Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HARGA TRANSFER
Dosen Pengampuh: Iwan Sebe SE, M. Si

Disusun Oleh
Kelompok 2 :

1. Mutiara Nisra Mahulette (02272111150)


2. Dian Wardani (02272111159)
3. Nabila Y Ahmad (02272111147)
4. Rismawati Terrang (02272111160)
5. Dina Puspita Slamet (02272111141)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat


karuniahnya kami dapat Menyusun makalah ini dengan baik dan selesai
tepaat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Harga Transfer ”.

Penyusunan makalah ini bertujuaan untuk memenuhi tugas mata


kuliah Sistem Pengendalian Manajemen yang diberi dosen pengampuh mata
kuliah. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi kami sebagai penulis dan para pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.


Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun
kemampuan kami, agar kedepannya kami bisa menulis makalah dengan
lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan
bagi kami khususnya sebagai penulis.

Ternate, 26 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................2
1.3 Tujuaan...........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Harga Transfer..................................................3
2.3 Tujuan Penentuan Harga Transfer....................................
2.4 Dampak Penetapan Harga Transfer................................
2.5 Metode Penentuan Harga Transfer.................................
2.5 Contoh Kasus..................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.....................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1 Latar Belakang

Harga transfer (transfer pricing) adalah praktik yang digunakan oleh


perusahaan multinasional untuk menentukan harga yang mereka
kenakan pada transaksi antar anak perusahaan atau divisi dalam berbagai
negara. Hal ini penting dalam perpajakan dan perencanaan keuangan
perusahaan, serta dapat memengaruhi pendapatan fiskal negara-negara
yang terlibat. Harga transfer mencakup beberapa aspek:

a) Perusahaan Multinasional: Perusahaan multinasional (MNC)


beroperasi di banyak negara dan memiliki anak perusahaan atau
divisi di berbagai lokasi. Mereka sering melakukan transaksi
internal, seperti penjualan produk atau layanan antar anak
perusahaan.

b) Masalah Keuangan dan Pajak: Perusahaan ingin memaksimalkan


keuntungan dan mengurangi pajak yang harus mereka bayar.
Oleh karena itu, mereka memiliki insentif untuk menetapkan
harga transfer yang menguntungkan mereka secara finansial.

c) Pajak Penghasilan: Negara-negara biasanya mengenakan pajak


penghasilan pada laba yang dihasilkan oleh perusahaan yang
beroperasi di wilayah mereka. Jika sebuah perusahaan
menetapkan harga transfer yang terlalu rendah untuk transaksi
dengan anak perusahaannya di negara dengan pajak tinggi, maka
mereka dapat mengurangi beban pajak mereka.

d) Pengawasan Pajak: Pemerintah negara-negara cenderung


mengawasi harga transfer untuk memastikan bahwa perusahaan
membayar pajak yang adil. Mereka ingin mencegah praktik-
praktik yang mengurangi pendapatan fiskal mereka.

4
e) Aturan Pajak Internasional: Untuk mengatasi masalah ini,
organisasi internasional seperti Organisasi Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi (OECD) telah mengembangkan
pedoman dan standar internasional yang mengatur harga transfer.
Pedoman OECD memberikan panduan tentang bagaimana
perusahaan seharusnya menetapkan harga transfer agar sesuai
dengan prinsip-prinsip pajak internasional yang adil.

f) Konsep Kepentingan Berkeadilan: Kepentingan berkeadilan


berarti bahwa harga transfer seharusnya setara dengan harga
yang akan diterapkan dalam transaksi serupa antara pihak-pihak
independen. Ini memastikan bahwa pajak dibayar secara adil,
dan tidak ada manfaat yang tidak adil diperoleh oleh anak
perusahaan di satu negara atau yang lainnya.

Dalam praktiknya, harga transfer adalah isu penting yang memerlukan


perhatian khusus dari perusahaan multinasional dan otoritas pajak untuk
memastikan bahwa pajak dikenakan dengan adil dan transparan.
Pelanggaran aturan harga transfer dapat mengakibatkan sanksi dan
denda pajak yang signifikan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan harga transfer?
2. Apa tujuan dari penentuan harga transfer?
3. Bagaimana dampak penetapan harga transfer?
4. Bagaimana metode penentuan harga transfer?
1.3 Tujuan
Adapun tujuaan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu harga transfer.
2. Untuk mengetahui tujuan dari penentuan harga transfer.
3. Untuk mengetahui dampak penetapan harga transfer.
4. Untuk mengetahui metode penentuan harga transfer

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Harga Transfer


Dalam perusahaan yang menerapkan struktur organisasi divisionalisasi
dan pusat laba, tidak dapat dihindarkan terjadinya transaksi bisnis atau jual beli
barang dan jasa antar devisi akan mempengaruhi kinerja masing-masing divise
dalam suatu perusahaan. Hubungan bisnis antar divisi dapat dikatakan sebagai
konsekuensi adanya desentralisasi dan pemberian hak otonomi bagi manajer
masing-masing divisi untuk bertindak yang terbaik sesuai dengan kepentingan
divisi dan atau perusahaan secara keseluruhan, harga transfer juga untuk
mengendalikan mekanisme arus sumber daya anggota dalam satu kelompok
perusahaan.
Harga transfer merupakan harga pertukaran barang dan jasa antar divisi
dalam suatu organisasi yang sama dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut.
Besarnya harga transfer akan mempengaruhi prestasi divisi penjual dari sisi
pendapatan, sedangkan bagi divisi pembeli akan mempengaruhi prestasinya
dari sisi biaya.
2.2 Tujuan Penentuan Harga Transfer
Efektifitas penggunaan berbagai metode perhitungan laba rugi sebagai sarana
pengukuran prestasi manajer divisi pusat laba dan pusat investasi sangat tergantung
pada ketepatan dalam penentuan besarnya harga transfer yang menjadi wewenang
divisi tersebut. Tujuan yang ingin dicapai, dengan diterapkannya kebijaksanaan
harga transfer dalam suatu perusahaan yaitu Untuk perlakuan yang adil dalam
penilaian prestasi.
Adanya perlakuan yang seimbang dan tidak membeda-bedakan bagi
divisi penjual dan pembeli yaitu divisi penjual mempunyai hak untuk menjual
pada konsumen di dalam maupun diluar perusahaan dengan harga tertinggi
yang paling menguntungkan adalah :
a) Untuk mengurangi beban pajak. Perusahaan akan berusaha menghindari
dari kewajiban pajak dengan memanfaatkan perbedaan tariff pajak antar
Negara dengan menggeser jumlah laba pada Negara yang tariff
pajaknya rendah.

6
b) Untuk mengurangi resiko pertukaran. Harga transfer digunakan untuk
mentransfer dana dari Negara-negara yang dinilai tukarannya rebdah
sehingga dapat meminimumkan kerugian akibat selisih nilai tukar.
c) Meningkatkan laba perusahaan multinasional dari kerjasama. Harga
transfer digunakan perusahaan induk untuk memperkecil laba
perusahaan yang didirikan bersama perusahaan local. Maka perusahaan
induk harus terlebih dahulu merancang agar perusahaan kerjasama
tersebut terkait secara operasional dengan perusahaan induk.
d) Menyembunyikan tingkat laba sesungguhnya perusahaan afiliasi.
Perusahaan multinasional berusaha menyamarkan tingkat laba
sebenarnya perusahaan afiliasi dengan menetapkan harga transfer yang
tinggi untuk Negara yang tarif pajaknya lebih rendah.
Tujuan Harga Transfer
Pasar Domestik Pasar Internasional
1. Otonomi lebih besar 1. Mengurangi pajak, tarif dan
2. Meningkatkan motivasi kewajiban
manajer 2. Mengurangi resiko kurs
3. Penilaian prestasi lebih baik 3. Memperbaiki posisi bersaing
4. Tujuan yang serasi, selaras, 4. Memperbaiki hubungan
seimbang antar bagian pemerintah

2.3 Dampak Penetapan Harga Transfer


Ketika satu divisi dari suatu perusahaan menjual pada divisi lain, kedua
divisi tersebut dan perusahaan secara keseluruhan terkena pengaruhnya. Harga
yang dikenakan untuk barang yang ditransfer memengaruhi biaya divisi
7
pembeli dan pendapatan divisi penjual. Artinya, laba kedua divisi tersebut,
sebagaimana juga evaluasi dan kompensasi para manajer mereka, dipengaruhi
oleh harga transfer. Karena berpengaruh terhadap ukuran kinerja berdasarkan
laba dari kedua divisi (misalnya, ROI, dan laba residu), penetapan harga
transfer sering menjadi masalah yang ditanggapi secara sangat emosional.
Sebagai contoh, jika divisi penjual berada di Negara yang pajaknya rendah dan
divisi pembeli beroperasi di Negara yang pajaknya tinggi, maka biaya transfer
bias ditetapkan cukup tinggi.
Selanjutnya, laba akan masuk ke divisi yang berada di Negara dengan
pajak rendah dan biaya akn dibebankan pada divisi yang berbeda di Negara
dengan pajaknya yang tinggi. Hal ini menyebabkan pengurangan dari pajak
badan secara keseluruhan.

2.4 Metode Penentuan Harga Transfer


Rumus umum harga transfer yang dapat digunakan oleh seorang manajer
sebagai titik awal dalam menghitung harga transfer antar divisi atau segmen
perusahaan sbb:

Harga transfer = Harga pokok per satuan + hilangnya keuntungan (CM) persatuan penjualan keluar

A) Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar (Market-Based Transfer


Prices)
Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang sebagai penentuan
harga transfer yang paling independen. Barang-barang yang diproduksi unit
penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di pasar, pada sisi divisi
penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli harga
yang dibayarkan adalah harga yang sewajarnya. Namun yang menjadi
kelemahan utama dari sistem ini adalah jika harga suatu produk ternyata
tidak tersedia di pasar. Tidak semua barang-barang yang diperjual-belikan
antar divisi tersedia di pasar, misalnya pada suatu industri yang
terdeferensiasi dan terintegrasi seperti industri kertas, jika divisi penjual
harus mengirim kertas yang setengah jadi ke divisi lain, pasar tidak
menyediakan harga kertas mentah atau setengah jadi.
Namun, jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka ada
baiknya menggunakan harga pasar. Meskipun demikian, jika tidak ada cara
8
untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah
mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost-based transfer
price). Situasi ideal yang harus ada dalam penetapan harga transfer berdasar
harga pasar untuk mendorong adanya keselaransan tujuan adalah:
 Orang-orang yang kompeten. Idealnya, para manajer harus
memperhatikan kinerja jangka panjang dari pusat tanggung jawab
mereka, sama seperti kinerja jangka pendeknya. Staf yang terlibat
dalam negosiasi dan arbitrase harga transfer juga harus kompeten.
 Atmosfer yang baik. Para manajer harus menjadikan profitabilitas,
sebagaimana diukur dalam laporan laba rugi mereka, sebagai cita-cita
yang penting dan pertimbangan yang signifikan dalam penilaian
kinerja mereka. Mereka juga harus memandang bahwa harga transfer
tersebut adil.
 Harga pasar. Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar
normal dan mapan dari produk identik yang sedang ditransfer.
Maksudnya, harga pasar mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas,
waktu pengiriman dan kualitas) dengan produk yang dikenekan harga
transfer. Harga pasar tersebut dapat diturunkan untuk mencerminkan
penghematan dari penjualan di dalam perusahaan. Sebagai contoh,
tidak aka nada beban piutang tak tertagih (bad debt expense), serta
biaya iklan dan penjualan akan lebih kecil ketika produk tersebut
ditransfer dari satu unit bisnis ke unit bisnis lain yang ada dalam
perusahaan. Meskipun kurang ideal, harga pasar dari produk yang
serupa, tetapi tidak identik, adalah lebih baik dari pada tidak ada
harga pasar samasekali.
 Kebebasan memperoleh sumber daya. Alternative dalam memperoleh
sumber daya haruslah ada, dan para manajer seharusnya diizinkan
untuk memilih alternative yang paling baik untuk mereka. Manajer
pembelian harus bebas untuk membeli dari pihak luar, dan manajer
penjualan harus bebas untuk menjual ke pihak luar. Dalam keadaan
seperti ini, kebijakan harga transfer tersebut akan memberikan hak
kepada setiap manajer pusat laba untuk berurusan baik dengan pihak
di dalam maupun diluar perusahaan sesuai dengan penilaian mereka
masing-masing. Kemudian pasar akan membentuk suatu harga
9
transfer. Keputusan untuk berurusan dengan pihak di dalam atau
diluar perusahaan juga dibuat oleh pasar. Jika pembeli tidak
mendapatkan harga yang memuaskan dari sumber di dalam
perusahaan, mereka bebas untuk membeli dari luar.
 Informasi penuh. Para manajer harus mengetahui semua alternative
yang ada, serta biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-
masing alternative tersebut.
 Negosiasi. Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancer untuk
melakukan negosiasi ”kontrak” antar unit usaha.
Jika semua kondisi di atas terpenuhi, maka system harga transfer
berdasarkan harga pasar dapat menghasilkan keselarasan cita-cita dan tidak
membutuhkan administrasi pusat.

B) Harga Transfer Berdasarkan Biaya (Cost-based Transfer Prices)


Perusahaan menggunakan metode penetapan harga transfer atas dasar
biaya yang ditimbulkan oleh divisi penjual dalam memproduksi barang atau
jasa, penetapan harga transfer metode ini relatif mudah diterapkan namun
memiliki beberapa kekurangan. Pertama, penggunaan biaya sebagai harga
transfer dapat mengarah pada keputusan yang buruk, jika seandainya unit
penjual tidak dapat memproduksi dengan optimal sehingga menghasilkan
biaya yang lebih tinggi daripada harga pasar, maka dapat terjadi
kecenderungan pembelian barang dari luar. Kedua, jika biaya digunakan
sebagai harga transfer, divisi penjual tidak akan pernah menghasilkan laba
dari setiap transaksi internal. Ketiga, penentuan harga transfer yang
berdasarkan biaya berarti tidak ada insentif bagi orang yang bertanggung
jawab mengendalikan biaya.
Umumnya perusahaan menetapkan harga transfer atas biaya berdasarkan
biaya variabel dan atau biaya tetap dalam bentuk: biaya penuh (full cost),
biaya penuh ditambah mark-up (full cost plus markup) dan gabungan antara
biaya variabel dan tetap(variable cost plus fixed fee).

C) Harga Transfer Negoisasi (Negotiated Transfer Prices)


Dalam ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan divisi-
divisi dalam perusahaan yang berkepentingan dengan transfer pricing untuk
10
menegosiasikan harga transfer yang diinginkan. Harga transfer negoisasi
memiliki beberapa kelebihan. Pertama, pendekatan ini melindungi otonomi
divisi dan konsisten dengan semangat desentralisasi. Kedua, manajer divisi
cenderung memiliki informasi yang lebih baik tentang biaya dan laba
potensial atas transfer dibanding pihak-pihak lain dalam perusahaan.
Harga transfer negosiasian mencerminkan prespektif kontrolabilitas yang
inheren dalam pusat-pusat pertanggungjawaban karena setiap divisi yang
berkepentingan tersebut pada akhirnya yang akan bertanggung jawab atas
harga transfer yang dinegosiasikan. Namun transfer pricing ini tidak begitu
mudah untuk ditentukan karena posisinya pada situasi sulit yang bisa
menimbulkan conflict of interestdiantara kedua belah pihak yang terlibat,
yaitu divisi penjual dan divisi pembeli. Artinya, tidak akan ada satu metode
transfer price yang terbaik, yang akan diterima mutlak oleh kedua belah
pihak.
Arbitrase dan Penyelesaian Konflik :
Pendekatan ini menekankan pada harga transfer berdasarkan interaksi
kedua divisi dan pada tingkat yang dianggap terbaik bagi kepentingan
perusahaan tanpa adanya pemaksaan mengenai keputusan akhir oleh salah
satu divisi. Arbitrase dapat dilakukan dengan beberapa cara.dalm sistem yang
formal,kedua pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak
penengah/pendamai( arbitrator ).arbitrator akan meninjau posisi mereka
masing – masing dan memutuskan harga yang akan ditetapkan kadangkala
dengan bantuan staf kantor yang lain. Selain tingkat formalitas arbitrase,jenis
proses penyelesaian konflik yang digunakan juga mempengaruhi efektifitas
suatu sistem harga transfer.
Terdapaat empat cara untuk menyelesaikan konflik :

 Memaksa (forcing )
 Membujuk ( smoothing )
 Menawarkan (bargaining )
 Penyelesaian masalah (problem solving )

Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan
harga transfer bergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan

11
dan ketersediaan pasar serta harga pasar.semakin besar jumlah transfer dan
ketersediaan harga pasar,maka semakin formal dan spesifik peraturan yang
ada.jika harga pasar selalu siap sedia,maka perolehan sumber daya dapat
dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat atas keputusan buat atau beli
( make-ar-buy decision )yang melebihi jumlah tertentu. Beberapa
perusahaan membagi produknya kedalam dua kelas :

 Kelas I meliputi seluruh produk untuk mana manajaemen senior


ingin mengendalikan perolehan sumber daya.produk ini biasanya
merupakan produk – produk yang bervolume besar;produk –
produk yang tidak memiliki sumber dari luar;dan produk – produk
yang produksinya tetap ingin dikendalikan oleh pihak manajemen
demi alasan kualitas atau alasan tertentu.
 Kelas II meliputi seluruh produk lainnya.secara umum,ini
merupakan produk – produk yang dapat diproduksi diluar
perusahaan tanpa adanya gangguan terhadap operasi yang sedang
berjalan,produk – produk yang volumenya relatif kecil,diproduksi
dengan peralatan umum (general-purpose equipment) produk-
produk kelas II ditansfer pada harga pasar.

2.5 Contoh Kasus (Perusahaan Manufaktur Beta)


Perusahaan Manufaktur Beta adalah perusahaan multinasional yang
beroperasi di beberapa negara. Perusahaan ini memiliki pusat penelitian dan
pengembangan (R&D) di negara A, fasilitas produksi di negara B, dan entitas
pemasaran di negara C. Mereka memproduksi berbagai produk teknologi
tinggi yang dijual di pasar global. Kasus ini berkaitan dengan penetapan harga
transfer untuk komponen elektronik yang dipasok oleh fasilitas produksi di
negara B ke entitas pemasaran di negara C.
Langkah-langkah dalam Menentukan Harga Transfer:
1. Identifikasi Produk dan Transaksi: Produk yang ditransaksikan adalah
komponen elektronik yang dipasok dari fasilitas produksi di negara B
ke entitas pemasaran di negara C. Transaksi terjadi antara anak
perusahaan di negara B dan C.
2. Pemilihan Metode Penetapan Harga Transfer: Perusahaan Manufaktur

12
Beta harus memilih metode penetapan harga transfer yang sesuai.
Dalam kasus ini, mereka mungkin memilih metode penetapan harga
transfer berdasarkan harga pasar independen jika produk serupa dapat
ditemukan di pasar terbuka.
3. Perbandingan dengan Harga Pasar Independen: Perusahaan
Manufaktur Beta harus mencari produk serupa di pasar terbuka atau
mendapatkan data harga yang relevan untuk komponen elektronik yang
serupa. Jika harga pasar independen tersedia, mereka dapat
menggunakan harga tersebut sebagai dasar penetapan harga transfer.
4. Penentuan Markup Keuntungan: Perusahaan harus menentukan markup
keuntungan yang sesuai untuk entitas pemasaran di negara C. Markup
ini harus mencerminkan praktik industri dan memungkinkan entitas
pemasaran menghasilkan laba yang wajar.
5. Pertimbangan Pajak: Perusahaan harus mempertimbangkan implikasi
pajak dari penetapan harga transfer. Negara B dan C mungkin memiliki
aturan pajak yang berbeda, dan perusahaan harus memastikan bahwa
penetapan harga tidak dimanipulasi untuk mengurangi beban pajak
secara tidak adil.
6. Kepatuhan Hukum dan Aturan Pajak: Perusahaan harus memastikan
bahwa penetapan harga transfer mereka mematuhi hukum dan aturan
pajak di negara A, B, dan C, serta mengikuti pedoman yang mungkin
dikeluarkan oleh organisasi internasional seperti OECD.
7. Dokumentasi dan Pelaporan: Perusahaan Manufaktur Beta harus
memiliki dokumentasi yang kuat yang mendokumentasikan dasar
penetapan harga transfer, analisis perbandingan dengan harga pasar
independen, dan pertimbangan pajak.
8. Audit dan Verifikasi: Entitas pemasaran di negara C mungkin akan
menjalani audit dan verifikasi pajak. Oleh karena itu, perusahaan harus
siap jika otoritas pajak memeriksa penetapan harga transfer mereka.

Dalam situasi ini, perusahaan Manufaktur Beta harus memastikan bahwa


penetapan harga transfer mereka mematuhi peraturan pajak, menjaga
hubungan yang baik dengan pemerintah negara C, dan menghindari sanksi
pajak yang mungkin timbul akibat pelanggaran dalam penetapan harga

13
transfer.

14
BAB III
PENUTU
P

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam makalah mengenai harga transfer menyoroti
poin-poin penting yang telah dibahas dalam konteks harga transfer, yang
merupakan isu yang kompleks dalam manajemen perusahaan
multinasional. Dalam rangka mengoptimalkan kepatuhan perpajakan
dan keberlanjutan keuangan, perusahaan harus memperhatikan berbagai
faktor, aturan, dan pedoman yang mengatur penetapan harga transfer.
Harga transfer adalah aspek yang sangat penting dalam
manajemen perusahaan multinasional. Seiring dengan meningkatnya
globalisasi bisnis dan perdagangan internasional, perusahaan
menghadapi kompleksitas dalam mengelola transaksi antar anak
perusahaan yang terdistribusi di berbagai yurisdiksi. Kasus penetapan
harga transfer yang efektif dan kepatuhan terhadap peraturan pajak lokal
dan internasional memainkan peran sentral dalam pemenuhan tanggung
jawab perusahaan terhadap pemegang saham, hubungan dengan
pemerintah, dan keberlanjutan keuangan jangka panjang.
Salah satu hal terpenting dalam penetapan harga transfer adalah
memastikan adanya keadilan dalam transaksi antar anak perusahaan. Ini
berarti harga yang digunakan dalam penetapan harga transfer harus
setara dengan harga yang akan diterapkan dalam transaksi serupa antara
pihak independen. Prinsip-prinsip keadilan ini mendukung penciptaan
struktur harga transfer yang adil bagi setiap entitas dalam perusahaan
multinasional.
Dokumentasi adalah komponen kunci dalam penetapan harga
transfer yang memadai. Dokumentasi yang rinci dan kuat adalah
penopang dalam mempertanggungjawabkan keputusan penetapan harga
transfer dan membantu perusahaan melalui audit pajak. Perusahaan
perlu menjaga rekam jejak yang jelas dan terdokumentasi tentang
15
faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga transfer, termasuk
analisis biaya produksi, perbandingan dengan harga pasar independen,
dan pertimbangan pajak. Penting untuk diingat bahwa perusahaan
multinasional harus mematuhi aturan pajak dan hukum yang berlaku di
setiap yurisdiksi tempat mereka beroperasi. Hal ini mencakup kepatuhan
terhadap pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi internasional
seperti Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Keberhasilan dalam mematuhi aturan internasional juga berkontribusi
pada memelihara reputasi perusahaan di mata pemerintah, masyarakat,
dan pemegang saham.
Selain itu, harga transfer memiliki dampak besar pada beban
pajak dan keuangan perusahaan. Penetapan harga transfer yang cerdik
dapat membantu perusahaan mengoptimalkan beban pajaknya secara
legal, sementara pelanggaran aturan harga transfer dapat berakibat pada
sanksi pajak yang mahal dan dampak negatif pada laba yang dihasilkan
oleh anak perusahaan di berbagai negara.
Pada akhirnya, harga transfer bukanlah sekadar kewajiban pajak,
tetapi juga merupakan elemen utama dalam strategi bisnis perusahaan
multinasional. Manajemen yang efektif dalam penetapan harga transfer
memungkinkan perusahaan untuk mencapai keberlanjutan keuangan
jangka panjang dan menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah
dan otoritas pajak. Oleh karena itu, perusahaan harus secara cermat
mempertimbangkan berbagai faktor yang memengaruhi harga transfer,
menjaga dokumentasi yang kuat, dan selalu berupaya mencapai keadilan
dalam transaksi antar anak perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis
mereka secara efektif dan etis.

16
DAFTAR PUSTAKA

Robert Feinschreiber, Margaret Kent, and Jeffrey L. Paduch : Transfer


Pricing Handbook, 2nd Edition (2017)
Adam Smith : Transfer Pricing: Rules, Compliance and Controversy, 5th
Edition (2018)
Mihir A. Desai and C. Fritz Foley : Transfer Pricing and Multinational
Enterprises" (Journal of International Business Studies, 2013)
Wilfried N. Vanhonacker : Transfer Pricing in Multinational Firms: A
Review of Concepts and Evidence" (Accounting and Finance,
2015)
PricewaterhouseCoopers Transfer Pricing Guide (Edisi Terbaru)

17

Anda mungkin juga menyukai