Anda di halaman 1dari 60

Perencanaan &

Program Audit
Manajemen, Kertas
Kerja Audit Manajemen
dan Pelaporan Audit

Anindya Prasisca Rena Z.P., M.Sc


Table of contents

01 Perencanaan
Audit Manajemen
02 Program Audit
Manajemen

03 Kertas Kerja
Audit Manajemen
04 Pelaporan
Audit
01
Perencanaan
Audit Manajemen
Ada 3 alasan utama mengapa auditor harus
melakukan perencanaan penugasan dengan tepat

Untuk menjaga
supaya biaya audit
terjangkau

Agar auditor mampu Mencegah


mendapatkan cukup kesalahpahaman
bukti yang memadai dengan klien
sesuai dengan
kondisinya
Perencanaan Audit
Menerima klien dan melakukan perencanaan awal audit

Memahami bisnis dan industri klien

Menilai risiko bisnis klien

Melakukan prosedur analitis awal

Menentukan tingkat materialitas dan menilai risiko audit yang


dapat diterima serta risiko bawaan

Memahami pengendalian internal dan menilai risiko


kecurangan pengendalian

Mendapatkan informasi untuk menilai risiko kecurangan

Mengembangkan keseluruhan perencanaan audit dan program


audit
1. MENERIMA KLIEN DAN MELAKUKAN
PERENCANAAN AWAL AUDIT

Auditor menentukan apakah


akan menerima klien baru atau
Auditor mengidentifikasi
melanjutkan memberikan jasa
mengapa klien memerlukan atau
pada klien lama
menginginkan pengauditan

Untuk menghindari terjadinya


kesalahpahaman, auditor harus Auditor mengembangkan
mendapatkan kesepahaman keseluruhan strategi
dengan klien mengenai kondisi pengauditan, termasuk
kontrak kerja penugasan audit dan spesialis-
spesialis audit yang diperlukan
Penerimaan Klien
dan Keberlanjutan
1. Investigasi Klien Baru

Sebelum menerima klien baru KAP akan melakukan


penyelidikan terhadap klien tersebut. Yaitu mengenai
posisi calon kliennya dalam komunitas bisnis, stabilitas
keuangan dan hubungan dengan KAP sebelumnya.
PSA 16 (SA 315) untuk berkomunikasi dengan auditor
sebelumnya, tujuannya adalah untuk membantu
auditor penerusnya untuk mengevaluasi apakah akan
menerima atau menolak kontrak kerja.
Penerimaan Klien
dan Keberlanjutan
2. Klien Lama

Banyak KAP yang mengevaluasi klien-klien yang sudah


ada setiap tahunnya untuk menentukan apakah
terdapat alasan untuk tidak melanjutkan melakukan
pengauditan.
Konflik-konflik sebelumnya mengenai ruang lingkup
audit yang tepat, jenis opini yang dikeluarkan, imbal
jasa, atau hal-hal lain dapat menyebabkan auditor
menghentikan hubungan dengan kliennya.
Auditor juga dapat menghentikan kontrak kerja dengan
klien setelah mengetahui bahwa kliennya tidak
memiliki integritas.
“ Menyelidiki klien baru dan
mengevaluasi klien lama
merupakan bagian yang penting
dalam menentukan risiko audit
yang dapat diterima.
Mengidentifikasi alasan klien untuk
melakukan audit
Dua alasan utama yang
memengaruhi risiko
audit yang dapat
diterima :

Untuk tujuan apa


Siapa para
mereka
pengguna
menggunakan
laporan laporan
Mendapatkan kesepahaman
dengan klien

KAP PSA 05 (SA 310) mengharuskan auditor untuk


mendokumentasikan kesepahaman mereka dengan klien
dalam “perjanjian kontrak kerja”, termasuk tujuan kontrak
kerja, tanggung jawab auditor dan manajemen, dan
keterbatasan-keterbatasan dalam kontrak kerja tersebut.
Menyusun strategi audit secara
keseluruhan

Memilih staf untuk kontrak kerja

auditor harus menugaskan staf yang tepat


untuk kontrak kerja agar memenuhi Mengevaluasi kebutuhan akan
standar audit yang berlaku umum dan para ahli dari pihak luar
untuk melakukan pengauditan secara
Auditor harus memiliki pemahaman yang
efisien.
memadai atas bisnis klien untuk mengenali
apakah dibutuhkan seorang ahli.
2. MEMAHAMI BISNIS
DAN INDUSTRI KLIEN

Auditor harus mendapatkan pemahaman yang


memadai atas entitas dan lingkungannya,
termasuk pengendalian internalnya, untuk
menilai risiko salah saji material dalam laporan
keuangan, baik disebabkan karena kesalahan
atau kecurangan, dan untuk merancang sifat,
waktu dan keluasan prosedur audit yang lebih
lanjut.
Faktor-faktor yang meningkatkan
pemahaman atas bisnis dan industri klien

Klien yang telah


Teknologi informasi memperluas usahanya
Teknologi mempengaruhi
yang menghubungkan proses pengendalian internal
secara global, seringkali
klien, meningkatkan kualitas
klien perusahaan melalui modal ventura dan
dan keytepatan waktu
dengan pelanggan aliansi strategis
informasi keuangan
pemasok utamanya

Makin pentingnya SDM dan asset tak Auditor perlu memiliki pemahaman yang lebih
berwujud lainnya telah meningkatkan baik terhadap bisnis dan industry klien untuk
kompleksitas akuntansi dan pentingnya memberikan jasa yang memiliki nilai tambah
penilaian dan estimasi manajemen pada kliennya
Industri dan lingkungan eksternal
1. Risiko terkait dengan industri tertentu dapat
mempengaruhi penilaian auditor atas risiko bisnis
klien dan risiko audit yang dapat diterima.
2. Beberapa risiko bawaan biasanya umum untuk
semua klien di beberapa industri tertentu.
3. Banyak industriyang memiliki ketentuan akuntansi
yang khusus di mana auditor harus memiliki
pemahaman dalam hal tersebut untuk mengevaluasi
apakah laporan keuangan klien sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

15
Operasi dan proses
bisnis

▰ Mengunjungi pabrik dan ▰ Identifikasi pihak-pihak


kantor yang memiliki hubungan
=> Berguna dalam istimewa
mendapatkan pemahaman => PSA 34 (SA 334) sebagai
yang lebih baik atas operasi perusahaan terafiliasi, pemilik
bisnis klien utama atas perusahaan klien
atau pihak lainnya yang
memiliki kesepakatan bisnis
dengan klien.
Manajemen dan tata
kelola perusahaan

- Akta pendirian perusahaan dan


peraturan-peraturan

- Kode etik

- Notulensi rapat
catatan resmi atas rapat yang dilakukan
oleh dewan direksi dan pemegang saham

17
Tujuan dan strategi klien
1. Keandalan laporan keuangan
2. Efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan
3. Kepatuhan dengan hukum dan perturan

PENGUKURAN DAN KINERJA


Sistem pengukuran kinerja klien termasuk
indikator-indikator kinerja penting yang
digunakan oleh manajemen dalam mengukur
setiap kemajuan dalam mencapai tujuan
perusahaan
18
3. MENILAI RISIKO BISNIS
KLIEN

Auditor menggunakan pengetahuan yang


didapatnya dari pemahaman strategis atas
bisnis dan industri klien untuk menilai risiko
bisnis klien, yaitu risiko bahwa klien akan
gagal mencapai tujuannya.
4. MELAKUKAN PROSEDUR
ANALITIS AWAL

Auditor melakukan prosedur analitis


awal agar dapat memahami dengan
lebih baik bisnis klien dan untuk
menilai risiko bisnis klien.
Kesimpulan dari bagian-bagian
perencanaan audit

