Anda di halaman 1dari 6

Nama : HOLIDA SALMA

Nim : PA.71.20.120

Kelas : A1 Pagi Administrasi Publik

Tugas : Akuntansi Keuangan Negara II

1. Pengertian dan tujuan akuntansi sector public…?

Akuntansi sector public adalah peroses pengumpulan data, pencatatan, penkelasifikasian,


analisis, dan pembuatan laporan keuangan untuk sebuah lembaga public yang menyajikan
informasi keuangan kepada pihak yang membutuhkannya. Laporan pengelolaan keuangan ini
akan sangat berguna dalam pengambilan keputusan.

Tujuan akuntansi untuk sector public :

1. Manajemen control ( sebagai control manajemen )

Yaitu sebagai pengendalian manajemen yang mana akuntansi untuk sector public akan
memberikan informasi yang di butuhkan lembaga public dalam pengelolaan secara tepat dan
efisien, juga meberikan informasi penggunaan sumber daya yang sudah dianggarkan dalam
lembaga public.

2. Accountability ( sebagai akuntabilitas )

Accountability memiliki tujuan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi manajer
sector public. Accountability di gnakan dalam pelaporan pelaksanaan tanggung jawab atau
sumber daya atau bidang/divisi yang berada dalam wewenang manajer tersebut.

Ada juga beberapa tujuan akuntansi sector public berdasarkan kerangka konseptualnya :

 Menginformasikan sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan


 Menginformasikan kecukupan penerimaan periode berjalan sebagai pembiayaan semua
pengeluaran.
 Menginforasikan jmlah sumber daya ekonomi yang di gunakan dalam kegiatan entitas
pembuatan laporan dan juga hasil yang sesuai.
 Menginformasikan posisi keuangan sesuai dengan kondisi entitas pembuatan laporan
sesuai dengan sumber penerimaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan sector public…?

Prinsip akuntansi :
1. Prinsip entitas ekonomi ( economic entity principle )

Entitas ekonomi informasi yang berasal dari perusahaan. Perusahaan tersebut harus
independen atau berdiri sendiri. Laporan keuangan tersebut tidak boleh di gabung dengan
keuangan pribadi agara mudah di kelola dengan baik.

2. Prinsip biaya historis ( historical cost principle )

Yang di lakuakan dengan menulis semua biaya yang di keluarkan agar bisa mendapatkan
barang. Artinya, prinsip ini menulis setiap pengeluaran untuk mendapatkan barang yang di
inginkan. Tidak hanya berlaku pada barang, tetapi juga pada jasa yang di peroleh dari biaya
teresebut. Contohnya adalah ketika membeli modem/router internet.

3. Prinsip kesinambungan usaha ( going concern )

Prinsip akuntansi ini menjelaskan bagaimana cara yang perlu dilakukan untuk membuat usaha
selalu berjalan dan berkesinambungan. Prinsip ini mengedepankan perusahaan agar bisa terus
berjalan sehingga perlu melakukan berbagai cara yang baik.

4. Prinsip penggunaan penuh ( full disclosure )

Telah di ketahui bahwa setiap perusahan atau organisasi harus membuat laporan keuangan.
Hal ini menjadi penting karena pencatatan tersebut akan membantu orang untuk menganalisis
perkembanga keuanga sampai demgan transparasi yang jelas. Dengan demikian, penyajian
informasi tersebut akan lebih di nilai dengan objektif sepenuhnya. Jika mengacu pada perinsip
ini, informasi keuangan yang di berikan harus detail dan terprinci sengingga akuntan bisa
mengabil kebijakan dari laporan yang ada.

5. Prinsip pengakuan ( revenue recognition principle )

Dalam prinsip akuntansi pengakuan pendapatan, di ketahui bahwa pendapatan adaah hasil
penjualan barang atau jasa. Pendapatan ini yang akan mendapatkan harta. Aliran harta tersebut
harus selalu di hitungsetiap jangka waktu tertentu. Prinsip pengakuan pendapatan membuat kita
harus “mengakui” uang yang masuk tersebut sebagai penghasilan/pendapatan.

