Anda di halaman 1dari 10

BAGIAN III

LAPORAN AUDIT

Pengauditan I - Sururi Halaman 1


OPINI AUDITOR
• Bentuk laporan audit ditentukan oleh jenis opini
auditor atas laporan keuangan yang diaudit.
• Terdapat 4 (empat) jenis opini auditor:
1. Opini wajar tanpa pengecualian (an
unqualified opinion)
2. Opini wajar dengan pengecualian (a qualified
opinion)
3. Opini tidak wajar (an adverse opinion)
4. Menolak memberikan opini (a disclaimer of
opinion)
Pengauditan I - Sururi Halaman 2
LATAR BELAKANG OPINI AUDITOR
1. Opini wajar tanpa pengecualian, diberikan
pada saat laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari salah saji material, atau
disajikan sesuai dengan Rerangka Pelaporan
Keuangan (Financial Reporting Framework).
Yang dimaksud dengan Rerangka Pelaporan
Keuangan adalah Standar Akuntansi Keuangan
(SAK/IFRS) dan peraturan yang berlaku di
negara tempat penerbitan laporan keuangan.

Pengauditan I - Sururi Halaman 3


LATAR BELAKANG OPINI AUDITOR
2. Opini wajar dengan pengecualian, diberikan
pada saat laporan keuangan secara
keseluruhan disajikan secara wajar, tetapi
pada bagian tertentu dari laporan keuangan
terdapat salah saji material, atau terdapat
keterbatasan luas pemeriksaan (scope
limitation). Keterbatasan luas pemeriksaan
terjadi pada saat auditor tidak bisa
memperoleh data atau informasi yang
diperlukan untuk pengujian audit.

Pengauditan I - Sururi Halaman 4


LATAR BELAKANG OPINI AUDITOR
3. Opini tidak wajar, diberikan pada saat laporan
keuangan yang diaudit mengandung salah saji material
secara ekstrim, karena penyimpangan terhadap
SAK/IFRS.
4. Menolak memberikan pendapat, diberikan pada saat
terjadi keterbatasan luas pemeriksaan secara ekstrim.
Catatan:
Salah saji yang mengakibatkan pengecualian dari opini
wajar atau opini tidak wajar, adalah salah saji yang tidak
memungkinkan lagi untuk dibuatkan usulan revisi oleh
auditor, karena kesalahannya bersifat pervasive atau akut.

Pengauditan I - Sururi Halaman 5


Materialitas Salah Saji vs Opini Auditor

LIHAT AREN HALAMAN 81 s.d. 82

Pengauditan I - Sururi Halaman 6


BENTUK LAPORAN AUDIT
1. Laporan audit bentuk standar  dibuat pada
saat opini auditor Wajar Tanpa Pengecualian 
paragraf dan kalimat dalam laporan audit
bersifat standar.
2. Laporan audit yang menyimpang dari bentuk
standar  dibuat pada saat opini auditor selain
Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar Dengan
Pengecualian, Tidak Wajar, atau Menolak
Memberikan Opini)  paragraf dan penjelasan
atas laporan audit tidak dibuat dalam bentuk
standar.
Pengauditan I - Sururi Halaman 7
ELEMEN LAPORAN AUDIT
1. Judul laporan
2. Alamat tujuan laporan audit
3. Paragraf pembuka
4. Paragraf tanggungjawab manajemen
5. Paragraf tanggungjawab auditor
6. Paragraf luas audit
7. Paragraf opini auditor
8. Paragraf tanggungjawab pelaporan lain (other
reporting responsibilities)  lihat ISA 700 hal 18
9. Tanda tangan auditor
10. Tanggal laporan audit (sesuai dengan tanggal
berakhirnya pekerjaan lapangan)
Pengauditan I - Sururi Halaman 8
CONTOH LAPORAN AUDIT
1. Laporan audit  pendapat wajar tanpa
pengecualian:
• Lihat Aren hal. 69
• Lihat ISA700 Illustration 1 s.d. 3
• Lihat Haryono hal. 70
2. Laporan audit  pendapat wajar dengan
pengecualian:
• Lihat Aren hal. 83/84
• Lihat ISA705 Illustration 1 s.d. 5
• Lihat Haryono hal. 82/84/86

Pengauditan I - Sururi Halaman 9


Terimakasih
(Bagian Terpenting Dalam Hidup)

Pengauditan I - Sururi Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai