Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi


Dosen Pengampu : Ira Hasti Priyadi, S.Pd., MA
Disusun Oleh :
Achmad Syafi’e Aditya B.A. (20382021001)
Miftahul Alim (20383021084)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
MARET 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dalam waktu yang relatif singkat,
makalah yang berjudul “Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis” bisa
terselesaikan dengan baik.
Adanya makalah ini tentu saja melibatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk
itu kami ucapkan terimakasih banyak kepada:

1. Orang tua yang telah mendoakan, membimbing, dan memberikan motivasi


agar kami senantiasa rajin dalam menuntut ilmu.
Ibu : Ira Hasti Priyadi, S.Pd., MA selaku dosen mata kuliah Manajemen
Strategi, Institut Agama Islam Negeri Madura yang telah memberikan
tugas dan memberikan arahan.
2. Sahabat yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari pembaca pada umumnya. Kami memohon maaf
jika terjadi salah penulisan pada makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Pamekasan, 12 Maret 2023

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................

A. Perencanaan Audit .......................................................................... 3


B. Langkah-langkah Audit ................................................................... 5
C. Prosedur Analitis ............................................................................. 7
D. Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Prosedur Analitis ............. 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................

A. Kesimpulan ..................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan audit adalah tahap awal dari proses auditing yang sangat
menentukan dalam kesuksesan penugasan audit. Rencana audit dimaksudkan
supaya menjamin bahwa tujuan dari audit tercapai serta berkualitas, ekonomis,
efektif dan efisien. Oleh karena itu tahapan perencanaan audit merupakan tahap
yang harus menjadi perhatian yang serius dari auditor. Perencanaan audit bukan
merupakan satu bagian audit yang terpisah dari bagian audit lainnya, namun lebih
merupakan suatu tahapan yang berkesinambungan dan berulang yang sering
dimulai setelah penyelesaian audit periode sebelumnya dan berlanjut sampai
penyelesaian audit dalam periode ini (Hasanah, 2013).
Perencanaan audit mencakup pengembangan rencana menyeluruh untuk
merencanakan penerapan audit, serta tahap ini sangat dipengaruhi oleh informasi
awal yang diperoleh pada saat pertimbangan penugasan audit. Ada 6 (enam)
langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan audit, yaitu meliputi:
Penghimpunan Pemahaman Bisnis Klient dan Industri klient, Melaksanakan
Prosedur Analitis, Melaksanakan Penilaian Awal Terhadap Materialitas, Mengukur
Risiko Audit, Memajukan Strategi Audit Pendahuluan untuk Asersi yang
Signifikan, Mempersatukan Pemahaman Struktur Pengendalian Intern Klient.
Kebutuhan informasi keuangan yang relevan dan handal bagi para
pengambil keputusan, seperti manajemen, kreditor, investor, dan pemerintah ini
menciptakan permintaan terhadap jasa audit yang disediakan oleh akuntan publik.
Pelaksanaannya harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengurangi
risiko audit baik hukum maupun penurunan bahkan kehilangan reputasi. Risiko
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan situasi dimana terjadi
kejadiankejadian terburuk, yang menciptakan kerugian financial dan non financial,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Audit dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai atas pendeteksian salah saji dalam laporan keuangan, lalu audit
harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional dalam
semua penugasannya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Perencanaan Audit ?
2. Apa saja Langkah-langkah Audit ?
3. Apa Prosedur Analitis ?
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Prosedur Analitis ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud Perencanaan Audit
2. Mengetahui apa saja Langkah-langkah Audit
3. Mengetahui Prosedur Analitis
4. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Prosedur Analitis

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Audit
Audit bisa dikatakan sebagai suatu proses pemeriksaan yang dilakukan
secara sistematis atas akun laporan keuangan yang dihasilkan oleh individu
maupun perusahaan. Dalam kegiatan auditing terdapat tahapan-tahapan
yang kemudian disebut dengan perencanaan audit.
Terdapat delapan tahapan dalam perencanaan audit, antara lain yaitu:
 Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal
Ada empat hal yang perlu dilakukan auditor dalam perencanaan audit
awal, yaitu sebagai berikut:
 Memutuskan akan menerima klien baru atau melanjutkan klien
lama untuk dilakukan audit (membuat perikatan baru atau
perikatan lama)
 Mengidentifikasi mengapa klien menginginkan untuk dilakukan
audit, karena informasi ini akan mempengaruhi bagian dari
proses perencanaan selanjutnya
 Memenuhi syarat-syarat penugasan yang ditetapkan oleh klien
 Mengembangkan strategi audit secara keseluruhan dengan
membentuk tim yang memiliki keahlian khusus di bidangnya
 Memahami bisnis dan industri klien
Terdapat beberapa aspek pendekatan untuk memahami bisnis dan
industri klien, antara lain:
 Industri dan lingkungan eksternal
 Operasi dan proses bisnis
 Manajemen dan tata kelola
 Strategi dan tujuan klien
 Ukuran dan kinerja
 Menilai risiko bisnis klien
Auditor akan memeriksa dan memahami strategi bisnis yang telah
dijalankan oleh klien dan auditor akan menilai apakah ada risiko yang
mungkin terjadi dalam bisnis klien tersebut. Apabila memang terdapat
risiko dalam bisnis tersebut, maka dapat dipastikan bahwa bisnis yang

3
dilakukan oleh klien tersebut mengalami kegagalan dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
 Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
Tujuan prosedur analitis pendahuluan terdiri atas:
 Prosedur analitis awal
 Prosedur analitis substantif
 Prosedur analitis akhir

 Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima,


serta risiko intern
Tahapan ini terbagi menjadi dua poin, yaitu:
 Menentukan tingkat materialitas awal
 Mempertimbangkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko
bawaan
 Memahami pengendalian internal dan menilai risikk pengendalian
Setiap pengendalian internal dirancang oleh auditor untuk mencegah
atau mendeteksi terjadinya salah saji yang material dalam laporan
keuangan.
Lingkungan pengendalian merupakan komponen pengendalian internal
yang terdapat empat proses di dalamnya, yaitu penilaian risiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
 Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
Auditor harus mulai mengumpulkan informasi untuk menilai adanya
risiko kecurangan selama perencanaan audit berlangsung dan
memperbarui penilaian tersebut selama proses audit berlangsung.
Informasi yang terdapat dalam penilaian risiko kecurangan dapat
ditemukan saat auditor melakukan kunjungan ke perusahaan klien serta
mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait di dalamnya.
 Mengembangkan strategi audit dan program audit secara keselurahan
Dalam perencanaan audit terhadap asersi individual atau golongan
transaksi, auditor dapat memilih antara dua strategi audit awal berikut:
 Primarily subtantive approach.
 Lower assessed level of control risk approach. (AMP)

4
B. Langkah-langkah Audit
Terdapat enam langkah spesifik dalam proses audit yang harus diikuti
agar pengauditan berjalan dengan lancar. Berikut enam langkah dalam
proses audit secara umum:
 Meminta Dokumen yang Dibutuhkan
Setelah mengonfirmasi bahwa akan mendatangi klien yang akan
diaudit, auditor akan meminta dokumen-dokumen yang dibutuhkan
terkait kebutuhan audit. Bahkan, biasanya auditor sudah mengirimkan
daftar dokumen-dokumen yang dibutuhkan terlebih dahulu kepada
klien di dalam audit checklist.
 Mempersiapkan Rencana Proses Audit

Auditor akan memeriksa informasi yang terkandung dalam


dokumen dan merencanakan bagaimana proses audit akan
dilakukan. Setiap auditor pastinya memiliki gaya pengauditan yang
berbeda-beda dengan tetap mengindahkan kode etik sebagai
auditor. Workshop risiko dapat dilakukan oleh tim Audit untuk
mengidentifikasi kemungkinan masalah yang akan muncul selama
proses audit dilaksanakan. Kemudian, auditor akan menyusun
rencana audit sesuai workshop atau diskusi yang sudah dilakukan
oleh tim audit.

 Menjadwalkan Rapat Terbuka

Auditor perlu mengundang manajemen senior, general affair, atau


staf administrasi utama dari pihak klien ke suatu rapat terbuka.Di
dalam rapat terbuka, auditor akan mempresentasikan ruang lingkup
audit (audit scope), lama waktu pelaksanaan audit, dan masalah lain
yang perlu dibahas terkait pelaksanaan. Setiap kepala departemen
dari pihak klien dapat diminta tolong untuk mengomunikasikan
kepada staf bawahannya tentang kemungkinan adanya wawancara
dengan auditor.

 Mulai Melakukan Kerja Lapangan

Auditor mengambil informasi yang dikumpulkan dari rapat terbuka


dan menggunakannya untuk merealisasikan rencana audit. Kerja

5
lapangan kemudian dilaksanakan dengan berkomunikasi kepada
anggota staf dan meninjau prosedur dan proses audit. Auditor akan
menguji kepatuhan klien terkait pencatatan dan pelaporan keuangan
yang sesuai dengan PSAK. Kontrol internal dievaluasi untuk
memastikan bahwa hal tersebut benar-benar dijalankan secara
reliabel dan memadai. Auditor dapat mendiskusikan suatu masalah
saat masalah tersebut muncul kepada klien untuk memberi klien
tersebut kesempatan untuk memberikan feedback.

 Menyusun Laporan Audit


Auditor menyiapkan laporan yang berisi rincian temuan-temuan
selama proses audit dilaksanakan. Laporan audit akan merangkum
segala kesalahan matematis, temuan yang bersifat material dan
tidak material, pembayaran yang diotorisasi tetapi tidak dibayar,
dan temuan-temuan lainnya. Auditor kemudian akan menulis
komentar terkait temuan-temuan audit dan merekomendasikan
solusinya kepada klien.

 Menyiapkan Rapat Penutupan Proses Audit

Auditor meminta tanggapan dan persetujuan dari klien terkait


masalah dan temuan dalam laporan audit pada rapat penutupan.
Tidak lupa juga untuk menjelaskan deskripsi rencana aksi
manajemen untuk mengatasi masalah dan temuan tersebut serta
tanggal penyelesaian yang disepakati. Pada rapat penutupan, semua
pihak yang terlibat akan mendiskusikan laporan audit dan
tanggapan manajemen secara matang. Jika terdapat masalah lain,
mereka akan langsung menyelesaikan dan mencari solusinya pada
rapat penutupan.

6
C. Prosedur Analitis
Melalui penerapan prosedur analitis diasumsikan bahwa hubungan
yang rasional di antara data diharapkan tetap ada dan berlanjut, kecuali
apabila muncul situasi atau transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi,
perubahan usaha, fluktuasi acak, atau salah saji. Misalnya, perbandingan
antara total biaya gaji dengan jumlah tenaga personil dapat menjadi
indikator ada tidaknya pembayaran yang tidak semestinya.
Sebagai seorang auditor, bisa menggunakan salah satu atau beberapa
di antara 5 jenis prosedur analitis berikut ini:

1. Membandingkan data klien dengan data industri.


2. Membandingkan data klien dengan data periode sama yang
sebelumnya
3. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan
klien sebelumnya (anggaran)
4. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan
auditor.
5. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang menggunakan
data nonkeuangan.

Selain auditor dalam menjalankan prosedur analitis, juga terdapat


tujuan dari prosedur analitis tersebut. Berikut beberapa tujuannya:

 Menjadi Alat Perencanaan


Prosedur analitis dapat membantu dalam menentukan nature,
timing dan perluasan prosedur audit lainnya. Dengan demikian,
dapat lebih memahami bisnis klien, dan menentukan area yang
mungkin terdapat risiko.
 Pengujian Substantif
Prosedur analitis juga dapat digunakan sebagai uji substantif.
Artinya, melalui prosedur analitis akan mendapatkan bukti
nyata terkait asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo
akun atau jenis transaksi.
 Melakukan Review Menyeluruh
Pada tahap penyelesaian audit, prosedur analitis juga dapat
menjadi review menyeluruh atas sebuah laporan keuangan.
Melalui prosedur analitis, dapat mengidentifikasi kenaikan atau
penurunan tidak biasa yang mungkin tidak terdeteksi pada tahap
perencanaan maupun pengujian audit.

7
D. Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Prosedur Analitis
 Pengaruh Profitabilitas terhadap Ketepatan Waktu
Hilmi dan Ali (2008) mengatakan bahwa perusahaan yang
memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan
keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan
perusahaan yang mengalami berita baik cenderung menyerahkan
laporan keuangannya tepat waktu. Semakin tinggi rasio
profitabilitas, maka semakin tinggi tingkat efisiensi dan kinerja
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Begitu pula jika
perusahaan memiliki profitabilitas rendah maka perusahaan
cenderung akan melaporkan laporan keuangannya tidaktepat
waktu. Hal ini sejalan dengan penelitian Dyer dan Mc Hugh
(1975) dan Carslaw dan Kaplan (1991).
 Pengaruh Solvabilitas terhadap Ketepatan Waktu
Solvabilitas merupakan rasio yang menggambarkan seberapa
besar ketergantungan perusahaan terhadap kewajiban untuk
membiayai aset dan operasional perusahaan. Hilmi dan Ali
(2008) menjelaskan bahwa perusahaan yang mengalami
kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan.
Tingginya rasio solvabilitas perusahaan merupakan berita buruk
bagi para investor, sehingga perusahaan cenderung menunda
publikasi laporan keuangannya.
 Pengaruh Opini Auditor terhadap Ketepatan Waktu
Hilmi dan Ali (2008) menyatakan bahwa perusahaan yang
mendapatkan unqualified opinion cenderung akan tepat waktu
dalam menyampaikan laporan keuangannya dan cenderung tidak
tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya apabila
mendapat opini selain unqualified opinion.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Tujuan utama perencanaan audit adalaah untuk mendapatkan pemahaman atas


bisnis dan industri klien, yang digunakan untuk menilai resiko audit yang dapat
diterima, resiko bisnis klien dan resiko salah saji material dalam laporan
keuangan.
Prosedur analitis digunakan dalam perrencanaan untuk memahami bisnis dan
industri klien, yang digunakan sepanjang pengauditan untuk mengidentifiaksi
kemungkinan asalah saji, mengurangi pengujian terperinci dan untuk menilai
masalah-masalah terkait dengan keberlangsungan usaha klien. Penggunaan
prosedur analitis makin meningkat karena efektivitasnya dalam
mengidentifikasikan kemungkinan salah saji dengan biaya yang rendah, serta
dibutuhkan dalam tahap perencanaan dalam penyelesaian audit

B. Saran
Kami berharap dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat bagi
para pembacanya dan kami juga berharap kritik dan saran yang
menunjukkan letak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, agar
kedepannya dapat diperbaiki. Kelebihan dan kekurangan bisa disampaikan
pada saat diskusi berlangsung.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unissula.ac.id/19297/4/BAB%20I.pdf
https://kumparan.com/berita-bisnis/perencanaan-audit-prosedur-dan-
penjelasan-lengkapnya-1vrwJD9zTKM

https://www.jurnal.id/id/blog/6-langkah-melakukan-proses-audit-ini/

https://tugu.com/artikel/prosedur-analitis-dalam-audit-laporan-keuangan

https://id.scribd.com/document/320403283/Makalah-Perencanaan-Audit-
Dan-Prosedur-Analisis-Edit-1

10

Anda mungkin juga menyukai