Anda di halaman 1dari 34

Pelaporan Korporat

PENDAPATAN, KEBIJAKAN AKUNTANSI,


PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI DAN
KESALAHAN, SERTA PAJAK PENGHASILAN

Presented by Kelompok 6
Meet
The Group

Adi Dhani Irma Ratna


rning Objective
Lea
Pendapatan
PSAK 23 ansi dan
stimasi akunt
n akuntansi, perubahan e
kebijaka
PSAK 25 kesalahan

Pajak Penghasilan
PSAK 46
PSAK 24
Pendapatan
Definisi

Nilai wajar adalah jumlah Pendapatan adalah arus kas


dimana suatu aset dapat masuk bruto dari manfaat
dipertukarkan atau ekonomi yang timbul
suatuliabilitas diselesaikan dariaktivitas normal
antara pihak yang memahami perusahaan selama suatu
dan berkeinginan periode bila arus masuk
untukmelakukan transaksi tersebut mengakibatkan
wajar (arm’s length kenaikan ekuitas, yang tidak
transaction). berasal dari kontribusi
penanam modal.

Pengukuran Pendapatan

Entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan


nilai wajar atas pembayaranyang diterima atau
masih harus diterima. Nilai wajar tersebut tidak
termasukjumlah diskon penjualan dan potongan
volume.

Identifikasi
Transaksi
Pendapatan
Entitas umumnya menerapkan kriteria
pengukuran pendapatan. Namun,
entitas dapat menerapkan kriteria
pengakuan yang berbeda pada detiap
komponen yang dapat di
identifikasikan dari suatu transaksi
tunggal jika hal ini diperlukan
untukmerefleksikan substansi dari
transaksi
Penjualan Barang
Entitas harus mengakui pendapatan dari suatu penjualan
barang jika semua kondisi berikut terpenuhi:
1. Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang
signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli.
2. Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik
keterlibatan manajerial sampai kepada tingkat
dimana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan
maupun kontrol efek aas barang yang terjual.
3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
4. Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang
berhubungan dengan transaksiakan mengalir masuk
kedalam entitas, dan
5. Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan
dengan transaksi dapat diukursecara andal.
Penjualan Jasa
Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal jika
seluruh kondisi berikut inidipenuhi:
1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
2. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan
dengan transaksi tersebutdapat diperoleh entitas;
3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada
tanggal neraca dapat diukurdengan andal; dan
4. Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya
menyelesaikan transaksi tersebutdapat diukur
dengan andal.
Bunga, Royalti, dan Dividen
Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak
lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen diakui atas
dasar yang dijelaskan dalam paragraf 30, jika:
Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi tersebut akan diperoleh entitas; dan
Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:
Bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif
seperti yang dijelaskan di PSAK 55 (revisi2006): Instrumen
keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Royalti diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi
perjanjian yang relevan; dan
Dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran ditetapkan.
Pengungkapan
Entitas mengungkapkan:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan, termasuk metode yangdigunakan untuk
menentukan tingkat penyelesaian transaksi yang melibatkan
pemberian jasa;
2. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang
diakui selama periode tersebut, termasukpendapatan yang
berasal dari:
Penjualan barang;
Penjualan jasa;
Bunga;
Royalti;
Dividen
3. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau
jasa yang tercakup dalam setiapkategori signifikan dari
pendapatan.
PSAK 25
Kebijakan akuntansi,
perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan
ija k a n a k u n t a n s i
eb
K dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yarnagn
prinsip, dan penyajian lapo
ntitas dalam penyusunan
diterapkan e
keuangan.

r io d e s e b e l u m n y a
Kesalah a n p e mencatat, dalam laporan
n, dan kesala han dalam
n t uk mmka
e nc antu dari a y a ng tim bul
kelalaian u p e riode seb elum ny
tu k satu a t au leb ih i an dal
g a n e n tit as un a an , in f o rm a s
keuan
, a t au k e s ala ha n penggun
a lan u n t uk m e n gg unakan tu k p er iod e te rs ebut
kegag p or an keu angan un
t ika penyeles a ian la
yan g T ers ed ia k e
Pemilihan Dan Penerapan
Kebijakan Akuntansi

Ketika suatu PSAK secara Dalam hal tidak ada PSAK yang
spesifik berlaku untuk suatu secara spesifik berlaku untuk
transaksi, peristiwa atau transaksi, peristiwa atau kondisi
kondisi lain, kebijakan lain, maka manajemen
akuntansi yang diterapkan menggunakan pertimbangannya
untuk pos tersebut dalam mengembangkan dan
menggunakan PSAK tersebut. menerapkan suatu kebijakan
akuntansi.
Konsistensi Kebijakan
Akuntansi
Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akunansi secara
konsisten untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang
serupa, kecuali suatu PSAK secara spesifik mengatur atau
mengizinkan pengelompokan pos-pos dengan kebijakan
akuntansi yang berbeda adalah hal yang tepat.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika
perubahan tersebut:

1. Disyaratkan oleh suatu PSAK; atau


2. Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan
informasi yang andal dan lebih relevan tentang
dampak transaksi, peristiwa, atau kondisi lainnya
terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, atau
arus kas entitas.
Penerapan Retrospektif
Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara
retrospektif, maka entitas menyesuaikan saldo awal setiap
komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian
paling awal dan jumlah komparatif lainnya diungkapkan
untuk setiap periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi
baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya.
Pengungkapan Kebijakan
Akuntansi

Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;


Alasan kenapa penerapan kebijakan akuntansi baru
memberikan informasi yang andal dan lebih relevan;
Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian
(sepanjang praktis) jumlah penyesuaian;
Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periode-periode
sebelum periode-periode tersebut disajikan
Jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode
tertentu, atau untuk periode-periode sebelum periode-
periode tersebut disajikan, keadaan yang membuat
keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak
kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan.

PSAK 25
Kebijakan akuntansi,
perubahan estimasi
akuntansi dan kesalahan
Estimasi Akuntansi

Estimasi Akuntansi adalah


suatu penaksiran atas suatu Contoh:
jumlah moneter ketika metode

pengukuran yang akrual tidak 1.Perkiraan Piutang Tak


tersedia. Tertagih;
Beberapa unsur laporan 2.Perkiraan Nilai Stok Produk
keuangan tidak dapat diukur Setengah Jadi.
secara tepat, namun hanya

dapat diestimasi.

PERUBAHAN ESTIMASI
AKUNTANSI

PENYEBAB PERUBAHAN ESTIMASI DAMPAK PERUBAHAN ESTIMASI


AKUNTANSI: AKUNTANSI:

Adanya ketidakpastian yang melekat Periode perubahan, jika dampak


dalam aktivitas bisnis; perubahan hanya pada periode itu;
Banyak pos dalam laporan keuangan atau
tidak dapat diukur dengan tepat tetapi Periode perubahan dan periode
hanya diestimasi mendatang, jika perubahan
berdampak pada keduanya.
PERUBAHAN ESTIMASI
AKUNTANSI

PENGAKUAN: PENGUNGKAPAN:
Sepanjang perubahan estimasi akuntansi Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah
mengakibatkan perubahan aset dan perubahan estimasi akuntansi yang
liabilitas, atau terkait dengan suatu pos berdampak pada periode berjalan atau
ekuitas, perubahan estimasi akuntansi diperkirakan akan berdampak pada periode
tersebut diakui dengan menyesuaikan mendatang, kecuali untuk pengungkapan
jumlah tercatat pos aset, liabilitas, atau dampak pada periode mendatang ketika
ekuitas yang terkait pada periode tidak praktis untuk mengestimasi dampak
perubahan. tersebut. Jika jumlah dampak pada

periode mendatang tidak diungkapkan
karena estimasinya tidak praktis, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut.
KESALAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
Entitas mengoreksi kesalahan material periode sebelumnya
secara retrospektif pada laporan keuangan yang
diterbitkan setelah ditemukannya kesalahan dengan:

Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode


sebelumnya yang disajikan dimana kesalahan terjadi;
atau
Jika kesalahan terjadi sebelum periode sajian paling
awal, maka menyajikan kembali saldo awal aset,
laibilitas, dan ekuitas untuk periode sebelumnya
sajian paling awal.
PENGUNGKAPAN KESALAHAN PERIODE LALU
Untuk mengungkapkan kesalahan periode sebelumnya, entitas
mengungkapkan hal-hal berikut:

Sifat dari kesalahan periode sebelumnya;


Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis untuk
setiap pos- pos laporan keuangan yang terpengaruh dan laba per
saham dasar dan dilusian, jika PSAK 56 : Laba Per Saham diterapkan
atas entitas;
Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal;
Jika penyajian kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode
sebelumnya tertentu, keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu
dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi.

Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang


pengungkapan ini.
PSAK 46
Pajak Penghasilan
Pendahuluan

DEFINISI KAITAN DENGAN PAJAK KONSEP


PSAK yang mengatur bagaimana entitas Dalam PSAK 46 pengertian Pajak PSAK 46 menggunakan konsep akrual dalam
melaporan pajak penghasilan dalam Penghasilan adalah pajak yang dihitung mengakui beba, aset dan kewajiban
laporan keuangan baik dalam laporan posisi berdasarkan peraturan perpajakan dan perpajakan
keuangan maupun dalam laporan laba rugi pajak ini dikenakan atas laba kena pajak

dan penghasilan komprehensif lain entitas



PSAK 16 VS PSAK 46
PSAK 16

Menghitung pajak penghasilannya dengan


menyajikan selisih efek perhitungan tersebut dari
Pajak Penghasilan yang terutang menurut
ketentuan perpajakan sebagai akibat
adanyaperbedaan waktu pengakuan pendapatan
dan beban (untuk tujuan akuntansi dan pajak)
didalam neraca sebagai ”Pajak Penghasilan yang
Ditangguhkan”.
Melakukan perhitungan secara akuntansi dan
secara pajak, adapaun selisih antara kedua
metode tersebut tidak akan disajikan dalam neraca.
PSAK 16 VS PSAK 46
PSAK 46

Mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada


periode berjalan dan periode mendatang untuk
Pemulihan nilai tercatat aktiva dan pelunasan nilai
tercatat kewajiban yang disajikan di dalam neraca
serta Transaksi atau kejadian lain dalam periode
berjalan yang diakui dan disajikan di dalam laporan
komersial perusahaan.
Pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal dari
sisa kerugian yang belum dikompesasikan, penyajian
pajak penghasilan di dalam laporan keuangan
komersial dan pengungkapan informasi yang
berhubungan dengan pajak penghasilan.
PRINSIP DASAR
Pajak penghasilan tahun berjalan yang kurang bayar atau terutang
diakui sebagai Kewajiban Pajak Kini (Hutang Pajak) sedangkan yang
lebih dibayar disebut Aktiva Pajak Kini (Piutang Pajak)
Konsekuensi pajak peiode mendatang yang dapat didistribusikan
dengan perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai Kewajiban
Pajak Tangguhan, sedangkan efek perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan dan sisa kerugin yang belum dikompensasikan diakui
sebagai Aktiva Pajak Tangguhan.
Pengukuran kewajiban dan aktiva pajak didasarkan pada peraturan
pajak yang berlaku
Penilaian kembali Aktiva Pajak Tangguhan harus dilakukan pada
setiap tanggal neraca, terkait dengan kemungkinan dapat atau
tidaknya pemulihan aktiva pajak direalisasikan dalam periode
mendatang
Temporary Different
Penyebab
DEFINISI

1. Adanya penghasilan dan/atau beban yang
perbedaan antara dasar harus diakui untuk penghitungan laba fiskal
pengenaan pajak (DPP) dari dan untuk penghitungan laba akuntansinya
dalam periode yang berbeda
suatu aktiva atau kewajiban 2. Bagian dari biaya perolehan dalam suatu
(Fiskal) dengan nilai tercatat penggabungan usaha, yang secara substansi
aktiva dan kewajiban tersebut merupakan suatu akuisisi, dialokasi kepada
aktiva atau kewajiban tertentu berdasar nilai
(Komersial) wajarnya dan penyesuaian atau perlakuan
akuntansi demikian tidak diperkenankan oleh
peraturan perpajakan.
3. Goodwill atau goodwill negatif yang timbul
dalam konsolidasi
4. Perbedaan nilai tercatat dengan dasar
pengenaan pajak dari suatu aktiva atau
kewajiban pada saat pengakuan awalnya.

Pengakuan dan Pengukuran


Pajak Penghasilan

AKTIVA KEWAJIBAN
jumlah yang dapat dikurangkan untuk nilai tercatat dari kewajiban terkait
tujuan fiskal dengan kata lain dapat dikurangi dengan setiap jumlah yang
diperlakukan sebagai biaya fiskal terhadap dapatdikurangkan dari penghasilan bruto
setiap manfaat ekonomi kena pajak yang atau diperlakukan sebagai biaya
akan diterima atau diperoleh perusahaan periodemendatang
sebagai wajib pajak pada saat pemulihan
nilai tercatat aktiva terkait

Pengungkapan Pajak
Penghasilan
a. Unsur unsur utama penghasilan dan biaya fiskal yang meliputi:
1. Penghasilan dan biaya fiskal tahun berjalan
2. Penyesuaian yang diakui pada periode berjalan atas pajak kini yang berasal dari
periode sebelumnya
3. Penghasilan atau beban pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan
sementara maupun realisasinya
4. Penghasilan atau beban pajak tangguhan yang beasal dari perubahan tarif atau
peraturan perpajakan
5. Manfaat dari rugi fiskal atau perbedaan sementara periode sebelumnya yang
belum diakui yang dapat diperlakukan sebagai pengurang beban pajak kini
6. Manfaat dari rugi fiskal atau perbedaan sementara periode sebelumnya yang
belum diakui yang dapat diperlakukan sebagai pengurang beban pajak tangguhan
7. Beban pajak tangguhan yang berasal dari penurunan nilai atau pembatalan
penurunan periode sebelumnya atas aktiva pajak tanguhan
b. Jumlah pajak kini dan pajak tangguhan yang berasal dari transaksi yang
dibebenkan atau dikreditkan langsung kerekening ekuitas
c. Penghasilan dan biaya fiskal yang berasal dari pos luar biasa yang diakui dalam
periode berjalan
Pengungkapan Pajak
Penghasilan (cont)
d. Hubungan antara beban pajak penghasilan dengan laba akuntansi dalam salah
satu atau kedua bentuk berikut ini:
1. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba
akuntansi dengan tarif yang berlaku
2. Rekonsiliasi antara tarif pajak efektif dan tarif pajak yang berlaku
e. Efek perubahan tarif pajak dalam tahun berjalan dengan perbandingannya dengan
tarif pajak yang berlaku pada periode sebelumnya, jika ada.
f. Jumlah perbedaan sementara yang boleh dikurangkan dan sisa kerugian yang
masih dapat dikompensasi dalam periode mendatang yang tidak diakui sebagai aktiva
pajak tangguhan
g. Jumlah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan di dalam neraca dan
jumlah beban atau penghasilan pajak tangguhan yang disajikan di dalam laporan
laba rugi; untuk setiap kelompok perbedaan sementara dan setiap kelompok rugi
yang dapat dikompensasi dalam periode mendatang.
h. Beban pajak dari operasi yang tidak dilanjutkan atau penghentian segmen
i. Sifat bukti yang mendukung pengakuan dan penyajian aktiva pajak tangguhan
Thank
You!
Jalan-jalan ke Suka bumi
Sekalian mampir ke rumah Asih
Demikian presentasi kami
Cukup sekian, terima kasih :)

Anda mungkin juga menyukai