Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nofriansyah

NIM : 22120021
Kelas : A1M21
Mata Kuliah :Akuntansi Sektor Publik

Resume :

Standar Akuntansi Sektor Publik Dan Standar Akuntansi Biaya Sektor


Publik

1. Pendahuluan
Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas
sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan
pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian juga bagi stakeholder sektor publik,
mereka membutuhkan informasi yang lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk
pengambilan keputusan. Tugas dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah
menyediakan informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun
kebutuhan pihak eksternal. Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk
menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.
Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses
pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk
pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Informasi keuangan bukan
merupakan tujuan akhir akuntansi sektor publik. Informasi keuangan berfungsi
memberikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi
merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara efektif, bukan
tujuan akhir sektor publik itu sendiri. Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih
bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang dihasilkan dari
sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan harus
juga dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan. Untuk itulah kelompok kami yang
mana mendapatkan kesempatan untuk menyajikan pembahasan mengenai pelaporan
keuangan sektor publik berusaha untuk menyampaikan Pelaporan Keuangan Sektor Publik
secara singkat, padat dan jelas.

1
Akuntansi Sektor Publik adalah sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-
lembaga publik sebagai salah satu pertanggungjawaban kepada publik atau masyarakat.
Sekarang terdapat perhatian yang semakin besar terhadap praktek akuntansi yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga publik, baik akuntansi sektor pemerintahan maupun
lembaga publik non-pemerintah. Lembaga publik mendapat tuntutan dari masyarakat untuk
dikelola secara akuntabilitas, transparan dan bertanggungjawab. Akuntabilitas, transparansi
dan pertanggungjawaban tersebut diharapkan masyarakat terwujud dalam pengelolaan
keuangan daerah/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Wujud dari akuntabilitas, transparansi dan pertanggungjawaban pengelolaan APBD
dalam pelayanan masyarakat adalah dengan dibuatnya laporan pertanggungjawaban.
Pentingnya Akuntabilitas dan Transparansi ini terlihat pada Kepres No.7 Tahun 1999
dimana pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah pusat maupun daerah sampai
esselon II untuk menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Sehubungan pentingnya
keterbukaan informasi tentang kegiatan dan aktivitas Pemerintah Daerah juga
diterbitkannya Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UUKIP) tentang
transparansi kegiatan dan aktivitas Pemerintah Daerah.
Akuntabilitas dan transparansi adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan
dan hasil akhir dari pengelolaan APBD harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat
sebagai kedaulatan tertinggi. Ciri utama dalam pengelolaan APBD adalah akuntabilitas dan
transparansi. Salah satu elemen penting dalam rangka perwujudan pemerintahan yang baik
(Good Governance) adalah adanya pengelolaan APBD yang baik (Good Financial
Governance). Tercapainya pengelolaan APBD yang baik tidak terlepas dari adanya
pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung pengguna anggaran itu sendiri
(pengawasan melekat).
Selain dilakukan oleh atasan langsung, pengguna anggaran itu sendiri dilakukan
pengawasan oleh Legislatif dan lembaga pengawas khusus (oversight body) yang bertugas
mengontrol proses perencanaan dan pengendalian APBD. Pengawasan APBD diperlukan
untuk mengetahui apakah perencanaan yang telah disusun dapat berjalan secara efisien,
efektif dan ekonomis. Pengelolaan APBD yang baik sangat penting bagi kelangsungan dan
perkembangan organisasi karena erat kaitannya dengan kelangsungan kesejahteraan
masyarakat luas.

2
2. Definisi Standar Akuntansi Sektor Publik

Standar Akuntansi Sektor Publik adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan


dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan organisasi publik. Pemerintah
Indonesia sudah menetapkan standar akuntansi untuk pemerintahan yang disebut (SAP).
Standar akuntansi sektor publik memberi kerangka demi berjalannya fungsi-fungsi tahapan
siklus akuntansi sektor publik, yaitu perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran,
pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit, dan pertanggung jawaban publik. Di
Indonesia, standar akuntansi yang telah digunakan yaitu Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP), dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). Ini merupakan panduan bagi
pemakainya dalam melaksanakan fungsi terkait. Standar-standar tersebut merupakan
Acuan yang telah disepakati dan ditetapkan oleh organisasi yang berkompetensi serta
berwenang dalam bidang terkait.

3. Kebutuhan Standar Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia

Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) dikembangakan sesuai dengan


standar yang berlaku di tingkat internasional, dengan harapan dapat tercapainya informasi
keuangan yang konsisten dan dapat dibandingkan bagi semua yuridiksi. Walaupun praktek
dan aplikasi-aplikasi prinsip akuntansi serta manajemen keuangan pada entitas sektor
publik dapat terjadi baik pada entitas dengan level yuridiksi yang sama maupun berbeda.
Semuanya tergantung pada kebijakan dan praktek yang ada.
Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) adalah:
a. Meningkatkan kualitas dan realibilitas laporan akuntansi dan keuanganorganisasi sector
publik, khususnya dalam hal ini organisasi pemerintahan.
b. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian.
c. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan.
d. Mengusahakan harmonisasi antar yurisdiksi dengan menggunakan dasar akuntansi yang
sama.
Penerapan SAKSP akan menghasilkan system akuntansi dan manajemen keuangan
pemerintahan yang lebih baik, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai
informasi yang lebih baik. Sementara itu, peramalan serta penganggaran menjadi lebih

3
terpercaya, sama baiknya dengan manajemen terhadap sumber daya ekonomis dan
kewajiban.

4. Standar Akuntansi Biaya Sektor Publik

Standar akuntansi biaya sektor publik dirancang untuk mencapai keseragaman dan
konsistensi dalam pengukuran, penetapan serta pengalokasian biaya pada organisasi sektor
publik. Standar itu didasarkan pada pemeriksaan praktek akuntansi biaya yang umum di
seluruh industry atau usaha yang ada. Saran dan masukan diminta dari organisasi sektor
publik, industri, serta asosiasi profesi akuntansi. Selain itu, juga dilakukann review atas
berbagai publikasi tersebut.
Adapun definsi standar pada tiga area Akuntansi Biaya yaitu :
 Pengukuran biaya, termasuk metode dan teknik yang digunakan dalam mendefinisikan
komponen biaya, menentukan dasar pengukuran biaya, dan menetapkan criteria untuk
menggunakan teknik pengukuran biaya sektor publik alternative
 Penetapan biaya selama periode akuntansi biaya, menunjuk pada metodeyang
digunakan ketika menentukan jumlah biaya yang ditetapkan selama periode akuntansi
biaya tersendiri.
 Alokasi biaya ke tujuan biaya, menunjuk pada metode penetapan alokasi biaya langsung
dan tidak langsung.
Standar akuntansi biaya sektor publik dan prinsip-prinsip biaya adalah hal yang
berlainan. Standar akuntansi biaya sektor publik berkaitan dengan pengukuran, penetapan,
dan alokasi biaya kontrak organisasi sektor publik. Sementara itu, prinsip-prinsip biaya
menunjuk pada pemenuhan biaya, yang merupakan unsur dalam pengadaan barang dan
jasa serta merupakan fungsi dari hukum, aturan, dan kontrak tersendiri. Biaya mungkin
saja dialokasikan namun belum tentu dapat memenuhi prinsip-prinsip biaya.
Cara termudah untuk menentukan pemakaian adalah dengan mengamsusikan standar
akuntansi biaya tersebut diterapkan pada seluruh jenis biaya kontrak, namun ada
pengecualian, yakni:
1. Kontrak diserahkan dengan harga sendiri
2. Negosiasi kontrak dibawah harga
3. Kontrak dan subkontrak dengan usaha kecil
4. Kontrak dan subkontrak dimana harga diatur sesuai hukum dan peraturan

4
5. Kontrak dan subkontrak atas item-item komersial
6. Kontrak dan subkontrak dilakukan diluar negara tutorial
7. Kontrak dan subkontrak dengan institusi pemerintah dilaksanakan dengan dana
pemerintah
8. Pokok kontrak dan subkontrak untuk memodifikasi cakupan standar akuntansi biaya
terkait dengan ketetapan standar akuntansi biaya yang telah ada
9. Kontrak dan subkontrak yang diserahkan kontraktor dari negara lain
Adapun cakupan standar akuntansi biaya sektor publik yang dapat diterapkan yaitu :
1. Cakupan penuh (full)
 Menerima standar akuntansi biaya tunggal
 Menerima seharga X dalam standar akuntansi biaya netto
2. Cakupan Modifikasi (modifed)
 Menerima kurang dari X dalam standar akuntansi biaya
 Menerima seharga X atau lebih, neto dari standar akuntansi biaya
Dalam akuntansi biaya terdapat Pernyataan Pengungkapan (Disclosure Statements)
yang merupakan deskripsi tertulis mengenai “prosedur dan praktek antansi biaya
kontraktor”. Ini dipakai sebagai alat ukur konsistensi dan pemenuhan akuntansi biaya
kontraktor dengan standar akuntansi biaya sektor publik yang digunakan.
Standar akuntansi biaya ini akan dibutuhkan dalam hal sebagai berikit :
1. Penyesuaian harga
 Standar akuntansi biaya sektor publik yang baru atau direvisi yang memerlukan
perubahan praktek akuntansi biaya
 Perubahan sukarela pada praktek akuntansi biaya
 Tidak memenuhi standar akuntansi biaya sektor publik/gagal mengikuti praktek yang
diungkapkan
2. Pengaruh penyesuaian harga
Perubahan penyesuaian harga harus lebih rendah dari biaya yang diperkirakan atas
kontrak jenis biaya atau harga yang sudah ditetapkan.
3. Pertanggungjawaban administrasi
Administrasi standar akuntansi biaya sangat diperlukan oleh seseorang untuk
menangani peubahan standar akuntansi biaya secara efisien dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai