Anda di halaman 1dari 21

BAB III (HAYES)

ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS

3.2 Apa itu Etika?


Etika mewakili sekumpulan prinsip moral, aturan perilaku, dan nilai-nilai. Etika
adalah tindakan disiplin yang berurusan dengan nilai-nilai yang berkaitan dengan perilaku
manusia, sehubungan dengan kebenaran dan kesalahan pada suatu tindakan tertentu, dan
untuk motif kebaikan dan kejahatan, serta tujuan dari tindakan tersebut.

SEJARAH ETIKA

Teori Etika dibagi menjadi 3 bidang subjek umum:

1. Meta-ethics = menginvestigasi darimana prinsip etika kita berasal? dan apa arti
dari prinsip etika tersebut?
2. Normative ethics = mengambil tugas yang lebih praktis,yaitu mencapai standar moral

yang mengatur perilaku benar dan salah. Ini mungkin melibatkan tugas yang harus

kita ikuti, konsekuensi dari perilaku kita pada orang lain.


3. Applied ethics = melibatkan pemeriksaan masalah kontroversial tertentu, seperti

aborsi, hak-hak binatang, homoseksualitas, atau perang nuklir.

Etika dalam profesi akuntansi

Sikap dan perilaku akuntan professional dalam memberikan jasa audit dan suatu

jaminan dapat berdampak pada kesejahteraan ekonomi suatu negara. Pembeda dari suatu

profesi adalah penerimaan suatu tanggung jawab kepada public. Standar profesi akuntansi itu

sangat ditentukan oleh kepentingan public.

Tujuan akuntansi

IESBA (International Ethics Standard Board of Accountants) menyatakan bahwa

auditor bertanggung jawab untuk bertindak demi kepentingan public. Tanggung jawab

auditor professional bukan hanya untuk memuaskan klien atau atasan mereka, tetapi juga

untuk mempertimbangkan kepentingan public.

3.3 (IESBA) Code of ethics for professional accountants

IESBA membuat pedoman etika dan melaporkannya kepada IFAC, kemudian pedoman

tersebut dimasukan ke dalam Handbook of the Code of Ethics for Professional Accountants

(The Code).

The Code / Kode etik dibagi menjadi 3 bagian:

1. Part A – menetapkan prinsip2 yang fundamental / dasar, ancaman dan perlindungan.

2. Part B dan C – mendeskripsikan hal2 yang konseptual dimana Part B menjelaskan

professional akuntan di publik dan Part C menjelaskan professional akuntan di dalam

suatu bisnis.
Conceptual Framework Approach

Conceptual framework mengharuskan akuntan professional untuk

mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap kepatuhan dengan

prinsip-prinsip dasar, dan bukan sekedar mematuhi serangkaian aturan khusus yang mungkin

sewenang2/berubah2.

5 prinsip dasar etika yang berlaku untuk semua akuntan, sebagaimana dinyatakan dalam
Part A dari kode etik:

1. Integrity – Professional akuntan harus berterus terang dalam semua hubungan bisnis.
Integrity juga harus menyiratkan transaksi yang adil dan menjunjung kebenaran.
2. Objectivity –
3. Professional Competence and Due Care – Professional akuntan harus
memepertahankan keterampilan professional dan pengetahuannya dan harus
mengikuti perkembangan yang ada
4. Confidentiality – Professional akuntan harus dapat menjaga kerahasiaan suatu
informasi tentang klien atau karyawannya. Professional akuntan tidak boleh
menggunakan informasi rahasia tersebut untuk keuntungan atau kepentingan mereka
sendiri. Tetapi professional akuntan dapat memberikan informasi tersebut kepada
pihak lain apabila:
1. Pengungkapan informasi rahasia tersebut diizinkan oleh klien, disyaratkan oleh
hukum, atau terdapat tugas atau hak untuk mengungkapkannya.
2. Ketika akuntan membuat/ menghasilkan dokumen atau memberikan suatu bukti
dalam proses hukum.
5. Professional Behaviour – Prinsip perilaku professional berarti kepatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan yang relevan serta menghindari tindakan apapun yang
dapat menimbulkan keraguan atau kehilangan kepercayaan terhadap profesi akuntan
atau audit.
Threats to the Fundamental Principles and Safeguards

Berikut terdapat beberapa kategori ancaman:

1. Self-Interest
Terjadi ketika seorang akuntan professional mempunyai kepentingan keuangan atau
kepentingan lain dengan klien yang akan memengaruhi pertimbangan dan perilakunya
secara tidak layak.
Contoh:
 Perusahaan yang khawatir tentang kemungkinan kehilangan klien yang
signifikan
 Akuntan professional memiliki masalah keuangan
 Akuntan professional memiliki hubungan bisnis dekat yang signifikan dengan
klien tersebut.
 Kita audit di Bank A, tetapi kita juga nyicil mobil di Bank A tersebut (contoh
dari bu novia)

2. Self-review Threat
Terjadi ketika hasil sebelumnya perlu dievaluasi kembali untuk mencapai kesimpulan.
Contoh:
 Sebuah perusahaan yang telah menyiapkan data asli yang digunakan untuk
menghasilkan catatan yang merupakan subjek perikatan jaminan
 Perusahaan yang melakukan layanan untuk jaminan klien yang secara
langsunb mempengaruhi informasi subjek perikatan jaminan
 Audit mengecek kembali apa yang sudah ia kerjakan (contoh dari bu novia)
3. Advocacy Threat
Terjadi ketika akuntan professional mempromosikan posisi atau opini si klien atau
organisasi tempat ia bekerja sampai pada titik yang dapat mengurangi objektivitas
Contoh:
 Menjual, menanggung atau mempromosikan sekuritas keuangan atau bagian
dari jaminan klien
 Bertindak sebagai advokat klien dalam proses hokum
4. Familiarity Threat
Terjadi ketika akuntan professional menjadi terlalu simpatik terhadap kepentingan
klien karena ia mempunyai kedekatan hubungan dengan klien tersebut (Bersifat
Kekeluargaan).
Contoh:
 Akuntan professional mendapat hadiah atau perlakuan istimewa dari klien
 Akuntan professional tersebut mempunyai hubungan keluarga yang dekat
dengan kliennya
5. Intimidation Threat
Terjadi ketika akuntan professional tersebut dihalang untuk bertindak secara objektif
dan melakukan professional scepticism dengan ancaman dari kliennya.
Contoh:
 Sebuah perusahaan diancam dengan litigasi oleh klien
 Perusahaan ditekan untuk mengurangi tingkat pekerjaan yang dilakukan untuk
mengurangi biaya.
 perusahaan diancam dengan pemecatan

SAFEGUARDS (perlindungan)

Safeguards dibagi menjadi 2 kategori:

1. Perlindungan yang dibuat oleh suatu profesi, undang-undang, atau peraturan


Perlindungan ini dapat mencakup persyaratan pendidikan, pelatihan dan pemgalaman
untuk menjadi anggota profesi yang bersertifikasi, persyaratan pendidikan
berkelanjutan, dll.
2. Pengaman di lingkungan kerja
Contoh:
 Kepemimpinan perusahaan yang menekankan pentingnya kepatuhan dengan
prinsip-prinsip dasar dan mensyaratkan bahwa anggota tim jaminan bertindak
untuk kepentingan umum
 Kebijakan dan prosedur untuk menerapkan dan memantau kontrol kualitas
perjanjian

Perlindungan dalam sistem dan prosedur perusahaan sendiri juga dapat mencakup
perlindungan khusus seperti:
 Menggunakan akuntan professional tambahan untuk meninjau pekerjaan yang
dilakukan
 Melibatkan perusahaan audit lain untuk melakukan kembali bagian dari
perikatan jaminan
 Berkonsultasi dengan pihak ketiga di luar komite direktur independen atau
badan pengatur professional

3.5 PART B – Etika berlaku untuk Akuntan Professional dalam


Praktek Publik

Bimbingan etika/etis untuk akuntan dalam praktik public ditawarkan di bidang:

1. Professional Appointment
Akuntan professional diharuskan untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar dan
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan mengatasi ancaman.
Contoh Perlindungan dasar:
 Memperoleh pengetahuan tentang industry yang relevan, hal-hal yang terkait,
dan peraturan yang relevan
 Menugaskan staff dengan kompetensi yang diperlukan
 Menggunakan para ahli jika perlu
 Menerima perjanjian khusus hanya jika dapat dilakukan dengan kompeten

Ancaman:
Mengganti Auditor yang ada
Auditor yang diminta untuk menggantikan auditor lain harus mempertimbangkan
apakah ada suatu alasan, apakah bersikap professional atau sebaliknya, untuk tidak
menerima perjanjian. Mungkin saja ada suatu ancaman yang muncul dikarenakan
auditor tidak mengetahui fakta-fakta yang relevan atau dibutuhkan
Perlindungan untuk ancaman tersebut:
 Sebelum menerima suatu perjanjian, hubungi auditor yang sudah ada
sebelumnya.
 Meminta auditor yang ada untuk memberikan informasi yang diketahui
mengenai suatu fakta atau keadaan menurut akuntan yang ada.
 Jika akuntan yang diusulkan untuk alasan apapun tidak dapat berkomunikasi
dengan akuntan yang ada, maka harus melakukan penyidikan pihak ketiga
atau investigasi latar belakang senior atau pihak yang bertanggung jawwab
atas kelola klien.
2. Conflict of Interest
Auditor harus mengembangkan prosedur untuk mengidentifikasi keadaan yang
akan mengarah pada konflik kepentingan dan menerapkan perlindungan bila perlu
untuk menghilangkan ancaman.

Jika konflik kepentingan dapat terjadi, penerapan salah satu perlindungan berikut ini
sesuai:
 Memberi tahu klien tentang aktivitas perusahaan audit yang mungkin mewakili
konflik kepentingan;  atau
 Memberi tahu semua pihak terkait yang diketahui bahwa akuntan profesional dalam
praktik publik bertindak untuk dua atau lebih pihak berkenaan dengan masalah di
mana kepentingan masing-masing dalam konflik dan mendapatkan persetujuan
mereka untuk bertindak;  atau
 Memberi tahu klien bahwa akuntan profesional dalam praktik publik tidak bertindak
secara eksklusif untuk satu klien dalam penyediaan layanan yang diusulkan
(misalnya, di sektor pasar tertentu atau sehubungan dengan layanan tertentu).

Akuntan profesional juga harus menentukan apakah akan menerapkan satu


atau lebih perlindungan tambahan berikut:
 Penggunaan tim keterlibatan yang terpisah. 
 Prosedur untuk mencegah akses ke informasi (misalnya, pemisahan fisik yang ketat
dari tim tersebut, pengarsipan data yang rahasia dan aman). 
 Penggunaan perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani oleh karyawan dan mitra
perusahaan. 
 Tinjauan berkala penerapan perlindungan oleh individu senior yang tidak terlibat
dengan keterlibatan klien yang relevan.
3. Second Opinions

Kadang-kadang seorang akuntan profesional dalam praktik publik diminta untuk


memberikan pendapat kedua tentang penerapan akuntansi, audit, pelaporan atau standar atau
prinsip lain untuk keadaan tertentu atas nama perusahaan yang bukan klien yang ada. ini
dapat menciptakan ancaman terhadap kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dasar.
Contoh tindakan yang mungkin merupakan perlindungan untuk mengatasi ancaman:

 Dengan izin klien, memperoleh informasi dari akuntan yang ada atau pendahulu. 
 Menjelaskan batasan-batasan yang melingkupi setiap pendapat dalam komunikasi
dengan klien. 
 Memberikan salinan opini kepada akuntan yang ada atau pendahulu.

4. Fees and Other Types of Remuneration

Ketika bernegosiasi untuk memberikan layanan kepada klien jaminan, seorang


akuntan profesional dalam praktik publik dapat mengutip biaya apa pun yang dianggap sesuai

Ancaman yang mungkin muncul :

 Self-interest
 Sikap hati-hati terhadap biaya rendah (tidak sesuai standar professional)
Contoh-contoh tindakan yang mungkin merupakan perlindungan untuk mengatasi ancaman
tersebut meliputi:

 Menyesuaikan tingkat biaya atau ruang lingkup pengerjaan. 


 Memiliki resensi yang tepat meninjau pekerjaan yang dilakukan.

Imbalan yang bersifat kontingen banyak digunakan untuk perikatan non-assurance tertentu.

Menerima Referral fee atau komisi yang berkaitan dengan klien menciptakan ancaman
kepentingan pribadi terhadap obyektivitas dan professional competence and Due care.

Misalnya, perlindungan harus ditetapkan untuk biaya yang diterima untuk merujuk klien yang
berkelanjutan ke akuntan lain atau ahli lain atau menerima komisi dari pihak ketiga
(misalnya, vendor perangkat lunak) sehubungan dengan penjualan barang atau jasa ke  klien. 
Demikian pula, perlindungan harus dilakukan untuk pembayaran oleh akuntan profesional
dalam praktik publik seperti referral fee untuk mendapatkan klien.

Contoh-contoh dari suatu tindakan yang mungkin merupakan pengamanan untuk mengatasi
ancaman:

 Memiliki peninjau yang tepat yang tidak terlibat dalam melakukan layanan non-
jaminan akan meninjau kembali pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan profesional. 
 Memperoleh perjanjian tertulis terlebih dahulu dengan klien berdasarkan remunerasi.
5. Marketing Professional Services

Ketika seorang akuntan professional dalam praktik public meminta pekerjaan baru melalui
iklan atau bentuk pemasaran lainnya, mungkin ada ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
dasar

Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar adalah ancaman self-interest yang tercipta
jika layanan, pencapaian/prestasi, atau produk dipasarkan dengan cara yang tidak sesuai
dengan prinsip itu.

Seorang professional harus jujur dan tidak membuat klaim yang berlebihan untuk layanan
yang ditawarkan, kualifikasi yang dimiliki, atau pengalaman yang diperoleh.

6. Gifts and Hospitality

Pemberian dari client secara berlebihan dapat menjadi sebuah ancaman, sehingga
dapat menimbulkan ancaman bagi auditor dalam hal pengambilan keputusan.

Contoh: self-interest atau familiarity threat dapat tercipta jika hadiah dari klien diterima,
intimidation threat threat dapat timbul dari kemungkinan penawaran tersebut diumumkan
kepada public

7. Custody of Client Assets

Seorang akuntan public tidak boleh mengambil tanggung jawab atau penyimpanan
uang dan aset-aset lainnya milik klien, kecuali diizinkan secara hukum. Ancaman yang akan
muncul adalah self-interest
Seorang akuntan yang diberi tanggung jawab memegang uang atau asset klien harus:

 Memisahkan aset klien dengan aset perusahaan


 Menggunakan aset tersebut sesuai keperluan
 Selalu siap untuk melakukan pencatatan dari asset tersebut, seperti income, dividend
atau gain yang dihasilkan dari asset tersebut.
 Meatuhi semua ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku sehubungan dengan
penyimpanan.
8. Objectivity – All Services

Setiap akuntan harus mempertimbangkan ada tidaknya ancaman terhadap kepatuhan


pada prinsip dasar objektivitas yang dapat terjadi dari adanya kepentingan dalam, atau
hubungan dengan klien maupun direktur, pejabat, atau karyawannya dan bertindak sesuai
perlindungan. Ancaman yang akan muncul adalah familiarity threat

Contoh-contoh perlindungan tersebut meliputi :

 Mundur dari tim keterlibatan.


 Prosedur pengawasan.
 Mengakhiri hubungan keuangan atau bisnis sehingga menimbulkan ancaman
 Membahas masalah dengan tingkat manajemen yang lebih tinggi dalam perusahaan
 Membahas masalah dengan mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola klien.

3.6 Independence as Discussed in the IESBA Code

Dalam menjadi seorang auditor harus bersikap independen terhadap klien untuk melindungi
kepentingan public. Tujuan : untuk meningkatkan kredibilitas laporan audit

Concepts – based Approach (Pendekatan Konseptual atasIndependensi)

International Federation of Accountants (Federasi Akuntan Internasional) Percaya


bahwa prinsip pendekatan berbasis independent yang berkualitas akan melayani kepentingan
public dengan baik dengan memunculkan auditor yang suka berpikir.
Kerangka kerja konseptual melibatkan 2 pandangan independensi yang harus
dipatuhi oleh auditor :

 Independence of Mind = keadaan pikiran yang memungkinkan untuk menarik


kesimpulan yang tidak terpengaruh oleh pengaruh yang membahayakan penilaian
professional. Independence of Mind mengizinkan untuk bertindak dengan integrity,
objectivity dan professional scepticism
 Independence in Appearance = melibatkan penghindaran keadaan yang dilakukan
oleh pihak ketiga yang beralasan, dengan mempertimbangkan semua fakta dan
keadaan.

Seorang akuntan profesional harus menggunakan penilaian profesional dalam menerapkan


conceptual framework ini untuk:

 mengidentifikasi ancaman terhadap independensi; 


 mengevaluasi pentingnya ancaman yang diidentifikasi;  dan
 menerapkan perlindungan, bila perlu, untuk menghilangkan ancaman atau
menguranginya ke tingkat yang dapat diterima.
Documentation of Independence

Auditor harus mendokumentasikan kesimpulan tentang kepatuhan terhadap


persyaratan independensi serta diskusi yang mendukung kesimpulan ini.  Oleh karena itu:

 Ketika perlindungan diperlukan, auditor harus mendokumentasikan sifat ancaman dan


perlindungan yang diterapkan atau diterapkan yang mengurangi ancaman ke tingkat
yang dapat diterima;  dan
 Ketika suatu ancaman memerlukan analisis yang signifikan untuk menentukan apakah
perlindungan diperlukan dan kesimpulannya bukan karena ancaman sudah pada
tingkat yang dapat diterima, akuntan profesional harus mendokumentasikan sifat
ancaman dan dasar pemikiran untuk kesimpulan tersebut. 
Engagement Period

Independensi dari klien audit diperlukan baik selama periode perikatan dan periode
yang dicakup oleh laporan keuangan.  Periode keterlibatan dimulai ketika tim audit mulai
melakukan layanan audit.  Periode keterlibatan berakhir ketika laporan audit dikeluarkan.
Auditor harus mempertimbangkan ancaman jika layanan non-jaminan yang tidak akan
diizinkan selama periode perikatan audit diberikan kepada klien audit sebelum audit. 
Perlindungan meliputi:

 Tidak termasuk personil yang menyediakan layanan non-jaminan sebagai anggota tim
audit; 
 Meminta akuntan profesional untuk menelaah pekerjaan audit dan non-jaminan
sesuai;  atau
 Melibatkan perusahaan akuntansi lain untuk mengevaluasi hasil dari layanan non-
jaminan atau meminta perusahaan lain untuk memperbaiki kembali layanan non-
jaminan sejauh yang diperlukan untuk memungkinkannya mengambil tanggung jawab
atas layanan tersebut.
Application of the Conceptual Framework Approach to Independence

Paragraf terakhir dari Bagian B (paragraf 290.102 hingga 290.231) dari Kode IESBA
menggambarkan keadaan dan hubungan khusus yang menciptakan atau dapat menciptakan
ancaman terhadap kemerdekaan.  Paragraf tersebut menjelaskan potensi ancaman dan jenis-
jenis perlindungan yang mungkin tepat untuk menghilangkan ancaman atau menguranginya
ke tingkat yang dapat diterima dan mengidentifikasi situasi tertentu di mana tidak ada
perlindungan yang dapat mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat diterima.

Financial Interests

Ancaman kepentingan pribadi yang diciptakan ketika auditor, perusahaannya, atau anggota
keluarga dekatnya memiliki kepentingan finansial tidak langsung atau material dalam klien
audit adalah sedemikian rupa sehingga tidak ada perlindungan yang dapat menguranginya ke
tingkat yang dapat diterima. 

Pinjaman, atau jaminan pinjaman, kepada anggota tim audit, atau anggota keluarga
dekat individu tersebut, atau perusahaan dari klien audit yang merupakan bank, lembaga
serupa, atau entitas non-bank (kecuali  jika pinjaman non-bank tidak material) dapat
menciptakan ancaman terhadap independensi.
Business, Family and Personal Relationships

Hubungan bisnis yang erat antara perusahaan, atau anggota tim audit, atau anggota
keluarga dekat individu tersebut, dan klien audit atau manajemennya, timbul dari hubungan
komersial atau kepentingan finansial bersama dan dapat menciptakan kepentingan atau
intimidasi diri.  ancaman. 

Contoh hubungan bisnis yang erat meliputi: -

 Memiliki kepentingan finansial dalam usaha patungan dengan klien atau pemilik
pengendali, direktur, pejabat, atau individu lain yang melakukan kegiatan manajerial
senior untuk klien itu. 
 Pengaturan untuk menggabungkan satu atau lebih layanan atau produk perusahaan
dengan satu atau lebih layanan atau produk klien dan memasarkan paket dengan
mengacu pada kedua belah pihak. 
 Distribusi atau pengaturan pemasaran di mana perusahaan mendistribusikan atau
memasarkan produk atau layanan klien, atau klien mendistribusikan atau memasarkan
produk atau layanan perusahaan.
Keakraban dan ancaman kepentingan pribadi diciptakan dengan menggunakan personel
senior yang sama dalam perikatan audit selama periode waktu yang lama.  Contoh-contoh
perlindungan tersebut meliputi:

 Menggilir personel senior dari tim audit; 


 Memiliki akuntan profesional yang bukan anggota tim audit yang meninjau pekerjaan
personil senior;  atau
 Ulasan kualitas internal atau eksternal independen dari perikatan.

Provision of Non-assurance Services to Audit Clients

Layanan non-jaminan dapat menciptakan ancaman terhadap independensi perusahaan


atau anggota tim audit.  Ancaman yang dibuat paling sering adalah tinjauan ulang diri,
kepentingan pribadi, dan ancaman advokasi.  Memberikan layanan non-jaminan tertentu
kepada klien audit dapat menciptakan ancaman terhadap independensi yang sangat signifikan
sehingga tidak ada perlindungan yang dapat mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat
diterima. 
Memberikan klien akuntansi dengan layanan akuntansi dan pembukuan, seperti
menyiapkan catatan akuntansi atau laporan keuangan, menciptakan ancaman tinjauan sendiri
ketika perusahaan audit selanjutnya mengaudit laporan keuangan.  Perusahaan dapat
menyediakan beberapa layanan terkait dengan persiapan catatan akuntansi dan laporan
keuangan kepada klien audit yang bukan entitas kepentingan publik.  Contoh layanan tersebut
meliputi:

 Menyediakan layanan penggajian berdasarkan data yang berasal dari klien.


 Mencatat transaksi yang klien telah tentukan atau setujui klasifikasi akun yang
sesuai.
 Memposting transaksi yang dikodekan oleh klien ke buku besar.
 Mem-posting entri yang disetujui klien ke saldo percobaan.
 Menyiapkan laporan keuangan berdasarkan informasi dalam neraca
percobaan.

Layanan persiapan pengembalian pajak melibatkan membantu klien dengan


kewajiban pelaporan pajak mereka dengan menyusun dan melengkapi informasi, termasuk
jumlah pajak yang harus dibayar yang harus diserahkan kepada otoritas pajak yang berlaku. 
Pengembalian pajak tunduk pada review atau proses persetujuan apa pun yang dianggap perlu
oleh otoritas pajak.  Dengan demikian, menyediakan layanan seperti itu umumnya tidak
menciptakan ancaman terhadap independensi jika manajemen bertanggung jawab atas
pengembalian termasuk penilaian signifikan yang dibuat. 

Perencanaan pajak atau layanan penasihat pajak lainnya seperti memberi saran kepada
klien bagaimana menyusun urusannya dengan cara yang efisien pajak atau memberi nasihat
tentang penerapan undang-undang atau peraturan perpajakan yang baru dapat menciptakan
ancaman peninjauan kembali sendiri di mana saran tersebut akan memengaruhi berbagai hal
untuk  tercermin dalam laporan keuangan.

Keberadaan dan pentingnya ancaman akan tergantung pada sejumlah faktor. Jika


penjaga pengaman (safeguards) diperlukan, maka dapat mencakup:
 Menggunakan profesional yang bukan anggota tim audit untuk melakukan layanan
 Memiliki seorang profesional pajak, yang tidak terlibat dalam menyediakan layanan
pajak, memberi saran kepada tim audit tentang layanan tersebut dan meninjau
perlakuan laporan keuangan
 Mendapatkan saran tentang layanan dari seorang profesional pajak eksternal;
 Mendapatkan izin terlebih dahulu atau saran dari otoritas pajak. 

Advocacy threat atau tinjauan ulang dapat dibuat ketika perusahaan mewakili klien audit
dalam penyelesaian sengketa pajak.  Jika layanan perpajakan melibatkan bertindak sebagai
advokat untuk klien audit sebelum pengadilan publik atau pengadilan dalam penyelesaian
masalah pajak dan jumlah yang terlibat merupakan bahan bagi laporan keuangan, ancaman
advokasi yang dibuat akan sangat signifikan sehingga tidak ada perlindungan yang dapat
menghilangkan atau mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat diterima. (oleh karena itu,
perusahaan tidak boleh melakukan jenis layanan ini untuk klien audit.
Penyediaan layanan audit internal untuk klien audit menciptakan ancaman peninjauan
mandiri terhadap independensi jika perusahaan menggunakan pekerjaan audit internal dalam
proses audit eksternal berikutnya.  Untuk menghindari tanggung jawab manajemen,
perusahaan hanya akan memberikan layanan audit internal kepada klien audit jika merasa
puas bahwa:

 Manajemen senior Cliert bertanggung jawab setiap saat untuk kegiatan audit internal
dan mengakui tanggung jawab untuk merancang, menerapkan, dan memelihara
control internal. 
 Manajemen klien meninjau, menilai, dan menyetujui ruang lingkup, risiko, dan
frekuensi layanan audit internal.
 Manajemen klien mengevaluasi dan menentukan rekomendasi mana yang dihasilkan
dari layanan audit internal untuk melaksanakan dan mengelola proses implementasi.
 Manajer klien melaporkan kepada mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola
temuan dan rekomendasi signifikan yang dihasilkan dari layanan audit internal.

Dalam kasus klien audit: yaitu entitas kepentingan publik, perusahaan tidak boleh
menyediakan layanan audit internal yang berkaitan dengan:

 Seorang yang signifikan: bagian dari kontrol internal atas pelaporan keuangan
 Sistem akuntansi keuangan yang menghasilkan informasi yang penting bagi catatan
akuntansi klien atau laporan keuangan;
 berjumlah atau pengungkapan yang material terhadap laporan keuangan yang mana
perusahaan audit akan menyatakan pendapat
Menyediakan layanan sistem TI dapat menciptakan ancaman tinjauan sendiri
tergantung pada sifat layanan dan sistem TI.  Memberikan layanan kepada klien audit
yang melibatkan desain atau implementasi sistem TI yang membentuk bagian penting
dari pengendalian internal atas pelaporan keuangan atau menghasilkan catatan akuntansi
atau laporan keuangan menciptakan ancaman tinjauan sendiri.  Untuk entitas nonpublik,
layanan sistem TI lainnya mungkin tidak menciptakan ancaman terhadap independensi
jika personel perusahaan audit tidak memikul tanggung jawab manajemen, tetapi
perlindungan harus dilakukan.  Melakukan layanan penilaian atau layanan dukungan
litigasi untuk klien audit dapat membuat ancaman tinjauan sendiri. Bertindak dalam peran
advokasi untuk klien audit dalam menyelesaikan sengketa atau litigasi ketika jumlah yang
terlibat adalah material bagi laporan keuangan yang akan diungkapkan oleh firma tersebut
akan menciptakan ancaman advokasi dan tinjauan ulang yang begitu signifikan sehingga
tidak ada upaya perlindungan yang dapat mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat
diterima.  Oleh karena itu, perusahaan tidak boleh melakukan jenis layanan ini untuk
klien audit.

Memberikan layanan perekrutan kepada klien audit dapat menciptakan kepentingan


pribadi, keakraban, atau ancaman intimidasi. Jika efektivitas nasihat keuangan perusahaan
tergantung pada perlakuan akuntansi tertentu atau presentasi dalam laporan keuangan dan
tim audit memiliki keraguan yang wajar mengenai kesesuaian dan konsekuensi dari saran
keuangan perusahaan, dan perlakuan tersebut akan memiliki bahan  efeknya terhadap
laporan keuangan, ancaman tinjauan sendiri akan sangat signifikan sehingga tidak ada
upaya perlindungan yang dapat mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat diterima. 

