Apa yang dimaksud dengan audit manajemen dan apa perbedaannya dengan audit laporan
keuangan?
Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dan kelemahan- kelemahan yang terjadi
pada pengolahan program/aktivitas perusahaan, menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan
tersebut dan menentukan tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kelemahan tersebut agar dicapai
perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang.
Beberapa perbedaan pokok antara pemeriksaan operasional dan pemeriksaan keuangan :
Karakteristik Pemeriksaan Keuangan Pemeriksaan Manajemen
Tujuan Menyatakan pendapat atas kondisi Menilai dan memperbaiki metode
keuangan dan kepengurusan dan kinerja manajemen
Ruang Lingkup Catatan keuangan organisasi secara Fungsi usaha atau subunit yang
keseluruhan saling berhubungan
Keperluan Secara hukum disyaratkan (untuk Opsional
perusahaan go public)
Frekuensi Reguler minimal setahun sekali Ad hoc
Orientasi Waktu Retrospektif Berorientasi ke masa depan
Metode Penekanan pada keterampilan Penekanan pada keterampilan
akuntansi interdisiplin
Realisasi Aktual Potensial
Syarat Pelaporan Secara normal laporan bentuk Laporan yang komprehensif
pendek untuk menyertai laporan termasuk tujuan ruang lingkup,
keuangan pendekatan, temuan, rekomendasi
Penerima Pemegang saham eksternal, Manajemen intern
pemerintah, publik.
3. Apa tujuan dari audit manajemen, dan sebutkan perbedaan audit manajemen dan audit keuangan
Tujuan:
1. Penilaian terhadap pengendalian: mengetahui pengendalian internal perusahaan sudah sesuai dengan
yang seharusnya atau belum
2. Penilaian atas pelaksanaan: mengetahui apakah aktivitas perusahaan sudah berjalan dengan efektif
dan efisien
3. Memberikan bantuan terhadap manajemen: membantu manajemen untuk mengetahui kekurangan
manajemen periode saat ini dan nantinya akan diperbaiki di periode berikutnya
Perbedaan:
1. Informasi yang diberikan oleh audit manajemen berguna untuk pihak internal perusahaan, sedangkan
audit keuangan berguna juga untuk eksternal seperti investor, kreditor dan lain-lain
2. Audit manajemen lebih luas ruang lingkupnya, karena dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif,
sedangkan audit keuangan biasanya hanya bersifat kuantitatif karena bentuknya finansial
3. Audit manajemen dapat dilakukan oleh audit internal atau eksternal, sedangkan audit keuangan harus
dari pihak audit eksternal karena agar bersifat tidak bias
4. Audit manajemen menemukan sebuah kekurangan dalam pengendalian internal perusahaan dan akan
memberikan beberapa masukan untuk memperbaikinya, sedangkan audit keuangan hanya memeriksa
4. Siapa saja pihak yang berkepentingan terhadap audit, fungsi apa yang timbul dari hubungan itu?
Terdapat tiga pihak yang terlibat dalam audit, yaitu :
1. Pihak pertama : auditor.
2. Pihak kedua : entitas yang diaudit (auditee), biasanya diwakili oleh manajemen dan karyawan
3. Pihak ketiga : entitas yang memerlukan pertanggungjawaban dari entitas yang diaudit, biasanya
diwakili oleh dewan komisaris (pemegang saham).
Hubungan antara ketiga pihak ini memunculkan tiga fungsi penting, yaitu :
1. Fungsi audit : hubungan antara auditor dan auditee,
2. Fungsi pertanggungjawaban : hubungan antara auditee dan pihak eksternal (pemegang saham,
pemerintah, kreditur),
3. Fungsi pengesahan : hubungan antara auditor dan eksternal (pemegang saham, pemerintah, kreditur).
5. Siapa sebaiknya yang melaksanakan audit manajemen? Sebut dan berikan alasannya.
Audit manajemen dilakukan dalam rangka untuk menemukan berbagai kekurangan/kelemahan
pengelolaan perusahaan (melalui pengelolaan berbagai program/aktivitas) yang dilakukan manajemen,
sehingga dapat ditentukan langkah-langkah perbaikan terhadap kekurangan tersebut.
Oleh karena itu, audit manajemen sebaiknya dilaksanakan oleh Auditor Internal (staf auditor yang
dimiliki oleh perusahaan) karena pemanfaatan tenaga auditor dari dalam perusahaan diharapkan bisa
mempersingkat waktu audit karena auditor telah memiliki pemahaman yang memadai terhadap sistem
pengendalian manajemen perusahaan dan di samping itu, hubungan personal antara auditor dengan
bagian/pihak yang di audit juga telah terjalin dengan baik, auditor tidak memerlukan pendekatan yang
khusus dalam melaksanakan audit.
7. Sebagai seorang auditor, apakah anda menerima permintaan audit manjemen terhadap suatu
perusahaan jika anda tahu bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki kriteria yang
terdokumentasi?
Tidak menerimanya, karena apabila dalam melakukan audit pada perusahaan tertentu tetapi tidak ada
kriteria terdokumentasi hendaknya sudah menolak dari awal. Karena dalam ISO Standar mewajibkan
anda memelihara prosedur terdokumentasi yang menjelaskan metode untuk melakukan proses audit
internal. Ini bukan rekomendasi tapi keharusan. Prosedur terdokumentasi harus menentukan
• Siapa yang harus melakukan audit – yang bertanggung jawab untuk menjalankan proses audit internal.
• Apa unit organisasi berada di bawah lingkup – departemen proses tertentu kegiatan situs fungsi dll
• Menggambarkan proses itu sendiri – yang bertemu dengan siapa dan di mana dan apa yang harus
semua orang membawa dengan mereka.
• Pengawasan setelah rencana audit internal jangan merasa senang kita akan masuk ke rincian segera .
Dimana bukti audit didokumentasikan.
• Hal ini dimungkinkan untuk ditambahkan sebagai lampiran rencana audit dan semua jenis bentuk dan
dokumentasi berkenaan dengan proses.
8. Sebutkan dan Jelaskan pendekatan apa saja yang digunakan dalam audit manajemen?
Saat melaksanakan audit keuangan maupun audit manajemen pertama-tama adalah mengenal
informasi umum yang penting dari perusahaan yang diperiksa. Pendekatan manajemen audit :
a. Bertitik tolak dari fungsi-fungsi bisnis seperti produksi, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan,
akintansi dan lain-lain
b. Bertitik tolak dari fungsi manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian/pengawas
c. Bertitik tolak dari sumber daya yaitu manajemen, mesin, material, manusia, dan lain-lain.
10. Jelaskan bagaimana perusahaan mencapai ekonomisasi, efisiensi, efektifitas dalam operasinya.
Ekonomisasi tercapai apabila perusahaan mampu menghasilnya profit yang paling maksimal dengan
cost (biaya) yang paling minimal. Efisiensi tercapai apabila dalam menghasiljan profit dilakukan dengan
cara yang paling optimal sehingga sumber daya yang dimiiliki dapat digunakan secara maksimal.
Efektifitas tercapai apabila perusahaan mampu mencapai tujuan yang sudah direncanakannya.
Dengan kata lain, ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas merupakan satu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan dalam operasional suatu perusahaan. Perusahaan haruslah mencari input (sumber daya)
dengan cara yang ekonomis, mengolah dengan cara yang efisien, dan akhirnya mencapai efektifitas
perusahaan.
11. Bagaimana audit manajemen dapat membantu perusahaan meningkatkan ekonomisasi, efisiensi,
dan efectivitas pencapaian tujuannya ?
Audit manajemen merupakan evaluasi sistematis, independen (tidak memihak) dan berorientasi ke
masa depan atas berbagai kegiatan atau operasi suatu organisasi untuk membantu manajemen dalam: (1)
meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan, program, aktivitas yang telah ditetapkan, dan (2)
meningkatkan ekonomisasi dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya oleh entitas ekonomi dalam
lingkungan organisasi.
Dengan demikian audit manajemen penekanannya pada pencapaian: efficiency-doing things right.
pencapaian, effectiveness - doing the right things", dan pencapaian economy - doing things cheap yang
lebih besar bagi suatu badan usaha atau organisasi.”
12. Sebut dan jelaskan prinsip prinsip dasar dalam pemeriksaan manajemen!
1. Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk di perbaiki.
Sesuai dengan tujuan audit manajemen, yaitu menciptakan perbaikan terhadap program/aktivitas
perusahaan, maka audit dititikberatkan pada berbagai hal yang masih memerlukan perbaikan untuk
mencapai kondisi optimal dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan
2. Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit.
Penilaian yang akurat membutuhkan audit yang saksama, baik terhadapkinerjamanajemen maupun
berbagai program atau metode operasi yang telah dilaksanakan.
3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang bersifat positif.
Di samping menyajikan temuan-temuan yang merupakan kelemahan dalam pengelolaanperusahaan,
auditor juga harus menyajikan temuan-temuan positif yang biasanya berupakeberhasilan yang
dicapai manajemen dalam mengelola berbagai program/aktivitas dalamoperasinya.
4. Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.
Auditor harus dapat mengidentifikasi dan menemukan individu-individu yangbertanggung jawab
terhadap berbagai kelemahan yang terjadi pada perusahaan.
5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab.
Walaupun auditor tidak memiliki wewenang dalam memberikan sanksi atau tindakanterhadap
petugas yang bertanggung jawab dengan kelemahan yang terjadi, tetapiberdasarkan hasil audit yang
dilakukan, auditor dapat memberikan berbagai pertimbangandalam menentukan sanksi yang akan
diberikan oleh pihak yang lebih tinggi dari pihakyang bersangkutan.
6. Pelanggaran hukum. Dalam proses audit, tidak tertutup kemungkinana auditor menemukan
berbagaipelanggaran terhadap hokum yang berlaku.
7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.
8. Jika terdapat indikasi terjadinya kecurangan (fraude) pada objek audit, auditor harus memberikan
perhatian khusus dan melakukan penyelidikan lebih dalam terhadap haltersebut sehingga kecurangan
tersebut tidak terjadi
13. Apa fungsi kriteria audit bagi auditor, jika perusahaan yang diperiksa tidak memiliki kriteria
yang terdokumentasi apakah auditor tetap melanjutkan auditnya?
Fungsi kriteria audit bagi auditor adalah sebagai dasar komunikasi, alat untuk mengaitkan tujuan
dengan program audit, dasar dalam pengumpulan data dan dasar penetapan temuan serta menambah
struktur dan bentuk observasi audit.
Jika perusahaan yang diperiksa tidak memiliki kriteria yang terdokumentasi maka auditor dapat tetap
melanjutkan auditnya dengan menawarkan terlebih dahulu kepada manajemen untuk bersam-sama
merumuskan kriteria yang dapat digunakan sebagai pedoman berkativitas oleh semua komponen di
dalam perusahaan dan juga sebagai dasar melakukan evaluasi oleh auditor.
14. Sebut dan Jelaskan apa saja ruang lingkup dari audit manajemen!
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini
dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencangkup bagian tertentu dari program /
aktifitas yang dilakukan, diantaranya :
A. Audit pemasaran
Bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai
tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Ruang lingkup audit pemasaran
meliputi lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran, produktivitas pemasaran,
dan fungsi pemasaran.
B. Audit produksi dan operasi
Bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam nerapkan berbagai
aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan serta menilai ekonomisasi dan
efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit
ini meliputi perencanaan produksi, pengendalian kualitas (quality control), produktivitas dan efisiensi,
metode dan standar kerja, pemeliharaan peralatan, organisasi manajemen produksi dan operasi, dan
plant & layout.
C. Audit sumber daya manusia
Bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM perusahaan tersebut telah terpenuhi dengan cara
yang hemat, efisien dan efektif. Ruang lingkup ini mencakup perencanaan tenaga kerja, penerimaan
karyawan, seleksi, orientasi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan, penilaian kerja,
pengembangan karier, system imbalan dan kompensasi, perlindungan karyawan, hubungan karyawan,
dan pemutusan hubungan kerja.
D. Audit sistem informasi
Bertujuan untuk menilai keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan
berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Ruang lingkup audit ini meliputi
dukungan satuan pengolah dara, perencanaan pengolahan data, organisasi pengolahan data, dan
pengendalian pengolahan data.
E. Audit sistem kepastian kualitas
Bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu
memandu proses operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
F. Audit lingkungan
Bertujuan untuk menilai sejauh mana tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. Tujuan audit
pada fungsi ini mencakup tanggung jawab terhadap lingkungan internal (keselamatan dan kesehatan
kerja) dan lingkungan eksternal (pencemaran limbah).
G. Audit perpajakan
Bertujuan untuk membantu perusahaan dalam mengelola kewajiban perpajakannya dengan efektif
dan efisien, sehingga perusahaan dapat meminimalkan kewajiban perpajakan tanpa melanggar aturan
dan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Audit ini lebih
ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit. Beberapa hal
penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara lain:
a. Pemahaman auditor terhadap objek audit
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut
dalam rangka mencapai tujuannya.
b. Penentuan tujuan audit
Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa audit harus dilakukan pada objek audit dan
didasarkan pada penugasan audit.
c. Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit
Ruang lingkup audit menunjukkan luas(area) dari tujuan audit. Penentuan ruang lingkup audit harus
mengacu pada tujuan audit yang telah ditetapkan.
d. Review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek audit
Review (penelaahan) ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan objek audit baik bersifat umum maupun yang berhubungan khusus dengan
berbagai program/aktivitas yang diselenggarakan pada objek audit. Dengan penelaahan ini auditor dapat
memahami batas-batas wewenang objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan dalam
mencapai tujuannya.
e. Pengembangan kriteria awal dalam audit
Kriteria adalah norma atau standar yang merupakan pedoman bagi setiap individu maupun kelompok
dalam melakukan aktivitasnya di dalam perusahaan.
f. Kesimpulan Hasil Audit Pendahuluan
Dari hasil audit pendahuluan, auditor harus membuat kesimpulan atas hasil audit pendahuluan yang
telah dilakukan. Kesimpulan ini akan menjadi dasar dalam menentukan langkah-langkah yang akan
diambil dalam tahapan audit selanjutnya
Audit Lanjutan
Audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang
sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review dan pengujian pengendalian manajemen.
Pada tahap ini auditor harus mampu mengungkap lebih lanjut dan menganalisis semua informasi yang
berkaitan dengan tujuan audit, sehingga akhirnya dapat disusun suatu kesimpulan audit dan dibuat
rekomendasi yang dapat diterima oleh objek audit.
Langkah-langkah audit pada tahap ini meliputi:
1. Mengumpulkan tambahan informasi latar belakang objek audit yang diperlukan.
2. Memperoleh bukti-bukti yang relevan, material, dan kompeten.
3. Membuat ringkasan atas bukti yang telah diperoleh dan mengelompokkannya ke dalam kelompok
kriteria, penyebab, dan akibat.
4 . Menyusun kesimpulan atas dasar ringkasan bukti yang telah diperoleh dan mengidentifikasi bahwa
akibat yang ditimbulkan dari ketidaksesuaian antara kondisi dan kriteria cukup penting dan material.
Pelaporan
Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada dua cara penyajian
laporan audit manajemen, yaitu :
1. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit.
2. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para
pengguna laporan hasil audit ini.
Laporan memuat kesimpulan audit tentang elemen-elemen atas tujuan audit dan rekomendasi yang
diberikan untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang terjadi serta rencana tindak lanjut dalam
mengaplikasikan rekomendasi tersebut.
Tindak Lanjut
Implementasi tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor merupakan bentuk komitmen
manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja perusahaan atas beberapa kelemahan/kekurangan yang
masih terjadi. Auditor tidak memiliki kewenangan memaksa dan menuntut manajemen untuk melaksanakan
tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, tetapi lebih menempatkan diri sebagai supervisor
atas rencana, pelaksanaan, dan pengendalian tindak lanjut yang dilakukan.
16. XXXXXXXXXXXXXX
Karyawan sebagai objek untuk dicurigai adalah sikap reflek manusia untuk selalu waspada, apalagi
sebagai auditor. Kecurigaan yang terus menerus juga akan membuat auditor mencari bukti-bukti relevan
dan signifikan untuk mendukung dugaannya.
Dalam hal kerja sama kedua belah pihak boleh saja, dalam artian kerja sama ini diharapkan dapat
menjadikan masing2 pihak menjadi kawan atau rekan yang berfungsi sebagai katalisator atau konsultan
yang memberikan kontribusi berupa saran-saran yang dapat mewujudkan tujuan perusahaan
Karena ketika sikap audit pada masa sekarang memakai paradigma lama yakni sikap yang terkesan
“mengawasi” dan tidak solutif, maka akan timbul ketidaknyamanan dan ketidakluwesan karyawan
dalam melakukan tugasnya
Sikap auditor juga perlu ditekankan tentang sikap independen dan jujur dalam bekerja.
17. Sebut dan jelaskan elemen dari sasaran pemeriksaan dan bagaimana auditor menggunakan
sasaran pemeriksaan tersebut dalam membuat kesimpulan audit dan rekomendasi!
Ada tiga elemen pokok dalam sasaran audit, yaitu:
a. Kriteria
Kriteria merupakan standar yang ada dalam tiap perusahaan atau yang lebih dikenal dengan istilah
SOP (standard operating procedure)
b. Penyebab
Penyebab merupakan aktualisasi yang dilakukan oleh karyawan. Penyebab ini bisa tergolong
menjadi positif dan negatif. Positif dalam arti program/ kebijakan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya, sedangkan negatif adalah program/ kebijakan tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
c. Akibat
Akibat adalah gap antara kriteria dan penyebab. Akibat ini juga ada yang positif dan ada yang
negatif. Kalau akibat positif berarti hasilnya optimal, sedangkan kalo akibat yang negatif berarti
program tidak terselenggara secara baik dan tingkat pencapaian lebih rendah dari seharusnya.
Bagaimana auditor menggunakan tiga elemen di atas untuk membuat kesimpulan dan rekomendasi?
Berikut penjelasannya, jadi pada saat pertama kali auditor melakukan audit, auditor akan melihat
standar yang ada, dan membandingkan dengan aktualisasi yang terjadi dari interpretasi karyawan,
kemudian gap yang terjadi antara standar dan pengimplementasian akan menimbulkan akibat keuangan
maupun non-keuangan. Atas dasar itulah, auditor akan memberikan kesimpulan terhadap kegiatan audit
dan memberikan rekomendasi untuk memberi nilai tambah pada pihak auditee, dimana rekomendasi ini
tidak bersifat wajib.
19. Informasi apa yang didapat auditor dalam audit pendahuluan dan apa isi kesimpulan dari hasil?
Informasi apa saja yang didapatkan auditor :
1. Auditor harus mendapatkan informasi tentang sumber daya (kapasitas aktivitas dan metode operasi
yang dimiliki objek audit dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
2. Auditor harus mendapatkan informasi tentang aktivitas yang memerlukan perbaikan untuk
menentukan tujuan audit
3. Informasi mengenai ruang lingkup dan sasaran audit
4. Informasi mengenai peraturan-peraturan yang berhubungan dengan objek audit, baik
b e r s i f a t u m u m m a u p u n ya n g b e r h u b u n ga n k h u s u s d e n g a n p r o g r a m / a k t i v i t a s
ya n g diselenggarakan pada objek audit
5. Informasi mengenai kriteria awal yang bisa digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan audit
21. Apa tujuan dari review dan pengujian atas pengendalian manajemen?
Tujuan dari review dan pengujian atas pengendalian manajemen adalah untuk menilai efektivitas
pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini,
auditor dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih
mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan
Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil
pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi
tujuan audit sesungguhnya, atau mungkin ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak
cukup (sulit memperoleh) bukti-bukti yang mendukung tujuan audit tersebut.
24. Informasi apa yang diperoleh auditor dari hasil review dan pengujian pengendalian manajemen
auditee?
Kesimpulan hasil review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen memberikan gambaran
kepada auditor tentang hal-hal berikut:
1. Keandalan sistem pengendalian manajemen perusahaan dalam memandu operasional yang
berlangsung pada perusahaan tersebut dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dokumentasi,
pengukuran, dan penilaian terhadap aktivitas yang dilaksanakan.
2. Apakah tersedia cukup bukti yang dibutuhkan dalam pengembangan tujuan audit sementara
(tentative audit objective) menjadi tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective),
sehingga dapat dipergunakan sebagai tujuan audit selanjutnya, atau tidak tersedia cukup bukti
sehingga pengembangan tujuan audit sementara ini tidak perlu dilanjutkan.
3. Langkah kerja yang dilaksanakan pada tahap berikutnya untuk memudahkan Program kerja audit
lanjutan untuk mengetahui:
A. Apakah ruang lingkup kegiatan audit telah ditetapkan dengan jelas dan pekerjaan audit internal
perusahaan telah memenuhi syarat kompetensi, dapat diandalkan, dan tepat waktu.
B. Menentukan tujuan audit bersama penanggung jawab mengenai audit lanjutan.
25. Apa manfaat dari informasi yg diperoleh dalam review dan pengujian pengendalian manajemen ?
Manfaat dari informasi yang diperoleh dalam review dan pengujian pengendalian manajemen dapat
memberikan gambaran kepada auditor tentang hal-hal berikut;
MIRIP NOMOR 24
28. Informasi apa yang diperoleh auditor dari audit lanjutan yang dilaksanakan?
Informasi khusus yang berhubungan dengan program / aktivitas yang diaudit, dievaluasi dan yang
dianalisis, penyimpangan yang terjadi di dalamnya, penyebab terjadinya penyimpangan, dan akibat
yang ditimbulkan
30. XXXXX
Fungsi auditor memberikan rekomendasi adalah merupakan suatu tindakan dan kesempatan bagi internal
auditor untuk menarik perhatian manajemen dan membuka mata manajemen mengenai manfaat dari
Internal Audit Department (IAD), apa saja yang sudah dan dapat dikerjakan IAD, hal penting apa saja
yang terjadi di perusahaan dan memerlukan perhatian dan tindakan perbaikan dari manajemen.