Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun 2021 A. Pendahuluan Biaya langsung di MSC adalah biaya investasi di MSC dengan cara menyertakan suatu imbal balik dalam satu manfaat khusus. Biaya ini memiliki kemungkinan yang tinggi dikarenakan harus bekerja keras untuk mengarahkan tindakan mereka demi terlaksananya kepentingan organisasi. Sedangkan biaya tidak langsung justru akan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya langsungnya. Beberapa diantaranya dikarenakan terjadinya desain system pengendalian manajemen yang buru, atau penerapan system control yang kurang tepat di situasi tertentu. B. Biaya langsung atau biaya tidak langsung Jenis biaya ini mengacu pada biaya moneter langsung dari efek penerapan system pengendalian manajemen. Biaya ini diidentifikasikan harus dapat mempengaruhi keputusan tentang apakah manfaat dari jenis pengendalian tertentu membenarkan biaya dan apakah satu atau lain bentuk pengendalian harus diterapkan. C. Biaya tidak langsung Biaya ini meliputi: 1. Perpindahan perilaku Merupakan dampak dari kejadian biaya tidak langsung yang dapat mendorong perilaku tidak konsisten karyawan terhadap tujuan organisasinya. Hal ini paling umum dengan hasil atau akuntabilitas tindakan di mana spesifikasi hasil atau tindakan yang diinginkan tidak sesuai. Tetapi beberapa bentuk kontrol personel/budaya juga dapat menghasilkan perpindahan perilaku. Dalam sistem kontrol hasil, perpindahan perilaku terjadi ketika sebuah organisasi mendefinisikan serangkaian ukuran hasil yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi yang sebenarnya. Ini terjadi ketika: manajer memiliki pemahaman yang buruk tentang hasil yang diinginkan, manajer terlalu bergantung pada hasil yang mudah diukur: mereka berkonsentrasi pada area hasil yang konkret dan dapat diukur, daripada tidak berwujud, area hasil yang sulit diukur yang mungkin bahkan lebih penting untuk keberhasilan organisasi. Karyawan kemudian berkonsentrasi pada hasil yang dihargai oleh sistem kontrol. Suatu bentuk perpindahan yang berhubungan dengan kontrol aksi sering disebut sebagai inversi sarana-akhir. Ini berarti bahwa karyawan memperhatikan apa yang mereka lakukan sambil melupakan apa yang harus mereka capai. Pergeseran terkait kontrol tindakan dapat terjadi karena tindakan yang ditentukan tidak sesuai atau karena kontrol tindakan mempromosikan perilaku yang patuh tetapi kaku dan nonadaptif. Yang terakhir ini sering terjadi di organisasi birokrasi. Kontrol tindakan dan birokratisasi dapat menjadi baik di lingkungan yang stabil dengan pengetahuan terpusat yang cukup besar tentang tindakan apa yang diinginkan karena mereka membantu membangun kebiasaan kerja yang baik dan efisien. Kontrol perilaku juga dapat terjadi dengan kontrol personel/budaya. Itu terjadi ketika organisasi merekrut jenis karyawan yang salah atau memberikan pelatihan yang salah. 2. Keahlian bermain Gamesmanship/ keahlian bermain mengacu pada tindakan yang dilakukan karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan indicator kinerja mereka tanpa menghasilkan efek ekonomi yang positif bagi organisasi. Ada dua bentuk yaitu pembuataan sumber daya yang slack dan manipulasi data. Masing-masing dari diantaranya sama-sama memiliki keuntungan maupun kerugian. 3. Penundaan operasi merupakan konsekuensi yang sering tidak dapat dihindari dari jenis tinjauan tindakan kontrol tindakan dan beberapa bentuk kendala perilaku. Di mana tindakan yang dinamis akan menjadi sangat penting supaya biaya yang ditimbulkan tidak terlalu mahal. Salah satu bentuk pemicu timbulnya penundaan operasi tidak lain adalah birokrasi. 4. Sikap negatif Penerapan control manajemen tidak selalu menimbulkan sisi manfaat yang positif, namun juga seringkali negative. Adapun tindakan negative yang dihasilkan diantaranya: Sikap negative yang dihasilkan oleh control tindakan Kebanyakan orang bereaksi negatif terhadap penggunaan kontrol tindakan. Tinjauan sebelum tindakan bisa sangat membuat frustrasi jika karyawan yang ditinjau tidak menganggap ulasan tersebut memiliki tujuan yang bermanfaat. Sikap negatif yang dihasilkan oleh kontrol hasil Kurangnya komitmen karyawan terhadap target kinerja yang ditetapkan dalam system pengendalian manajemen dapat menjadi penyebab timbulnya sikap negative dari penerapan control hasil. Namun diluar dampak control terdapat hal lain yang masih dapat mempengaruhi tindakan control adalah system pengukuran.