Disamping itu, ada beberapa prinsip umum yang berkaitan dengan pembuatan dan
penyimpanan kertas kerja. Prinsip umum tersebut antara lain :
1. Pembuatan kertas kerja harus mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.
Kualitas kerja auditor dalam melakukan audit tidak diukur dengan melihat banyak
sedikitnya kertas kerja yang dibuatnya. Kertas kerja yang berlebihan sangat tidak
baik. Hal tersebut mengakibatkan biaya audit menjadi mahal sebab menghabiskan
banyak waktu pembuatnya, menghabiskan waktu atasan untuk menelaah kertas kerja
yang tidak perlu, memerlukan biaya dan tempat penyimpanan kertas kerja.
Kertas kerja yang tidak lengkap dan tidak memadai juga tidak baik. Seperti telah
disebutkan di atas, salah satu syarat kertas kerja yang bermanfaat adalah kertas kerja
yang lengkap. Kertas kerja yang lengkap dapat digunakan sebagai bukti bagi auditor
bahwa ia telah melaksanakan audit sesuai standar auditing dengan sebaik – baiknya.
2. Hindarkan pekerjaan Salin – menyalin yang tidak diperlukan.
Pekerjaan menyalin sangat memakan waktu dan ada kemungkinan terjadi kesalahan
dalam menyalin. Auditor dibayar untuk melakukan pemeriksaan bukan untuk
melakukan penyalinan. Salah satu cara untuk menghindari pekerjaan penyalinan
adalah meminta foto copy pada klien atau membuat ringkasan dan tidak menyalin
suatu dokumen atau catatan.
Di samping itu, asisten, terutama asisten baru, cenderung menyukai penyalinan kertas
kerja yang dibuat sebelumnya untuk menghindarkan dirinya sehingga tidak
melakukan kesalahan. Asisten sering juga melakukan penyalinan kembali atas kertas
kerja agar hasil pekerjaannya kelihatan bagus. Pekerjaan menyalin kembali ini sangat
memakan waktu. Asisten harus dibiasakan untuk membuat kertas kerja yang rapi dan
bersih sejak awal agar tidak perlu diulang kembali. Atasan lebih mudah melakukan
penelaahan atas kertas kerja yang bersih dan rapi.
3. Buktikan keterangan lisan yang diperoleh melalui pengajuan pertanyaan (inquary)
Auditor dan asistennya sering memperoleh keterangan lisan dari klien dan karyawan
klien. Sebagai contoh, saat auditor mengajukan pertanyaan pada klien mengenai
alasan mengapa biaya overhead produksi meningkat dua kali lipat. Auditor mungkin
memperoleh jawaban yang menyatakan bahwa peningkatan biaya overhead produksi
disebabkan perusahaan sering melakukan pekerjaan lembur. Jawaban atau keterangan
ini harus dibuktikan sendiri oleh auditor misalnya dengan melihat laporan waktu kerja
atau melakukan observasi terhadap pelaksanaan pekerjaan lembur.
4. Jangan meninggalkan satu pertanyaan tanpa ada jawaban yang jelas.
Auditor sering menjumpai adanya pertanyaan – pertanyaan yang tidak terjawab oleh
klien dan pihak lain. Auditor kadang belum menerima surat representasi klien (rep
klien). Pertanyaan yang belum terjawab jangan ditinggalkan begitu saja tidak
terjawab. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesan bahwa auditor lalai dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
5. Tuliskan segala masalah relevan yang ditemukan pada saat melaksanakan audit.
Pembuat kertas kerja harus menulis semua persoalan relevan yang dihadapi selama
pemeriksaan, yang memerlukan konsultasi lebih lanjut dengan atasannya. Pembuat
kertas kerja sering lupa untuk menuliskan komentar atau informasi yang diperolehnya
sewaktu melakukan pemeriksaan. Mereka sering hanya mengandalkan daya ingatnya
sehingga dapat terlupakan. Penelaahan yang baik dari atasan sangat diperlukan dalam
hal ini. Penelaahan yang baik dari atasan dapat membiasakan asisten untuk mencatat
hal – hal penting dalam kertas kerja yang dibuatnya.
Perlu pula diketahui bahwa kertas kerja akan mengandung kekurangan apabila tidak terdapat
beberapa ciri berikut :
1. Kertas kerja harus dapat memberi bukti bahwa struktur pengendalian intern telah
diperiksa. Kertas kerja harus dapat menunjukkan apakah struktur pengendalian intern
tersebut kuat atau lemah.
2. Kertas kerja harus dapat memperjelas permasalahan yang dikemukakan pada waktu
audit sebelumnya.
3. Satu kertas kerja harus mempunyai hubungan erat dengan kertas kerja lainnya. Kertas
kerja harus dapat menunjukkan dari dan kemana suatu angka penyesuaian
dipindahkan.
4. Kertas kerja harus dapat menjelaskan prosedur audit yang diikuti auditor.
5. Kertas kerja harus dapat memberi bukti bahwa auditor telah melakukan pemeriksaan
transaksi setelah tanggal neraca (subsequent event review).
6. Kertas kerja harus dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang
diajukan klien. Kertas kerja harus dapat menjelaskan masalah konfirmasi piutang dan
analisis umur piutang. Kertas kerja harus digunakan untuk menjawab pertanyaan
mengenai metode penentuan harga, metode depresiasi aktiva tetap dan amortisasi
aktiva tidak berwujud. Kertas kerja harus dapat digunakan untuk menjelaskan analisis
audit.
Contoh Simbol :
˅
Symbol ini menjelaskan bahwa auditor telah
melakukan perbandingan anatara laporan dan
dokumen asli.
Symbol ini menjelaskan bahwa auditor telah
melakukan pengecekan penjurnalan dari atas ke
bawah.
Symbol ini menjelaskan bahwa auditor telah
menelusuri bukti ke buku jurnal dan seterusnya
sampai ke buku besar.
˄
Symbol ini menjelaskan bahwa komentar telah
dibuktikan, diuji, dilakukan penyesuaian dan telah
diterima.
Symbol ini menjelaskan bahwa suatu angka telah
diperiksa dikaitkan dengan angka transaksi dan
periode audit yang bersangkutan.