Perencanaan Audit
Standar pertama dari Generally Accepted Auditing Standard (GAAS) - di lndonesia,SPAP- untuk audit
lapangan adalah perencanaan yang memadai. Sebelum melakukan audit, para auditor harus memiliki perencanaan
yang matang dan sebaik-baiknya serta harus memahami sejauh mana tugas atau yang diemban oleh autor tersebut. Dan
jika menggunakanasisten harus disupervisi tertebih dahulu.
Analisis terhadap resiko bisnis secara dini akan memberikan dampak terhadap penyajian laporan
keuangan. Hal tersebut dapat di lakukan melalui pemahaman akan bisnis dan industri klien. Sesuai dengan standar
pertama dari SPAP untuk melakukan audit lapangan hal pertama yang harus dilakukan adalah perencanaanyang
memadai.
Berikut adalah tiga alasan utama mengapa seorang auditor harus mempersiapkanrencana kontrak kerja yang
tepat:
Auditor dapat memperoleh bukti yang cukup kompeten tentang kondisi perusahaan klien. Tujuannya ialah
meminimalkan kewajiban hukum dan memeliharasuatu reputasi yan baik dalam komunitas bisnis.
Menjaga agar biaya audit yang dikeluarkan tetap wajar. Tujuannya untuk menjaga KAP tetap kompetitif
dandapat mempertahankanserta mempertuas kliennya.
Mengindari kesalahpahamannya dengan klien. Agar dapat memelihara hubungan baikdengan klien serta
untuk memudahkan permintaan informasi tentang perusahaan klien.
Disamping itu terdapat dua jenis risiko yang memiliki efek sangat besar terhadap pelaksanaandan biaya
audit. Keduajenis risiko tersebut adalah:
Merupakan ukuran penilaian auditor atas kemungkinanadanya kesalahan yang material atas akun sebelum
mempertimbangkan efektifitas pengendalian internnya.
Berikut ini adalah tahapan dalam merencanakan audit dan merancang perdekatan
audit awal:
2
Tahapan Menerima Klien dan Melakukan Perencanaan Audit Awal
2
kecurangan akan dapat diungkapkan. Tidak dapat memperngaruhi tanggung jawab yang diemban auditor
kepada para pengguna laporan keuangan auditan extern, melainkan mempengaruhi tanggung jawab
hukum kepada klien.
Sesuai dengan standar pekerjaan lapangan, audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih
yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor. Maka menempatkan
orang yang tepat merupakan hal yang penting dalam memenuhi standar ini sebagai media promosi
efisiensi audit. Pertimbangan utamanya adalah kebutuhanakan kontinuitas dari tahun ke tahun.
Bila audit atas seorang klien membutuhkan pengetahuan khusus misalnya karena ada jenis-
jenis perusahaan tertentu yang memiliki keunikan dengan standar prinsip akuntansinya, tidak menutupi
kemungkinan untuk berkonsultasi dengan spesialis atau ahli yang dapat membantu auditor untuk lebih
memahami jenis bisnis klien. Sesuai dengan SAS 73 (AU 336), untuk jenis perusahaan yang butuh
pengakuan khusus maka dipertukan konsultasi dengan spesialisnya. Disamping itu, standar ini juga
memaparkan persyaratan untuk pemilihan spesialis dan menelaah hasil kerja mereka.
Sebuah pemahaman menyeluruh atas bisnis dan industri klien dan pengetahuan tentang operasional
perusahaan adalah penting untuk melakukan suatu audit yang memadai, karena mempengaruhi risiko bisnis klien
tersebut dan risiko salah saji dalam laporan keuangan.
Beberapa faktor telah meningkatkan pentingnya pemahaman akan bisnis dan industri klien:
2
1. lndustri dan lingkungan eksternal
Terdapat tiga alasan utama mengapadipertukan pemahaman yang baik atas industri klien
dan lingkungan eksternal, yaitu:
Terdapat risiko yang terkait dengan industri tertentu. Risiko ini bisa mempengaruhi
penilaian auditor ata risiko bisnis dan risiko akseptabilitas audit klien tersebut, atau bahkan
apakah ada baiknya memiliki perusahaan audit dalam industri.
Terdapat risiko-risiko inheren yang umumnya dimiliki oleh semua klien dalam sejumlah
industri tertentu. Pemahaman akan risiko-risiko tersebut akan membantu auditor dalam
mengidentifikasikan risiko-risiko inheren yang dimiliki klien.
Banyak industri yang memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang harus dipahami auditor
untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang umum diterima
Kemampuan untuk memperoleh pendanaan adalah sebuah faktor yang penting dalam
menentukan apakah perusahaan akan terus bertahan. Hal ini dapat diketahui dengan mencari informasi
tentang operasi dan proses bisnis klien, antara lain dengan cara:
Manajemen yang baik dapat membuat strategi dan membuat bisnis yang diikuti oleh bisnis klien
mudah untuk mengidentifikasikan dan merespon resiko.
Kepemerintahan meliputi struktur organisasi klien, dan juga aktifitas dewan direksi serta dewan
komite audit. Sebagai bagian dari pemahaman akan system pemerintahan klien, auditor harus
mendapatkan pengetahuan tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta notulensi rapat
perusahaan.
2
Anggaran dasar merupakan dokumen wajib yang digunakan untuk mengenali perusahaan
sebagai entitas yang berdiri sendiri. Anggaran ini meliputi nama perusahaan, tanggal pendirian, jenis dan
jumlah modal saham serta beberapa informasi penting lainnyatentang perusahaan.
Sedangkan anggaran rumah tangga meliputi sejumlah aturan dan prosedur yang diadopsi oleh
para pemegang saham. Seperti tahun fiscal perusahaan, frekuensi yang dilakukan oleh pemegang saham,
metode pemungutan suara yang dilakukan untuk memilih dewan direksi, serta tugas dan wewenang
pejabat perusahaan.
Notulen rapat merupakan catatan resmi atas hasil sejumlah pertemuan yang dilakukan antara
dewan direksi dan para pemegang saham.
2
Prosedur analitik didefinisikan sebagai evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan
mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keuangan meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang
tercatat dengan pengharapan yang dikembangkan oleh auditor.
Bagian penting dari pemahaman bisnis klien dan resiko klien adalah melakukan prosedur analitik
pendahuluan. Perbandingan antara resiko klien dengan pesaing memberikan indikasi kinerja perusahaan.
Perubahan ini dapat dibandingkan dengan hasil pengkuran tahun-tahun sebelumnyan akan membantu
mengindentifikasikan area yang mengalami resiko salah saji terhadap laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2001. Auditing dan Pelayanan