Anda di halaman 1dari 85

ANALISIS VALUE FOR MONEY DALAM MENINGKATKAN

MUTU PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN


DAN PENCATATAN SIPIL POLEWALI MANDAR

SKRIPSI

OLEH:

SAKINA
NIM.C0216372

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2019
ANALISIS VALUE FOR MONEY DALAM MENINGKATKAN
MUTU PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN SIPIL POLEWALI MANDAR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Sulawesi Barat


Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi

OLEH

SAKINA
NIM.C0216372

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2019

i
MOTTO

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan


tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali
setiap kali kita jatuh.
- Confusius

Mereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan


tiga hal yang akan membuat mereka berbahagia di
dunia ini, yaitu; seseorang untuk dicintai,
sesuatu untuk dilakukan, dan sesuatu untuk
diharapkan. - Tom Bodett
Bekerjalah bagaikan tak butuh uang.
Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti.
Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang
menonton. - Mark Twain

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Allah SWT yang telah memberikan ku ridho


dan selalu mendengar di setiap doa - doa
ku
Kedua orang tua saya tercinta, terima kasih
untuk segenap perhatian, kesabaran dan
cucuran air mata yang kalian teteskan
dalam setiap Doa tulus yang kalian
panjatkan kepada Allah SWT untuk
kebaikanku, semoga saya dapat membuat
kalian bangga selalu. Amin……

ii
Para dosen dan pembimbing terima kasih atas
ilmu yang telah di berikan.
Para sahabat, yang memberikan support
untuk mengatasi down .

iii
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul Analisis Value For Money Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Publik

Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Polewali Mandar .

Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar

sarjana pada Program Ekstensi Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas

Sulawesi Barat.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak

memberikan bantuan dalam penyelesaian proposal skripsi ini, terutama kepada:


1.
Bapak Taufik Hidayat B Tahawa, SE., M.AK selaku dosen pembimbing dalam
skripsi ini, berkat bimbingan, dorongan, arahan, petunjuk dan kesabaran yang
tak habisnya kepada penulis serta berbagai bantuan, sehingga skripsi ini dapat
penulis selesaikan akhirnya.
2. Segenap Bapak/Ibu dosen (staf pengajar) dan seluruh staf Fakultas Ekonomi

Universitas Sulawesi Barat.

3. Ibu Syamsiah S.E Selaku bendahara DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali

Mandar yang telah banyak memberikan informasi dan bantuan dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Masyarakat di DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar sebagai

responden yang telah memberikan masukan dan informasi untuk

penyelesaian skripsi ini.

5. Lagu Maria Carey “When You Believe “ yang telah menyemangati dan membantu

mental down untuk penyelesaian skripsi ini.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal

skripsi ini.

iv
Akhirnya penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan

kelemahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Harapan penulis

semoga skripsi ini mendatangkan manfaat bagi kita semua, aamiin ya rabbal

'alamin.

Polewali, 24 Desember 2019

Penulis

v
ANALYSIS VALUE FOR MONEY IN PUBLIC SERVICE
IMPROVEMENT QUALITY AT DISDUKCAPIL POLEWALI
MANDAR DISTRICT

ABSTRACT

By
Sakina 1)
Taufik Hidayat B Tahawa, SE., M.AK2)

The purpose of this study was to analyze the quality of public services of
Department of Population and Civil Registration (DISDUKCAPIL) Polewali
Mandar through value for money analysis.
For the measurement of sociaty satisfaction with the services provided by
DISDUKCAPIL Polewali Mandar District conducted by SME (Society
Satisfaction Index) against 27 sociatys excel at DISDUKCAPIL Polewali Mandar
District in 2019 and for the analysis of value for money is measured in terms of
economy and efficiency, in this study, the measurement value economy, using
interview techniques, the value of output and efficiency using the ratio of the
input budget data DISDUKCAPIL Polewali Mandar District community services
in 2019 .
Results show satisfaction index sociatys with the services provided by the
DISDUKCAPIL Polewali Mandar District of 1,026. So from these results indicate
that the sociaty had been satisfied with the services provided by the
DISDUKCAPIL Polewali Mandar District as being in the interval 918-1134.
Economy DISDUKCAPIL Polewali Mandar District due to the presence of
application economic system can minimize the cash outlay for the fulfillment of
the purposes of the sociaty and the government employees so that the funds can be
used economically possible with maximum results. The measurement results
demonstrate the efficiency excellent results. This can be seen from the output on
every program that I researched, capable of producing only result from statistic
analysis maximum output with minimum input or inputs that have been
determined.

Keywords: service, value for money, sociaty

1) Student
2) Lecturer

vi
ANALISIS VALUE FOR MONEY DALAM MENINGKATKAN MUTU
PELAYANAN PUBLIK PADA KONI PROVINSI BENGKULU (Studi
Kasus Pada Program Upaya Pembinaan Atlet)

Oleh :
Sakina 1)
Taufik Hidayat B Tahawa, SE., M.AK2)

RINGKASAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu Pelayanan


Publik di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Polewali
Mandar melalui analisis value for money.
Untuk pengukuran kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang
diberikan oleh DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar dilakukan dengan
IKM (Indek Kepuasan Masyarakat) terhadap 27 orang masyarakat pada
DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar tahun 2019 dan untuk analisis value
for money diukur dari segi ekonomi, efisiensi dan efektivitas, dalam penelitian ini
pelaksanaan pelayanan sudah berjalan secara ekonomi, dan sudah terealisasi
seefisien mungkin, serta pelaksanaan pelayanan sudah berjalan efektif.
Dari pengolahan data diperoleh hasil Hasil indeks kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan yang diberikan oleh DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali
Mandar sebesar 1.026. Sehingga dari hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat
sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh DISDUKCAPIL
Kabupaten Polewali Mandar karena berada pada interval 918 – 1.134. Hasil
wawancara dengan salah satu petinggi DISDUKCAPIL yaitu Ibu Syamsia
menyatakan bahwa penerapan analisi value for money dari segi ekonomi sangat
penting bagi DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar karena dengan adanya
penerpaan system ekonomi maka dapat meminimalis pengeluaran kas untuk
pemenuhan keperluan para Pegawai dan Staf sehingga dana yang digunakan bisa
sehemat mungkin dengan hasil yang maksimal.Hasil pengukuran nilai efisiensi
menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini terlihat dari output pada setiap
program yang penulis teliti, mampu menghasilkan output yang maksimal dengan
input minimal atau input yang telah ditentukan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dikemukakan saran : 1)
DISDUKCAPIL dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan
merata tanpa harus membedakan kasta dari masyarakar tersebut, dan terus
memberikan kenyamanan bagi semua masyarakat, karena masyarakat merupakan
inti dari bangsa yang sangat berharga. 2) DISDUKCAPIL berusaha untuk terus
memenuhi target program kerja yang telah ditetapkan dengan menerapkan Standar
Pelayanan Minimal, agar selain tingkat ekonomi dan efisiensi tercapai, efektivitas
pun dapat ditingkatkan dengan adanya kepuasan dari semua masyarakat.

Kata kunci : pelayanan, value for money, masyarakat


1) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat
2) Dosen pemberi mata kuliah

vii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL. .......................................................................................................... i


................................................................................................................................................. ii
................................................................................................................................................ iii
MOTTO ............................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR. ..................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................................... viii
RINGKASAN ..................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL. ............................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 4
1.5 Sistematika Penulisan………………………………………………………...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori Value For Money ............................................................................ 6
2.1.1. Pengertian Value For Money ......................................................................... 6
2.1.2. Pelayanan Publik .............................................................................................. 8
2.1.3 Kualitas Pelayanan Publik ........................................................................... 10
2.1.4. Komponen-komponen Kualitas Pelayanan .............................................. 11
2.1.5. Karakteristik Pelayanan ................................................................................ 13
2.1.6. Standar Pelayanan Minimal (SPM) ............................................................ 13
2.2. Tinjauan Empirik ....................................................................................................... 15
2.3.Kerangka Konseptual………………………………………………………..20

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................................. 21
3.2 Lokasidan Waktu Penelitian ..................................................................................... 21
3.3Populasi,Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............................................. 22
3.4 Jenis dan Sumber Data ............................................................................................... 23
3.5 Metode Pengumpulan Data ....................................................................................... 25
3.6 Defenisi Operasional Variabel……………………………...………………..26
3.7 Teknik Analisis Data………………………………………………………...27

viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Polewali Mandar .. ............................................... 30
4.1.1Kondisi Geografis ........................................................................................... 30
4.1.1.1 Letak dan Luas Wialayah......................…………………...….31
4.1.1.2 Topografi.......………………………………………………....31
4.1.1.3 Klimatologi……………………………………………………32
4.2 Gambaran Umum DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali .. ............................... 32
4.2.1.1 Sejarah Singkat DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali ....................... 32
4.2.1.2 Visi dan Misi DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali ........................... 34
4.1.3 Tugas Organisasi DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali ....................... 35
4.2Hasil Analisis Data ...................................................................................................... 36

4.1.2 Visi dan Misi DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali .............................. 29


4.1.3 Struktur Organisasi DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali ................... 30
4.3 Hasil Analisis Data..................................................................................................... 36

4.3.1 Karakteristik Responden ................................................................ 41


4.3.2Uji Validitas .................................................................................... 42
4.3.3 Uji Reliabilitas ............................................................................... 43
4.3.4 Analisis Kepuasan Pelayanan ........................................................ 44
4.3.5 Analisis Value for Money ............................................................... 45
4.4 Pembahasan ............................................................................................. 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 57
5.2 Keterbatasan Peneliti ............................................................................ 58
5.3 Saran ........................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 59

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Daftar Peneliti Terdahulu…………………………………………..…14


Tabel 3.1 Daftar dan Waktu Kegiatan………………………………………..….21
Tabel 3.2 Populasi……………………………………………………...………..22
Tabel 4.1 LUAS WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN POLEWALI MANDA….....29
Tabel 4.2 JUMLAH DESA DAN KELURAHAN MENURUT KECAMATAN
DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR…………………………………...........32
Tabel 4.3 KARAKTERISTIK PENDUDUK POLMAN …………………………33
Tabel 4.4 Luas Wilayah dan Penduduk Polman ………………………………...34
Tabel 4.5 Karakteristik Responden .................................................................... 41
Tabel 4.6 Uni Validitas Indikator Peneltiian ................................................................ 42
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Indikator Penelitian ............................................................. 43
Tabel 4.8 Persepsi Masyarakat Pada Pelayanan Dukcapil…………………….....45
Tabel 4.9 Laporan Realisasi Anggaran Dukcapil 2019……………………...…..48

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4.1 PETA ADMINISTRASI POLEWALI MANDAR ......................... 30
Gambar 4.2 PIRAMIDA PENDUDUK POLEWALI MANDAR…………...33
Gambar 4.3 Realisasi Dana Anggaran DISDUKCAPIL POLMAN 2019.... 48

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian.................................................................................. 64
Lampiran 2 Hasil jawaban Masyarakat Terhadap Mutu Pelayanan DISDUKCAPIL
Kabupaten Polewali Mandar …………………………………………………...66
Lampiran 3Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 67
Lampiran 4 Nilai-Nilai R Tabel .................................................................................... 68
Lampiran 5 Realisasi Dana Anggaran DISDUKCAPIL POLMAN…………...69

xiii
1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran

dana, dan instusi yang selalu merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik

memperhatikan value for money dalam menjalankan aktivitasnya. Value for money

merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen

utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (Mardiasmo, 2002:4).

Menurut Anggadini (2012) salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu dengan

diterapkannya value for money dalam menjalankan aktivitas pada pelayanan publik.

Pemerintah daerah harus selalu memperhatikan setiap sen/rupiah (uang) yang diperoleh dan

dipergunakan. Ekonomi berkaitan dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya dalam

jumlah dan kualitas tertentu pada harga yang paling murah,efisiensi berarti penggunaan dana

masyarakat (public money) tersebut dapat menghasilkan output yang maksimal (berdaya

guna),efektivitas berarti penggunaan anggaran tersebut yang harus mencapai target-target

yang bertujuan untuk kepentingan publik.

Fenomena mengenai keluhan dan pengaduan dari masyarakat dalam pelayanan publik baik

yang secara langsung maupun melalui media massa. Keluhan terhadap prosedur yang berbelit-

belit, tidak adanya kepastian jangka waktu penyelesaian, besaran biaya yang harus

dikeluarkan, persyaratan yang tidak adanya transparansi, dan sikap petugas ataupun pegawai

yang kurang responsif. Tata laksana pemerintahan yang baik dapat dipahami dengan

memberlakukan karakteristik dasarnya yaitu: partisipasi, penegakan hukum, transparasi,

kesetaraan, daya tanggap, wawasan ke depan, akuntabilitas, pengawasan, efisiensi dan

efektifitas, serta profesionalisme (Thamrin, 2010) dalam Ain, 2011).


2

Citra buruk yang masih melekat pada sebagian besar pelayanan publik di Indonesia salah

satunya disebabkan masih kurangnya profesionalisme petugas pada organisasi pelayanan.

Kenyataan ini menyadarkan kita semua akan perlunya perhatian khususnya pada peran

petugas langsung dalam pelayanan publik (Bastian, 2001).

Masyarakat membutuhkan pelayanan publik yang baik dengan adanya keseimbangan

antara kekuasaan yang dimiliki dengan (akuntabilitas) tanggung jawab yang diberikan kepada

masyarakat yang dilayani. Pegawai negeri sebagai aparat birokrasi selain sebagai aparatur

negara dan abdi negara memiliki peran sebagai abdi masyarakat. Aparat birokrasi diharapkan

memiliki jiwa pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat, sehingga semakin efisien dan

efektif melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pemerintahan,

pembangunan, dan pengayoman kepada masyarakat untuk mewujudkan terselenggaranya

pemerintahan yang baik, serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat (Mulyadi,

2007) dalam Ain, 2011).

Dalam pelayanan publik telah dijelaskan bahwa negara berkewajiban menyelenggarakan

sejumlah pelayanan guna memenuhi hak-hak dasar warganya. Dalam hal ini urusan wajib

tersebut tidak lepas dari urusan yang wajib dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Polewali

Mandar khususnya pada unsur aparat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Polewali mandar. Berdasarakan kewenangan aparat pemerintah daerah tersebut, maka aparat

pemerintahan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil harus melaksanakan pelayanan

kepada masyarakat sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Namun, dari berbagai isu yang muncul, ternyata hak pelayanan yang diterima oleh masyarakat

belum dapat memenuhi harapan semua pihak, terutama kalangan masyarakat. Salah satunya

ialah masih maraknya calo pengurusan KK dan KTP, pelayanan pegawai yang lelet.

Selain hal tersebut, hal utama yang tak kalah menariknya terkait masalah banyaknya

masyarakat yang memiliki KK dan KTP lebih dari satu atau ganda yang sudah jelas tidak

sesuai dengan peraturan yang ada.


3

Disamping itu juga, masih ada masyarakat yang belum memahami tentang pentingnya

memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) .Sedangkan sebagamana telah diketahui bersama

bahwa kepemilikan kartu tanda penduduk merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap

penduduk yang telah memenuhi syarat.

