Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, DAN

LEVERAGE TERHADAP TRANSFER PRICING PADA PERUSAHAAN


SUB SEKTOR OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2013-2017

Widia Elmanda Fauziah¹, Ketut Sunarta², dan Wiwik Budianti³

¹Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan, Bogor


²Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan, Bogor
³Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan, Bogor
Email: widiaelmanda87@gmail.com

Abstrak
Transfer pricing merupakan strategi untuk meminimalkan beban pajak terutang melalui tindakan
transfer biaya dan akhirnya transfer pendapatan ke negara dengan tarif pajak rendah. Ukuran perusahaan
merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan, perusahaan yang lebih besar biasanya terlibat
dalam lebih banyak aktivitas bisnis dan transaksi keuangan daripada perusahaan kecil, sehingga memberikan
kesempatan tambahan untuk secara signifikan menghindari pajak. Leverage merupakan salah satu rasio
keuangan yang mengukur besarnya aset yang dibiayai oleh utang, perusahaan yang memiliki kewajiban pajak
yang tinggi cenderung memilih berutang untuk mengurangi pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk
mengetahui tarif pajak, ukuran perusahaan, dan leverage secara parsial berpengaruh terhadap transfer pricing
pada perusahaan sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. (2) untuk
mengetahui tarif pajak, ukuran perusahaan, dan leverage secara simultan berpengaruh terhadap transfer pricing
pada perusahaan sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini sebanyak 3 perusahaan. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif statistik bersifat verifikatif yang berfungsi
sebagai penganalisis data yang telah dikumpulkan. Data diuji dengan menggunakan SPSS versi 23 dengan
menggunakan uji regresi linear berganda dengan uji hipotesis. Pengujian secara parsial dengan uji t mendapat
hasil tarif pajak tidak berpengaruh terhadap transfer pricing. Hal ini disebabkan oleh dugaan bahwa sampel
pada penelitian melakukan mekanisme penghematan pajak dengan cara mengefisienkan pembayaran pajak
seminimal mungkin dalam peraturan perpajakan yang belaku. Sedangkan ukuran perusahaan dan leverage
berpengaruh terhadap transfer pricing, karena semakin tinggi ukuran perusahaan dan leverage maka semakin
besar insentif perusahaan dalam melakukan transfer pricing. Hasil pengujian secara simultan dengan uji F yaitu
tarif pajak, ukuran perusahaan, dan leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap transfer pricing.

Kata Kunci: Tarif Pajak, Ukuran Perusahaan, Leverage, Transfer Pricing

Abstrak
Transfer pricing is a strategy to minimize the tax burden owed through cost transfer measures and
ultimately the transfer of income to countries with low tax rates. Firm size is a value that indicates the size of the
company, larger companies are usually involved in more business acitivities and financial transactions than
small companies, thus providing additional opportunities to significantly avoid taxes. Leverage is one of the
financial ratios that measures the amount of assets financed by debt, companies that have high tax obligations
tend to prefer debt to reduce taxes. The purpose of this study is (1) to find out tax rate, firm size, and leverage
have a partial effect to transfer pricing of automotive sub-sector companies listed in the Indonesia Stock
Exchange on 2013-2017. (2) to find out the tax rate, firm size, and leverage simultaneously affect to transfer
pricing of automotive sub-sector companies listed on in Indonesia Stock Exchange on 2013-2017. The sample

1
used in this study were 3 companies. The sample was chosen using the purposive sampling method. The
analytical method used in this study is a description statistical as an analyzerof the data that has been collected.
Data were tested using SPSS version 23 by using multiple linear regression tests with hypothesis testing. Partial
testing with the t test results in a tax rate that does’nt affect to transfer pricing. This is caused by the allegation
that the sample in this study is a mechanism of tax savings by making tax payments as minimum as possible in
the applicable tax regulations. While the firm size and leverage affect to transfer pricing, because the higher the
size of the company and the leverage the more corporate incentives in transfer pricing. Simultaneous testing
results with the F test namely tax rate, firm size, and leverage together affect to transfer pricing.

Keywords: Tax Rate, Firm Size, Leverage, Transfer Pricing

Pendahuluan harta tak berwujud lainnya. Transaksi-


Globalisasi telah membawa dampak transaksi yang terjadi dalam lingkungan
semakin meningkatnya perekonomian di perusahaan seperti ini nantinya akan
dunia dan membuat batas-batas negara menyulitkan dalam penentuan harga yang
menjadi sempit, bahkan hampir tidak ada. harus di transfer. Penentuan harga atas
Perkembangan ekonomi tersebut berbagai transaksi antar anggota atau divisi
memberikan suatu pengaruh yang besar tersebut lazim disebut dengan transfer
bagi pola bisnis dan sikap bagi para pelaku pricing (Marfuah & Azizah, 2014).
bisnis. Arus barang, jasa, modal, dan Transfer pricing biasanya dilakukan
tenaga kerja semakin mudah dan lancar oleh perusahaan multinasional, perusahaan
antar negara, menjadikan para pelaku multinasional tersebut melihat bahwa
bisnis mengembangkan bisnisnya bisnis skala global memberikan
membentuk perusahaan multinasional kesempatan besar untuk berkembang dan
melalui anak perusahaan, cabang juga memperoleh keuntungan yang lebih
perusahaan, dan agennya mengembangkan besar daripada perusahaan yang hanya
bisnis di beberapa negara lain dengan beroperasi pada skala domestik
melakukan berbagai investasi dan (Pamungkas dan Mubarok, 2018). Tujuan
transaksi yang berskala internasional. utama dari transfer pricing adalah
Dalam rangka memperkuat basis mengevaluasi dan mengukur kinerja
globalnya, perusahaan multinasional akan perusahaan, tetapi sering juga transfer
mendirikan anak perusahaan, cabang dan pricing digunakan untuk meminimalkan
perwakilan usahanya di berbagai negara jumlah pajak yang dibayar melalui
dengan tujuan memperkuat aliansi strategi rekayasa harga yang ditransfer antardivisi
dan menumbuh kembangkan pangsa pasar (Teza dan Ningsih, 2017). Beban pajak
(market share) ekspor dan impor. Salah yang semakin besar memicu perusahaan
satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk melakukan transfer pricing dengan
dalam mengembangkan usahanya adalah harapan dapat menekan beban tersebut
dengan melakukan transaksi yang terjadi (Indrasti, 2016). Transfer pricing dalam
antar perusahaan baik transaksi dalam transaksi penjualan barang atau jasa
maupun luar negeri. Tidak hanya itu, dilakukan dengan cara memperkecil harga
transaksi-transaksi dapat juga terjadi jual antara perusahaan dalam satu grup dan
dalam lingkungan perusahaan atau antar mentransfer laba yang diperoleh kepada
anggota (divisi) yang meliputi transaksi perusahaan yang berkedudukan di negara
penjualan barang dan jasa, lisensi hak dan

2
yang menerapkan tarif pajak yang rendah. penurunan tarif pajak perusahaan,
(Julaikah, 2014). manajemennya cenderung mengalihkan
Realisasi penerimaan pajak negara laba ke perusahaan yang terdaftar dengan
sampai dengan 31 Desember 2017 menaikkan harga transfer penjualan ke
mencapai 95,64%, penerimaan pajak pihak terkait.
negara tahun 2017 ini lebih tinggi dari Selain alasan pajak, praktik transfer
tahun 2016 sebesar 81,60% (Laporan pricing pun dapat dipengaruhi oleh alasan
Kinerja Dirjen Pajak, 2016 dan 2017). non pajak seperti ukuran perusahaan.
Beberapa waktu yang lalu kasus mengenai Ukuran perusahaan merupakan nilai yang
transfer pricing menimpa Starbucks, kedai menunjukkan besar kecilnya perusahaan.
kopi global ini kedapatan melakukan Ukuran suatu perusahaan dapat diketahui
praktik transfer pricing. Berdasarkan dari total aset perusahaan. Semakin besar
penelusuran yang dilakukan, ternyata pada jumlah aset perusahaan maka semakin
2011 Starbucks Inggris sama sekali tidak besar pula ukuran perusahaan tersebut
membayar pajak perusahaan. Padahal (Putri, 2016). Perusahaan yang lebih besar
mereka tercatat mencapai penjualan biasanya terlibat dalam lebih banyak
sebesar £395 juta. Selain itu mereka juga aktivitas bisnis dan transaksi keuangan
mengaku rugi sejak tahun 2008, dengan daripada perusahaan kecil, sehingga
jumlah kerugiannya mencapai £112 juta memberikan kesempatan tambahan untuk
atau sekitar Rp1,7 triliun. Padahal dalam secara signifikan menghindari pajak
laporan kepada investornya di Amerika perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
Serikat, Starbucks mengatakan bahwa besar dapat mencapai skala ekonomi
mereka memperoleh keuntungan yang melalui perencanaan pajak, dan memiliki
besar di Inggris, bahkan penjualannya sumber daya yang insentif untuk
selama 3 tahun (2008-2010) mencapai mengurangi beban pajak perusahaan
£1,2 miliar atau sekitar Rp18 triliun. (Richardson, et al, 2013).
Dengan kerugian ini, Starbucks Inggris Hal lain yang juga mempengaruhi
tidak pernah membayar pajak korporasi. keputusan perusahaan untuk melakukan
Bahkan selama 14 tahun beroperasi di transfer pricing ialah leverage. Leverage
Inggris, Starbucks hanya membayar pajak digunakan untuk menunjukkan berapa
sebesar £8,6 juta (Excellence Asia, 2017). banyak hutang yang digunakan untuk
Ada beberapa alasan atau faktor membiayai aset perusahaan. Perusahaan
perusahaan multinasional melakukan multinasional biasanya membiayai anggota
transfer pricing, salah satunya adalah tarif kelompok dengan transfer utang dan/atau
pajak. Menurut Sukma (2018), modus modal. Transfer utang dan/atau modal
transfer pricing dilakukan dengan cara yang sebagian didorong oleh peluang
merekayasa pembebanan harga transaksi untuk arbiratse pajak dan dengan
antar perusahaan yang mempunyai demikian, perusahaan yang terlibat dalam
hubungan istimewa. Dengan tujuan untuk lokalisasi selektif utang untuk tujuan pajak
meminimalkan beban pajak terutang lebih mungkin menjadi agresif dalam hal
secara keseluruhan, oleh karena itu tarif pengaturan transfer pricing mereka. Ada
pajak merupakan faktor penting untuk kemungkinan bahwa leverage dapat
keputusan penentuan harga transfer. Jika bertindak sebagai pengganti untuk transfer
perusahaan yang terdaftar menikmati pricing dalam mencapai pengurangan

