Anda di halaman 1dari 19

PERENCANAAN AUDIT

DAN PROSEDUR ANALITIS


Resume kelompok 7
Nama kelompok
- Deswita Natasya (2210313220001)
- Auryn Najla P.F (2210313320010)
- Muhammad Rifki (2210313210017)
Tahap-tahapan
Audit
Tahapan-tahapan utama dari sebuah audit adalah perencanaan audit, pembentukan
dan pelaporan. Secara umum, tahap perencanaan melibatkan perolehan atas
pemahaman tentang klien, mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
risiko dari salah saji material dalam laporan keuangan, melakukan penilaian risiko dan
materialitas, dan mengembangkan strategi audit Risiko salah saji secara material adalah
risiko dalam laporan keuangan termasuk kesalahan dan kekeliruan secara signifikan.
Tahap eksekusi (atau tahap pembentukan) dari audit melibatkan kinerja pengujian rinci
atas kontrol dan pengujian substantif atas transaksi dan rekening. Tahap pelaporan
melibatkan pengevaluasian hasil pengujian rinci dalam pemahaman auditor tentang
klien mereka dan membentuk pendapat tentang penyajian kewajaran laporan kuangan
klien.
Perencanaan Audit
Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan
program audit menyeluruh. Variabel ini di ukur dengan menggunakan jam perencanaan
audit.

Dalam perencanaan audit auditor harus mempertimbangkan


antara lain:
1. Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri di mana
satuan usaha tersebut beroperasi di dalamnya;
2. Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut;
3. Metode yang digunakan ole satuan usaha tersebut dalam mengolah informasi
akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaan organisasi lasa dari luar untuk
mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan;
4. Penetapan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan:
5. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit;
6. Pos laporan kuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian;
7. Kondisi yang mungkin memerlukan perubahan atau perluasan pengujian audit;
8. Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas.
Contoh Laporan audit tentang laporan keuangan konsolidasi.
Pembentukan Audit,
Kesimpulan dan
Pelaporan Audit
Kinerja, atau eksekusi merupakan tahap audit yang melibatkan
pengujian rinci atas pengendalian, transaksi, dan juga saldo. Jika
seorang auditor merencanakan untuk mengandalkan sistem
pengendalian internal klien, mereka akan melakukan tes
pengendalian.

Tahap akhir dari audit melibatkan penarikan kesimpulan


berdasarkan bukti yang di kumpulkan dan berakhir pada suatu
pendapat mengenai kewajaran penyajian laporan kuangan. Opini
auditor diungkapkan dalam laporan audit.
01. Menyelidiki Klien Baru
Menerima Klien
dan Melakukan
02. Melanjutkan Klien Lama
Perencanaan
Audit Awal Mengidentifikasi Alasan
Perencanaan audit awal menyangkut keputusan
apakah auditor akan menerima atau
03. Klien Untuk Di Audit
melanjutkan pelaksanaan audit bagi klien,
mengevaluasi alasan-alasan klien untuk di
audit, memilih staf untuk penugasan dan mendapatkan
Memilih Staf Untuk
surat penugasan.
04. Penugasan

05. Memperoleh Surat


Penugasan
Memahami Bisnis dan
Industri Klien
Diperlukan pengetahuan yang luas mengenai bidang usaha dan industri klien serta
pengetahuan atas operasi perusahaan untuk dapat melakukan audit yang memadai.
Sebagian informasi diperoleh di tempt klien, terutama untuk klien baru. Informasi
mengenai latar belakang dari klien dapat diperoleh dengan ber bagai cara, dijelaskan
seperti berikut.
Memahami Bidang Usaha dan
Industri Klien
Ada tiga alasan mengapa diperlukan pemahaman yang baik atas industri klien.
1. Memahami aturan-aturan akuntansi yang khas dari industri tersebut untuk meng�evaluasi apakah
laporan keuangan klien sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
2. Mengidentifikasi risiko dalam industri yang akan mempengaruhi risiko audit yang
dapat diterima.
3. Agar dapat mengidentifikasi risiko bawaan.

Meninjau Pabrik dan Kantor


Menelaah Kebijakan Perusahaan
Mengidentifikasi Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa
Mengevaluasi Kebutuhan Akan Spesialis Dari Luar
Memperoleh
Informasi Mengenai
Kewajiban Hukum
Klien

Akte Pendirian dan Anggaran


Dasar Perusahaan
Notulen Rapat
Kontrak
Menilai Risiko Bisnis Klien
Risiko bisnis klien ialah risiko dimana klien akan gagal mencapai tujuannya, dan
berhubungan dengan keandalan laporan kuangan, efisiensi dan efektifitas operasi serta
kepatuhan terhadap hukum dan emerintah. Baik dalam audit internal maupun eksternal
oleh jasa keuangan, sama-sama merinci seluruh pengeluaran dan sumber dana. Masing�masing biaya dan pemasukan atau kas
mesti disertai dengan nota atau kwitansi sebagai
bukti pembayaran yang sah.

faktor-faktor yang mempengaruhi risiko bisnis klien ialah :


Industri dan lingkungan eksternal
Manajemen dan pemerintahan
Tujuan dan strategi
Pengukuran dan kinerja
Evaluasi Risiko Bisnis Klien
Pelaksanaan Prosedur
Analitis Pendahuluandit
Prosedur analitis adalah suatu evaluasi informasi kuangan yang dilakukan dengan
mempelajari hubungan logis antara data kuangan dan non keuangan yang meliputi
perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi dari auditor. Tujuan
prosedur analisis dalam perencanaan audit adalah untuk mem bantu perencanaan sifat,
saat, dan luas prosedur suatu audit yang akan digunakan untuk memperoleh bukti tentang
saldo akun atau jenis transaksi tertentu.