Menyediakan layanan keuangan perusahaan yang melibatkan promosi, transaksi, atau


penjaminan bagian klien audit akan menciptakan advokasi atau ancaman peninjauan
kembali yang tidak dapat dikurangi oleh upaya perlindungan hingga tingkat yang dapat
diterima.

Fees

Kode Etik IESBA membahas ancaman terhadap independensi dalam menentukan


harga jasa audit dalam hal ukuran, apakah biaya sudah terlambat dan biaya kontinjensi. 
Ketika total biaya dari klien audit mewakili sebagian besar dari total biaya perusahaan
yang mengungkapkan opini audit, ketergantungan pada klien itu dan kekhawatiran
tentang kehilangan klien menciptakan kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. 
Ancaman ini juga dibuat ketika biaya yang dihasilkan dari satu klien audit mewakili
sebagian besar pendapatan dari klien mitra individu atau sebagian besar dari pendapatan
kantor individu dari perusahaan audit. Contoh perlindungannya meliputi: mengurangi
ketergantungan pada klien;  ulasan kontrol kualitas internal atau eksternal;  atau
berkonsultasi dengan pihak ketiga untuk meninjau penilaian audit utama.

Contingent fees adalah biaya yang dihitung dengan dasar yang telah ditentukan terkait
dengan hasil transaksi atau hasil layanan yang dilakukan oleh perusahaan. Contingent
Fees yang dibebankan secara langsung atau tidak langsung oleh perusahaan audit untuk
audit atau perikatan non-jaminan menciptakan ancaman kepentingan pribadi yang sangat
signifikan sehingga tidak ada perlindungan yang dapat mengurangi ancaman ke tingkat
yang dapat diterima.  Beberapa perjanjian non-jaminan dapat diterima di bawah
perlindungan tertentu.

Biaya berbeda dari penggantian biaya.  Biaya out-of-pocket, khususnya biaya


perjalanan, yang dikaitkan langsung dengan layanan profesional yang dilakukan untuk
klien tertentu biasanya akan dibebankan sebagai tambahan untuk biaya profesional.

Compensation and Evaluation Policies (290.228)

Ancaman kepentingan pribadi dibuat ketika anggota tim audit atau mitra kunci audit
dievaluasi atau dikompensasi untuk menjual layanan non-jaminan kepada klien audit
tersebut.  Signifikansi ancaman harus dievaluasi dan, jika ancaman tidak pada tingkat
yang dapat diterima perusahaan harus merevisi rencana kompensasi atau proses evaluasi
untuk individu tersebut atau menerapkan perlindungan untuk menghilangkan ancaman
atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima.  Contoh perlindungan tersebut
meliputi: mengeluarkan anggota tersebut dari tim audit;  atau meminta semut profesional
meninjau pekerjaan anggota tim audit.

Gifts and Hospitality (290.230)

Menerima hadiah atau keramahtamahan dari klien audit dapat menciptakan


kepentingan pribadi dan ancaman yang dikenal.  Jika perusahaan atau anggota tim audit
menerima hadiah atau keramahtamahan, kecuali nilainya sepele dan tidak penting,
ancaman yang dibuat akan sangat signifikan sehingga tidak ada perlindungan yang dapat
mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat diterima.

Actual or Threatened Litigation (290.231)

Ketika litigasi terjadi, atau kemungkinan muncul, antara perusahaan audit atau anggota
tim audit dan klien audit, ancaman kepentingan pribadi dan intimidasi dibuat.  Hubungan
antara manajemen klien dan anggota tim audit harus ditandai dengan keterbukaan penuh
dan pengungkapan penuh mengenai semua aspek operasi bisnis klien.  Ketika perusahaan
dan manajemen klien ditempatkan di posisi adversikal oleh litigasi aktual atau terancam,
mempengaruhi kesediaan manajemen untuk membuat pengungkapan lengkap,
kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi dibuat

Contoh-contoh perlindungan seperti itu termasuk: memindahkan orang yang terlibat


dalam litigasi dari audit atau melakukan tinjauan profesional atas pekerjaan yang
dilakukan.  Jika perlindungan seperti itu tidak mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat
diterima, satu-satunya tindakan yang tepat adalah menarik diri dari, atau menolak,
perikatan audit.

Independence Requirements for Assurance Engagements that Are not


Audit or Review Engagements (Bagian 291)

Kode Etik IESBA untuk Akuntan Profesional Bagian 291 membahas persyaratan
independensi untuk perikatan jaminan yang bukan audit atau perikatan peninjauan.  Jika
klien jaminan juga merupakan klien audit atau peninjau, persyaratan di bagian
sebelumnya bab ini juga berlaku untuk perusahaan, perusahaan jaringan, dan anggota tim
audit atau peninjau.

3.7 Part C Professional Accountants in business

Menjelaskan bagaimana kerangka kerja konseptual yang terkandung dalam Bagian A


berlaku dalam situasi tertentu untuk akuntan profesional dalam bisnis.  Bagian C juga
membahas keadaan di mana kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dasar dapat disusun
berdasarkan topik-topik konflik potensial, persiapan dan pelaporan informasi, bertindak
dengan keahlian yang cukup, kepentingan keuangan, dan bujukan.
Seorang akuntan profesional dalam bisnis tidak boleh dengan sengaja terlibat dalam
bisnis, pekerjaan, atau aktivitas apa pun yang merusak atau dapat merusak integritas,
objektivitas, atau reputasi profesi yang baik dan sebagai akibatnya tidak akan bertentangan
dengan prinsip-prinsip dasar. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dasar berpotensi terancam
oleh berbagai keadaan dan hubungan. Ancaman jatuh ke dalam satu atau lebih dari kategori
berikut: kepentingan diri sendiri, ulasan diri, advokasi,  keakraban dan intimidasi.

Ancaman kepentingan pribadi mungkin yang paling sering terjadi bagi seorang
akuntan profesional dalam bisnis:

 Memiliki kepentingan finansial, atau menerima pinjaman atau jaminan dari organisasi
pemberi kerja
 Berpartisipasi dalam pengaturan kompensasi insentif yang ditawarkan oleh organisasi
pemberi kerja.
 Penggunaan pribadi aset perusahaan yang tidak pantas
 Kekhawatiran atas keamanan kerja
 Tekanan komersial dari luar organisasi pemberi kerja

Contoh keadaan yang dapat menciptakan ancaman keakraban bagi akuntan profesional dalam
bisnis meliputi:

 Bertanggung jawab atas pelaporan keuangan organisasi yang mempekerjakan ketika


anggota keluarga dekat atau dekat yang dipekerjakan oleh entitas membuat keputusan
yang mempengaruhi pelaporan keuangan entitas.
 Hubungan panjang dengan kontak bisnis yang memengaruhi keputusan bisnis
 Menerima hadiah atau perlakuan istimewa, kecuali nilainya sepele dan tidak penting.

Contoh-contoh keadaan yang dapat menciptakan ancaman intimidasi bagi seorang akuntan
profesional dalam bisnis meliputi:

 Ancaman pemecatan atau penggantian akuntan atau anggota keluarga dekat atau dekat
atas ketidaksepakatan tentang penerapan prinsip akuntansi atau cara keuangan 
informasi harus dilaporkan.
 Kepribadian dominan yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, misalnya
berkenaan dengan pemberian kontrak atau penerapan prinsip akuntansi.
Seperti yang sebelumnya dibahas dalam bagian A bab ini, perlindungan yang dapat
menghilangkan atau mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat diterima termasuk dalam
dua kategori besar: (1) perlindungan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan atau
peraturan;  dan (2) perlindungan di lingkungan kerja.  Perlindungan dalam lingkungan kerja
untuk akuntan profesional meliputi:

 Sistem organisasi yang mempekerjakan pengawasan perusahaan dan struktur


pengawasan lainnya.
 Etika organisasi yang mempekerjakan dan melakukan program.
 Prosedur rekrutmen di organisasi pemberi kerja menekankan pada ketidakmampuan
mempekerjakan karyawan berkaliber tinggi: staf.
 Kontrol internal yang kuat.
 Proses disipliner yang tepat.
 Kepemimpinan yang menekankan pentingnya perilaku etis dan harapan bahwa
karyawan akan bertindak secara etis.
 Kebijakan dan prosedur untuk menerapkan dan memantau kualitas kinerja karyawan
 Komunikasi tepat waktu dengan kebijakan dan prosedur organisasi pemberi kerja,
termasuk setiap perubahannya, kepada semua karyawan dan pelatihan yang sesuai dan
pendidikan tentang kebijakan dan prosedur tersebut
 Kebijakan dan prosedur untuk memaksa dan mendorong karyawan untuk
berkomunikasi ke tingkat senior dalam organisasi yang mempekerjakan setiap
masalah etika yang menjadi perhatian mereka tanpa takut akan pembalasan.
 Konsultasi dengan akuntan profesional lain yang sesuai

Potential Conflicts (Sec. 310)


Tekanan dapat datang dari organisasi pemberi kerja untuk bertindak bertentangan
dengan hukum atau peraturan atau dengan standar teknis atau profesional.  Tekanan dapat
diberikan untuk memfasilitasi strategi manajemen laba yang tidak etis atau ilegal, untuk
berbohong atau dengan sengaja menyesatkan orang lain, khususnya auditor atau regulator,
untuk dikaitkan dengan laporan perusahaan yang  secara material salah mengartikan fakta. 
Perlindungan yang diterapkan harus diterapkan untuk menghilangkan atau
mengurangi ancaman ini ke tingkat yang dapat diterima, misalnya:
 Memperoleh saran, jika perlu, dari dalam organisasi pemberi kerja, penasihat
profesional independen atau badan profesional yang relevan. 
 menggunakan proses penyelesaian sengketa formal dalam organisasi yang
mempekerjakan. 
 Mencari nasihat hukum

Anda mungkin juga menyukai