Bagaimana auditor re
-nature (prosedur audit yang mau kita liat itu berdasatkan tujuan (test of control atau substantive
procedure) jenis (inspection,observation,inquiry,confirmation,recalalculation,reperfomance atau
analytical procedure)
-timing (kapan mau melakukan prosedur audit ini ) apakah mau diaudit interim (sebelum lap keu dibuat
perusahaan ) atau final
Persuasive evidence (Bukti audit yang dikumpulkan harus bisa bisa meyankinkan auditoruntuk
memberikan opini) jika resiko tinggi makan semakin tinggi persuasive evidence yang harus
dikumpulkan.
Cara dapat lebih persusive : ningkatkan wuantity bukti dan bukti yang lebih relevan dan reliable
Evidence ( apapun yang dapat membuat seseorang percaya akan suatu fakta dalih betul atau
salah )
Aduit evidence (informasi yang digunakan untuk auditor untuk mengumoulkan kesimpulan
dimana kesimpulan dibuat menjadi opini)
Pidana (criminal) (bukti mesti bisa memberikan bukti yang lebih kuat )
Perdata (civil) ,harus kuat untuk mempercayakan satu pihak dibanding lain
Audit evidenvce hanya dituntut reasonab;e assurance (tingkat memadai)
Asersi dibagi tiga :
-classes of transaksi dan event (selama periode yang dicakup dalam lapo keuangan )
Classes of Transactions :
Cut off = transaksi yang terjadi apakah dicatat pada periode yang te[at
Accounts alance :
-rights and obligations = menunjukkan surat kepemilikan atau inta surat perjanjian ke bank liat nama
siapa )
-completeness ( masih ada gak ale yang mestinya dicatat tapi belum dicatat)
-valuation and allocation (menilai ale apakah dinilai secara tepat dan alokasi mesti dibuat atau gak)
-completeness
-test of control
Prosedur aufit yang dirancang untuk mengevaluasi kefektivan pengendalian internal suatu [erusahaan
untuk mencegah dan medekti material mistematement pada tingkat asersi
Semakin besar ketergantungan auditor atas keefektisvitasan pengenalian ,semakin pesusive bukit audit
yang harus dikumpulkan.
Auditor harus menggunakan test ini dalam mengumoulkan buki yang cukup untuk keefektivitan
pengendalian jika :
-penilaian auditor terhadap resiko salah saji pada tinngkat asersi termasuk dalam ekspetasi bahwa
pengendalian keefektivitasn berjalan efektif makan (audtor akan bergantung pada keefektivan
pengenadalian internal dala mementnukan substantive prosedur
Atau
-apabila auditor tidak bergantung pada test control malah pilih substantive karna tidak mendapatkan
bukti audit yang cukup ditingkat asersui
Dengan melihat apakah masih relevance (ada perubahana apa atas control yang kita miliki) test
cpmntrol
ISA 330 ,mewajibtkan control harus diuji ulang setidaknya 1 kali dalam 3 tahun
SUBTANTIVE PROCEDURE
Adalah prosedur audit yang dirancang untuk mendeteksi salah saji material apda level asersi
Dua tipe :
Nature of substantive :
-test of details transaction (prosedur audit terkait pemerikasaan proses yang ada dalam transaksi
melalui sitem skuntansi)
-analytical procedures
Test of balance (adalah pengujian secara detail perputaran akun cash,ar,ap)
Kenapa test balance penting = tujuan tertinggi audtor dalam memberikan opini atas laopran keuangan
,dimaa laporan keuangan unay banyaol saldo. Harus ykin saldonya bebas salah saji material
- Mencari apakah ada payable ang mestinya dicatat tapi belum dicatat perusahaan completensee
Dengan melakukan review pembayaran yang dilakukan setelah tanggal tutup buku (mencari unrecordd
liabilities)
Reasonable assurance didapatkan ketika auditor mendapatkan sufiencen untuk mengurangi auditr riks
ke lebel terendah yang bisa diterima – ISA 200
-relevance (halaman 382) bukti audit harus sesuai dengan yang kita uji
-reliablel (mesti bisa andal dan bebas dari salah saji dan bias)
PERSUASIVE EVIDNECE
Tidak seperti bukti legal,bukti audit tidak harus konklusif untuk dapat diunakan. Auditor hanya cukup
mendapatkan bukti persuasive dibanding conclusive . sehinngga harus menggunakan berbagai prosedur
untuk mendapatkan dri berbaai sumber.