntansi yang diterima umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik.
3. Auditor, seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.
4. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk manafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku di sektor publik.

Batasan Ruang Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik


Runtutan Asp Pisah Batas

2
Perencanaan Publik
Rencana Kerja Dan Anggaran
Penganggaran Publik
Pengesahan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja
Realisasi Anggaran Publik
Transaksi
Pengadaan Barang Dan Jasa Publik
Tim Pengadaan
Laporan Keuangan Sektor Publik
Pembuatan Laporan Keuangan
Audit Sektor Publik
Pembahasan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ)
Pertanggungjawaban Publik
Penerimaan Laporan Pertanggungjawaban
(LPJ)
Perencanaan Publik Untuk Tahun
Berikutnya

Implementasi Karakteristik Kualitatif Akuntansi Sektor Publik


Karakteristik kualitatif merupakan perpaduan dari dua kata yakni “karakteristik” yang
berarti ciri-ciri khusus dan “kualitatif” yang berarti terkait dengan mutu. Dari perpaduan kata
tersebut, dapat disimpukan bahwa karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri khusus dari sebuah
mutu.
Karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik dapat digambarkan dalam sebuah
hierarki. Manfaatnya bagi pengambilan keputusan disajikan sebagai kualitas informasi paling

3
penting. Relevan dan reabilitas merupakan dua kualitas utama atau pokok beserta unsur-
unsurnya yaitu:
1. Unsur kualitas yang relevan: tepat waktu, nilai prediktif dan nilai umpan balik
(feedback).
2. Unsur kualitas reabilitas: teruji, netralitas, dan menggambarkan kejujuran.

Relevan
Dalam konsep kerangka konseptual, informasi yang relevan dapat membantu investor,
kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini, dan masa
depan untuk mengonfirmasi atau mengoreksi harapan utama (nilai umpan balik atau nilai
feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat keputusan sebelum
kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu). Dengan kata lain,
informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai feedback) serta harus
disampaikan pada waktu yang tepat.

Keandalan/Reliabilitas
Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan para
penggunanya. Keandalan akan membedakan antara pengguna yang satu dengan yang lain,
tergantung pada keluasan pengetahuan tentang aturan yang digunakan untuk mempersiapkan
informasi. Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal, informasi harus dapat
diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.
 Keterujian terkait dengan pemenuhan kualitas pekerjaan seseorang berdasarkan
standar yang telah disepakati. Terpenuhi atau tidaknya kualitas tersebut akan
dinyatakan setelah pengukuran terhadap pekerjaan dan hasilnya selesai dilakukan. Hal
ini termasuk konsensus dan ketiadaan bias pengukuran. Informasi yang teruji dapat
menghasilkan kembali substansi bagi pengukur independen yang menggunakan
metode pengukuran yang sama.
 Penyajian jujur dan kelengkapan mengacu pada peneyesuaian antara data akuntansi
dan dan kejadian yang harus ditunjukkan. Jika pengukuran menggambarkan ‘hal itu
layak ditunjukkan’, maka dapat dinyatakan bahwa informasi tersebut bersifat jujur
dan lengkap.
 Netralitas mengacu pada ketiadaan bias dalam peyajian laporan akuntansi atau
informasi. Oleh karena itu, informasi yang netral sudah terbebas dari bias untuk

4
memperoleh berbagai hasil yang diinginkan atau meyakinkan keterangan tentang cara
berperilaku.
Kualitas Sekunder
Mendeskripsikan kegunaan metode yang sama dari waktu ke waktu dengan penyajian
yang tepat. Prinsip konsistensi menjelaskan bahwa metode akuntansi tidak dapat diubah lagi
setelah diadopsi. Lingkungan sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan akuntansi atau
tekniknya yang lebih diinginkan jika dibenarkan sebagaimana mestinya.

Pertimbangan Biaya dan Manfaat

Pertimbangan biaya dan manfaat dikenal sebagai keterbatasan pervasif. Informasi


akuntansi keuangan akan dicari manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi
biayanya.

Materialitas

Materialitas dipandang sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnya, materialitas


adalah pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang informasi yang signifikan dan
berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.

5
Ketika diimplementasikan, karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik juga terlihat
sebagai sebuah hierarki.

Paling bawah perwujudan terdiri dari regulasi dan pelaporan. Setelah perwujudan ada
operasional yang mana pelaksanaan transaksi-transaksi publik dilakukan. Posisi diatasnya
lagi ada pokok-pokok yang berisi unsur-unsur akuntansi sektor publik dan karakteristik
kualitatif. Setelah unsur-unsur akuntansi sektor publik beserta transaksinya dapat memenuhi
karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi dapat diwujudkan. Tujuan organisasi dan
tujuan kesejahteraan publik berada di atas segala-galanya.

Kualitas Perencanaan Publik

6
Pengertian Kualitas Perencanaan Publik

Kegiatan perencanaan sangat menentukan sukses tidaknya program pelayanan. Pada


tahap perencanaan, biasanya akan tercipta dokumen perencanaan yang sangat penting dan
menentukan dalam menghasilkan outcome.

Kualitas perencanaan adalah sebuah prosedur yang mendefinisikan kualitas terkait


dengan tugas ketika proyek baru mulai digarap untuk memenuhi kualitas yang disyaratkan.
Kualitas perencanaan mendefinisikan bagaimana produk akan diciptakan serta menunjukkan
bagaimana kualitas yang benar akan dikembangkan. Kualitas perencanaan membutuhkan
prosedur bagi pelaksanaanya. Hal yang dimaksud dengan prosedur kualitas perencanaan
adalah prosedur standar bagi pengelola proyek untuk mendefinisikan kualitas yang terkait
dengan persyaratan termasuk tugas, standar, tanggung jawab, serta persyaratan sumber daya
pada perencanaan proyek. Penentu kualitas perencanaan yang utama adalah standar kualitas
perencanaan yang bisa berwujud sebuah formulir standar yang berisi tentang referensi
terhadap standar yang berlaku, prosedur, dan pedoman penggunaan sistem kualitas output
organisasi. Hal ini digunakan sebagai kerangka kerja bagi perencanaan kualitas. Standar
kualitas terdiri dari:

- Keterangan mengenai kegiatan organisasi.

- Kerangka kerja kriteria input dan output

- Pengesehan atau persetujuan pihak terkait atau kelomompok pendukung untuk tidak
menggunakan atau menyimpang dari standar yang harus dilampirkan demi referensi
di masa depan.

- Perencanaan review jaminan kualitas secara formal .

Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan seperti:

- Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang tengah terjadi di sekitar area
organisasi.

- Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan.

- Pimpinan kurang mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.

7
- Kegagalam memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.

Outcome perencanaan publik

Dari aspek perencanaan, organisasi sektor publik membutuhkan perencana yang


berkualitas, bervisi strategik, dan mampu berkpikir strategik serta memiliki moral yang baik,
sehingga mengelola organisasi dengan baik.

Pola umum tahap penyusunan rencana adalah sebagai berikut:

a. Materi awal penyiapan bahan utama yang akan digunakan dalam penyusunan
rancangan rencana.

b. Penyusunan rencana yang meliputi:

- Penyusunan rancangan awal

- Penyusunan rancangan (rencana)

c. Musyawarah perencanaan pembangunan/ konsultasi publik.

d. Penyusunan rancangan akhir.

e. Pengesahan

Outcome dari proses perencanaan publik adalah dokumen perencanaan yang


mayoritas terbagi menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (satu tahunan), dokumen
perencanaan jangka menengah (lima tahunan), dan dokumen perencanaan jangka panjang
(duapuluh lima tahunan).

Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Perencanaan Publik

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas dari kualitas output perencanaan publik.

1. Dapat dipahami, karakteristik utama dokumen perencanaan publik adalah


kemudahannya untuk dipahami oleh pelaksana.

2. Relevan, materi dokumen perencanaan publik harus relevan untuk memenuhi


kebutuhan pelaksana perencanaan.

8
Kualitas Penganggaran Publik

Pengertian Kualitas Penganggaran Publik

Sangat disayangkan bahwa kualitas sering kali dilihat sebagai “bagian” dari organisasi
dan bukan strategi organisasi secara keseluruhan. Salah satu permasalahan utama dalam
penyusunan kualitas anggaran adalah pemikiran manajemen yang tidak mempunyai nilai
tambah bagi kualitas organisasi (H. James Harrington, CCO of sistemcorp, an internet
software development company).

Anggaran (budget) memainkan peran yang cukup penting dalam aktivitas


perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang dilakukan oleh manajer sektor publik
karena itu, manajer sektor publik diharapkan dapat menyusun anggaran yang mencerminkan
aktivitas yang akan dilakukan pada suatu periode tertentu. Jika disusun dengan baik,
anggaran dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai oleh organisasi pada
periode tertentu.

Penyelenggaraan kegiatan organisasi yang menjadi kewenangan organisasi didanai


dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja organisasi. Penyusunan anggaran dapat
dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut:

a. Berdasarkan program

b. Berdasarkan pusat pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.

c. Sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

d. Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.

Seperti pada jenis perencanaan lainnya, kualitas perencanaan anggaran yang baik
membutuhkan sasaran dan tujuan yang jelas. Thornhill (1984), menyatakan bahwa gambaran
penting menyangkut anggaran publik adalah sebagai berikut:

a. Anggaran baru dapat dilaksanakan setelah disetujui oleh legislatif.

b. Hasil dari tujuan yang direalisasi dengan anggaran tidak dapat diukur.

c. Anggaran diajukan bersama dengan berbagai pertimbangan.

9
d. Sebagai tujuan dari tindakan yang diambil oleh lembaga publik. Hal ini sangat
berbeda dengan yang berlaku pada organisasi swasta. Proses penetapan muatan
anggaran publik bersifat unik.

e. Kewenangan tidak selalu menyesuaikan pengeluarannya dengan pendapatan yang


ada.

Mikesell (1991), juga menyatakan bahwa teknik pembaharuan anggaran yang baru
konsisten dengan prinsip-prinsip klasik untuk memberitahukan anggaran:

1. Komprehensif. Anggaran harus mencakup semua penerimaan dan pengeluaran


pemerintah/ organisasi publik.

2. Persatuan. Seluruh pengeluaran dan penerimaan harus terhubung satu sama lain.

3. Eksklusifitas. Hanya bagian keuangan tertentu yang masuk anggaran.

4. Spesifikasi. Anggaran harus dilaksanakan sesuai perannnya.

5. Tahunan. Anggaran harus disusun setiap tahun selama keberadaan organisasi.

6. Akurasi. Perkiraan harus didasarkan pada alasan yang paling memungkinkan dan
dokumen harus konsisten secara internal.

7. Kemurnian ( Clarity) anggaran harus mendeskripsikan apa yang menjadi tujuannya.

8. Publisitas. Anggaran mempresentasikan demokrasi.

Menurut Lacasse (1996), ada tiga hal penting dalam anggaran terkait dengan
peraturan yaitu: komprehensitas dan perspektif multitahun dalam perluasan anggaran dan
kapabilitas untuk memonitor pelaksanaan, akuntabilitas, serta penyesuaian waktu.

(Theoritical Approaches to Public Budgenting, Mihaly Hogye)

Outcome Penganggaran Publik

Dokumen penganggaran pembangunan pemerintah daerah, yaitu contoh organisasi sektor


publik, menghasilkan dokumen sebagai berikut:

1. Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD

10
2. Raperda APBD

3. Nota RAPBD

4. Perda APBD

5. Surat keputusan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD

Dokumen penganggaran publik harus disususn berdasarkan kebutuhan organisasi


sektor publik dan harus diawasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Penganggaran Publik

Dapat Dibandingkan, Pelaksana anggaran harus dapat membandingkan penganggaran


organisasi antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
organisasi.

Kualitas Realisasi Anggaran Publik

Pengertian Kualitas Realisasi Anggaran Publik

Realisasi anggaran mencakup aspek-aspek yang dibutuhkan dalam melaksanakan


anggaran. Tujuan proses realisasi anggaran adalah mengembangkan produk dan layanan yang
harus diberikan kepada publik.

Proses realisasi anggaran pada umumnya mengikuti langkah-langkah berikut ini:

- Dana digulirkan untuk berbagai bagian/departemen sesuai dengan aturan yang


ditetapkan;

- Organisasi sektor publik memulai pengeluaran secara langsung atau dengan


pengadaan barang dan jasa;

- Pembayaran dilakukan untuk pengeluaran;

- Transaksi pengeluaran dicatat dalam buku akuntansi;

- Laporan tahunan dihasilkan dalam satu tahun, yaitu kulminasi akhir tahun dengan
penutupan buku akuntansi dan laporan produksi akhir tahun.

Outcome Realisasi Anggaran Publik

11
Unsur – unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu
kualitas pelaksanaan realisasi anggaran publik adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan kasus Usaha

Pendekatan pengelolaan berbasis kegiatan akan memungkinkan pengelola organisasi


melihat seberapa besar ketidakefisienan biaya operasi dan hasil yang berkualitas
rendah.

2. Menentukan prioritas sumber daya yang paling terbatas dalam organisasi adalah
waktu pengelola organisasi.

3. Menyediakan pembenaran biaya, untuk menjalankan kualitas secara total, organisasi


sering kali mengeluarkan biaya investasi di depan.

4. Menemukan manfaat, model ini menyediakan informasi tentang unsur-unsur sumber


daya kegiatan.

5. Mengukur kinerja untuk perbaikan yang sedang berlngsung

6. Penggunaan sistem kalkulasi biaya berbasis kegiatan pada proses dan perbaikan.

Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Realisasi Anggaran Publik

Terdapat dua karakteristik kualitatif merupakan ciri khas dari kualitas output realisasi
anggaran publik, yaitu:

1. Dapat dipahami, proses realisasi anggaran harus mudah dipahami oleh publik. Artinya,
dokumen realisasi anggaran harus mudah diakses dan dipahami.

2. Terandalkan, informasi realisasi anggaran publik akan bermanfaat jika bersifat andal.

Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Pengertian kualitas pengadaan barang dan jasa publik

Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/ atau jasa dengan
total biaya kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas yang benar,
pada waktu yang tepat, pada tempat yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk
memperoleh manfaat secara langsung.

12
Pengadaan barang dan jasa secara sederhana dapat saja dilakukan tanpa melibatkan
banyak pihak dan tanpa tahapan yang panjang, seperi melalui pembelian barang di tempat
yang sama dengan pembelian barang sejenis sebelumnya.

Otoritas eksklusif bertanggung jawab menjaga keutuhan teknik yang mereka peroleh,
kelola, dan pelihara. Pengelolaan kualitas tergantung pada sistem pengelolaaan kualitas yang
efektif terdiri dari :

a. Perencanaan Kualitas

b. Jaminan Kualitas.

c. Bagian pengendalian Kualitas

d. peningkatan kualitas

Outcome Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran, seperti tender. Sebuah
organisasi publik dapat melakukan pembelian produk atau jasa.

Tahapan Pengadaan Barang dan Jasa

Proses pengadaan barang dan jasa dalam dunia modern biasanya terdiri dari tujuh tahap:

- Pengumpulan informasi

- Hubungan penyedia

- Review latar belakang

- Negosiasi

- Pemenuhan

- Konsumsi

- Pembaharuan (Renewal)

Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Pengadaan Barang dan Jasa Publik

13
Pada prinsipnya, karakteristik khusus dari proses pengadaan barang dan jasa publik
adalah adanya persaingan terbuka dan proses transparasi. Keterbukaan dan tranparasi
merupakan indikator baik tidaknya sebuah proses pengadaan barang dan jasa, karena
banyaknya penyimpangan dalam parktek pengadaan barang dan jasa disebabkan oleh tidak
adanya transparasi.

Proses pengadaan barang dan jasa yang tidak transparan akan menyebabkan
terjadinya kecurangan, kolusi, korupsi, dan nepotisme. Ada pun karakteristik kualitatif
kualitas output proses pengadaan barang dan jasa adalah :

1. Dapat Dipahami, karakteristik utama kualitas informasi yang ada dalam proses
pengadaan barang dan jasa adalah kemudahannya untuk dipahami publik atau
penyedia barang danjasa. Semua dokumen pengadaan barang dan jasa yang
diumumkan kepada publik mudah diakses dan mudah dipahami.

2. Terandalkan, agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi


memiliki kualitas yang andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
yang material, dan dapat diandalkan oleh para pemakainya.

Pengadaan barang dan jasa yang jujur mengacu pada kesusaian data akuntansi dan
data kejadian. Selain itu, pengukuran pengadaan barang dan jasa yang jujur juga harus bebas
dari pengukuran dan bias pengukur. Pengadaan barang dan jasa publik yang netral mengacu
pada ketiadaan bias dalam penyajian laporan akuntansi atau informasi, serta bebas dari bias
untuk mencapai berbagai hasil yang diinginkan atau meyakinkan.

Kualitas Pelaporan Sektor Publik

Pengertian Kualitas Pelaporan Sektor Publik

Terkait dengan pendefinisian “kualitas pelaporan keuangan”, pustaka – pustaka


sebelumnya telah fokus pada hal – hal seperti pengelolaan pendapatan, uraian keuangan, dan
kecurangan yang secara jelas menjadi penghalang tercapainya laporan keuangan yang
berkualitas, serta telah menggunakan faktor-faktor tersebut sebagai bukti penurunan konsep
dalam proses pelaporan keuangan. Pelaku utama yang teridentifikasi dalam pustaka
sebelumnya mencakup dewan direksi, komisi audit, serta auditor internal dan eksternal.

14
Outcome pelaporan sektor publik

Berdasarkan ragamnya, outcome laporan keuangan sektor publik terdiri dari :

(1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca), adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi
aktiva, utang, dan ekuitas pemilik pada satu saat tertentu.

(2) Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit), adalah laporan keuangan yang
menyajikan pendapatan dan biaya selama satu periode tertentu

(3) Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto, pelaporan menggambarkan peningkatan atau


penurunan kekayaan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yamg diadopsi dan harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.

(4) Laporan Arus Kas, menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode tertentu.

(5) Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan, catatan atas laporan
keuangan organisasi harus :

a. Menyajikan informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijikan


akuntansi khusus yang dipilih serta diterapkan pada transaksi dan peristiwa penting
lainnya;

b. Mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan sektor


publik yang tidak disajikan dalam posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan
arus kas, dan laporan perubahan aktiva/ekuitas neto;

c. Menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan keuangan, namun


persyaratan penyajian wajar tetap diterapkan.

Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari


transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Tujuan umum pelaporan
keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus

15
kas dari suatu entitas yang berguna bagi sejmlah besar pemakai (wide range users) dalam
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang dibutuhkan oleh
suatu entitas dalam aktivitasnya untuk mencapai tujuan.
Secara spesifik, tujuan khusus pelaporan keuangan sektor publik adalah menyediakan
informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan akuntabilitas entitas
atas sumber daya yang dipercayakan, dengan cara :

1. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber alokasi, dan penggunaan sumber


daya keuangan atau financial.

2. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mandanai aktivitasnya dan


memenuhi kebutuhan kasnya

3. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam


pendanaan aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komitmennya

4. Menyediakan informasi mengenai kondisi financial suatu entitas dan perubahan


didalamnya

5. Menyediakan informasi agregat yang berguna untuk mengevaluasi kinerja entitas


dalam hal bidang jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.

Laporan keuangan sektor publik mempunyai aspek prediktif dan prospektif dalam
penggunaan uang. Prediksi kualitas dan ragam suber daya yang diperlukan untuk operasi
penggunaan uang.

Prediksi kualitas dan ragam sumber daya yang diperlukan untuk operasi berkelanjutan akan
mempengaruhi berbagai resiko ketidakpastian dalam berasosiasi. Selain itu, laporan
keuangan juga dapat menyediakan informasi untuk :

a. Mengindikasikan apakah sumber daya yang ada dapat digunakan secara legal sesuai
dengan anggaran yang disahkan (legally adopted budget)

b. Mengindikasikan apakah sumber daya yang ada dapat digunakan sesuai persyaratan
legal dan kontraktual, termasuk kriteria keuangan yang telah diterapkan otoritas
legislatif (appropriate)

16
Untuk memenuhi tujuan diatas, laporan keuangan sektor publik menyediakan
informasi yang meliputi unsur-unsur :

a. Aktiva

b. Kewajiban

c. Aktiva/ekuitas neto

d. Pendapatan

e. Biaya

f. Arus kas

Berbagai Statistik Keuangan Sektor Publik

Salah satu tujuan pekerjaan akuntansi adalah menyiapkan laporan statistik dan
dokumen akuntansi. Akuntan atau ahli sistem harus mengetahui seberapa sering pelaporan
disajikan. Kertas kerja penyusunan sistem harus memuat statement dan statistical report yang
memang harus disajikan. Kertas kerja statement dan report harus diselidiki untuk menentukan
bahwa statement dan report tersebut benar-benar penting dan tidak disajikan hanya untuk
memenuhi kepentingan manajemen semata.

Laporan Statistik Keuangan

Berdasarkan tenggang waktu pembuatannya, laporan statistik keuangan dibedakan


menjadi dua yaitu :

1. Disusun Setiap Bulan

a. Menurut bagiannya :

- Analisis penerimaan

- Analisis potongan penerimaan

17
- Analisis presentase surplus bruto

b. Analisis perbandingan bagian untuk

- Jumlah hasil pendapatan

- Akumulasi biaya per unit barang atau persediaan

- Jumlah surplus bruto

c. Kecepatan peredaran persediaan barang

d. Analisi retur dan potongan pembelian

e. Kecepatan peredaran tenaga kerja

f. Catatan kilometer yang ditempuh oleh kendaraan dinas

g. Biaya kendaraan dinas per kilometer yang ditempuh

h. Dana kerja neto dan analisis rasio serta ruang iklan yang dibeli

i. Biaya pembelian

j. Perbandingan anggaran

2. Disusun Setiap Tahun.

a. Ikhtisar untuk 12 bulan dan semua laporan statistik bulanan

b. Kecepatan peredaran jumlah surat berharga

c. Analisis umur piutang usaha

Berbagai Dokumen Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik

Laporan Pajak, Laporan pajak terdiri dari pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak
penghasilan kekayaan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah, dan pajak-
pajak lainnya serta laporan lainnya yang disampaikan kepada instansi-instansi pemerintah,

18
seperti kepada departemen perdagangan, departemen perindustrian, kota dan lain-lain. Daftar
yang disarnkan dan pernyataan akuntansi serta laporan statistik dan frekuensi, dimana laporan
tersebut disajikan adalah sebagai berikut :

o Penghasilan – pemerintah pusat dan daerah

o Gaji pemerintah pusat dan daerah

o Laporan untuk pemerintah lainnya

Kertas kerja dan dokumen yang berisi laporan-laporan akuntansi akan terlihat sebagai
berikut:

A. Disusun setiap bulan

a. Daftar pendapatan

b. Daftar akumulasi biaya atau belanja barang

c. Daftar akumulasi surplus defisit

d. Daftar neraca

-Jadwal pendukung

-Laporan departemen dan perbandingan

-Frekuensi yang muncul dan statements

-Bentuk yang biasa

-Bentuk perbandingan (komparatif) menurut bulan

B. Disusun setiap Tahun

a. Daftar penerimaan

b. Daftar Pendapatan

19
c. Daftar pendapatan yang diterima di muka

d. Daftra akumulasi belanja atau biaya barang

e. Daftar neraca

Karakteristik Kualitatif Pelaporan Sektor Publik

Salah satu unsur dari kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik. Karakteristik kualitatif merupakan
ciri khas informasi dalam laporan keuangan yang dapat berguna bagi pemakai. Karakteristik
kualitatif yang utama adalah dapat diperbandingkan.

Dapat Diperbandingkan, pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan


organisasi antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar organisasi
untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik

1. Dapat Diperbandingkan, pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan


entitas pada periode untuk mengidentifikasi tren posisi dan kinerja keuangan.
2. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal, dalam hal ini manajemen mungkin
perlu menyeimbangkan manfaat relative antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan
informasi yang anda.
3. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat, keseimbangan antara biaya dan manfaat
lebih merupakan kendala pervasive dari pada karakteristik kualitatif.
4. Keseimbangan diantara Karakteristik Kualitatif, Keseimbangan atau trade off
diantara berbagai karakteristik kualitatif sering diperlukan.
5. Penyajian Wajar, Standar akuntansi keuangan sector public memberikan panduan
tentang batasan laporan keuangan yang dianggap wajar.

Kualitas Audit Sektor Publik

Pengertian Kualitas Audit Sektor Publik


20
Kualitas audit ditujukan untuk menguji efektifitas sistem pengelolaan kualitas.
Kualitas audit juga dapat diartikan sebagai sebuah sistematika dan pemeriksaan independen
untuk menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait telah sesuai dengan rumusan
perencanaan, dan apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif serta sesuai untuk
mencapai tujuannya. Dan audit dapat digunakan untuk tujuan keamanan.

Outcome Audit Sektor Publik

Produk atau outcome kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian
karakteristik dokumen yang diminta. Kualitas audit dipengaruhi oleh factor eksternal, yaitu :

(1) Pendekatan yang diambil oleh manajemen

(2) Kontribusi yang dibuat oleh komite audit

(3) Peran ”shareholder” dan kometator

(4) Peran orang yang mengajukan perkara (litigator)

(5) Pendekatan regulasi

(6) Tekanan yang disebabkan rezim akuntansi pelaporan.

Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Audit Sektor Publik

Karakteristik kualitaif kualitas output audit sektor publik :

1. Dapat dipahami, karakteristik utama kualitas informasi yg ada dalam proses audit sektor
publik adalah kemudahannya dipahami oleh publik atau pemakai laporan hasil audit.

2. Relevan, informasi hasil audit sektor publik harus relevan demi memenuhi kebutuhan audit
sektor publik yang telah direncanakan.

3. Keandalan, informasi audit sektor publik harus andal (reliable). Informasi audit sektor
publik akan memiliki kualitas yang andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan yang meterial, dan dapat diandalkan pemakainya.

21
4. Dapat dibandingkan, pemakai harus dapat membandingkan audit sektor publik antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan atau tren posisi dan kinerja organisasi.
Implikasi penting dari karakteristik kualitatif yang dapat dibandingkan adalah pemakai
harus mendapat informasi yang lengkap untuk digunakan dalam penyusunan dokumen-
dokumen audit sektor publik.

Kualitas Pertanggungjawaban Publik

Pengertian Kualitas Pertanggungjawaban Publik

Laporan pertanggungjawaban tahunan mencerminkan misi utama organisasi, inisiatif


utama untuk mmebwa misi dan kinerja pelaksanaan yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi
merupakan kewajiban Kepala/Pengelola organisasi public untuk menjelaskan kinerja
penyelenggaraan organisasi kepada masyarakat. Konsep pertanggungjawaban publik
didasarkan pada regulasi dan kekeliruan fungsi pemerintah di berbagai tingkatan nasional
maupun daerah. Faktor penentu kualitas pertanggungjawaban publik antara lain :

 Kepemimpinan pengelola organisasi

 Kapasitas personal organisasi

 Kualitas perencanaan

 Kualitas penganggaran

 Kualitas realisasi anggaran

 Kualitas pelaporan keuangan.

Outcome Pertanggungjawaban Publik

Setiap entitas pelaporan berkewajiban untuk melaporkan upaya yang telah dilakukan
serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur selama
suatu periode pelaporan demi kepentingan : (1) Akuntabilitas; (2) Manajemen; (3)
Transparansi; (4) Keseimbangan Antargenerasi. Pengorganisasian penyusunan laporan
pertanggungjawaban public meliputi hal-hal berikut :

22
 Mempersiapkan dan menyusun rencana strategik

 Merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran, strategi


organisasi publik

 Merumuskan indikator kinerja organisasi publik dengan berpedoman pada kegiatan


yang dominan, menjadi isu global dan kritis bagi pencapaian visi dan misi organisasi
sektor publik

 Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama

 Mengukur pencapian kerja

Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban publik

1. Dapat dipahami, karakteristik utama dokumen pertanggungjawaban publik adalah


kemudahannya untuk dipahami pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan
yang memadai tentang aktivitas pertanggungjawaban publik.

2. Relevan, materi dokumen pertanggungjawaban publik harus relevan untuk memenuhi


kebutuhan para penggunanya. Selain itu, relevan juga mengacu pada kemampuan
informasi perangungjawaban publik untuk mempengaruhi keputusan pengelola organisasi
dengan mengubah atau mengkonfirmasi harapan mereka tentang hasil atau konsekuensi
tindakan atau kejadian yang ada.

Pengakuan Dan Pengukuran Transaksi Publik

Definisi Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

Pengakuan (recognition) dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-
kata maupun jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam laporan posisi keuangan atau
laporan kinerja keuangan. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui jika:

a. Ada kamungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.

b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

23
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap unsur laporan keuangan sector public ke dalam laporan posisi keuangan dan laporan
kinerja keuangan. Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan untuk derajat
kombinasi yang juga berbeda dalam laporan keuangan sektor publik.

Suatu pos dapat dianggap memenuhi persyaratan pengakuan di masa depan sebagai
akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian. Sejumlah dasar pengukuran yang
berbeda digunakan untuk derajat kombinasi yang juga berbada dalam laporan keuangan
sektor publik. Berbagai dasar pengakuan tersebut adalah :

 Biaya Historis (historical cost)

 Biaya Saat ini (current cost)

 Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/sattlement value)

 Nilai sekarang (present value)

Faktor yang berpengaruh dalam Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

1. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan

Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas digunakan dalam pengertian


derajat ketidakpastian. Manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut
akan mengalir dari atau kedalam organisasi. Konsep tersebut dimaksudkan untuk
menghadapi ketidakpastian lingkungan operasi organisasi. Pengkajian terhadap derajat
ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan
berdasarkan bukti yang tersedia pada saat penyusunan laporan keuangan sector public.
Oleh karena itu, biaya yang merepresentasikan pengurangan manfaat ekonomi yang
diharapkan harus diakui.

2. Kendala Pengukuran

Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang
harus diestimasi merupakan bagian yang esensial dalam penyusunan laporan keuangan
sector public tanpa mengurangi tingkat keandalannya. Namun, jika estimasi yang layak
24
tidak mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakui dalam laporan posisi keuangan atau
laporan kinerja keuangan. Contohnya hasil yang diharapkan dari suatu tuntutan hukum
dapat memenuhi definisi baik aktiva, pendapatan, maupun kriteria probabilitas agar dapat
diakui. Namun jika tidak mungkin diukur dengan tingkat keandalan tertentu, tuntutan
tersebut tidak dapat diakui sebagai aktiva atau pendapatan. Eksistensi tuntutan harus
diungkapkan dalam catatan materi penjelasan atau skedul tambahan.

Suatu pos yang memiliki karakteristik esensial dari suatu unsure tetapi tidak dapat
memenuhi criteria pengakuan tetap harus diungkapkan dalam catatan, materi penjelasan, atau
skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika pengetahuan mengenai pos
tersebut dipandang relevan untuk mengetahui posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan suatu organisasi oleh pemakai laporan keuangan sektor publik.

1. Aktiva, Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya dimasa
depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan aktiva
tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.

2. Kewajiban, Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran


sumber daya yang memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan
untuk mnyelasiakna kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang harus
diselsesaikan dapat diukur dengan andal.

3. Ekuitas, Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan, dimana


relevansi pengklasifikasianya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan
pembatasan hukum atau pembatasan lainnya atas kemamampuan organisasi untuk
menggunakan ekuitas.

4. Pendapatan, pendapatan diakui dalam laporan kinrja keuangan jika kenaikan manfaat
ekonoi dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban, telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

5. Biaya, biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan jika penurunan manfaat ekonomi
dimasa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Biaya diakui dalam laporan kinerja
keuangan berdasarkan hubungan langsung antar biaya yang timbul dan pos

25
pendapatan tertentu yang diperoleh. Biaya segera diakui dalam laporan kinerja
keuangan jika pengeluaran itu tidak menghasilkan manfaat ekonomis atau jasa
potensial dimasa depan, atau jika manfaat ekonomis dimasa depan, dan/atau jasa
potensial, tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan posisi keuangan sebagai
aktiva.

 Kuis :

1. Jelaskan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

2. Jelaskan Kualitas Laporan Keuangan Sektor Publik

 Tugas

BPK temukan masalah dalam laporan keuangan pemerintah

Jakarta (ANTARA News) - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan empat masalah
dalam audit Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Saat menyampaikan pemeriksaan
LKPP di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa, Ketua BPK Hadi Poernomo
mengatakan permasalahan itu merupakan gabungan dari ketidaksesuaian dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan, kelemahan sistem pengendalian intern, dan ketidakpatuhan
terhadap ketentuan.

Menurut Hadi, masalah pertama dalam LKPP adalah pemerintah telah mencatat realisasi
PNBP dan belanja lainnya dari untung/rugi selisih kurs dalam LRA tahun 2012 masing-
masing Rp2,09 triliun dan Rp282,93 miliar. "Namun pemerintah belum menghitung
penerimaan/belanja karena untung/rugi selisih kurs dari seluruh transaksi mata uang asing
sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Penerimaan belanja dari untung/rugi selisih kurs
dapat berbeda secara signifikan," kata Hadi.

Masalah kedua, lanjutnya, pengendalian atas revisi dokumen pelaksanaan anggaran lemah
sehingga terjadi pelampauan atas pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk
belanja selain belanja pegawai Rp11,37 triliun. "Terdapat penggunaan anggaran belanja
barang dan modal yang melanggar ketentuan sehingga merugikan negara Rp546,01 miliar.
Rp240,16 miliar belum dipertanggungjawabkan," kata dia.

26
Selain itu, BPK juga menemukan pelanggaran terkait realisasi pembayaran belanja barang
dan modal pada akhir tahun sebesar Rp1,31 yang tidak sesuai dengan realisasi fisik.

"Belanja bantuan sosial Rp1,91 triliun yang sudah dicairkan tetapi dana yang belum
tersalurkan sampai 31 Desember 2012 tidak disetor ke kas negara dan penyaluran bantuan
sosial yang tidak sesuai sasaran Rp269,98 miliar," jelasnya.

Masalah LKPP yang ketiga, pemerintah belum menelusuri sebagian aset dari eks-BPPN
sebesar Rp8,79 triliun dan aset properti eks-PPA sebesar Rp1,21 triliun.

Dan masalah yang keempat, Laporan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah sebesar
Rp70,26 triliun pada akhir 2012 berbeda pencatatannya dengan rincian fisik SAL dengan
perbedaan sampai Rp8,15 miliar.

"Selain itu pemerintah juga tidak dapat memberikan penjelasan yang memadai atas
penambahan fisik SAL Rp33,49 miliar dan tidak dapat menunjukkan sumber dokumen atas
koreksi pencatatan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar Rp30,89 miliar," demikian Hadi
Poernomo.

Editor: Maryati COPYRIGHT © ANTARA 2013


Source : http://www.antaranews.com/berita/379450/bpk-temukan-masalah-dalam-laporan-keuangan-
pemerintah

1. Berdasarkan Kasus diatas, identifikasi masalah apa yang sedang terjadi ?


2. Berdasarkan Kasus diatas,menurut saudara bagaimana solusi yang harus dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut ?

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Erlangga

27
28

Anda mungkin juga menyukai