Anda di halaman 1dari 9

Nama: Nadea Devita Nastiti

NIM : 17312124
Tugas 1 – Kode Etik Akuntan

Dalam melaksanakan pekerjaannya, seorang auditor harus selalu tunduk pada kode etik.
Jelaskan ada berapa poin dalam kode etik seorang auditor dan berikan contoh kasus
sederhana penerapannya!
Sumber : Buku Pengauditan 1 Edisi ketiga – Rick Hayes,Philip Wallage, Hans Gortemaker.
Kode etik terdiri atas tiga bagian,yaitu:
1. Bagian A-Penerapan Umum dari kode Etik IESBA bagi Para Akuntan
Profesional.
Integritas
Prinsip-prinsip integritas mewajibkan seluruh akuntan professional agar lugas dan jujur
dalam seluruh hubungan professional dan bisnis. Integritas juga berarti berterus terang
dan selalu mengatakan yang sebenarnya.
¨ Objektvitas
Prinsip-prinsip objektivitas mewajibkan seluruh akuntan profesional
agar tidak berkompromi terkait kearifan profesional atau pertimbangan bisnis
yang dimilikinya karena adanya bias, konflik kepentingan, atau pengaruh yang
tidak semestinya dari pihak lain.
¨ Kompetensi & Sikap Kehati-hatian secara Profesional
Prinsip-prinsip kompetensi dan sikap kehati-hatian secara profesional
mengharuskan para akuntan profesional untuk mempertahankan pengetahuan
dan keahlian profesional nya karena hal ini menjadikan tenaga profesional yang
kompeten hal ini berarti bahwa para akuntan profesional memahami dan
mengimplementasikan standar teknis dan standar profesional saat mengerjakan
pekerjaannya. Kompetensi profesional dikelompokkan dalam 2 tahapan yang
berbeda, yaitu:
a) Pencapaian kompetensi professional.
b) Pemeliharaan kompetensi profesional.
¨ Kerahasiaan
Para akuntan profesional memiliki kewajiban untuk menghargai
kerahasiaan informasi terkait urusan klien (atau pemberi kerja) yang didapatkan
selama proses jasa profesional dilakukan. Prinsip prinsip kerahasiaan
mensyaratkan para akuntan profesional untuk tidak mengungkapkan informasi
rahasia yang didapatkan selama melakukan tugas-tugas tanpa adanya
persetujuan dari klien atau pemberi kerja atau karena kewajiban hukum. Selain
itu akuntan profesional tidak seharusnya menggunakan informasi rahasia ini
untuk keuntungan pribadi nya sendiri.

§ Pengungkapan yang diizinkan atas informasi rahasia informasi


rahasia.
Informasi rahasia dapat diungkapkan ketika pengungkapan tersebut
diotorisasi oleh klien, disyaratkan oleh hukum, atau ketika terdapat
kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkan (seperti dalam
program pengendalian kualitas atau review rekan). Pada saat
pengungkapan tersebut diotorisasi oleh pemberi kerja atau klien,
akuntan harus mempertimbangkan kepentingan seluruh pihak yang
mungkin akan terkena dampaknya, termasuk pihak pihak ketiga.
§ Contoh Pengungkapan.
Salah satu contoh saat pengungkapan informasi klien diwajibkan
berdasarkan undang-undang adalah ketika akuntan menghasilkan
sejumlah dokumen atau memberikan bukti dalam proses persidangan.
Contoh lain adalah pengungkapan terkait pelanggaran hukum kotori tas
publik yang sesuai. Akuntan di Amerika Serikat dapat diminta untuk
memberikan bukti di pengadilan sementara auditor di Belanda dan
Inggris dapat diminta untuk mengungkapkan kecurangan kepada
otoritas pemerintah yang ditunjuk.
¨ Perilaku Profesional
Prinsip-prinsip perilaku profesional berarti adanya kepatuhan terhadap
undang-undang dan regulasi yang relevan serta menghindari tindakan-tindakan
yang dapat mendiakreditkan terkait profesi yang terkait dengan akuntansi dan
pengauditan. Tindak-tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi merupakan
hal-hal yang menurut menurut pihak ketiga masuk akal dan memiliki informasi
yang memadai berdasarkan pertimbangan atas sejumlah fakta dan situasi pada
waktu tersebut yang mana menyimpulkan bahwa tindakan tersebut berdampak
buruk pada reputasi dari profesi yang dimaksud.
Sebagai contoh, dalam memasarkan dan mempromosikan dirinya dan
pekerjaannya para profesional harus jujur dan lugas,serta tidak: (a) membuat
klaim yang berlebihan atas jasa-jasa yang dapat ditawarkan kualifikasi yang
dimiliki, atau pengalaman yang telah diperoleh atau (b) Membuat referensi yang
meremehkan atau perbandingan yang tidak berdasar atas pekerjaan orang lain.
¨ Ancaman-Ancaman terhadap Prinsip-Prinsip Dasar dan Pengamanan
Kepatuhan atas prinsip-prinsip dasar mungkin berpotensi mendapatkan
ancaman dari berbagai situasi dan hubungan. Sifat dasar dan signifikansi atas
ancaman ancaman tersebut mungkin berbeda Tergantung pada apakah klien
audit merupakan entitas publik sampai kelainan saluran yang bukan merupakan
kelainan audit atau bagi klien dan asurans yang bukan meripakan klien audit,
atau klien non asurans. Kerangka konseptual dari kode etik siswa
mendiskusikan cara-cara untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman terhadap
prinsip-prinsip dasar, menentukan signifikansi atau ancaman-ancaman tersebut,
dan jika ancaman-ancaman tersebut dinilai penting, Identifikasi dan
penggunaan pengamanan untuk mengurangi atau menghindari liminasi
ancaman-ancaman yang dimaksud.
Ancaman-ancanan dapat dikelompokkan ke dalam satu atau beberapa
kategiri berikut.
1) Kepentingan pribadi
2) Reviu pribadi
3) Advokasi
4) Kedekatan
5) Intimidasi
¨ Pengamanan
Ketika ancaman-ancaman telah diidentifikasi selain ancaman-ancaman
yang jelas tidak penting, pengamanan yang sesuai harus diidentifikasi dan
digunakan untuk mengeliminasi ancaman-ancaman atau mengurangi ke tingkat
yang dapat diterima. Jika eliminasi atau pengurangan tidak mungkin dilakukan,
maka auditor harus menolak atau membatalkan penugasan. Ketika memutuskan
bentuk pengamanan seperti apa yang harus digunakan, pihaknya perlu
mempertimbangkan hal-hal seperti apa yang tidak dapat diterima oleh pihak
ketiga yang mendapatkan informasi terkait pengetahuan atas seluruh informasi
relevan yang dimiliki.
Contoh Pengamanan dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori utama
berikut:
1) Pengamanan yang diciptakan berdasarkan profesi Respirasi atau
regulasi.
Pengamanan yang diciptakan berdasarkan profesi,legislasi, atau
regulasi dapat mencakup persyaratan pendidikan, pelatihan, dan
pengalaman untuk menjadi anggota profesi yang tersertifikasi,
melanjutkan persyaratan pendidikan, standar etika audit, dan akuntansi
yang profesional, serta proses pengawasan dan ketaatan pada kepatuhan,
review rekan seprofesi atas pengendalian kualitas, dan legislasi atau
peraturan profesional yang mengatur ketentuan independen di kantor
akuntan publik.
2) Pengamanan dalam lingkungan pekerjaan.
1. Kepemimpinan dari perusahaan yang menekankan pentingnya
kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dasar dan mengharuskan
para anggota dari tim penugasan asurans untuk bertindak sesuai
kepentingan publik.
2. Sejumlah kebijakan dan prosedur untuk mengimplementasikan
dan mengawasi pengendalian kualitas dari penugasan.
3. Sejumlah kebijakan dan prosedur yang akan memungkinkan
adanya identifikasi atas kepentingan atau hubungan antar
perusahaan atau antar anggota tim penugasan dan klien.

2. Bagian B-Penggunaan Etika bagi Para Akuntan Profesional dalam Praktik


Publik.
¨ Penunjukan Profesional
Prinsip-prinsip dasar terkait kompetensi dan sikap kehati-hatian yang
profesional menekankan adanya kewajiban bagi akuntan profesional dalam
praktik publik agent hanya menyediakan jasa jasa yang cukup kompeten untuk
mereka lakukan. Kompetensi sangat penting dalam penerimaan penugasan dan
penerimaan klien itu sendiri. Sebelum menerima penugasan kayang tertentu
auditor tersebut harus menentukan apakah penerimaan dapat menimbulkan
sejumlah ancaman terhadap kepatuhan atas prinsip-prinsip dasar.
Pengamanan dasar terhadap ancaman-ancaman dari penerimaan klien
dan penerimaan penugasan termasuk memperoleh informasi atas klien serta tata
kelola dan aktivitas bisnisnya, atau memastikan komitmen klien untuk
memperbaiki praktik tata kelola atau pengendalian internalnya. Berikut contoh-
contoh dari pengamanan tersebut (beberapa pengamanan juga didiskusikan di
ISA 220 terkait pengendalian kualitas):
1) Memperoleh pemahaman yang memadai terkait sifat dasar dari aktivitas
bisnis klien, kompleksitas operasinya, persyaratan khusus untuk
melakukan penugasan, serta tujuan, sifat dasar, dan ruang lingkup dari
pekerjaan yang akan dilakukan.
2) Memperoleh pengetahuan terkait industri yang relevan pokok tugas dan
regulasi atau persyaratan pelaporan yang relevan.
3) Menugaskan staf dalam jumlah yang memadai dengan kompetensi yang
diperlukan.
¨ Konflik Kepentingan
Seorang auditor harus mengembangkan sejumlah prosedur untuk
mengidentifikasi situasi-situasi yang dapat mengarah pada konflik kepentingan
untuk menerapkan sejumlah pengamanannya yang diperlukan untuk
mengeliminasi ancaman-ancaman. Sebagai contoh, ancaman terhadap aktivitas
dapat terjadi ketika akuntan profesional dalam praktik publik berkompetensi
langsung dengan klien atau memiliki usaha bersama atau pengaturan yang
serupa dengan kompetitor besar dari klien. Jika konflik kepentingan ini terjadi,
penggunaan salah satu dari sejumlah pengamanan berikut mungkin diperlukan.
1) Memberitahu klien mengenai aktivitas kantor akuntan publik yang dapat
mempresentasikan konflik kepentingan atau
2) Memberitahu seluruh pihak yang diketahui relevan bahwa akuntansi
profesional dalam praktik publik bertindak bagi dua pihak atau lebih
terkait hal-hal yang masing-masing memiliki kepentingan yang
mungkin memicu konflik dan memperoleh persetujuan masing-masing
pihak untuk bertindak atau
3) Memberitahu klien bahwa akuntan profesional dalam praktik publik
tidak berperan secara eksklusif untuk salah satu kekayaan dalam
ketentuan jasa yang ditawarkan.
¨ Opini Kedua-Second Opinion
Terkadang akuntan profesional dalam praktik publik diminta untuk
memberikan opini kedua terkait penggunaan sejumlah standar atau prinsip
akuntansi, pengauditan, pelaporan, atau hal-hal lainnya atas situasi situasi
tertentu dari kepentingan perusahaan yang bukan merupakan client yang ada
sebelumnya.
Hal ini dapat menimbulkan ancaman ancaman terhadap kepatuhan atas
prinsip-prinsip dasar sebagai contoh mungkin terdapat ancaman terhadap