Hal ini sesuai menurut Anggadini (2012) yang menyatakan bahwa value for money

memiliki peranan penting dalam terwujudnya kualitas pelayanan publik. Apabila value for

money dapat diterapkan dengan baik maka kualitas pelayanan publik dapat terwujud seiring

dengan perkembangan value for money itu sendiri. Begitupun sebaliknya apabila value for

money tidak diterapkan dengan baik maka kualitas pelayanan publik pun tidak akan

maksimal.

Berdasarkan uraian diatas, maka pokok permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini

adalah ‘’Analisis Value For Money Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Sektor Publik Pada

Dinas Pendudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Polewali Mandar ‘’.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari urain latar belakang tersebut maka, rumusan masalah yang akan

dibahas adalah Bagaimana analisis value for money dalam meningkatkan mutu pelayanan

sector public pada dinas pendudukan dan pencatatan sipil kabupaten Polewali Mandar.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu pelayanan sektor publik di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil terutama pada mutu pelayanan melalui analisis Value

For Money.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat bagi sebagi berikut:

1. Bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Polewali Mandar


4

Hasil dari peneliti ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk di

jadikan bahan masukan untuk kemajuan mutu pelayanan pegawai pegawai terutama dalam

pelayanan pembuatan KTP dan KK untuk mendukung adanya pelayanan mutu yang baik di

sektor publik di kemudian hari.

2. Bagi peneliti

Penelitian diharapkan ini dapat digunakan sebagai wahana yang tepat untuk belajar

mengkaji topik yang berkaitan dengan sektor publik terutama menjadi bahan referensi

dalam analisis yang berkaitan dengan pendekatan value for money dan dapat menerapkan

ilmu yang telah dipelajari diperkuliahan sebelumnya.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjaun Teoritik

2.2 Tinjauan Empirik

2.3 Kerangka Konseptual

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.4 Jenis dan Sumber Data


5

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.6 Definisi Operasional Variabel

3.7 Teknik Analisis Data


6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori Value For Money

2.1.1 Pengertian Value For Money

Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang

mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu : pertama,ekonomi, merupakan perbandingan

input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.Ekonomi terkait dengan

sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisirinput resources yang digunakan

yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif; kedua,efisiensi,

merupakan perbandingan output atau input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau

target yang telah ditetapkan; ketiga, efektivitas, tingkat pencapaian hasil program dengan

target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome

dengan output (Mardiasmo, 2002).

Menurut Anggadini (2012) value for money adalah konsep pencairan dana penggunaan

dan Pemerintah Daerah yang menetapkan prinsip ekonomi, efisiensi danefektivitas, artinya

pemerintah daerah harus selalu memperhatikan setiap sen/rupiah(uang) yang diperoleh dan

dipergunakan. Value for money diterapkan tiga prinsipdalam proses pengelolaan organisasi

yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas.

Tolak ukur dalam anggaran belanja suatu organisasi, baik organisasi yang berorientasi

laba (swasta) maupun organisasi nonprofit (sektor publik) adalah value for money yang

meliputi penilaian efisiensi, efektivitas, dan ekonomi. Dimana pengertian dari masing-

masing elemen tersebut adalah :

1) Efisiensi adalah hubungan antara input dan output dimana barang dan jasa yang dibeli oleh

organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu. Atau dengan kata lain efisiensi
7

merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target

yang telah ditetapkan (Bastian, 2006). Efisiensi merupakan hal terpenting di antara ketiga

hal tersebut.

2) Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, dimana efektivitas diukur

berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan, dan prosedur organisasi mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Secara sederhana, efektivitas merupakan perbandingan

outcome dengan output.

3) Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan input dimana barang dan jasa dibeli pada

kualitas yang diinginkan pada harga terbaik yang dimungkinkan.Ekonomi terkait dengan

sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan

yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif (Bastian, 2006).

Dapat disimpulkan bahwa tiga indikator prestasi organisasi sektor publik akan dirinci

sebagai berikut : ekonomi itu mengenai input, efisien tentang input dan output, dan

efektifitas berhubungan dengan output dan outcome. Dimana konsep pengelolaan ini

mendasarkan pada tiga elemen utama (Mardiasmo, 2002), yaitu :

1) Ekonomi, yang terkait dengan sejauh mana organasasi sektor publik dalam hal ini

Pemerintah Provinsi Bengkulu dapat meminimalisir input resources yang

digunakan untuk menghindari pengeluaran yang boros,dana APBD.

2) Efisiensi, merupakan pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau

penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.

3) Efektivitas, yaitu tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan,

atau secara sederhana merupakan perbandingan outcome dengan output.

- Manfaat yang diharapkan dapat diambil dengan adanya implementasi value for money

yang benar adalah :

a) Meningkatnya efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat

sasaran,
8

b) Meningkatnya mutu pelayanan publik,

c) Menurunnya biaya pelayanan publik kinerja, inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam

penggunaan input,

d) Alokasi belanja lebih berorientasi pada kepentingan publik,

e) Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public cost awareness) sebagai akar

pelaksanaan akuntabilitas public.

2.2 Pelayanan Publik

2.2.1 Pengertian Pelayanan

Ada beberapa pengertian tentang pelayanan pertama, Pelayanan dapat diartikan

sebagai kegiatan untuk atlet, karena itu pelayananjuga merupakan suatu proses.Sebagai

proses, pelayananberlangsung secara rutin dan yang berkesinambungan yang

meliputiseluruh kehidupan orang dalam masyarakat (Moenir, 2000; 17).Dapat dikatan

bahwa kegiatan pelayanan adalah perihal atau caramelayani barang atau jasa,

sehubungan dengan jual–beli barang ataujasa.

Dalam (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1995:571) dapat dijelaskan, pelayanan

adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara

seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan

pelanggan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah kegiatanseseorang atau

kelompok dalam hal membantu atau mengurus sesuatuyang di perlukan seseorang

dalam hal barang atau jasa demi kepuasan pelanggan.

2.2.2 Pengertian Pelayanan Publik

Ada beberapa pengertian tentangpelayanan pertama, Pelayanan dapat diartikan

sebagai kegiatan untuk atlet, karena itu pelayananjuga merupakan suatu proses.Sebagai

proses, pelayananberlangsung secara rutin dan yang berkesinambungan yang

meliputiseluruh kehidupan orang dalam masyarakat (Moenir, 2000; 17).Dapat dikatan


9

bahwa kegiatan pelayanan adalah perihal atau caramelayani barang atau jasa,

sehubungan dengan jual–beli barang ataujasa. Dalam (Kamus Besar Bahasa

Indonesia,1995:571) dapat dijelaskan, pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan

kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau

mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Jadi dapat disimpulkan

bahwa pelayanan adalah kegiatanseseorang atau kelompok dalam hal membantu atau

mengurus sesuatuyang di perlukan seseorang dalam hal barang atau jasa demi

kepuasanpelanggan.

Menurut Widodo (2005) pelayanan publik adalah: “pemberian

layanan(melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyaikepentingan pada

organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan”.Sejalan

dengan pendapat tersebut Keputusan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara No. 63

Tahun 2003 mendefinisikan:“Segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi

dipusat, di daerah dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara(BUMN) dan Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam bentukbarang dan jasa baik dalam rangka upaya

pemenuhan kebutuhanmasyarakat maupun dalam rangka, pelaksanaan

peraturanperundang-undangan (Dalam Ratminto, 2006).Pendapat lain mengenai

definisi pelayanan publik Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok

orangdengan landasan faktor materil melalui sistem, prosedur, dan metode tertentu

dalam rangka usaha memenuhi kepentingan oranglain sesuai dengan haknya(Moenir,

1995).

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pelayanan publik adalah kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan landasan faktor materil melalui

sistem, prosedur tertentu untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat sesuai

dengan haknya. Dalam (Wasistiono, 2001:51-52) mendefinisikan pelayanan publik

sebagai berikut: Pelayanan publik adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak

swasta atas nama pemerintah atau pun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau
10

tanpa pelayanan guna memenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat. Pernyataan

di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah pemberian jasa oleh

pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swata kepada

masyarakat.

2.2.3 Kualitas Pelayanan Publik

Kualitas pelayanan atau Service Quality menurut (Parasuraman, 2001) dapat

didefenisikan sebagai berikut kualitas layanan yang diharapkan dan dirasakan

ditentukan oleh kualitas layanan. Kualitas layanan tersebut terdiri dari

daya tanggap, jaminan, fisik bukti, empati, dan kehandalan yang diharapkan sangat

dipengaruhi oleh berbagai persepsi komunikasi dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi,

persepsi inilah yang memengaruhi pelayanan yang diharapkan EP = Exspectation dan

dan pelayanan yang dirasakan Pp = Perception yang membentuk adanya konsep

kualitas layanan.

Metode servqual adalah suatu kuesioner yang digunakan untuk mengukur

kualitas jasa. Cara ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an oleh Zeithaml,

Parasuraman & Berry, dan telah digunakan dalam mengukur berbagai kualitas

jasa.Adapun dalam konteks pengukuran variabel kualitas pelayanan, menurut

Parasuraman, Zeithaml dan Berry (2005) mengidentifikasikan lima dimensiukuran

kualitas layanan yaitu reliability (keandalan),responsiveness (daya tanggap),assurance

(jaminan), tangibles (bukti langsung), dan empathy (empati).Berikut ini penjelasan

mengenai ke-5 dimensi di atas, yaitu:

1. Tangibles (bukti terukur), menggambarkan fasilitas fisik, perlengkapan, dan

tampilan dari personalia serta kehadiran para pengguna.

2. Reliability (keandalan), merujuk kepada kemampuan untuk memberikan pelayanan

yang dijanjikan secara akurat dan handal.


11

3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kesediaan untuk membantu pelanggan serta

memberikan perhatian yang tepat.

4. Assurance (jaminan), merupakan karyawan yang sopan dan berpengetahuan luas

yang memberikan rasa percaya serta keyakinan.

5. Empathy (empati), mencakup kepedulian serta perhatian individual kepada para

pengguna

Dari difinisi diatas maka kualitas layanan dapat didefinisikan sebagai segala

sesuatu yang memfokuskan pada usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen yang disertai dengan ketepatan dalam menyampaikannya, sehingga tercipta

kesesuaian yang seimbang dengan harapan.

2.2.4 Komponen-komponen Kualitas Pelayanan

Lewat serangkaian diskusi kelompok terfokus yang mereka adakan

sebelumnya, Parasuraman, Zeithaml, and Berry mengajukan 10 kategori kualitas

pelayanan. Ke - 10 kategori ini mereka sebut “Service Quality Determinants.” Ke-10

kategori tersebut menurut mereka bisa saja bersifat overlapping karena mereka

membangunnya lewat studi eksploratoris yang notabene menggunakan pendekatan

kualitatif. Mereka meringkas ke-10 determinan tersebut ke dalam sebuah tabel, yang

selengkapnya kami muat sebagai berikut:

1. Reliability meliputi konsistensi kinerja dan keandalan. Artinya, organisasi

menunjukkan pelayanan segera. Ia juga berarti organisasi menghormati

janjinya.Secara rinci meliputi :

 Ketepatan tagihan;

 Penyimpanan catatan secara benar;

 Ketepatan jadual.
12
2. Responsiveness adalah keinginan atau kesiapan pekerja dalam menyediakan

pelayanan. Ia meliputi:

 Pengiriman slip transaksi segera;

 Mengatasi tanggapan pelanggan secara cepat;

 Memberikan pelayanan pendahuluan (misal merancang janji secara cepat).

3. Competence artinya menguasai keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan guna

melakukan pelayanan. Ia meliputi:

 Pengetahuan dan keahlian dalam kontak personil;

 Pengetahuan dan keahlian dalam personil pendukung operasi;

 Kemampuan riset organisasi.

4. Access adalah kontak yang mudah dan dekat. Ia berarti:

 Pelayanan mudah diakses lewat telepon (jalur tidak sibut dan tidak menyuruh

tunggu);

 Waktu tunggu pelayanan tidak lama;

 Jam operasi yang nyaman;

 Lokasi fasilitas pelayanan yang nyaman.

5. Credibility meliputi kepercayaan, keyakinan, kejujuran. Ia meliputi pemunculan

kondisi bahwa kepentingan pelanggan adalah segalanya. Kontributor untuk

credibility adalah :

i. Nama organisasi;

ii. Reputasi organisasi;

iii. Karakteristik pribadi dari personil yang melakukan kontak;

6. Security adalah kemerdekaan dari bahaya, resiko, atau keraguan. Ia meliputi:

iv. Keamanan fisik;


13
v. Keamanan finansial;

vi. Kerahasiaan.

7. Understanding/Knowing TheCustumer meliputi melakukan usaha untuk memahami

kebutuhan pelanggan. Ia meliputi:

i. Pembelajaran untuk memahami kebutuhan khusus pelanggan;

ii. Menyediakan perhatian pribadi;

iii. Mengenali pelanggan reguler

Tangibles meliputi tampilan fisik pelayanan;

1. Fasilitas fisik;

2. Penampilan pekerja;

3. Alat atau perlengkapan yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan;

4. Perwakilan fisik dari layanan, seperti kartu kredit plastik atau pernyataan

bank;

e. Pelanggan lain dalam fasilitas pelayanan.

2.2.5 Karakteristik Pelayanan

Pelayanan mempunyai karakteristik yang diutarakan oleh Normann, diantaranya :

Pelayanan merupakan suatu produksi yang mempunyai sifatyang tidak dapat diraba,

berbeda dengan barang produksi lain(barang jadi/barang industri yang berwujud).

Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh

yang sifatnya nyata adalah tindak sosial.Produksi dan konsumsi pelayanan tidak dapat

dipisahkan secaranyata, karena pada umunya kejadian bersamaan dan terjadi ditempat yang

sama.

2.2.6 Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan daerah, dari sentralistisasi ke

desentralisasi, dari terpusatnya kekuasaan pada pemerintah daerah (eksekutif) ke power


14

sharing antara eksekutif dan legislatif daerah, harus disikapi dengan mengubah manajemen

pemerintahan daerah. Dengan adanya orientasi baru dalam manajemen publik tersebut,

maka pemerintah daerah tidak saja dituntut akuntabilitasnya ke dalam tetapi justru ke luar

(masyarakat).

Melalui akuntabilitas publik, pemerintah akan dipantau dan dievaluasi kinerjanya

oleh masyarakat. Pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja pemerintah daerah akan lebih

mudah jika pemerintah daerah sudah membuat indikator dan target-target yang disusun

dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM yang telah tersusun akan menjadi

pedoman bagi kedua belah pihak, pemerintah daerah maupun masyarakat. Bagi pemerintah

daerah SPM dijadikan pedoman dalam melakukan pelayanan publik, sedangkan bagi

masyarakat SPM merupakan pedoman untuk memantau dan mengukur kinerja pemerintah

daerah.

2.3. Tinjauan Empirik

Terkait dengan masalah pada Pelayanan Sektor Publik dengan Metode Value For

Money , terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menyangkut tema di atas yaitu :

Arief Filaili Herawati (2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

saling terkait antara value for money terhadap peningkatan mutu pelayanan publikpada

Stasiun Kereta Api Surabaya Kota. Adanya tiga elemen penting value for money yaitu

ekonomi, efisien, dan efektifitas yang diterapkan dalam Stastiun Kereta Api Kota

Surabaya maka hasilnya akan lebih komprehensif, baik untuk kepentingan jangka

pendek maupun jangka panjang. Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan target

penumpang dan pendapatan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan meningkatnya

akses dan mutu pelayanan kereta api terhadap penumpang dengan melakukan berbagai
15

upaya-upaya guna meningkatkan pelayanan Stasiun Kereta Api Surabaya Kota

sehingga diperoleh kepuasan penumpang yang maksimal.

Dian Annisa (2011) melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Kinerja

Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makasar Melalui Pendekatan Value For Money”

pengukuran nilai efisiensi pada ketiga Program Dinas Kesehatan Kota Makassar

menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini terlihat dari outputpada setiap program ,

mampu menghasilkan output yang maksimal dengan input minimal atau input yang

telah ditentukan.Untuk pengukuran nilai efektivitas, belum mencapai hasil maksimal

dari ke empat kegiatan yang penulis teliti, tiga kegiatan, yaitu Penyediaan Biaya

Operasional dan Pemeliharaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis Puskesmas,

Pembinaan Posyandu, dan kegiatan. Pengadaan Obat Askes menunjukkan hasil kurang

efektif. Dan hanya kegiatan Pengadaan Obat-obatan umum yang dirasakan efektif.

Tabel 2.1 Daftar penelitian terdahulu

Matriks Persamaan dan Perbedaan Penilitian


No Nama Judul Hasil Perbedaan Persamaan

1. Arief Filaili Analisis value Adanya tiga Subyek Teknik

Herawati for money elemen penelitian analisis data

(2012) terhadap penting value yaitu stasiun yang

peningkatan for money kereta api digunakan

mutu pelayanan yaitu ekonomi, Surabaya kota value for

publik efisien, dan serta jenis money dan

pada Stasiun efektifitas penelitian obyek

Kereta Api yang yaitu penelitian

Surabaya Kota diterapkan kualitatif. yaitu

dalam Stastiun peningkatan

Kereta Api mutu

Kota Surabaya pelayanan


maka hasilnya sector public

akan lebih denganmetod

komprehensif, e value for

baik untuk money serta

kepentingan jenis

jangka pendek penelitian

maupun kualitatif

jangka

panjang.

2. Dian Evaluasi Kinerja pengukuran Obyek Teknik analis

Annisa Keuangan Dinas nilai efisiensi penelitian dengan value

(2011) Kesehatan Kota pada ketiga yaitu evaluasi for money

Makasar Melalui Program Dinas kinerja dan

Pendekatan Kesehatan subyek

Value For Kota Makassar penelitian

Money menunjukkan yaitu

hasil yang keuangan

sangat baik dinas

kesehatan

kota

Makassar
3. Endang Analisis Value Peningkatan Subyek Teknik

Kuswoyo for Money mutu penelitian analisis value

(2014) Dalam pelayananyang berbeda di for money

Meningkatkan terjadi di koni koni provinsi dan jenis

Mutu Pelayanan provinsi Bengkulu . penelitian

Sektor Public Bengkulu kuantitatif

Pada Poni menyatakan serta

Provinsi bahwa setiap menggunaka

Bengkulu. atlet mendapat n kuisiner

pelayanan dalam

yang sangat penelitiannya

baik .

REVIEW JURNAL

Judul Analisis Value For Money Dalam Meningkatkan Mutu

Pelayanan Publik Pada Stasiun Kereta Api Kota Surabaya .

Jurnal Jurnal AFH

Volumedan
Vol.3 No.3, Hal.3557
Halaman

Tahun 2012

Penulis Arief Filaili Herawati

Reviewer Sakina

Tanggal 10 Oktober 2019

Latar Belakang Fenomena mengenai keluhan dan pengaduan dari masyarakat

dalam pelayanan publik baik yang secara langsung maupun


melalui media massa, seperti keluhan terhadap prosedur yang

berbelit-belit, tidak adanya kepastian jangka waktu

penyelesaian, besaran biaya yang harus dikeluarkan,

persyaratan yang tidak adanya transparansi, dan sikap petugas

ataupun pegawai yang kurang responsif. Tata laksana

pemerintahan yang baik dapat dipahami dengan

memberlakukan karakteristik dasarnya yaitu: partisipasi,

penegakan hukum, transparasi, kesetaraan, daya tanggap,

wawasan ke depan, akuntabilitas, pengawasan, efisiensi dan

efektifitas, serta profesionalisme (Thamrin, 2010) dalam Ain,

2011).

Citra buruk yang masih melekat pada sebagian besar

pelayanan publik di Indonesia salah satunya disebabkan masih

kurangnya profesionalisme petugas pada organisasi pelayanan.

Kenyataan ini menyadarkan kita semua akan perlunya perhatian

khususnya pada peran petugas langsung dalam pelayanan

publik (Bastian, 2001).

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis value


Tujuan Penelitian
for money dalam meningkatkan mutu pelayanan public.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang

Metode Penelitian bertujuan untuk mendiskripsikan pengaruh value for money

dalam meningkatkan mutu pelayanan publik. Penelitian

deskriptif kualitatif adalah suatu metode penelitian yang

berusaha mendefinisikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

terjadi ataupun mengambil masalah-masalah atau memutuskan

perhatian kepada masalah-masalah yang aktual sebagaimana

adanya saat penelitian yang berlangsung dilaksanakan.

Penelitian ini memakai pendekatan deskriptif kualitatif dengan


metode analisis deskriptif karena hasil dari penelitian ini berupa

data deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dan

perilaku dari orang-orang yang diamati serta hal-hal lain yang

terkait dengan masalah yang diteliti (Sudjana et al. 1989:64).

Penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

saling terkait antara value for money terhadap peningkatan

mutu pelayanan publik pada Stasiun Kereta Api Surabaya Kota.

Adanya tiga elemen penting value for money yaitu ekonomi,

efisien, dan efektifitas yang diterapkan dalam Stastiun Kereta

Api Surabaya Kota maka hasilnya akan lebih komprehensif,

baik untuk kepentingan jangka pendek maupun jangka panjang.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Anggadini

(2012) yang menyatakan bahwa konsep value for money dapat

meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti

Hasil dan pelayanan yang diberikan tepat sasaran, dan dapat

Pembahasan meningkatkan mutu pelayanan public serta dapat terwujud

seiring dengan perkembangan value for money itu sendiri, dan

begitupun sebaliknya apabila value for money tidak diterapkan

dengan baik maka kualitas pelayanan publik pun tidak akan

maksimal. Selanjutnya, hasil penelitian Narimawati (2007)

yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik dengan

pendekatan value for money sangat baik. Hasil penelitian ini

tidak sesuai dengan penelitian Annisa (2011) yang menyatakan

bahwa tingkat ekonomi, efisiensi mendapatkan hasil yang

sangat baik, tetapi padaefektivitas belum mencapai hasil yang

maksimal.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan tersebut, maka


Kesimpulan
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang saling
terkait antara value for money terhadap peningkatan mutu

pelayanan publik pada Stasiun Kereta Api Surabaya Kota.

Adanya tiga elemen penting value for money yaitu ekonomi,

efisien, dan efektifitas yang diterapkan dalam Stastiun Kereta

Api Surabaya Kota maka hasilnya akan lebih komprehensif,

baik untuk kepentingan jangka pendek maupun jangka panjang.

Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan target penumpang

dan pendapatan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan

meningkatnya akses dan mutu pelayanan kereta api terhadap

penumpang dengan melakukan berbagai upaya - upaya guna

meningkatkan Pelayanan Stasiun Kereta Api Surabaya Kota

sehingga diperoh kepuasan penumpang yang maksimal.

2.4 Kerangka Konseptual

Suatu organisasi sektor publik memerlukan adanya peningkatan mutu pelayanan

untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi. Peningkatan mutu

pelayanan pada organisasi organisasi sektor publik tidak hanya berdasarkan pada ukuran

finansial saja tetapi juga pada ukuran non-finansial karena tujuan utama organisasi ini

bukan memperoleh laba melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Value for Money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik.

Value for Money adalah konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang berdasarkan

tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Penjelasan dari masing-masing

elemen sebagai berikut:

1) Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu pada harga yang terendah.

Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat menghindari

pengeluaran yang boros dan tidak produktif.


20

2) Efisiensi adalah pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu. Efisien

merupakan perbandingan output yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang

telah ditetapkan.

3) Efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu program dengan target yang telah ditetapkan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Polewali Mandar sebagai salah
satu organisasi sektor publik yang membidangi masalah kependudukan di POLMAN, juga
memerlukan peningkatan mutu pelayanan untuk mengetahui kinerja secara keseluruhan
dalam melaksanakan program kerjanya. Jika digambarkan dalam kerangka fikir di hasilkan
sebagai berikut :

DISDUKCAPIL Kab.Polman

Value for Money

Ekonomi

Efisiensi

Efektivitas

Peningkatan mutu Pelayanan Publik


Gambar 2.1 kerangka konseptual Penelitian
21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode Penelitian yang diterapkan oleh penelitian ini adalah metode penelitian studi

kasus. Menurut kutipan (Yin:2003:1), studi kasus merupakan strategi yang lebih cocokbila

pokokpertanyaannya suatu penelitian berkenaan dengan kata“How”atau “Why”. Studi kasus

digunakan bila penelitian hanya memiliki sedikit peluang dengan mengkontrol peristiwa-

peristiwa yang akan di selidiki, dan bila fokus penelitiannya terletak pada fenomena

kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. Berdasarkan pernyataan di atas,

maka penulis selalu berusaha menemukan dan menggambarkan hasil penelitian secara

menyeluruh mengenai suatu keadaan ataupun suatu gejala yang muncul pada saat penulis

menganalisis kasus ini.

3. 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi :Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Polewali Mandar

b. Waktu Penelitian

Tabel 3.1 Daftar dan Waktu kegiatan penelitia

(Sumber :Data primer diolah pada Tahun 2019)

September Oktober November


No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Penetapan Judul
2 Permintaan Izin
Penelitian
3 Pengumpulan Data
4 Analisis dan
Interpretasi
5 Penyusunan Hasil
Penelitian
22

3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Penelitian ini adalah masyarakat yang berbeda dari segi pekerjaan, jenis

kelamin dan umur dengan keperluan berbeda-beda di DISDUKCAPIL serta

telah diuji dan dipilah untuk mengisi kuesioner, adapun bagian dan nama

pelayanan yang mendapatkan pelayanan dari DISDUKCAPIL Polewali Mandar

terdiri dari :

Tabel 3.2
No Nama pelayanan Jumlah partisipasi

1 KTP 8
2 Akte Kelahiran 6
3 Kartu Keluarga 5
4 Biodata Penduduk 6
5 Surat Keterangan Kependudukan 2

Total 27

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini akan menggunakanTeknik

purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti. Penggunaan teknik purposive sampling ini

bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriter yang

ditentukan. Kriteria untuk dipilih menjadi sampel adalah :

 Masyarakat di atas umur 30 tahun

 Masyarakat yang hari itu memiliki keperluan mengurus


23

KTP ,KK ,Akte Kelahiran, Surat Keterangan dan Biodata

Kependudukan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Data Primer

Data Primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang

dirancang dan dibuat secara terstruktur. Pertanyaan dirancang dengan skala

liker jika Sangat Tidak Puas (STP) diberikan dengan nilai 1 (satu), Tidak Puas

(TP) dengan nilai 2 (dua), Netral (N) dengan nilai 3 (tiga), Puas (P) dengan

nilai 4 (empat) dan Sangat Puas (SP) dengan nilai 5. Kuesioner disebarkan

dalam bentuk pertanyaan tertutup dan terbuka kepada responden dengan

harapan responden akan memberian respon atas daftar pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan. lalu mengolah data hasil penyebaran kuesioner sebelum

dianalisis dilakukan proses editing kemudian dilakukan proses tabulasi dan

hasilnya disajikan dalam bentuk tabulasi. kemudian menganalisis data hasil

pengolahan kuesioner hasil dari pengolahan kuesioner merupakan target yang

akan dijadikan tujuan pencapaian tingkat kualitas sistem informasi yang ada.

Hasil akhirnya dapat dinyatakan dalam nilai numerik yang mencerminkan

tingkat kepentingan variabel dan dimensi pada customer satisfaction

performance. penetapan besarnya nilai hasil ini didasarkan pada kesenjangan

antara kepuasan harapan dan kepuasan yang diterima saat ini. Nilai kesenjangan

negatif berarti lebih rendah dari yang diharapkan.

Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang

dapat dihitung maupun diukur. Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk

memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau

beberapa kejadian lainnya, dengan menggunakan alat analisis statistik. Dalam

penelitian ini, analisis data kuantitatif yang digunakan antara lain:


24

1. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat kemampuan suatu instrumen untuk

mengungkapkan suatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan

dengan instrumen tersebut (Atina,2010).Hasil penelitian yang valid bila tedapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2013).

Dalam uji validitas digunakan program SPSS (Statistical Product and

Service Solutions). Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara

skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur

yaitu menggunakan Coefficient Corelation Pearson. Dasar pengambilan

keputusan untuk menguji validitas adalah(Ghozali, 2006):

1) Jika rhitung positif dan rhitung>rtabel maka variabel tersebut valid.

2) Jika rhitung tidak positif serta rhitung< rtabel maka variabel tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal

maupun internal. Secara internal reliabilatas instrument dapat diuji dengan

menganalisis konsistensi butur-butir yang ada pada instrument dengan teknik

tertentu (Sugiyono,2013). Untuk menguji keandalan kuesioner yang digunakan,

maka dilakukan analisis reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha Cronbach.

Koefisien Alpha Cronbach menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat

dengan semua skala indikator yang ada dengan keyakinan tingkat kendala.

Indikator yang dapat diterima apabila koefisien alpha diatas 0,60 (Ghozali,

2006).
25

3.4.2 Data Sekunder

Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari

objek penelitian, data ini berupa study kepustakaan, atau literatur-literatur yang

berhubungan dengan masalah penelitian.Data sekunder pada penelitian ini di

dapat dari Bendahara DISDUKCAPIL berupa data keuangan untuk pelayanan

masyarakat tahun 2019.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut (Sugiyono, 2014:145):

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

secara sitematis terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian.Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek

di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui tatap muka dan Tanya jawab langsung ke masyarakat yang

ada di DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar

3. Kuesioner

Kuesioner, adalah suatu tehnik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan,

perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama didalam organisasi

yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem

yang sudah ada.


26

3.6 Defenisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Value for Money

Value for Money merupakan konsep pengukuran kinerja organisasi sektor publik

yang berdasarkan pada tiga elemen yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

1.1. Ekonomi

Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan input. Ekonomi terkait

dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input

yang digunakan dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak

produktif.

1.2 Efisiensi

Efisiensi adalah hubungan antara input dan output. Efisien (berdaya

guna) dalam penggunaan sumber daya berarti penggunaannya diminimalkan

dan hasilnya dimaksimalkan (maximing benefits and minimizing costs).

Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk

atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan

dana yang serendah-rendahnya (spending well).

1. 3 Efektivitas

Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan yang telah

ditetapkan. Kegiatan operasional dapat dikatakan efektif (berhasil guna)

apabila proses kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran akhir

kebijakan.

2. Mutu Pelayanan

Variabel mutu pelayanan adalah kesesuaian antara harapan masyarakat

pengguana layanan dengan persepsi atas pelayanan yang diberikan oleh


27

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar, DISDUKCAPIL selalu bersedia

memberikanlayanan yang baik kepada masyarakat, DISDUKCAPIL memberikan

perhatian dan pelayanan terhadap semua masyarakat yang pilih-pilih.

3.7 Teknis Analisis Data

3.7.1 Analisis terhadap Kepuasan Pelayanan

Pengukuran kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh

DISDUKCAPIL dilakukan dengan survey melalui kuisioner. Kepuasan masyarakat

dengan memberikan nilai pada jawaban kuisioner sesuai dengan tingkat kepuasan yang

dirasakan. Nilai yang diberikan adalah:

1: sangat tidak puas. 3: netral 5.: sangat tidak puas


2: tidak puas. 4: puas
Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden akan

diketahui pencapaian indeks kepuasan.Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan

indeks kepuasan minimaldan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari dari

pengurangan antaraindeks kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal di bagi menjadi lima

sepertiyang dirumuskan oleh Sugiyono (2002: 80) sebagai berikut :

IK maks = R x PP x EX maks

IK min = R x PP x EX min
Interval = ( IK maks - IK min )

Keterangan :

PP = Banyaknya Pertanyaan

R = Jumlah Responden

EX min = Skor minimal yang bisa diberikan

EX maks = Skor maksimal


28

3.7.2 Analisis Value For Money

Dalam pengukuran kinerja Value For Money adalah memahami aktivitas

operasional organisasi dengan menganalisis program dan kegiatan yang organisasi

yang telah dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya, pengukuran Value For Money menurut

Mardiasmo (2002:4), sebagai berikut :

a. Ekonomi

Ekonomi berkaitan dengan pemerolehan input dengan kualitas tertentu dengan

harga terendah.Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan : 1) program sejenis

dengan organisasi lain, dan 2) biaya yang dikeluarkan dengan anggaran yang telah

disetujui (Indra Bastian, 2006 : 78). Kinerja DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali

Mandar akan dikatakan ekonomis apabila dapat meminimalisir input resources yang

digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.

Namun, karena keterbatasan penulis dalam menemukan organisasi sejenis yang dapat

dibandingkan, maka penulis hanya akan membandingkan biaya yang dikeluarkan

(input) dengan anggaran yang telah disetujui, dan melalui wawancara.

b. Efisiensi

Efisiensi adalah hubungan antara input dan output dimana barang dan jasa yang

dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu. Efisiensi dapat diukur

dengan membandingkan rasio antara output dan input. Semakin besar rasio berarti

semakin tinggi tingkat efisiensinya.

Rasio Efisiensi = x 100%

c. Efektivitas

Efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil program dengan target yang

ditetapkan. Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, dimana efektivitas

diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur organisasi
29

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara sederhana efektivitas dapat diukur

dengan memperbandingkan antara outcome dan output.Maka, rumus untuk mengukur

rasio efektifitas

Rasio Efektivitas = x 100%


Dimana outcomes merupakan penilaian publik/pelanggan terhadap hasil dari setiap
output program pemerintah. Sedangkan output merupakan penilaian pemerintah terhadap
keluaran dari program dan kegiatan yang telah direalisasikan.
30
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Polewali Mandar

4.1.1 KONDISI GEOGRAFIS

4.1.1.2. LETAK DAN LUAS WILAYAH

Kabupaten Polewali Mandar yang beribukota di Polewali terletak


antara 3º4‘10" - 3º32‘00" Lintang Selatan dan 118º40‘27"- 119º29‘41" Bujur Timur. -
Secara geografis wilayah Kabupaten Polewali Mandar memiliki batas-batas sebagai
berikut ;
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Mamasa;
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pinrang;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Mandar - Selat
Makassar;
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Majene;

Luas wilayah Kabupaten Polewali Mandar tercatat 2.022,30 Km²


yang meliputi 16 (lima belas) kecamatan. Kecamatan Tubbi Taramanu
dengan luas wilayah 356,93 Km² dan Kecamatan Bulo dengan luas
241,93Km² merupakan 2 kecamatan yang terluas di Kabupaten Polewali
Mandarini.Luas kedua kecamatan tersebut 29,58% dari seluruh wilayah
Kabupaten Polewali Mandar. Sementara kecamatan yang terkecil adalah
Kecamatan Tinambung dengan luas wilayah 21,34 Km² (1,06% dari luas
wilayah Kabupaten Polewali Mandar).
Tabel : 4.1
LUAS WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR
No. Kecamatan Luas (Km²) Persentase
1. Tinambung 21,34 1,06%
2. Balanipa 37,42 1,85%
3. Limboro 47,55 2,35%
4. Tubbi Taramanu 356,95 17,65%
5. Alu 228,30 11,29%
6. Campalagian 87,84 4,34%
7. Luyo 156,60 7,74%
8. Wonomulyo 72,82 3,60%
9. Mapilli 91,75 4,53%
10. Tapango 125,81 6,22%
11. Matakali 57,62 2,85%
12, Polewali 26,27 1,30%
13. Binuang 123,34 6,10%
14. Anreapi 124,62 6,16%
15. Matangnga 234,92 11,62%
16. Bulo 229,50 11,35%
Kabupaten Polewali Mandar 2.022,30 100,00%

(Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Polewali Mandar)

Gambar : 4.1.

PETA ADMINISTRASI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

4.1.1.2. TOPOGRAFI
Wilayah Kabupaten Polewali Mandar terdiri atas dataran tinggi, rendah

dan pesisir pantai termasuk juga daerah sekitar aliran sungai besar Mandar

dan Maloso. Kecamatan yang letaknya di bagian utara pada umumnya

memiliki perbukitan dan pegunungan yang berpotensi dijadikan cadangan

untuk ekosistem guna mendukung pembangunan berwawasan

lingkungan sedangkan kecamatan yang terletak di bagian selatan yang

memiliki garis pantai adalah dataran rendah yang berpotensi untuk

pengembangan pertanian, perkebunan dan perikanan daratan dan laut.


32
4.1.1.3. KLIMATOLOGI
Terdapat lima aliran sungai besar yang mengaliri wilayah Kabupaten

Polewali Mandar. Dua sungai terpanjang yang mengalir di kabupaten ini adalah

Sungai Maloso dan Sungai Mandar, panjang kedua sungai tersebut masing-

masing adalah 95 km dan 90 km. Jumlah curah hujan sepanjang tehun 2010

tercatat sebanyak 2.904, 70 mm atau sebanyak 136 hari.

4.2. Gambaran Umum DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Polewali Mandar

merupakan salah satu dari SKPD di Kabupaten Polewali Mandar yang

beralamat di Jl. Pancasila NO.3 TLP,0428-21404 FAX 0428.21762,

Kec.Polewali, Kabupaten Polewali Mandar merupakan unsur pelaksana

Pemerintahan kabupaten dibidang kependudukan dan pencatatan sipil. Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Polewali Mandar dipimpin

oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Polewali Mandar

melayani masyarakat dari Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menaungi

16 Kecamatan dengan 144 Desa dan 23 Kelurahan. Dari 167 desa dan

kelurahan yang ada tersebut terdapat 706 dusun. Dari 16 Kecamatan yang ada

di Kabupaten Polewali Mandar, ada 2 kecamatan yang memiliki desa

dan kelurahan terbanyak, Kecamatan Campalagian dan Kecamatan

Wonomulyo yang masing-masing terdiri dari 13 desa dan kelurahan.

Sedangkan Kecamatan yang mempunyai jumlah desa dan kelurahan paling

sedikit adalah Kecamatan Matangnga yang hanya hanya memiliki 4 desa

dan kelurahan.
33

Ibukota kecamatan yang paling jauh jaraknya dengan ibukota kabupaten

(Polewali) adalah ibukota Kecamatan Tubbi Taramanu yaitu sejauh 72 Km.

Tabel : 4.2.

JUMLAH DESA DAN KELURAHAN MENURUT KECAMATAN


DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR
No. Kecamatan Desa Kelurahan
1. Tinambung 7 1
2. Balanipa 10 1
3. Limboro 10 1
4. Tubbi Taramanu 12 1
5. Alu 7 1
6. Campalagian 17 1
7. Luyo 10 1
8. Wonomulyo 13 1
9. Mapilli 11 1
10. Tapango 13 1
11. Matakali 6 1
12, Polewali - 9
13. Binuang 9 1
14. Anreapi 4 1
15. Matangnga 6 1
16. Bulo 9 -
Polewali Mandar 144 23
Pada tahun 2018, jumlah penduduk Kabupaten Polewali Mandar hasil

sensus (BPS Polewali Mandar bulan April 2019) sebesar 396.120 jiwa

tersebar di 16 kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,44%.

Penduduk ini terdiri dari 193.108 (48,75%) laki-laki dan 203.012 (51,25%)

perempuan, dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 95 atau jumlah

penduduk perempuan 5% lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki.

Tabel : 4.3

KARAKTERISTIK PENDUDUK DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 20017-2019


URAIAN 2017 2018 2019
Jumlah Penduduk Total 371.420 373.263 396.120
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin:
a. Laki-laki 180.763 181.660 193.108
b. Perempuan 190.657 191.603 203.012
Rasio Jenis Kelamin 95 95 95
Jumlah Rumah Tangga 79.768 80.162 84.557
Rata-rata Jumlah Anggota 5 5 5
Rumah Tangga
Pertumbuhan Penduduk (%) 0,5 0,5 0,5
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²) 184 185 228
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017-2019
Tabel : 4.4.
LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN POLEWALI
MANDAR, TAHUN 2019
Kepadatan
No. Kecamatan Penduduk Luas
Penduduk
(km²)
(jiwa/km²)
1. Tinambung 22.317 21,34 1.046
2. Balanipa 24.021 37,42 642
3. Limboro 16.981 47,55 357
4. Tubbi Taramanu 18.273 356,95 51
5. Alu 11.980 228,3 52
6. Campalagian 52.307 87,84 595
7. Luyo 26.692 156,6 170
8. Wonomulyo 45.269 72,82 622
9. Mapilli 27.220 91,75 297
10. Tapango 21.492 125,81 171
11. Matakali 21.310 57,62 370
12, Polewali 54.843 26,27 2.088
13. Binuang 30.504 123,34 247
14. Anreapi 9.273 124,62 74
15. Matangnga 5.005 234,92 21
16. Bulo 8.633 229,15 38
Polewali Mandar 396.120 2.022,30 196
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Polewali Mandar.

Jumlah Penduduk Kabupaten Polewali Mandar dari tahun 2015-2019

terus mengalami peningkatan. Keadaan ini nampak dari data Statistik,

jumlah penduduk pada tahun tahun 2015 sebanyak 367.761 jiwa, dan tahun

2016 sebanyak 369586 jiwa sedangkan tahun 2017 mengalami peningkatan

sebanyak 371.420 jiwa, ditahun 2018 telah berjumlah 373.263 Jiwa dan

ditahun 2019 berdasarkan sensus penduduk tahun 2018 (BPS Polewali

Mandar, April 2019) berjumlah 391.120 jiwa.

Gambar : 4.2.

PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOVEMBER 2019


35

Dari piramida penduduk diatas terlihat bahwa kelompok umur terbesar berada
pada kelompok umur 5-9 tahun yaitu sebanyak 47.322 jiwa, yang terdiri dari 24.360
jiwa penduduk laki-laki dan 22.062 jiwa penduduk perempuan.Sedangkan
kelompok umur terkecil berada pada kelompok umur 70-74 tahun ke atas yaitu
sebanyak 6.091 jiwa, yang terdiri dari 2.557 jiwa penduduk laki-laki dan 3.534 jiwa
penduduk perempuan. Sementara itu rasio beban tanggungan dari usia produktif
(15-65 tahun) kepada usia belum produktif (0-14 tahun) dan yang tidak produktif
lagi ( >65 tahun) didapat sebesar 65,85%, artinya dari 100 penduduk ada sekitar 65
jiwa yang belum produktif dan tidak produktif, harus ditanggung oleh 35 jiwa yang
produktif atau kurang lebih 1 orang usia produktif menanggung 2 orang yang belum
produktif dan sudah tidak produktif lagi.

4.2.1 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Polewali Mandar

a. Visi DUKCAPIL Polewali Mandar

Mewujudkan Pelayanan Prima pada Masyarakat Dalam Rangka Tertib

Administrasi Kependudukan.

b. Misi DUKCAPIL Polewali Mandar

- Meningkatkan Pelayanan dengan Cepat dan Tepat

- Meningkatkan Kemampuan Aparat pada Sistem dan Disiplin pada Prosedur

Pelaksanaan Kerja

- Tersedianya Anggaran dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Memadai

- Tersedianya Informasi Kependudukan yang Akurat dan Terbaru

c. Tugas Pokok dan Fungsi Dukcapil Polewali Mandar

1. Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Bupati Polewali Mandar Nomor 7 Tahun 2012

tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Polewali Mandar, mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian urusan pemerintah Daerah di Bidang Kependudukan

dan Pencatatan Sipil.


36

2. Fungsi

Adapun Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilKabupaten

Toraja Utara, adalah:

a) Perumusan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan Pencatatan sipil.


b) Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum

bidang kependudukan dan Pencatatan sipil;

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kependudukan dan

Pencatatan sipil yang meliputi pengendalian Kependudukan,

administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

d) Pelaksanaan Pelayanan Teknis Ketatausahaan Dinas dan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Daerah di bidang

kependudukan dan Pencatatan sipil.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Polewali Mandar

merupakan salah satu lembaga teknis di bidang kependudukan dan catatan sipil

dalam menyelenggarakan pelayanan publik.

1. Struktur Organisasi Dukcapil Polewali Mandar

Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Polewali Mandar

sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat :

1) Sub bagian umum dan kepegawaian

2) Sub bagian program

3) Sub bagian keuangan

3. Bidang Administrasi Kependudukan :

1) Seksi Administrasi Pendaftaran penduduk


37

2) Seksi Mutasi, Informasi, Penyimpanan, Perubahan

dan Pelaporan Penduduk

4. Bidang Akta Perkawinan dan Perceraian :

1) Seksi Perkawinan dan Perceraian

2) Seksi Pengesahan dan Pengakuan Anak

5. Bidang Akta Kelahiran dan Kematian :

1) Seksi Kelahiran Umum dan Kelahiran Terlambat

2) Seksi Kematian dan Pengangkatan Anak

6. Bidang Pengendalian Penduduk :

1) Seksi Pengembangan Aplikasi SIAK

2) Seksi Pemutakhiran Data Penduduk

3) Seksi Pelayanan KTP dan KK

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Dukcapil Polewali Mandar

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan dan

dan penetapan kebijakan teknis perencanaan dan Penyusunan Program, Pengendalian

Pelaksanaan dan Pengkoordinasian kebijakan teknis serta pembinaan administrasi dan

teknis di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a) Perumusan dan penetapan kebijakan teknis di bidang

pengendalian Kependudukan adminitrasi Kependudukan dan

Catatan Sipil;

b) Perencanaan dan penyusunan program di bidang pengendalian

Kependudukan , adminitrasi kependudukan dan catatan sipil;


38

c) Pengendalian dan pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan

teknis di bidang pengendalian penduduk administrasi

kependudukan dan catatan sipil.

d) Pembinaan administrasi dan teknis di bidang pengendalian

kependudukan administrasi kependudukan dan catatan sipil;

Kepala Dinas mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a) Menyelenggarakan perumusan dan penetapan kebijakan teknis dinas sesuai

dengan kebijakan umum pemerintah Kabupaten Polewali Mandar;

b) Menyelenggarakan penetapan rencana program kerja dibidang kesekretariatan,

pengendalian kependudukan, administrasikependudukan dan catatan sipil,

UPTD dan kelompok jabatan fungsional;

c) Menyelenggarakan pengendalian dan pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan

teknis dan program kerja dibidang kesekretariatan,pengendalian kependudukan,

administrasi kependudukan dan catatan sipil, UPTD dan kelompok jabatan

fungsional;

d) Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program

dibidang kesekretariatan, pengendalian kependudukan, admistrasi

kependudukan dan catatan sipil, UPTD dan kelompok jabatan fungsional;

e) Menyelenggarakan perumusan bahan pertimbangan dan rekomendasi kepada

Bupati sebagai bahan penetapan kebijakan umum dibidang kesekretariatan,

pengendalian kependudukan, administrasi kependudukan dan catatan sipil,

UPTD dan kelompok jabatan fungsional;

f) Menyelenggarakan pembinaan administrasi dan teknis dibidang

kesekretariatan,pengendalian kependudukan, administrasi kependudukan dan

catatan sipil, UPTD dan kelompok jabatan fungsional;


39

g) Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

1. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif bagi

seluruh satuan kerja di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Polewali Mandar.

Sekretaris mempunyai fungsi :

a) Pengelolaan kesekretariatan; pelaksanaan urusan kepegawaian dinas;

b) Pelaksanaan urusan keuangan dan penyusunan neraca SKPD;

c) Pelaksanaan urusan perlengkapan;

d) Pelaksanaan urusan umum dan rumah tangga;

e) Pengkoordinasian perumusan program dan rencana kerja dinas kependudukan

danpencatatan sipil;

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Sekretaris mempunyai rincian rugas sebagai berikut :

a) Melaksanakan pengkajian bahan rencana program kerja sekretariat;

b) Melaksanakan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis kesekretariatan di

bidang penyusunan program, keuangan, kepegawaian dan umum;

c) Melaksanakan pengkajian bahan bimbingan teknis di bidang penyusunan

program, keuangan, kepegawaian dan umum;

d) Melaksanakan pengendalian administrasi keuangan;

e) Melaksanakan pengkajian rumusan kebijakan anggaran;

f) Melaksanakan pengendalian administrasi kepegawaian;

g) Melaksanakan pengendalian ketatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan;

h) Melaksanakanpengelolaan urusanrumahtanggadan perlengkapan;

i) Melaksanakan pengelolaan dokumentasi peraturan perundang- undangan,

perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat;


40

j) Melaksanakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;

k) Melaksanakanpengkajianbahanpembinaanjabatan fungsional;

l) Melaksanakan pengkajian bahan perumusan rencana strategis, LAKIP, LPPD, LKPJ Dinas;

3. Bidang Pengendalian Penduduk

Bidang pengendalian penduduk mempunyai kewenangan melaksanakan pengawasan dan

pengendalian penduduk serta mempunyai fungsi :

a) Penyusunan dan analisa kebijakan teknis menyangkut pengendalian penduduk,

dan perencanaan program kerja;

b) Pelaksanaan tugas operasional dan teknis bidang pengendalian penduduk;

Bidang pengendalian penduduk mempunyai mempunyai rincian tugas :

a) Pelaksanaaan pengendalian penduduk Warga Negara Indonesia dan

Warga Negara Asing

b) Pelaksanaan pengendalian penduduk pendatang.

c) Pelaksanaan pengawasan dan razia penduduk

d) Pelaksanaan penyuluhan dan pemberian informasi pengendalian penduduk.

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

4.Bidang Akta Perkawinan dan Perceraian

Bidang Akta Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan dan pelayanan pencatatan dan penerbitan akta perkawinan dan akta

perceraian.

Bidang Akta Perkawinan dan Perceraian mempunyai fungsi :

a) Pengelolaankesekretariatan;pelaksanaanurusanakta Perkawinan,Perceraian

dan Pengakuan Anak dinas;


41

b) Pelaksanaan urusan Perkawinan, Perceraian dan Pengakuan Anak;

c) Pengkoordinasian perumusan program dan rencana kerja dinas

kependudukan dan pencatatan sipil;

d) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Pengendalian Penduduk mempunyai rincian tugas :

a) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis bidang

pelayanan pencatatan dan penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta

Pengakuan Anak;

b) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan rencana dan program pelayanan

pencatatan dan penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan

Anak;

c) Melaksanakan penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis penelitian

teknis penelitianberkas terhadap permohonan pelayanan pencatatan dan

penerbitan berkas terhadap permohonan pelayanan pencatatan dan penerbitan

Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak;

Melaksanakan pengelolaan terhadap administrasi urusan tertentu;

5.Bidang Administrasi Kependudukan

Bidang Administrasi Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan dan pelayanan administrasi kependudukan warga negara Indonesia

dan warga negara asing.

Bidang administrasi kependudukan mempunyai fungsi :

a) Pengelolaan kesekretariatan; pelaksanaan urusan Administrasi dinas;

b) Pelaksanaan urusan Administrasi Kependudukan;

c) Pengkoordinasian perumusan program dan rencana kerja dinas kependudukan

dan pencatatan sipil;

d) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.


42

Bidang administrasi kependudukan mempunyai rincian tugas :

a) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis bidang

pelayanan administrasi kependudukan;

b) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan rencana dan program pendaftaran

dan pencatatan administrasi kependudukan;

c) Melaksanakan penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis

pendaftaran penduduk dan penerbitan administrasi dokumen kependudukan;

d) Melaksanakan bahan kebijaksanaan teknis pendaftaran dan penerbitan

administrasi serta mutasi penduduk;

e) Melaksanakan pengelolaan administrasi pendaftaran penduduk, penerbitan

dokumen dan mutasi penduduk;

f) Pengelolaan administrasi urusan tertentu.

g) Bidang Akta Kelahiran dan Kematian..

4.4 Hasil Analisis Data

4.4.1 Karakteristik Responden

Responden penelitian ini adalah beberapa Masyarakat yang telah

mendapatkan layanan dukcapil yang berjumlah 27 orang. Rincian nama dan

identitas lainnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5.

NO NAMA PEKERJAAN JK UMUR NIK


1 Saharuddin Wiraswasta L 54 7604140110650004
2 Hasna IRT P 67 7604145006520001
3 Rijal Wirausaha L 39 7604142605800004
4 Selvianti Mahasiswa P 20 7604144511990002
5 Jamain PNS L 61 7604141012580002
6 Suhaeni Karyawan P 59 7604145510600001
7 Yulman Mahasiswa L 26 7604142907930003
8 Sariani Pelajar P 17 7604144711020003
9 Bi’Di Wiraswasta P 57 7604147112620058
10 Sarmo PNS L 33 7604140506890003
11 Rusnia Pelajar P 18 7604144112010004
12 NurHayati Guru PNS P 25 7604145209940003
13 Ali Ruswanto Honorer L 22 7604140441050007
14 Salma IRT P 35 7604144107810086
15 Awi Honorer L 23 7604147112720074
16 M. Iksan Setiawan Pedagang Pasar L 38 7604142311110011
17 Wahid Wiraswasta L 45 7404140605720002
18 Rosdiana Staf P 28 7604147112760052
19 Bahira PNS P 32 7604144107470091
20 Naharuddin Kepala Dusun L 47 7604141090260001
21 Ari Anggora, S.Pi Pengangguran P 23 7604147112608421
22 Majid Petani L 43 7604143112820049
23 Jasmin Penjapu jalan L 28 7604062206900001
24 M.Nasir.K PNS L 27 7604143112830033
25 Muh.Aslam Polisi L 33 7604143009959997
26 Ibrahim M Satpol PP L 27 7604142112030003
27 Rahmadania Nasir Wahda Islam P 28 7604140110690001
Sumber : Dukcapil Kabupaten Polewali Mandar, 2019

4.4.2 Uji Validitas

Sebelum data-data kuisioner dianalisis, perlu dilakukan adanya pengujian

kualitas data suatu kuisioner. Sebab, data penelitian tidak akan berguna jika

instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak

memiliki keandalan (reability) dan tingkat kebenaran/keabsahan yang tinggi

(validity).

Pengujian validitas dan reabilitas kuesioner dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution).

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan metode Analisis

korelasi. Pengujian validitas data penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6
Uji Validitas Indikator Penelitian

No Indikator Penelitian r-hitung Keterangan


Layanan yang diberikan pegawai
1 pemerintah di DISDUKCAPIL sudah 0,484 Valid
cepat dan baik

2 Pegawai melayani Masyarakat 0,710 Valid


dengan ramah
PegawaiDISDUKCAPIL menerangkan
3 tentang estimasi waktu pengurusan
layanan dengan lengkap dan mudah di 0,730 Valid
pahami
Bagi Masyarakat yang mengidap
4 disabilitas,DISDUKCAPIL akan
memberikan pelayanan terdahulu 0,859 Valid
DISDUKCAPIL memberikan fasilitas
5 untuk pelayanan terhadap masyarakat 0,891 Valid
yang menunggu di kantor.

DISDUKCAPIL memberikan
6 Perhatian dan pelayanan
Terhaadap masyarakat tanpa 0,698 Valid
pilih-pilih (kecuali bagi
masyarakat disabilitas)
DISDUKCAPIL selalu memperhatikan
7 fasilitas tempat masyarakat
menungguantrian pelayanan 0,830 Valid
DISDUKCAPIL memberikan
8 fasilitas anti panas pada ruang
0,657 Valid
tunggu
Petinggi DISDUKCAPIL yang tanggap,
9 berusaha mendengarkan dan menanggapi
keluhan Para Masyarakat. 0,703 Valid
DISDUKCAPIL menyiapkan kotak
10 keluhan bagi masyarakat untuk menilai
kinerja pelayanan. 0,832 Valid
Sumber : Data Diolah dengan SPSS, 2019

Berdasarkan tabel 4.6 diatas terlihat bahwa dari 10 indikator penelitian

memiliki tingkat validitas yang sesuai dengan kriteria yang diajukan pada

penelitian ini karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,381). Dengan

demikian, indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 10

indikator.

4.4.3 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

rumus Cronbach Alpha. Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas Indikator Penelitian

Reliability Statistics
N of
Cronbach's Alpha Items
,911 10

Sumber : Data Diolah dengan SPSS, 2019


45

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel

mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu sebesar 0,911 dan diatas 0,6

sehingga dapatdikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari

kuesioner adalah reliabel.

4.4.4.Analisis Kepuasan Pelayanan

Dari data yang telah dikumpulkan dari hasil kuisioner kepada 27

Masyarakat pada DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar yang digunakan

untuk mengetahui tingkat kepuasan Masyarakat – Masyarakat terhadap

pelayanan yang diberikan oleh DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar.

Berdasarkan jawaban kuesioner yang disebarkan kepada 27 Masyarakat

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar , maka dapat diketahui :

PP = 10

R = 27

EX min = 1

EX maks = 5

IK maks = 27 x 10 x 5

= 1.350

IK min = 27 x 10 x 1

= 270

Interval = 1.350 – 270

= 1.080/5

= 216

Berdasarkan hasil interval yaitu selisih dari Indek Kepuasan maksimal

dengan Indek Kepuasan Minimal, sehingga skala tingkat kepuasan pelayanan

dapat dikategorikan sebagai berikut :


46

a) 270 – 486 = Sangat Tidak Puas

b) 486 – 702 = Tidak Puas

c) 702 – 918 = Netral

d) 918 – 1.134 = Puas

e) 1.134 – 1.350 = Sangat Puas


Untuk pengukuran tingkat kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan yang

diberikan olehDISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandarmaka dilakukan dengan

penyebaran kuesioner terhadap 27 Masyarakat dengan kritertia tertentu yang

merasakan semua tipe pelayanan. Dari hasil penyebaran kuisioner kepada masyarakat

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar, maka jawaban dari kuesioner untuk

penilaian kepuasan atlet dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8
Persepsi Masyarakat terhadap Pelayanan DISDUKCAPIL Kabupaten
Polewali Mandar
Skor
No Pertanyaan Jumlah
SP P N TP STP
Layanan yang diberikan pegawai 2 17 8 0 0 102
1 pemerintah di DISDUKCAPIL sudah
cepat dan baik
Pegawai melayani 5 14 7 1 0 104
2
Masyarakat dengan ramah
PegawaiDISDUKCAPIL 8 13 5 1 0 109
menerangkan tentang estimasi waktu
3
pengurusan layanan dengan lengkap
dan mudah di pahami
Bagi Masyarakat yang 8 13 3 3 0 107
4 mengidap
disabilitas,DISDUKCAPIL
akan memberikan pelayanan
terdahulu
DISDUKCAPIL memberikan fasilitas 3 13 7 4 0 96
5 untuk pelayanan terhadap masyarakat
yang menunggu di kantor.

DISDUKCAPIL 6 12 6 3 0 102
6 memberikan Perhatian dan
pelayanan Terhaadap
masyarakat tanpa pilih-pilih
(kecuali bagi masyarakat
disabilitas)
DISDUKCAPIL selalu 7 16 2 2 0 109
7 memperhatikan fasilitas tempat
masyarakat menungguantrian
pelayanan

DISDUKCAPIL 4 12 10 1 0 100
8 memberikan fasilitas anti
panas pada ruang tunggu
Petinggi DISDUKCAPIL yang 3 12 9 3 0 96
9 tanggap, berusaha mendengarkan dan
menanggapi keluhan Para
Masyarakat.
DISDUKCAPIL menyiapkan kotak 6 10 9 2 0 101
10 keluhan bagi masyarakat untuk
menilai kinerja pelayanan.

1.026
Sumber : Data diolah, 2019
Dari hasil tabel diatas, diperoleh hasil indeks kepuasan sebesar 1.026.

Sehingga dari hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah merasa puas

dengan pelayanan yang diberikan oleh DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali

Mandar karena berada pada interval 918 – 1.134.

4.2.5 Analisis Value For Money

1. Ekonomi

Nilai ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat

meminimalisir input resources yang digunakan, yaitu dengan menghindari

pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Ukuran ekonomi dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang, antara lain dengan cara membandingkan harga yang

digunakan organisasi sektor publik dengan organisasi sejenis, membandingkan

dengan harga pasar, atau membandingkan dengan anggaran yang telah disetujui.

Nilai Ekonomi dari upaya peningkatan pelayanan yang dilakukan

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar, dapat diukur dengan

membandingkan input primer (dana yang terealisasi)dengan adanya pembinaan

peningkatan pelayanan terhadap Masyarakat pada DISDUKCAPIL Kabupaten

Polewali Mandar, maka diperlukan dana yang cukup besar.


48

Pada saat merealisasikan dana yang sudah dianggarkan tersebut pihak

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar telah merealisasikannya secara

ekonomi dan perhitungan yang tepat. Dana yang tersedia sudah dipergunakan

sesuai dengan program-program yang telah ditetapkan. Nilai ekonomi dari

program-program yang diselenggarakan oleh DISDUKCAPIL dapat dilihat

dengan cara membandingkan input primer ( dana yang terealisasi ) dengan input

skunder (tenaga kerja. oeralatan, pelatih dan lain-lain). Untuk pembelian peralatan

yang dibutuhkan dalam pelayanan masyarakat DISDUKCAPIL Kabupaten

Polewali Mandar telah dilakukan survey harga pasar terlebih dahulu sebelum

melakukan pembelian.

Dengan adanya survey harga pasar maka pembelian peralatan dapat

dilakukan dengan harga yang serendah mungkin. Dengan adanya kegiatan

tersebut maka DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar telah merealisasikan

dana seekonomis mungkin.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu petinggi

DISDUKCAPIL menyatakan bahwa anggaran dana yang telah dianggarkan

sebesar Rp. 12.746.072.625,00 ,- telah bisa terealisasi dengan baik untuk pembinaan

peningkatan pelayanan pada DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar .

2. Efisiensi

Nilai efisiensi diukur dengan membandingkan rasio antara output dan

input. Persentasi nilai input yang digunakan adalah dari perbandingan nilai input

real dengan nilai input dalam anggaran, dalam hal ini telah diukur pada nilai

ekonomis diatas. Secara matematis, efisiensi merupakan perbandingan antara

output dengan input, atau dengan istilah lain output per unit input.
PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA


DAERAH
periode 1 January s.d 31 December 2019

Urusan Pemerintahan : 2.06 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Administrasi Kependudukan dan Capil
Unit Organisasi : 2.06 . 2.06.01 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Sub Unit Organisasi : 2.06 . 2.06.01 . 01 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

REALISASI
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

4 PENDAPATAN – LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00

4. 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00

4. 1 4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00

4 . 1 4 . 11 Pendapatan Denda Atas Pelanggaran Perda - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00

4 . 1 4 . 11 . 02 Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pembuatan Akta Catatan 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00
Sipil - LRA

5 BELANJA 14.739.082.000,00 0,00 12.769.172.625,00 12.769.172.625,00 (1.969.909.375,00)

5. 1 BELANJA OPERASI 11.630.581.000,00 0,00 9.901.486.075,00 9.901.486.075,00 (1.729.094.925,00)

5. 1 1 Belanja Pegawai 3.742.379.000,00 0,00 3.277.823.140,00 3.277.823.140,00 (464.555.860,00)


Belanja Gaji dan Tunjangan
5 . 1 1 . 01 2.680.009.000,00 0,00 2.393.453.140,00 2.393.453.140,00 (286.555.860,00)
Belanja Gaji Pokok PNS/ Uang Representasi
5 . 1 1 . 01 . 01 2.010.943.000,00 0,00 1.813.693.900,00 1.813.693.900,00 (197.249.100,00)
Belanja Tunjangan Keluarga
5 . 1 1 . 01 . 02 219.698.000,00 0,00 196.739.644,00 196.739.644,00 (22.958.356,00)
Belanja Tunjangan Jabatan
5 . 1 1 . 01 . 03 184.575.000,00 0,00 161.035.000,00 161.035.000,00 (23.540.000,00)
Belanja Tunjangan Fungsional Umum Belanja
5 . 1 1 . 01 . 05 56.375.000,00 0,00 51.065.000,00 51.065.000,00 (5.310.000,00)
Tunjangan Beras
5 . 1 1 . 01 . 06 110.585.000,00 0,00 98.056.680,00 98.056.680,00 (12.528.320,00)
Belanja Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus
5 . 1 1 . 01 . 07 6.527.000,00 0,00 2.939.700,00 2.939.700,00 (3.587.300,00)
Belanja Pembulatan Gaji
5 . 1 1 . 01 . 08 37.000,00 0,00 28.568,00 28.568,00 (8.432,00)
Belanja Iuran BPJS Kesehatan Belanja
5 . 1 1 . 01 . 09 57.660.000,00 0,00 51.579.850,00 51.579.850,00 (6.080.150,00)
Iuran BPJS Ketenagakerjaan
5 . 1 1 . 01 . 21 33.609.000,00 0,00 18.314.798,00 18.314.798,00 (15.294.202,00)
Belanja Tambahan Penghasilan PNS
5 . 1 1 . 02 1.029.400.000,00 0,00 857.000.000,00 857.000.000,00 (172.400.000,00)
Belanja Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja Belanja
5 . 1 1 . 02 . 01 1.029.400.000,00 0,00 857.000.000,00 857.000.000,00 (172.400.000,00)
Uang Lembur
5 . 1 1 . 07 32.970.000,00 0,00 27.370.000,00 27.370.000,00 (5.600.000,00)
Belanja Uang Lembur PNS Belanja
5 . 1 1 . 07 . 01 Uang Lembur Non PNS 24.990.000,00 0,00 24.850.000,00 24.850.000,00 (140.000,00)
5 . 1 1 . 07 . 02 7.980.000,00 0,00 2.520.000,00 2.520.000,00 (5.460.000,00)
Belanja Barang dan Jasa
5. 1 2 Belanja Bahan Pakai Habis Belanja 7.888.202.000,00 0,00 6.623.662.935,00 6.623.662.935,00 (1.264.539.065,00)

5 . 1 2 . 01 3.505.821.000,00 0,00 3.226.238.000,00 3.226.238.000,00 (279.583.000,00)


Alat Tulis Kantor
5 . 1 2 . 01 . 01 Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) 3.440.553.000,00 0,00 3.179.973.000,00 3.179.973.000,00 (260.580.000,00)
5 . 1 2 . 01 . 03 11.300.000,00 0,00 7.367.000,00 7.367.000,00 (3.933.000,00)
LAPORAN REALISASI ANGGARA PENDAPATA DAN BELANJ DAERAH Halaman 1 dari 4
N N A
REALISASI
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

5 . 1 . 2 . 01 . 04 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya 4.570.000,00 0,00 4.143.000,00 4.143.000,00 (427.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 05 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 6.053.000,00 0,00 5.890.000,00 5.890.000,00 (163.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 08 Belanja Pengisian Tabung Gas 1.920.000,00 0,00 1.350.000,00 1.350.000,00 (570.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 09 Belanja Dokumentasi 1.265.000,00 0,00 0,00 0,00 (1.265.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 10 Belanja Dekorasi/Spanduk 9.700.000,00 0,00 8.900.000,00 8.900.000,00 (800.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 11 Belanja Bendera/Spanduk/Umbul-umbul/Plaquet 30.460.000,00 0,00 18.615.000,00 18.615.000,00 (11.845.000,00)
5 . 1 . 2 . 02 900.000,00 0,00 82.161,00 82.161,00 (817.839,00)
Belanja Bahan/Material
5 . 1 . 2 . 02 . 04 900.000,00 0,00 82.161,00 82.161,00 (817.839,00)
Belanja Bahan obat-obatan
5 . 1 . 2 . 03 2.004.850.000,00 0,00 1.659.828.113,00 1.659.828.113,00 (345.021.887,00)
Belanja Jasa Kantor
5 . 1 . 2 . 03 . 01 9.000.000,00 0,00 4.636.914,00 4.636.914,00 (4.363.086,00)
Belanja Telepon
5 . 1 . 2 . 03 . 03 Belanja Listrik 154.000.000,00 0,00 95.523.606,00 95.523.606,00 (58.476.394,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 05 Belanja Surat Kabar/Majalah 28.680.000,00 0,00 23.760.000,00 23.760.000,00 (4.920.000,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 06 Belanja Kawat/Faksimili/Internet 326.600.000,00 0,00 288.341.593,00 288.341.593,00 (38.258.407,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 12 Belanja Transportasi dan Akomodasi 106.250.000,00 0,00 85.356.000,00 85.356.000,00 (20.894.000,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 13 Belanja Jasa Kegiatan 1.380.320.000,00 0,00 1.162.210.000,00 1.162.210.000,00 (218.110.000,00)
5 . 1 . 2 . 05 83.326.000,00 0,00 78.620.487,00 78.620.487,00 (4.705.513,00)
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
5 . 1 . 2 . 05 . 01 13.500.000,00 0,00 13.476.000,00 13.476.000,00 (24.000,00)
Belanja Jasa Service
5 . 1 . 2 . 05 . 02 Belanja Penggantian Suku Cadang 47.500.000,00 0,00 44.083.500,00 44.083.500,00 (3.416.500,00)
5 . 1 . 2 . 05 . 03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas 13.326.000,00 0,00 12.996.162,00 12.996.162,00 (329.838,00)
5 . 1 . 2 . 05 . 07 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan 9.000.000,00 0,00 8.064.825,00 8.064.825,00 (935.175,00)
5 . 1 . 2 . 06 1.268.540.000,00 0,00 920.378.100,00 920.378.100,00 (348.161.900,00)
Belanja Cetak dan Penggandaan
5 . 1 . 2 . 06 . 01 1.247.490.000,00 0,00 906.903.500,00 906.903.500,00 (340.586.500,00)
Belanja Cetak
5 . 1 . 2 . 06 . 02 Belanja Penggandaan 16.300.000,00 0,00 10.509.600,00 10.509.600,00 (5.790.400,00)
5 . 1 . 2 . 06 . 03 Belanja Jilid 4.750.000,00 0,00 2.965.000,00 2.965.000,00 (1.785.000,00)
5 . 1 . 2 . 07 16.500.000,00 0,00 12.250.000,00 12.250.000,00 (4.250.000,00)
Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
5 . 1 . 2 . 07 . 02 1.500.000,00 0,00 1.500.000,00 1.500.000,00 0,00
Belanja Sewa Gedung/ Kantor/Tempat
5 . 1 . 2 . 07 . 03 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 15.000.000,00 0,00 10.750.000,00 10.750.000,00 (4.250.000,00)
5 . 1 . 2 . 10 2.500.000,00 0,00 605.000,00 605.000,00 (1.895.000,00)
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
5 . 1 . 2 . 10 . 01 2.500.000,00 0,00 605.000,00 605.000,00 (1.895.000,00)
Belanja Sewa Meja Kursi
5 . 1 . 2 . 11 86.218.000,00 0,00 69.023.000,00 69.023.000,00 (17.195.000,00)
Belanja Makanan dan Minuman
5 . 1 . 2 . 11 . 01 22.680.000,00 0,00 22.500.000,00 22.500.000,00 (180.000,00)
Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai
5 . 1 . 2 . 11 . 02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 61.813.000,00 0,00 46.289.000,00 46.289.000,00 (15.524.000,00)
5 . 1 . 2 . 11 . 03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 1.725.000,00 0,00 234.000,00 234.000,00 (1.491.000,00)
5 . 1 . 2 . 11 . 05 Belanja Makan Minum Kegiatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 . 1 . 2 . 15 774.647.000,00 0,00 543.528.797,00 543.528.797,00 (231.118.203,00)
Belanja Perjalanan Dinas
5 . 1 . 2 . 15 . 01 223.169.000,00 0,00 203.246.634,00 203.246.634,00 (19.922.366,00)
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
5 . 1 . 2 . 15 . 02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 551.478.000,00 0,00 340.282.163,00 340.282.163,00 (211.195.837,00)

LAPORAN REALISASI ANGGARA PENDAPATA DAN BELANJA DAERAH Halaman 2 dari 4


N N
REALISASI
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

5 . 1 . 2 . 18 108.100.000,00 0,00 76.709.277,00 76.709.277,00 (31.390.723,00)


Belanja Pemeliharaan
5 . 1 . 2 . 18 . 02 88.100.000,00 0,00 59.097.527,00 59.097.527,00 (29.002.473,00)
Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin
5 . 1 . 2 . 18 . 05 Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya 20.000.000,00 0,00 17.611.750,00 17.611.750,00 (2.388.250,00)
5 . 1 . 2 . 25 36.800.000,00 0,00 36.400.000,00 36.400.000,00 (400.000,00)
Belanja Honorarium PNS
5 . 1 . 2 . 25 . 01 36.800.000,00 0,00 36.400.000,00 36.400.000,00 (400.000,00)
Belanja Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
5 . 1 . 2 . 25 . 04 Belanja Honorarium PNS Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5. 2 BELANJA MODAL 3.108.501.000,00 0,00 2.867.686.550,00 2.867.686.550,00 (240.814.450,00)

5. 2. 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.173.483.000,00 0,00 1.126.904.050,00 1.126.904.050,00 (46.578.950,00)

5 . 2 . 2 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan 58.400.000,00 0,00 49.400.000,00 49.400.000,00 (9.000.000,00)
Darat Bermotor
5 . 2 . 2 . 04 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan 58.400.000,00 0,00 49.400.000,00 49.400.000,00 (9.000.000,00)
Dinas Bermotor Perorangan
5 . 2 . 2 . 14 11.000.000,00 0,00 10.915.000,00 10.915.000,00 (85.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor
5 . 2 . 2 . 14 . 05 11.000.000,00 0,00 10.915.000,00 10.915.000,00 (85.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor
Lainnya
5 . 2 . 2 . 15 90.000.000,00 0,00 89.816.250,00 89.816.250,00 (183.750,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah
Tangga
5 . 2 . 2 . 15 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair 10.000.000,00 0,00 9.979.250,00 9.979.250,00 (20.750,00)
5 . 2 . 2 . 15 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin 54.000.000,00 0,00 53.937.000,00 53.937.000,00 (63.000,00)
5 . 2 . 2 . 15 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah 26.000.000,00 0,00 25.900.000,00 25.900.000,00 (100.000,00)
Tangga Lainnya (Home Use)
5 . 2 . 2 . 16 977.250.000,00 0,00 940.078.500,00 940.078.500,00 (37.171.500,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 02 243.100.000,00 0,00 241.523.000,00 241.523.000,00 (1.577.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal
Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 45.000.000,00 0,00 38.000.000,00 38.000.000,00 (7.000.000,00)
Komputer Mainframe
5 . 2 . 2 . 16 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini 230.100.000,00 0,00 228.860.000,00 228.860.000,00 (1.240.000,00)
Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 448.550.000,00 0,00 426.487.500,00 426.487.500,00 (22.062.500,00)
Personal Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 10.500.000,00 0,00 5.208.000,00 5.208.000,00 (5.292.000,00)
Jaringan
5 . 2 . 2 . 17 30.000.000,00 0,00 29.904.300,00 29.904.300,00 (95.700,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Dan Kursi
Kerja/Rapat Pejabat
5 . 2 . 2 . 17 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Kerja 30.000.000,00 0,00 29.904.300,00 29.904.300,00 (95.700,00)
Pejabat
5 . 2 . 2 . 18 6.833.000,00 0,00 6.790.000,00 6.790.000,00 (43.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio
5 . 2 . 2 . 18 . 02 6.833.000,00 0,00 6.790.000,00 6.790.000,00 (43.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan
Studio Video dan Film

LAPORAN REALISASI ANGGARA PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Halaman 3 dari 4


N
R
KODE REKENING U ANGGA E LEBIH /
R RAN A (KURANG)
A L
I I
A S
N A
S
I
s/d PERIODE PERIODE T
LALU INI O
T
A
L

5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.932.018.000,00 0,00 1.737.832.500,00 1.737.832.500,00 (194.185.500,00)
5 . 2 . 3 . 01 Belanja Modal Gedung dan 1.932.018.000,00 0,00 1.737.832.500,00 1.737.832.500,00 (194.185.500,00)
Bangunan - Pengadaan
5 . 2 . 3 . 01 . 01 Bangunan Gedung Tempat 1.922.018.000,00 0,00 1.728.270.000,00 1.728.270.000,00 (193.748.000,00)

5 . 2 . 3 . 01 . 14 Kerja 10.000.000,00 0,00 9.562.500,00 9.562.500,00 (437.500,00)


Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - Pengadaan
Bangunan Gedung Kantor
Belanja Modal Gedung dan Bangunan -
Pengadaan Bangunan
Gedung Garasi/Pool
5.2.5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 3.000.000,00 0,00 2.950.000,00 2.950.000,00 (50.000,00)
5 . 2 . 5 . 04 Belanja Modal Aset Tetap 3.000.000,00 0,00 2.950.000,00 2.950.000,00 (50.000,00)
Lainnya - Pengadaan Barang
5 . 2 . 5 . 04 . 04 Bercorak Kebudayaan 3.000.000,00 0,00 2.950.000,00 2.950.000,00 (50.000,00)
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya -
Pengadaan Barang Bercorak
Kebudayaan Alat Olah Raga
SURPLUS / DEFISIT (14.739.082.000,00) 0,00 (12.746.072.625,00) (12.746.072.625,00) 1.993.009.375,00
SISA LEBIH/KURANG (14.739.082.000,00) 0,00 (12.746.072.625,00) (12.746.072.625,00) 1.993.009.375,00
PEMBIAYAAN TAHUN
BERKENAAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Halaman 4 dari 4

Sumber data Laporan Realisasi Anggaran DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar 2019.

Berdasarkan tabel diatas maka pengukuran nilai efisiensi adalah

sebagaiberikut :

Rasio Efisiensi = 𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂 x 100%


𝐼𝐼𝐼𝐼𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂

12.746.072.625,00
Rasio Efisiensi = 12.746.072.625,00 x 100 %

= 100 %
53
Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai efisiensi sebesar 100

% karena semua dana yang dianggarkan dapat terlealisasi dengan baik. Maka

dapat dikatakan bahwa realisasi anggaran untuk pelaksaan peningkatan pelayanan

pada DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar sudah sangat efisien.

3. Efektivitas

Hasil uji reabilitas untuk kepuasan pelayanan DISDUKCAPIL Kabupaten

Polewali Mandar, menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha Coeffisiensebesar 0.911.

Ini menunjukkan bahwa kuesioner reliabel, apabila digunakan untuk mengukur

kembali objek yang sama, hasil yang ditunjukkan relatif tidak berbeda.Adapun

indeks kepuasan yang diperoleh dari penyebaran kuesioner adalah 1.026, yang

berarti berada pada kategori puas. Maka untuk mengetahui persentase pencapaian

outcome, dapat ditentukan dengan rumus :


batas bawah skala puas + batas atas skala puas
Nilai outcome = /IKmaks) x 100%
2
918 + 1.134
Nilai outcome = ( /1.350)x100%
2
1.026
Nilai outcome = x 100%
1.350

Nilai outcome = 76 %

Setelah nilai outcome diketahui maka selanjutnya nilai efektivitas dapat

dihitung sebagai berikut :

outcome
Nilai efektvitas = x 100%
output
76
Nilai efektivitas = x 100%
100
Nilai efektivitas = 76%
Angka 76% ini menunjukan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar sudah cukup baik dimata

masyarakat yang berkeperluan di DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar,

dan angka tersebut sudah bisa dikatakan sudah berjalan secara efektif.

4.3. Pembahasan

Dari hasil penelitian, dalam analisi value for money diukur dari segi

ekonomi yaitu hubungan antara bendahara dan para staf kantor, dimana bendahara

mempunyai tanggung jawab atas dana yang di keluarkan untuk keperluan para

pusat pelayanan, sehingga terpenuhinya keperluan para penikmat pelayanan di

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar. Dimana bendahara mampu

memperhitungkan dana yang di keluarkan sesuai yang di perlukan untuk

pelayanan masyarakat . Dari segi ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi

sektor publik dapat meminimalisir input resources yang di gunakan yaitu dengan

menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif (Bastian, 2006).

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu petinggi DISDUKCAPIL

yaitu Ibu Syamsia menyatakan bahwa penerapan analisi value for money dari segi

ekonomi sangat penting bagi DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar karena

dengan adanya penerpaan system ekonomi maka dapat meminimalis pengeluaran

kas untuk pemenuhan keperluan Belanja para pegawai dan Pelatih sehingga dana

yang digunakan bisa sehemat mungkin dengan hasil yang maksimal.

Selain dari segi ekonomi analisi value for moneyjuga diukur dari segi

efisiensi yang merupakan hubungan antara input dan autput dimana barang dan

jasa yang dibeli oleh Organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu.

DUKCAPIL hanya mengeluarkan berupa dana sesuai dengan dana yang telah

ditetapkan dalam anggaran untuk pembelian suatu barang untuk digunakan oleh

Pegawai dalam melayani masyarakat.


55

Berdasarkan pengukuran efisiensi maka dapat diketahui bahwa nilai

efisiensi sebesar 100 % karena semua dana yang dianggarkan dapat terlealisasi

dengan baik. Maka dapat dikatakan bahwa realisasi anggaran untuk pelaksaan

peningkatan pelayanan publik pada DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar

sudah sangat efisien.

Semua anggaran yang telah dianggarkan oleh pemerintah untuk

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar sebesar Rp.12.746.072.625,00,-

telah terealisasi dengan sangat efisien.

Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa program-program

pembinaan atlet yang telah dilaksanakan KONI Provinsi Bengkulu sudah efisien.

dimana dalam pelaksanaannya dana yang dianggarkan sudah terealisasi dengan

output yang maksimal 100%.

Dari segi efektivitas maka penilaian dari atlet binaan KONI Provinsi

Bengkulu, program pembinaan atlet berprestasi pada KONI Provinsi Bengkulu

sudah berjalan secara efektifitas, karena semua program pembinaan atlet yang

telah dijalankan oleh KONI Provinsi Bengkulu sudah berjalan dengan baik dan

efektif.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Herawati

(2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang saling terkait antara value for

money terhadap peningkatan mutu pelayanan publik pada Stasiun Kereta Api

Surabaya Kota. Adanya tiga elemen penting value for money yaitu ekonomi,

efisien, dan efektifitas yang diterapkan dalam Stastiun Kereta Api Kota Surabaya

maka hasilnya akan lebih komprehensif, baik untuk kepentingan jangka pendek

maupun jangka panjang.


56

Begitu juga dengan hasil penelitian ini bahwa Peningkatan pelayanan

sektor publik pada DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar sudah dapat

berjalan dengan baik secara ekonomi, efisien dan secara efektivitas.

Untuk pelayanan publik yang dilakukan oleh DISDUKCAPIL Kabupaten

Polewali Mandar telah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal yang telah

ditetapkan pada DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar.

Kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan oleh DISDUKCAPIL

Kabupaten Polewali Mandar sesuai dengan hasil penelitian terhadap 27 orang

masyarakat dengan keperluan pelayanan DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali

Mandar melalu kuesioner. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah terkumpul

Indek Kepuasan yang diperoleh sebesar 1.026. Sehingga dari hasil ini

menunjukkan bahwa masyarakat sudah merasa puas dengan pelayanan yang

diberikan oleh DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar karena berada pada

interval 918 – 1.134.

Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh penilaian bahwa kepuasan yang

dirasakan oleh masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar diukur dari segi reabilitity

(keandalan), responsivines ( daya tanggap), assurance ( jaminan), tangibles (bukti

terukur) dan empathy (empati).

Dari segi reability (keandalan) kepuasan dirasakan oleh masyarakat pada

segi layanan yang sudah cepat dan tepat .

Pada dimensi responsivines (daya tanggap) pelayanan yang diberikan oleh

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar diukur dari bendahara

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar menerangkan tentang uang

anggaran untuk pelayanan masyarakat dengan lengkap dan mudah dipahamai.


57

Dari dimensi assurance (jaminan) Pelayanan yang diberikan oleh

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar dari segi tangible (bukti fisik ). Dari

segi dimensi ini DISDUKCAPIL selalu memperhatikan fasilitas tempat

menunggu para masyarakat di DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar

sudah dengan semaksimal mungkin dengan fasilitas yang telah disediakan dengan

lengkap. Dengan demikian masyarakat merasa puas dan senang dengan layanan

yang diberikan oleh DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar yang

dipandang dari segi tangible ( bukti fisik ).

Jika dilihat dari dimensi empathy ( empati) masyarakat juga merasa puas

karena wakil ketua yang tanggap berusaha mendengarkan dan menanggapi

keluhannya. Jika adanya keluhan dari para Masyarakat maka pihak

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar akan selalu mendengarkannya dan

mencari penyelesaian atas keluhan tersebut. Dengan demikian masyarakat merasa

sudah puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh DISDUKCAPIL

Kabupaten Polewali Mandar.


51

58

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu Pelayanan Publik di

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar terutama dengan cara analisis Value

For Money . Adapun kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Hasil indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar sebesar 1.026. Sehingga dari

hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah merasa puas dengan

pelayanan yang diberikan oleh bendahara DISDUKCAPIL Kabupaten

Polewali Mandar karena berada pada interval 918 – 1.134.

2. Analisisvalue for money dari segi ekonomi sangat penting bagi karena

dengan adanya penerpaan system ekonomi maka dapat meminimalis

pengeluaran kas untuk pemenuhan keperluan para belanja pegawai

sehingga dana yang digunakan bisa sehemat mungkin dengan hasil yang

maksimal.

3. Hasil pengukuran nilai efisiensi sebesar 100 % karena semua dana yang

dianggarkan dapat dipergunakan dengan baik,maka dapat dikatakan bahwa

realisasi anggaran untuk DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar sudah

sangat efisien.

4. Hasil analisis efektifitas sebesar 76% ini menunjukan bahwa

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar sudah


cukup baik dimata masyarakat dan angka tersebut sudah bisa dikatakan bahwa

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar sudah berjalan secara efektif.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian mengenai analisis value for money dalam

meingkatkan mutu pelayanan public pada DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali

Mandar, maka peneliti menyadari adanya keterbatasan dari penelitian ini,

diantaranya :

1. Dalam pengukuran nilai efektifitas, karena untuk nilai outcome seharusnya

ada hasil kuesioner yang ditujukan kepada badan atau petugas audit yang

telah mengecek secara terperinci hasil dari realisasi dana secara detail.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian di atas, maka dapat dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Adanya perincian penggunaan anggaran yang sejelas mungkin oleh pihak

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar , agar tidak menimbulkan

prasangka atau praduga dari para pegawainnya terhadap penggunaan dana

anggaran.

2. Diharapkan kepada tim audit pada saat melaksanakan pemeriksaan pada

DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar , bisa menyelidiki memeriksa

semua penggunaan dana anggaran dengan teliti .


DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman, dkk. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,
Depdikbud, Balai Pustaka, Jakarta.

Anggadini, Sri Dewi. 2010. “Analisis Kredit Bermasalah Terhadap Pendapatan


Bunga Pada PT Bank Jabar Kantor Pusat Bandung”. Bandung : Jurnal
Ekono Insentif Kopwil4, Volume 4 No.1, Juli 2010.

Anggadini, Sri Dewi. 2012. Pengaruh Value For Money Terhadap Kualitas
Pelayanan Publik. Jurnal Riset Akuntansi. Bandung:
UniversitasKomputer Indonesia.

Annisa, Dian. 2011. Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makassar
Melalui Pendekatan Value For Money. Karya Ilmiah Tidak
Dipublikasikan. Universitas Hasanuddin Makassar

Arief, Filaili, Herawati. 2012. Analisis Value for Money dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Publik pada Stasiun Kereta Api Surabaya Kota.
Skripsi. Universitas Negeri Surabaya

Bastian, Indra, 2001. Akuntansi sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta : BPFE.

, 2006. Akuntansi Sektor Publik :Suatu Pengantar. Jakarta:


PenerbitErlangga.

Mardiasmo.2002.Perpajakan.Edisi Revisi.Andi.Yogyakarta.

Moenir, 1995,Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi


Aksara

Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan umum di Indonesia. Jakarta:PT.Bumi


Aksara.

Parasuraman, A. Valerie, 2001. (Diterjemahkan oleh Sutanto) Delivering Quality


Service. The Free Press, New York.

Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. and Berry, L.L. 1988. SERVQUAL: A Multiple
Item Scale For Measuring Consumer Perceptions Of Service Quality.
Journal of Retailing. Vol. 64 No. 1, pp. 14-40

Ratminto. 2006. ManajemenPelayanan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Sugiyono, 2013. Metode penelitian pendidikan: pendekatn kuantitatif, kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta

,2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CVAlfabeta

Wasistiono, Sadu. 2001. Kapita Selekta Manajemen Pemerintah Daerah.


Sumedang: Alqoprint.

Widodo, Joko 2001, Good Governance Telaah Dari Dimensi Akuntabilitas,


Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi Dan Otonomi Daerah, Insan
Cendekia, Surabaya

Yin, Robert K. 2003. Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta: PT. Rajawali
Pers.
Lampiran 1.
KUESIONER

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan untuk penyusunan tugas skripsi


yang berjudul “ Analisis value For Money Dalam Meningkatkan
MutuPelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Polewali Mandar”.
Peran dan partisipasi Saudara/I dalam memberikan penilaian terhadap
berbagai pernyataan di kuesioner ini sangat membantu keberhasilan penelitian
yang sedang dilakukan. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, peneliti
mengucapkan terima kasih.

Yang dilakukan Oleh :


SAKINA (NIM C1C109035)
FAKULTAS EKONOMI, JURUSAN AKUNTASI
UNIVERSITAS NEGERI SULAWESI BARAT

Bila terdapat kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, anda


dapat bertanya langsung kepada pewawancara. Terima kasih atas partisipasi Anda
menjadi salah satu responden dan telah secara sukarela mengisi kuesioner ini.

Petunjuk Pengisian Bagian A: Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda
maksud.

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama:

2. Jenis Pelayanan
1……………………………………….
2……………………………………….
3……………………………………….
4……………………………………….
5……………………………………….

SKALA MUTU PELAYANAN

1. STP = Sangat Tidak Puas 4. P = Puas


2. TP = Tidak Puas 5. SP = Sangat Puas
3. N = Netral
KETERANGAN MUTU PELAYANAN
STP TP N P SP
1 2 3 4 5
Reability (Keandalan)
1. Layanan yang diberikan pegawai pemerintah
di DISDUKCAPIL sudah cepat dan baik
2. Pegawai melayani Masyarakat dengan ramah
responsivenes (daya tanggap)
3. Pegawai DISDUKCAPIL menerangkan
tentang estimasi waktu pengurusan layanan
dengan lengkap dan mudah di pahami
4. Bagi Masyarakat yang mengidap
disabilitas,DISDUKCAPIL akan
memberikan pelayanan terdahulu
assurance (jaminan)
5. DISDUKCAPIL memberikan fasilitas untuk
pelayanan terhadap masyarakat yang
menunggu di kantor.
6. DISDUKCAPIL memberikan Perhatian dan
pelayanan Terhaadap masyarakat tanpa pilih-
pilih (kecuali bagi masyarakat disabilitas)
tangibles (bukti terukur)
7. DISDUKCAPIL selalu memperhatikan
fasilitas tempat masyarakat menungguantrian
pelayanan
8. DISDUKCAPIL memberikan fasilitas anti
panas pada ruang tunggu
empathy (empati)
9. Petinggi DISDUKCAPIL yang tanggap,
berusaha mendengarkan dan menanggapi
keluhan Para Masyarakat.
10. DISDUKCAPIL menyiapkan kotak keluhan
bagi masyarakat untuk menilai kinerja
pelayanan.
Lampiran 2. Hasil jawaban Masyarakat terhadap mutu pelayanan

DISDUKCAPIL Kab.Polewali Mandar


Lampiran 3. Uji Validitas dan Reabilita
Lampiran 4 Nilai-Nilai R Tabel

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Signif Taraf Signif Taraf Signif


N N N
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306


7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263


12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181


17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105

21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097


22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361

Lampiran 5
PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA


DAERAH
periode 1 January s.d 31 December 2019

Urusan Pemerintahan : 2.06 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Administrasi Kependudukan dan Capil
Unit Organisasi : 2.06 . 2.06.01 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Sub Unit Organisasi : 2.06 . 2.06.01 . 01 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

REALISASI
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

4 PENDAPATAN – LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00

4. 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00

4. 1 4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00

4 . 1 4 . 11 Pendapatan Denda Atas Pelanggaran Perda - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00

4 . 1 4 . 11 . 02 Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pembuatan Akta Catatan 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00
Sipil - LRA

5 BELANJA 14.739.082.000,00 0,00 12.769.172.625,00 12.769.172.625,00 (1.969.909.375,00)

5. 1 BELANJA OPERASI 11.630.581.000,00 0,00 9.901.486.075,00 9.901.486.075,00 (1.729.094.925,00)

5. 1 1 Belanja Pegawai 3.742.379.000,00 0,00 3.277.823.140,00 3.277.823.140,00 (464.555.860,00)


Belanja Gaji dan Tunjangan
5 . 1 1 . 01 2.680.009.000,00 0,00 2.393.453.140,00 2.393.453.140,00 (286.555.860,00)
Belanja Gaji Pokok PNS/ Uang Representasi
5 . 1 1 . 01 . 01 2.010.943.000,00 0,00 1.813.693.900,00 1.813.693.900,00 (197.249.100,00)
Belanja Tunjangan Keluarga
5 . 1 1 . 01 . 02 219.698.000,00 0,00 196.739.644,00 196.739.644,00 (22.958.356,00)
Belanja Tunjangan Jabatan
5 . 1 1 . 01 . 03 184.575.000,00 0,00 161.035.000,00 161.035.000,00 (23.540.000,00)
Belanja Tunjangan Fungsional Umum Belanja
5 . 1 1 . 01 . 05 56.375.000,00 0,00 51.065.000,00 51.065.000,00 (5.310.000,00)
Tunjangan Beras
5 . 1 1 . 01 . 06 110.585.000,00 0,00 98.056.680,00 98.056.680,00 (12.528.320,00)
Belanja Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus
5 . 1 1 . 01 . 07 6.527.000,00 0,00 2.939.700,00 2.939.700,00 (3.587.300,00)
Belanja Pembulatan Gaji
5 . 1 1 . 01 . 08 37.000,00 0,00 28.568,00 28.568,00 (8.432,00)
Belanja Iuran BPJS Kesehatan Belanja
5 . 1 1 . 01 . 09 57.660.000,00 0,00 51.579.850,00 51.579.850,00 (6.080.150,00)
Iuran BPJS Ketenagakerjaan
5 . 1 1 . 01 . 21 33.609.000,00 0,00 18.314.798,00 18.314.798,00 (15.294.202,00)
Belanja Tambahan Penghasilan PNS
5 . 1 1 . 02 1.029.400.000,00 0,00 857.000.000,00 857.000.000,00 (172.400.000,00)
Belanja Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja Belanja
5 . 1 1 . 02 . 01 1.029.400.000,00 0,00 857.000.000,00 857.000.000,00 (172.400.000,00)
Uang Lembur
5 . 1 1 . 07 32.970.000,00 0,00 27.370.000,00 27.370.000,00 (5.600.000,00)
Belanja Uang Lembur PNS Belanja
5 . 1 1 . 07 . 01 Uang Lembur Non PNS 24.990.000,00 0,00 24.850.000,00 24.850.000,00 (140.000,00)
5 . 1 1 . 07 . 02 7.980.000,00 0,00 2.520.000,00 2.520.000,00 (5.460.000,00)
Belanja Barang dan Jasa
5. 1 2 7.888.202.000,00 0,00 6.623.662.935,00 6.623.662.935,00 (1.264.539.065,00)
Belanja Bahan Pakai Habis Belanja
5 . 1 2 . 01 Alat Tulis Kantor 3.505.821.000,00 0,00 3.226.238.000,00 3.226.238.000,00 (279.583.000,00)

5 . 1 2 . 01 . 01 Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) 3.440.553.000,00 0,00 3.179.973.000,00 3.179.973.000,00 (260.580.000,00)
5 . 1 2 . 01 . 03 11.300.000,00 0,00 7.367.000,00 7.367.000,00 (3.933.000,00)

LAPORAN REALISASI ANGGARA PENDAPATA DAN BELANJ DAERAH Halaman 1 dari 4


N N A
REALISASI
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

5 . 1 . 2 . 01 . 04 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya 4.570.000,00 0,00 4.143.000,00 4.143.000,00 (427.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 05 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 6.053.000,00 0,00 5.890.000,00 5.890.000,00 (163.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 08 Belanja Pengisian Tabung Gas 1.920.000,00 0,00 1.350.000,00 1.350.000,00 (570.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 09 Belanja Dokumentasi 1.265.000,00 0,00 0,00 0,00 (1.265.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 10 Belanja Dekorasi/Spanduk 9.700.000,00 0,00 8.900.000,00 8.900.000,00 (800.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 11 Belanja Bendera/Spanduk/Umbul-umbul/Plaquet 30.460.000,00 0,00 18.615.000,00 18.615.000,00 (11.845.000,00)
5 . 1 . 2 . 02 900.000,00 0,00 82.161,00 82.161,00 (817.839,00)
Belanja Bahan/Material
5 . 1 . 2 . 02 . 04 900.000,00 0,00 82.161,00 82.161,00 (817.839,00)
Belanja Bahan obat-obatan
5 . 1 . 2 . 03 2.004.850.000,00 0,00 1.659.828.113,00 1.659.828.113,00 (345.021.887,00)
Belanja Jasa Kantor
5 . 1 . 2 . 03 . 01 9.000.000,00 0,00 4.636.914,00 4.636.914,00 (4.363.086,00)
Belanja Telepon
5 . 1 . 2 . 03 . 03 Belanja Listrik 154.000.000,00 0,00 95.523.606,00 95.523.606,00 (58.476.394,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 05 Belanja Surat Kabar/Majalah 28.680.000,00 0,00 23.760.000,00 23.760.000,00 (4.920.000,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 06 Belanja Kawat/Faksimili/Internet 326.600.000,00 0,00 288.341.593,00 288.341.593,00 (38.258.407,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 12 Belanja Transportasi dan Akomodasi 106.250.000,00 0,00 85.356.000,00 85.356.000,00 (20.894.000,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 13 Belanja Jasa Kegiatan 1.380.320.000,00 0,00 1.162.210.000,00 1.162.210.000,00 (218.110.000,00)
5 . 1 . 2 . 05 83.326.000,00 0,00 78.620.487,00 78.620.487,00 (4.705.513,00)
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
5 . 1 . 2 . 05 . 01 13.500.000,00 0,00 13.476.000,00 13.476.000,00 (24.000,00)
Belanja Jasa Service
5 . 1 . 2 . 05 . 02 Belanja Penggantian Suku Cadang 47.500.000,00 0,00 44.083.500,00 44.083.500,00 (3.416.500,00)
5 . 1 . 2 . 05 . 03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas 13.326.000,00 0,00 12.996.162,00 12.996.162,00 (329.838,00)
5 . 1 . 2 . 05 . 07 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan 9.000.000,00 0,00 8.064.825,00 8.064.825,00 (935.175,00)
5 . 1 . 2 . 06 1.268.540.000,00 0,00 920.378.100,00 920.378.100,00 (348.161.900,00)
Belanja Cetak dan Penggandaan
5 . 1 . 2 . 06 . 01 1.247.490.000,00 0,00 906.903.500,00 906.903.500,00 (340.586.500,00)
Belanja Cetak
5 . 1 . 2 . 06 . 02 Belanja Penggandaan 16.300.000,00 0,00 10.509.600,00 10.509.600,00 (5.790.400,00)
5 . 1 . 2 . 06 . 03 Belanja Jilid 4.750.000,00 0,00 2.965.000,00 2.965.000,00 (1.785.000,00)
5 . 1 . 2 . 07 16.500.000,00 0,00 12.250.000,00 12.250.000,00 (4.250.000,00)
Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
5 . 1 . 2 . 07 . 02 1.500.000,00 0,00 1.500.000,00 1.500.000,00 0,00
Belanja Sewa Gedung/ Kantor/Tempat
5 . 1 . 2 . 07 . 03 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 15.000.000,00 0,00 10.750.000,00 10.750.000,00 (4.250.000,00)
5 . 1 . 2 . 10 2.500.000,00 0,00 605.000,00 605.000,00 (1.895.000,00)
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
5 . 1 . 2 . 10 . 01 2.500.000,00 0,00 605.000,00 605.000,00 (1.895.000,00)
Belanja Sewa Meja Kursi
5 . 1 . 2 . 11 86.218.000,00 0,00 69.023.000,00 69.023.000,00 (17.195.000,00)
Belanja Makanan dan Minuman
5 . 1 . 2 . 11 . 01 22.680.000,00 0,00 22.500.000,00 22.500.000,00 (180.000,00)
Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai
5 . 1 . 2 . 11 . 02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 61.813.000,00 0,00 46.289.000,00 46.289.000,00 (15.524.000,00)
5 . 1 . 2 . 11 . 03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 1.725.000,00 0,00 234.000,00 234.000,00 (1.491.000,00)
5 . 1 . 2 . 11 . 05 Belanja Makan Minum Kegiatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 . 1 . 2 . 15 774.647.000,00 0,00 543.528.797,00 543.528.797,00 (231.118.203,00)
Belanja Perjalanan Dinas
5 . 1 . 2 . 15 . 01 223.169.000,00 0,00 203.246.634,00 203.246.634,00 (19.922.366,00)
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
5 . 1 . 2 . 15 . 02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 551.478.000,00 0,00 340.282.163,00 340.282.163,00 (211.195.837,00)

LAPORAN REALISASI ANGGARA PENDAPATA DAN BELANJA DAERAH Halaman 2 dari 4


N N
REALISASI
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

5 . 1 . 2 . 18 108.100.000,00 0,00 76.709.277,00 76.709.277,00 (31.390.723,00)


Belanja Pemeliharaan
5 . 1 . 2 . 18 . 02 88.100.000,00 0,00 59.097.527,00 59.097.527,00 (29.002.473,00)
Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin
5 . 1 . 2 . 18 . 05 Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya 20.000.000,00 0,00 17.611.750,00 17.611.750,00 (2.388.250,00)
5 . 1 . 2 . 25 36.800.000,00 0,00 36.400.000,00 36.400.000,00 (400.000,00)
Belanja Honorarium PNS
5 . 1 . 2 . 25 . 01 36.800.000,00 0,00 36.400.000,00 36.400.000,00 (400.000,00)
Belanja Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
5 . 1 . 2 . 25 . 04 Belanja Honorarium PNS Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5. 2 BELANJA MODAL 3.108.501.000,00 0,00 2.867.686.550,00 2.867.686.550,00 (240.814.450,00)

5. 2. 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.173.483.000,00 0,00 1.126.904.050,00 1.126.904.050,00 (46.578.950,00)

5 . 2 . 2 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan 58.400.000,00 0,00 49.400.000,00 49.400.000,00 (9.000.000,00)
Darat Bermotor
5 . 2 . 2 . 04 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan 58.400.000,00 0,00 49.400.000,00 49.400.000,00 (9.000.000,00)
Dinas Bermotor Perorangan
5 . 2 . 2 . 14 11.000.000,00 0,00 10.915.000,00 10.915.000,00 (85.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor
5 . 2 . 2 . 14 . 05 11.000.000,00 0,00 10.915.000,00 10.915.000,00 (85.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor
Lainnya
5 . 2 . 2 . 15 90.000.000,00 0,00 89.816.250,00 89.816.250,00 (183.750,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah
Tangga
5 . 2 . 2 . 15 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair 10.000.000,00 0,00 9.979.250,00 9.979.250,00 (20.750,00)
5 . 2 . 2 . 15 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin 54.000.000,00 0,00 53.937.000,00 53.937.000,00 (63.000,00)
5 . 2 . 2 . 15 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah 26.000.000,00 0,00 25.900.000,00 25.900.000,00 (100.000,00)
Tangga Lainnya (Home Use)
5 . 2 . 2 . 16 977.250.000,00 0,00 940.078.500,00 940.078.500,00 (37.171.500,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 02 243.100.000,00 0,00 241.523.000,00 241.523.000,00 (1.577.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal
Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 45.000.000,00 0,00 38.000.000,00 38.000.000,00 (7.000.000,00)
Komputer Mainframe
5 . 2 . 2 . 16 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini 230.100.000,00 0,00 228.860.000,00 228.860.000,00 (1.240.000,00)
Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 448.550.000,00 0,00 426.487.500,00 426.487.500,00 (22.062.500,00)
Personal Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 10.500.000,00 0,00 5.208.000,00 5.208.000,00 (5.292.000,00)
Jaringan
5 . 2 . 2 . 17 30.000.000,00 0,00 29.904.300,00 29.904.300,00 (95.700,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Dan Kursi
Kerja/Rapat Pejabat
5 . 2 . 2 . 17 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Kerja 30.000.000,00 0,00 29.904.300,00 29.904.300,00 (95.700,00)
Pejabat
5 . 2 . 2 . 18 6.833.000,00 0,00 6.790.000,00 6.790.000,00 (43.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio
5 . 2 . 2 . 18 . 02 6.833.000,00 0,00 6.790.000,00 6.790.000,00 (43.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan
Studio Video dan Film

LAPORAN REALISASI ANGGARA PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Halaman 3 dari 4


N
R
KODE REKENING U ANGGA E LEBIH /
R RAN A (KURANG)
A L
I I
A S
N A
S
I
s/d PERIODE PERIODE T
LALU INI O
T
A
L

5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.932.018.000,00 0,00 1.737.832.500,00 1.737.832.500,00 (194.185.500,00)
5 . 2 . 3 . 01 Belanja Modal Gedung dan 1.932.018.000,00 0,00 1.737.832.500,00 1.737.832.500,00 (194.185.500,00)
Bangunan - Pengadaan
5 . 2 . 3 . 01 . 01 Bangunan Gedung Tempat 1.922.018.000,00 0,00 1.728.270.000,00 1.728.270.000,00 (193.748.000,00)

5 . 2 . 3 . 01 . 14 Kerja 10.000.000,00 0,00 9.562.500,00 9.562.500,00 (437.500,00)


Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - Pengadaan
Bangunan Gedung Kantor
Belanja Modal Gedung dan Bangunan -
Pengadaan Bangunan
Gedung Garasi/Pool
5.2.5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 3.000.000,00 0,00 2.950.000,00 2.950.000,00 (50.000,00)
5 . 2 . 5 . 04 Belanja Modal Aset Tetap 3.000.000,00 0,00 2.950.000,00 2.950.000,00 (50.000,00)
Lainnya - Pengadaan Barang
5 . 2 . 5 . 04 . 04 Bercorak Kebudayaan 3.000.000,00 0,00 2.950.000,00 2.950.000,00 (50.000,00)
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya -
Pengadaan Barang Bercorak
Kebudayaan Alat Olah Raga
SURPLUS / DEFISIT (14.739.082.000,00) 0,00 (12.746.072.625,00) (12.746.072.625,00) 1.993.009.375,00
SISA LEBIH/KURANG (14.739.082.000,00) 0,00 (12.746.072.625,00) (12.746.072.625,00) 1.993.009.375,00
PEMBIAYAAN TAHUN
BERKENAAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Halaman 4 dari 4

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai