Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata kuliah akuntansi sektor publik dapat dikatakan sebagai bidang studi

akuntansi mandiri. Bidang studi ini tentunya tidak dapat dilepaskan begitu saja

dari bidang akuntansi lainnya. Tanpa disadari oleh kita, sebetulnya setiap orang

pernah mengaplikasikan ilmu akuntansi didalam kehidupan sehari-hari khususnya

dalam dunia usaha. Oleh karena itu, akuntansi sering disebut sebagai “bahasanya

dunia usaha” karena akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi

pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak luar yang mengambil

keputusan.

Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyedia

informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik

merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat

informasi bagi publik.

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang

mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini

meliputi perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan

jasa, pelaporan, audit, serta pertanggungjawaban organisasi sektor publik seperti

pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya

masyarakat, dan lembaga peribadatan.


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis membatas

ruang lingkup masalah yang akan dibahas mengenai :

1. Tujuan laporan keuangan sektor publik?

2. Karekteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam

laporan keuangan sektor publik?

3. Pengakuan dan pengukuran laporan keuangan organisasi sektor

publik?

4. Perbedaan akuntansi berbasis kas dan akuntansi berbasis akrual?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini diantaranya :

1. Untuk mengetahui apa saja yang ada dalam kerangka konseptual

akuntansi sektor publik.

2. Untuk lebih memahami dasar dari akuntansi sektor publik tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik.

Tujuan kerangka dasar ini dibuat untuk dijadikan acuan bagi :

1. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam

pelaksanaan tugasnya.

2. Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktik akuntansi

menurut prinsip akuntansi secara lazim dan standart keuangan sektor

publik.

3. Auditor (BPK), dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan

keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima

umum.

4. Para pemakai laporan keuangan sektor publik, dalam menafsirkan

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai

dengan standar akntansi keuangan sektor publik.

5. Pengganaan kerangka dasar ini sebagai acuan komite penyusun standar

akuntansi keuangan sektor publik menjamin kurangnya konflik.

2.2 Ruang Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik.

Kerangka dasar membahas :

1. Tujuan laporan keuangan sektor publik.


2. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam

laporan keuangan pada sektor publik.

3. Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsure-unsur yang membentuk

laporan keuangan pada sektor publik.

4. Konsep ekuitas serta pemeliharaan ekuitas.

5. Kerangka dasar ini membahas laporan keuangan sektor publik untuk

tujuan umum, pelaporan keuangan sektor publik dihasilkan dari proses

pelaporan keuangan dalam organisasi sektor publik.

2.2.1 Tujuan Laporan Keuangan Sektor Publik.

Tujuan pelaporan umum pelaporan keuangan sektor publik adalah

menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, dan mendemonstrasikan

akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan dengan :

1. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan

penggunaan sumber daya financial.

2. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai

aktivitasnya dan memnuhi persyaratan kasnya.

3. Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi

kemampuan entitas untuk mendanai aktivitasnya dan memenuhi

kewajiban serta komitmennya.

4. Menyediakan informasi tentang kondisi keuangan suatu entitas dan

perubahan didalamnya.
5. Menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam

mengevaluasi kinerja entitas atas hal biaya jasa, efisiensi, dan

pencapaian tujuan.

Laporan keuangan sektor publik menyediakan informasi yang meliputi

elemen-elemen :

1. Aktiva.

2. Kewajiban.

3. Aktiva/ekuitas neto.

4. Pendapatan.

5. Biaya-biaya.

6. Arus kas.

 Asumsi Dasar.

1) Dasar Akrual.

Untuk mencapai tujuannya, basis pelaporan keuangan sektor publik adalah

dasar akrual, dimana pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat

kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan

dicatat dalam catatan akunatansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada

periode yang bersangkutan.

2) Kelangsungan Usaha

Laporan keuangan sektor publik disusun atas dasar kelangsungan usaha

entitas saat sekarang dan masa depan.


2.2.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik

Ada beberapa karakteristik kulitatif pokok :

1) Dapat Dipahami.

Maksudnya adalah pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang

memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis, akuntansi, serta mempunyai kemauan

untuk belajar tentang informasi yang disampaikan.

2) Relevan.

Relevan apabila informasi tersebut mempengaruhi keputusan ekonomi

pemakai dalam menilai peristiwa masa lalu dan masa kini, atau memperkirakan

masa depan.

3) Matrealitas.

Matrealitas dapat diinterprestasikan sebagai ambang batas hasil penerapan

informasi sesuai dengan salah satu karakteristik kualitatif pokok.

4) Keandalan.

Mempunyai informasi yang memiliki kualitas andal jika bebas dari

pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan

pemakainya.

5) Penyajian Jujur.

Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa

lainnya yang seharusnya.

6) Substansi Mengungguli Bentuk.

Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa

yang tampak dari bentuk hukum.


7) Netralitas.

Informasi harus dapat diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak

bergantung pada pihak tertentu.

8) Pertimbangan Sehat.

Penyusun laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian

peristiwa dan keadaan tertentu.

9) Kelengkapan.

Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan

materialitas dan biaya.

10) Dapat Dibandingkan.

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas pada

periode untuk mengidentifikasi tren posisi dan kinerja keuangan.

11) Kendala Informasi yang Relevan dan Andal.

Dalam hal ini manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat

relative antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi yang anda.

12) Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat.

Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala

pervasive dari pada karakteristik kualitatif.

13) Keseimbangan diantara Karakteristik Kualitatif.

Keseimbangan atau trade off diantara berbagai karakteristik kualitatif

sering diperlukan.
14) Penyajian Wajar.

Standar akuntansi keuangan sektor publik memberikan panduan tentang

batasan laporan keungan yang dianggap wajar.

2.2.3 Elemen Laporan Keuangan Sektor Publik

Laporan keuangan sektor publik menggambarkan dampak keuangan dari

transaksi dari peristiwa lain. Adapun beberapa elemen laporan keuangan yaitu

sebagai berikut :

1. Posisi Keuangan.

a. Aktiva.

Manfaat ekonomis masa depan atau jasa potensial yang

terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk

memberikan sumbangan, baik secara langsung maupun tidak langsung,

arus kas dan setara kas kepada entitas.

b. Kewajiban.

Adalah suatu tugas aau tanggung jawab untuk bertindak atau

melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu.

c. Ekuitas

Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi

keuangan, dimana relevansi pengklasifikasian terjadi apbila pos

tersebut mengindikasikan pembatasn hukum.


2. Kinerja

a. Pendapatan.

Arus kas yang masuk selama periode pelaporan dengan

tujuan peningkatan aktiv/ekuitas neto, dan ini berarti peningkatan

kontribusi dari pemilik.

b. Biaya.

Definisi biaya mencakup kerugian maupun biaya yang

timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.

3. Penyesuaian Modal Kerja.

2.2.4 Pengakuan Dan Pengukuran Laporan Keuangan Organisasi Sektor

Publik

1. Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-

kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya kedalam laporan posisi

keuangan atau laporan kinerja keuangan.

2. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan

Konsep probabilitas digunakan dalam pengertian derajat ketidakpastian

bahwa manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan

mengalir dari atau kendala entitas.

3. Kendala Pengukuran

Kriteria pengakuan suatu pos yang kedua adalah tidak adanya biaya atau

nilai yang dapat diukur dengan tingkat keandalan tertentu.


4. Pengakuan Aktiva

Aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan apabila manfaat ekonomis di

masa depan atau jasa potensialnya akan diperoleh oleh entitas dan aktiva tersebut

mempunyai nilai dan dapat diukur dengan andal.

5. Pengakuan Kewajiban

Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar

pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan

untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah harus diselesaikan dapat

diukur dengan andal.

6. Pengakuan Pendapatan

Penadapatan diakui dalam laporan kinerja keuangan jika kenaikan manfaat

ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan

kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

7. Pengakuan Biaya

Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan kalau penurunan manfaat

ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan

kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

8. Pengukuran Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap unsur laporan keuangan sektor public dalam laporan

keuangan dan laporan kinerja keuangan.


a. Biaya Historis ( Historical Cost )

1) Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau

sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset

tersebut pada saat diperoleh

2) Kewajiaban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari

kewajiban atau dalam keadaan tertentu ( misalnya pph ), dalam jumlah

kas atau setara kas yang diharapka akan dibayarkan untuk memperoleh

kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal

b. Biaya Kini ( Curent Cost )

1) Asset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya dibayar

bila aset yang sama atau setara aset diperoleh sekarang.

2) Kewajiaban dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang tidak

didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk untuk

menyelesaikan kewajiban sekarang.

c. Nilai Realisasi/Penyelesaian ( realizable/settlement value )

1) Aset dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh

sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal

2) Kewajiaban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas

atau setara kas yang tidak didiskontokan ke nilai sekarang yang

diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam

pelaksanaan usaha normal.


d. Nilai Sekarang ( Present Value )

1) Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan yang

didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat

memberika hasil dalam melaksanakan usaha normal.

2) Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas bersih dimasa depan yang

didiskontokan kenilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk

menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

2.2.5 Perbedaan Akuntansi Berbasis Kas Dan Akuntansi Berbasis Akrual

1. Berbasis Kas

Akrual, walaupun memasukkan informasi yang sebaliknya justru tidak

nampak. Akuntansi berbasis kas ini mampu menyediakan informasi penting dan

obyektif.

2. Basis Akrual

Definisi menurut SSAP adalah :

Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau

dimasukkan tidak sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) sesuai satu sama

lain dapat dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba

dan rugi selama periode bersangkutan.

Penerapan basis akrual akan mempengaruhi system akuntansi yang

digunakan, seperti penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir

pembukuan.Salah satu perbedaan perlakuan akuntansi berbasis akrual adalah

hutang jangka panjang. Manfaat laporan posisi keuangan adalah menilai tingkat
kesanggupan (dalam hal ini rasio hutang terhadap ekuitas) untuk menanggung

resiko usaha di masa depan.

3. Kekuatan dan Kelemahan

a. Keuntungan basis akrual :

1) Penerimaan dan pengeluaran dalam laporan operasional

berhubungan dengan penerimaan dan pemasukannya.

2) Basis akrual menunjukkan gambaran pendapatan.

3) Sebagai alat ukur modal.

4) Penentuan pos dan besaran transaksi yang dicatat dalm jurnal

dilakukan oleh individu yang mencatat.

5) Relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan

dengan nilai histories dan inflasi.

6) Dalam pembandingan dengan basis kas, penyesuaian akrual

membutuhkan prosedur administrasi yang lebih rumit, sehingga

biaya administrasi menjadi lebih mahal.

7) Peluang manipulasi keuangan yang sulit dikendalikan.

b. Kelemahan basis akrual :

1) Konsep Akuntansi Dana

Akuntansi dana merupakan system akuntansi disektor

publik, yang dikembangkan dari basis kas dan prosedur

pengendalian anggaran. Sistem akuntansi dana ini mengakui

transaksi saat komitmen disepakati.

2) Fungsi dan Permasalahan Akuntansi Komitmen


Fungsi pertama akuntansi komitmen adalah pengendalian

anggaran, yang mempunyai dasar pemikirannya yaitu manajer tak

bisa mengendalikan laporan bulanan dan juga proses menghasilkan

laporan tersebut sejak transaksi terjadi.

Anda mungkin juga menyukai