Ada dua factor yang mempengaruhi risiko audit bisa diterima yaitu: calon pemakai
laporan keuangan dan tujuan pemakaian laporan keuangan auditan. Auditor biasanya akan
mengumpulkan lebih banyak apabila laporan keuangan auditan akan digunakan oleh banyak
pihak, seperti yang sering di jumpai pada perusahaan public dengan beban utang yang tinggi, dan
perusahaan-perusahaan yang akan di jual dalam waktu dekat.
Kemungkinan penggunaan laporan keuangan adituan dapat ditentukan dari pengalaman
dengan klien di masa lalu dan dari pembecaraan dengan menajemen. Sepanjang pelaksanaan
penugasan, auditor bisa memperoleh tambahan informasi tentang mengapa klien memerlukan
audit dan kemungkinan penggunaan laporan keuangan pengauditan. Informasi-informasi tersebut
bisa mempengaruhi keputusan auditor tentang risiko bisa diterima.
keuangan
e) Pengacuan dan bentuk isi laporan yang akan diterbitkan oleh auditor dan suatu penyataan
bahwa dalam kondisi tertentu terdapat kemungkinan laporan yang diterbitkan berbeda
bentuk dan isinya dengan yang diharapkan.
Peranan manajemen dalam menyetujui ketentuan perikatan audit tergantung pada struktur
tata kelola klien dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebelum dimulainya audit,
auditor harus mengirimkan surat perikatan audit kepada klien untuk menghindari
kelasalpahaman yang mungkin terjadi anatra auditor dan klien sehubungan dengan proses
audit. Dalam surat perikatan tersebut, tangungjawab manajemen dan tanggung jawab harus
dirumuskan denganh jelas.
Bentuk dan isi surat perikatan dapat beragam untuk setiap entitas. Informasi yang
tercakup dalam surat perikatan audit tentang tanggung jawab auditor harus berdasarkan SA
200, sedangkan tanggung jawab manajemen harus didasarkan pada pasal 6(b) dan pasal 12
dari SA 210. Disamping itu selain hal-hal diatas, surat perikatan audit dapat memuat hal-hal
berikut:
perikatan audit.
Fakta bahwa Karena keterbatasan inheren pengendalian internal terdapat suatu resiko
yang tidak dapat tentang kemungkinan tidak terdeteksinya beberapa kesalahan
penyajian material, meskipun audit telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai
dengan SA.
Peraturan yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan audi, termaksuk
representasi
diterbitkan.
Basis penentuan fee dan pengaturan penagihannya
Suatu permintaan kepada manajemen untuk menyetujui ketentuan perikatan yang
didalam surat perikatan auditor dan menandatangi surat tersebut.
Jika relevan, hal-hal berikut dapat juga dimasulkan kedalam perikatan audit:
Pengaturan tentang keterikatan auditor dan pakar lain dalam beberapa aspek audit.
seseorang atau organisasi yang memiliki keahlian (expertise) dalam suatu bidang di
luar accounting atau auditing, yang pekerjaannya dalam bidang tersebut digunakan oleh
auditor/KAP untuk membantunya memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
Seorang pakar auditor bisa berasal dari KAP tersebut (atau jaringannya) yang disebut pakar
auditor internal (auditors internal expert), atau berasal dari luar (auditors external expert)
Pakar auditor memberikan bukti audit dalam bentuk laporan, pendapat,penilaian, dan pernyataan.
Contoh pakar auditor adalah:
persediaan.
Penentuan nilai dengan tehnik khusus seperti penilaian aktuari (actuarial valuation).
Nalisis atas kepatuhan perpajakan yang rumit dan luar biasa.
Pengukuran pekrjaan yang sudah selesai dengan yang masih harus dikerjakan untuk
Auditor harus memiliki pemahaman yang memadai tentang bisnis klien untuk memastikan
apakah dibutuhkan pakar (tenaga ahli). Auditor harus mengevaluasi kualifikasi professional
pakar dan memahami tujuan serta lingkup pekerjan pakar tersebut. Auditor juga harus bisa
mempertimbangkan hubungan pakar dengan klien, termaksuk hal-hal lain yang bisa mengganggu
obyektivitas pakar. Penggunaan pakar tidak mempengaruhi tanggung jawab auditor dan laporan
auditor tidak perlu menyinggung penggunaan spesialis tersebut, kecuali apabila laporan
pendapatan wajar tanpa pengecualian.
MEMAHAMI BISNIS DAN BIDANG USAHA KLIEN
Standar auditing (SA 315.11) menyatakan bahwa auditor harus memperoleh pemahaman atas
entitas dan lingkungannya. Pemahamaan atas entitas dan lingkungannya yang diharuskan
diperoleh auditor meliuti:
(a) Faktor-faktor industri, peraturan, dan faktor eksternal lain termasuk kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.
penafsiran manajemen.
Banyak klien telah melakukan investasi dalam instrument keuangan yang kompleks yang
mungkin telah menurun nilanya, memerlukan perlakuan akutansi yang kompleks, dan
seringkali melibatkan pihak lain yang tidak diketahui yang telah menciptakan risiko
keuangan yang tidak diharapkan bagi klien.
Auditor harus mempertimbangkan faktor-faktor di atas dengan menggunakan pendekatan sistem
stratejik untuk memahami bisnis klien. Gambar 6-2 melukiskan pendekatan untuk memahami
bisnis dan bidang usaha klien.