6. Prinsip mempertemukan ( matching principle )

Dalam prinsip ini harus ada perban]dingan dari pendapatan tersebut dengan biaya
pengeluarannya. Prinsip mempertemukan wajib di terapkan di perusahaan karena bisa
mengetahui untung ruginya.

7. Prinsip periode akuntansi

Prinsip ini berkaitan dengan waktu. Setiap laporan keuangan yang di uat harus di tulis dengan
terstruktur dalam jangka waktu tertentu. Misyalnya, membuat laporan keuangan satu bulan
seklai, 3 bulan sekali, sampai dengan satu tahun.Adanya jangka waktu tersebut memudahkan
pelapotan keuangan di ketahui secara jelas sesuai dengan waktunya.

8. Prinsip konsistensi ( consistency principle )

Konsistensi adalah ketetapan yang di lakukan secara berkelanjutan. Inilah juga yang di
terapkan dalam membuat laporan keuangan. Laporan keuangan harus di buat dengan format
yang sama dan tidak boleh di ubah-ubah.

9. Prinsip satuan moneter

Prinsip satuan moneter adalah salah satu prinsip dasar akuntansi yang mewajibkan semua
keuangan harus memakai satuan moneter atau mata uang tertentu. Hal ini penting agar formatnya
menjadi sama semua sehingga perhitungannya menjadi mudah.

10. Prinsip Materialistis

Laporan keuangan yang dibuat adaah pencatatan yang bernilai dan ini harus di akui. Setiap
pencatatn keuangan tersebut tidak terlepas dari nominal dan material. Jadi setiap informasi yang
di berikan dapat mempengaruhi keputusan tentang bagaimana cara menjaga nilai tersebut.

Laporan keuangan sector public

Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh entitas sektor publik. Laporan keuangan sektor publik ini menjadi
komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik tersebut. Laporan keuangan
pemerintah pusat (LKPP) adalah laporan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja negara yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi
pemerintah. LKPP merupakan konsolidasi laporan keuangan kementrian negara/lembaga yang
disusun berdasarkan praktik terbaik internasional (best practice) dalam pengelolaan keuangan
negara. LKPP diterbitkan setiap tahun, sebagai bentuk pertanggungjawaban keuangan
pemerintah. LKPP disusun oleh direktorat akuntansi dan pelaporan keuangan, dikrektorat jendral
perbendaharaan, kementrian keuangan indonesia.

3. Perbedaan dan persamaan akuntansi keuangan sector public dan swasta…?

Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Swasta, antara lain :

 Tujuan Organisasi

Setiap organisasi memiliki tujuan yang unik serta spesifik yang hendak dicapai yang bisa bersifat
kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan tersebut kemudian bisa dipilah dan dipilih menjadi tujuan
yang bersifat financial maupun non financial. Tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi sektor
publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan yang menonjol adalah tujuan untuk memperoleh
laba. Pada sektor swasta, usaha mencapai laba atau profit dimaksimumkan, sedangkan pada
sektor publik bukan hanya untuk mencapai keuntungan semata, namun juga dalam rangka
penyediaan pelayanan publik. Seperti layanan pendidikan, layanan kesehatan masyarakat,
penegakan hukum, transportasi massal dan lain sebagainya.

 Sumber Pembiayaan

Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan organiasi atau
dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau struktur pembiayaan.

 Pola Pertanggungjwaban

Pertanggungjawaban manajemen sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Manajemen pada


sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan kreditor atas
dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggungjawab kepada masyarakat
karena sumber dana yang digunakan oleh organisasi sektor publik dalam rangka pemberian
pelayanan publik berasal dari masyarakat.

 Struktur Organisasi

Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta. Struktur
organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hirarki, sedangkan struktur organisasi
pada sektor swasta lebih fleksibel.

 Karakteristik Anggaran dan Stakeholder

Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran dipublikasikan
kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran bukanlah suatu
rahasia negara. Beda dengan di swasta, dimana anggaran pada sektor swasta bersigat tertutup dan
merupakan rahasia perusahaan. Publik dalam organisasi sektor publik memiliki makna yang
berbeda dengan yang dipahami oleh organisasi sektor swasta.

 Sistem Akuntansi Yang Digunakan

Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Sistem akuntansi yang biasa
digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual (Accrual accounting) sedangkan
pada sektor publik sampai pada tahun 2014 ini masih menggunakan sistem akuntansi berbasis
kas menuju akrual (Cash toward Accrual). Dan nanti secara penuh sektor publik akan
menggunakan basis akrual pada tahun 2015.

Persamaan akuntansi sektor publik dan sektor swasta, antara lain :

1. Kedua sektor, baik sektor publik maupun sektor swasta merupakan bagian integral dari
sistem ekonomi, di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama
untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
(scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk
menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomi, efisien dan efektif.

3. Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama di


kedua sektor. Kedua sektor tersebut membutuhkan informasi yang handal, relevan untuk
melaksanakan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian).

4. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, seperti sama-sama
bergerak dibidang transportasi massal, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan
sebagainya.

5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.

4. Organisasi sector public…?

Pengertian organisasi sektor publik adalah organisasi yang berhubungan dengan kepentingan
umum dalam penyediaan barang atau jasa serta pelayanan kepada publik yang dibayar melalui
pajak maupun pendapatan negara lainnya yang diatur dengan hukum.

karakteristik organisasi sektor publik:

 Tidak mencari keuntungan dalam bentuk finansial

 Bersifat mandiri

 Memiliki batasan dalam organisasi

 Tidak mempunyai kepemilikan dalam bentuk saham

 Dimiliki secara kolektif oleh publik

 Memiliki arah tujuan yang jelas

 Pengambilan kebijakan serta keputusan didasarkan pada konsensus

 Mempunyai pola dalam pertanggungjawaban

 Mempunyai sumber pembiayaan yang tersusun

 Memiliki aktivitas yang terencana untuk pelayanan publik

 Lembaga pemerintah, contohnya kantor pajak dan kantor polisi

 Organisasi kesehatan, contohnya rumah sakit

 Organisasi sosial, contohnya panti asuhan


 Institusi pendidikan, contohnya sekolah dan universitas

 Organisasi agama, contohnya ormas keagamaan dan organisasi di tempat ibadah

 Yayasan, contohnya yayasan pesantren

Jadi pada dasarnya organisasi sektor publik adalah organisasi yang berfokus pada pelayanan
publik tanpa mengharapkan keuntungan finansial. Organisasi-organisasi ini pun tidak dimiliki
dalam bentuk saham serta keputusan yang diambil berdasarkan konsensus. Ada banyak contoh
organisasi sektor publik yang dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari, seperti sekolah, kantor
polisi, dan lain-lain.

5. Penerapan akuntansi keuangan sector public di Indonesia…?

Dengan pentingnya akuntansi dalam organisasi publik, maka seharusnya penerapan akuntansi
dilandaskan dengan memahami peranan akuntansi itu sendiri. Di Indonesia sendiri, berikut hal-
hal yang perlu diketahui dari penerapan akuntansinya.

 Pertanggung jawaban Akuntansi yang Layak 

Kebijakan penghasilan serta pembayaran dari pusat pertanggungjawaban organisasi sektor


publik, dapat dilakukan dengan pemenuhan otorisasi, baik dari DPR / DPRD atau komisaris.
Terkadang, cara pemberian kuasa didapatkan dari proses demokrasi dengan cara pengambilan
suara.

 Prinsip Bruto

Seluruh pendapatan yang dibayarkan bruto, serta biaya yang terjadi, dibebankan sebagai
pengurang pendapatan serta perlu dilaporkan dengan lengkap kepada setiap pusat
pertanggungjawaban yang terkait.

 Periodikal

Seluruh pengeluaran perlu dipertanggungjawabkan setiap periode,  maka otorisasi pengeluaran


akan dinilai berdasar prestasi periode tersebut. Dana berlebih di atas pengeluaran dapat diketahui
dan dikembalikan kepada manajemen pusat pertanggungjawaban.

 Spesifikasi

Pengeluaran yang bertujuan khusus, wajib didasarkan atas persetujuan DPR / DPRD atau
komisaris. Konsep by exception atau pengecualian, perlu diatur dalam peraturan tersendiri
dengan tidak mengabaikan tingkat pencapaian prestasi manajemen organisasi sektor publik
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai