Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ni Ketut Wida Asri Mastari

NIM : 1807531215

1. Apakah manfaat yang didapat dari perencanaan audit?


Jawab :
Menurut SA 300-Para.2, manfaat perencanaan audit adalah:
• Membantu auditor untuk mencurahkan perhatan yang tepat terhadap area yang
penting dalam audit.
• Membantu auditor untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang
potensial secara tepat waktu.
• Membantu auditor untuk mengorganisasi dan mengelola perikatan (penugasan
audit) dengan baik, sehingga perikatan tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif
dan efisien.
• Membantu dalam pemilihan anggota tim perikatan (tim audit) dengan tingkat
kemampuan dan kompetensi yang tepat untuk merespons risiko yang diantisipasi,
dan penugasan pekerjaan yang tepat kepada mereka.
• Memfasilitasi arah dan supervise atas anggota timperikatan (tim audit) dan
penelaahan atas pekerjaan mereka.
• Membantu, jika relevan, dalam pengoordinasian hasil pekerjaan yang dilakukan
oleh auditor komponen dan pakar.
2. Tunjukkan delapan tahapan perencanaan audit
Jawab:
Delapan tahapan perencanaan audit adalah:
• Penerimaan klien dan pembuatan rencana audit awal
• Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan usaha bidang klien.
• Menilai risiko bisnis klien.
• Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan.
• Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima dan risiko
inheren.
• Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian.
• Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan.
• Menyusun strategi audit keseluruhan dan program audit.
3. Apakah tanggungjawab auditor pengganti dan auditor pendahulu apabila perusahaan
mengganti auditor?
Jawab:
Apabila perusahaan mengganti auditor, maka tanggungjawab auditor pengganti adalah
membangun komunikasi dengan auditor pendahulu untuk mendapatkan informasi
mengenai perusahaan untuk penentuan dalam pengambilan keputusan apakah auditor
menerima penugasan tersebut atau tidak. Sedangkan tanggungjawab auditor pendahulu
adalah memberikan informasi yang dibutuhkan auditor pengganti atas izin dari
perusahaan.
4. Faktor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan oleh auditor sebelum menerima
suatu perikatan (penugasan)? Jelaskan.
Jawab:
a. Mengevaluasi integritas manajemen
Seorang auditor harus mengevaluasi integritas manajemen klien, apakah integritas
dari manajemen klien sudah baik atau masih kurang baik. Hal ini tentu akan
berpengaruh terhadap besarnya penyimpangan yang mungkin akan terjadi. Bila
integritasnya baik tentu tingkat penyimpangan akan semakin kecil dan ini akan
memudahkan auditor untuk mengaudit.
b. Mengidentifikasi kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa
Mengidentifikasi kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
• Mengidentifikasi pemakai laporan keuangan auditan.
• Menentukan prospek stabilitas dan keuangan klien.
• Mengevaluasi auditabilitas satuan usaha.
c. Menilai kemampuan untuk memenuhi standar auditing
Langkah menilai kemampuan untuk memenuhi standar auditing sangat berkaitan
erat dengan penentuan kompetensi, pengevaluasian independensi yang dimiliki
auditor, serta penentuan kemampuan melaksanakan audit secara cermat dan
seksama.
d. Menyiapkan surat penugasan audit
Surat penugasan audit sangat penting karena berisikan tentang kesepakatan antara
auditor dengan klien dalam melakukan audit. Kesepakatan-kesepakatan itu,
diantaranya:
• Penerimaan tugas atas menunjukan dari pihak klien
• Tujuan dan lingkup audit
• Luas dan tanggungjawab auditor dan manajemen
• Kesepakatan mengenai reproduksi laporan keuangan auditan
• Kesepakatan bentuk laporan keuangan auditan
• Fakta bahwa audit memiliki risiko tidak terdeteksi
• Kesanggupan auditor menyampaikan informasi

5. Apakah tujuan dari suatu surat perjanjian kerja/perikatan? Hal-hal apa sajakah yang
harus dicantumkan dalam surat tersebut ?
Jawab :
Surat perikatan audit dibuat oleh auditor untuk kliennya yang berfungsi untuk
mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan auditor atas penunjukan oleh klien,
tujuan dan lingkup audit, lingkup tanggung jawab oleh auditor bagi kliennya, kesepakatan
tentang laporan keuangan auditan, serta bentuk laporan yang akan
diterbitkan oleh auditor.
Hal – hal yang harus dicantumkan dalam surat tersebut
Isi pokok surat perikatan audit :
• Tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan
• Tanggung jawab auditor.
• Tanggung jawab manajemen.
• Identifikasi kerangka laporan keuangan yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan.
• Penjelasan ruang lingkup audit, termasuk referensi ke peraturan perundang-
undangan yang berlaku, standar audit, kode etik, dan pernyataan dari badan
professional yang harus dipatuhi oleh auditor.
• Bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditor untuk
menyampaikanhasil perikatan.
• Fakta bahwa audit memiliki keterbatasan bahwa kekeliruan dan kecurangan
material tidak akan terdeteksi.
• Pengaturan yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan audit, termasuk
komposisi tim audit.
• Ekspektasi bahwa manajemen akan memberikan representasi tertulis.
• Persetujuan manajemen untuk menyediakan draft laporam keuangan dan informasi
lain yang menyertainya secara tepat waktu.
• Persetujuan manajemen untuk memberikan informasi kepada auditor tentang
fakta-fakta yang diketahui oleh manajemen.
• Basis penentuan fee dan pengaturan penagihannya.
• Permintaan kepada manajemen untuk menyetujui ketentuan perikatan yang
dicantumkan dalam surat perikatan dan menandatangani surat tersebut.
Auditor dapat pula memasukkan hal berikut ini dalam surat perikatan auditnya :
• Pengaturan tentang keterlibatan auditor dan pakar lain dalam beberapa aspek audit.
• Pengaturan keterlibatan auditor internal dan staf entitas lainnya.
• Pengaturan yang dibuat dengan auditor pendahulu, jika ada, untuk audit tahun
pertama.
• Batasan kewajiban auditor bilamana kemungkinan seperti itu ada.
• Suatu pengacuan terhadap persetujuan tambahan antara auditor dengan entitas.
• Kewajiban untuk menyediakan kertas kerja audit untuk pihak lain.

6. Siapakah yang disebut sebagai “klien”, apabila auditor mengaudit sebuah perusahaan
publik?
Jawab :
Apabila auditor mengaudit sebuah perusahaan publik, maka yang disebut sebagai klien
adalah komite audit.

7. Jasa apakah yang harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola (misalnya komite audit) pada sebuah perusahaan
publik?
Jawab :
Jasa yang harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari pihak yang bertanggungjawab atas
tata kelola (misalnya komite audit) pada sebuah perusahaan publik adalah jasa audit dan
jasa non audit.

8. Jelaskan mengapa auditor perlu memahami bidang usaha klien. Sumber informasi apa
sajakah yang biasa digunakan audior untuk memperlajari bidang usaha klien ?
Jawab :
Pemahaman yang mendalam tentang bisnis dan bidang usaha serta jalannya operasi
perusahaan klien merupakan hal yang sangat penting untuk melaksanakan audit yang
memadai. SA 315.11 menyatakan bahwa pemahaman atas entitas dan lingkungannya
meliputi :
a. Faktor industri, peraturan, dan faktor eksternal lain termasuk kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku
b. Sifat entitas, termasuk:
(i) operasinya
(ii) struktur kepemilikannya dan tata kelolanya
(iii) jenis investasi yang dilakukan dan yang rencananya akan dilakukan oleh
entitas, termasuk investasi dalam entitas bertujuan khusus dan
(iv) cara entitas tersebut distrukturisasi dan bagaimana entitas tersebut dibiayai
untuk memungkinkan auditor memahami golongan transaksi, saldo akun,
dan pengungkapan yang diharapkan ada dalam laporan keuangan.
c. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk alasan
perubahannya. Auditor harus mengevaluasi apakah kebijakan akuntansi entitas
adalah tepat untuk bisnisnya dan konsisten dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku dan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam industri yang relevan.
d. Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat menimbulkan risiko
kesalahan penyajian material
e. Pengukuran dan penelaahan atas kinerja keuangan entitas.

9. Apabila sebuah kantor akuntan publik telah menerima klien baru yang berupa
perusahaan manufaktur, biasanya auditor meninjau fasilitas pabrik. Uraikan cara
auditor melakukan observasi ketika ia melakukan peninjauan di lokasi yang akan
membantunya dalam perencanaan dan pelaksanaan audit
Jawab :
Mengunjungi fasilitas dan tempat klien beroperasi sangat berguna untuk mendapatkan
fasilitas dan pemahaman yang lebih baik mengenai pengoperasian bisnis klien, karena cara
ini memberi kesempatan kepada auditor untuk mengobservasi dan melihat secara langsung
fasilitas yang dimiliki klien dan sekaligus juga berkenalan dengan pejabat-pejabat kunci
di perusahaan. Dengan melihat lagsung fasilitas fisik, auditor dapat menilai pengamanan
fisik atas aset dan menginterpretasikan data akuntansi yang berkaitan dengan aset seperti
misalnya persediaan dalam proses dan peralatan pabrik. dengan pengalaman melihat
langsung semacam itu, auditor menjadi lebih mampu utk menilai risiko inheren, seperti
misalnya peralatan yang mengganggur atau persediaan berpotensi tak lak u dijual.
Pembicaraan dengan pegawai non akuntansi selama kunjungan berlangsung dan selama
audit berjalan akan membantu auditor dalam upaya lebih memahami bisnis klien dan
membantu dalam menilai risiko inheren.

10. Auditor sering berusaha memperoleh pengetahuan tentang latar belakang bidang
usaha klien yang akan membantu dalam pekerjaan audit. Bagaimana pengetahuan
tentang hal tersebut akan membantu auditor dalam membedakan antara persediaan
yang telah usang dengan yang masih merupakan persediaan masa kini ?
Jawab :
Pengetahuan tentang latar belakang bidang usaha klien akan membantu auditor dalam
membedakan antara persediaan yang telah usang dengan yang masih merupakan
persediaan masa kini dengan melihat langsung fasilitas fisik, auditor dapat menilai
pengamanan fisik aset dan menginterpretasikan data akuntansi yang berkaitan dengan
asset seperti misalnya persediaan dalam proses dan peralatan pabrik. Maka auditor dapat
melihat langsung persediaan yang sudah usang maupun persediaan yang baru pada masa
kini.
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “pihak berelasi (related party)”. Apakah
tanggungjawab auditor atas pihak berelasi dan transaksi dengan piha k berelasi ?
Jawab :
Pihak berelasi (related party) yaitu suatu perusahaan afiliasi , pemilik utama perusahaan
klien, atau pihak lain yang mempunyai kesepakatan dengan klien , dimana salah satu pihak
dapat mempengaruhi manajemen atau kebijakan operasi perusahaan lain.
Transaksi dengan pihak berelasi adalah setiap transaksi yg dilakukan antara klien dengan
pihak yang mempunyai hubungan dengan pihak berelasi.
Transaksi dengan pihak yg memiliki hubungan dengan pihak berelasi dengan klien
bukanlah transaksi yg dilakukan dengan tawar menawar secara bebas. Oleh karena itu,
terdapat risiko bahwa transaksi tidak dinilai dengan harga y ang sama dengan harga
seandainya transaksi dilakukan dengan pihak ketiga independen. Karena transaksi dengan
pihak yang berelasi yg material harus diungkapkan, maka semua pihak yang berelasi
dengan klien harus diidentifiksi dan dicantumkan dalam kertas kerja permanen auditor
sejak awal audit. Dengan dimasukannya pihak-pihak yang berelasi dalam kertas kerja
permanen, dan memastikan bahwa semua anggota tim audit mengetahui dengan siapa saja
klien mempunyai hubungan berelasi, akan membantu auditor dalam mengidentifikasi
transaksi hubungan dengan pihak berelasi yang tidak diungkapkan ketika mereka
melaksanakan audit.

12. Mengapa perkembangan perekonomian saat ini penting untuk dipertimbangkkan


dalam perencanaan suatu audit ?
Jawab :
Perkembangan perekonomian saat ini penting untuk dipertimbangkkan dalam perencanaan
suatu audit karena perkembangan ekonomi khususnya perkembangan perekonomian di
dunia akan meningkatkan risiko bisnis perusahaan klien secara signifikan. Maka auditor
perlu memahai dampak perkembangan perekonomian terhadap laporan keuangan klien
dan kemampuan klien untuk melanjutkan usahanya. Selain itu, sifat bisnis dan bidang
usaha klien juga akan mempengaruhi risiko bisnis dan risiko terjadinya kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan klien.

