Anda di halaman 1dari 4

PELAPORAN KORPORAT

RANGKUMAN MATA KULIAH


BAB 2: KONSEP
DAN STANDAR AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI
KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI

Disusun oleh:
Ratna Wulandari (A0142120015)

PROGRAM STUDI PROFESI AKUNTANSI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
Learning objective:
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri;
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama;
PSAK 22: Kombinasi Bisnis;
PSAK 38: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali;
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran;
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian; dan
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain.

1. Pengertian Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis merupakan suatu transaksi yang mana suatu entitas, sebagai
pengakuisisi, memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis, yang disebut
sebagai pihak diakuisisi. Sedangkan bisnis sendiri adalah suatu rangkaian terintegrasi
atas aktivitas dan aset yang dikelola dan diarahkan dengan tujuan memberikan hasil
dalam bentuk dividen atau manfaat ekonomik lainnya secara langsung kepada pemilik,
anggota atau pelaku lainnya.

2. Bentuk Kombinasi Bisnis

A. Merger
1) Aset bersih dari satu atau lebih bisnis (entitas), sebagai yang diakuisisi,
digabungkan ke pihak akuisisi secara hukum;
2) Aset bersih dari seluruh entutas yang bergabung mengalihkan aset netonya ke
entitas baru yang terbentuk secara hukum.

B. Akuisisi
Kombinasi bisnis yang mana satu entitas (pengakuisisi) memperoleh kepentingan
ekuitas entitas lain (yang diakuisisi). Setelah kombinasi bisnis, entitas oengakuisisi
yang memperoleh kepentingan (controlling interest) disebut induk perusahaan,
dan entitas yang diakuisisi sebagai anak perusahaan. Jika perolehan kepentingan
ekuitas induk perusahaan tidak 100%, maka kepentingan ekuitas di anak
perusahaan yang tidak dimiliki oleh induk disebut kepentingan nonpengendali.

3. Kombinasi Bisnis Entitas Tidak Sepengendali


a. Metode Akuisisi
Entitas mencatat terjadinya kombinasi bisnis antara entitas tidak sepengendali dengan
menerapkan metode akuisisi. Berdasarkan PSAK 22 par 05 mensyaratkan untuk:
1) Menentukan pihak pengakuisisi
Pihak pengakuisisi adalah entitas yang memperoleh pengendalian. Pihak pengakuisisi
umumnya adalah entitas yang:
- Mengalihkan kas atau aset lain atau menimbulkan liabilitas.
- Menerbitkan ekuitas.
2) Menentukan tanggal akuisisi
Tanggal akuisisi yaitu tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas pihak
yang diakuisisi. Tanggal pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh
aset dan mengambil-alih liabilitas pihak yang diakuisisi, yaitu tanggal penutupan.
3) Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi, liabilitas yang diambil alih dan
kepentingan nonpengendali yang timbul
Entitas pengakuisisi mengakui aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih sebesar
nilai wajar saat tanggal akuisisi. Selanjutnya entitas pengakuisisi mengukur dan mencatat
aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dan instrumen ekuitas yang diterbitkan
dalam kombinasi bisnis sesuai SAK yang dapat diterapkan.
Kepentingan non pengendali merupakan kepentingan ekuitas entitas anak yang tidak
dimiliki oleh induk perusahaan. Berdasarkan PSAK 22 par 19, pada tanggal akuisisi entitas
pengakuisisi mengukur kepentingan non pengendali pada nilai wajar atau bagian
proporsional dari aset neto teridentifikasi yang diakui dari entitas diakuisisi.
4) Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.

b. Goodwill dan Pembelian dengan Diskon (Bargain Purchase)


Transaksi kombinasi bisnis dapat menimbulkan goodwill atau bargain purchase.
Berdasarkan PSAK 22 lampiran A, goodwill merupakan aset yang berupa manfaat ekonomi
masa depan, yang timbul dari aset lain saat terjadinya kombinasi bisnis dan tidak dapat
diidentifikasi secara individual dan diakui secara terpisah. Nilai goodwillI terdiri dari
gabungan:
- Nilai wajar imbalan yang dialihkan oleh entitas pengakuisisi;
- Jumlah kepentingan non pengendali; dan
- Nilai wajar kepentingan ekuitas yang telah sebelumnya dimiliki oleh entitas pengakuisisi
di entitas yang diakuisisi, jika terjadi kombinasi bisnis bertahap lebih besar dari nilai wajar
neto aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
Jika nilai gabungan di atas lebih kecil dari nilai wajar neto aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alik maka entitas pengakuisisi akan mengakui keuntungan
dari pembelian dengan diskon (barai purchase).
Pengukuran goodwiil setelah akuisisi mengikuti ketentuan PSAK 19: Aset Tak Berwujud.
Goodwill tidak diamortisasi, namun dievaluasi secara rutin kemungkinan mengalami
penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai.

4. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Berdasarkan PSAK 38 par 04 menyatakan bahwa kombinasi bisnis entitas sepengendali


merupakan kombinasi bisnis antara bisnis (entitas) yang sebelum dan sesudah kombinasi bisnis
dikendalikan oleh pihak yang sama dan pengendaliannya tidak bersifat sementara. Transaksi
kombinasi bisnis ini menggunakan metode penyatuan kepemilikan berdasarkan jumlah
tercatat, karena tidak adanya perubahan substansi ekonomi kepemilikan bisnis setelah transaksi
kombinasi bisnis ini.

Referensi:
IAI. 2015. Pelaporan Korporat.Jakarta: IAI
Kieso, Weygandt, Warfield, 2018., 3th Edition. Singapore

Anda mungkin juga menyukai