Anda di halaman 1dari 31

CHAPTER 5

ETIKA DAN LINGKUNGAN


Dio Rizka S432102005
Kurnia Deasy S432102008
Penyebab Adanya Ancaman Lingkungan
A. Polusi B. Penyusutan Sumber Daya

 Polusi Udara  Penyusutan Bahan Bakar Fosil


 Polusi Air  Penyusutan Mineral
 Polusi Tanah
Polusi Udara

• Pemanasan Global
Karbon dioksida, dinitrogen oksida, metana, dan klorofluorokarbon adalah gas yang
menyerap dan menahan panas dari Matahari . Namun, beberapa terakhir ini industri
,pertanian, dan kegiatan manusia lainnya telah melepaskan gasefek rumah kaca ke
atmosfer yang mengeluarkan karbon dioksida
• Hujan Asam
Hujan asam terjadi ketika batubara yang mengandung belerang tingkat tinggi dibakar
dan melepaskan oksida belerang dan nitrogen oksida dalam jumlah besar ke atmosfer.
Hujan asam akan menimbulkan korosi dan merusak bangunan, patung, dan benda
lainnya
• Racun di Udara
Fosgen, gas saraf yang digunakan dalam peperangan, dan metil isosianat yang bisa
menewaskan lebih dari 2.000 orang India. Hal ini dapat menyebabkan kanker pada
manusia
• Polutan Udara Umum
Karbon monoksida, oksida belerang, nitrogen oksida, timbal di udara, ozon (atau
"asap"), dan partikulat (campuran udara dari partikel yang sangat kecil dan tetesan
cair). Hal ini mempengaruhi kualitas udara yang kita hirup, mencederai kesehatan
manusia, merusak lingkungan, dan merusak harta benda
Polusi Air
Polutan air saat ini jauh lebih beragam, tidak hanya terdiri dari limbah organik, tetapi juga garam terlarut,
logam, dan bahan radioaktif serta bahan tersuspensi seperti bakteri, virus, dan sedimen. Hal ini dapat
merusakatau menghancurkan kehidupan air, mengancam kesehatan manusia, dan mengotori air.
Jenis Polusi Air Utama :

1. Sampah Organik : kotoran manusia, kotoran hewan, bakteri, minyak


2. Polutan Non Organik : garam air asin, asam fosfat, logam berat asbes, PCB, radioaktif, bahan kimia
Polusi Tanah
• Zat Beracun
Zat yang dapat menyebabkan peningkatan angka kematian atau penyakit yang tidak dapat dipulihkan/ melumpuhkan/zat yang memiliki
dampak serius terhadap kesehatan atau lingkungan.
Zat beracun yang telah dilepaskan di darat/tanah antara lain bahan kimia asam, logam anorganik (seperti merkuri atau arsenik), pelarut
yang mudah terbakar, pestisida, herbisida, fenol, bahan peledak, dan sebagainya

• Limbah Padat
Sampah anorganik yang dihasilkan oleh sampah rumah tangga dan pabrik. Sampah yang dihasilkan pasti naik setiap tahun namun
fasilitas untuk menanganinya semakin sedikit.
Tempat pembuangan sampah kota merupakan sumber polusi yang signifikan, mengandung zat beracun seperti kadmium (dari baterai
isi ulang), merkuri, timbal (dari baterai mobil dan tabung gambar TV), vanadium, tembaga, seng, dan PCB (dari lemari es, kompor,
mesin, dan peralatan).

• Limbah Nuklir
Reaktor nuklir air ringan mengandung bahan radioaktif, termasuk karsinogen yang diketahui seperti strontium 90, cesium 137, barium
140, dan yodium 131. Tingkat radiasi yang sangat tinggi dari unsur-unsur ini dapat membunuh manusia. Radiasi yang rendah dapat
menyebabkan kanker tiroid, paru paru, atau tulang serta kerusakan genetik
Penyusutan Spesies dan Habitat
• Penyusutan Bahan Bakar Fosil
 Bahan Bakar fosil sudah menipis secara eksponensial. Jika terus meningkat secara eksponensial maka akan terjadi
penyusutan sumber daya yang lengkap dan dahsyar dalam waktu relatif singkat
 Diperkirakan sumber daya batu bara dunia akan habis dalam waktu sekitar 100 tahun, perkiraan cadangan
minyak dunia akan habis dalam waktu sekitar 40 tahun, dan perkiraan cadangan gas alam hanya akan bertahan
sekitar 25 tahun.
 Namun, para ahli menunjukkan bahwa konsumsi sumber daya kita tidak dapat terus meningkat pada tingkat
eksponensial

• Penyusutan Mineral
 Laju penipisan mineral tidak terus meningkat secara eksponensial tetapi memuncak dan langsung menurun
karena logam menjadi lebih langka, lebih sulit, dan lebih mahal untuk diekstraksi sehingga memperlambat
penyusutan mineral
Etika Pengendalian Polusi
1. Etika Ekologis
Etika yang mengklaim bahwa makhluk hidup non manusia
secara intrinsik berharga, kita manusia memiliki kewajiban untuk
tidak menyakiti mereka tanpa alasan yang cukup serius

Jadi, kita memiliki kewajiban moral untuk menghormati dan


menahan diri dari menyakiti makhluk hidup non manusia (hewan,
tumbuhan) terlepas dari apakah mereka memberikan kontribusi
untuk kesejahteraan manusia kita.
2. Hak Lingkungan dan Larangan Mutlak
Dalam sebuah pernyataan artikel yang ditulis oleh William T. Blackstone berpendapat bahwa kepemilikan lingkungan yang
layak huni bukan hanya meliputi keadaan yang diinginkan saja, melainkan sesuatu yang menjadi hak setiap manusia. Akan
tetapi pandangan William T. Blackstone mengalami kesulitan: bagaimanapun, adalah bahwa ia gagal memberikan panduan
bernuansa pada beberapa pilihan lingkungan yang mendesak. Kurangnya nuansa dalam pendekatan hak absolut ini terutama
bermasalah ketika biaya untuk menghilangkan sejumlah polusi lebih tinggi dibandingkan dengan manfaat yang akan
diperoleh.

Utilitarianisme dapat menjawab beberapa kesulitan dengan teori Blackstone. Utilitarian melihat masalah lingkungan sebagai
cacat pasar, dengan alasan bahwa polusi harus dihindari karena merugikan kesejahteraan masyarakat.

Untuk semakin memperjelas, maka diperlukan adanya perbedaan antara biaya social dan biaya pribadi. Biaya social
merupakan biaya yang berasal dari penjumlahan biaya internal pribadi ditambah dengan biaya eksternal.
Namun terdapat masalah baru dalam pembedaan kedua biaya tersebut, biaya tersebut dianggap menimbulkan permasalahan
divergensi mengakibatkan sejumlah pengalokasian sumber daya dan standar kesejahteraan menjadi bias.
• Permasalahan biaya polusi, menurut pandangan utilitarian sebuah
perusahaan mungkin diminta untuk membayar semua yang
dirugikan oleh polusi : perusahaan dapat memasang perangkat
pengendalian polusi dan menghentikan kerusakan pada sumbernya.
• Melakukan internalisasi biaya eksternal dengan memperhatikan dua
syarat berikut:
a) Biaya pengendalian polusi ditanggung oleh pemegang saham
dan pelanggan, sehingga keduanya akan diuntungkan dari
aktivitas polusi perusahaan; dan

b) Manfaat aliran pengendalian polusi bagi tetangga yang pernah


harus menanggung polusi perusahaan.
C. Biaya dan Manfaat

 Memasukkan nilai waktu melalui penggunaan tingkat


diskonto
Merupakan perhitungan yang tepat tentang berapa biaya
 Mengenali risiko dengan memfaktorkan
perangkat atau praktik dan apa manfaat yang diharapkan terhadap
kemungkinan hasil sesuai dengan probabilitas dan
investasi perusahaan dalam pengendalian polusi.  Thomas Klein
 Jika bergantung pada pohon probabilitas jumlahkan
meringkas prosedur untuk analisis biaya-manfaat sebagai berikut:
biaya dan manfaat untuk menentukan manfaat sosial
A. Identifikasi biaya dan manfaat dari program yang diusulkan
bersih dari suatu proyek atau program
oleh individu atau sector tertentu yang
menimbulkan/menerima biaya serta manfaat tersebut, C. Jumlahkan biaya dan manfaat untuk menentukan manfaat

kemudian lakukan pelacakan pada pendistribusian tertentu. sosial bersih dari suatu proyek atau program.

B. Mengevaluasi biaya dan manfaat dari segi nilainya bagi


penerima manfaat dan penyumbang. Standar ukuran adalah
nilai setiap unit marjinal bagi para peminta dan pemasok yang
secara ideal dikumpulkan dalam harga yang kompetitif.
Penyempurnaan yang berguna meliputi:

C. Biaya dan Manfaat


D. Ekologi Sosial, Ekofeminisme, dan Tuntutan Kepedulian
• Pemikiran yang diungkapkan oleh para
ahli mengenai krisis lingkungan
disebabkan oleh sistem hierarki dan
dominasi sosial yang menjadi ciri
masyarakat kita.
• Ekofeminisme, sekelompok pemikir yang melihat
• Menimbulkan pandangan ekologi social mengenai bentuk dasar hierarki yang berhubungan dengan
(rasisme, seksisme, dan kelas sosial). perusakan lingkungan sebagai akibat dari dominasi
perempuan oleh laki-laki.
• Sehingga menurut etika kepedulian, perusakan alam
yang mengiringi dominasi laki-laki harus diganti dengan
merawat dan memelihara hubungan kita dengan alam dan
makhluk hidup lainnya. Alam harus dilihat sebagai "lain"
yang harus dijaga, tidak dijinakkan atau dikuasai
3. Etika Pelestarian Sumber Daya yang Dapat Habis

Konservasi:
Bentuk pengendalian sumber daya
bahkan permasalahan pencemaran Beberapa ahli mengatakan kita keliru
lingkungan yang dikendalikan jika kita berpikir generasi mendatang
melalui tindakan konservasi agar pasti memiliki hak. Sehingga para ahli
tidak menghabiskan sumber daya memberikan tiga alasan utama untuk
yang tersisa demi generasi menunjukkan permasalahan ini seperti:
selanjutnya karena adanya kesetaraan
hak.
• Pertama, generasi mendatang tidak dapat dikatakan memiliki hak secara cerdas karena mereka sekarang tidak
ada dan mungkin tidak akan pernah ada.
• Kedua, jika generasi mendatang memang memiliki hak, kita mungkin akan digiring pada kesimpulan absurd
bahwa kita harus mengorbankan seluruh peradaban kita demi mereka.
• Ketiga, kita dapat mengatakan bahwa seseorang memiliki hak tertentu hanya jika kita tahu bahwa dia memiliki
kepentingan tertentu yang dilindungi hak tersebut.
Keadilan untuk Generasi Mendatang

• Didukung oleh pendapat John Rawls yang


mengharuskan kita menyerahkan kepada anak-anak
kita sebuah dunia dalam kondisi yang tidak lebih buruk
daripada yang kita terima sendiri.
• Pendapat John Rawls semakin didukung etika
perawatan dan kaum utiutilitarian

Tanggung jawab akan berkurang pada


generasi yang jauh akan mendatang
ARTICLE REVIEW
“Dampak Pertambangan Nikel PT. Ifishdeco Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di
Desa Roraya Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan”
A. Abstrak

• Berdasarkan penelitian yang dilakukan Aldiansyah dan Nursalam (2019), penelitian ini mengungkapkan
mengenai permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh pertambangan nikel oleh PT Ifishdeco di Desa
Roraya Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan.

• Metode penelitian yang digunakan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
pendekatan mix metode

• Hasil penelitian: dampak positif dan dampak negatif.

 Dampak positif: bertambahnya PAD dari sektor pertambangan, terciptanya lapangan pekerjaan,
terbukanya wilayah dari keterisolasian.

 Dampak negatif: Kerusakan jalan , pencemaran sungai, kali, rawa , polusi udara, terganggunya lahan
pertanian, terganggu/mengurangi areal perkebunan, penurunan produktifitas pertanian/perkebunan,
kerusakan flora dan fauna, tidak adanya pemberdayaan kesehatan dan tidak adanya peningkatan
prasarana kesehatan, perubahan perilaku/norma masyarakat.
B. Pendahuluan
• Kegiatan pengelolaan kekayaan alam di Indonesia belakangan ini
lebih berfokus pada pengolahan sumber daya mineral dan biji-biji
an. Hal ini terbukti maraknya aktivitas pertambangan nikel seperti
emas, batu bara, mangan, besi, minyak bumi, gas bumi yang
dilakukan oleh perusahan mayoritas (PT Ifishdeco).
• Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu lokasi daerah
yang memiliki banyak kekayaan sumber daya sehingga menjadi
lokasi perhatian untuk melaksanakan kegiatan pertambangan
khususnya nikel batuan laterit.
• Mengutip dari berita Kolakaposnews, aktivitas pertambangan
tersebut telah mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan
• Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup tentang pelestarian lingkungan hidup .
C. Rumusan Masalah

1) Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh aktifitas pertambangan


nikel PT. Ifishdeco terhadap kondisi lingkungan hidup di Desa Roraya
Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan?

2) Bagaimana kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktifitas


pertambangan nikel PT. Ifishdeco terhadap kondisi lingkungan
hidup di Desa Roraya Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe
Selatan?
D. Tinjauan Literatur
• Mempertimbangkan teori Biosentrisme sebagai dasar mengulas
permasalahan kerusakan lingkungan sekaligus dampak yang
ditimbulkan oleh akitivitas merugikan manusia.
• Semakin diperkuat dengan pernyataan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 32 Tahun 2009 pasal 1 ayat 2 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan upaya sistematis
dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
E. Metode Penelitian
• Jenis penelitian yang dilakukan Aldiansyah dan Nursalam
(2019) merupakan penelitian deskriptif kualitatif .
• Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling
• Sementara jenis data yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder.
• Untuk teknik pengumpulan data melalui observasi
(pengamatan dan pencatatan sistematik atas unsur-unsur suatu
objek penelitian), dokumentasi, dan wawancara.
• Narasumber berjumlah 28 orang (1 orang kepala desa, 4 orang
kepala dusun dan 23 orang masyarakat yang terdiri dari
Petani, PNS, dan Wiraswasta).
• Bertempat di Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten
Konawe Selatan.
F. Hasil dan Pembahasan

3) Dampak terhadap lingkungan biologi.


- Terganggunya area perkebunan
1) Dampak kerusakan lingkungan
- Penurunan produktivitas
- Dampak negatif
- dan dampak positif persawahan/perkebunan
- Kerusakan tumbuhan (flora)
- Kerusakan hewan (fauna)

4) Dampak terhadap lingkungan sosial


2) Dampak terhadap lingkungan fisik - Pemberdayaan kesehatan kepada masyarakat
- Terjadinya kerusakan jalan - Peningkatan prasarana kesehatan oleh perusahaan
- Pencemaran air sumur - Peningkatan prasarana pendidikan oleh perusahaan
- Pencemaran air sungai/rawa - Peluang kesempatan kerja
- Pencemaran udara - Kemungkinan tercapainya kebutuhan sehari-hari
- Terganggunya lahan pertanian masyarakat
- Dampak perubahan perilaku/norma masyarakat
- Persetujuan bersama untuk penanggulangan kerusakan
lingkungan
G. Kritik artikel

• Untuk semakin mendukung adanya problematika yang


diulas dalam artikel akan lebih baik bila ditambahkan
mengenai pembahasan hukuman bagi perusahaan yang
• Sementara, untuk penanganan selanjutnya dapat
tidak melaksanakan penggiatan kegiatan CSR serta
ditambahkan pula pada isi artikel mengenai
tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang telah
bagaimana tanggapan dan solusi yang ditawarkan
ditimbulkannya.
oleh Dinas Pertambangan dan Badan Lingkungan
Hidup (BLH) setempat mengenai kerusakan
lingkungan yang terjadi di Desa Roraya agar lebih
memunculkan konklusi yang runtut setelah
pembahasan inti pokok permasalahan.
KASUS

Nasib Nelayan Halmahera Berjibaku dengan Limbah Tambang Nikel


A. Factual Summary
• Warga Halmahera Timur berdemonstrasi menuntut PT Antam untuk menghentikan aktivitas
tambangnya pada 7 April 2021.
• Hal tersebut dikarenakan limbah lumpur dan batu dari perusahaan yang sudah beroperasi sejak
tahun 2006 tersebut mencemari pesisir pantai yang sudah lumayan tinggi.
• Salah satu nelayan membuktikan dengan berdiri di pesisir pantai dan keuda kakinya tenggelam
sampai betis di atas timbunan lumpur dan kerikil di area Teluk Moronopo.
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Halmahera Timur mencatat luasan sedimentasi limbah
sudah mencapai empat hektare. Di bagian paling menjorok ke laut yang berjarak sekitar 100
meter dari sumber pembuangan limbah, timbunan lumpur dan batu setinggi nyaris satu meter
dari permukaan pantai.
• Pihak perusahaan berupaya menanam bakau untuk menutupi limbah tersebut, tapi hal tersebut
sia-sia karena limbah terus mengalir.
• Disamping itu hal tersebut juga terjadi di Halmahera Tengah menghadapi ancaman serius saat
perusahaan tambang nikel, PT Weda Bay Nikel hadir
A. Factual Summary

• Sejak adanya perusahaan tersebut di Halmahera Tengah ancaman lingkungan rusak menajadi
yang sangat besar, yaitu kerusakan di daratan, pesisir, hingga laut, baik yang dialami manusia
• Dengan adanya aktvitias pertambangan di Halmahera Timur dan Tengah menimbulkan
berbagai dampak bagi masyarakat dan kehidupan di sekitar tambang. Kerusakan lingkungan,
seperti pencemaran (tanah, air laut dan udara) yang berujung gangguan kesehatan
wargaNelayan di wilayah Halmehera juga semakin terancam karena ikan-ikan yang biasanya
ditangkap mulai sekarang jumlahnya sedikit, bahkan ada ikan yang tak layak ditangkap karena
air laut sudah tercemar
• Nelayan di wilayah Halmahera mengalami penurunan pendapatan. Rata-rata pendapatan per
bulan sekrang hanya Rp 3.000.000, padahal di Tahun 2008 bisa Rp 10.000.000 per bulan.
B. Problem Statement

