SKRIPSI
OLEH:
SAKINA
NIM.C0216372
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2019
ANALISIS VALUE FOR MONEY DALAM MENINGKATKAN
MUTU PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN SIPIL POLEWALI MANDAR
SKRIPSI
OLEH
SAKINA
NIM.C0216372
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2019
i
MOTTO
ii
Para dosen dan pembimbing terima kasih atas
ilmu yang telah di berikan.
Para sahabat, yang memberikan support
untuk mengatasi down .
iii
KATA PENGANTAR
rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul Analisis Value For Money Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Publik
Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar
Sulawesi Barat.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
5. Lagu Maria Carey “When You Believe “ yang telah menyemangati dan membantu
skripsi ini.
iv
Akhirnya penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan
kelemahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Harapan penulis
semoga skripsi ini mendatangkan manfaat bagi kita semua, aamiin ya rabbal
'alamin.
Penulis
v
ANALYSIS VALUE FOR MONEY IN PUBLIC SERVICE
IMPROVEMENT QUALITY AT DISDUKCAPIL POLEWALI
MANDAR DISTRICT
ABSTRACT
By
Sakina 1)
Taufik Hidayat B Tahawa, SE., M.AK2)
The purpose of this study was to analyze the quality of public services of
Department of Population and Civil Registration (DISDUKCAPIL) Polewali
Mandar through value for money analysis.
For the measurement of sociaty satisfaction with the services provided by
DISDUKCAPIL Polewali Mandar District conducted by SME (Society
Satisfaction Index) against 27 sociatys excel at DISDUKCAPIL Polewali Mandar
District in 2019 and for the analysis of value for money is measured in terms of
economy and efficiency, in this study, the measurement value economy, using
interview techniques, the value of output and efficiency using the ratio of the
input budget data DISDUKCAPIL Polewali Mandar District community services
in 2019 .
Results show satisfaction index sociatys with the services provided by the
DISDUKCAPIL Polewali Mandar District of 1,026. So from these results indicate
that the sociaty had been satisfied with the services provided by the
DISDUKCAPIL Polewali Mandar District as being in the interval 918-1134.
Economy DISDUKCAPIL Polewali Mandar District due to the presence of
application economic system can minimize the cash outlay for the fulfillment of
the purposes of the sociaty and the government employees so that the funds can be
used economically possible with maximum results. The measurement results
demonstrate the efficiency excellent results. This can be seen from the output on
every program that I researched, capable of producing only result from statistic
analysis maximum output with minimum input or inputs that have been
determined.
1) Student
2) Lecturer
vi
ANALISIS VALUE FOR MONEY DALAM MENINGKATKAN MUTU
PELAYANAN PUBLIK PADA KONI PROVINSI BENGKULU (Studi
Kasus Pada Program Upaya Pembinaan Atlet)
Oleh :
Sakina 1)
Taufik Hidayat B Tahawa, SE., M.AK2)
RINGKASAN
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 4
1.5 Sistematika Penulisan………………………………………………………...5
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Polewali Mandar .. ............................................... 30
4.1.1Kondisi Geografis ........................................................................................... 30
4.1.1.1 Letak dan Luas Wialayah......................…………………...….31
4.1.1.2 Topografi.......………………………………………………....31
4.1.1.3 Klimatologi……………………………………………………32
4.2 Gambaran Umum DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali .. ............................... 32
4.2.1.1 Sejarah Singkat DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali ....................... 32
4.2.1.2 Visi dan Misi DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali ........................... 34
4.1.3 Tugas Organisasi DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali ....................... 35
4.2Hasil Analisis Data ...................................................................................................... 36
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 PETA ADMINISTRASI POLEWALI MANDAR ......................... 30
Gambar 4.2 PIRAMIDA PENDUDUK POLEWALI MANDAR…………...33
Gambar 4.3 Realisasi Dana Anggaran DISDUKCAPIL POLMAN 2019.... 48
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian.................................................................................. 64
Lampiran 2 Hasil jawaban Masyarakat Terhadap Mutu Pelayanan DISDUKCAPIL
Kabupaten Polewali Mandar …………………………………………………...66
Lampiran 3Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 67
Lampiran 4 Nilai-Nilai R Tabel .................................................................................... 68
Lampiran 5 Realisasi Dana Anggaran DISDUKCAPIL POLMAN…………...69
xiii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran
dana, dan instusi yang selalu merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik
memperhatikan value for money dalam menjalankan aktivitasnya. Value for money
merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen
Menurut Anggadini (2012) salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu dengan
diterapkannya value for money dalam menjalankan aktivitas pada pelayanan publik.
Pemerintah daerah harus selalu memperhatikan setiap sen/rupiah (uang) yang diperoleh dan
dipergunakan. Ekonomi berkaitan dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya dalam
jumlah dan kualitas tertentu pada harga yang paling murah,efisiensi berarti penggunaan dana
masyarakat (public money) tersebut dapat menghasilkan output yang maksimal (berdaya
Fenomena mengenai keluhan dan pengaduan dari masyarakat dalam pelayanan publik baik
yang secara langsung maupun melalui media massa. Keluhan terhadap prosedur yang berbelit-
belit, tidak adanya kepastian jangka waktu penyelesaian, besaran biaya yang harus
dikeluarkan, persyaratan yang tidak adanya transparansi, dan sikap petugas ataupun pegawai
yang kurang responsif. Tata laksana pemerintahan yang baik dapat dipahami dengan
Citra buruk yang masih melekat pada sebagian besar pelayanan publik di Indonesia salah
Kenyataan ini menyadarkan kita semua akan perlunya perhatian khususnya pada peran
antara kekuasaan yang dimiliki dengan (akuntabilitas) tanggung jawab yang diberikan kepada
masyarakat yang dilayani. Pegawai negeri sebagai aparat birokrasi selain sebagai aparatur
negara dan abdi negara memiliki peran sebagai abdi masyarakat. Aparat birokrasi diharapkan
memiliki jiwa pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat, sehingga semakin efisien dan
pemerintahan yang baik, serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat (Mulyadi,
sejumlah pelayanan guna memenuhi hak-hak dasar warganya. Dalam hal ini urusan wajib
tersebut tidak lepas dari urusan yang wajib dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Polewali
Mandar khususnya pada unsur aparat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Polewali mandar. Berdasarakan kewenangan aparat pemerintah daerah tersebut, maka aparat
Namun, dari berbagai isu yang muncul, ternyata hak pelayanan yang diterima oleh masyarakat
belum dapat memenuhi harapan semua pihak, terutama kalangan masyarakat. Salah satunya
ialah masih maraknya calo pengurusan KK dan KTP, pelayanan pegawai yang lelet.
Selain hal tersebut, hal utama yang tak kalah menariknya terkait masalah banyaknya
masyarakat yang memiliki KK dan KTP lebih dari satu atau ganda yang sudah jelas tidak
Disamping itu juga, masih ada masyarakat yang belum memahami tentang pentingnya
memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) .Sedangkan sebagamana telah diketahui bersama
bahwa kepemilikan kartu tanda penduduk merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap
Hal ini sesuai menurut Anggadini (2012) yang menyatakan bahwa value for money
memiliki peranan penting dalam terwujudnya kualitas pelayanan publik. Apabila value for
money dapat diterapkan dengan baik maka kualitas pelayanan publik dapat terwujud seiring
dengan perkembangan value for money itu sendiri. Begitupun sebaliknya apabila value for
money tidak diterapkan dengan baik maka kualitas pelayanan publik pun tidak akan
maksimal.
Berdasarkan uraian diatas, maka pokok permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini
adalah ‘’Analisis Value For Money Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Sektor Publik Pada
Berdasarkan dari urain latar belakang tersebut maka, rumusan masalah yang akan
dibahas adalah Bagaimana analisis value for money dalam meningkatkan mutu pelayanan
sector public pada dinas pendudukan dan pencatatan sipil kabupaten Polewali Mandar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu pelayanan sektor publik di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil terutama pada mutu pelayanan melalui analisis Value
For Money.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat bagi sebagi berikut:
Hasil dari peneliti ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk di
jadikan bahan masukan untuk kemajuan mutu pelayanan pegawai pegawai terutama dalam
pelayanan pembuatan KTP dan KK untuk mendukung adanya pelayanan mutu yang baik di
2. Bagi peneliti
Penelitian diharapkan ini dapat digunakan sebagai wahana yang tepat untuk belajar
mengkaji topik yang berkaitan dengan sektor publik terutama menjadi bahan referensi
dalam analisis yang berkaitan dengan pendekatan value for money dan dapat menerapkan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.Ekonomi terkait dengan
sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisirinput resources yang digunakan
yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif; kedua,efisiensi,
merupakan perbandingan output atau input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau
target yang telah ditetapkan; ketiga, efektivitas, tingkat pencapaian hasil program dengan
Menurut Anggadini (2012) value for money adalah konsep pencairan dana penggunaan
dan Pemerintah Daerah yang menetapkan prinsip ekonomi, efisiensi danefektivitas, artinya
pemerintah daerah harus selalu memperhatikan setiap sen/rupiah(uang) yang diperoleh dan
dipergunakan. Value for money diterapkan tiga prinsipdalam proses pengelolaan organisasi
Tolak ukur dalam anggaran belanja suatu organisasi, baik organisasi yang berorientasi
laba (swasta) maupun organisasi nonprofit (sektor publik) adalah value for money yang
meliputi penilaian efisiensi, efektivitas, dan ekonomi. Dimana pengertian dari masing-
1) Efisiensi adalah hubungan antara input dan output dimana barang dan jasa yang dibeli oleh
organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu. Atau dengan kata lain efisiensi
7
merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target
yang telah ditetapkan (Bastian, 2006). Efisiensi merupakan hal terpenting di antara ketiga
hal tersebut.
2) Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, dimana efektivitas diukur
berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan, dan prosedur organisasi mencapai
3) Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan input dimana barang dan jasa dibeli pada
kualitas yang diinginkan pada harga terbaik yang dimungkinkan.Ekonomi terkait dengan
sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan
yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif (Bastian, 2006).
Dapat disimpulkan bahwa tiga indikator prestasi organisasi sektor publik akan dirinci
sebagai berikut : ekonomi itu mengenai input, efisien tentang input dan output, dan
efektifitas berhubungan dengan output dan outcome. Dimana konsep pengelolaan ini
1) Ekonomi, yang terkait dengan sejauh mana organasasi sektor publik dalam hal ini
2) Efisiensi, merupakan pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
3) Efektivitas, yaitu tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan,
- Manfaat yang diharapkan dapat diambil dengan adanya implementasi value for money
a) Meningkatnya efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat
sasaran,
8
c) Menurunnya biaya pelayanan publik kinerja, inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam
penggunaan input,
e) Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public cost awareness) sebagai akar
sebagai kegiatan untuk atlet, karena itu pelayananjuga merupakan suatu proses.Sebagai
bahwa kegiatan pelayanan adalah perihal atau caramelayani barang atau jasa,
adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara
seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan
sebagai kegiatan untuk atlet, karena itu pelayananjuga merupakan suatu proses.Sebagai
bahwa kegiatan pelayanan adalah perihal atau caramelayani barang atau jasa,
kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau
mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pelayanan adalah kegiatanseseorang atau kelompok dalam hal membantu atau
mengurus sesuatuyang di perlukan seseorang dalam hal barang atau jasa demi
kepuasanpelanggan.
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan”.Sejalan
dipusat, di daerah dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara(BUMN) dan Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam bentukbarang dan jasa baik dalam rangka upaya
definisi pelayanan publik Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orangdengan landasan faktor materil melalui sistem, prosedur, dan metode tertentu
1995).
dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan landasan faktor materil melalui
sistem, prosedur tertentu untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat sesuai
sebagai berikut: Pelayanan publik adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak
swasta atas nama pemerintah atau pun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau
10
di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah pemberian jasa oleh
pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swata kepada
masyarakat.
daya tanggap, jaminan, fisik bukti, empati, dan kehandalan yang diharapkan sangat
dipengaruhi oleh berbagai persepsi komunikasi dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi,
kualitas layanan.
kualitas jasa. Cara ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an oleh Zeithaml,
Parasuraman & Berry, dan telah digunakan dalam mengukur berbagai kualitas
pengguna
Dari difinisi diatas maka kualitas layanan dapat didefinisikan sebagai segala
sesuatu yang memfokuskan pada usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
kategori tersebut menurut mereka bisa saja bersifat overlapping karena mereka
kualitatif. Mereka meringkas ke-10 determinan tersebut ke dalam sebuah tabel, yang
Ketepatan tagihan;
Ketepatan jadual.
12
2. Responsiveness adalah keinginan atau kesiapan pekerja dalam menyediakan
pelayanan. Ia meliputi:
Pelayanan mudah diakses lewat telepon (jalur tidak sibut dan tidak menyuruh
tunggu);
credibility adalah :
i. Nama organisasi;
vi. Kerahasiaan.
1. Fasilitas fisik;
2. Penampilan pekerja;
4. Perwakilan fisik dari layanan, seperti kartu kredit plastik atau pernyataan
bank;
Pelayanan merupakan suatu produksi yang mempunyai sifatyang tidak dapat diraba,
Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh
yang sifatnya nyata adalah tindak sosial.Produksi dan konsumsi pelayanan tidak dapat
dipisahkan secaranyata, karena pada umunya kejadian bersamaan dan terjadi ditempat yang
sama.
sharing antara eksekutif dan legislatif daerah, harus disikapi dengan mengubah manajemen
pemerintahan daerah. Dengan adanya orientasi baru dalam manajemen publik tersebut,
maka pemerintah daerah tidak saja dituntut akuntabilitasnya ke dalam tetapi justru ke luar
(masyarakat).
oleh masyarakat. Pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja pemerintah daerah akan lebih
mudah jika pemerintah daerah sudah membuat indikator dan target-target yang disusun
dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM yang telah tersusun akan menjadi
pedoman bagi kedua belah pihak, pemerintah daerah maupun masyarakat. Bagi pemerintah
daerah SPM dijadikan pedoman dalam melakukan pelayanan publik, sedangkan bagi
masyarakat SPM merupakan pedoman untuk memantau dan mengukur kinerja pemerintah
daerah.
Terkait dengan masalah pada Pelayanan Sektor Publik dengan Metode Value For
Money , terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menyangkut tema di atas yaitu :
saling terkait antara value for money terhadap peningkatan mutu pelayanan publikpada
Stasiun Kereta Api Surabaya Kota. Adanya tiga elemen penting value for money yaitu
ekonomi, efisien, dan efektifitas yang diterapkan dalam Stastiun Kereta Api Kota
Surabaya maka hasilnya akan lebih komprehensif, baik untuk kepentingan jangka
pendek maupun jangka panjang. Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan target
penumpang dan pendapatan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan meningkatnya
akses dan mutu pelayanan kereta api terhadap penumpang dengan melakukan berbagai
15
Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makasar Melalui Pendekatan Value For Money”
pengukuran nilai efisiensi pada ketiga Program Dinas Kesehatan Kota Makassar
menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini terlihat dari outputpada setiap program ,
mampu menghasilkan output yang maksimal dengan input minimal atau input yang
dari ke empat kegiatan yang penulis teliti, tiga kegiatan, yaitu Penyediaan Biaya
Pembinaan Posyandu, dan kegiatan. Pengadaan Obat Askes menunjukkan hasil kurang
efektif. Dan hanya kegiatan Pengadaan Obat-obatan umum yang dirasakan efektif.
kepentingan jenis
maupun kualitatif
jangka
panjang.
kesehatan
kota
Makassar
3. Endang Analisis Value Peningkatan Subyek Teknik
pelayanan dalam
baik .
REVIEW JURNAL
Volumedan
Vol.3 No.3, Hal.3557
Halaman
Tahun 2012
Reviewer Sakina
2011).
maksimal.
untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi. Peningkatan mutu
pelayanan pada organisasi organisasi sektor publik tidak hanya berdasarkan pada ukuran
finansial saja tetapi juga pada ukuran non-finansial karena tujuan utama organisasi ini
Value for Money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik.
Value for Money adalah konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang berdasarkan
tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Penjelasan dari masing-masing
1) Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu pada harga yang terendah.
Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat menghindari
2) Efisiensi adalah pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu. Efisien
merupakan perbandingan output yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang
telah ditetapkan.
3) Efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu program dengan target yang telah ditetapkan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Polewali Mandar sebagai salah
satu organisasi sektor publik yang membidangi masalah kependudukan di POLMAN, juga
memerlukan peningkatan mutu pelayanan untuk mengetahui kinerja secara keseluruhan
dalam melaksanakan program kerjanya. Jika digambarkan dalam kerangka fikir di hasilkan
sebagai berikut :
DISDUKCAPIL Kab.Polman
Ekonomi
Efisiensi
Efektivitas
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang diterapkan oleh penelitian ini adalah metode penelitian studi
kasus. Menurut kutipan (Yin:2003:1), studi kasus merupakan strategi yang lebih cocokbila
digunakan bila penelitian hanya memiliki sedikit peluang dengan mengkontrol peristiwa-
peristiwa yang akan di selidiki, dan bila fokus penelitiannya terletak pada fenomena
kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. Berdasarkan pernyataan di atas,
maka penulis selalu berusaha menemukan dan menggambarkan hasil penelitian secara
menyeluruh mengenai suatu keadaan ataupun suatu gejala yang muncul pada saat penulis
a. Lokasi :Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
b. Waktu Penelitian
3.3.1 Populasi
Penelitian ini adalah masyarakat yang berbeda dari segi pekerjaan, jenis
telah diuji dan dipilah untuk mengisi kuesioner, adapun bagian dan nama
terdiri dari :
Tabel 3.2
No Nama pelayanan Jumlah partisipasi
1 KTP 8
2 Akte Kelahiran 6
3 Kartu Keluarga 5
4 Biodata Penduduk 6
5 Surat Keterangan Kependudukan 2
Total 27
ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti. Penggunaan teknik purposive sampling ini
bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriter yang
Kependudukan.
liker jika Sangat Tidak Puas (STP) diberikan dengan nilai 1 (satu), Tidak Puas
(TP) dengan nilai 2 (dua), Netral (N) dengan nilai 3 (tiga), Puas (P) dengan
nilai 4 (empat) dan Sangat Puas (SP) dengan nilai 5. Kuesioner disebarkan
akan dijadikan tujuan pencapaian tingkat kualitas sistem informasi yang ada.
antara kepuasan harapan dan kepuasan yang diterima saat ini. Nilai kesenjangan
1. Uji Validitas
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
Service Solutions). Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara
skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur
2) Jika rhitung tidak positif serta rhitung< rtabel maka variabel tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
dengan semua skala indikator yang ada dengan keyakinan tingkat kendala.
Indikator yang dapat diterima apabila koefisien alpha diatas 0,60 (Ghozali,
2006).
25
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari
objek penelitian, data ini berupa study kepustakaan, atau literatur-literatur yang
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
1. Observasi
2. Wawancara
3. Kuesioner
yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem
Value for Money merupakan konsep pengukuran kinerja organisasi sektor publik
yang berdasarkan pada tiga elemen yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
1.1. Ekonomi
produktif.
1.2 Efisiensi
atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan
1. 3 Efektivitas
kebijakan.
2. Mutu Pelayanan
dengan memberikan nilai pada jawaban kuisioner sesuai dengan tingkat kepuasan yang
diketahui pencapaian indeks kepuasan.Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan
indeks kepuasan minimaldan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari dari
pengurangan antaraindeks kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal di bagi menjadi lima
IK maks = R x PP x EX maks
IK min = R x PP x EX min
Interval = ( IK maks - IK min )
Keterangan :
PP = Banyaknya Pertanyaan
R = Jumlah Responden
yang telah dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya, pengukuran Value For Money menurut
a. Ekonomi
dengan organisasi lain, dan 2) biaya yang dikeluarkan dengan anggaran yang telah
Mandar akan dikatakan ekonomis apabila dapat meminimalisir input resources yang
digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
Namun, karena keterbatasan penulis dalam menemukan organisasi sejenis yang dapat
b. Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara input dan output dimana barang dan jasa yang
dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu. Efisiensi dapat diukur
dengan membandingkan rasio antara output dan input. Semakin besar rasio berarti
c. Efektivitas
ditetapkan. Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, dimana efektivitas
diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur organisasi
29
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara sederhana efektivitas dapat diukur
rasio efektifitas
Gambar : 4.1.
4.1.1.2. TOPOGRAFI
Wilayah Kabupaten Polewali Mandar terdiri atas dataran tinggi, rendah
dan pesisir pantai termasuk juga daerah sekitar aliran sungai besar Mandar
Polewali Mandar. Dua sungai terpanjang yang mengalir di kabupaten ini adalah
Sungai Maloso dan Sungai Mandar, panjang kedua sungai tersebut masing-
masing adalah 95 km dan 90 km. Jumlah curah hujan sepanjang tehun 2010
oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
16 Kecamatan dengan 144 Desa dan 23 Kelurahan. Dari 167 desa dan
kelurahan yang ada tersebut terdapat 706 dusun. Dari 16 Kecamatan yang ada
dan kelurahan.
33
Tabel : 4.2.
sensus (BPS Polewali Mandar bulan April 2019) sebesar 396.120 jiwa
Penduduk ini terdiri dari 193.108 (48,75%) laki-laki dan 203.012 (51,25%)
perempuan, dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 95 atau jumlah
Tabel : 4.3
jumlah penduduk pada tahun tahun 2015 sebanyak 367.761 jiwa, dan tahun
sebanyak 371.420 jiwa, ditahun 2018 telah berjumlah 373.263 Jiwa dan
Gambar : 4.2.
Dari piramida penduduk diatas terlihat bahwa kelompok umur terbesar berada
pada kelompok umur 5-9 tahun yaitu sebanyak 47.322 jiwa, yang terdiri dari 24.360
jiwa penduduk laki-laki dan 22.062 jiwa penduduk perempuan.Sedangkan
kelompok umur terkecil berada pada kelompok umur 70-74 tahun ke atas yaitu
sebanyak 6.091 jiwa, yang terdiri dari 2.557 jiwa penduduk laki-laki dan 3.534 jiwa
penduduk perempuan. Sementara itu rasio beban tanggungan dari usia produktif
(15-65 tahun) kepada usia belum produktif (0-14 tahun) dan yang tidak produktif
lagi ( >65 tahun) didapat sebesar 65,85%, artinya dari 100 penduduk ada sekitar 65
jiwa yang belum produktif dan tidak produktif, harus ditanggung oleh 35 jiwa yang
produktif atau kurang lebih 1 orang usia produktif menanggung 2 orang yang belum
produktif dan sudah tidak produktif lagi.
4.2.1 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Polewali Mandar
Administrasi Kependudukan.
Pelaksanaan Kerja
1. Tugas Pokok
tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Kependudukan dan
2. Fungsi
merupakan salah satu lembaga teknis di bidang kependudukan dan catatan sipil
sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat :
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Dukcapil Polewali Mandar
1. Kepala Dinas
Catatan Sipil;
fungsional;
1. Sekretaris
danpencatatan sipil;
k) Melaksanakanpengkajianbahanpembinaanjabatan fungsional;
l) Melaksanakan pengkajian bahan perumusan rencana strategis, LAKIP, LPPD, LKPJ Dinas;
pembinaan dan pelayanan pencatatan dan penerbitan akta perkawinan dan akta
perceraian.
a) Pengelolaankesekretariatan;pelaksanaanurusanakta Perkawinan,Perceraian
Pengakuan Anak;
Anak;
Tabel 4.5.
kualitas data suatu kuisioner. Sebab, data penelitian tidak akan berguna jika
(validity).
Tabel 4.6
Uji Validitas Indikator Penelitian
DISDUKCAPIL memberikan
6 Perhatian dan pelayanan
Terhaadap masyarakat tanpa 0,698 Valid
pilih-pilih (kecuali bagi
masyarakat disabilitas)
DISDUKCAPIL selalu memperhatikan
7 fasilitas tempat masyarakat
menungguantrian pelayanan 0,830 Valid
DISDUKCAPIL memberikan
8 fasilitas anti panas pada ruang
0,657 Valid
tunggu
Petinggi DISDUKCAPIL yang tanggap,
9 berusaha mendengarkan dan menanggapi
keluhan Para Masyarakat. 0,703 Valid
DISDUKCAPIL menyiapkan kotak
10 keluhan bagi masyarakat untuk menilai
kinerja pelayanan. 0,832 Valid
Sumber : Data Diolah dengan SPSS, 2019
memiliki tingkat validitas yang sesuai dengan kriteria yang diajukan pada
penelitian ini karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,381). Dengan
indikator.
Tabel 4.7
Reliability Statistics
N of
Cronbach's Alpha Items
,911 10
mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu sebesar 0,911 dan diatas 0,6
PP = 10
R = 27
EX min = 1
EX maks = 5
IK maks = 27 x 10 x 5
= 1.350
IK min = 27 x 10 x 1
= 270
= 1.080/5
= 216
merasakan semua tipe pelayanan. Dari hasil penyebaran kuisioner kepada masyarakat
Tabel 4.8
Persepsi Masyarakat terhadap Pelayanan DISDUKCAPIL Kabupaten
Polewali Mandar
Skor
No Pertanyaan Jumlah
SP P N TP STP
Layanan yang diberikan pegawai 2 17 8 0 0 102
1 pemerintah di DISDUKCAPIL sudah
cepat dan baik
Pegawai melayani 5 14 7 1 0 104
2
Masyarakat dengan ramah
PegawaiDISDUKCAPIL 8 13 5 1 0 109
menerangkan tentang estimasi waktu
3
pengurusan layanan dengan lengkap
dan mudah di pahami
Bagi Masyarakat yang 8 13 3 3 0 107
4 mengidap
disabilitas,DISDUKCAPIL
akan memberikan pelayanan
terdahulu
DISDUKCAPIL memberikan fasilitas 3 13 7 4 0 96
5 untuk pelayanan terhadap masyarakat
yang menunggu di kantor.
DISDUKCAPIL 6 12 6 3 0 102
6 memberikan Perhatian dan
pelayanan Terhaadap
masyarakat tanpa pilih-pilih
(kecuali bagi masyarakat
disabilitas)
DISDUKCAPIL selalu 7 16 2 2 0 109
7 memperhatikan fasilitas tempat
masyarakat menungguantrian
pelayanan
DISDUKCAPIL 4 12 10 1 0 100
8 memberikan fasilitas anti
panas pada ruang tunggu
Petinggi DISDUKCAPIL yang 3 12 9 3 0 96
9 tanggap, berusaha mendengarkan dan
menanggapi keluhan Para
Masyarakat.
DISDUKCAPIL menyiapkan kotak 6 10 9 2 0 101
10 keluhan bagi masyarakat untuk
menilai kinerja pelayanan.
1.026
Sumber : Data diolah, 2019
Dari hasil tabel diatas, diperoleh hasil indeks kepuasan sebesar 1.026.
Sehingga dari hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah merasa puas
1. Ekonomi
Nilai ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat
pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Ukuran ekonomi dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang, antara lain dengan cara membandingkan harga yang
dengan harga pasar, atau membandingkan dengan anggaran yang telah disetujui.
ekonomi dan perhitungan yang tepat. Dana yang tersedia sudah dipergunakan
dengan cara membandingkan input primer ( dana yang terealisasi ) dengan input
skunder (tenaga kerja. oeralatan, pelatih dan lain-lain). Untuk pembelian peralatan
Polewali Mandar telah dilakukan survey harga pasar terlebih dahulu sebelum
melakukan pembelian.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu petinggi
sebesar Rp. 12.746.072.625,00 ,- telah bisa terealisasi dengan baik untuk pembinaan
2. Efisiensi
input. Persentasi nilai input yang digunakan adalah dari perbandingan nilai input
real dengan nilai input dalam anggaran, dalam hal ini telah diukur pada nilai
output dengan input, atau dengan istilah lain output per unit input.
PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Urusan Pemerintahan : 2.06 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Administrasi Kependudukan dan Capil
Unit Organisasi : 2.06 . 2.06.01 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Sub Unit Organisasi : 2.06 . 2.06.01 . 01 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
REALISASI
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL
4. 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00
4. 1 4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00
4 . 1 4 . 11 Pendapatan Denda Atas Pelanggaran Perda - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00
4 . 1 4 . 11 . 02 Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pembuatan Akta Catatan 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00
Sipil - LRA
5 . 1 . 2 . 01 . 04 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya 4.570.000,00 0,00 4.143.000,00 4.143.000,00 (427.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 05 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 6.053.000,00 0,00 5.890.000,00 5.890.000,00 (163.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 08 Belanja Pengisian Tabung Gas 1.920.000,00 0,00 1.350.000,00 1.350.000,00 (570.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 09 Belanja Dokumentasi 1.265.000,00 0,00 0,00 0,00 (1.265.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 10 Belanja Dekorasi/Spanduk 9.700.000,00 0,00 8.900.000,00 8.900.000,00 (800.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 11 Belanja Bendera/Spanduk/Umbul-umbul/Plaquet 30.460.000,00 0,00 18.615.000,00 18.615.000,00 (11.845.000,00)
5 . 1 . 2 . 02 900.000,00 0,00 82.161,00 82.161,00 (817.839,00)
Belanja Bahan/Material
5 . 1 . 2 . 02 . 04 900.000,00 0,00 82.161,00 82.161,00 (817.839,00)
Belanja Bahan obat-obatan
5 . 1 . 2 . 03 2.004.850.000,00 0,00 1.659.828.113,00 1.659.828.113,00 (345.021.887,00)
Belanja Jasa Kantor
5 . 1 . 2 . 03 . 01 9.000.000,00 0,00 4.636.914,00 4.636.914,00 (4.363.086,00)
Belanja Telepon
5 . 1 . 2 . 03 . 03 Belanja Listrik 154.000.000,00 0,00 95.523.606,00 95.523.606,00 (58.476.394,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 05 Belanja Surat Kabar/Majalah 28.680.000,00 0,00 23.760.000,00 23.760.000,00 (4.920.000,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 06 Belanja Kawat/Faksimili/Internet 326.600.000,00 0,00 288.341.593,00 288.341.593,00 (38.258.407,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 12 Belanja Transportasi dan Akomodasi 106.250.000,00 0,00 85.356.000,00 85.356.000,00 (20.894.000,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 13 Belanja Jasa Kegiatan 1.380.320.000,00 0,00 1.162.210.000,00 1.162.210.000,00 (218.110.000,00)
5 . 1 . 2 . 05 83.326.000,00 0,00 78.620.487,00 78.620.487,00 (4.705.513,00)
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
5 . 1 . 2 . 05 . 01 13.500.000,00 0,00 13.476.000,00 13.476.000,00 (24.000,00)
Belanja Jasa Service
5 . 1 . 2 . 05 . 02 Belanja Penggantian Suku Cadang 47.500.000,00 0,00 44.083.500,00 44.083.500,00 (3.416.500,00)
5 . 1 . 2 . 05 . 03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas 13.326.000,00 0,00 12.996.162,00 12.996.162,00 (329.838,00)
5 . 1 . 2 . 05 . 07 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan 9.000.000,00 0,00 8.064.825,00 8.064.825,00 (935.175,00)
5 . 1 . 2 . 06 1.268.540.000,00 0,00 920.378.100,00 920.378.100,00 (348.161.900,00)
Belanja Cetak dan Penggandaan
5 . 1 . 2 . 06 . 01 1.247.490.000,00 0,00 906.903.500,00 906.903.500,00 (340.586.500,00)
Belanja Cetak
5 . 1 . 2 . 06 . 02 Belanja Penggandaan 16.300.000,00 0,00 10.509.600,00 10.509.600,00 (5.790.400,00)
5 . 1 . 2 . 06 . 03 Belanja Jilid 4.750.000,00 0,00 2.965.000,00 2.965.000,00 (1.785.000,00)
5 . 1 . 2 . 07 16.500.000,00 0,00 12.250.000,00 12.250.000,00 (4.250.000,00)
Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
5 . 1 . 2 . 07 . 02 1.500.000,00 0,00 1.500.000,00 1.500.000,00 0,00
Belanja Sewa Gedung/ Kantor/Tempat
5 . 1 . 2 . 07 . 03 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 15.000.000,00 0,00 10.750.000,00 10.750.000,00 (4.250.000,00)
5 . 1 . 2 . 10 2.500.000,00 0,00 605.000,00 605.000,00 (1.895.000,00)
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
5 . 1 . 2 . 10 . 01 2.500.000,00 0,00 605.000,00 605.000,00 (1.895.000,00)
Belanja Sewa Meja Kursi
5 . 1 . 2 . 11 86.218.000,00 0,00 69.023.000,00 69.023.000,00 (17.195.000,00)
Belanja Makanan dan Minuman
5 . 1 . 2 . 11 . 01 22.680.000,00 0,00 22.500.000,00 22.500.000,00 (180.000,00)
Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai
5 . 1 . 2 . 11 . 02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 61.813.000,00 0,00 46.289.000,00 46.289.000,00 (15.524.000,00)
5 . 1 . 2 . 11 . 03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 1.725.000,00 0,00 234.000,00 234.000,00 (1.491.000,00)
5 . 1 . 2 . 11 . 05 Belanja Makan Minum Kegiatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 . 1 . 2 . 15 774.647.000,00 0,00 543.528.797,00 543.528.797,00 (231.118.203,00)
Belanja Perjalanan Dinas
5 . 1 . 2 . 15 . 01 223.169.000,00 0,00 203.246.634,00 203.246.634,00 (19.922.366,00)
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
5 . 1 . 2 . 15 . 02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 551.478.000,00 0,00 340.282.163,00 340.282.163,00 (211.195.837,00)
5. 2. 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.173.483.000,00 0,00 1.126.904.050,00 1.126.904.050,00 (46.578.950,00)
5 . 2 . 2 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan 58.400.000,00 0,00 49.400.000,00 49.400.000,00 (9.000.000,00)
Darat Bermotor
5 . 2 . 2 . 04 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan 58.400.000,00 0,00 49.400.000,00 49.400.000,00 (9.000.000,00)
Dinas Bermotor Perorangan
5 . 2 . 2 . 14 11.000.000,00 0,00 10.915.000,00 10.915.000,00 (85.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor
5 . 2 . 2 . 14 . 05 11.000.000,00 0,00 10.915.000,00 10.915.000,00 (85.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor
Lainnya
5 . 2 . 2 . 15 90.000.000,00 0,00 89.816.250,00 89.816.250,00 (183.750,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah
Tangga
5 . 2 . 2 . 15 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair 10.000.000,00 0,00 9.979.250,00 9.979.250,00 (20.750,00)
5 . 2 . 2 . 15 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin 54.000.000,00 0,00 53.937.000,00 53.937.000,00 (63.000,00)
5 . 2 . 2 . 15 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah 26.000.000,00 0,00 25.900.000,00 25.900.000,00 (100.000,00)
Tangga Lainnya (Home Use)
5 . 2 . 2 . 16 977.250.000,00 0,00 940.078.500,00 940.078.500,00 (37.171.500,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 02 243.100.000,00 0,00 241.523.000,00 241.523.000,00 (1.577.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal
Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 45.000.000,00 0,00 38.000.000,00 38.000.000,00 (7.000.000,00)
Komputer Mainframe
5 . 2 . 2 . 16 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini 230.100.000,00 0,00 228.860.000,00 228.860.000,00 (1.240.000,00)
Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 448.550.000,00 0,00 426.487.500,00 426.487.500,00 (22.062.500,00)
Personal Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 10.500.000,00 0,00 5.208.000,00 5.208.000,00 (5.292.000,00)
Jaringan
5 . 2 . 2 . 17 30.000.000,00 0,00 29.904.300,00 29.904.300,00 (95.700,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Dan Kursi
Kerja/Rapat Pejabat
5 . 2 . 2 . 17 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Kerja 30.000.000,00 0,00 29.904.300,00 29.904.300,00 (95.700,00)
Pejabat
5 . 2 . 2 . 18 6.833.000,00 0,00 6.790.000,00 6.790.000,00 (43.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio
5 . 2 . 2 . 18 . 02 6.833.000,00 0,00 6.790.000,00 6.790.000,00 (43.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan
Studio Video dan Film
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.932.018.000,00 0,00 1.737.832.500,00 1.737.832.500,00 (194.185.500,00)
5 . 2 . 3 . 01 Belanja Modal Gedung dan 1.932.018.000,00 0,00 1.737.832.500,00 1.737.832.500,00 (194.185.500,00)
Bangunan - Pengadaan
5 . 2 . 3 . 01 . 01 Bangunan Gedung Tempat 1.922.018.000,00 0,00 1.728.270.000,00 1.728.270.000,00 (193.748.000,00)
Sumber data Laporan Realisasi Anggaran DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar 2019.
sebagaiberikut :
12.746.072.625,00
Rasio Efisiensi = 12.746.072.625,00 x 100 %
= 100 %
53
Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai efisiensi sebesar 100
% karena semua dana yang dianggarkan dapat terlealisasi dengan baik. Maka
3. Efektivitas
kembali objek yang sama, hasil yang ditunjukkan relatif tidak berbeda.Adapun
indeks kepuasan yang diperoleh dari penyebaran kuesioner adalah 1.026, yang
berarti berada pada kategori puas. Maka untuk mengetahui persentase pencapaian
Nilai outcome = 76 %
outcome
Nilai efektvitas = x 100%
output
76
Nilai efektivitas = x 100%
100
Nilai efektivitas = 76%
Angka 76% ini menunjukan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh
dan angka tersebut sudah bisa dikatakan sudah berjalan secara efektif.
4.3. Pembahasan
Dari hasil penelitian, dalam analisi value for money diukur dari segi
ekonomi yaitu hubungan antara bendahara dan para staf kantor, dimana bendahara
mempunyai tanggung jawab atas dana yang di keluarkan untuk keperluan para
pelayanan masyarakat . Dari segi ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi
sektor publik dapat meminimalisir input resources yang di gunakan yaitu dengan
yaitu Ibu Syamsia menyatakan bahwa penerapan analisi value for money dari segi
kas untuk pemenuhan keperluan Belanja para pegawai dan Pelatih sehingga dana
Selain dari segi ekonomi analisi value for moneyjuga diukur dari segi
efisiensi yang merupakan hubungan antara input dan autput dimana barang dan
jasa yang dibeli oleh Organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu.
DUKCAPIL hanya mengeluarkan berupa dana sesuai dengan dana yang telah
ditetapkan dalam anggaran untuk pembelian suatu barang untuk digunakan oleh
efisiensi sebesar 100 % karena semua dana yang dianggarkan dapat terlealisasi
dengan baik. Maka dapat dikatakan bahwa realisasi anggaran untuk pelaksaan
pembinaan atlet yang telah dilaksanakan KONI Provinsi Bengkulu sudah efisien.
Dari segi efektivitas maka penilaian dari atlet binaan KONI Provinsi
sudah berjalan secara efektifitas, karena semua program pembinaan atlet yang
telah dijalankan oleh KONI Provinsi Bengkulu sudah berjalan dengan baik dan
efektif.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Herawati
(2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang saling terkait antara value for
money terhadap peningkatan mutu pelayanan publik pada Stasiun Kereta Api
Surabaya Kota. Adanya tiga elemen penting value for money yaitu ekonomi,
efisien, dan efektifitas yang diterapkan dalam Stastiun Kereta Api Kota Surabaya
maka hasilnya akan lebih komprehensif, baik untuk kepentingan jangka pendek
Polewali Mandar telah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal yang telah
Indek Kepuasan yang diperoleh sebesar 1.026. Sehingga dari hasil ini
DISDUKCAPIL Kabupaten Polewali Mandar dari segi tangible (bukti fisik ). Dari
sudah dengan semaksimal mungkin dengan fasilitas yang telah disediakan dengan
lengkap. Dengan demikian masyarakat merasa puas dan senang dengan layanan
Jika dilihat dari dimensi empathy ( empati) masyarakat juga merasa puas
58
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
For Money . Adapun kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini sebagai berikut :
2. Analisisvalue for money dari segi ekonomi sangat penting bagi karena
sehingga dana yang digunakan bisa sehemat mungkin dengan hasil yang
maksimal.
3. Hasil pengukuran nilai efisiensi sebesar 100 % karena semua dana yang
sangat efisien.
diantaranya :
ada hasil kuesioner yang ditujukan kepada badan atau petugas audit yang
telah mengecek secara terperinci hasil dari realisasi dana secara detail.
5.3 Saran
anggaran.
Ali, Lukman, dkk. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,
Depdikbud, Balai Pustaka, Jakarta.
Anggadini, Sri Dewi. 2012. Pengaruh Value For Money Terhadap Kualitas
Pelayanan Publik. Jurnal Riset Akuntansi. Bandung:
UniversitasKomputer Indonesia.
Annisa, Dian. 2011. Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makassar
Melalui Pendekatan Value For Money. Karya Ilmiah Tidak
Dipublikasikan. Universitas Hasanuddin Makassar
Arief, Filaili, Herawati. 2012. Analisis Value for Money dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Publik pada Stasiun Kereta Api Surabaya Kota.
Skripsi. Universitas Negeri Surabaya
Mardiasmo.2002.Perpajakan.Edisi Revisi.Andi.Yogyakarta.
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. and Berry, L.L. 1988. SERVQUAL: A Multiple
Item Scale For Measuring Consumer Perceptions Of Service Quality.
Journal of Retailing. Vol. 64 No. 1, pp. 14-40
Yin, Robert K. 2003. Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta: PT. Rajawali
Pers.
Lampiran 1.
KUESIONER
Petunjuk Pengisian Bagian A: Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda
maksud.
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama:
2. Jenis Pelayanan
1……………………………………….
2……………………………………….
3……………………………………….
4……………………………………….
5……………………………………….
Lampiran 5
PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Urusan Pemerintahan : 2.06 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Administrasi Kependudukan dan Capil
Unit Organisasi : 2.06 . 2.06.01 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Sub Unit Organisasi : 2.06 . 2.06.01 . 01 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
REALISASI
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL
4. 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00
4. 1 4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00
4 . 1 4 . 11 Pendapatan Denda Atas Pelanggaran Perda - LRA 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00
4 . 1 4 . 11 . 02 Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pembuatan Akta Catatan 0,00 0,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00
Sipil - LRA
5 . 1 2 . 01 . 01 Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) 3.440.553.000,00 0,00 3.179.973.000,00 3.179.973.000,00 (260.580.000,00)
5 . 1 2 . 01 . 03 11.300.000,00 0,00 7.367.000,00 7.367.000,00 (3.933.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 04 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya 4.570.000,00 0,00 4.143.000,00 4.143.000,00 (427.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 05 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 6.053.000,00 0,00 5.890.000,00 5.890.000,00 (163.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 08 Belanja Pengisian Tabung Gas 1.920.000,00 0,00 1.350.000,00 1.350.000,00 (570.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 09 Belanja Dokumentasi 1.265.000,00 0,00 0,00 0,00 (1.265.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 10 Belanja Dekorasi/Spanduk 9.700.000,00 0,00 8.900.000,00 8.900.000,00 (800.000,00)
5 . 1 . 2 . 01 . 11 Belanja Bendera/Spanduk/Umbul-umbul/Plaquet 30.460.000,00 0,00 18.615.000,00 18.615.000,00 (11.845.000,00)
5 . 1 . 2 . 02 900.000,00 0,00 82.161,00 82.161,00 (817.839,00)
Belanja Bahan/Material
5 . 1 . 2 . 02 . 04 900.000,00 0,00 82.161,00 82.161,00 (817.839,00)
Belanja Bahan obat-obatan
5 . 1 . 2 . 03 2.004.850.000,00 0,00 1.659.828.113,00 1.659.828.113,00 (345.021.887,00)
Belanja Jasa Kantor
5 . 1 . 2 . 03 . 01 9.000.000,00 0,00 4.636.914,00 4.636.914,00 (4.363.086,00)
Belanja Telepon
5 . 1 . 2 . 03 . 03 Belanja Listrik 154.000.000,00 0,00 95.523.606,00 95.523.606,00 (58.476.394,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 05 Belanja Surat Kabar/Majalah 28.680.000,00 0,00 23.760.000,00 23.760.000,00 (4.920.000,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 06 Belanja Kawat/Faksimili/Internet 326.600.000,00 0,00 288.341.593,00 288.341.593,00 (38.258.407,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 12 Belanja Transportasi dan Akomodasi 106.250.000,00 0,00 85.356.000,00 85.356.000,00 (20.894.000,00)
5 . 1 . 2 . 03 . 13 Belanja Jasa Kegiatan 1.380.320.000,00 0,00 1.162.210.000,00 1.162.210.000,00 (218.110.000,00)
5 . 1 . 2 . 05 83.326.000,00 0,00 78.620.487,00 78.620.487,00 (4.705.513,00)
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
5 . 1 . 2 . 05 . 01 13.500.000,00 0,00 13.476.000,00 13.476.000,00 (24.000,00)
Belanja Jasa Service
5 . 1 . 2 . 05 . 02 Belanja Penggantian Suku Cadang 47.500.000,00 0,00 44.083.500,00 44.083.500,00 (3.416.500,00)
5 . 1 . 2 . 05 . 03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas 13.326.000,00 0,00 12.996.162,00 12.996.162,00 (329.838,00)
5 . 1 . 2 . 05 . 07 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan 9.000.000,00 0,00 8.064.825,00 8.064.825,00 (935.175,00)
5 . 1 . 2 . 06 1.268.540.000,00 0,00 920.378.100,00 920.378.100,00 (348.161.900,00)
Belanja Cetak dan Penggandaan
5 . 1 . 2 . 06 . 01 1.247.490.000,00 0,00 906.903.500,00 906.903.500,00 (340.586.500,00)
Belanja Cetak
5 . 1 . 2 . 06 . 02 Belanja Penggandaan 16.300.000,00 0,00 10.509.600,00 10.509.600,00 (5.790.400,00)
5 . 1 . 2 . 06 . 03 Belanja Jilid 4.750.000,00 0,00 2.965.000,00 2.965.000,00 (1.785.000,00)
5 . 1 . 2 . 07 16.500.000,00 0,00 12.250.000,00 12.250.000,00 (4.250.000,00)
Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
5 . 1 . 2 . 07 . 02 1.500.000,00 0,00 1.500.000,00 1.500.000,00 0,00
Belanja Sewa Gedung/ Kantor/Tempat
5 . 1 . 2 . 07 . 03 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 15.000.000,00 0,00 10.750.000,00 10.750.000,00 (4.250.000,00)
5 . 1 . 2 . 10 2.500.000,00 0,00 605.000,00 605.000,00 (1.895.000,00)
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
5 . 1 . 2 . 10 . 01 2.500.000,00 0,00 605.000,00 605.000,00 (1.895.000,00)
Belanja Sewa Meja Kursi
5 . 1 . 2 . 11 86.218.000,00 0,00 69.023.000,00 69.023.000,00 (17.195.000,00)
Belanja Makanan dan Minuman
5 . 1 . 2 . 11 . 01 22.680.000,00 0,00 22.500.000,00 22.500.000,00 (180.000,00)
Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai
5 . 1 . 2 . 11 . 02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 61.813.000,00 0,00 46.289.000,00 46.289.000,00 (15.524.000,00)
5 . 1 . 2 . 11 . 03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 1.725.000,00 0,00 234.000,00 234.000,00 (1.491.000,00)
5 . 1 . 2 . 11 . 05 Belanja Makan Minum Kegiatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 . 1 . 2 . 15 774.647.000,00 0,00 543.528.797,00 543.528.797,00 (231.118.203,00)
Belanja Perjalanan Dinas
5 . 1 . 2 . 15 . 01 223.169.000,00 0,00 203.246.634,00 203.246.634,00 (19.922.366,00)
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
5 . 1 . 2 . 15 . 02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 551.478.000,00 0,00 340.282.163,00 340.282.163,00 (211.195.837,00)
5. 2. 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.173.483.000,00 0,00 1.126.904.050,00 1.126.904.050,00 (46.578.950,00)
5 . 2 . 2 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan 58.400.000,00 0,00 49.400.000,00 49.400.000,00 (9.000.000,00)
Darat Bermotor
5 . 2 . 2 . 04 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan 58.400.000,00 0,00 49.400.000,00 49.400.000,00 (9.000.000,00)
Dinas Bermotor Perorangan
5 . 2 . 2 . 14 11.000.000,00 0,00 10.915.000,00 10.915.000,00 (85.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor
5 . 2 . 2 . 14 . 05 11.000.000,00 0,00 10.915.000,00 10.915.000,00 (85.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor
Lainnya
5 . 2 . 2 . 15 90.000.000,00 0,00 89.816.250,00 89.816.250,00 (183.750,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah
Tangga
5 . 2 . 2 . 15 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair 10.000.000,00 0,00 9.979.250,00 9.979.250,00 (20.750,00)
5 . 2 . 2 . 15 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin 54.000.000,00 0,00 53.937.000,00 53.937.000,00 (63.000,00)
5 . 2 . 2 . 15 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah 26.000.000,00 0,00 25.900.000,00 25.900.000,00 (100.000,00)
Tangga Lainnya (Home Use)
5 . 2 . 2 . 16 977.250.000,00 0,00 940.078.500,00 940.078.500,00 (37.171.500,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 02 243.100.000,00 0,00 241.523.000,00 241.523.000,00 (1.577.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal
Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 45.000.000,00 0,00 38.000.000,00 38.000.000,00 (7.000.000,00)
Komputer Mainframe
5 . 2 . 2 . 16 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini 230.100.000,00 0,00 228.860.000,00 228.860.000,00 (1.240.000,00)
Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 448.550.000,00 0,00 426.487.500,00 426.487.500,00 (22.062.500,00)
Personal Komputer
5 . 2 . 2 . 16 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 10.500.000,00 0,00 5.208.000,00 5.208.000,00 (5.292.000,00)
Jaringan
5 . 2 . 2 . 17 30.000.000,00 0,00 29.904.300,00 29.904.300,00 (95.700,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Dan Kursi
Kerja/Rapat Pejabat
5 . 2 . 2 . 17 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Kerja 30.000.000,00 0,00 29.904.300,00 29.904.300,00 (95.700,00)
Pejabat
5 . 2 . 2 . 18 6.833.000,00 0,00 6.790.000,00 6.790.000,00 (43.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio
5 . 2 . 2 . 18 . 02 6.833.000,00 0,00 6.790.000,00 6.790.000,00 (43.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan
Studio Video dan Film
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.932.018.000,00 0,00 1.737.832.500,00 1.737.832.500,00 (194.185.500,00)
5 . 2 . 3 . 01 Belanja Modal Gedung dan 1.932.018.000,00 0,00 1.737.832.500,00 1.737.832.500,00 (194.185.500,00)
Bangunan - Pengadaan
5 . 2 . 3 . 01 . 01 Bangunan Gedung Tempat 1.922.018.000,00 0,00 1.728.270.000,00 1.728.270.000,00 (193.748.000,00)
TERIMA KASIH