Kelompok 2:
1. Dianing Widya K (S432102004)
2. Dio Rizka (S432102005)
“Transfer pricing practices and specific anti-
avoidance rules in Asian developing countries”
02
VARIABEL
PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
01 INDEPENDEN
: transfer pricing.
Yang diproksikan 02 DEPENDEN
pada penjualan,
:Current tax expense
pembelian, biaya per equity (TEK).
manajemen dan
revenue fee
management dari 03 MODERASI
pihak relasi di luar
negeri Specific anti-
avoidance rules
(SAAR).
SAMPEL DAN
DATA
PENELITIAN
Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan untuk penelitian adalah perusahaan multinasional negara berkembang di
Asia tahun 2010-2014. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan
kriteria :
Untuk menguji hipotesis 1, model penelitian 1 digunakan untuk menguji semua transaksi TP, yaitu transaksi
penjualan, pembelian, biaya jasa manajemen dan pendapatan jasa manajemen.
Mengacu pada hasil pengujian keempat jenis transaksi tersebut, terbukti praktik TP dilakukan untuk melakukan
penghindaran pajak internasional dengan tiga transaksi yaitu pembelian, biaya jasa manajemen dan pendapatan
jasa manajemen. Hasil penelitian ini menandakan terjadinya income shifting pada sampel transaksi perusahaan
dengan pihak berelasi. Mereka juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Jacob (1996) dan Connover dan
Nichols (2000).
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hipotesis 1
Dalam hasil penelitian ini tidak menunjukkan bahwa praktik TP dilakukan dalam transaksi penjualan.
Namun penelitian sebelumnya di negara maju (Jacob, 1996; Connover dan Nichols, 2000; Olibe dan
Rezaee, 2008) membuktikan bahwa telah terjadi praktek TP dalam transaksi penjualan.
Hasil yang berbeda kemungkinan disebabkan oleh dua alasan (1) tarif pajak suatu negara dapat
memicu perusahaan multinasional untuk melakukan profit shifting dengan menempatkan kegiatan
penelitian dan pengembangan, aset tidak berwujud dan kekayaan intelektual di negara maju dengan
tarif pajak yang rendah. (2) Penelitian dalam paper ini dilakukan di era dimana negara-negara
memperketat aturan TP, sehingga perusahaan berusaha menghindari sanksi pajak karena melakukan
TP dalam transaksi penjualan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hipotesis 2
Hipotesis 2 berpendapat bahwa SAAR dapat mencegah praktik TP, namun pada hasil
regresi tidak menunjukkan jika SAAR mampu mengurangi praktik TP terhadap semua
transaksi TP, yaitu transaksi penjualan, pembelian, biaya jasa manajemen dan pendapatan
jasa manajemen.
Kemudian dilakukan pengujian tambahan untuk melihat pengaruh SAAR pada praktik TP
dan didapatkan hasil bahwa SAAR mampu mengurangi praktik TP pada transaksi
penjualan. Hal ini memiliki relasi dengan hasil dari hipotesis 1 bahwa peraturan SAAR
yang lebih ketat dapat mendukung penegakan pajak dalam mencegah TP dalam transaksi
penjualan, sehingga tidak ada bukti praktik ini dalam transaksi penjualan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hipotesis 2
Kegagalan SAAR untuk mencegah TP dalam transaksi pembelian, fee jasa manajemen dan
transaksi pendapatan jasa manajemen memberikan penjelasan yang sama dengan hasil
pengujian Hipotesis 1. Dalam transaksi pembelian, harga beli pemasok yang merupakan
pihak berelasi menjadi kendala dalam pembuktian kewajaran dari harga transaksi. Barang
yang dibeli dapat berupa bahan mentah atau komponen yang dibeli dari beberapa
pemasok. Ini semua memiliki spesifikasi yang unik, sehingga sulit untuk menentukan harga
yang wajar.
Riset Ernst dan Young (2012) otoritas pajak di banyak negara cenderung tidak
menyesuaikan diri dengan penggunaan data benchmark regional, meskipun ada perbedaan
geografis antara data pembanding dan domestik. Selain itu keterbatasan pengetahuan dan
keahlian pemeriksa pajak juga dapat menjadi kendala dalam penerapan peraturan
perpajakan.
KESIMPULAN
KESIMPULAN