Adanya aktivitas pertambangan nikel oleh PT Antam dan PT Weda Bay Nikel di wilayah Halmahera
mengancam kerusakan lingkungan yang akan mengancam kesejahteraan masyarakat, tumbuhan
dan hewan disekitarnya
C. Analysis
Aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Antam dan PT Weda Bay Nikel menimbulkan
dampak untuk lingkungan dan makhluk hidup disekitarnya:
• Polusi Udara
 Proses pembakaran batubara dari PLTU menghasilkan PM 2.5, senyawa beracun
yang jika terhirup dapat masuk hingga aliran darah manusia. Dalam jangka
panjang dapat menyebabkan asma, infeksi saluran pernapasan akut, kanker paru-
paru dan memperpendek harapan hidup
 PLTU juga menghasilkan emisi nitrogen dioksida (NO2) dan sulfur dioksida (SO2)
yang dapat menyebabkan hujan asam yang merusak tanaman dan tanah, serta
membawa kandungan logam berat beracun, seperti arsenik, nikel, krom, timbal
dan merkuri.
C. Analysis
• Polusi Air
 Adanya aktivitas tambang disekitar perairan akan berdampak pada kualitas perairan dan
menurunnya ukuran ikan layak tangkap
 Keberadaan nikel di perairan dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup biota,
termasuk ikan karena nikel bersifat racun
 Kandungan logam berat dapat memengaruhi keberadaan ikan bahkan dapat
menyebabkan kontaminasi bagi tubuh ikan, sehingga memengaruhi keamanan ikan untuk
dikonsumsi
 Menyebabkan gangguan sistemik, gangguan imunologi, gangguan neurologis, gangguan
reproduksi, gangguan perkembangan, efek karsinogenik, dan kematian
 Kapal besar millik perusahaan tambang yang membuang limbah ke laut lepas
mengakibatkan ikan dalam bagan hilang semua.
C. Analysis
• Polusi Tanah
 Terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan
terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi
 Air kubangan tersebut mengadung zat kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe dan Mn
dalam jumlah banyak bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak
dapat berkembang dengan baik

• Penyusutan spesies dan habitat


 Spesies dan habitat di wialayah Halmahera berupa tanaman dan ikan yang merupakan
komuditas ekonomi masyarakat akan mengalami penyusutan sehingga masyarakat akan
100% bergantung ke perusahaan tambang
C. Analysis
Dalam kasus ini maka perusahaan telah :

• Melanggar Etika Ekologi


Berdasarkan pandangan etika ekologi maka pihak perusahaan tidak mempertahankan dan menghargai
lingkungan yang memiliki nilai intrisnik sendiri

• Melanggar Hak Lingkungan


limbah terus mengalir sehingga merusak pesisir pantai dan merugikan masyarakat Halmahera karena
tercemarnya lingkungan ekosistem lingkungan di sekitar pertambangan. Padahal masyarakat tersebut masih
sangat bergantung pada alam.
D.Solution

• Perusahaan memberikan pergantian kepada masyarakayyamh terdampak signifikan


• Perusahaan bertanggung jawab atas semua ancaman lingkungan yang membahayakan
masyarakat sekitar pertambangan
• Membangun tempat pembuangan limbah khusus perusahaan

E. Recommendation
Perusahaan bertanggung jawab atas semua ancaman lingkungan yang membahayakan masyarakat
sekitar pertambangan dengan cara melakukan pencegahan pencemaran dan memberikan
kompensasi terhadap masyarakat yang sakit
F. Implementation
• Mengadakan pengelolaan limbah yang tepat dan dapat meminimalisir kerusakan lingkungan
Perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan atau kajian Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
pertambangan.
• Memberikan kompensasi terhadap masyarakat sekitar pertambangan
Menjalin kerjasama kepada puskesmas setempat
Membuat sarana dan prasarna kesehatan di masyarakat sekitar seperti air bersih, tempat cuci tangan, toilet
bersih untuk masyarakat sekitar
• Memberikan sebagian keuntungan pertambangan dalam rangka memperbaiki kerusakan lingkungan
• Adanya pengawasan yang lebih ketat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, mungkin dengan adanya uji
laboratorium secara periode dari pihak DLH untuk melihat baku mutu lingkungan terkait kualitas air laut, air
permukaan, udara,dan tanah

Anda mungkin juga menyukai