PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi
karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan.
Berbagai sumber atau penulis mengajukan sehimpunan atau seperangkat konsep
dasar yang isinya berbeda beda. Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap
penalaran dalam merekayasa akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang
validitasnya tidak selalu dapat diuji tetapi bermanfaat sebagai basis penalaran.
Berbagai sumber manyajikan daftar konsep dasar yang berbeda-beda karena
perbedaan persepsi terhadap arti pentingnya suatu konsep untuk disebut sebagai
konsep dasar. Konsep dasar yang satu dalam banyak hal merupakan turunan atau
konsekuensi dari konsep dasar lainnya.
Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan
laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan,
pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan
keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Karena kebutuhan informasi di
sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada informasi
keuangan yang dihsilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter
seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan
keputusan.
B. Rumusan Masalah
1. konsep dasar dan akuntansi sektor publik.
2. fungsi laporan keuangan sektor publik
3. Komponen-komponen laoran keuangan sektor publik
4. Pemakai laporan keuangan sektor publik
5. Hak dan kebutuhan pemakai laporan keuangan
6. Sistem pelaporan keuangan sektor publik
C. Tujuan
Agar dapat mengetahui bagaimana pelaporan keuangan dalam akuntansi sektor
publik,dan konsep apa yang digunakan dalam pelaporan keuangan sektor publik
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan
keputusan.
3
2. Memberikan informasi untuk membantu dalam menilai pelayanan yang diberikan
oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memeberi
pelayanan tersebut.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat dalam menilai kinerja manajer
organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek
kinerja lainnya.
4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, kekayaan
bersih, pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah
sumber daya dan kepentingan sumber daya tsb.
5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama 1 periode.
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan
membelanjakan sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali
utang, dan mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi likuiditas organisasi
7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pengguna dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan.
4
langsung sebagai perubahan dalam aktiva/akuitas neto; dan, setiap kontribusi
oleh, dan kepada, pemilik dalam kapasitasnya pemilik.
4. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran
kas selama satu periode tertentu.
5. Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan atas laporan keuangan dari entitas harus:
D. Pemakai laporan keuangan sektor publik
Pemakai laporan keuangan sektor publik dapat diidentifikasikan dengan
menelusuri siapa yang menjadi stakeholder organisasi. Drebin et al. (1981)
mengidentifikasikan terdapat sepuluh kelompok pemakai laporan keuangan. Lebih
lanjut Drebin menjelaskan keterkaitan antar kelompok pemakai laporan keuangan
tersebut dan menjelaskan kebutuhannya. Kelompok pemakai laporan keuangan
tersebut adalah :
a) Pembayar pajak (taxpayers)
b) Pemberi dana bantuan (granlurx).
c) Investor.
d) Pengguna jasa (fee-paying service recipients)
e) Karyawan/ pegawai
f) Pemasok (vendor)
g) Dewan legislatif
h) Manajemen
i) Pemilih (voters)
j) Badan pengawas (oversight bodies)
Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa pembayar pajak,
pemberi dana bantuan, investor, dan pembayar jasa pelayanan merupakan sumber
penyedia keuangan organisasi, karyawan dan pemasok merupakan penyedia tenaga
kerja dan sumber daya material, dewan legislative, dan manajemen membuat
keputusan alokasi sumber daya, dan aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih
dan badan pengawas, termasuk level pemerintahan yang lebih tinggi.
Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi
lima kelompok, yaitu:
a) Lembaga pemerintah (governing bodies)
b) Investor dan kreditor
c) Pemberi sumber daya (resourceproviders)
d) Badan pengawas (oversight bodies)
e) Konstituen
Pengklasfikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony adalah
dengan mempertimbangkan semut organisasi nonbisnis, bukan untuk organisasi
pemerintahan saja, sedangkan Drebin et al mengklasifikasikan pemakai laporan
keuangan untuk sektor pemerintahan saja.
5
Jika dibandingkan dengan analisis Drebin et al., Anthony memasukkan pembayar
pajak, pemilih, dan karyawan dalam satu kelompok yang ia sebut konstituen. Ia
mengelompokkan pemberi dana bantuan dan pembayar jasa sebagai pemberi sumber
daya, investor dan kreditor dikelompokkan menjadi satu
Sementara itu, Hanley el d. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan
keuangan sektor publik menjadi dua belas kelompok, yaitu:
a) Anggota terpilih (electedmembers)
b) Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak
c) Pelanggan atau klien
d) Karyawan/pegawai
e) Pelanggan dan pemasok
f) Pemerintah
g) Pesaing (competitors)
h) Regulator
i) Pemberi pinjaman (leaders)
j) Donor dan sponsor
k) Investor atau patner bisnis
l) Kelompok penekan lainnya
Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan sektor publik menurut Borgonovi
dan Anessi-Pessina(l997) :
a) Masyarakat pengguna jasa publik
b) Masyarakat pembayar pajak
c) Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan public
sebagai input atas aktivitas organisasi \
d) Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah
e) Badan-badan internasional, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb.
f) Investor using dan Country Analyst
g) Generasi yang akan datang
h) Lembaga Negara
i) Kelompok Politik (Partai Politik)
j) Manajer publik (Gubernur, Bupati, Direktur BUMN/BUMD)
k) Pegawai pemerintah.
