Anda di halaman 1dari 28

PSAK 25

Kebijakan Akuntansi, Perubahan


Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

KELOMPOK 3 :
1. Evlin Candra Rita
2. Rizka Mutiara P
PSAK – 25
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan

Latar Belakang

Kebijakan Akuntansi

Perubahan Estimasi Akuntansi


Kesalahan

Penerapan Tidak Praktis


Latar Belakang
• Tujuan
• Menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan
akuntansi.
• Perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas:
• Perubahan kebijakan
• Perubahan estimasi
• Koreksi kesalahan
• Meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding laporan keungan.
• Pengungkapan kebijakan kecuali untuk perubahan kebijakan akuntansi
diatur dalam PSAK 1.
Penerapan PSAK 25:
1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan
Akuntansi
2. Akuntansi untuk
a. Perubahan kebijakan akuntansi,
Ruang Lingkup b. Perubahan estimasi akuntansi, dan
c. Koreksi kesalahan periode lalu.

Dampak pajak akibat koreksi kesalahan dan


penyesuaian retrospektif perubahan
kebijakan akuntansi diperlakukan dan
diungkapkan sesuai dengan PSAK 46:
Akuntansi Pajak Penghasilan.
Konsep Materialitas

Kelalaian untuk mencantumkan


Materialitas bergantung pada
atau kesalahan dalam mencatat
ukuran dan sifat dari kelalaian Ukuran atau sifat pos laporan
pos-pos laporan keuangan adalah
untuk mencantumkan atau keuangan, atau gabungan dari
material jika, baik secara sendiri
kesalahan dalam mencatat keduanya, dapat menjadi faktor
maupun bersama, dapat
tersebut dengan memperhatikan penentu.
memengaruhi keputusan ekonomi
kondisi terkait.
pengguna laporan keuangan.

Penilaian apakah suatu kelalaian-


Penilaian tersebut perlu
pencantuman atau kesalahan-
mempertimbangkan bagaimana
pencatatan dapat memengaruhi
pemakai yang dimaksud
keputusan ekonomi pemakai, dan
diperkirakan terpengaruh secara
menjadi material, memerlukan
rasional dalam pengambilan
pertimbangan karakteristik
keputusan ekonomi.
pemakai tersebut.
Kebijakan Akuntansi
Definisi:
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan
praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.
 Akan mempengaruhi pengakuan, pengukuran dan penyajian atas
elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban, pada
laporan keuangan.
Perubahan Kebijakan Akuntansi

Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan


tersebut:
• Dipersyaratkan oleh suatu PSAK
• Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal
dan lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya
terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas.
Penerapan Perubahan Kebijakan
Akuntansi
Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:
• Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan
awal suatu PSAK.
• Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan
secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara
retrospektif.

Penerapan retrospektif adalah penerapan kebijakan Penerapan Prospektif adalah suatu penerapan
akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan dampak perubahan kebijakan akuntansi baru untuk
kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah transaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang terjadi
diterapkan sejak awal transaksi. setelah tanggal perubahan kebijakan tersebut.
Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus


dapat menjelaskan

Pengakuan  Kapan dan kondisi seperti apa diakui

Pengukuran  Berapa banyak yang diakui

Penyajian  Bagaimana disajikannya di Laporan Keuangan


Estimasi Akuntansi

√ Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi


terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.

√ Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur


secara akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian
yang melekat pada aktivitas bisnis.

√ Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam


penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya.
Perubahan Estimasi Akuntansi

Perubahan
Perubahan estimasi
estimasi akuntansi
akuntansi adalah:
adalah:
 Penyesuaian
 Penyesuaian jumlah
jumlah tercatat
tercatat aset
aset atau
atau liabilitas,
liabilitas, atau
atau jumlah
jumlah pemakaian
pemakaian
periodik
periodik aset,
aset, yang
yang berasal
berasal dari
dari penilaian
penilaian status
status kini,
kini, dan
dan ekspektasi
ekspektasi
manfaat
manfaat masa
masa depan
depan dan
dan kewajiban
kewajiban yang
yang terkait
terkait dengan,
dengan, aset
aset dan
dan liabilitas.
liabilitas.
 Perubahan
 Perubahan estimasi
estimasi akuntansi
akuntansi dihasilkan
dihasilkan dari
dari informasi
informasi baru
baru atau
atau
perkembangan
perkembangan baru
baru dan,
dan,
 Oleh
 Oleh karena
karena itu,
itu, bukan
bukan dari
dari koreksi
koreksi kesalahan.
kesalahan.
Kesalahan

Kesalahan dapat timbul


dalam pengakuan, Laporan keuangan tidak Kesalahan periode tahun
pengukuran, penyajian sesuai dengan PSAK lalu.
atau pengungkapan (kesalahan material/ tidak
unsur-unsur laporan material).
keuangan.
Pengungkapan Koreksi Kesalahan
 Sifat kesalahan periode lalu;
 Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis:
 Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan
 LPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
 Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan
 Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu
tertentu, keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan
bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi.

… Laporan keuangan periode


berikutnya tidak perlu mengulang …
Penerapan Tidak Praktis
Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak
dapat menerapkannya setelah seluruh usaha rasional dilakukan.
Untuk suatu periode lalu tertentu, adalah tidak praktis untuk menerapkan
suatu perubahan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajikan
kembali secara retrospektif untuk mengoreksi kesalahan, jika:
√ dampak penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
tidak dapat ditentukan;
√ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
memerlukan asumsi mengenai maksud manajemen yang ada pada
periode lalu tersebut; atau
√ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
memerlukan estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin untuk
membedakan secara obyektif
PSAK 57
Provisi dan Kontijensi

KELOMPOK 3 :
1. Evlin Candra Rita
2. Rizka Mutiara P
PSAK 57 bertujuan untuk mengatur
• pengakuan dan pengukuran provisi,
kewajiban kontinjensi dan aset
PSAK 57 kontinjensi
• untuk memastikan informasi
Provisi dan memadai telah diungkapkan dalam
CaLK
Kontijensi • Agar para pengguna dapat
memahami sifat, waktu, dan jumlah
yang terkait dengan informasi
tersebut.
PSAK diterapkan oleh semua entitas dalam akuntansinya, kecuali
yang timbul dari:
1. kontrak eksekutori, kecuali jika kontrak tersebut bersifat onerous.

Pengecualian 2. hal-hal yang telah dicakup dalam PSAK lain.


Ex : 34, 46, 30, dll
Kontrak eksekutori : kontrak yang kedua belah pihak terkaitnya belum melaksanakan
kewajiban kontrak atau telah melaksanakan sebagian kewajiban mereka dengan proporsi
yang sama.

Provisi : liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti

Liabilitas : kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.

Definisi
Pengakuan Present
Obligation Probable Reliable

Provisi Past Event


Outflow Estimate
Present Obligation

Obligating Events

Constructive
Constructive
Legal
Legal Obligation
Obligation Obligation
Obligation

1. suatu kontrak (secara eksplisit


atau implisit) 1. berdasarkan praktik baku masa lalu
2. peraturan perundang- 2. menimbulkan ekspektasi kuat bahwa
undangan entitas akan melaksanakan tanggung
3. pelaksanaan produk hukum jawab tersebut.
lainnya.
Provisi diakui hanya bagi kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang terpisah dari tindakan entitas pada masa datang
(yaitu penyelenggaraan entitas pada masa datang).

“PSAK 57 Par 19”


1. kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa
lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi
atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada
masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam
kendali entitas
Kewajiban 2. kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa
Kontijensi masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
a. tidak terdapat kemungkinan besar entitas
mengeluarkan sumber daya yang mengan dung
manfaat ekonomis
b. jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur
secara andal.
aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
Contigent keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak

Assets terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan


yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.
Estimasi Terbaik Risiko dan Ketidakpastian
• Par 36 • Par 42

Nilai Kini Peristiwa Masa Depan

Pengukuran • Par 45 • Par 48

Rencana Pelepasan Aset


• Par 51
Nilai Tercatat

Provisi Tambahan

Pengungkapan
Jumlah yang Digunakan

Jumlah yang belum


Digunakan

Peningkatan
1. dilaporkan sebagai penyesuaian saldo
awal saldo laba
Transisi & 2. menyesuaikan saldo awal saldo laba
3. informasi komparatif
Tanggal Efektif 4. berlaku untuk periode laporan
keuangan tahunan yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 57 PSAK 57 Lama
Ruang lingkup Dihilangkan hal tersebut yang sebelumnya Kewajiban diestimasi dan
termasuk dalam PSAK 57 (2000). kontinjensi yang timbul dari
instrumen keuangan
Tidak berlaku untuk instrumen Instrumen keuangan (termasuk garansi)
Example text keuangan (termasuk garansi) yang masuk yang tidak
dalam ruang dicatat dengan nilai wajar.
lingkup PSAK 55.

Dihilangkan hal tersebut Kewajiban diestimasi, kewajiban


yang sebelumnya termasuk dalam PSAK 57 kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas
(2000). asuransi, pemegang
polis.

Ketentuan Dihilangkan Penjelasan ketentuan transisi


Transisi untuk perubahan akuntansi tidak
mengacu PSAK 25.
Lampiran Terdapat contoh Refund Tidak diatur
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai