Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“Analisis Kinerja Keuangan Empat Kebun Kelapa Sawit di Indonesia Dengan


Menggunakan Time Series dan Cross Section”

Dosen: Drs. Cholis Hidayati, MBA., Ak., CA.

Oleh:
1222000018 Mitha Anggraini
1222000027 Viviane Maharani
1222000056 Dewa Ayu Chittanirmala M
1222000076 Awalita Ariyani S

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................................................2
2.1 Laporan Keuangan...........................................................................................................................2
2.2 Analisis Laporan Keuangan.............................................................................................................2
2.3 Analisis Time Series........................................................................................................................3
2.4 Analisis Cross Section.....................................................................................................................3
2.5 Analisis Rasio Keuangan.................................................................................................................3
2.6 Metode Penelitian............................................................................................................................6
BAB III HASIL ANALISIS.........................................................................................................................7
3.1 Analisis Cross Section Pada Perusahaan Bidang Perkebunan.........................................................7
3.2 Analisis Time Series........................................................................................................................8
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................................20

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit memiliki nama latin (Elaeis guineensis Jacq) saat ini merupakan
salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor pertanian umumnya,
dan sektor perkebunan khususnya. Hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang
menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per
hektarnya di dunia. Tanaman kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat
menjadi andalan dimasa depan karena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan manusia. Kelapa
sawit memiliki arti penting bagi pembangunan nasional Indonesia. Selain menciptakan
kesempatan kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber devisa
negara.
Tanaman kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat menjadi
andalan dimasa depan karena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan manusia. Kelapa sawit
memiliki arti penting bagi pembangunan nasional Indonesia. Selain menciptakan kesempatan kerja
yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber devisa negara. Contoh
perusahaan kelapa sawit di Indonesia yaitu PT Sawit Sumbermas, PT Astra Agro Lestari, PT
Mahkota Group, PT Cisadane Sawit Raya. Perusahaan-perusahaan kelapa sawit tersebut akan
dibahas di makalah yang kami kerjakan berikut ini.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana perbandingan kinerja keuangan empat perusahaan kelapa sawit di Indonesia yaitu PT
Sawit Sumbermas, PT Astra Agro Lestari, PT Mahkota Group, PT Cisadane Sawit Raya, dengan
menggunakan Analisis time series dan Analisis cross section pada tahun 2019-2021?
1.3 Tujuan
Mengetahui perbandingan kinerja keuangan empat perusahaan kelapa sawit di Indonesia yaitu PT
Sawit Sumbermas, PT Astra Agro Lestari, PT Mahkota Group, PT Cisadane Sawit Raya, dengan
menggunakan Analisis time series dan Analisis cross section.

1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk para pemegang
sahamnya. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi
tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa mendatang. (menurut Ahmad
Rodoni dan Herni Ali).
Menurut Standar Akuntansi Keuangan atau SAK, laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, adanya laporan perubahan posisi
keuangan (arus kas, atau arus dana, catatan, dan laporan lain).

Komponen laporan keuangan menurut SAK antara lain adalah:


- Format laporan laba rugi, atau dikenal juga dengan laporan pendapatan adalah laporan yang
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam hal laba atau rugi bersih selama periode
tertentu.
- Neraca, juga dikenal dengan laporan posisi keuangan adalah laporan yang menunjukkan aset,
kewajiban dan ekuitas suatu perusahaan secara terperinci.
- Laporan arus kas, merupakan ringkasan dari sumber dan penggunaan kas perusahaan. Dengan
kata lain laporan ini akan menyajikan pergerakan uang tunai dan saldo bank suatu perusahaan
selama suatu periode.
- Laporan perubahan modal. Laporan perubahan modal atau juga dikenal sebagai laporan laba
menahan akan menjelaskan pergerakan ekuitas pemilik selama suatu periode.

2.2 Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harjito dan Martono (2011:51), Analisis laporankeuangan merupakan analisis mengenai
kondisi keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laba rugi. Analisis laporan keuangan
perlu dilakukan secara cermat denganmenggunakan metode dan teknik analisis yang tepat untuk
menghasilkankeputusan yang tepat. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangatbermanfaat bagi
berbagai pihak (stakeholders) seperti investor, kreditur,analis, konsultan keuangan, pialang,
pemerintah, dan pihak manajemensendiri.

2
2.3 Analisis Time Series

Analisis Time Series adalah analisis perbandingan data dengan data keuangan periode
sebelumnya (perbandingan dengan data historis). Forecasting digunakan untuk memproyeksikan
kondisi keuangan pada masa mendatang.

Dalam analisis data keuangan, analisis terhadap data historis diperlukan untuk melihat tren-
tren yang mungkin timbul. Kemudian kita bisa menganalisis apa yang terjadi dibalik tren-tren angka
tersebut. Data historis perusahaan sebaiknya juga dibandingkan dengan data historis industri untuk
melihat apakah tren suatu perusahaan bergerak relatif lebih baik terhadap tren industri. Ada tiga
pendekatan dalam analisis time series (Endah. 2014)

- Pendekatan Ekonomi
- Pendekatan Statistik
- Pendekatan Visual

2.4 Analisis Cross Section

Analisis Cross Section adalah perbandingan data keuangansuatu perusahaan dengan


perusahaan atau industri yang sejenis.Defenisi Industri sejenis adalah kesamaan dalam jenis bahan
baku atau supplier, kesamaan dari sisi permintaan dankesamaan dalam atribut keuangan.Analisis
Cross Section akan bermanfaat untuk melihat prestasi perusahaan relatif terhadap industri dan juga
bermanfaat dalammenentukan bonus bagi manajemen perusahaan. Apabila perusahaan memperoleh
untung di atas industri,manajemen perusahaan akan memperoleh bonus.

Industri yang bisa diperbandingkan padadasarnya mempunyai satu atau beberapa elemenyang sama
dengan perusahaan. Kesamaan tersebutantara lain :
• Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier
• Kesamaan dari sisi permintaan
• Kesamaan dalam atribut keuangan

2.5 Analisis Rasio Keuangan

3
Menurut Munawir (2010:64) Analisis rasio keuangan adalah: Analisis rasio keuangan adalah rasio
yang menggambarkan suatuhubungan atau pertimbangan (mathematical relationship) antarasuatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain, dengan menggunakanalat analisa berupa rasio yang menjelaskan
gambaran kepadapenganalisa tentang baik atau buruk keadaan keuangan perusahaanterutama apabila
angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.
Ada lima jenis rasio keuangan yang biasa digunakan untuk menilai kondisi keuangan dankinerja
perusahaan, sebagai berikut:
 Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo.

Rasio Lancar =

Quick Ratio =
 Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien sumber daya
perusahaan digunakan atau untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menjalankan
operasi sehari-hari.

- Rata-rata umur piutang =


rata-rata umur piutang adalah pengukuran efisiensi manajemen piutang perusahaan dan durasi
(waktu) yang diperlukan untuk melunasi piutang atau mengubah piutang menjadi kas.

- Perputaran Piutang =
Menurut Hery (2017:179) perputaran piutang adalah “Rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha akan berputar dalam satu periode atau berapa
lama (dalam hari) rata - rata penagihan piutang”.

- Perputaran Persediaan =
perputaran persediaan adalah rasio yang mencerminkan kecepatan persediaan yang ada di gudang
perusahaan terjual kepada konsumen atau pelanggan.

- Perputaran aktiva tetap =


Perputaran Aktiva Tetap adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan
penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

4
- Perputaran Total Aktiva =
perputaran Total Aset adalah yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
penjualan dari total asetnya dengan membandingkan penjualan bersih dengan total aset rata-rata.

 Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.

- Total Utang Terhadap Total Aset =


Total Utang Terhadap Total Aset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset
perusahaan dibiayai dengan utang, atau seberapa besar utang perusahaan mempengaruhi
pembiayaan asetnya.

- TIE =
Time Interest Earned adalah rasio yang digunakan untuk menghitung seberapa besar laba sebelum
bunga dan pajak yang tersedia untuk menutupi bunganya.

- Fixed Charge Coverage =


adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan dapat menutupi
pembayaran bunga dan sewa.

 Rasio Profitabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

- Profit Margin =
Adalah rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

- ROA =

5
ROA adalah singkatan dari Return on Assets yang berarti tingkat pengembalian aset. Teknik
analisis ini merupakan sebuah cara untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
profit karena pada rasio tersebut mewakilkan atas seluruh aktivitas perusahaan

- ROE =
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih berdasarkan modal saham tertentu.

 Rasio Pasar
rasio yang digunakan untuk mengukur nilai saham dan membandingkan harga pasar dengan
pesaing.

- PER (Price Earning Ratio) =


Adalah rasio yang digunakan untuk menilai harga saham berdasarkan kemammpuan perusahaan
dalam menghasilkan laba bersih per saham.

- Dividend Yield =
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dibagikan
oleh perusahaan kepada para pemegang saham.

- Rasio Pembayaran Dividen =


Adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar laba perusahaan yang dibagikan sebagai
dividen kepada para pemegang saham.

2.6 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena tidak menggunakan aplikasi
statistik seperti SPSS dst. Dan dengan cara menganalisa pertimbangan sendiri. Kemudian mendapat
sumber-sumber data yang didapat terkait dari website perusahaan PT. Cisadane Sawit Raya Tbk, PT.
Mahkota Group Tbk, PT. Astra Agro Lestari Tbk, PT Sawit Sumbermas Tbk. Serta dari website
idx.com.

6
7
BAB III
HASIL ANALISIS
3.1 Analisis Cross Section Pada Perusahaan Bidang Perkebunan

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk PT Mahkota Group Tbk PT Cisadane Sawit Raya Tbk
(SMSS) (ALL) (MGRO) (CSRA)
Rasio
Rata- Rata- Rata- Rata-
2021 2020 2019 2021 2020 2019 2022 2020 2019 2021 2020 2019
Rata Rata Rata Rata
Rasio Likuiditas
Rasio lancar 2,39 2,37 2,51 2,42 3,93 3,31 2,85 3,36 1.03 0,73 1,44 1,09 2,16 0,76 1,16 1,36
Rasio quick 2,15 2,15 2,31 2,20 2,67 2,10 1,59 2,12 0,48 0,51 1,25 0,75 2,07 0,69 1,01 1,26
Rasio Aktivitas
Rata-rata umur
46,86 55,64 31,00 44,50 6,88 14,86 7,71 9,82 22,12 33,18 18,11 24,47 21,04 38,45 34,19 31,23
piutang (hari)
Perputaran persediaan 8,50 7,03 8,89 8,14 6,48 7,32 7,75 7,18 24,17 10,10 31,46 21,91 15,58 17,24 12,08 14,97
Perputaran aktiva
2,09 1,62 1,35 1,69 1,16 0,86 0,78 0,93 8,9 0,47 0,76 3,38 0,76 0,51 0,42 0,56
tetap
Perputaran total aktiva 0,37 0,31 0,27 0,32 0,80 0,68 0,65 0,71 4,02 0,28 0,42 1,57 0,51 0,43 0,36 0,43
Rasio Solvabilitas
Rasio total utang ke
0,55 0,61 0,65 0,60 0,30 0,31 0,30 0,30 0,61 0,57 0,37 0,52 0,55 0,59 0,66 0,60
total aset
Times Interest Earned 125,43 69,98 11,74 69,05 46,39 28,68 21,87 32,31 1,65 0,83 1,20 1,23 5,57 2,41 1,75 3,24
Rasio Profitabilitas
Profit margin 29,3% 14,5% 0,4% 15% 8% 5% 1% 5% 1% 12% 1% 5% 29% 12% 6% 16%
ROA 11% 4,5% 0,1% 5% 7% 3% 1% 4% 4,9% 3,4% 6,6% 5% 12% 5% 2% 6%
ROE 85,2% 82,4% 80,6% 83% 10% 5% 1% 5% 25,25% 13,95% 2,02% 14% 127% 35% 18% 60%

8
Berdasarkan hasil analisis cross section di atas, dari keempat perusahaan yang bergerak
dalam sektor perkebunan, PT Sawit Sumbermas Sarana yang berada pada kondisi perusahaan
yang baik dan sehat. PT Sawit Sumbermas Sarana lebih likuid, efisien dan menguntungkan
dibandingkan dengan PT Astra Agro Lestari, PT Cisadane Raya dan PT Mahkota Group.

3.2 Analisis Time Series


3.2.1 Analisis Time Series Pada Rasio Likuiditas

Rasio Lancar rata-rata industry dihitung menggunakan rata-rata aritmatika:

9
¼ (2,42+3,36+1,09+1,36)=2,06

Terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren Rasio lancar dari tahun pertama
ke empat perusahaan berada di angka yang normal yaitu di atas angka satu yang seharusnya
namun pada tahun 2019 dari perusahaan PT Mahkota Group Tbk dan PT Cisadane Sawit
Raya berada di bawah angka satu yang berarti kurang baik untuk memenuhi hutang jangka
pendeknya . Namun, pada tahun terakhir kedua perusahaan tersebut dapat kembali
meningkatkan rasio lancarnya sehingga berada di atas angka satu yang seharusnya dan
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut bisa dikatakan cukup baik.

10
Rasio Quick rata-rata industry dihitung menggunakan rata-rata aritmatika:
¼(2,2+2,12+0,75+1,26)=1,58

Terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren Rasio Quick dari perusahaan PT
Sawit Sumbermas Sarana Tbk , PT Astra Agro Lestari Tbk menunjukkan rasio di atas angka
satu yang berarti perusahaan dalam kondisi sehat maka menunjukkan kemampuan
perusahaan yang baik dalam memenuhi kewajibannya dalam membayar hutang lancar. Pada
PT Cisadane Raya Tbk pada tahun 2020 berada di kategori tidak sehat, namun perusahaan
dapat meningkatkan kembali di tahun 2021 yang berada di atas angka satu. Namun, pada PT
Mahkota Group perusahaan berada di kondisi tidak sehat karena berada di bawah angka satu
maka menunjukkan kemampuan perusahaan yang kurang baik dalam memenuhi
kewajibannya dalam membayar utang lancar.

3.2.2 Analisis Time Series Pada Rasio Aktivitas

11
Rata-rata umur piutang dihitung menggunakan rata-rata aritmatika:
1/4(44,5+9,82+24,47+31,23)=27,50
Terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren rata-rata umur piutang dari keempat
perusahaan PT Sawit Sumbermas Sarana tergolong tinggi dibandingkan dengan kebijakan
kreditnya sehingga kemungkinan terjadi tidak kembalinya piutang yang lebih tinggi. Pada PT
Astra Agro Lestari Tbk dan PT Cisadane Raya Tbk berada di kategori normal. Sedangkan pada
PT Mahkota Group berada di kategori yang rendah.

12
Perputaran Persediaan dihitung dengan menggunakan rata-rata arirmatika:
¼(8,14+7,18+21,91+14,97)=13,05

Terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren perputaran persediaan pada PT Sawit
Sumbermas Sarana Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, dan PT Cisadane Tbk berada di kondisi
yang baik yang menandakan bahwa manajemen pengendalian pada ketiga perusahaan tersebut
berada dikondisi yang baik. Sedangka pada PT Mahkota Group Tbk perusahaan tersebut
mengalami fluktuasi yang signifikan hal ini menunjukkan bahwa manajemen pengendalian
perusahaan tersebut tidak berada dikondisi yang baik.

13
Perputaran aktiva tetap dihitung dengan menggunakan rata-rata aritmatika:

¼(1,69+0,93+3,38+0,56)=1,64

Terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren perputaran aktiva tetap pada PT Sawit
Sumbermas Sarana Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, dan PT Cisadane Tbk berada di kondisi
yang baik yang menandakan pengelolaan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan sangat efektif
dan efisien dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan pada PT Mahkota Group Tbk perusahaan
tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan ditahun 2021 , semakin tinggi perputaran
aktiva maka menunjukkan semakin efektif penggunaan aktiva pada perusahaan tersebut.

14
Perputaran total aktiva dihitung dengan menggunakan rata-rata aritmatika:
¼(0,32+0,71+1,57+0,43)=0,75
Sama seperti perputaran total aktiva, terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren
perputaran aktiva tetap pada PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, dan
PT Cisadane Tbk berada di kondisi yang stabil yang menandakan pengelolaan total aktiva yang
baik dalam menghasilkan laba. Sedangkan pada PT Mahkota Group Tbk perusahaan tersebut
mengalami kenaikan yang cukup signifikan ditahun 2021 , semakin tinggi perputaran total aktiva
maka menunjukkan bahwa PT. Mahkota Group semakin mengoptimalkan perputaran total aktiva
untuk menghasilkan penjualan sehingga dapat dikatakan dalam kondisi yang sehat.

3.2.3 Analisis Time Series Pada Rasio Solvabilitas

15
Total utang ke total asset dihitung dengan menggunakan aritmatika:

¼(0,6+0,3+0,52+0,6)=0,50

Terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren rasio total utang ke total aset perputaran
aktiva tetap pada PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, dan PT
Cisadane Tbk mengalami penurunan menandakan semakin rendahnya aset atau aktiva
perusahaan yang dibiayai oleh hutang sehingga penggunaan dana dari total dananya tidak terlalu
besar dan tingkat keamanan dananya menjadi semakin baik. pada PT Mahkota Group Tbk
perusahaan tersebut mengalami kenaikan artinya perusahaan tersebut berada dikondisi yang tidak
sehat.

Jika dibandingkan dengan DER rata-rata industri PT. Astra Argo Lestari Tbk lebih baik daripada
ketiga perusahaan lainnya karena rasio nya lebih rendah dari DER ratarata industri hal ini berarti

16
bahwa perusahaan tersebut dalam kondisi baik karena semakin sedikit aset yang dibiayai oleh
hutangnya. Sedankan PT. Mahkota Grup,PT. Sawit Sumbermas Sarana , dan PT Cisadane rasio
nya masih diatas DER rata-rata industri hal ini menunjukkan ketiga perusahaan ini masih dalam
kondisi kurang baik karena dapat dilihat aset yang dibiayai oleh hutangnya masih banyak.

Times Interest Earned dihitung dengan menggunakan aritmatika:


¼(69,05+32,31+1,23+3,24)=26,45
Terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren times interest earned pada keempat
perusahaan tersebut mengalami kenaikan, terutama pada PT Sawit Sumbermas Sarana yang
mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Yang artinya perusahaan berada di situasi yang

17
aman dan sehat karena kemampuan laba sebelum pajak untuk membayar bunga nya semakin
tinggi.

3.2.4 Analisis Time Series pada Rasio Profitabilitas

Profit margin dihitung dengan menggunakan rata-rata aritmatika:

¼(15+5+5+16)=10,25

Terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren profit margin pada PT Sawit
Sumbermas Sarana Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, dan PT Cisadane Tbk mengalami kenaikan
menandakan perusahaan menunjukkan tingkat penjualan yang tinggi dan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada penjualan tertentu sehingga menunjukkan

18
manajemen perusahaan yang efisien. Pada PT Mahkota Group Tbk perusahaan tersebut
mengalami penurunan artinya perusahaan tersebut berada dikondisi yang tidak sehat dalam
menghasilkan laba.

ROA dihitung dengan menggunakan rata-rata aritmatika:


1/4(5+4+5+6)=5

Terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren ROA pada keempat perusahaan tersebut
mengalami kenaikan , walaupun pada tahun 2020 PT Mahkota Group mengalami penurunan,
namun perusahaan tersebut berhasil menaikkan kembali sehingga menunjukkan efisiensi dalam
memanajemen aset dari ke empat perusahaan tersebut.

19
ROE dihitung dengan menggunakan rata-rata aritmatika:
1/4(83+5+14+60)=40,5

Terlihat dari grafik di atas menunjukkan bahwa tren ROE pada keempat perusahaan tersebut
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi dari keempat
perusahaan dalam menggunakan modalnya sangat baik.

20
BAB IV
PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian untuk penilaian kinerja dengan menggunakan analisis rasio
keuangan yaitu analisis rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan
analisis time series tiap rasio pada perusahaan PT. Cisadane Sawit Raya Tbk, PT. Mahkota
Group Tbk, PT. Astra Agro Lestari Tbk, PT Sawit Sumber mas Tbk. yang merupakan sampel
dalam penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Kinerja perusahaan PT. Cisadane Sawit Raya Tbk, PT. Mahkota Group Tbk, PT. Astra Agro
Lestari Tbk, PT Sawit Sumber mas Tbk. berdasarkan hasil perhitungan analisis Rasio
Likuiditas dapat dikatakan baik karena perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam
melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang
besar dimiliki perusahaan. Perbaikan tingkat likuiditas disebabkan karena adanya penurunan
kewajiban lancar terutama penurunan pinjaman jangka pendek. Walaupun di tahun 2020 ada
penurunan namun selisih penurunan tidak banyak dan kondisi perusahaan cukup baik.
2. Kinerja perusahaan PT. Cisadane Sawit Raya Tbk, PT. Mahkota Group Tbk, PT. Astra Agro
Lestari Tbk, PT Sawit Sumber mas Tbk. berdasarkan analisis rasio solvabilitas baik
walaupun terjadi penurunan dan peningkatan tetapi kondisi keuangan masih
menggambarkan komposisi total aktiva dan total modal lebih besar daripada total kewajiban,
sehingga perusahaan mampu membiayai kewajiban.
3. Kinerja perusahaan PT. Cisadane Sawit Raya Tbk, PT. Mahkota Group Tbk, PT. Astra Agro
Lestari Tbk, PT Sawit Sumber mas Tbk. berdasarkan analisis rasio profitabilitas sudah baik.
Hanya saja ditahun 2020 nilainya menurun sehingga lebih buruk dari tahun sebelumnya dan
berikutnya, tetapi perusahaan masih mampu menurunkan biaya dan meningkatkan
pendapatan yang dan mampu dalam mengelola modal yang diinvestasikan dalam seluruh
aktiva untuk menghasilkan laba. Peningkatan ini disebabkan oleh kemampuan untuk
menggunakan modal sendiri dengan baik sehingga mengalami peningkatan laba yang
dihasilkan perusahaan.

21
4. Secara umum dilihat dari ketiga rasio keuangan tersebut, perusahaan dapat menjalankan
tugasnya secara efektif dan efisiensi karena rasio-rasio yang menunjukkan meningkatnya
kinerja-kinerja perusahaan dalam mengelola sumber dana yang dimilikinya.

22

Anda mungkin juga menyukai