: Anggi Aurelia
NIM
: 2015131024
Jurusan
: S1 Akuntansi
Waktu Kuliah
: Jumat, 17.00 19.30
Tugas Pengauditan III
seperti untuk catatan dan hutang obligasi, opsi saham, dan rencana pensiun.
Pengukuran dan Kinerja - Baca laporan keuangan, melakukan analisis rasio, dan
menanyakan dari manajemen tentang indikator kinerja kunci yang manajemen
menggunakan untuk mengukur kemajuan menuju tujuan yang.
3.
5.
Set materiality, and assess acceptable audit risk and inherent risk
Materialitas merupakan tingkat salah saji informasi akuntansi yang dapat
mengakibatkan perubahan pengaruh terhadap pertimbangan pihak yang memakai
informasi tersebut.
Berikut langkah langkah dalam penetapan tingkat materialitas awal :
a. Menetapkan pertimbangan materialitas awal
b. Pertimbangan materialitas awal merupakan jumlah maksimal dimana auditor yakin
terdapat salah saji dalam laporan keuangan namun tidak mempengaruhi keputusankeputusan para pengguna yang rasional.
c. Mengalokasikan pertimbangan materialitas awal ke setiap bagian
d. Pengalokasian pertimbangan materialitas awal kesetiap bagian merupakan hal yang
penting untuk dilakukan karena auditor mengumpulkan bukti audit per bagian
dibandingkan dengan laporan keuangan secara keseluruhan.
e. Memperkirakan salah saji dan membandingkan dengan penilaian awal
f. Salah saji dalam suatu akun dapat berbentuk satu dari dua jenis ini, yaitu salah saji
yang diketahui salah saji yang mungkin. Salah saji yang diketahui adalah salah saji
dimana auditor dapat menetukan jumlah salah saji dalam akun tersebut. Salah saji
yang mungkin terdapat dua jenis, pertama yaitu salah saji yang muncul karena
adanya perbedaan antara penilaian manajemen dan penilaian auditor mengenai
estimasi saldo akun. Yang kedua adalah proyeksi salah saji bedasarkan pengujian
auditor atas sampel yang diambil dari populasi.
g. Mengestimasikan salah saji gabungan
h. Membandingkan estimasi salah saji gabungan dengan materialitas dalam penilaian
awal
6.
Tujuan dari sistem pengukuran kinerja klien adalah untuk mengukur kemajuan klien
ke arah tujuan tertentu. pengukuran kinerja meliputi analisis rasio dan benchmarking
terhadap pesaing utama. pengukuran kinerja untuk sebuah jaringan toko pakaian ritel
dapat mencakup laba kotor oleh lini produk, penjualan kembali sebagai persentase dari
penjualan pakaian, dan perputaran persediaan dengan lini produk. pengukuran kinerja
sebuah portal Internet mungkin termasuk jumlah situs Web memukul atau kecepatan
mesin pencari.ukuran kinerja Sebuah jaringan hotel termasuk persentase kekosongan dan
biaya pasokan per kamar sewaan.
7.
R i s i k o b a w a a n ( inherent risk)
Risiko bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap kemungkinan salahsaji yang
material, dengan asumsi tidak terdapat pengendalian internal yangterkait. Penilaian
intern atas asersi tersebuttelah secara efektif dirancang dan diterapkan dalam operasi.
R i s i k o d e t e k s i ( detection risk )
Risiko deteksi adalah risiko yang timbul karena auditor tidak dapat mendeteksisalah
saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Setelah auditor membuatkeputusan
tentang risiko audit, risiko bawaan, dan risiko pengendalian secarakeseluruhan, maka
ia dapat menggunakan model risiko audit untuk membuatkeputusan tentang bukti
audit yang diperlukan guna membatasi risiko sampaitingkat serendah mungkin. Saat
ini, banyak prosedur audit yang melibatkan penggunaan teknik audit dengan bantuan
computer sehingga auditor dapatmenggunakan teknologi untk membuat audit lebih
efisien.
8.
Audit program merupakan kumpulan prosedur audit (dibuat tertulis ) yang rinci dan
dijalankan untuk mencapai tujuan audit ( akan lebih baik jika audit program dibuat
terpisah untuk compliance test dan substantive test. Tujuan audit program yaitu untuk
mengetahui apakah penyajian laporan keuangan oleh manajemen dari sisieksistensi atau
keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi serta panyjian dan
pengungkapan dapat dipercaya, wajar dan tidak menyesatkan terhadap pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut