Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Insan Akbar

NPM : 022116120
4D Akuntansi

RESUME AUDIT BAB 8


AUDIT PLANNING

A. Perencanaan Audit
3 alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat :
untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi pada
situasi yang dihadapi, untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar, dan untuk
menghindarkan kesalahpahaman dengan klien. 8 bagian utama dari perencanaan
audit: tujuh bagian pertama ditujukan untuk membantu auditor mengembangkan
bagian terakhir, yaitu perencanaan audit dan program audit yang efektif serta efisien
secara keseluruhan.
Perencanaan audit dan perancangan pendekatan audit:
 Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal
 Memahami bisnis dan industry klien
 Menilai risiko bisnis klien
 Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
 Menetapkan materialitas, dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta
risiko inheren
 Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
 Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
 Mengembangkan perencanaan audit dan program audit secara keseluruhan

Istilah risiko :
Risiko audit yang diterima : adalah ukuran seberapa besar auditor bersedia menerima
bahwa laporan keuangan akan salah saji secara material setelah audit diselesaikan dan
pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan.
Risiko inheren : adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji
yang material dalam suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan
pengendalian internal.

B. Perencanaan Awal Audit ( initial audit planning) melibatkan 4 hal yang


semuanya harus dilakukan lebih dulu dalam audit:
 Auditor memutuskan apakah akan menerima klien baru atau terus melayani
klien yang ada sekarang.
 Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan
audit.
 Untuk menghindari kesalahpahaman, auditor harus memahami syarat-syarat
penugasan yang ditetapkan klien. SAS 108 (AU 310) mensyaratkan bahwa
auditor harus mendokumentasikan pemahamannya dengan klien dalam surat
penugasan (engagement letter), meliputi tujuan penugasan, tanggung jawab
auditor dan manajemen, serta batasan-batasan penugasan. Surat penugasan
juga dapat mencakup perjanjian untuk memberikan jasa-jasa lain seperti SPT
pajak atau konsultasi manajemen.
 Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan.

C. Informasi Latar Belakang Klien Audit


1. Memahami Bidang Usaha dan Industri Klien
Ada tiga alasan mengapa diperlukan pemahaman yang baik atas industry
klien, yakni sebagai berikut.
 Banyak industri mempunyai aturan akuntansi yang khas yang harus
dipahami auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
 Auditor sering dapat mengidentifikasikan risiko dalam industri yang akan
mempengaruhi penetapan risiko audit yang dapat diterima, atau bahkan
mengaudit perusahaan dalam industry tersebut dapat dibenarkan.
 Terdapat risiko bawaan yang pada hakikatnya sama bagi seluruh klien
dalam industry yang bersangkutan. Pemahaman risiko tersebut menolong
auditor dalam mengidentifikasi risiko bawaan dari klien.
2. Meninjau Pabrik dan Kantor
Peninjauan atas fasilitas klien bermanfaat untuk memperoleh pemahaman
yang lebih baik mengenai bidang usaha dan operasi klien karena akan
diproleh kesempatan untuk menemui pegawai kunci dan mengamati operasi
dari tangan pertama.
3. Menelaah Kebijakan Perusahaan
Keputusan-keputusan dasar yang menyangkut kebijakan seperti kebijakan
tentang pengendalian intern, pelepasan sebagian dari usaha, kebijakan kredit,
pinjaman ke perusahaan afiliasi, dan kebijakan akuntansi untuk mencatat
aktiva dan pengakuan pendapatan, harus selalu dievaluasi dengan teliti
sebagai bagian dari audit untuk menetapkan apakah manajemen memperoleh
wewenang dari dewan komisaris untuk membuat keputusan tertentu dan
untuk meyakinkan bahwa keputusan manajemen telah tercermin dalam
laporan keuangan.
4. Mengidentifikasi Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Hubungan istimewa didefinisikan sebagai perusahaan afiliasi, pemilik utama
perusahaan klien, atau pihak lainnya yang berhubungan dengan klien,
dimana salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen atau kebijakan
operasi pihak lainnya.
5. Mengevaluasi Kebutuhan akan Spesialis dari Luar
Jika auditor mengahadapi situasi yang memerlukan pengetahuan khusus,
mungkin perlu baginya untuk menghubungi seorang spesialis.

D. Informasi Mengenai Kewajiban Hukum Klien


Tiga dokumen hukum dan catatan yang berkaitan erat dengan klien yang harus
diperiksa pada awal penugasan:
1. Akte pendirian dan anggaran dasar perusahaan
Akte pendirian perusahaan diterbitkan oleh negara di mana perusahaan
didirikan dan merupakan dokumen hukum yang penting untuk mengakui
suatu perusahaan sebagai suatu usaha yang berdiri sendiri. Termasuk di
dalamnya adalah nama perseroan, tanggal pendirian, jeniss dan jumlah modal
saham yang disahkan unutk ditempatkan dan jenis kegiatan usaha yang boleh
dilakukan oleh perseroan.
Anggaran dasar mencakup peraturan dan prosedur yang ditetapkan oleh para
pemegang saham perseroan. Di dalamnya diuraikan hal-hal seperti tahun
fiscal perseroan, frekuensi rapat pemegang saham, metode pemilihan para
direktur, dan kewajiban serta wewenang dari pada pengurus perusahaan.
Auditor harus memahami persyaratan akte pendirian dan anggaran dasar
perusahaan agar dapat menetapkan apakah laporan keuangan disajikan secara
pantas,
2. Notulen rapat
Notulen rapat adalah catatan resmi rapat dewan direksi dan pemegang
saham. Termasuk di dalamnya adalah ikhtisar masalah terpenting yang
didiskusikan dalam rapat dan keputusan yang dibuat oleh direksi dan
pemegang saham. Jika auditor tidak memeriksa notulen, dia tidak akan
menyadari adanya informasi yang penting unutk menetapkan apakah laporan
keuangan telah dibuat dengan benar.
Informasi-informasi yang tercakup dalam notulen rapat:
 Pengumuman dividen
 Otorisasi penggajian untuk pejabat
 Persetujuan kontrak dan kesepakatan
 Otorisasi atas perolehan aktiva
 Persetujuan merger
 Otorisasi pinjaman jangka penjang
 Persetujuan untuk menggadaikan efek-efek
 Otorisasi pegawai yang berhak menandatangani cek
 Pelaporan mengenai kemajuan operasional perusahaan
3. Kontrak
Kontrak adalah perjanjian kerjasama klien dengan pihak lain. Pada umumnya
kontrak sangat diperlukan dalam setiap bagian audit untuk memperoleh
gambaran yang lebih baik mengenai perusahaan dan untuk membiasakan diri
pada bagian yang mungkin akan menimbulkan masalah. Dalam memeriksa
kontrak, perhatian utama dipusatkan pada segi kesepakatan hukum yang
memperngaruhi pengungkapan keuangan.

E. Analisis Prosedur Dan Jenis-Jenis Analisis Prosedur


Analisis prosedur didefinisikan oleh SAS 56 (AU 329) sebagai evaluasi atas
informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan yang masuk akal
antara data keuangan dan non keuangan...yang melibatkan perbandingan jumlah yang
tercatat dengan ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor.
Prosedur analitis dapat dilaksanakan pada salah satu dari ketiga waktu selama
penugasan :
1. Prosedur analitis diwajibkan dalam tahap perencanaan untuk membantu
menentukan sifat, luas, dan penetapan waktu prosedur audit.
2. Prosedur analitis sering kali dilakukan selama tahap pengujian audit sebagai
pengujian substantif untuk mendukung saldo akun.
3. Prosedur analitis juga diwajibkan selama tahap penyelesaian audit.
5 jenis analisis prosedur :
1. Membandingkan data klien dan industri
Manfaat paling penting dari perbandingan industri adalah membantu
memahami bisnis klien dan sebagai indikasi atas kemungkinan adanya
kegagalan keuangan, tetapi mungkin kurang membantu auditor dalam
mengidentifikasi salah saji yang potensial. Namun kelemahan utama
penggunaan rasio industri dalam auditing adalah perbedaan antara sifat
informasi keuangan klien dengan perushaan yang membentuk total industri.
2. Membandingkan data klien dengan data periode sebelumnya yang serupa
 Membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya

 Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang serupa untuk


tahun sebelumnya
 Menghitung rasio dan hubungan persentase untuk dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.

3. Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan yang ditentikan


klien
Anggaran (budgets) merupakan ekspekstasi klien selama periode berjalan,
auditor harus menyelidiki perbedaan yang paling signifikan antara hasil yang
dianggarkan dengan hasil aktual, karena area ini dapat mengandung salah
saji yang potensial.

4. Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan yang ditentukan


auditor
Auditor membuat estimasi tentang rupa saldo akun yang seharusnya dengan
menghubungkan ke beberapa akun neraca atau akun laporan laba-rugi lainny,
atau membuat proyeksi berdasarkan beberapa tren historis.

5. Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan dengan


menggunakan data non keuangan
Kepentingan utama dalam menggunakan data nonkeuangan terletak pada
keakuratan data

Anda mungkin juga menyukai