Anda di halaman 1dari 8

STUDI KASUS

SKANDAL AKUNTANSI TESCO


Mata Kuliah Etika Profesi dan Tata Kelola

Oleh:
Baiq Normalita Nitisari
Hisner Glori Faley
Aliefiah Arief Zuraidha

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

Gambaran Kasus
Tesco adalah sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di
bidang ritel yang berkantor pusat di Cheshunt, Hertfordshire, Inggris.
Tesco merupakan perusahaan ritel terbesar di Inggris. Secara peringkat,
perusahaan ini berada di bawah Walmart, terutama jika diukur dari segi
pendapatan. Perusahaan ini didirikan pada 1919 oleh Jack Cohen. Nama
Tesco sendiri mulai muncul pada 1924. Sementara toko yang pertama
didirikan di Burnt Oak, Middlesex pada 1929 lalu. Hingga kini, perusahaan
ini terus fokus pada bidang tersebut, tentu saja dengan beberapa
perluasan bisnis.
Pada pertengahan tahun 2014, diketahui ada seorang anggota staf,
yang identitasnya belum diungkapkan, menemui penasihat umum Tesco
pada hari Jumat untuk memperingatkan bahwa ada sesuatu yang disusun
dalam rekening Tesco. Informasi ini kemudian diteruskan ke Dave Lewis,
CEO baru Tesco. Hingga pada akhirnya, ternyata Tesco telah mengatur
untuk melebih sajikan laba setengah-tahunannya sekitar 250 juta. Hal ini
ditemukan setelah Tesco mengeluarkan pernyataan bahwa perkiraan yang
sebenarnya dari laba Tesco tahun ini adalah 1.1 miliar, dimana jumlah
tersebut menurun dari tahun lalu yakni sebesar 1.6 miliar. Terlepas dari
jumlah 250 juta, hal ini mengindikasikan bahwa laba setengah-tahunan
Tesco hanya akan sebesar 850 juta, meskipun perusahaan ritel ini masih
akan menunjukkan hasil akhirnya pada akhir Oktober 2014 mendatang.
Dave Lewis kemudian mengatakan salah saji tersebut dikarenakan
percepatan pengakuan pendapatan dan penundaan biaya akrual. Dengan
kata lain, Tesco telah membayar pemasok di kemudian hari dan
mengambil uang dari mereka lebih awal dari yang seharusnya.
Analis di Cantor Fitzgerald telah meluncurkan peringatan pada
November lalu bahwa Tesco telah meningkatkan keuntungan sebesar
200

juta

dengan

mengurangi

pengeluaran

kas

dari

rekening

perdagangan dengan pemasok atau memperpanjang tanggal pembayaran


tanpa pemberitahuan. Ini adalah pelanggaran dari Groceries Supply Code

of Practice, dan jika Tesco telah melanggar perjanjian kontrak dan


menyalah sajikan rekening keuangan. Analis lain percaya itu terkait
dengan berapa banyak Tesco memberi ongkos kepada pemasok dengan
menempatkan barang-barang mereka di rak tertentu di supermarket.
Deloitte dan firma hukum Freshfields telah dipanggil dan diminta
untuk menyelidiki skandal ini, sedangkan regulator Kota terkemuka,
Financial Conduct Authority, juga telah dihubungi. Hal ini menunjukkan
bahwa mungkin diduga telah terjadi permainan kotor di Tesco. Keempat
staff senior telah diberhentikan ketika kejadian ini terjadi. Salah satunya
adalah Chris Bush, Kepala Eksekutif dan Carl Roberg, Direktur Keuangan.
Robin Terrell, yang menjalankan kerajaan online perusahaan, juga telah
dimasukkan ke dalam tuntutan bisnis Inggris.
Sebelum skandal ini mencuat ke publik, Philip Clarke diberhentikan
sebagai CEO Tesco pada bulan Juli dan meninggalkan kantor perusahaan
pada bulan Agustus. Dia mengawasi tiga tahun penurunan penjualan. Dia,
bersama

dengan

Direktur

Keuangan

yang

keluar

Laurie

Mcilwee,

kemungkinan akan dipertanyakan dalam penyelidikan. Akan tetapi,


kesalahan ini tidak terefleksikan pada masa Clarke di Tesco - baik ia
kehilangan kendali atas operasi perusahaan, atau dia mengotorisasi
praktek-praktek yang telah diidentifikasi oleh Dave Lewis sebagaimana ia
mencoba untuk melindungi margin perusahaan dalam menghadapi
penjualan yang menurun.
PwC,

auditor

perusahaan

selama

30

tahun

terakhir,

juga

menghadapi pertanyaan besar. Tesco telah diaudit oleh PwC sejak 1983.
Hubungan yang sangat lama antara Tesco dan auditornya ini juga
kemungkinan akan dipantau lebih lanjut dan langsung oleh Financial
Reporting Council (FRC). PwC, sebagai auditor Tesco, dan akuntan internal
yang bekerja untuk supermarket berpotensi menghadapi denda yang tak
terbatas, biaya hukum dan pengucilan dari profesi jika pengawas
menemukan bukti kesalahan yang dapat membuktikan kesalahan mereka
di pengadilan.

Akibat dari skandal akuntansi ini, PwC telah dipecat dari penugasan
audit Tesco setelah 32 tahun. Sebuah proses tender untuk auditor
independen baru selanjutnya diajukan oleh Dave Lewis, dan ketua baru,
John Allan, mencoba untuk melanjutkan rezim dari Phil Clarke. Namun,
PwC telah sepakat untuk tidak lagi mengikuti tender tersebut agar ikut
dipertimbangkan, setelah The Independent mengungkapkan tahun lalu
bahwa direktur di supermarket mengatakan bahwa ia sangat marah
dengan para auditor setelah orang-orang di PwC berusaha untuk
menjauhkan diri dari skandal itu. Orang-orang PwC mengklaim bahwa
direktur Tesco "menyembunyikan" kesalahan pelaporan dari auditor,
kemudian menjelaskan mengapa praktek yang dipertanyakan telah
ditandatangani untuk setidaknya tiga tahun.
Auditor baru akan dipilih oleh Komite Audit Tesco, yang diketuai oleh
non-eksekutif baru Byron Grote. Perusahaan didorong untuk mengubah
auditor secara berkala dan teratur dan bahkan seharusnya sebelum
skandal akuntansi terjadi, sudah ada panggilan bagi PwC untuk diganti
karena lamanya waktu bekerja dengan Tesco. Sebagai gantinya, satu
tahun setelah skandal terjadi, KAP Big Four, Deloitte, telah merebut
kendali sebagai auditor Tesco, sebagai kelompok supermarket terbesar di
Inggris yang harus terus berlanjut hal ini memerlukan perjalanan yang
panjang untuk pemulihan, menyusul skandal yang mencuat setelah
overstatement sebesar 263 juta yang ditemukan.
PwC akan resmi mundur setelah pertemuan tahunan Tesco, ketika
penunjukan Deloitte akan disetujui oleh pemegang saham. James
Chalmers, Kepala Penjaminan di PwC, mengatakan: "Sekarang bahwa ada
kejelasan lebih besar pada implikasi dan jadwal peraturan audit yang
masuk Uni Eropa dan Inggris, perusahaan yang membuat keputusan pada
saat tender pada waktu yang paling masuk akal untuk keadaan khusus
mereka. Dalam era pemerintahan baru, tingkat dari keadaan yang belum
pernah terjadi sebelumnya dari tender berarti lebih banyak perusahaan
yang mengubah auditor.
John Allan, ketua Tesco, mengatakan: "Atas nama dewan, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada PricewaterhouseCoopers LLP untuk

kontribusi yang signifikan mereka selama 32 tahun terakhir, dan kami


berharap untuk dapat bekerja sama dengan Deloitte LLP ke depannya."
Tesco masih menghadapi penyelidikan dari Serious Fraud Office

atas

skandal akuntansi, juga sebagai tuntutan hukum dari pemegang saham.


Analisis Kasus
1. Skandal pelaporan keuangan seperti apa yang diduga dilakukan oleh
Tesco?
Overstatement atas laba. Tesco telah melakukan praktik melebih
sajikan laba setengah-tahunannya sebesar 263 juta. Salah saji
tersebut

dikarenakan

percepatan

pengakuan

pendapatan

dan

penundaan biaya akrual. Lebih detailnya, kecurangan yang dilakukan


oleh Tesco berkaitan dengan transaksi dengan para pemasok. Tesco
telah meningkatkan keuntungan sebesar lebih dari 200 juta dengan
mengurangi pengeluaran kas dari rekening transaksi dengan pemasok
atau memperpanjang tanggal pembayaran tanpa pemberitahuan.
Selain itu, Tesco menyiasati kecurangan ini dengan memberi ongkos
kepada pemasok dengan menempatkan barang-barang mereka di rak
tertentu di supermarket. Sehingga, Tesco dapat menunda pembayaran
kepada pemasok lebih lama lagi. Tesco telah berada pada tekanan
laba selama tiga atau empat tahun, hal ini yang menyebabkan Tesco
menutupi kerugian ini dengan memanipulasi transaksi lainnya, dan hal
ini terus terjadi hingga terjadi ketidakseimbangan.
2. Pihak-pihak

mana

saja

yang

terlibat

dalam

skandal

tersebut

(manajemen dan/atau KAP) dan keterlibatan masing-masing pihak


seperti apa?
Manajemen lama Tesco
- CEO lama Tesco, Philip Clarke, jauh sebelum skandal ini
terungkap, telah melakukan perubahan pendekatan terhadap bisnis
Tesco. Ia mengubah strategi Tesco yang dulunya mengedepankan
harga murah menjadi perusahaan ritel dengan harga terbaik,
kualitas yang tinggi dan menyediakan apa yang orang-orang ingin
beli. Akan tetapi, tipe bisnis tersebut sangat dikritik banyak orang,
sehingga pelangan Tesco yang sudah nyaman dengan harga murah

sedikit demi sedikit beralih. Dan hal ini menyebabkan pendapatan


yang terus menurun. Akibatnya, tiba beberapa periode sebelum
sekandal ini terngkap, Tesco melakukan mekanisme kecurangan
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini terjadi dibawah
pimpinan CEO Philip Clarke yang pada akhirnya, sesaat sebelum
skandal ini mencuat, ia telah diberhentikan dari jabatannya sebagai
CEO Tesco. Tidak ada sumber yang pasti menyatakan bahwa Tuan
Clarke benar-benar terlibat dalam skandal. Akan tetapi, ia juga
telah diselediki oleh penyelidik yang berwenang bersama dengan
-

mantan CFO Tesco, Laurie Mcilwee.


Sir Richard Broadbent, mantan Ketua Umum Tesco, telah
dinilai ceroboh dalam mengawasi bawahannya. Juga banyak
pertanyaan bagaimana para direksi mencapai kesuksesannya.
Selain itu, tampaknya Sir Richard tidak memantau apakah Laurie
Mcilwee, mantan CFO Tesco, telah benar-benar bekerja dengan
benar saat masalah akuntansi ini mulai nampak. Banyak investor
percaya Sir Richard akan meninggalkan posisi Ketua setelah
penyelidikan awal telah selesai. Dan benar adanya, Ketua Tesco
digantikan oleh John Alan.
Fakta lain mengatakan bahwa para manajer Tesco termasuk

eksekutif dan non-eksekutif, semuanya tidak memiliki pengalaman


dalam bidang bisnis ritel. Sir Richard sendiri sama sekali tidak
pernahbekerja pada perusahaan ritel. Satu lagi manajer di Tesco,
Deanna Oppenheimer adalah seorang banker, Gareth Bullock juga
seorang banker. Akan tetapi ada yang menarik dari Tesco, yakni dua
dari anggota direksi pernah bekerja di sebuah KAP. Ken Henna, Ketua
Komite Audit Tesco, adalah mantan auditor PwC, dan Mark Armour,
direktur

non-eksekutif

lainnya,

adalah

mantan

partner

PwC.

Sedangkan PwC merupakan auditor Tesco. Hal ini mengindikasikan


adanya hal-hal yang ilegal yang dilakukan mereka berdua, terkait
skandal ini.
KAP PwC
Selama lebih dari 30 tahun PwC menjadi auditor Tesco. Hubungan
yang sangat lama antara Tesco dan auditornya ini juga patut

dipertanyakan, apakah PwC telah membantu kecurangan ini atau


setidaknya mereka mengetahui adanya lebih saji pada laba Tesco.
Direktur supermarket mengatakan bahwa ia sangat marah ketika
orang-orang PwC berusaha menjauhkan diri dari skandal. Namun,
orang-orang PwC balik mengatakan bahwa Tesco menyembunyikan
kesalahan pelaporan dari auditor. Meskipun PwC tidak ada kaitannya
dengan overstatement laba Tesco, tetapi PwC telah dinilai lalai dalam
penugasan auditnya. PwC dinilai tidak mampu dalam mendeteksi
kecurangan yang terjadi, hingga akhirnya ditemukan oleh seorang
whistle blower. Tidak disebutkan secara eksplisit siapa yang saat itu
menjadi partner in charge dalam penugasan audit Tesco. Akan tetapi,
mengingat ada dua mantan karyawan PwC yang bekerja di Tesco,
maka tidak menutup kemungkinan, ketidakmampuan PwC dalam
mendeteksi kecurangan adalah karena mereka berdua.
3. Deteksi permasalahan etis yang dialami oleh KAP atau auditor dalam
skandal tersebut! (ancaman atas independensi: self-interest, selfreview, advokasi, familiarity, dan intimidasi).
Permasalahn etis yang dialami oleh PwC selaku auditor dalam skandal
ini terkait ancaman atas independensi adalah:
a. Self-interest
Dalam kasus ini terkesan PwC ikut menutupi kasus pengelembungan laba oleh Tesco
karena PWC ingin tetap mempertahankan posisinya sebagai auditor Tesco yang
sudah berjalan selama 30 tahun.
b. Self-review
Meskipun PwC tidak ada kaitannya dengan overstatement laba Tesco, PwC dinilai
lalai dalam penugasan auditnya. PwC dinilai tidak mampu dalam mendeteksi
kecurangan yang terjadi
c. Advokasi
Diketahui ada dua mantan karyawan PwC yang bekerja di Tesco, maka tidak
menutup kemungkinan, ketidakmampuan PwC dalam mendeteksi kecurangan adalah
karena mereka berdua sehingga dalam hal ini mengurangi independensi dan
objektivitas PwC selaku auditor.
d. Familiarity
Hubungan yang sudah terjalin terlalu lama antara PwC dan Tesco selama 30 tahun
ditambah dengan dua mantan karyawan PwC bekerja pada Tesco membuat hubungan

PwC dan Tesco yang terlalu dekat dapat menganggu independensi PwC yang
berakibat pada pemberian opini dan ketidakmampuan dalam mendeteksi kecurangan.

4. Apa tanggung jawab hukum yang dialamatkan kepada KAP/Auditor


atas penugasan auditnya terkait dengan Laporan Keuangan Tesco!
Sebagai konsekuensi nyata atas skandal ini, PwC diberhentikan
sebagai auditor Tesco dan tidak diperkenankan ikut kembali dalam
tender auditor Tesco selanjutnya. Sebagai akibat dari ketidakmampuan
dalam mendeteksi kecurangan, PwC seharusnya dikenakan denda dan
biaya hukum, dan secara tidak langsung PwC akan dikucilkan dari
lingkungan profesi. Akan tetapi, tidak disebutkan dalam berbagai
sumber berapa jumlah denda yang dikenakan kepada PwC.

Anda mungkin juga menyukai