13. Sebutkan dua jenis informasi dalam notulen (risalah) rapat dewan komisaris
perusahaan klien yang diperkiraan akan relevan bagi auditor. Jelaskan mengapa
penting bagi auditor untuk membaca notulen sebelum pengauditan dimulai.
Jawab :
Dua jenis informasi dalam notulen (risalah) rapat dewan komisaris perusahaan klien yang
diperkiraan akan relevan bagi auditor adalah pembicaraan tentang tuntutan hukum dan
penundaan penerbi tan saham atau merger potensial.
Penting bagi auditor untuk membaca notulen sebelum pengauditan dimulai karena auditor
harus mendapatkan otorisasi-otorisasi dan informasi lainnya yang relevan untuk
pelaksanaan audit.

14. Apakah yang dimaksud dengan risiko bisnis klien dan jelaskan beberapa sumber risiko
bisnis klien. Apa tujuan utama auditor melakukan evaluasi tentang risiko bisnis klien?
Jawab :
Risiko bisnis klien adalah risiko kegagalan klien dalam mencapai tujuannya. Risiko bisnis
klien bisa timbul dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap klien dan lingkungannya,
seperi penurunan ekonomi yang memperburuk aliran kas klien, teknologi baru, atau klien
tidak berhasil melaksanakan strateginya, Tujuan utama auditor melakukan evaluasi
tentang risiko bisnis klien adalah untuk mengetahui bagaiman risiko bisnis tersebut
dikelola.

15. Jelaskan pengendalian manajemen puncak dan hubungannya dengan risiko bisnis
klien. Berikan contoh manajemen yang efektif dan pengendalian tata kelola
Jawab :
Manajemen adalah sumber utama untuk mengidentifikasi risiko bisnis klien ,dalam
perusahan publik , manajemen berkewajiban untuk menilai secara cermat risiko klien yang
relevan dan mempengaruhi pelaporan keuangan. Contoh manajemen yang efektif dan
pengendalian tata kelola adalah manajemen membuat pernyataan bahwa mereka telah
memberi informasi kepada auditor dan komite audit tentang berbagai kelemahan
signifikan dalam pengendalian internal yang memungkinkan auditor untuk mengevaluasi
dengan lebih baik tentang bagaimana pengendalian internal bisa mempengaruhi
kemungkinan terjadinya kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan.

16. Apakah tujuan prosedur analitis awal? Tipe perbandingan seperti apa yang berguna
dalam melaksanakana prosedur analitis awal?
Jawab :
Tujuan prosedur analitis awal adalah untuk memahami bisnis dan bidang usaha klien tahap
perencanaan tujuan utama.
Tipe perbandingan yang berguna dalam melaksanakan prosedur analitis awal,yaitu
membandingkan data klien dengan : data industri , data serupa periode tertentu , hasil
ekspetasi yang di tentukan klien , hasil ekspetasi yang di tentukan auditor ,hasil ekspetasi
dengan menggunakan data non – keuangan.
17. Kapan sajakah prosedur analitis diperlukan dalam proses pengauditan? Apakah
tujuan utama prosedur analitis yang dilakukan dalam tahap penyelesaian audit?
Jawab :
Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir audit yang
membantu auditor ketika membentuk kesimpulan keseluruhan tentang apakah laporan
keuangan telah di sajikan konsisten dengan pemahaman auditor atas entitas. Tujuan utama
prosedur analitis yang dilakukan dalam tahap penyelesaian audit adalah untuk
menunjukkan kemungkinan kesalahan penyajian.

18. Sebutkan empat kategori rasio keuangan dan berikan sebuah contoh dari masing-
masing kategori tersebut. Informasi utama apakah yang diberikan oleh masing-masing
kategori rasio keuangan tersebut?
Jawab :
1. perputaran persedian
2. rasio lancar
3. laba kotor
4. pengukuran profitbilitas

Anda mungkin juga menyukai