Disusun Oleh:
Kelompok 5
Jurusan Akuntansi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Angkatan 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan audit sistem kepastian kualitas?
2. Apa langkah-langkah audit sistem kepastian kualitas?
3. Apa persyaratan sistem kepastian kualitas berdasarkan ISO 9001-2008?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan audit sistem kepastian kualitas.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah audit sistem kepastian kualitas.
3. Untuk mengetahui persyaratan sistem kepastian kualitas berdasarkan ISO 9001-
2008.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Audit
Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan perusahaan
untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya.
ISO 10011 yang menjadi panduan dalam pelaksanaan audit sistem kepastian
kualitas, menyatakan tujuan dari audit ini adalah untuk:
1. Menentukan ketidaksesuaian
2. Menentukan efektivitas sistem kualitas
3. Memberikan peluang untuk perbaikan sistem
4. Memenuhi persyaratan peraturan
5. Memudahkan registrasi/pendaftaran sistem kualitas
6. Menilai pemasok dan memvertifikasi sistem kualitasnya
7. Menilai dan menverifikasi sistem kualitas perusahaan sendiri
B. Langkah-Langkah Audit
Mengadopsi model PDSA (plan-do-study-act)yang dipopulerkan oleh deming,
audit system manajeman kualitas dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Perencanaan audit
Pada tahap ini auditor melakukan identifikasi terhadap tujuan atau
sasaran organisasi. Perencanaan audit dapat mengidentifikasi 5W+1H: siapa
(who), apa (what), di mana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how)
berkaitan dengan objek audit.
b. Pelaksanaan audit
Pelaksanaan audit diawali dengan suatu pertemuan pendahuluan auditor
dengan berbagai pihak yang berwenag untuk membahas tentang ruang lungkup
audit, tujuan, jadwal pelaksanaan, dan rancangan kertas kerja audit (KKA).
Proses audit diawali dengan mereview/memriksa proses, produk, atau sistem.
Setelah mereview proses, auditor mendokumentasikan berbagai temuan
auditnya dalam KKA, yang nantinya akan disajikan dalam ringkasan umum
yang akan dibahas pada pertemuan akhir dengan berbagai pihak terkait.
c. Mempelajari hasil audit
Hasil audit menyajikan informasi tentang kekuatan, kelemahan dan
beerapa bagian yang membutuhkan peningkatan dalam organisasi auditee.
Sebagai respon terhadap laporan audit, pihak-pihak yang terkait kemudian
mengembangkan rencana tindakan perbaikan berdasarkan rekomendasi yang
diberikan auditor. Hasil pengembangan tersebut dirumuskan dan
didokumentasikan dalam suatu rencana tindakan korektif yang akan diambil.
d. Tindakan perbaikan
Pada tahap ini, organisasi didampingi oleh auditor,
mengimplementasikan rencana tindakan perbaikan yang telah ditetapkan.
5.4. Perencanaan
5.4.1. Sasaran Kualitas
Manajemen puncak harus memastikan bahwa tujuan kualitas termasuk
yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan produk, ditetapkan pada
fungsi dan tingkat yang relevan dalam organisasi
Output dari tinjauan manajemen harus meliputi keputusan dan tindakan yang
berhubungan dengan:
6.3. Infrastruktur
Organisasi harus menetapkan, menyediakan, dan memelihara infrastuktur yang
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk.
Infrastuktur mencakup hal-hal berikut ini:
a. Gedung, ruang kerja, dan peralatan penunjang
b. Peralatan yang dipakai dalam proses
c. Jasa-jasa pendukung
7.4. Pembelian
7.4.1. Proses Pembelian
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan
persyaratan pembelian. Organisasi harus mengevaluasi dan menyeleksi
kemampuan pemasok dalam memasok produk yang sesuai dengan yang
dipersyaratkan organisasi.
Selain itu organisasi harus menaksir dan merekam validasi hasil pengukuran
sebelumnya bila peralatan tidak memenuhi persyaratan. Organisasi harus
mengambil tindakan yang tepat pada peralatan dan produk manapun yang
berpengaruh. Catatan hasil kalibrasi dan verifikasi harus dipelihara.
Ini harus bergantung pada ketepatan metode yang berlaku termasuk teknik
statistik dan jangkauan pemakaiannya.
8.5. Peningkatan
8.5.1. Peningkatan Berkelanjutan
Organisasi harus terus melakukan peningkatan berkelanjutan terhadap
efektivitas sistem manajemen kualitas, tujuan kualitas, hasil sistem
manajemen kualitas melalui pemakaian kebijakan kualitas, tujuan
kualitas, hasil sistem manajemen kualitas melalui pemakaian kebijakan
kualitas, tujuan kualitas, hasil audit, analisis data, tindakan perbaikan,
pencegahan, dan tinjauan manajemen.
A. Kesimpulan
Audit kepastian kualitas adalah proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan
sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi. Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas,
praktik, atau kebijakan perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki
kemampuan untuk memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya.