Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Disusun Oleh :
Dianing Widya
Dio Rizka
2. Imbalan pascakerja,
a. Definisi imbalan pascakerja
adalah imbalan kerja (selain pesangon dan imbalan kerja jangka
pendek) yang terutang setelah pekerja menyelesaikan kontrak
kerja. Imbalan pascakerja mencakup pos-pos Imbalan purnakarya (yaitu
pensiun dan pembayaran sekaligus atas purnakarya), Imbalan pascakerja
lain, seperti asuransi jiwa pascakerja dan fasilitas pelayanan
kesehatan pascakerja.
Pengaturan dimana enitas memberikan imbalan pascakerja
merupakan program imbalan pascakerja. Entitas menerapkan pernyataan
ini untuk semua jenis program, dengan atau tanpa melibatkan pendirian
sebuah entitas terpisah untuk menerima iuran dan membayar
imbalan. Program imbalan pascakerja diklasifikasikan sebagai program
iuran pasti atau program imbalan pasti, bergantung pasa substansi
ekonomi dari syarat dan ketentuan pokok dari program tersebut. Dalam
iuran pasti Terdapat dua program imbalan pascakerja dalam PSAK 24
Revisi 2015:
- Program Iuran Pasti, dalam program iuran pasti, kewajiban hukum
atau kewajiban konstruktif entitas terbatas pada jumlah yang
disepakati sebagai iuran kepada dana. Jadi, jumlah imbalan
pascakerja yang diterima pekerja ditentukan berdasarkan jumlah
iuran yang dibayarkan entitas (dan mungkin juga oleh pekerja)
kepada program imbalan pascakerja atau perusahaan asuransi,
ditambah dengan hasil investasi dari iuran tersebut. Akibatnya,
risiko aktuaria (imbalan lebih kecil dari yang diharapkan) dan
risiko investasi (aset yang diinvestasikan tidak cukup untuk
memenuhi imbalan yang diharapkan) secara substansi ditanggung
pekerja.
- Program Imbalan Pasti, adalah program imbalan pascakerjayang
bukan merupakan program iuran pasti (PSAK 24, 2015: 08).
Dalam program imbalan pasti Kewajiban entitas adalah
menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja yang ada
saat ini maupun mantan pekerja; dan Risiko aktuaria (biayauntuk
imbalan lebih besar dari yang diharapkan) dan risiko investasi
secara substansi ditanggung entitas. Jika pengalaman aktuaria
atau investasi lebih buruk dari yang diharapkan, maka kewajiban
entitas meningkat.
7. Program Iuran Pasti
Pengukuran imbalan pascakerja yaitu, jika pekerja telah memberikan
jasa kepada entitas selama suatu periode, maka entitas mengakui iuran
terutang kepada program iuran pasti atas jasa pekerja sebagai liabilitas
(beban terakru), setelah dikurangi dengan iuran yang telah dibayar.
Jika iuran tersebut melebihi iuran terutang jasa sebelum akhir
periode pelaporan, maka entitas mengakui kelebihan tersebut sebagai
aset (beban dibayar dimuka) sepanjang kelebihan tersebut akan
mengurangi pembayaran iuran masa depan atau dikembalikan. Lalu,
Sebagai beban, kecuali jika SAK lain mensyaratkan atau mengizinkan
iuran tersebut termasuk dalam biaya perolehan asset.
Jika iuran dalam program iuran pasti tidak diharapkan akan
diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode
pelaporan tahunan saat pekerja memberikan jasanya, maka iuran tersebut
didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang diatur dalam paragraf
83 PSAK. Entitas mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban
untuk program iuran pasti.
8. Progam imbalan pasti
Program imbalan pasti mungkin saja tidak didanai, atau mungkin
seluruhnya atau sebagian didanai oleh iuran entitas dan pekerja, ke
dalam suatu entitas (dana) yang terpisah secara hukum dari entitas
pelapor dan dari pihak yang menerima imbalan kerja. Pada saat jatuh
tempo, pembayaran atas imbalan yang didanai tidak hanya bergantung pada
posisi keuangan dan kinerja investasi dana namun juga pada
kemampuan entitas, dan kemauan untuk menutupi kekurangan pada
aset dana tersebut. Jadi, entitas pada hakikatnya menanggung risiko
investasi dan aktuaria yang terkait dengan program. Sebagai
akibatnya, beban yang diakui untuk program imbalan pasti tidak harus
sebesar iuran untuk suatu periode.
Akuntansi oleh entitas untuk program imbalan pasti meliputi tahap
a.) Menentukan defisit atau surplus. Ini termasuk:
- Menggunakan teknik aktuaria, metode Projected Unit Credit, untuk
membuat estimasi andal atas biaya akhir entitas dari imbalan yang
menjadi hak pekerja sebagai pengganti jasa mereka pada
periode kini dan lalu (lihat paragraf 67–69). Hal ini mensyaratkan entitas
untuk menentukan besarnya imbalan yang diberikan pada periode
kini dan periode lalu (lihat paragraf 70–74), dan membuat estimasi
(asumsi aktuaria) tentang variabel demografik (seperti tingkat
perputaran pekerja dan tingkat mortalitas) dan variabel keuangan
(seperti tingkat kenaikan gaji dan biaya kesehatan) yang akan
memengaruhi biaya atas imbalan tersebut.
- Mendiskontokan imbalan untuk menentukan nilai kini dari kewajiban
imbalan pasti dan biaya jasa kini.
- Mengurangi nilai wajar aset program
c.) Menentukan jumlah yang harus diakui dalam laba rugi dengan
memperhatikan Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan
atau kerugian atas penyelesaian, bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan
pasti neto.
5. Progam Kelompok
Jika entitas induk memberikan imbalan kepada pekerja dari satu atau lebih entitas
anak dalam kelompok, dan entitas induk menyajikan laporan keuangan
konsolidasian menggunakan [draf] SAK Entitas Privat atau Standar Akuntansi
Keuangan (SAK), entitas anak tersebut diizinkan untuk mengakui dan mengukur
beban imbalan kerja berdasarkan alokasi wajar dari beban yang diakui untuk
kelompok tersebut.
6. Pengungkapan
A. Pengungkapan Imbalan Kerja Jangka Pendek
Bab ini tidak mensyaratkan pengungkapan secara spesifik mengenai imbalan
kerja jangka pendek.
B. Pengungkapan Program Iuran Pasti
Entitas mengungkapkan jumlah yang diakui dalam laba rugi sebagai beban
untuk program iuran pasti. Jika entitas memperlakukan program imbalan pasti
multipemberi kerja sebagai program iuran pasti karena informasi yang
memadai tidak tersedia untuk menggunakan akuntansi imbalan pasti (lihat
paragraf 28.11), maka entitas mengungkapkan fakta bahwa program tersebut
merupakan program imbalan pasti dan alasan program tersebut dicatat
sebagai program iuran pasti, bersama dengan setiap informasi yang tersedia
mengenai surplus atau defisit program dan implikasinya terhadap entitas (jika
ada).
C. Pengungkapan progam imbalan pasti
Entitas mengungkapkan informasi tentang progam imbalan pasti (kecuali
untuk progam pemberi imbalan multikerja dicatat sebagai progam iuran pasti
sesuai dengan paragraph 28.11 dimana pengungkapkan 20.40 berlaku), jika
entitas memiliki lebih fari 1 progam imbalan pasti maka pengungkapan dapat
dibuat secara total, namun terpisah untuk setiap progam dalam
pengelompokan yang dipertimbangkan paling bermanfaat:
i. deskripsi umum jenis program, termasuk kebijakan pendanaan;
ii. kebijakan akuntansi entitas untuk mengakui keuntungan dan kerugian
aktuarial (baik dalam laba rugi atau sebagai item penghasilan
komprehensif lain) dan jumlah keuntungan dan kerugian aktuarial yang
diakui selama periode tersebut.
iii. jika entitas menggunakan salah satu penyederhanaan dalam paragraf
28.19 dalam mengukur kewajiban imbalan pasti, maka entitas
mengungkapkan fakta tersebut dan alasan mengapa menggunakan
metode projected unit credit untuk mengukur kewajiban dan biaya
dalam program imbalan pasti akan melibatkan biaya atau usaha yang
berlebihan
iv. tanggal penilaian aktuarial komprehensif paling kini dan, jika tidak
dilakukan pada tanggal pelaporan, deskripsi mengenai penyesuaian
yang dibuat untuk mengukur kewajiban imbalan pasti pada tanggal
pelaporan;
v. rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kewajiban imbalan pasti yang
menunjukkan secara terpisah imbalan yang dibayarkan dan seluruh
perubahan lain
vi. rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir nilai wajar aset program dan
saldo awal dan saldo akhir setiap hak penggantian yang diakui
sebagai aset, yang menampilkan secara terpisah, jika dapat
diterapkan:
- iuran;
- imbalan yang dibayarkan; dan
- perubahan lain dalam aset program.
vii. total biaya yang terkait dengan program imbalan pasti untuk periode
tersebut, diungkapkan secara terpisah jumlah:
- yang diakui dalam laba rugi sebagai beban; dan
- termasuk dalam biaya perolehan suatu aset.
viii. untuk setiap kelas utama aset program, termasuk, tetapi tidak terbatas
pada, instrument ekuitas, instrumen utang, properti, dan seluruh aset
lainnya, persentase atau jumlah di mana setiap kelas utama
membentuk nilai wajar dari total aset program pada tanggal pelaporan.
ix. jumlah yang termasuk dalam nilai wajar aset program untuk:
- setiap kelas instrumen keuangan entitas sendiri; dan
- setiap properti yang dikuasai oleh, atau aset lainnya yang
digunakan oleh, entitas
x. imbal hasil aktual aset program; dan
xi. asumsi aktuarial utama yang digunakan, termasuk, jika dapat
diterapkan:
- tingkat diskonto;
- tingkat imbal hasil ekspektasian atas setiap aset program untuk
periode yang disajikan dalam laporan keuangan
- tingkat ekspetasian kenaikan gaji
- tingkat kecenderungan biaya Kesehatan
- asumsi actuarial material yang digunakan
Rekonsiliasi pada (v) dan (vi) tidak perlu disajikan untuk periode
sebelumnya. Entitas anak yang mengakui dan mengukur beban
imbalan kerja berdasarkan alokasi wajar atas beban yang diakui untuk
kelompok (lihat paragraf 28.38), dalam laporan keuangan
tersendirinya, mendeskripsikan kebijakannya untuk membuat alokasi
dan membuat pengungkapan pada (a) – (k) untuk program secara
keseluruhan
D. Pengungkapan Imbalan Jangka Panjang Lain
Untuk setiap kategori imbalan jangka panjang lain entitas mengungkapkan
sifat imbalan, jumlah kewajiban dan status pendanaan diungkapkan pada
periode tanggal pelaporan.
E. Pengungkapan Pesangon
Untuk setiap kategori pesangon entitas mengungkapkan sifat imbalan, jumlah
kewajiban dan status pendanaan diungkapkan pada periode tanggal
pelaporan. Ketika terdapat ketidakpastian tentang jumlah pekerja yang akan
menerima tawaran pesangon, maka timbul liabilitas kontinjensi. Bab 21
Provisi dan Kontinjensi mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi
tentang liabilitas kontinjensi kecuali kemungkinan arus keluar dalam
penyelesaian sangat kecil.
c.) Menentukan jumlah yang harus diakui dalam laba rugi dengan
memperhatikan Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan
atau kerugian atas penyelesaian, bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan
pasti neto.
Jika entitas mempunyai lebih dari satu program imbalan pasti, maka
entitas menerapkan prosedur ini secara terpisah untuk setiap program
yang material.
c.) Menentukan jumlah yang harus diakui dalam laba rugi dengan
memperhatikan Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan
atau kerugian atas penyelesaian, bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan
pasti neto.
d.) Menentukan pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti
neto, yang akan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, yang terdiri
atas Keuntungan dan kerugian actuarial, imbal hasil atas aset
program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto
atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, perubahan apapun karena
dampak batas atas asset yang tidak termasuk jumlah atas bunga yang
dimasukkkan dalam liabilitas.
Jika entitas mempunyai lebih dari satu program imbalan pasti, maka
entitas menerapkan prosedur ini secara terpisah untuk setiap program
yang material.