Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATERI KULIAH

PENGAUDITAN 1
PERENCANAAN AUDIT

Akuntansi H Malam

Oleh:

Kelompok 13

1. NI PUTU MUSPITA SARI (05/1902622010394)


2. ADEK AYU SUASTARI MILENIA (25/1902622010414)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI AKUNTANSI

2019
7.1.Perencanaan audit

Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program
audit menyeluruh. Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit.
Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit
yang dibuat oleh auditor.

Kebutuhan informasi keuangan yang relevan dan handal bagi para pengambil keputusan,
seperti manajemen, kreditor, investor, dan pemerintah ini menciptakan permintaan terhadap
jasa audit yang disediakan oleh akuntan publik. Pelaksanaannya harus direncanakan sebaik
mungkin, sehingga dapat mengurangi risiko audit baik hukum maupun penurunan bahkan
kehilangan reputasi. Risiko adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan situasi dimana
terjadi kejadiankejadian terburuk, yang menciptakan kerugian financial dan non financial, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Audit dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai atas pendeteksian salah saji dalam laporan keuangan, lalu audit harus direncanakan
dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional dalam semua penugasannya

Dalam buku berjudul Auditing dan Jasa Assurance oleh Alvin A. Arens, dijelaskan terdapat
delapan tahapan dalam perencanaan audit, antara lain yaitu:

1. Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal

2. Memahami bisnis dan Bidang Usaha industri klien

3. Menilai risiko bisnis klien

4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan

5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima, serta risiko inhern

6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian

7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan

8. Mengembangkan strategi audit dan program audit secara keseluruhan

7.2. Penerimaan Klien

Ada empat hal yang perlu dilakukan auditor dalam perencanaan audit awal, yaitu sebagai
berikut:
• Memutuskan akan menerima klien baru atau melanjutkan klien lama untuk dilakukan
audit (membuat perikatan baru atau perikatan lama).
• Mengidentifikasi mengapa klien menginginkan untuk dilakukan audit, karena
informasi ini akan mempengaruhi bagian dari proses perencanaan selanjutnya.
• Memenuhi syarat-syarat penugasan yang ditetapkan oleh klien.
• Mengembangkan strategi audit secara keseluruhan dengan membentuk tim yang
memiliki keahlian khusus di bidangnya.
7.3.Memahami Bisnis dan Bidang Usaha Industri Klien

Dalam proses pemeriksaan atau konsultasi keuangan, seorang auditor wajib untuk
memperoleh pengetahuan yang cukup tentang bisnis yang memungkinkan auditor
mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi, dan praktik yang menurut
pertimbangan auditor kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan atau atas
laporan pemeriksaan atau laporan audit. Pemahaman tentang bisnis dan informasi yang
diperoleh berguna untuk: penaksiran risiko bawaan dan identifikasi masalah, perencanaan
dan pelaksanaan audit secara efektif dan efisien, melakukan evaluasi bukti audit,
penyediaan jasa yang lebih baik bagi klien.

Terdapat beberapa aspek pendekatan untuk memahami bisnis dan industri klien, antara lain:

• Industri dan lingkungan eksternal


• Operasi dan proses bisnis
• Manajemen dan tata kelola
• Strategi dan tujuan klien
• Ukuran dan kinerja
7.4.Menilai Risiko Bisnis Klien

Auditor akan memeriksa dan memahami strategi bisnis yang telah dijalankan oleh klien
dan auditor akan menilai apakah ada risiko yang mungkin terjadi dalam bisnis klien tersebut.

Apabila memang terdapat risiko dalam bisnis tersebut, maka dapat dipastikan bahwa bisnis
yang dilakukan oleh klien tersebut mengalami kegagalan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

7.5.Melakukan Prosedur Analitis Pendahuluan

Pelaksanaan Prosedur Analitis Pendahuluan Prosedur analitis adalah evaluasi infromasi


keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non
keuangan yang meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi dari
auditor.Tujuan prosedur analisis dalam perencanaan audit adalah membantu perencanaan sifat,
saat, dan luas prosedur audit yang akan digunakan untuk memperoleh bukti tentang saldo akun
atau jenis transaksi tertentu.

Tujuan pelaksanaan prosedur analitis pendahuluan:

• Memahami bidang usaha klien


• Penetapan kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
• Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
• Mengurangi pengujian audit yang terinci Tahap-tahap dalam prosedur analisis
• Mengidentifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat
• Mengembangkan harapan
• Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan
• Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak terduga dan mengevaluasi perbedaan
tersebut.
• Menentukan dampak hasil prosedur analitik terhadap perencanaan audit.
7.6.Lima Jenis Prosedur Analitis
1. Membandingkan Data Klien Dengan Industri.

Membandingkan data klien dengan data industri, dapat memberikan informasi yang
berguna untuk menilai kinerja klien. Manfaat utama dari perbandingan industri adalah sebagai
indikasi kesulitan keuangan dan sebagai penunjang dalam memahami usaha klien.

2. Membandingkan Data Klien Dengan Data Serupa Pada Periode Sebelumnya

Jenis ini dapat dilakukan dengan membandingkan saldo tahun berjalan dengan saldo tahun
lalu atau membandingkan rincian total saldo dengan rincian serupa pada tahun sebelumnya.
Selain itu dapat juga dengan menghitung rasio dan hubungan presentase untuk perbandingan
dengan tahun sebelumnya.

3. Membandingkan Data Klien Dengan Data Yang Diperkirakan Klien

Sebagaian besar perushaan membuat anggaran untuk berbagai aspek operasi dan hasil
keuangannya. Karena anggaran mencerminkan akun klien untuk suatu periode, penyelidikan
atas bidang – Bidang terpenting dimana terdapat perbedaan antara hasil yang dianggarkan dan
yang sebenarnya, dapat menunjukkan adanya kemungkinan salah saji.
4. Membandingkan Data Klien Dengan Data Yang Diperkirakan Auditor.

Jenis perbandingan anatara data klien dengan hasil – hasil yang diperkirakan adalah bila
auditor menghitung saldo – saldo yang diperkirakan untuk dibandingkan dengan saldo – saldo
sebenarnya. Dalam prosedur analitis jenis ini, auditor membuat estimasi berapa seharusnya
saldo akun dengan cara mengaitkan dengan beberapa kaun lain dineraca atau dilaporan rugi
laba, atau dengan membuat proyeksi atas dasar kecenderungan historis.

5. Membandingkan Data Klien Dengan Hasil Perkiraan Yang Menggunakan Data Non
Keuangan.

Perhatian pokok dalam memanfaatkan data non keuangan adalah akurasi data tersebut.
Misalnya dengan mengaudit sebuah hotel, diketahui jumlah kamar, tarif untuk setiap kamar
dan tingkat hunian dengan memanfaatkan data itu, akan lebih mudah untuk mengestimasi total
pendapatan dari semua kamar untuk dibandingkan dengan pendapatan yang tercatat.
Daftar Pustaka

https://kumparan.com/berita-bisnis/perencanaan-audit-prosedur-dan-penjelasan-lengkapnya-
1vrwJD9zTKM/full

https://www.academia.edu/20057301/Pengertian_Perencanaan_Audit

http://repository.unissula.ac.id/19297/4/BAB%20I.pdf

https://www.academia.edu/7662799/BAB_8_PERENCANAAN_AUDIT_DAN_PROSEDU
R_ANALITIS

https://www.academia.edu/7686936/Prosedur_Analitis

Anda mungkin juga menyukai