0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas delapan tahapan perencanaan audit yang dilakukan auditor untuk memastikan tujuan audit tercapai secara berkualitas, termasuk menerima klien, memahami bisnis klien, menilai risiko bisnis, melakukan prosedur analitis, menetapkan materialitas, memahami pengendalian internal, menilai risiko kecurangan, dan mengembangkan strategi audit secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas delapan tahapan perencanaan audit yang dilakukan auditor untuk memastikan tujuan audit tercapai secara berkualitas, termasuk menerima klien, memahami bisnis klien, menilai risiko bisnis, melakukan prosedur analitis, menetapkan materialitas, memahami pengendalian internal, menilai risiko kecurangan, dan mengembangkan strategi audit secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas delapan tahapan perencanaan audit yang dilakukan auditor untuk memastikan tujuan audit tercapai secara berkualitas, termasuk menerima klien, memahami bisnis klien, menilai risiko bisnis, melakukan prosedur analitis, menetapkan materialitas, memahami pengendalian internal, menilai risiko kecurangan, dan mengembangkan strategi audit secara keseluruhan.
Rencana audit dimaksudkan untuk menjamin bahwa tujuan audit tercapai secara
berkualitas, ekonomis, efisien dan efektif. Dalam merencanakan auditnya, auditor menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan alokasi sumber daya. Salah satu dokumen perencanaan audit adalah program kerja audit.
delapan tahapan dalam perencanaan audit, antara lain yaitu:
1. Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal
2. Memahami bisnis dan industri klien
3. Menilai risiko bisnis klien
4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit dapat diterima, serta risiko inhern
6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
8. Mengembangkan strategi audit dan program audit secara keseluruhan
Tahan Perencanaan Audit
1. Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal
Ada empat hal yang perlu dilakukan auditor dalam perencanaan audit awal, yaitu sebagai berikut: a. Memutuskan akan menerima klien baru atau melanjutkan klien lama untuk dilakukan audit (membuat perikatan baru atau perikatan lama) b. Mengidentifikasi mengapa klien menginginkan untuk dilakukan audit, karena informasi ini akan mempengaruhi bagian dari proses perencanaan selanjutnya c. Memenuhi syarat-syarat penugasan yang ditetapkan oleh klien d. Mengembangkan strategi audit secara keseluruhan dengan membentuk tim yang memiliki keahlian khusus di bidangnya.
2. Memahami Bisnis dan Industri Klien
Terdapat beberapa aspek pendekatan untuk memahami bisnis dan industri klien, antara lain: a. Industri dan lingkungan eksternal b. Operasi dan proses bisnis c. Manajemen dan tata kelola d. Strategi dan tujuan klien e. Ukuran dan kinerja
3. Menilai Risiko Bisnis Klien
Auditor akan memeriksa dan memahami strategi bisnis yang telah dijalankan oleh klien dan auditor akan menilai apakah ada risiko yang mungkin terjadi dalam bisnis klien tersebut. Apabila memang terdapat risiko dalam bisnis tersebut, maka dapat dipastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh klien tersebut mengalami kegagalan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
4. Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan
Tujuan prosedur analitis pendahuluan terdiri atas: a. Prosedur analitis awal b. Prosedur analitis substantive c. Prosedur analitis akhir 5. Menetapkan Materialitas dan Menilai Risiko Audit yang Dapat Diterima serta Risiko Inhern Tahapan ini terbagi menjadi dua poin, yaitu: a. Menentukan tingkat materialitas awal b. Mempertimbangkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko bawaan
6. Memahami Pengendalian Internal dan Menilai Risiko Pengendalian
Setiap pengendalian internal dirancang oleh auditor untuk mencegah atau mendeteksi terjadinya salah saji yang material dalam laporan keuangan. Lingkungan pengendalian merupakan komponen pengendalian internal yang terdapat empat proses di dalamnya, yaitu penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
7. Mengumpulkan Informasi untuk Menilai Risiko Kecurangan
Auditor harus mulai mengumpulkan informasi untuk menilai adanya risiko kecurangan selama perencanaan audit berlangsung dan memperbarui penilaian tersebut selama proses audit berlangsung. Informasi yang terdapat dalam penilaian risiko kecurangan dapat ditemukan saat auditor melakukan kunjungan ke perusahaan klien serta mengidentifikasi pihak- pihak yang terkait di dalamnya.
8. Mengembangkan Strategi Audit dan Program Audit secara Keseluruhan
Dalam perencanaan audit terhadap asersi individual atau golongan transaksi, auditor dapat memilih antara dua strategi audit awal berikut: a. Primarily subtantive approach. b. Lower assessed level of control risk approach.