Tujuan pelaksanaan prosedur analitis pendahuluan:


1. Memahami bidang usaha klien;
2. Penetapan kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidup nya;
3. Indikasi adanya kemungkikan salah saji dalam laporan keuangan;
4. Mengurangi pengujian audit yang terinci.

Tahap-tahap dalam prosedur analisis:


1. Mengidentifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat;
2. Mengembangkan harapan;
3. Melaksanakan perhitungan /perbandingan;
4. Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan;
5. Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak terduga dan mengevaluasi per�bedaan tersebut;
6. Menentukan dampak hasil prosedur analitik terhadap perencanaan audit
Prosedur Anliti
Prosedur analitis adalah suatu evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan
dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan data non reuangan,
meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan harapan auditor. Jadi,
prosedur analitis merupakan evaluasi hubungan data keuangan perbandingan data-
data tersebut dengan data non keuangan untuk memperoleh bukti audit melalui
analisis
Tujuan Prosedur Analitis
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Standar Profesional Akuntan Publik
(2001) menyatakan bahwa tujuan penggunaan prosedur analitis adalah sebagai berikut:
1. Membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat, dan lingkup prosedur analitis
lainnya;
2. Sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti tentang asersi tertentu yang
berhubungan dengan saldo akun;
3. Sebagai review menyeluruh informasi keuangan pada tahap review akhir audit.
Waktu Penggunaan

1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pengujian
3. Tahap Penyelesaian
Lima Prosedur Analiti

Kegunaan prosedur analitis adalah sebagai bukti audit sangat


bergantung pada auditor yang mengembangkan ekspektasi tentang
berapa saldo akun atau rasio yang harus di catat, tapa
memperhatikan jenis prosedur analitis yang digunakan.
Data Industri
Melihat data klien dan data industri yang sejenis serta membandingkannya.
Manfaat paling penting dari perbandingan industri adalah membantu memahami bisnis
klien dan sebagai indikasi atas kemungkinan adanya suatu kegagalan keuangan.

Data Yang Periode Sebelumnya Yang Serupa


1. Membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
2. Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang serupa untuk tahun
sebelumnya.
3. Menghitung rasio dan hubungan persentase untuk dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Hasil Yang Diharapkan Yang Di
Tentukan Klien
Kebanyakan perusahaan menyiapkan anggaran (budget) untuk berbagai aspek operasi
dan hasil keuangannya. Karena anggaran merupakan ekspektasi klien selama periode
berjalan, auditor harus menyelidiki perbedaan yang paling signifikan antara hasil yang
dianggarkan dengan hasil aktual karena area ini dapat mengandung salah saji yang
potensial.

Hal Yang Diharapkan Yang Ditentukan Auditor


Pada jenis prosedur analitis in auditor membuat estimasi tentang rupa saldo akun yang
seharusya dengan menghubungkannya ke beberapa akun neraca atau akun laporan
laba-rugi lainnya untuk membuat proyeksi berdasarkan beberapa tren historis.
Rasio Keuangan Umum
Prosedur analitis auditor sering kali meliputi penggunaan rasio keuangan yang umum
selama tahap perencanaan dan review akhir atas laporan keuangan yang telah diaudit.
Analisis keuangan yang umum dapat mengindentifikasikan secara efektif bidang
permasalahan yang mungkin, dimana auditor dapat melakukan analisis tambahan dan
pengujian audit, serta bidang permasalahan yang dihadapi perusahaan di mana auditor
dapat memberikan bantuan lainnya.

Kemampuan Membayar Hutang Jangka Pendek


Rasio Kas (cash ratio) = (Kas + Sekuritas) / kewajiban lancar
Rasio Cepat (quick ratio) = Piutang usaha bersih / kewajiban lancar
Rasio Lancar (current ratio) = aktiva lancar / kewajiban lancar
Ratio Aktivitas Likuiditas
Perputaran piutang usaha = Penjualan bersih / piutang kotor rata-rata
Jumlah hari penagihan tang = 365/perputaran piutang usaha
Perputaran Persediaan = Harga pokok penjualan / persediaan rata-rata
Jumlah hari penjualan persediaan = 365/perputaran persediaan

Kemampuan Untuk Memenuhi Kewajiban


Utang Jangka Panjang
Utang terhadap ekuitas = total kewajiban / total ekuitas
Times interest erned = Laba operasi / beban bunga

Kemampuan Profitabilitas
Laba per saham = Laba bersih/rata-rata saham biasa yang beredar
Persentase laba kotor = (Penjualan bersih - Hrg pokok penjualan) / Penjualan bersih
Marjin laba = Laba operasi/penjualan bersih
Pengembalian atas aktiva = Laba sebelum pajak/aktiva total rata-rata
Pengembalian atas ekuitas saham biasa = saham preferen/ekuitas pemegang saham
rata- rata.
thank
you!

Anda mungkin juga menyukai