Anda di halaman 1dari 3

Nama : Apriliya Eka Santi

NIM : 042706179
UPBJJ : Malang
Prodi : S1 Akuntansi
Matkul : Auditing I

Jawaban Tugas Tutorial 3

1. Pada perencanaan audit awal (initial audit planning), ada empat hal yang wajib dilakukan
terlebih dulu yaitu :
a. Auditor memutuskan apakah dapat menerima klien baru atau terus melayani klien yang
ada sekarang. Penentuan ini biasanya dilakukan oleh auditor yang berpengalaman yang
berwenang mengambil keputusan penting. Auditor ingin membuat keputusan ini lebih
awal, sebelum mengeluarkan biaya yang cukup besar yang tidak bisa ditutup kembali.
b. Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan audit.
Informasi ini mempengaruhi bagian dari proses perencanaan selanjutnya.
c. Untuk menghindari kesalahpahaman, auditor wajib memahami syarat-syarat penugasan
yang ditetapkan oleh klien.
d. Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan, termasuk staf penugasan dan
setiap spesialis audit yang diperlukan.

Gambar Perencanaan Audit dan Perancangan Pendekatan Audit

Menerima klien dan melakukan perencanaan


audit awal

Memahami bisnis dan industri klien

Melaksanakan prosedur analitis

Menetapkan materialitas, dan menilai risiko


audit yang dapat diterima serta

Memahami pengendalian internal dan menilai


risiko pengendalian

Mengumpulkan informasi untuk menilai


risiko kecurangan

Mengembangkan perencanaan audit dan


program audit secara keeseluruhan
2. Kode etik profesi akuntansi mengatur independensi auditor dalam standar-standar rinci
sebagai berikut :
SEKSI 110-Prinsip Integritas
110.1 Prinsip integritas mewajibkan setiap praktisi untuk tegas, jujur dan adil dalam
hubungan profesional dan hubungan bisnisnya.
110.2 Praktisi tidak boleh terkait dengan laporan, komunikasi, atau informasi lainnya
yang diyakininya terdapat :
a. kesalahan yang material atau pernyataan yang menyesatkan;
b. pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak hati-hati; atau
c. penghilangan atau penyembunyian yang dapat menyesatkan atas informasi
yang seharusnya diungkapkan.
SEKSI 120-Prinsip Objektivitas
120.1 Prinsip objektivitas mewajibkan praktisi untuk tidak membiarkan subjektivitas,
benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari pihak-pihak lain
mempengaruhi pertimbangan profesional atau pertimbangan bisnisnya.
120.2 Praktisi mungkin dihadapkan pada situasi yang dapat mengurangi objektivitasnya.
Karena beragamnya situasi tersebut, tidak mungkin untuk mendefinisikan setiap
situasi tersebut. Setiap praktisi wajib menghindari setiap hubungan yang bersifat
subjektif atau yang dapat mengakibatkan pengaruh yang tidak layak terhadap
pertimbangan profesionalnya.
SEKSI 140-Prinsip Kerahasiaan
140.1 Prinsip kerahasiaan mewajibkan setiap praktisi untuk tidak melakukan tindakan-
tindakan sebagai berikut :
a. mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari hubungan
profesional dan hubungan bisnis kepada pihak di luar KAP atau jaringan KAP
tempatnya bekerja tanpa adanya wewenang khusus, kecuali jika terdapat
kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum atau
peraturan lainnya yang berlaku; dan
b. menggunakan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari hubungan
profesional dan hubungan bisnis untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga.
140.2 Setiap praktisi wajib tetap menjaga prinsip kerahasiaan, termasuk dalam
lingkungan sosialnya. Setiap praktisi wajib waspada terhadap kemungkinan
pengungkapan yang tidak disengaja, terutama dalam situasi yang melibatkan
hubungan jangka panjang dengan rekan bisnis maupun anggota keluarga langsung
atau anggota keluarga dekatnya. Oleh karena itu, sebelum auditor menerima
perikatan audit, ia wajib memastikan bahwa tim audit yang digunakan dalam
pekerjaan ini dapat mematuhi dan memenuhi kode etik profesional akuntan
publik. Hal ini juga dapat menjamin klien bahwa tim audit yang dikerahkan oleh
KAP merupakan tenaga yang profesional sehingga laporan yang dihasilkan dapat
dijamin kelayakannya.

3. Jenis-jenis risiko audit :


a. Risiko deteksi yang direncanakan (planned detection risk) adalah risiko bahwa bukti
audit untuk suatu segmen menjadi gagal untuk mendeteksi salah saji yang melebihi salah
saji yang dapat ditoleransi (Arens, 2006). Atau dengan kata lain, risiko ini timbul karena
auditor salah dalam menerapkan prosedur audit. Risiko deteksi dapat dinyatakan sebagai
suatu kombinasi dari risiko prosedur analitis dan risiko pengujian terinci (Boynton, 2006).
Risiko deteksi yang direncanakan tergantung pada tiga faktor lain dalam model risiko
audit. Risiko ini dapat berubah hanya jika auditor mengubah salah satu dari faktor-faktor
model risiko. Risiko deteksi yang direncanakan dapat menentukan jumlah bukti substantif
yang direncanakan untuk dikumpulkan auditor. Risiko deteksi memiliki hubungan yang
berkebalikan dengan bukti audit. Oleh karena itu, semakin rendah tingkat risiko deteksi
yang direncanakan, maka semakin banyak bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor.
b. Risiko bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material, dengan
mengasumsikan tidak terdapat pengendalian (Boynton, 2006). Penilaian risiko bawaan
memerlukan pertimbangan terhadap hal-hal yang mungkin memiliki dampak mendalam
terhadap asersi-asersi untuk semua atau pada akun tertentu.
c. Risiko pengendalian (control risk) adalah risiko bahwa salah saji material yang dapat
terjadi di dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi dengan tepat waktu oleh
pengendalian inheren entitas. Risiko pengendalian ini merupakan suatu fungsi dari
efektivitas pengendalian intern klien. Pengendalian intern yang efektif atas suatu asersi
dapat mengurangi risiko pengendalian, sementara pengendalian intern yang tidak efektif
meningkatkan risiko pengendalian (Boynton, 2006)
d. Risiko audit yang dapat diterima (acceptabel audit risk) adalah ukuran kesediaan
auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungkin mengandung salah saji yang
material setelah audit selesai, dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan
(Arens, 2006). Apabila auditor mengatakan bahwa risiko audit diterima adalah lebih
rendah, artinya auditor ingin lebih yakin bahwa laporan keuangan tidak disalah sajikan
secara material. Namun, auditor tidak bisa mengatakan bahwa risiko audit yang dapat
diterima adalah nol. Artinya bahwa auditor dapat menjamin 100% laporan keuangan tidak
mengandung salah saji material. Karena seperti yang telah dijelaskan pada bahasan
sebelumnya bahwa laporan keuangan berisi estimasi, perkiraan yang hal tersebut dapat
berubah sewaktu-waktu dan bahkan bisa jauh dari perkiraan atau sangat buruk dari
perkiraan. Oleh karenanya, berbahaya bagi auditor untuk menjamin keakuratan laporan
keuangan tersebut.

4. Tujuan umum yang dimiliki oleh manajemen dalam merancang sistem pengendalian
internal yang efektif adalah sebagai berikut :
a. Reliabilitas pelaporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan bagi para investor,
kreditor, dan pemakai lainnya. Manajemen memikul baik tanggung jawab hukum
maupun profesional untuk memastikan bahwa informasi telah disajikan secara wajar
sesuai dengan persyaratan pelaporan seperti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (PABU). Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan
adalah memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut.
b. Efisiensi dan efektivitas operasi
Pengendalian dalam perusahaan mendorong pemakaian sumber daya secara efisien
dan efektif untuk mengoptimalkan saran-saran perusahaan. Tujuan yang penting dari
pengendalian ini adalah memperoleh informasi keuangan dan non keuangan yang
akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.
c. Ketaatan pada hukum dan peraturan
Semua perusahaan publik mengeluarkan laporan tentang keefektifan pelaksanaan
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Selain mematuhi ketentuan hukum,
organisasi-organisasi publik, non publik, dan nirlaba diwajibkan menaati berbagai
hukum dan peraturan. Beberapa hanya berhubungan secara tidak langsung dengan
akuntansi seperti UU perlindungan lingkungan dan hak sipil, sementara yang lainnya
berkaitan erat dengan akuntansi, seperti peraturan pajak penghasilan dan kecurangan.

Anda mungkin juga menyukai