kepentingan si dan sikap kehati-hatian yang profesional dalam situasi-situasi,
yang mana opini yang kedua tidak didasarkan pada serangkaian fakta yang sama
dengan yang tersedia dan dapat diakses akuntan sebelumnya atau didasarkan
pada bukti yang tidak memadai.
¨ Imbalan Jasa dan Bentuk-Bentuk Lain dari Remunerasi
Ketika bernegosiasi untuk memberikan jasa jasa kepada klien aturan
akuntansi profesional dalam praktik publik dapat menentukan besarnya jumlah
imbalan jasa yang dianggap pantas. Fakta bahwa seorang akuntan profesional
dalam praktik publik dapat menerima imbalan jasa yang lebih rendah dari yang
lain bukan termasuk tindakan yang tidak etis. Namun, terdapat ancaman-
ancaman terhadap kepatuhan atau prinsip-prinsip dasar yang dapat muncul dari
besarnya jumlah imbalan jasa yang diajukan. Sebagai contoh, ancaman
kepentingan pribadi terhadap kompetensi dan sikap kehati-hatian profesional
muncul saat imbalan jasa yang diajukan terlalu rendah sehingga kemungkinan
sulit untuk melakukan penugasan Sesuai dengan standar teknis dan standar
profesional yang berlaku pada tingkat imbalan jasa tersebut.
¨ Jasa Pemasaran Profesional
Ketika akuntan profesional dalam praktik publik berusaha mencari
pekerjaan baru melalui iklan atau bentuk lain dari pemasaran, mungkin terdapat
ancaman terhadap kepatuhan atas prinsip-prinsip dasar. Sebagai contoh,
ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan atas prinsip-prinsip perilaku
profesional yang muncul ketika sejumlah jasa, pencapaian, atau produk
dipasarkan dengan cara yang tidak konsisten dengan prinsip-prinsip tersebut.
¨ Hadiah dan Sikap Bersahabat
Tawaran sejumlah hadiah dan sikap bersahabat dari klien terhadap
akuntan profesional dalam praktik publik, atau anggota keluarga langsung atau
dekat dapat menciptakan sejumlah ancaman terhadap kepatuhan atas prinsip-
prinsip dasar. Sebagai contoh, ancaman kepentingan pribadi atau ancaman
kedekatan terhadap produktivitas dapat muncul jika hadiah dari kain diterima,
ancaman intimidasi terhadap objektivitas dapat berasal dari kemungkinan
tawaran-tawaran yang dibuat secara publik.
¨ Penjaminan Aset-Aset yang Dimiliki Klien
Terkecuali diizinkan oleh hukum, seorang akuntan profesional dalam
praktik publik seharusnya tidak memiliki jaminan atas uang atau aset aset yang
dimiliki klien. Jika penjaminan atas aset diizinkan oleh hukum, akuntan
seharusnya mematuhi kewajiban hukum yang disyaratkan oleh regulasi yang
berlaku. Sebagai contoh, terdapat ancaman kepentingan pribadi terhadap
perilaku profesional dan dapat menjadi ancaman kepentingan pribadi terhadap
objektivitas yang diperoleh dari kepemilikan atas aset aset yang dimiliki klien.
¨ Objektivitas-Seluruh Jasa
Contoh-contoh bentuk pengamanan:
1) Menarik diri dari tim penugasan.
2) Prosedur prosedur supervisi. Mengakhiri hubungan keuangan atau
bisnis yang menyebabkan munculnya ancaman tersebut. Mendiskusikan
permasalahan dengan pihak manajemen di posisi yang lebih tinggi
dalam perusahaan.
3) Mendiskusikan permasalahan dengan pihak-pihak yang bertanggung
jawab atas kelola klien.

3. Bagian C-Para Akuntan Profesional dalam Bisnis


Ancaman kepentingan pribadi mungkin merupakan ancaman yang paling
sering terjadi bagi akuntan profesional dalam bisnis:
1) Memiliki kepentingan keuangan dalam atau menerima pinjaman atau jaminan
dari organisasi memberi kerja.
2) Berpartisipasi dalam pengaturan kompensasi berbasis insentif yang ditawarkan
oleh Organisasi pemberi kerja.
3) Penggunaan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi yang tidak semestinya.
4) Kekhawatiran atas keamanan pekerjaannya.
5) Tekanan komersial dari luar organisasi pemberi kerja.

Contoh-contoh situasi yang dapat menciptakan ancaman kedekatan bagi


akuntan profesional dalam bisnisnya diantaranya:
1) Tanggung jawab atas laporan keuangan dari Organisasi Pemberi kerja saat
anggota keluarganya langsung atau dekat dipekerjakan oleh entitas yang
mengambil keputusan-keputusan yang mempengaruhi pelaporan keuangan
entitas.
2) Hubungan yang telah berlangsung lama dengan kontak-kontak bisnis yang
mempengaruhi sejumlah keputusan bisnis.
3) Penerimaan Hadiah atau perlakuan istimewa kecuali jika nilainya tidak penting
atau tidak logis.
Sebagaimana telah didiskusikan sebelumnya di bagian A dalam bab ini,
pengamanan pengamanan yang dapat mengeliminasi atau mengurangi sejumlah
ancaman ke tingkat yang dapat diterima dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori
utama, yakni: (1) pengamanan pengamanan yang diciptakan oleh profesi legislasi atau
regulasi, dan (2) pengamanan pengamanan dalam lingkungan kerja sejumlah
pengamanan dalam lingkungan kerja bagi akuntan profesional termasuk:
1) Sistem-sistem pengawasan perusahaan atau struktur pengawasan lainnya dari
Organisasi Pemberi kerja.
2) Program-program etika dan perilaku dari Organisasi Pemberi kerja.
3) Prosedur-prosedur perekrutan dan Organisasi Pemberi kerja yang mana
menekankan terhadap pentingnya mengerjakan staf yang kompeten dan
berkualitas tinggi.
4) Pengendalian internal yang kuat.
5) Proses penegakan disiplin yang tepat.
¨ Konflik-Konflik yang Potensial
Walaupun dalam bagian ini ditunjukkan untuk para akuntan dalam bisnis,
namun juga dapat dikatakan menarik terutama bagi para akuntan dalam praktik publik
karena pemahaman terhadap konflik konflik di lingkungan pekerjaan dapat
memberikan perspektif atas kualitas angka-angka akuntansi bagi akuntan publik.
Terdapat waktu saat tanggung jawab akuntan profesional untuk organisasi pemberi
kerja dan kewajiban profesional terhadap kepatuhan atas prinsip-prinsip dasar berada
dalam konflik. Tekanan terdapat datang dari Organisasi Pemberi kerja untuk bertindak
berlawanan dengan hukum atau regulasi atau standar teknis atau standar profesional.
Tekanan dapat digunakan untuk memfasilitasi strategi manajemen laba yang tidak etis
atau illegal, berbohong atau secara sengaja menyesatkan orang lain, terutama bagi
auditor atau regulator yang dikaitkan dengan laporan pemberi kerja yang salah
mempresentasikan fakta-fakta yang bersifat material.
Pengamanan-pengamanan yang dilakukan seharusnya dilakukan untuk
mengeliminasi atas mengurangi ancaman-ancaman tersebut ke tingkat yang dapat
diterima, misalnya:
1) Memperoleh saran dan dari dalam organisasi pemberi kerja, konsultan
profesional yang independen, atau lembaga-lembaga profesional yang relevan
jika sesuai.
2) Menggunakan proses penyelesaian konflik secara formal di dalam organisasi
pemberi kerja.
3) Mendapatkan saran-saran terkait hukum.

Anda mungkin juga menyukai