• Tujuan utama perencanaan adalah untuk


mendapatkan pemahaman atas bisnis dan
industri klien yang digunakan untuk menilai
risiko audit yang dapat diterima risiko bisnis
klien dan risiko salah saji material dalam
laporan keuangan.
• Selain itu ada 4 bagian tambahan

21
4 bagian tambahan dari perencanaan audit ;

1. Menetapkan materialitas dan menilaii risiko


audit yang dapat diterima serta risiko bawaan
2. Memahami pengendalian internal dan menilai
risiko pengendalian
3. Mendapatkan informasi untuk menilai risiko
kecurangan
4. Mengembangkan rencana audit dan program
audit secara keseluruhan
Prosedur analitis dilakukan selama tiga
kali selama penugasan kerja berlangsung
1. Fase perencanaan
- Menentukan sifat, keluasan dan waktu dalam prosedur pengauditan
2. Fase pengujian
- Sering kali dilakukan untuk mendukung saldo akun
- Keyakinan tergantung pada kemampuan prediksi dari hubungan,
ketepatan ekspektasi dan keandalan data yang digunakan untuk
menyusun ekspektasi.
3. Fase penyelesaian
- Review akhir atas salah saji material atau masalah keuangan, dan
membantu auditor mengambil ‘’pandangan objektif’’ akhir pada laporan
keuangan yang telah diaudit
23
WAKTU DAN TUJUAN
PROSEDUR ANALITIS

24
5 JENIS PROSEDUR ANALITIS

Membandingkan data klien dengan:


1. Data industri
2. Data yang sama di periode sebelumnya
3. Hasil ekspektasi yang ditentukan oleh klien
4. Hasil ekspektasi yang ditentukan oleh auditor
5. Ekspektasi hasil dengan menggunakan data non keuangan

25
MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DAN
DATA INDUSTRI
Manfaat
a. Membantu memahami bisnis klien
b. Sebagai indikasi adanya kemungkinan kegagalan keuangan
Kelemahan
a. Perbedaan antara sifat informasi keuangan klien dan industri
b. Metode akuntansi yang berbeda

26
MEMBANDINGKAN DATA KLIEN
DENGAN DATA YANG SAMA PADA
PERIODE SEBELUMNYA

• Membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun


sebelumnya
• Membandingkan rincian total saldo dengan rincian
yang serupa untuk tahun sebelumnya
• Menghitung rasio dan hubungan persentase untuk
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

27
MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN
HASIL EKSPEKTASI KLIEN

2 fokus perhatian utama


1. Auditor mengevaluasi apakah anggaran merupakan rencana
yang realistis
2. Kemungkinan informasi keuangan periode berjalan telah
diubah oleh peronel klien agar sesuai dengan anggaran

28
MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN
HASIL EKSPEKTASI AUDITOR

Auditor memperkirakan berapa seharusnya saldo suatu akun


dengan mengkaitkannya dengan akun neraca, laba rugi, akun
lainnya atau dengan menggunakan proyeksi yang berdasarkan
pada beberapa tren historis

29
MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN
HASIL EKSPEKTASI DATA NON KEUANGAN

Fokus utama berada pada keakuratan data itu sendiri

Bukti audit:

Perhitungan Pertimbangan jumlah ruangan,


estimasi atas rata-rata tarif ruangan dan rata-
pendapatan hotel rata tingkat hunian

30
RASIO KEUANGAN UMUM
1. Alat analisis keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja suatu
organisasi bisnis dan dilihat dari perbandingan data keuangan.
2. Menunjukkan nilai kinerja perusahaan apakah sudah tergolong baik
atau belum.
3. Memberikan gambaran kinerja saat ini yang diproyeksikan ke masa
mendatang.
4. Manfaatnya adalah bagi penganalisis bisa membantu para manajer
selaku pengambil keputusan mempertimbangkan hal-hal krusial
sebelum menetapkan keputusan terkait operasional perusahaan.

31
Kemampuan membayar utang
jangka pendek

32
Rasio aktivitas likuiditas

33
02
Program
Audit Manajemen
Program Kerja
Audit
Program kerja audit merupakan rencana dan langkah
kerja yang harus dilakukan selama audit, yang didasarkan
atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi
yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit
Manfaat Penyusunan Program
Kerja Audit
Merupakan landasan yang Sebagai dasar untuk
Merupakan suatu sistematis dalam membandingkan
rencana yang sistematis memberikan tugas kepada pelaksanaan kegiatan
tentang setiap tahap para auditor dan dengan rencana yang
kegiatan yang bisa supervisornya telah disetujui dan
dikomunikasikan standar serta
kepada tim audit persyaratan yang telah
ditetapkan
Manfaat
Dapat membantu para
auditor yang belum Dapat mengurangi
berpengalaman dan kegiatan pengawasan
Dapat membantu auditor
membiasakan mereka langsung oleh
untuk mengenali sifat
dengan ruang lingkup, supervisor
pekerjaan yang telah
tujuan serta langkah-
dikerjakan sebelumnya
langkah kegiatan audit
4 Hal Pokok dalam Program Kerja Audit

● Informasi pendahuluan
● Pernyataan tujuan audit
● Instruksi khusus

● Langkah-langkah kerja
Langkah-langkah kerja memuat tentang pengarahan-
pengarahan khusus pelaksanaan tugas audit sesuai
dengan tahapan auditnya, yaitu :
1. Audit pendahuluan
2. Review dan pengujian pengendalian manajemen
3. Audit lanjutan
38
MENYIAPKAN PROGRAM AUDIT
15 HAL YANG DIPERLUKAN DALAM MENYIAPKAN PROGRAM AUDIT
1. Latar belakang informasi
Latar belakang informasi yang diperoleh selama survey pendahuluan akan membantu mengarahkan cakupan audit
yang akan direncanakan
2. Pembelian
Tujuan manajemen operasi yang umum adalah mendapatkan barang atau jasa yang tepat : dengan harga yang
tepat, dengan waktu yang tepat, dengan kuantitas yang tepat, dengan kualitas yang tepat, dan dari pemasok yang
tepat
3. Bagan organisasi departemen pembelian tidak disia
4. Kurangnya arahan yang mencangkup wewenang dan tanggung jawab departemen pembelian
5. Kurangnya petunjuk operasi departemen pembelian
6. Tidak ada prosedur yang mengatur wewenang untuk menandatangani penerimaan barang dan jas
8. Pemasaran
Beberapa tujuan penting organisasi pemasaran adalah menentukan potensi pasar untuk barang dan jasa organisasi
(riset pasar), menyebarkan informasi, mengembangkan perilaku yang ramah pelanggan, dan mendorong tindakan
yang bermanfaat bagi organisasi (periklanan), dan mendorong distributor memberikan perhatian lebih ke
penjualan produk organisasi dan membujuk pelanggan membeli produk tersebut (promosi penjualan)
39

9. Audit yang Komprehensif


Audit pertama kali akan menyiapkan operasi untuk semua aktivitas baik yang beresiko tinggi atau
tidak atau auditor ingin mendokumentasikan keseluruhan sistem untuk menentukan kesesuaianya
dengan kontrol akuntansi internal dari U.S. Forensign Corrupt Practices Act 1977 atau aturan lain yang
ditetapkan.
10. Program Proforma
Program proforma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh auditor yang kurang
berpengalaman yang pekerjaannya harus diawasi. Program tersebut juga bermanfaat jika:
A.Jenis audit yang sama akan dilakukan disejumlah lokasi yang berbeda
B.Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap lokasi.
C.Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan
D.Operasi yang diaudit relatif serupa

11. Ambiguitas
Informasi yang tepat akan menghasilkan informasi audit yang tepat. Dalam menyusun program audit
harus dihindari sifat ambiguitas yaitu timbulnya respon yang berbeda dari auditor berbeda. Untuk
menghindarinya maka program audit harus berisi langkah-langkah khusus sehingga auditor akan
langsung memahami langkah-langkah program tanpa membutuhkan instruksi lanjutan.
40

12. Hubungan program dengan laporan audit akhir


Laporan audit akhir bisa mulai dipikirkan sejak tahap penyusunan program audit. Beberapa malah
membuat kerangka laporan standar dalam bentuk ringkas untuk menunjukkan hal-hal yang akan dicakup
dalam laporan akhir. Beberapa auditor internal merasa efisien bila bagian-bagian ditulis sesuai kemajuan
audit.
13. Mekanisme Program
Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap segmen audit.
Estimasi ini merupakan estimasi awal, tetapi membantu penanggung jawab audit dan supervisor audit
mengontrol dan menelaah kemajuan kerja
14. Pedoman Menyiapkan Program Audit
Pedoman penyiapan program audit akan mempertimbangkan hasil-hasil dari langkah-langkah yang
dilakukan selama survey
15. Kriteria-kriteria Program Audit Program audit
sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan departemen audit internal.
41

Penyiapan Pedoman Program Audit

Pedoman Alasan

Telaah laporan, program audit dan Untuk mendapatkan informasi terbaru


kertas kerja, serta dokumen- tentang teknik-teknik audit untuk aktivitas
dokumen lainnya dari audit terdahulu yang diperiksa.
Untuk menentukan tujuan aktivitas yang akan
Lakukan survey pendahuluan diperiksa , risiko-risiko actual atau potensial,
dan sistem kontrol yang ada

Telaah literatur terbaru dibidang Untuk mendapatkan latarbelakang dan


audit internal tentang masalah yang menentukan apakah hasil-hasil penelaahan
diaudit sebelumnya untuk memutuskan lingkup
audit sekarang dgn lebih baik
KRITERIA PROGRAM AUDIT
● Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan disetujui klien
● Program harus sesuai dengan penugasan audit
● Setiap langkah kerja yang di programkan harus memiliki alasan
● Langkah-langkah kerja harus mencakup instruksi-instruksinpositif, tidak dinyatakn
dalam bentuk pertanyaan
● Harus menunjukkan prioritas relatif dari langkah-langkah kerja
● Program audit sebaiknya bersifat fleksibel
● Program audit harus dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia
bagi staf
● Informasi yang tidak perlu harus dihindari
● Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor debelum dilakukan

42
Biasanya auditor berusaha menyeimbangkan prosedur audit top-down dan bottom-up ketika
mengembangkan suatu program audit. Jenis pengujian yang termasuk dalam program audit
meliputi:
a. Prosedur Analitis Prosedur ini meneliti hubungan yang dapt diterima antara data
keuangan dan
data non-keuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan keuangan.
b. Prosedur Awal Yakni prosedur untuk memperoleh pemahaman atas (1) faktor persaingan
bisnis dan industri klien, (2) struktur pengendalian internnya. Auditor juga melaksanakan
prosedur awal untuk memastikan bahwa catatan-catatan dalam buku pembantu sesuai dengan
akun pengendali dalam buku besar.
c. Pengujian Estimasi Akuntansi Pengujian ini meliputi pengujian subtantif atas saldo.
d. Pengujian Pengendalian Adalah pengujian pengendalain intern yang ditetapkan oleh
strategi audit
dari auditor.
e. Pengujian Transaksi Adalah pengujian substantif yang terutama meliputi tracing atau
vouching transaksi berdasarkan bukti dokumenter yang mendasari.
f. Pengujian Saldo Berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta
item-item yang membentuk saldo tersebut.
g. Pengujian Penyajian dan Pengungkapan Mengevaluasi penyajian secara wajar semua
pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP.
43
03
Kertas Kerja
Audit Manajemen
Kertas Kerja Audit
(KKA)
Merupakan catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang
dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas
audit.

Untuk memberikan gambaran yang lengkap tentang proses audit,


KKA harus mencerminkan :
● Langkah-langkah kerja audit yang ditempuh
● Pengujian-pengujian yang dilakukan
● Informasi yang diperoleh, dan
● Kesimpulan hasil audit
● Investigasi Klien Baru
Manfaat Kertas Kerja Audit
Dasar penyusunan Alat pembuktian
laporan hasil audit dari laporan hasil
Organization audit
Alat bagi atasan
untuk mereview dan
mengawasi
pekerjaan para
pelaksana audit

Menyajikan data Salah satu pedoman


untuk keperluan untuk tugas audit
referensi berikutnya
Syarat - Syarat KKA
Lengkap

Bebas dari Kesalahan

Didasarkan atas fakta dan argumen yang rasional

Sistematis, bersih, mudah dipahami, dan diatur dengan rapi

Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit

Mempunyai tujuan yang jelas

Sedapat mungkin hindari pekerjaan menyalin ulang

Dalam setiap kertas kerja harus mencantumkan kesimpulan


hasil audit dan komentar atau catatan reviewer
Bentuk & Isi KKA
1. Pada sampul KKA ditulis “Kertas Kerja Audit” kemudian dibawahnya :

Nama Objek audit : Tulis nama perusahaan / unit yg diaudit

Program/aktivitas yg diaudit : Tulis program/aktivitas yg diaudit

Periode audit : Tulis periode program/aktivitas yg diaudit


2. Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tsb.
3. Halaman berikutnya secara berurutan adalah :

a. Daftar simbol (tick mark) beserta penjelasannya

b. Tembusan surat tugas

c. Program kerja audit

d. Kelompok-kelompok kertas kerja


Isi dan pengelompokan kertas kerja disusun
sebagai berikut :

● Kelompok I – AUDIT PENDAHULUAN, meliputi :


1. Progam kerja audit pendahuluan
2. Hasil audit pendahuluan, meliputi :
i. Informasi umum tentang program/aktivitas yg diaudit
ii. Penelaahan berbagai peraturan & kebijakan yang berkaitan dg program/aktivitas
yg diaudit
iii. Ikhtisar hasil temuan audit pendahuluan
Isi dan pengelompokan kertas kerja disusun sebagai
berikut :
● Kelompok II – REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN, meliputi
:
1. Program kerja audit atas Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen termasuk
Interial Control Questionaire (ICQ) yang digunakan.
2. Hasil audit atas Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen, meliputi:
i. Penelaahan terhadap berbagai peraturan dan kebijakan yang berlaku pada objek
audit.
ii. Ikhtisar hasil temuan audit dan Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen.
Isi dan pengelompokan kertas kerja disusun
sebagai berikut :
●KELOMPOK III : AUDIT LANJUTAN
1. Program kerja audit lanjutan
2. Hasil audit lanjutan, terdiri atas :
i. Pengembangan temuan
ii. Daftar temuan dan rekomendasi

● KELOMPOK IV : LAPORAN HASIL AUDIT, meliputi :


Konsep laporan hasil audit dan tembusan laporan hasil audit
04
Pelaporan
Audit Manajemen
Pelaporan
Pelaporan merupakan bagian akhir dari proses
audit yang merupakan ringkasan hasil pekerjaan
audit yang menginformasikan kelemahan –
kelemahan manajemen dan menungjukkan cara
untuk memperbaikinya
Dalam laporan audit manajemen mencakup:
1. Rekomendasi perubahan prosedur dan
standar.
2. Menunjukan bagian-bagian yang beresiko.
3. Menyajikan penilaian atas sistem dan
prosedur.
Informasi Latar
Belakang
Informasi latar belakang merupakan informasi
umum tentang perusahaan dan program
/aktivitas yang diaudit. Pada bagian ini auditor
harus mampu memberikan gambaran umum
tentang tujuan dan karakteristik perusahaan
serta program/aktivitas yang diaudit, sifat,
ukuran program, serta organisasi
manajemennnya. Pada bagian ini juga disajikan
apa alasan yang mendasari dilakukannya audit
manajemen.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai