Anda di halaman 1dari 5

PENETAPAN HARGA TRANSFER

A. PENETAPAN HARGA PENGIRIMAN INTERNASIONAL (VARIABEL-VARIABEL


YANG MENYULITKAN
Penetapan harga pengiriman merupakan sumber yang cukup baru. Penetapan hargadi
Amerika Serikat berkembang seiring dengan gerakan desentralisasi yang mempengaruhi
banyak bisnis Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Variabel-variabel seperti pajak,
tarif, persaingan, tingkat inflasi, nilai mata uang, pembatasan pengiriman dana risiko politik
dan ketertarikan mitra usaha patungan sangat menyulitkan pengambilan keputusan untuk
penetapan harga pengiriman.
a) Pertimbangan-pertimbangan Pajak
Jika tidak ditiadakan oleh undang-undang, keuntungan perusahaan bisa
ditingkatkan dengan menetapkan harga pengiriman untuk memindahkan keuntungan
darianak perusahaan yang berlokasi di negara-negara yang berpajak tinggi ke anak
perusahaanyang berlokasi di negara-negara berpajak rendah. Pengiriman intra
perusahaan didasarkan pada : harga yang terjaga dan penetapan harga
transfer. Harga terjaga adalah salah satu pihak yang tidak terkait akan menerima
barang sama atau serupa dalam situasi yang sama atau serupa. Metode-metode
penetapan harga terjaga meliputi :
 Penetapan harga otomatis yang sebanding
 Penetapan harga jual kembali
 Penetapan harga untuk biaya tambahan
 Metode-metode penetapan harga lainnya
Persetujuan umum yang muncul diantara pemerintah memandang penetapan harga
yang terjaga sebagai standar yang tepat dalam menghitung keuntungan untuk tujuan
pajak. Namun negara-negara memiliki pandangan berbeda dalam menafsirkan dan
mengimplementasikan penetapan harga terjaga. Metode ini merupakan konsep tidak
tetap secara internasional.
Otoritas pajak diseluruh dunia sedang menyusun aturan-aturan mengenai penetapan
harga pengirtiman yang baru dan meningkatkan daya upaya. Penetapan harga
pengiriman tersebut adalah harga transfer. Dan harga transfer menjadi beban
ketetapanutama yang dirancang untuk memperkecil perpajakan global yang sering
menyimpangkansistem kontrol multinasional. Ketika, setiap cabang perusahaandinilai
sebagai pusat keuntungan tersendiri, kebijakan ketetapan harga tersebut bisa
menghasilkan ukuran performa yang menyimpang dimana pada umumnya menjadi
konflik antara target perusahaan pusat dan cabang.
b) Perhitungan Tarif
Tarif barang-barang impor juga mempengaruhi kebijakan penetapan harga transfer
perusahaan multinasional. Jika sebuah perusahaan mengeksport barang kepada
cabang perusahaannya yang berdomisili disebuah negara bertarif tinggi bisa
mengurangibeban tarifnya dengan menekan harga barang dagangan yang dikirim
kesana.
c) Faktor-Faktor Kompetitif
Untuk menfasilitasi pendirian cabang perusahaan diluar negeri, perusahaaninduk
bisa mendukung cabang perusahaan dengan memakai faktur pada harga yang
sangatrendah. Semua harga cabang perusahaan ini bisa dihilangkan secara berkala
ketika cabangperusahaan memperkuat posisinya dipasar luar negeri. Sama halnya
harga transfer yangrendah bisa digunakan untuk membentengi usaha yang ada dari
dampak persaingan asingdi pasar lokal atau pasal lainnya: dengan kata lain, profit
yang diperoleh dari suatu Negaradapat menyokong penetrasi kepasar lain. Untuk
memperbaiki akses cabang perusahaan luar negeri dengan pasar modal, ketetapan
harga transfer rendah untuk input dan ketetapan harga transfer tinggi untuk output
bisa menyokong laporan pendapatan dan posisi keuangan. Kadang-kadang harga
transfer dapat digunakan untuk melemahkan cabang perusahaan pesaing.
d) Risiko Lingkungan
Perhitungan persaingan diluar negeri menuntut beban biaya transfer yang
rendah untuk cabang perusahaan luar negeri, risiko dari inflasi harga tinggi
mungkin sebaliknya. Inflasi mengikis daya beli kas perusahaan. Harga transfer yang
tinggi untuk barang atau jasa membuat cabang perusahaan berhadapan dengen inflasi
tinggi yang bisa menghanguskan semua kas yang ada di cabang perusahaan.
e) Perhitungan Penilaian Performa
Kebijakan penetapan harga juga dipengaruhi oleh dampak dalam
tindakanmanajerial, dan sering menjadi penentu utama performa
perusahaan. Jika perusahaan cabang bebas menentukan harga transfer, para
manajer mungkin tidak bisa menangani konflik antara apa yang terbaik untuk cabang
perusahaan dan yang terbaik untuk perusahaan secara keseluruhan.Akan tetapi
dampak bagi manajemen perusahaan malahan mungkin akan jadi buruk jika
perusahaan pusat mendikte harga transfer dan mendasari alternatif yang dipandang
berwenang dan tidak beralasan. Semakin banyak keputusan yang dibuat oleh
perusahaan pusat, maka profit desentralisasi kurang menguntungkan, karena manajer
lokal kehilangan dorongan untuk bertindak demi keuntungan dari usaha lokal mereka.
f) Kontribusi Akuntansi
Manajemen akuntan bisa berperan signifikan dalam mengukur sasaran dalamstrategi
penetapan harga transfer. Rintangan adalah menjaga perspekti global ketika
memetakan keuntungan dan biaya yang sesuai dengan keputusan harga
transfer.Pertama yang terjadi adalah dampaknya pada keputusan dalam sistem
perusahaan.
Mengukur sejumlah kesepakatan adalah sulit karena pengaruh lingkungan yang harus
diperhitungkan secara kelompok, tidak secara individu. Satu hal yang jelas adalah
perhitungan dangkal tentang dampak kebijakan harga transfer tinggi pada masing-
masing unit dalam sistem multinasional yang tidak dapat diterima.

B. METODOLOGI PENENTUAN HARGA TRANSFER


Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah
besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga
transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan
atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan
harga.
Pasar Versus Biaya Versus….?
Harga pasar menunjukan peluang biaya dengan suatu pemindahan yang tidak menjual
diluar pasar, dan kegunaan mereka akan mendorong efisiensi kegunaan dari sumber-sumber
perusahaan yang jarang digunakan. Kegunaan mereka juga disebut konsisten dengan
orientasi pusat laba terdesentralisasi. Harga pasar juga menentukan mana usaha yang dapat
menguntungkan dengan usaha yang tidak menguntungkan, dan lebih mudah untuk
mempertahankan otoritas perpajakan sebagai rentangan harga.
Keuntungan dari pasar berbasis harga transfer harus dititik beratkan
padabeberapa kelemahan, salah satunya adalah penggunaan harga transfer tidak
memberikanperusahaan keleluasaan perusahaan untuk menentukan harga untuk tujuan atau
strategipersaingan. Masalah yang lebih mendasar lagi adalah seringnya tidak ada pasar
menengahuntuk produk atau servis yang meragukan. Dalam perusahaan multinasional
transaksidimana perusahaan independen tidak bertanggung jawab, seperti mengirim sebuah
barang berharga, sangat mengandalkan teknik dari cabang perusahaan. Biaya berbasis harga
transfer menghasilkan banyaknya keterbatasan, karena :
 Mudah digunakan
 Berdasarkan data yang sudah ada
 Mudah menentukan otoritas pajak
 Bersifat rutin, dengan demikian membantu menghindari keretakan internal

a) Prinsip Arm’s-Lenght
Ciri khas multinasional adalah sebuah usaha berintegritas cabang perusahaantersebut
dibawah kendali dan berbagai sumber serta tujuan secara umum. Berdasarkan pada
prinsip arms length, dimana harga transfer perusahaan seolah olah terjadi antara pihak
yang tidak berhubungan dalam pasar kompetitif. Beberapa metode basar dalam
menetapkan harga berdasarkan arms price.
b) Metode Perbandingan Harga Bebas
Dalam pendekatan ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yang
digunakan dalam persamaan transaksi antara perusahaan independen atau antara
perusahaan dan partai ketiga yang tidak berhubungan.
c) Metode Perbandingan Transaksi Bebas
Metode ini menetapkan transfer aset tak berwujud. Mengidentifikasi patokan nilai
royalti dengan mengacu pada metode harga transaksi bebas di mana aset tak berwujud
yang sama atu serupa telah ditransfer. Seperti metode perbandingan harga bebas,
metode ini membahas tentang perbandingan harga.
d) Metode Harga Penjualan Ulang
Metode ini menghitung sebuah harga arms length yang diawali dengan
hargapenjualan akhir dimana barang disebutkan dijual ke partai bebas. Margin yang
tidak tepat untuk menutupi pengeluaran dan profit normal kemudian diambil dari
harga ini untuk memperoleh harga transfer antar perusahaan.
e) Metode Penetapan Biaya Lebih
Merupakan sebuah pendekatan bekerja maju dimana kenaikan harga ditambahkan
untuk biaya transfer cabang perusahaan dalam mata uang lokal. Kenaikan harga
biasanya mencakup :
 Menghubungkan biaya keuangan yang berkaitan dengan biaya tambahan
eksport,piutang dan asset yang digunakan.
 Persentase biaya yang menutupi produksi, distribusi, pergudangan,pengapalan
danbiaya lainnya yang berhubungan dengan usaha eksport. Sebuah penyeragaman
sering dibuat untuk menggambarkan subsidi pemerintah yang dirancang untuk
membuat biaya produksi kompetitif dikancah pasar internasional
f) Metode Perbandingan Keuntungan
Menurut metode ini keuntungan antar perusahaan pada transaksi antar partai
yangberhubungan sebaiknya bisa dibandingkan dengan keuntungan pada transaksi
antar partai yang tidak berhubungan yang melakukan bisnis yang sama dengan
keadaan yang serupa.
g) Metode Pembagian Keuntungan
Metode ini digunakan ketika patokan produk atau pasar tidak ada. Pembagian
keuntungan yang dihasilkan pada transaksi partai yang berkaitan antar cabang
perusahaan dalam gaya arms length. Satu perbedaan dalam pendekatan ini metode
perbandingan pembagian keuntungan membagi keuntungan yang dihasilkan oleh
transaksi partai yang berkaitan menggunakan alokasi persentase keuntungan
gabungan dari perusahaan bebas dengan jenis aktivitas dan transaksi yang sama.
h) Metode Penetapan Harga Lainnya
Kebanyakan negara yang memiliki undang-undang penetapan harga transfer lebih
memilih metode berbasis transaksi (bisa dibandingkan dengan harga bebas, bisa
dibandingkan dengan transaksi bebas, harga penjualan kembali, metode cost-plus)
daripada metode berbasis keuntungan (metode membandingkan profit dan pembagian
keuntungan ).
i) Perjanjian Penetapan Harga Lanjutan
Advance Pricing Agreements (APAs) adalah sebuah mekanisme dimanaotoritas
perpajakan dan multinasional dengan sukarela merundingkan metodologipenetapan
hargatransfer yang disepakati dan mengikat kedua partai. Semua perjanjian ini
mengurangi dan menghapus risiko dalam audit penetapan harga transfer, hemat waktu
dan uang untuk multinasional dan otoritas pajak.

C. PRAKTIK PENETAPAN HARGA TRANSFER


Perusahaan multinasional dengan sangat jelas memiliki berbagai dimensi, sepertiukuran
industri, kebangsaan, struktur organisasi, tingkat keterlibatan internasional, teknologi, produk
atau jasa, dan kondisi bersaing. Namun dalam prakteknya, banyak ditemukan keseragaman
dalam penetapan harga transfer.

D. MASA DEPAN
Teknologi dan ekonomi global menantang berbagai prinsip dimana didasarkanpada
perpajakan internasional. Salah satu prinsip ini adalah setiap negara memiliki hakuntuk
memutuskan bagi mereka sendiri seberapa besar penarikan pajak dari masyarakatdan bisnis
kawasanya.
Pemerintah diseluruh dunia mengharuskan metode penetapan harga transfer
berdasarkan prinsip arms lenght. Yaitu usaha multinasional dinegara berbedadikenakan pajak
jika mereka adalah perusahaan independen yang menjalankan arms length satu sama lain.
Bagaimana semua pernyataan ini menyatakan perpajakan internasional? Apakah
perpajakan global sesuai dengan perusahaan global? Kita telah melihat kerja sama yang lebih
hebat dan berbagi informasi tentang otoritas pajak di seluruh dunia. Mode seperti ini akan
terus berlanjut. Di saat yang sama, para ahli meramalkan sebuah persaingan pajak yang lebih
hebat. Internet memberikan persembunyian dari pajak lebih mudah. Beberapa peneliti
menganjurkan sebuah pajak kesatuan sebagai sebuah alternatif dalam menggunakan harga
transfer untuk menentukan pemasukan yang wajib dikenakan pajak. Dalam pendekatan ini,
keuntungan total multinasional cukup berdampak bagi negara. Kemudian setiap negara akan
mengenakan pajak untuk setiap keuntungan berapapun jika sesuai. Jelasnya, perpajakan di
masa depan akan menghadapi banyak tantangan dan perubahan.
DAFTAR PUSTAKA

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba
Empat

Anda mungkin juga menyukai