Assalamualaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dalam waktu yang relatif singkat,
makalah yang berjudul “Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis” bisa
terselesaikan dengan baik.
Adanya makalah ini tentu saja melibatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk
itu kami ucapkan terimakasih banyak kepada:
Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari pembaca pada umumnya. Kami memohon maaf
jika terjadi salah penulisan pada makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan audit adalah tahap awal dari proses auditing yang sangat
menentukan dalam kesuksesan penugasan audit. Rencana audit dimaksudkan
supaya menjamin bahwa tujuan dari audit tercapai serta berkualitas, ekonomis,
efektif dan efisien. Oleh karena itu tahapan perencanaan audit merupakan tahap
yang harus menjadi perhatian yang serius dari auditor. Perencanaan audit bukan
merupakan satu bagian audit yang terpisah dari bagian audit lainnya, namun lebih
merupakan suatu tahapan yang berkesinambungan dan berulang yang sering
dimulai setelah penyelesaian audit periode sebelumnya dan berlanjut sampai
penyelesaian audit dalam periode ini (Hasanah, 2013).
Perencanaan audit mencakup pengembangan rencana menyeluruh untuk
merencanakan penerapan audit, serta tahap ini sangat dipengaruhi oleh informasi
awal yang diperoleh pada saat pertimbangan penugasan audit. Ada 6 (enam)
langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan audit, yaitu meliputi:
Penghimpunan Pemahaman Bisnis Klient dan Industri klient, Melaksanakan
Prosedur Analitis, Melaksanakan Penilaian Awal Terhadap Materialitas, Mengukur
Risiko Audit, Memajukan Strategi Audit Pendahuluan untuk Asersi yang
Signifikan, Mempersatukan Pemahaman Struktur Pengendalian Intern Klient.
Kebutuhan informasi keuangan yang relevan dan handal bagi para
pengambil keputusan, seperti manajemen, kreditor, investor, dan pemerintah ini
menciptakan permintaan terhadap jasa audit yang disediakan oleh akuntan publik.
Pelaksanaannya harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengurangi
risiko audit baik hukum maupun penurunan bahkan kehilangan reputasi. Risiko
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan situasi dimana terjadi
kejadiankejadian terburuk, yang menciptakan kerugian financial dan non financial,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Audit dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai atas pendeteksian salah saji dalam laporan keuangan, lalu audit
harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional dalam
semua penugasannya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Perencanaan Audit ?
2. Apa saja Langkah-langkah Audit ?
3. Apa Prosedur Analitis ?
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Prosedur Analitis ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud Perencanaan Audit
2. Mengetahui apa saja Langkah-langkah Audit
3. Mengetahui Prosedur Analitis
4. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Prosedur Analitis
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Audit
Audit bisa dikatakan sebagai suatu proses pemeriksaan yang dilakukan
secara sistematis atas akun laporan keuangan yang dihasilkan oleh individu
maupun perusahaan. Dalam kegiatan auditing terdapat tahapan-tahapan
yang kemudian disebut dengan perencanaan audit.
Terdapat delapan tahapan dalam perencanaan audit, antara lain yaitu:
Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal
Ada empat hal yang perlu dilakukan auditor dalam perencanaan audit
awal, yaitu sebagai berikut:
Memutuskan akan menerima klien baru atau melanjutkan klien
lama untuk dilakukan audit (membuat perikatan baru atau
perikatan lama)
Mengidentifikasi mengapa klien menginginkan untuk dilakukan
audit, karena informasi ini akan mempengaruhi bagian dari
proses perencanaan selanjutnya
Memenuhi syarat-syarat penugasan yang ditetapkan oleh klien
Mengembangkan strategi audit secara keseluruhan dengan
membentuk tim yang memiliki keahlian khusus di bidangnya
Memahami bisnis dan industri klien
Terdapat beberapa aspek pendekatan untuk memahami bisnis dan
industri klien, antara lain:
Industri dan lingkungan eksternal
Operasi dan proses bisnis
Manajemen dan tata kelola
Strategi dan tujuan klien
Ukuran dan kinerja
Menilai risiko bisnis klien
Auditor akan memeriksa dan memahami strategi bisnis yang telah
dijalankan oleh klien dan auditor akan menilai apakah ada risiko yang
mungkin terjadi dalam bisnis klien tersebut. Apabila memang terdapat
risiko dalam bisnis tersebut, maka dapat dipastikan bahwa bisnis yang
3
dilakukan oleh klien tersebut mengalami kegagalan dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
Tujuan prosedur analitis pendahuluan terdiri atas:
Prosedur analitis awal
Prosedur analitis substantif
Prosedur analitis akhir
4
B. Langkah-langkah Audit
Terdapat enam langkah spesifik dalam proses audit yang harus diikuti
agar pengauditan berjalan dengan lancar. Berikut enam langkah dalam
proses audit secara umum:
Meminta Dokumen yang Dibutuhkan
Setelah mengonfirmasi bahwa akan mendatangi klien yang akan
diaudit, auditor akan meminta dokumen-dokumen yang dibutuhkan
terkait kebutuhan audit. Bahkan, biasanya auditor sudah mengirimkan
daftar dokumen-dokumen yang dibutuhkan terlebih dahulu kepada
klien di dalam audit checklist.
Mempersiapkan Rencana Proses Audit
5
lapangan kemudian dilaksanakan dengan berkomunikasi kepada
anggota staf dan meninjau prosedur dan proses audit. Auditor akan
menguji kepatuhan klien terkait pencatatan dan pelaporan keuangan
yang sesuai dengan PSAK. Kontrol internal dievaluasi untuk
memastikan bahwa hal tersebut benar-benar dijalankan secara
reliabel dan memadai. Auditor dapat mendiskusikan suatu masalah
saat masalah tersebut muncul kepada klien untuk memberi klien
tersebut kesempatan untuk memberikan feedback.
6
C. Prosedur Analitis
Melalui penerapan prosedur analitis diasumsikan bahwa hubungan
yang rasional di antara data diharapkan tetap ada dan berlanjut, kecuali
apabila muncul situasi atau transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi,
perubahan usaha, fluktuasi acak, atau salah saji. Misalnya, perbandingan
antara total biaya gaji dengan jumlah tenaga personil dapat menjadi
indikator ada tidaknya pembayaran yang tidak semestinya.
Sebagai seorang auditor, bisa menggunakan salah satu atau beberapa
di antara 5 jenis prosedur analitis berikut ini:
7
D. Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Prosedur Analitis
Pengaruh Profitabilitas terhadap Ketepatan Waktu
Hilmi dan Ali (2008) mengatakan bahwa perusahaan yang
memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan
keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan
perusahaan yang mengalami berita baik cenderung menyerahkan
laporan keuangannya tepat waktu. Semakin tinggi rasio
profitabilitas, maka semakin tinggi tingkat efisiensi dan kinerja
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Begitu pula jika
perusahaan memiliki profitabilitas rendah maka perusahaan
cenderung akan melaporkan laporan keuangannya tidaktepat
waktu. Hal ini sejalan dengan penelitian Dyer dan Mc Hugh
(1975) dan Carslaw dan Kaplan (1991).
Pengaruh Solvabilitas terhadap Ketepatan Waktu
Solvabilitas merupakan rasio yang menggambarkan seberapa
besar ketergantungan perusahaan terhadap kewajiban untuk
membiayai aset dan operasional perusahaan. Hilmi dan Ali
(2008) menjelaskan bahwa perusahaan yang mengalami
kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan.
Tingginya rasio solvabilitas perusahaan merupakan berita buruk
bagi para investor, sehingga perusahaan cenderung menunda
publikasi laporan keuangannya.
Pengaruh Opini Auditor terhadap Ketepatan Waktu
Hilmi dan Ali (2008) menyatakan bahwa perusahaan yang
mendapatkan unqualified opinion cenderung akan tepat waktu
dalam menyampaikan laporan keuangannya dan cenderung tidak
tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya apabila
mendapat opini selain unqualified opinion.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami berharap dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat bagi
para pembacanya dan kami juga berharap kritik dan saran yang
menunjukkan letak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, agar
kedepannya dapat diperbaiki. Kelebihan dan kekurangan bisa disampaikan
pada saat diskusi berlangsung.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unissula.ac.id/19297/4/BAB%20I.pdf
https://kumparan.com/berita-bisnis/perencanaan-audit-prosedur-dan-
penjelasan-lengkapnya-1vrwJD9zTKM
https://www.jurnal.id/id/blog/6-langkah-melakukan-proses-audit-ini/
https://tugu.com/artikel/prosedur-analitis-dalam-audit-laporan-keuangan
https://id.scribd.com/document/320403283/Makalah-Perencanaan-Audit-
Dan-Prosedur-Analisis-Edit-1
10