3
kewajiban pajak perusahaan grup (Cahyadi menentukan harga transfer suatu
dan Noviari, 2016). transaksi antarpihak yang
Sesuai dengan rumusan penelitian di dipengaruhi hubungan istimewa
atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah (Kurniawan, 2015:195). Menurut
menganalisis faktor-faktor yang Plasschaet, definisi transfer pricing
berpengaruh terhadap transfer pricing, adalah suatu rekayasa manipulasi
khususnya pada perusahaan sub sektor harga secara sistematis dengan
otomotif yang terdaftar di BEI. Secara maksud mengurangi laba, membuat
khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai seolah-olah perusahaan rugi,
berikut: menghindari pajak atau bea di suatu
1. Mengetahui pengaruh tarif pajak negara. Rekayasa tersebut bisa
terhadap transfer pricing. memanfaatkan tarif pajak di suatu
2. Mengetahui pengaruh ukuran negara dengan menggeser laba
perusahaan terhadap transfer pricing. tersebut ke tarif pajak yang paling
3. Mengetahui pengaruh leverage rendah (Rachmat, 2019). Transfer
terhadap transfer pricing. pricing biasanya ditetapkan untuk
4. Mengetahui pengaruh tarif pajak, produk-produk antara (intermediate
ukuran perusahaan, dan leverage product) yang merupakan barang-
terhadap transfer pricing. barang dan jasa-jasa yang dipasok
oleh divisi penjual kepada divisi
Telaah Teori dan Literatur pembeli. Pasal 1 ayat (5) Peraturan
1. Teori Agensi Menteri Keuangan Republik
Penelitian ini dilandasi oleh teori Indonesia Nomor
agensi. Teori ini memegang peran 213/PMK.03/2016, mendefinisikan
penting dalam praktik bisnis bahwa penentuan harga transfer atau
perusahaan. Teori agensi merupakan transfer pricing yang selanjutnya
teori yang muncul karena adanya disebut penentuan harga transfer
konflik kepentingan antara principal adalah penentuan harga dalam
dan agent. Principal sebagai pemegang transaksi afiliasi.
saham sedangkan agent sebagai b. Tujuan Transfer Pricing
manajer. Principal mengontrak agent Tujuan penetapan transfer pricing
untuk melakukan pengelolaan sumber adalah untuk mentransmisikan data
daya dalam perusahaan. Tujuan utama keuangan diantara departemen-
dari teori keagenan adalah untuk departemen atau divisi-divisi
menjelaskan bagaimana pihak-pihak perusahaan pada waktu mereka
yang melakukan hubungan kontrak saling menggunakan barang dan jasa
dapat mendesain kontrak yang satu sama lain. Menurut Amri
tujuannya untuk meminimalisir cost (2018), tujuan dilakukannya transfer
sebagai dampak adanya informasi yang pricing, pertama untuk mengakali
tidak simetris (Belkaoui, 2012). jumlah profit sehingga pembayaran
2. Transfer Pricing pajak dan pembagian dividen
a. Definisi Transfer Pricing menjadi rendah. Kedua,
Transfer pricing merupakan menggelembungkan profit untuk
kebijakan suatu perusahaan dalam

4
memoles (window-dressing) laporan
keuangan. 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖
𝑅𝑃𝑇 =
c. Pihak-pihak Berelasi (Related Party 3.𝐶𝐸𝑇𝑅
Tarif =
Pajak
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Transaction) a. Definisi Pajak
Ada perbedaan definisi pihak- Menurut Undang-Undang No. 28
pihak berelasi atau pihak yang Tahun 2007 tentang Perpajakan,
mempunyai hubungan istimewa yang dimaksud dengan pajak adalah
yang diatur dalam regulasi kontribusi wajib kepada orang
perpajakan dengan definisi yang pribadi atau badan yang bersifat
diatur dalam PSAK No. 7 (revisi memaksa berdasarkan Undang-
2017) tentang Pengungkapan Pihak- Undang, dengan tidak mendapatkan
Pihak Berelasi. Pada paragraf 9 dari imbalan secara langsung dan
PSAK No. 7 (revisi 2017) ini pihak- digunakan untuk keperluan negara
pihak berelasi didefinisikan sebagai: bagi sebesar-besarnya kemakmuran
“Orang atau entitas yang terkait rakyat.
dengan entitas tertentu dalam b. Tarif Pajak
menyiapkan laporan keuangannya Tarif pajak adalah suatu
(dalam pernyataan ini dirujuk penetapan atau persentase
sebagai “entitas pelapor”). berdasarkan Undang-Undang yang
d. Peraturan mengenai Transfer Pricing dapat digunakan untuk menghitung
Untuk menyikapi isu-isu dan/atau menentukan jumlah pajak
mengenai transfer pricing, pada yang harus dibayar, disetor dan/atau
awalnya pemerintah menerapkan dipungut oleh wajib pajak. Salah
Peraturan Direktur Jenderal Pajak satu alasan perusahaan melakukan
Nomor PER-32/PJ/2011 Tentang transfer pricing adalah adanya
Penerapan Prinsip Kewajaran dan perbedaan tarif pajak di berbagai
Kelaziman Usaha dalam Transaksi negara. Dimana tarif pajak adalah
Antara Wajib Pajak dengan Pihak suatu penetapan atau persentase
yang Mempunyai Hubungan Undang-Undang yang dapat
Istimewa. Namun sejalan dengan digunakan untuk menghitung
berkembangnya transaksi dan/atau menentukan jumlah pajak
multinasional kebijakan tersebut yang harus dibayar, disetor dan/atau
mengalami perubahan, dimana dipungut oleh wajib pajak.
perubahan itu tercantum pada Rumus yang digunakan dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor penelitian ini untuk menghitung tarif pajak
213-PMK.03/2016 mengenai adalah sebagai berikut:
“Prinsip kewajaran dan kelaziman
usaha dalam transaksi antara wajib
pajak dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa”. 4. Ukuran Perusahaan
Rumus yang digunakan dalam Suatu perusahaan bisa saja
penelitian ini untuk menghitung transfer dikatakan sebagai perusahaan besar,
pricing adalah sebagai berikut: jika aset yang dimilikinya besar.
Demikian pula sebaliknya, perusahaan

5
tersebut dikatakan kecil, jika aset yang Pengembangan Hipotesis
dimilikinya adalah sedikit. Perusahaan
yang memiliki total aset besar
menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut mencapai tahap kedewasaan Transfer
dimana dalam tahap ini arus kas Ukuran Pricing
perusahaan sudah bertambah dan Perusahaan
dianggap memiliki prospek yang baik (X2)
dalam jangka waktu yang relatif lama,
selain itu juga mencerminkan bahwa X2
Leverage
perusahaan besar relatif
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 lebih stabil dan
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝐷𝐸𝑅 =
lebih mampu 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 menghasilkan laba
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
dibandingkan perusahaan dengan aset
yang kecil (Solikin dkk, 2015). Berdasarkan uraian yang sudah
Rumus yang digunakan dalam dijabarkan di atas, dapat dimungkinkan
penelitian ini untuk menghitung ukuran hipotesis dalam penelitian ini sebagai
perusahaan
Tarif Pajak adalah sebagai berikut: berikut:
(X1) 1. Ha1: tarif pajak berpengaruh terhadap
SIZE = Ln (Total Aset)
transfer pricing.
5. Leverage 2. Ha2: ukuran perusahaan berpengaruh
Salah satu faktor penting dalam terhadap transfer pricing.
unsur pendanaan adalah utang 3. Ha3: leverage berpengaruh terhadap
(leverage). Menurut Kasmir (2018) transfer pricing.
leverage merupakan rasio yang 4. Ha4: tarif pajak, ukuran perusahaan,
digunakan untuk mengukur sejauh dan leverage sama-sama berpengaruh
mana aset perusahaan dibiayai dengan terhadap transfer pricing.
utang atau dapat dikatakan juga sejauh
mana kemampuan perusahaan untuk Metodologi Penelitian
membayar seluruh kewajibannya, baik
kewajiban dalam jangka pendek Jenis penelitian yang dilakukan adalah
maupun jangka panjang apabila penelitian deskriptif verifikatif, yaitu
perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi. penelitian yang menguji kebenaran atas
Perusahaan yang memiliki kemampuan fakta dari suatu pengetahuan yang sudah
yang baik maka akan digambarkan oleh ada. Teknik penelitian yang digunakan
modal yang terdapat di perusahaan adalah teknik analisis kuantitatif, analisis
lebih besar daripada utang yang data ini dimaksudkan untuk memahami
dimiliki perusahaan. apa yang terdapat dibalik semua data
Rumus yang digunakan dalam tersebut, mengelompokkannya,
penelitian ini untuk menghitung meringkasnya menjadi sesuatu yang
leverage adalah sebagai berikut: mudah dimengerti untuk menjelaskan
pengaruh tarif pajak, ukuran perusahaan,
dan leverage terhadap transfer pricing.
Objek penelitian pada penelitian ini
adalah variabel-variabel yang meliputi
6
tarif pajak, ukuran perusahaan, dan Jenis data yang digunakan dalam
leverage serta transfer pricing. Untuk penelitian ini merupakan data sekunder,
memperoleh data dan informasi yang yaitu data yang telah disediakan oleh pihak
diperlukan, maka penulis melakukan lain. Data yang digunakan dalam
penelitian atas variabel-variabel tersebut penelitian ini adalah Laporan Keuangan
pada laporan keuangan perusahaan sub Tahunan Perusahaan Sub Sektor Otomotif
sektor otomotif yang terdaftar di BEI pada Periode 2013-2017 yang terdaftar dalam
tahun 2013-2017. Bursa Efek Indonesia, data tersebut
Unit analisis yang digunakan dalam bersumber dari website resmi Bursa Efek
penelitian ini adalah organization, yaitu Indonesia (www.idx.co.id).
sumber data yang unit analisisnya Metode analisis penelitian ini
merupakan respon dari divisi organisasi menggunakan teknik analisis statistik
atau perusahaan. Dalam hal ini unit deskriptif dan analisis regresi berganda.
analisis adalah divisi organisasi yaitu Alat analisis yang digunakan dalam
laporan keuangan perusahaan sub sekor penelitian ini adalah analisis dengan
otomotif yang terdaftar di BEI pada tahun bantuan program IBM Statistical Package
2013-2017. for Social Sciences (SPSS) versi 23.
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Ukuran Skala
Variabel X:
Tarif Pajak Cash Effective 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 Rasio
Tax Rate 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

Ukuran Perusahaan SIZE Ln (Total Aset) Rasio

Leverage Debt to Equity 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 Rasio


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Ratio
Variabel Y:
Transfer Pricing Related Party 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 Rasio
Transaction 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

7
Hasil
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CETR 15 .197 .475 .26587 .080232


SIZE 15 12.230 14.470 13.28553 .887746
DER 15 .320 1.015 .60693 .258539
RPT 15 .013 .377 .14420 .146660
Valid N (listwise) 15
(Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 23)
Tabel menunjukkan hasil uji c. Leverage (DER)
analisis statistik deskriptif dengan jumlah Berdasarkan hasil perhitungan
sampel yang digunakan sebanyak 15 selama periode penelitian terlihat
sampel data dari 3 perusahaan otomotif bahwa pada variabel DER nilai
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia minimum sebesar 0,320, dan nilai
periode 2013-2017. maksimum sebesar 1,015. Selain itu,
a. Tarif Pajak (CETR) nilai rata-rata sebesar 0,6093 >
Berdasarkan hasil perhitungan 0,258238, hal ini menunjukkan bahwa
selama periode penelitian terlihat nilai DER baik.
bahwa pada variabel CETR nilai d. Transfer Pricing (RPT)
minimum sebesar 0,197, dan nilai Berdasarkan hasil perhitungan
maksimum sebesar 0,475. Selain itu, selama periode penelitian terlihat
nilai rata-rata sebesar 0,26587 > bahwa pada variabel RPT nilai
0,80232, hal ini menunjukkan bahwa minimum sebesar 0,013, dan nilai
nilai CETR baik. maksimum sebesar 0,377. Selain itu,
b. Ukuran Perusahaan (SIZE) nilai rata-rata sebesar 0,14420 <
Berdasarkan hasil perhitungan selama 0,146660, hal ini menunjukkan bahwa
periode penelitian terlihat bahwa pada nilai RPT kurang baik. Angka tersebut
variabel SIZE nilai minimum sebesar menunjukkan bahwa perusahaan
12,230, dan nilai maksimum sebesar melakukan transfer pricing secara
14,470. Selain itu, nilai rata-rata sebesar normal sebesar 14,420%.
13,2855 > 0,887746, hal ini
menunjukkan bahwa nilai SIZE baik.
8
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardi
zed Residual

N 15
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
.06945827
Deviation
Most Extreme Absolute .131
Differences Positive .119
Negative -.131
Test Statistic .131
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
(Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 23)
Tabel menunjukkan hasil output pedoman dari penarikan kesimpulan
nilai signifikasi Asymp. Sig. (2-tailed) bahwa model regresi berdistribusi normal
yang diperoleh dari uji normalitas dan bisa dilanjutkan ke uji selanjutnya. Hal
menggunakan one-sample kolmogorov- ini menunjukkan bahwa model regresinya
smirnov sebesar 0,200. Karena nilai memenuhi asumsi normalitas, atau residu
probabilitas pada uji kolmogorov-smirnov dan model dianggap berdistribusi normal.
0,200 lebih besar dari 0,05, sebagai

Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Standard
Unstandardized ized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

Std. Toler
Model B Error Beta T Sig. ance VIF

1 (Cons -
-1.483 .434 .006
tant) 3.418

CETR 1.22
.207 .289 .113 .717 .489 .818
3

9
SIZE 3.89 2.71
.151 .039 .916 .003 .369
3 3

DER - 2.89
-.720 .138 -1.270 .000 .346
5.231 0

Tabel menunjukkan hasil output ketiga variabel lebih besar dai 0,1 dan nilai
nilai tolerance CETR sebesar 0,818 , nilai VIF kurang dari 10, maka dapat
SIZE sebesar 0,369, dan nilai DER sebesar disimpulkan sesuai dengan kaidah
0,346. Sedangkan nilai VIF CETR sebesar pengujian data penelitian ini tidak terdapat
1,223, nilai SIZE sebesar 2,713, dan nilai masalah multikolinearitas dan bisa
DER sebesar 2,890. Karena nilai tolerance dilanjutkan ke uji selanjutnya.

Uji Heteroskedastisitas
Correlations

Unstandar
CET dized
R SIZE DER Residual

Spearman's CETR Correlation


1.000 .175 -.173 -.021
rho Coefficient

Sig. (2-tailed) . .532 .537 .940

N 15 15 15 15

SIZE Correlation
.175 1.000 .436 -.168
Coefficient

Sig. (2-tailed) .532 . .104 .550

N 15 15 15 15

DER Correlation
-.173 .436 1.000 -.089
Coefficient

Sig. (2-tailed) .537 .104 . .752

N 15 15 15 15

Unstandardized Correlation
-.021 -.168 -.089 1.000
Residual Coefficient

Sig. (2-tailed) .940 .550 .752 .

(Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 23)


Tabel menunjukkan hasil output sehingga dapat disimpulkan sesuai dengan
nilai Sig. (2-tailed) CETR sebesar 0,940, kaidah pengujian data penelitian ini tidak
nilai SIZE sebesar 0,550, nilai DER terdapat masalah heteroskedastisitas dan
sebesar 0,752. Karena nilai Sig. (2-tailed) bisa dilanjutkan ke uji selanjutnya.
ketiga variabel lebih besar dari 0,05,

10
Uji Autokorelasi
Runs Test

Unstandardi
zed Residual

Test Valuea -.00033


Cases < Test Value 10
Cases >= Test
10
Value
Total Cases 20
Number of Runs 12
Z .230
Asymp. Sig. (2-
.818
tailed)

a. Median
(Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 23)
Berdasarkan tabel di atas dapat sesuai dengan kaidah pengujian data
diketahui bahwa nilai Run Test Asymp. penelitian ini tidak terdapat gejala
Sig. (2-tailed) sebesar 0,818 lebih besar autokorelasi.
dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

Analisis Regresi Berganda


Coefficientsa

Unstandardized Standardize
Coefficients d Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constan
-1.483 .434 -3.418 .006
t)

CETR .207 .289 .113 .717 .489

SIZE .151 .039 .916 3.893 .003

DER -.720 .138 -1.270 -5.231 .000

a. Dependent Variable: RPT


(Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 23)
Tabel menunjukkan hasil output Persamaan regresi berganda di atas
analisis regresi berganda, maka diperoleh mempunyai interpretasi sebagai berikut:
persamaan regresi sebagai berikut: a. Konstanta (0) sebesar 1,483 artinya jika
CETR, SIZE, dan DER nilainya 0
RPT = 1,483 + 0,207CETR + maka transfer pricing nilainya 1,483.
0,151SIZE – 0,720DER + Ɛ b. Nilai koefisien regresi CETR (1)
bernilai positif yaitu 0,207 artinya

11
bahwa setiap peningkatan CETR Rp0,151 dengan asumsi variabel
sebesar Rp1 maka transfer pricing akan independen lainnya tetap.
meningkat sebesar Rp0,207 dengan d. Nilai koefisien regresi DER (3) bernilai
asumsi variabel independen lainnya negatif yaitu -0,720 artinya bahwa
tetap. setiap peningkatan DER sebesar Rp1
c. Nilai koefisien regresi SIZE (2) bernilai maka transfer pricing akan menurun
positif yaitu 0,151 artinya bahwa setiap sebesar Rp-0,720 dengan asumsi
peningkatan SIZE sebesar Rp1 maka variabel independen lainnya tetap.
transfer pricing akan meningkat sebesar

Uji F
ANOVAa

Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.

1 Regressio
.234 3 .078 12.681 .001b
n
Residual .068 11 .006

Total .301 14

a. Dependent Variable: RPT


b. Predictors: (Constant), DER, CETR, SIZE
(Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 23)
Berdasarkan hasil pengolahan data, fit. Maka dapat disimpulkan bahwa Tarif
syarat nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 Pajak, Ukuran Perusahaan, dan Leverage
yaitu sebesar 0,001. Uji F digunakan untuk secara bersama-sama berpengaruh secara
mengetahui signifikasi dan model good of simultan terhadap Transfer Pricing.

Uji T
Coefficientsa

Unstandardized Standardize
Coefficients d Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constan
-1.483 .434 -3.418 .006
t)

CETR .207 .289 .113 .717 .489

SIZE .151 .039 .916 3.893 .003

DER -.720 .138 -1.270 -5.231 .000

a. Dependent Variable: RPT


(Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 23)
Berdasarkan hasil output, maka dapat Pada tabel terlihat bahwa variabel
ditarik kesimpulan sebagai berikut: CETR memiliki nilai signifikasi sebesar
a. Pengaruh Tarif Pajak (CETR/X1) 0,489 yang lebih besar dari tarif nyata
terhadap Transfer Pricing 0,05 atau 0,489 > 0,05 yang berarti H1

12
ditolak, dengan demikian dapat (SIZE) memiliki pengaruh terhadap
disimpulkan bahwa variabel Transfer Pricing.
independen yaitu Tarif Pajak (CETR) c. Pengaruh Leverage (DER/X3) terhadap
tidak memiliki pengaruh terhadap Transfer Pricing
Transfer Pricing. Pada tabel terlihat bahwa variabel
b. Pengaruh Ukuran Perusahaan DER memiliki nilai signifikasi sebesar
(SIZE/X2) terhadap Transfer Pricing 0,000 yang lebih kecil dari tarif nyata
Pada tabel terlihat bahwa variabel 0,05 atau 0,000 < 0,05 yang berarti H3
SIZE memiliki nilai signifikasi sebesar diterima, dengan demikian dapat
0,003 yang lebih kecil dari tarif nyata disimpulkan bahwa variabel
0,05 atau 0,003 < 0,05 yang berarti H2 independen yaitu Leverage (DER)
diterima, dengan demikian dapat memiliki pengaruh terhadap transfer
disimpulkan bahwa variabel pricing.
independen yaitu Ukuran Perusahaan

Uji Koefisien Determinasi R²


Model Summaryb

Std.
M R Adjusted Error of the
odel R Square R Square Estimate

1 .881
.776 .715 .078360
a

a. Predictors: (Constant), DER, CETR, SIZE


b. Dependent Variable: RPT
(Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 23)
Berdasarkan hasil output pada tabel, sub sektor otomotif dapat dijelaskan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai oleh antara Tarif Pajak (CETR), Ukuran
berikut: Perusahaan (SIZE), dan Leverage
a. Nilai R sebesar 0,881, artinya korelasi (DER). Adjusted R Square digunakan
antara Tarif Pajak (CETR), Ukuran karena variabel independen dalam
Perusahaan (SIZE), dan Leverage penelitian ini lebih dari satu.
(DER) sebesar 0,881. Hal ini berarti d. Standard Error of the Estimate adalah
terjadi hubungan yang kuat karena nilai ukuran kesalahan prediksi dalam
R berada diantara 0 dan 1. penelitian ini, yaitu sebesar 0,078360.
b. Koefisien Determinasi (R²) sebesar Artinya kesalahan yang terjadi dalam
0,776 artinya persentase pengaruh memprediksi Transfer Pricing (RPT)
antara Tarif Pajak (CETR), Ukuran sebesar 0,078360.
Perusahaan (SIZE), dan Leverage
(DER) sebesar 77,6% sisanya 22,4% Pembahasan
dipengaruhi oleh variabel lain yang Pengaruh Tarif Pajak terhadap
tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Transfer Pricing
c. Adjusted R Square sebesar 0,715, Hasil uji koefisien regresi secara
artinya 71,5% variabel Transfer Pricing parsial menunjukkan bahwa nilai

13
signifikasi yang dimiliki oleh variabel tarif Hasil uji koefisien regresi secara
pajak sebesar 0,489 > 0,05. Hal ini parsial menunjukkan bahwa nilai
menunjukkan bahwa tarif pajak tidak signifikasi yang dimiliki oleh variabel
berpengaruh terhadap transfer pricing, ukuran perusahaan sebesar 0,003 < 0,05.
hasil yang tidak signifikan ini Hal ini menunjukkan bahwa ukuran
menunjukkan bahwa transfer pricing perusahaan berpengaruh terhadap transfer
tidaklah menjadi mekanisme penghematan pricing. Hasil penelitian ini konsisten
pajak yang dilakukan oleh perusahaan dengan logika penyusunan hipotesis yang
yang menjadi sampel dalam penelitian ini. menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil berpengaruh terhadap transfer pricing,
penelitian yang dilakukan oleh Melmusi karena perusahaan yang memiliki total aset
(2016) yang memiliki dugaan bahwa besar menunjukkan bahwa perusahaan
sampel pada penelitiannya melakukan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan
mekanisme penghematan pajak melalui dimana dalam tahap ini arus kas
kegiatan tax planning dengan cara perusahaan sudah positif dan dianggap
mengefisienkan beban pajak seminimal memiliki prospek yang baik dalam jangka
mungkin dalam peraturan perpajakan yang waktu yang relatif lebih lama. Perusahaan-
berlaku. Selain itu penelitian yang perusahaan besar yang memiliki
dilakukan oleh Viviany (2018) keuntungan besar cenderung akan terlibat
menyatakan bahwa otoritas fiscal (aparat dalam transaksi untuk menghindarkan
perpajakan) akan secara subyektif pajak, di beberapa kasus perusahaan besar
memandang tujuan dilakukannya transfer cenderung memiliki masalah pembayaran
pricing adalah untuk menghindari pajak. pajak yang tinggi, oleh sebab itu
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pajak perusahaan melakukan berbagai cara agar
mengeluarkan peraturan prinsip kewajaran pembayaran pajak menjadi rendah yaitu
dan kelaziman usaha (Arm’s Length dapat dilakukan dengan transfer pricing.
Principle/ALP). Prinsip ini mengatur Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan
bahwa kondisi dalam transaksi yang oleh Kusumasari, dkk (2017) dan Melmusi
dilakukan antara pihak-pihak yang (2016) yang menyatakan bahwa ukuran
mempunyai hubungan istimewa sama atau perusahaan berpengaruh negatif terhadap
sebanding dengan kondisi dalam transaksi transfer pricing. Semakin besar total aset
yang tidak mempunyai hubungan istimewa yang dimiliki perusahaan, maka semakin
yang menjadi pembanding, maka harga besar ukuran perusahaan tersebut,
atau laba dalam transaksi yang dilakukan perusahaan yang berukuran relatif lebih
antara pihak-pihak yang tidak mempunyai besar akan dilihat kinerjanya oleh
hubungan istimewa harus sama dengan masyarakat sehingga para direksi atau
atau berada dalam rentang harga atau laba manajer perusahaan tersebut akan lebih
dalam transaksi yang dilakukan antara berhati-hati dan transparan dalam
pihak-pihak yang tidak mempunyai melaporkan kondisi keuangannya.
hubungan istimewa yang jadi pembanding. Sedangkan perusahaan yang berukuran
lebih kecil dianggap lebih mempunyai
Pengaruh Ukuran Perusahaan kecenderungan melakukan transfer pricing
terhadap Transfer Pricing untuk menunjukkan kinerja yang
memuaskan. Sehingga manajer yang

14
memimpin perusahaan besar kurang pajak, ukuran perusahaan, dan leverage
memiliki dorongan untuk melakukan terhadap transfer pricing sebesar 0,001 <
pengelolaan laba, salah satunya dengan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tarif
melakukan transfer pricing. pajak, ukuran perusahaan, dan leverage
secara bersama-sama berpengaruh secara
Pengaruh Leverage terhadap simultan terhadap transfer pricing. Hasil
Transfer Pricing ini sesuai dengan logika penyusunan
Hasil uji koefisien regresi secara hipotesis yang menyatakan bahwa tarif
parsial menunjukkan bahwa nilai pajak, ukuran perusahaan, dan leverage
signifikasi yang dimiliki oleh variabel secara bersama-sama berpengaruh secara
leverage sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini simultan terhadap transfer pricing.
menunjukkan bahwa leverage
berpengaruh terhadap transfer pricing. Penutup
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil Simpulan
penelitian yang dilakukan oleh Cahyadi Berdasarkan hasil penelitian pada
dan Noviari (2018) yang menyatakan perusahaan sub sektor otomotif yang
bahwa leverage berpengaruh positif terdaftar di Bursa Efek Indonesia peroiode
terhadap transfer pricing, hal ini berarti 2013-2017 dapat diambil kesimpulan
bahwa semakin tinggi leverage suatu sebagai berikut:
perusahaan maka semakin besar insentif 1. Hasil uji koefisien regresi secara parsial
perusahaan dalam melakukan transfer menunjukkan bahwa tarif pajak
pricing, karena leverage dapat menjadi memiliki nilai signifikasi sebesar 0,489
faktor yang mendorong agresivitas yang lebih besar dari tarif nyata 0,05
transfer pricing dengan tujuan untuk atau 0,489 > 0,05, dengan demikian
mengurangi beban pajak perusahaan. dapat disimpulkan bahwa tarif pajak
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan tidak memiliki pengaruh terhadap
oleh Indrasti (2016) menyatakan bahwa transfer pricing.
debt covenant yang diproksikan oleh DER 2. Hasil uji koefisien regresi secara parsial
tidak berpengaruh terhadap transfer menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
pricing, debt covenant adalah kontrak memiliki nilai signifikasi sebesar 0,003
yang ditujukan pada peminjam oleh yang lebih kecil dari tarif nyata 0,05
kreditor untuk membatasi aktivitas yang atau 0,003 < 0,05, dengan demikian
mungkin merusak nilai pinjaman dan dapat disimpulkan bahwa ukuran
recovery pinjaman, makin tinggi rasio perusahaan memiliki pengaruh terhadap
utang atau ekuitas makin dekat perusahaan transfer pricing.
dengan batas perjanjian atau peraturan 3. Hasil uji koefisien regresi secara parsial
kredit. menunjukkan bahwa leverage memiliki
nilai signifikasi sebesar 0,000 yang
Pengaruh Tarif Pajak, Ukuran lebih kecil dari tarif nyata 0,05 atau
Perusahaan, dan Leverage terhadap 0,000 < 0,05, dengan demikian dapat
Transfer Pricing disimpulkan bahwa leverage memiliki
Hasil uji koefisien regresi secara pengaruh terhadap transfer pricing.
simultan menunjukkan bahwa nilai 4. Hasil uji koefisien regresi secara
signifikasi yang dimiliki oleh variabel tarif simultan menunjukan bahwa tarif pajak,

15
ukuran perusahaan dan leverage 3. Indikator yang digunakan untuk
memiliki nilai signifikasi sebesar 0,001 transfer pricing dalam penelitian ini
yang lebih kecil dari tarif nyata 0,05 sebatas menggunakan piutang pihak
atau 0,001 < 0,05, dengan deminikan berelasi dengan total piutang. Oleh
dapat disimpulkan bahwa tarif pajak, karena itu, penelitian selanjutnya
ukuran perusahaan, dan leverage secara diharapkan dapat menggunakan
bersama-sama berpengaruh secara indikator transfer pricing yang lain jika
simultan terhadap transfer pricing. data tersedia seperti pembelian pihak
berelasi, penjualan pihak berelasi, atau
Saran utang pihak berelasi.
Berdasarkan kesimpulan di atas,
penelitian ini diharapkan dapat Referensi
memberikan kontribusi pada bidang Amri, Muhammad Jihaduddin. (2018).
pengembangan ilmu akuntansi dan ilmu Transfer Pricing dalam Audit Laporan
perpajakan mengenai transfer pricing. Keuangan. Diakses melalui
Serta diharapkan dapat memberikan https://www.jtanzilco.com/blog/detail/
informasi tambahan mengenai faktor- 1004/slug/transfer-pricing-dalam-
faktor yang dapat mempengaruhi transfer audit-laporan-keuangan.
pricing dan dalam penelitian ini faktor Belkaoui, Ahmed Riahi. (2012).
yang mempengaruhi adalah ukuran Accounting Theory: Teori Akuntansi.
perusahaan dan leverage. Salemba Empat. Edisi Kelima Jilid 2:
Penelitian ini di masa mendatang Jakarta.
diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih berkualitas lagi Cahyadi, Anisa Sheirina, Naniek Noviari.
dengan adanya beberapa masukan (2016). Pengaruh Pajak, Exchange
mengenai beberapa hal diantaranya: Rate, Profitabilitas, dan Leverage
1. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk pada Keputusan Melakukan Transfer
menambah faktor lain yang mungkin Pricing. E-Jurnal Akuntansi
berpengaruh terhadap transfer pricing Universitas Udayana: Vol. 24. No 2.
seperti mekanisme bonus, kepemilikan https://blog.excellence.asia/2017/11/08/tra
asing, atau tunneling incentive, karena nsfer-pricing-is-a-balancing-act/
nilai pada uji koefisien determinasi R²
https://investigasi.tempo.co/toyota/
sebesar 0,776 artinya persentase
pengaruh antara tarif pajak, ukuran Indrasti, Anita Wahyu. (2016). Pengaruh
perusahaan, dan leverage sebesar Pajak, Kepemilikan Asing, Bonus
77,6%, sedangkan sisanya 22,4% Plan, dan Debt Covenant terhadap
dipengaruhi oleh variabel lain yang Keputusan Perusahaan untuk
tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Melakukan Transfer Pricing. Volume
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya 9. No 3. Desember. Universitas Budi
meneliti dalam rentang waktu yang Luhur.
lebih lama atau perusahaan lain selain Julaikah, Nurul. (2014). Hampir Semua
otomotif, periode yang lebih lama atau Perusahaan Asing Akali Bayar Pajak.
perusahaan lain diharapkan dapat Merdeka. Diakses dari
memberikan hasil yang lebih baik.

16
http://m.merdeka.com pada tanggal 15 dan Debt Covenant terhadap Transfer
Oktober 2018. Pricing (Studi Empiris Perusahaan
Manufaktur Terdaftar di BEI Tahun
Kasmir. (2018). Analisis Laporan
2012-2016). Seminar Nasional I
Keuangan. Rajawali Pers: Edisi
Universitas Pamulang; ISSN: 977
11. Jakarta.
25993430 04.
Kurniawan, Anang Mury. (2015). Pajak
Peraturan Menteri Keuangan Republik
Internasional Beserta Contoh
Indonesia Nomor 213/PMK.03/2016
Aplikasinya. Ghalia Indonesia. Bogor.
tentang Jenis Dokumen dan/atau
Kusumasari, Ratna Dewi, Sri Fadilah, Edi Infomasi Tambahan yang Wajib
Sukarmanto. (2017). Pengaruh Pajak, Disimpan oleh Wajib Pajak yang
Kepemilikan Asing, dan Ukuran Melakukan Transaksi dengan Para
Perusahaan terhadap Transfer Pricing Pihak yang Mempunyai Hubungan
(Studi Empiris pada Perusahaan Istimewa, dan Tata Cara
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Pengelolaannya.
Efek Indonesia Periode 2012-2016).
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Prosiding Akuntansi. ISSN:2460-
(PSAK) Nomor 7 tahun (Revisi 2017)
6561.
tentang Pengungkapan Pihak-pihak
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pajak Berelasi.
tahun 2016-2017.
Putri, Elsa Kisari. (2016). Pengaruh
Marfuah, Azizah, Andi Poren. (2014). Kepemilikan Asing, Ukuran
Pengaruh Pajak, Tunneling Incentive, Perusahaan, dan Leverage terhadap
dan Exchange Rate pada Keputusan Keputusan Perusahaan untuk
Transfer Pricing Perusahaan. Jurnal Melakukan Transfer Pricing (Studi
Akuntansi Audit Indonesia; Vol 18. pada Perusahaan Non Keuangan yang
(2). (1). pp: 69-82. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Melmusi, Zerni. (2016). Pengaruh Pajak, Periode 2014).
Mekanisme Bonus, Kepemilikan Rachmat, Radhi Abdul Halim. (2019).
Asing, dan Ukuran Perusahaan Pajak, Mekanisme Bonus, dan
terhadap Transfer Pricing pada Transfer Pricing. Jurnal Pendidikan
Perusahaan yang Tergabung dalam Akuntansi dan Keuangan: Vol. 7. No.
Jakarta Islamic Index dan Terdaftar di 1. Universitas Widyatama.
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-
Richardson, Grant and Taylor, Grantley
2016. Jurnal EKOBISTEK Fakultas
and Lanis, Roman. (2013).
Ekonomi: Vol. 5. No. 2. 1-12.
Determinants of
Pamungkas, Eling, Abdullah Mubarok.
(2018). Pengaruh Profitabilitas, Pajak,
Transfer Pricing Agressiveness: Solikin, Ikin, Mimin Widianingsih, Sofie
Empirical Evidence from Australian Desmiranti Lestari. (2015). Pengaruh
Firms. Journal of Contemporary Struktur Kepemilikan, Struktur
Accounting and Economics: Vol. 9. Modal, dan Ukuran Perusahaan
(2). pp: 136-150. terhadap Nilai Perusahaan pada

17
Perusahaan Sektor Pertambangan Undang-Undang Republik Indonesia
yang Terdaftar di Bursa Efek Nomor 28 Tahun 2007 tentang
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Perubahan Ketiga atas Undang-
Keuangan: Vol. 3. No. 2. Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara
Sukma, Suci Asral. (2018). Pengaruh Tarif
Perpajakan.
Pajak, Tunneling Incentive,
Mekanisme Bonus, dan Kepemilikan Viviany, Shelly. (2018). Pengaruh Tarif
Asing terhadap Transfer Pricing Pajak, Tunneling Incentive,
(Studi Empiris Perusahaan yang Mekanisme Bonus, dan Exchange
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Rate terhadap Transfer Pricing (Studi
pada Tahun 2014-2016). JOM FEB. Empiris pada Perusahaan Manufaktur
Vol. 1. Edisi 1. yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2013-2016). JOM
Teza, Serli Diovani, Desrini Ningsih.
FEB. Vol. 1. Edisi. 1.
(2017). Analisis Implementasi
Transfer Pricing antar Perusahaan
www.idx.co.id
yang Memiliki Hubungan Istimewa di
Batam dan Singapura. Jurnal
www.sahamok.com
Akuntansi: Vol. 6. No.1. Universitas
Putera Batam.

18

Anda mungkin juga menyukai