Anda di halaman 1dari 5

PELAPORAN KORPORAT

RANGKUMAN MATA KULIAH


BAB 5: Akuntansi Imbalan Kerja (Employee Benefit)

Disusun oleh:
Ratna Wulandari (A0142120015)

PROGRAM STUDI PROFESI AKUNTANSI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
Learning objective:
1. Overview perubahan
2. Tujuan dan ruang lingkup
3. Imbalan jangka pendek
4. Imbalan pasca kerja
a. Program iuran pasti
b. Program imbalan pasti
5. Imbalan jangka panjang lainnya
6. Pesangon pemutusan kontrak kerja/ PKK

1. Overview Perubahan
PSAK 24 (Revisi 2010) mengatur akuntansi imbalan kerja untuk entitas pemberi kerja.
PSAK 24 (Revisi 2010) merevisi PSAK 24 sebelumnya mengenai Imbalan Kerja yang
dikeluarkan tahun 2004. PSAK 24 (Revisi 2010) diadopsi dari IAS 19 versi 1 Januari 2009.
Perubahan PSAK 24 (2010):
a. Lingkup: tidak termasuk imbalan berbasis ekuitas PSAK 53
b. Program multipemberi kerja manfaat pasti yang ada perjanjian kontraktual bagaimana
mendistribusi surplus/defisit
c. Persyaratan dari program dimana risiko dan imbalan dibagi antara entitas dalam
pengendalian bersama
d. Adanya pilihan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial, dengan koridor dan
tidak dengan koridor
e. Penjelasan lebih rinci tentang Program jaminan sosial
f. Persyaratan pengungkapan yang lebih banyak terutama program imbalan pasti
2. Tujuan dan Ruang Lingkup
PSAK 24 Imbalan Kerja mengatur akuntansi dan pengungkapan oleh pemberi kerja
(entitas) untuk imbalan kerja. Pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui:
• Liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja
yang akan dibayarkan di masa depan; dan
• Beban jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang
diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
Ruang lingkup imbalan kerja adalah sebagai berikut:

3. Imbalan Kerja Jangka Pendek


Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja yang Jatuh tempo dalam waktu 12 bulan
setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa. Imbalan kerja jangka
pendek terdiri dari upah atau gaji dan iuran jaminan, cuti berimbalan jangka pendek, uang
bagi laba dan utang bonus, imbalan non moneter. Ketika pekerja telah memberian jasanya,
entitas harus mengakui imbalan kerja jangka pendek sebagai liabilitas stelah dikurangi
yang telah dibayar beban dibayar dimuka jika terjadi kelebihan pembayaran, atau diakui
sebagai beban atau pernyataan lain membolehkan sebagai biaya perolehan. Imbalan kerja
jangka pendek untuk manajemen kunci sesuai dengan PSAK 7.

4. Imbalan Pascakerja
Imbalan pascakerja meliputi tunjangan purnakarya seperti pensiun dan imbalan pascakerja
lain seperti asuransi jiwa pascakerja dan tunjangan kesehatan pascakerja. Program imbalan
pascakerja dapat diklasifi kasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti,
bergantung pada substansi ekonomis dari setiap program tersebut.
a. Program iuran pasti
Kewajiban hukum terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai iuran yang terpisah.
Kewajiban sebesar jumlah yang harus dibayarkan pada periode tersebut. Risiko aktuaria
ditanggung pekerja.
b. Program manfaat pasti
Perusahaan wajib menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja maupun mantan
pekerja. Resiko investasi dan aktuaria menjadi tanggungan perusahaan.

5. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya


a. Cuti berimbalan jangka panjang
b. Imbalan hari raya atau imbalan jasa jangka panjang lainnya
c. Imbalan cacat permanen
d. Utang bagi laba dan bonus yang dibayar 12 bulan atau lebih setelah akhir periode
pelaporan saat pekerja memberikan jasanya.
e. Kompensasi ditangguhkan yang dibayar 12 bulan atau lebih sesudah akhir dari periode
pelaporan saat jasa diberikan.

6. Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK)


Seluruh Entitas harus mengakui pesangon PKK sebagai liabilitas dan beban jika, dan hanya
jika, entitas berkomitmen untuk memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum
tanggal pensiun normal; atau menyediakan pesangon PKK bagi pekerja yang menerima
penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Entitas berkomitmen melakukan PKK jika,
dan hanya jika entitas memiliki rencana formal terinci untuk melakukan PKK, dan secara
realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan.
Referensi:
IAI. 2015. Pelaporan Korporat.Jakarta: IAI
Kieso, Weygandt, Warfield, 2018., 3th Edition. Singapore

Anda mungkin juga menyukai