Serikat dagang sektor publik Governmental Accounting Standars Board (GASB)
(1999, p. B184) mengidentifikasikan pemakai laporan keuangan pemerintah menjadi
tiga kelompok besar, yaitu:
a) Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggungjawab,
b) Legislatif dan Badan Pengawasan yang secara langsung mewakili rakyat,
c) Investor dan kreditor yang memberi pinjaman dan/ atau berpartisipasi dalam
proses pemberian pinjaman.
E. Hak dan kebutuhan pemakai laporan keuangan
Pada dasarnya masyarakat (publik) memiliki hak dasar terhadap pemerintah,
yaitu:
6
a. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu: Mengetahui kebijakan pemerintah
Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah Mengetahui alasan dilakukannya
suatu kebijakan dan keputusan tertentu
b. Hak untuk diberi informasi (right to be informed), yang meliputi hak untuk diberi
penjelasan secara terbuka atas permasalahan-permasalahan tertentu yang menjadi
perdebatan publik
c. Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listened to).
Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah, yaitu:
1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya,
harga, dan kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui
keberadaan dan penggunaan dana yang telah diberikan. Publik ingin
mengetahui apakah pemerintah telah melakukan ketaatan fiskal dan ketaatan
pada peraturan perundangan atas pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan.
3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat
risiko, likuiditas, dan solvabilitas.
4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk
melakukan fungsi pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas
kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.
5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem
informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian
organisasi, pengukuran kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antar
kurun waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis.
6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.
7
Tanah dan bangunan xxx
Aktiva Tidak Berwujud
Aktiva Nonkeuangan Lainnya xxx
Total Aktiva Tidak Lancar xxx
Total Aktiva xxx
Kewajiban
Kewajiban lancar
Utang usaha Xxx
Pinjaman jangka pendek Xxx
Bagianlancar pinjaman jangka panjang Xxx
Penyisihan Xxx
Employee benefids Xxx
Pensiun Xxx
Total kewajiban lancar xxx
Kewajiban tidak lancar
Utang usaha Xxx
Pinjaman Xxx
Penyisihan Xxx
Employee benefids Xxx
Pensiun Xxx
Total kewajiban tidak lancar xxx
Total kewajiban xxx
Aktiva neto xxx
Aktivitas/ ekuitas neto Xxx
Modal sumbangan Xxx
Entitas pemerintah Xxx
Cadangan Xxx
Akuntansi suplus Xxx
xxx
Partisivasi minoritas xxx
Aktiva/ekuitas neto xxx
Pendapatan Operasi
Pajak xxx
Batas jasa, denda, hukuman dan perizinan xxx
Pendapatan dari transaksi pertukaran xxx
8
Transfer dari entitas pemerintah lain xxx
Pendapatan operasi lainnya xxx
Total pendapatan operasi xxx
Biaya operasi
Jasa publik umum xxx
Pertahanan xxx
Keteraturan dan kemanan publik xxx
Pendidikan xxx
Kesehatan xxx
Proteksi/jaring pengaman sosial xxx
Fasilitas masyarakat dan perumahan xxx
Rekreasi, budaya dan agama xxx
Masalah ekonomi xxx
Proteksi lingkungan xxx
Biaya ekonomi xxx
Surplus (Defisit) dari aktiva operasi xxx
Biaya bunga (xxx)
Surplus penjualan properti, pabrik dan peralatan xxx
Pendapatan (biaya) total non-operasi xxx
Surplus (Defisit) dari aktiva operasi xxx
Surplus (defisit) saham partisipasi minoritas xxx
Surplus (defisit) neto Pos Luar Biasa xxx
Pos luar biasa xxx
Surpus (defisit) neto selama periode berjalan xxx
Table Laporan Kinerja Keuangan
CONTOH KLASIFIKASI BIAYA MENURUT HAKIKAT
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X8
(dalam ribuan rupiah)
Pendapatan Operasi
Pajak xxx
Batas jasa, denda, hukuman dan perizinan xxx
Pendapatan dari transaksi pertukaran xxx
Transfer dari entitas pemerintah lain xxx
Pendapatan operasi lainnya xxx
Total pendapatan operasi xxx
Biaya operasi
Gaji, upah dan employee benefits xxx
Grants dan pembayaran transfer lain xxx
Perlengkapan dan barang konsumsi yang dipakai xxx
Biaya penyusutan dan amortisasi xxx
Biaya operasi lainnya xxx
TOTAL BIAYA ORASI xxx
9
Surplus/ (Defisit) dari Aktivitas Operasi xxx
Biaya keuangan (xxx)
Surplus penjualan properti, pabrik dan peralatan xxx
Pendapatan (biaya) total monoperasi xxx
Surplus/ (Defisit) dari Aktiva Biasa xxx
Surplus/ (Defisit) saham partisipasi minoritas xxx
Surplus/(Defisit) Neto Sebelumnya Pos Luar Biasa xxx
\ Pos luar biasa
Surplus/(Defisit) Neto selama Periode Berjalan xxx
10
Arus kas neto dari aktivitas investasi xxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN xxx
Penerimaan dari pinjaman xxx
Pembayaran kembali pinjaman (xxx)
Distribusi/ dividen kepada pemerintah (xxx)
Arus kas neto dari aktivitas pembiayaan xxx
Kenaikan/(penurunan) neto kas dan setara kas xxx
Kas dan setara kas awal periode xxx
Kas dan setara kas akhir periode xxx
11
G. Sistem pelaporan keuangan sektor publik
12
2. Dasar akrual menunjukkan gambaran tentang pendapatan. Perubahan
pendapatan Yng diperoleh menurut dasar akrual dan besarnya biaya historis
adalah alat ukur kinerja yang diterima.
3. Dasar akrual dapat dijadikan alat ukur modal. Secara historis, nilai modal
yang diinvestasikan dalam organisasi public akan berusaha dipertahankan.
Gagsan mempertahankan modal ini dapat diartikan bahwa pendapatan hanya
diakui setelah modal dipertahankan seutuhnya. Dalam dasar akrual, biaya
historis sebuah asset merupakan nilai awal. Jika asset tersebut merupakan
modal organisasi, nilai awalnya adalah nilai modal yang disetorkan. Apabila
kemudian modal asset tersebut dijual dengan harga melampaui nilai
historisnya, keuntungan akan diakui sebagai pendapatan. Inilah kelemahan
biaya historis. Keuntungan yang didapatkan harus merupakan selisih lebuh
nilai jual dibandingkan nilai pasar asset pada saat itu. Nilai pasar asset saat
itu lebih riil digunakan kerena asset telah disusutkan dan digunakan
manfaatnya.
Beberapa masalah aplikasi dasar akrual dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
1) Penetuan pos dan besaran transaksi dicatat dalam jurnal yang dilakukan
oleh individu yang bertugas mencatatnya. Pengaruh subjektivitas
individu pencatat transaksi cukup besar.
2) Relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan
nilai historis dan inflasi.
3) Jika dibandingkan dengan dasar kas, penyesuaian akrual membutuhkan
prosedur administrasi yang lebih rumit sehingga lebih mahal.
4) Peluan terjadinya manipulasi keuangan sulit dikendalikan. Peluang
manipulasi ternuka ketika apabila pengeluaran uang dilakukan tanpa
melalui prosedur, terutama untuk pengeluaran uang dibawah normal.
c. Akuntansi Dana (Fund Accounting)
Akuntansi dana merupakan salah satu alternatif system akuntansi di sektor
publik yang dikembangkan dari dasar kas dan pengendalian anggaran. Bagi
sektor publik, dana kas setor publik cukup penting dan berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan. Besarnya dana kas sangat mempengaruhi anggaran
organisasi, sehingga system akuntansi lebih memprioritaskan pengelolaan dana
kas.
Sistem akuntansi dana mengakui transaksi organisasi ketika komitmen
sudah disepakati. Ini berarti transaksi belum diakui ketika kas dibayar atau
diterima, atau ketika faktur diterima atau dikeluarkan, namun lebih awal lagi,
yaitu ketika pesanan dikirim atau diterima.
13
proses menghasilkan laporan tersebur adalah sejak transaksi terjadi. Peranan
manajer sangat menentukan seberapa besar pencairan anggaran yang telah
disepakati. Manajer dapat mengendalikan kesesuaian catatan dengan anggaran
yang disepakati.
Akuntansi dana berkonsentrasi pada pesanan yang dikirimkan. Pesanan yang
diterima, yang berkaitan dengan penerimaan tidak akan diperhitungakan sampai
faktur dikirimkan. Jadi, masalah pengendalian anggaran tidak mempengaruhi
penerimaan.
Walaupun akuntansi dana dapat mengendalikan anggaran, permasalahan
penerapannya pada laporan keuangan tidak dapat dihindarkan.laporan keunagn
mengungkapkan pengeluaran yang didikung bukti pemesanan. Pembatalan
pemesanan secara hukum tidak akan berdampak apa-apa.
Permasalahan akuntansi akrual akan muncul dalam akuntansi dana. Manajer
akan mengalami masalah dengan pengeluaran anggran di bawah target dalam
bulan-bulan tertentu, dimana kekurangn tersebut akan ditutup pada bulan
berikutnya.
Dalam akuntansi dana manajer dapat mengirimkan pesanan beberapa hari
sebelum akhir tahun untuk memenuhi anggaran. Akuntansi dana memberikan
peluang kontribusi ke cadangan umum pada akhir tahun dan menjadikan
kontribusi itu sebagai pembiayaan.
Jika akuntansi dana yang diterapkan selama periode tertentu, pengubahan
menjadi akrual biasanya dilakukan pada akhir tahun dan penyesuaian akunnya
sebagai berikut:
No Keterangan Debit Kredit
Pesanan yang terkirim xxx
Pengeluaran no.1a/c Xxx
Pengeluaran no.2a/c xxx
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15