Anda di halaman 1dari 9

PARMALAT SPA

OLEH KELOMPOK:
RIZKY SYAMSUDIN (21501082133)

HARIS MAULANA (21501082052)


M. DIMAS ALBIDIN (21501082072)
CINDY A. (21601082120)
PROFIL PERUSAHAAN

• Perusahaan ini pertama kali didirikan oleh Calisto Tanzi pad tahun 1961 yang
merupakan mahasiswa Drop out yang membuka pusat pasteurisasi dari parma. Empat
dekade berikut, parmalat berkembangan menjadi perusahaan multinasional dan
membuat diversifikasi produk susu, minuman, bakery dan produk lain ditahun 80 an.
Penawaran saham pertama (IPO) ke Milan stock exchange ditahun 90-an dan sejak
tahun itu parmalat terus berekspansi. Pada tahun 90-an tercatat di Milan Stock
exchange terus berkembang menjadi pemimpin pasar untuk perusahaan yang
memproduksi susu dan dairy. Tahun 1997 parmalat masuk ke pasar financial dunia
dengan melakukan beberapa akuisisi dan utang-utang termasuk diantaranya western
Hemisphere. Kondisi parmalat mulai menurun dari 2001 dan puncak penurunan terjadi
2003. dimana perusahaan mengalami kolap dengan hutang 14 milliar euro.
PERMASALAHAN

• Parmalat membohongi para investor dengan mengakatakan mempunyai aset di luar


negeri. Kenyataannnya mereka tidak mempunyai aset-aset tersebut. Disebutkan
mereka meminjam uang dengan jaminan-jaminan fiktif, ketika kebohongan ini
terbongkar, banyak sekali investor-investor yang kehilangan dana mereka. Baik
Deloitte maupun granthorton tidak mencium manipulasi yang oleh jaksa italia
diistilahkan sebagai kecurangan accounting yang paling besar dan terbuka. Grant
Thorhon membuat pernyataan bahwa Deloitte dan grant Thorton adalah korban
penipuan.
• Karena skandal parmalat, Consop (otoritas pemerintah italia yang
bertanggungjawab untuk mengatur pasar obligasi di italia melakukan penyelidikan
yang lebih luas lagi mengenai obligasi. Perusahaan yang terdaftrar diminta untuk
memberikan informasi tambahan, auditor mengadopsi pendekatan yang lebih ketat
lagi.
• Efek dari penipuan parmalat di pasar obligasi sangat signifikan. Menurut laporan
dari fitchrating, banyak ;perusahaan italia mengalami kebangkrutan setelah
mengakses pasar obligasi. Peruasahaan lain memilih mengalihkan perhatian mereka
ke pasar kredit.
KECURANGAN-KECURANGAN

• Parmalat menyembunyikan kerugian yang mereka tanggung, menghapus hutang-


hutangnya, serta membesarkan jumlah aset-aset perusahaan.
• Memindahkan piutang tak tertagih. Piutang tak tertagih dari perusahaan utama
dipindahkan ke entitasnya, dimana nilai rillnya tersembunyi.
• Melakukan pengalihan dana.
• Perdagangan dan transaksi keuangan fiktif dilakukan untuk mengimbangi kerugian
dari anak perusahaannya untuk menaikkan aset dan pendapatan.
• Parmalat mengecilkan utangnya.
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT

• Investor
• Pengacara Parmalat
• auditor
PRINSIP - PRINSIP GCG YANG DILANGGAR

• Akuntabilitas : Parmalat tidak bisa memrtanggung jawabkan atas apa yang telah dia
lakukan. Dalam . hal ini parmalat mengeluarkan obligasi, tetapi tidak mampu untuk
membayar obligsi tersebut karena mengalami kebangkrutan
• transparansi : kepada investor hal ini terbukti dengan tidak adanya aset diluar negeri yang
dijanjikan oleh parmalat kepada investor atau dengan kata lain mereka meminjam uang
dengan jaminan-jamiunan fiktif
• Adanya kecurangan manipulsi data atau akun untuk menarik investor
• Fairness : tidak adanya kesetaraan karena saham parmalat sebagian besar di kuasai atau
dimilki oleh keluarganya sendiri yang menyebabkan Parmalat dapat bertindak sesuai
keinginan
SOLUSI DALAM KASUS PARMALAT

Seharusnya dalam hal ini para investor lebih berhati-hati dalam menginvestasikan
uangnya ke dalam perusahaan tersebut. Dan para investor harus teliti dalam laporan
keuangan perusahaan serta investor harus lebih jeli dalam mengambil keputusan
apakah perusahaan tersebut bisa bertahan dalam jangka panjang (going concern).
Dan dalam kasus ini perlu di bentuknya komite audit yang nantinya dapat memeriksa
kembali laporan keuangan parmalat yang telah di audit oleh auditor sebelum di
terbitkan kepada publik sehingga laporan keuangan yang dikeluarkan oleh parmalat
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya yang nantinya tidak akan merugikan
para investor, kreditor dan para pemegang saham yang telah menginvestasikan
keuangannya kepada Parmalat. Serta perlu di bentuknya dewan komisaris indepen
yang dapat mengontrol segala aktivitas operasi dari perusahaan Parmalat. Sehingga
kasus seperti ini tidak terjadi lagi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai