SKRIPSI
Oleh
YUNI YULIANA BURHAN
NIM 105731115116
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
TRANSPARANSI PENGELOLAAN LAPORAN
KEUANGAN BUMDES TERHADAP PELAPORAN DANA
DESA
(Pada BUMDes Berkah Desa Pa’lalakkang Kecamatan
SKRIPSI
Oleh
YUNI YULIANA BURHAN
NIM 105731115116
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
i
HALAMAN
MOTTO
i
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur terucapkan Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT untuk segala
rahmat dan limpahan kasih sayang-NYA yang tiada henti diberikan kepada hamba-NYA.
Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis hantarkan kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Suatu kesyukuran yang tiada
ternilai bagi penulis manakala penulisan dan penyusunan skripsi yang berjudul
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ibunda
sayang dan doa yang senantiasa selalu mengiringi langkah penulis dan tanpa pamrih.
Serta untuk adikku tercinta Hainul Intan Berlian yang senantiasa memberikan
dukungan do’a hingga akhir studi ini. Dan untuk seluruh keluarga, sahabat dan teman-
teman untuk segala dukungan dan do’a yang telah diberikan demi keberhasilan penulis
menuntut ilmu. Semoga apa yang telah Ibunda dan para keluarga korbankan kepada
penulis akan bernilai ibadah dan menjadi cahaya penerang di dunia maupun di akhirat.
v
Penulis menyadari bahwa segala penulisan maupun penyusunan skripsi ini tidak
akan menjadi terselesaikan tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
Maka dengan ini penulis memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan
Makassar.
Muhammadiyah Makassar.
dengan baik.
Makassar yang telah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan.
Muhammadiyah Makassar.
8. Teman-teman Akuntansi D angkatan 2016 yang kurun waktu 4 tahun berjuang dan
berbagi cerita suka dan duka, teruslah menjadi manusia yang membumi sahabat dan
10. Pimpinan serta pegawai BUMDes Berkah Desa Pa’lalakkang Kecamatan Galesong
11. Dan terima kasih banyak untuk semua pihak yang tidak bisa penulis tulis satu
persatu, yang telah memberikan semangat, motivasi dan do’a sehingga penulis bisa
Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari
kata kesempurnaan maka dari itu, kepada semua pihak terutamanya para pembaca yang
budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikan yang membangun agar
Mudah-mudahan skripsi yang teramat sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca maupun pihak terkait jika di dalam skripsi ini ada kata-kata yang menyingggung
tidak ada unsur kesengajaan dari penulis sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah
SWT.
Ttd
i
ABSTRAK
x
ABSTRACT
The results of this study indicate that the transparency of village owned
enterprises financial report management on village fund reporting is when the
final report is presented which will be submitted to the village apparatus, BPD,
the Inspectorate and the community to see whether the data reported on village
owned enterprises is in accordance with the reporting of village funds both in
terms of capital participation for village owned enterprises or deposit of village
original income obtained from the profits of village owned enterprises
management. This is seen and adjusted to the village owned enterprises balance
report and village budget realization reports. village owned enterprises Berkah is
currently only actively operating again so village original income has not been
implemented. If village owned enterprises is not transparent in managing financial
reports, there will be no correlation in the presentation of the report data between
village owned enterprises Berkah and the Pa'lalakkang Village Officials.
x
DAFTAR ISI
x
B. Laporan Keuangan 28
1. Pengertian Laporan Keuangan --------------------------- 28
2. Penggunaan dan Tujuan Laporan Keuangan--------- 30
C. Asas–asas Pengelolaan Keuangan Desa ---------------- 32
D. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ------------------------ 32
1. Tujuan Pendirian BUMDes -------------------------------- 35
2. Bentuk Transparansi Laporan Keuangan BUMDes - 35
E. Akuntansi Pelaporan Dana Desa dan Akuntansi
BUMDes 37
F. Tinjauan Empiris 40
G. Kerangka Pikir 44
BAB III METODE PENELITIAN--------------------------------------------- 46
A. Jenis Penelitian 46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian---------------------------------- 47
C. Metode Pengumpulan Data ---------------------------------- 47
D. Jenis dan Sumber Data ---------------------------------------- 48
E. Metode Analisis Data 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ------------------ 52
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian --------------------- 52
1. Gambaran Umum Kabupaten Takalar ----------------- 52
a. Kondisi Geografis 52
b. Jumlah Penduduk -------------------------------------- 53
2. Gambaran Umum Desa Pa’lalakkang ----------------- 54
a. Kondisi geografis 54
b. Jumlah Penduduk -------------------------------------- 55
c. Struktur Organisasi Desa Pa’lalakkang ----------- 55
d. Sumberdaya Manusia dan Mata Pencaharian -- 58
3. Gambaran Umum BUMDes Berkah -------------------- 59
a. Profil BUMDes Berkah -------------------------------- 59
b. Visi dan Misi BUMDes Berkah ---------------------- 60
c. Struktur Organisasi BUMDes Berkah-------------- 60
x
d. Kegiatan Usaha BUMDes Berkah ------------------ 63
B. Deskripsi Narasumber -------------------------------------------- 64
C. Hasil Penelitian------------------------------------------------------ 65
1. Transparansi Pengelolaan BUMDes Berkah ------------- 65
2. Laporan Keuangan 72
3. Pelaporan Dana Desa------------------------------------------ 79
D. Pembahasan --------------------------------------------------------- 87
1. Informatif 87
a. Tepat waktu 87
b. Memadai 88
c. Mudah diakses 89
2. Disclosure (pengungkapan) ---------------------------------- 89
a. Kondisi keuangan 89
b. Susunan pengurus 90
BAB V PENUTUP ------------------------------------------------------------- 93
A. Kesimpulan 93
B. Saran 94
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------- 96
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR/BAGAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ekonomi yang rendah, kolot serta tradisionalis (Furqaini Astri, 2009). Berdasarkan
hal tersebut, maka perlu upaya untuk melakukan pengembangan pembangunan desa
desa yaitu dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes
inilah yang menjadi upaya untuk memperkuat perekonomian yang ada di desa
pembubaran BUMDes.
pelaporan. Kita ketahui bahwa laporan keuangan sektor publik adalah komponen
laporan keuangan sektor publik bisa secara transparansi agar dapat diakses oleh
siapa saja. Karena salah satu prinsip pendirian dari BUMDes yaitu bersifat
tersebut.
1
1
sesuai dengan format akuntansi yang berlaku agar laporan keuangan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan.
bersifat terbuka serta mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan.
Transparansi juga memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada
ketaatannya pada UU No. 6 Tahun 2014 dimana desa harus menjalankan tugas dan
Maka dalam hal ini, BUMDes juga membutuhkan laporan keuangan yang
anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat
bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi
2008).
celah bagi kepala desa nakal untuk memainkan Anggaran Dana Desa (ADD).
Nampak dari 11 desa yang menjadi fokus pemantauan, ada 10 desa diantaranya
nyata, sehingga hal ini bisa menjadi bahan acuan bahwa sistem pengawasan yang
ada pada instansi pemerintahan sangat rendah, padahal jika kita tinjau secara
masyarakat umum, jika hal ini terus berlanjut maka Negara Indonesia akan tetap
menjadi negara yang berkembang dan sulit untuk mengembangkan potensi. (Ampa,
2014).
efisiensi, maka pada akhirnya pemerintah desa digugat untuk bertugas lebih secara
transparan dan akuntabel. Hal ini dikarenakan jika potensi pengelolaan keuangan
masyarakat akan menjadi filosofi yang tepat untuk berperilaku sesuai dengan
tingkatan kehidupan masyarakat dan hal ini berlaku untuk strategi pembangunan
Pengelolaan dana desa maupun BUMDes yang efektif dan efisien sangat
penting bagi kelangsungan dan perkembangan suatu organisasi. Maka dari berbagai
permasalahan dan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
good governance pada desa tersebut demi kemajuan perekonomian desa yang
lebih baik.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Transparansi
1. Pengertian Transparansi
pembuatan, serta hasil akhir yang telah dicapai, terbuka dan jujur kepada
22
2
berjalan dengan baik, media membutuhkan kebebasan pers agar pihak media
Adapun fokus teori pada penelitian ini yaitu pada teori transparansi
keuangan yang pernah dikemukakan oleh Prof. Mardiasmo pada tahun (2009).
a. Informatif
informatif :
keputusan tersebut.
material
kesalahpahaman.
2
sejenis.
b. Disclosure (pengungkapan)
adalah :
3. Tujuan Transparansi
relatif lebih tertutup. Pemerintah yang lebih cenderung tertutup akan informasi
kegiatan.
4. Prinsip-prinsip Transparansi
salah satu prinsip good governance. Prinsip transparansi meliputi dua aspek,
yaitu :
yaitu :
2. Pelaksanaan publikasi dan sosialiasi tentang prosedur dan tata kerja dari
3. Pelaksanaan akan publikasi dan sosialisasi akan prosedur, serta tata cara
benar, akurat serta tidak diskriminatif dari pihak pemerintah daerah dalam
5. Indikator-indikator Transparansi
bawah ini :
masyarakat.
B. Laporan Keuangan
daya ekonomi (aktiva) dan kewajiban suatu pemerintah pada saat tertentu atau
perubahan atas aktiva dan kewajiban selama suatu periode tertentu. Komponen
berikut :
ekonomi.
2
3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) ialah sebuah laporan yang
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari
sampai pada aktivitas pendanaan atau pembiayaan untuk satu periode waktu
bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang
keuangan sektor publik bertujuan agar dapat menyajikan informasi yang bisa
kesempatan kerja.
perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam
partisipatif yang dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran (Emirzon, 2011)
tentang keuangan desa yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang
undangan.
d. Tertib dan disiplin anggaran yaitu kegiatan pengelolaan keuangan desa yang
Pemerintahan Daerah Pasal 213 ayat (1) yang disebutkan bahwa “Desa dapat
mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan kebutuhan dan
(BUMDes) ini disertai dengan upaya penguatan kapasitas yang didukung oleh
melindungi unit usaha masyarakat desa dari ancaman persaingan para pemilik
modal besar.
Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut dengan BUMDes adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset,
desa.
BUMDes.
masyarakat desa.
BUMDes dari 2004 (UU No. 32 Tahun 2004 sebagai landasan berdirinya
Bagan 2.1
Skema Landasan Berdirinya BUMDes
BUMDes
SKB Menkeu, Mendagri, MenegKap & UKM, Gubernur BI 2009 Strategi Pengembangan LKM
Pemda Kab.
masyarakat desa dan dapat mengelola sumber daya desa untuk hasilnya yang
lebih optimal demi kesejahteraan masyarakat desa yang lebih baik. Ini merupakan
perusahaan dari dalam maupun luar negeri untuk memonopoli potensi desa yang
2015).
ekonomi desa.
pihak ketiga.
(BUMDes)
dilakukan selama satu periode yang telah dilakukan yaitu selama 12 bulan
dilaksanakan, semua kendala dalam program kerja dan saran yang diberikan.
Pelaporan sekertaris berupa jadwal agenda rapat, yang telah terlaksana selama
prakegiatan, hasil rapat yang telah terlaksana, jumlah proposal yang dikirim.
Bendahara juga harus melaporkan kegiatan selama satu periode berupa seluruh
keuangan mulai dari sumber dana, tambahan dana yang diperoleh dan
BUMDes kepada penasihat yang secara ex-officio dijabat oleh kepala desa.
Keuangan desa yang merupakan semua hak dan kewajiban desa yang dapat
dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa, dikelola dengan transparan dan
keuangan desa yang memadai, laporan keuangan pemerintahan desa disusun dan
Penyusunan SAPDesa dilakukan oleh KSAP melalui proses baku penyusunan (due
profesional KSAP.
dan transparansi keuangan desa yang saat ini menjadi signifikan setelah adanya
segera mulai menyusun SAPDesa. Segala persiapan dilakukan oleh KSAP secara
kewenangan KSAP dalam menyusun SAPDesa juga dalam proses; Penunjukan tim
panitia antar kementerian sebagai penyusun RPP tentang SAPDesa dan terkait
yang telah dirampungkan oleh KSAP. Sebagai bentuk perpanjangan tangan dari
pemerintah desa kepada BUMDes selain sebagai wadah bagi masyarakat untuk
mengharapkan pertumbuhan ekonomi tak hanya ada di kota namun desa dapat
masyarakat desa dan menganut asas mandiri. Hal ini berarti modal utama BUMDes
berasal dari masyarakat sendiri, modal yang berasal dari masyarakat ini yaitu dana
BUMDes dan tidak menutup kemungkinan bagi pihak-pihak lainnya yang ikut
akuntansi secara tepat dan benar. Sebagai badan usaha yang dibackup langsung
oleh pemerintah maka BUMDes memiliki identitas dan hukum. Oleh karena itu,
Artinya dalam hal penyusunan laporan keuangan maka BUMDes harus mengacu
pada pedoman umum yaitu standar akuntansi keuangan Entitas Tanpa Akuntan
Publik (SAK ETAP). Dalam SAK ETAP (2013) pada bab 3 tentang penyajian
laporan keuangan lengkap suatu entitas terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Ini
artinya bahwa BUMDes harus menyusun laporan keuangan secara lengkap sesuai
desa-desa masih banyak yang belum memakai standar akuntansi keuangan entitas
menjadi salah satu hal mutlak yang harus dimiliki, jika BUMDes ingin terus
mengembangkan usahanya.
F. Tinjauan Empiris
berbeda–beda, yang telah dirangkum oleh peneliti dari berbagai sumber dan lokasi
keuangan ini sangat menentukan seberapa besar informasi yang ada di dalam
laporan keuangan yang sangat diperlukan untuk mencerminkan suatu kondisi suatu
suatu instansi. Laporan keuangan ini membantu suatu instansi dalam pengambilan
keputusan baik secara jangka panjang. Pengambilan keputusan ini yang akan
menentukan kondisi kedepan instansi. Begitu pula dengan Badan Usaha Milik
tertentu.
ditingkatkan sesuai dengan fungsi manajemen dan prinsip BUMDes. Upaya ini
harus melibatkan semua pihak seperti komisaris, direktur beserta stafnya, kepala
unit usaha serta masyarakat yang terlibat dalam unit usaha. Mahmudah (2018)
Desa (Studi Kasus : BUMDes Sungon Legowo Bungah Gresik)”. Yang kemudian
hasil penelitiannya adalah : unit kegiatan BUMDes desa Sungon Legowo sudah
berkembang cukup pesat meski ada 2 kegiatan yang baru memulai karena masih
relatif baru yaitu PPOB dan simpan pinjam. Laporan keuangan yang dihasilkan
tanggungjawab di tempat lain, unit kegiatan BUMDes ini masih bisa berkembang
lebih pesat lagi karena kegiatan ini murni dari warga oleh
terhadap kinerja instansi Kantor Inspektorat Aceh dengan nilai koefisien regresi
sebesar 0,155. Hasil penelitian ini akan memberikan dampak bahwa akuntabilitas
instansi para auditor pada Kantor Inspektorat Aceh dengan nilai koefisien regresi
transparansi yang dimiliki oleh auditor akan memberikan pengaruh nyata dalam
perbandingan dengan penelitian yang akan dilakukan dengan tujuan agar terjadinya
improvement supaya referensi penelitian yang terkait lebih meluas lagi. Ada pun
G. Kerangka Pikir
merupakan salah satu desa dengan kegiatan BUMDes yang cukup aktif. Sesuai
lapangan masyarakat dengan mudah dan terbuka. Menurut Mardiasmo (2009). Ada
dana desa yang dimana sebuah laporan keuangan pengelolaan BUMDes, akan
pengelolaan keuangan ini dapat tergambar dilaporan keuangan akhir periode atau
akhir tahun. Seperti laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi
keuangan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Peneliti akan
Bagan 2.2
(Kerangka Pikir)
BUMDes Berkah
Penyaluran Aspirasi
Transparansi LPJ
dengan memberikan ide, kritikan maupun saran- saran. Selanjutnya meminta dan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku manusia,
instansi maupun badan usaha yang diteliti. Analisis kualitatif terdiri atas
dibentuk secara spesifik, teori tidak mutlak mendominasi dan lebih cenderung
bersifat induktif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kualitatif sering juga
saat kondisi yang alamiah (natural setting) : disebut juga metode etnografi, karena
pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian pada bidang
antropologi budaya : disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yang membutuhkan sejumlah
data lapangan bersifat aktual dan konstektual. Kedua, pemilihan pendekatan ini
berdasarkan pada keterkaitan masalah yang akan dikaji dan tidak dapat dipisahkan
dengan fakta alaminya. Penelitian kualitatif sering disebut juga sebagai penelitian
46
4
digunakan terfokus pada sifat subjektif dari social world dan berusaha untuk
Kabupaten Takalar)”
1. Waktu, dalam penelitian ini waktu yang digunakan yaitu pada bulan Juni
– Juli 2020.
metode primer dan metode sekunder. Adapun metode pengumpulan data yang
1. Wawancara
yang diteliti dan telah dirancang (Yusuf, 2014). Wawancara ini dilakukan
dan mewakili.
2. Studi Dokumentasi
4
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Indriantoro, dkk (2013) mengungkapkan bahwa data primer ialah data
yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber
datanya. Indriantoro dan Supomo (2013) juga mengatakan bahwa data sekunder
yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui
media perantara.
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang
telah ada seperti buku-buku ataupun dokumen terkait yang relevan dengan
1. Informan Penelitian
yang
4
a) Narasumber utama, yaitu terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
penting dan yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Proses analisis data dimulai dengan
menelaah seluruh data yang diperoleh dari hasil penggalian data (Nazir, 1998).
narasumber baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Sehingga penelitian ini
suatu masyarakat yang terkait akan objek penelitian kemudian akan menghasilkan
pertentangan antara dua variabel yang timbul, perbedaan antara fakta yang ada
serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi dan hal- hal lain yang dapat terjadi.
akan masalah penelitian atau lebih tepatnya menjawab dan menarik kesimpulan
dari rumusan masalah. Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini ada empat tahap
Data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi serta dokumentasi
kemudian dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu
tentang apa yang dilihat, didengar, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti
tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang
dialami). Catatan reflektif ialah catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat
dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai yang merupakan bahan
Setelah data terkumpul, kemudian dibuat reduksi data, untuk memilih data yang
tentang hasil temuan dan maknanya. Pada proses reduksi data, hanya temuan
data atau temuan yang berkenaan dengan permasalahan penelitian saja yang
diarsipkan.
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan
halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka
a. Kondisi Geografis
yang letak astronomis berada pada posisi 5º3’ - 5º38’ Lintang Selatan dan
119º22’ - 119º39’ Bujur Timur, luas wilayah kurang lebih 566,51 Km².
Utara, Galesong,
52
5
b. Jumlah Penduduk
Kabupaten Takalar berpenduduk sebanyak 286.906 jiwa. Yang dimana
2013).
Tabel 4.1
Populasi penduduk Kabupaten Takalar Tahun
2015
Penduduk Penduduk
No. Kecamatan
(Jiwa) (%)
1. Galesong Selatan 25395 8,85
2. Galesong Utara 38721 13,50
3. Galesong 40012 13,95
4. Mangarabombang 38381 13,38
5. Mappakasunggu 15887 5,54
6. Polombangkeng Selatan 28070 9,78
7. Polombangkeng Utara 48766 17,00
8. Pattallassang 37809 13,18
9. Sanrobone 13865 4,83
5
a. Kondisi Geografis
Berdasarkan gambar 4.2 disamping yang menunjukkan peta Desa Pa’lalakkang (desa induk)
174 Ha/1,74 km2. Selanjutnya dilakukan pemekaran yaitu Desa Pa’lalakkang dengan luas
km2 dengan di dukung 3 Dusun yaitu
Dusun yaitu Dusun Kampung Beru, Dusun Maccini Ayo dan Dusun
salah satu desa pesisir yang ada di Kecamatan Galesong dengan jarak
Kota Kabupaten.
5
b. Jumlah Penduduk
Dari data desa induk yang memiliki jumlah penduduk
Pa’lalakkang yaitu :
Gambar 4.3
Struktur Organisasi Desa Pa’lalakkang
1) BPD
2) PJ Kepala Desa
3) Sekretaris Desa
adalah :
a) Kasi Pemerintahan
Staf : Amelisa
b) Kasi Pelayanan
c) Kasi Kesejahteraan
Ketua : Syaripuddin
d) Kaur Keuangan
Ketua : Musdalifah
Staf : Irnayanti
e) Kaur Perencanaan
Ketua : Fitriani
Staf : Muslindah
Staf : Hasanuddin
f) Kaur Umum
g) Kadus Pa’lalakkang
h) Kadus Minasanta
i) Kadus Massamaturu
Tabel 4.2
Mata Pencaharian Warga Desa Pa’lalakkang
Kabupaten Takalar.
dan untuk cadangan dana sosial 15%. Modal BUMDes dapat diperoleh
dari modal awal yang bersumber dari APBDesa, penyertaan modal desa
1) Visi
2) Misi
nelayan
Gambar 4.4
Struktur Organisasi BUMDes Berkah
PENASIHAT PENGAWAS
---
KETUA BUMDES
BENDAHARA SEKERTARIS
1) Penasihat
2) Pengawas
Pa’lalakkang.
3) Pelaksana Operasional
terdiri dari :
a) Ketua BUMDes
Ali, HS.
6
b) Sekertaris
c) Bendahara
e) Unit Usaha
mencapai sesuatu.
6
(trading)
BUMDes Berkah yaitu usaha konveksi dan usaha bengkel untuk unit
usaha yang lainnya sementara diurus dan diproses agar kedepannya bisa
unit usaha yang dapat dilegalisasi dengan akta notaris dalam bentuk
B. Deskripsi Narasumber
desa. Kriteria narasumber terdiri atas : Narasumber kunci, yang mengetahui serta
mengetahui permasalahan yang sedang diteliti. Informan kunci adalah Kepala Desa
BUMDes Berkah dan Ketua BPD. Untuk narasumber tambahan adalah masyarakat
Desa Pa’lalakkang.
Tabel 4.3
Informan Penelitian
C. Hasil Penelitian
untuk menilai kinerja organisasi sector public. Hal ini dapat terwujudkan jika
memonitor kegiatan apa saja yang ada di sector public dalam hal ini khususnya
BUMDes dan Desa. Maka dari itu hasil penelitian ini akan dijabarkan sebagai
berikut untuk menilai apakah Pengelola BUMDes Berkah dan Aparat Desa
antara transparansi laporan keuangan pada BUMDes dengan pelaporan dana desa
BUMDes adalah hal yang sangat penting dan tentunya diperlukan untuk
bertujuan untuk menyampaikan perihal laba penjualan, laba dan rugi maupun
keterbukaan kepada masyarakat mengenai informasi yang benar, jujur dan tidak
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia desa.
narasumber (HA) usia 49 tahun sebagai ketua BUMDes Berkah dengan masa
pemaparannya :
AKTIVA PASSIVA
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN
KAS Rp. 100.000.000
EKUITAS
MODAL AWAL Rp. 100.000.000
akan digunakan oleh aparatur desa guna melihat penggunaan dana pada
terkait dana BUMDes maka dari sinilah proses transparansi terjadi dan tidak ada
hal apapun yang ditutupi oleh masyarakat. Pada laporan posisi keuangan
BUMDes Berkah di atas dapat dilihat bahwa dilaporkan dengan jelas dana yang
diberikan oleh aparat pemerintah Desa Pa’lalakkang untuk dikelola oleh pihak
4 tahun 2015, selain penasihat dan pelaksana operasi (pengurus) ada juga
dari (L) Usia 45 Tahun, merupakan pengawas BUMDes berkah sekaligus Ketua
Kepala Desa.
masyarakat yang dengan strata sosial menengah ke bawah bisa terbantu dalam
indikator transparansi yaitu informatif dan pengungkapan, oleh (S) Usia 42 tahun,
berikut pernyataannya :
sederhana selain itu untuk penyaluran atau realisasi kerja dari BUMDes cukup
nyata karena sudah tersalurkan kepada masyarakat beliau merasa terbantu dengan
adanya BUMDes ini dan keterbukaannya kepada semua pihak yang selama ini
Berkah dan Masyarakat, peneliti menarik kesimpulan bahwa sifat informatif dan
sudah terlaksana. Misalnya dari sisi informatif dari beberapa narasumber seperti
pengertian transparansi secara umum, selain itu para narasumber tersebut juga
kritikan,
7
2. Laporan Keuangan
suatu lembaga atau perusahaan dalam satu periode akuntansi yang digunakan
Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman saat ini hampir semua lembaga
atau kegiatan ekonomi membutuhkan laporan keuangan, baik itu dalam lingkup
swasta maupun pemerintah. Laporan keuangan desa contohnya yang saat ini
ekonomi yang diberikan oleh desa dari pemerintah pusat, membuat para
daya ekonomi (aktiva) dan kewajiban suatu pemerintah pada saat tertentu atau
laba untuk kemakmuran masyarakat desa. Karena modal yang terbilang cukup
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik). Maka dari itu
dalam laporan keuangan BUMDes yaitu kepada narasumber (HA) usia 49 tahun
PENDAPATAN
Pendapatan Konveksi R 6,371,000
p
Pendapatan Bengkel R 5,062,000
p
Pendapatan Meubel R 3,542,000
p
Pendapatan PPOB R 660,000
Pendapatan SPBBN p -
Pendapatan Materai R 620,000
TOTAL PENDAPATAN p Rp 16,255,000
R
p
BEBAN
Biaya Operasional Rp 1,500,00
0
Biaya Materai Rp 500,000
Biaya Adm dan Umum Rp 325,000
Biaya Perlengkapan Rp 175,000
TOTAL BEBAN Rp 2,500,000
LABA USAHA Rp 13,755,000
Sumber : Laporan Laba/Rugi BUMDes Berkah 2020
keuangan sudah sesuai dengan juknis yang diterapkan oleh BUMDes Berkah
yaitu sesuai dengan PSAK ETAP, proses transparansi yang dilakukan oleh
pihak pengelola BUMDes sudah sesuai karena pada laporan keuangan sudah
tercantumkan dengan jelas penggunaan dana dari desa. Dan laba usaha yang
ditunjukkan oleh laporan sudah sesuai dengan yang dikatakan oleh narasumber
BUMDes Berkah yaitu (L) usia 45 tahun sebagai pengawas BUMDes sekaligus
jawabannya :
desa atau pemerintahan desa, maka dari itu peneliti menggali informasi dari
selanjutnya peneliti mengggali informasi ke (S) usai 42 tahun, yaitu salah satu
masyarakat Desa Pa’lalakkang dan juga anggota unit usaha mengenai laporan
kompleks sesuai pertanyaan peneliti. Beliau juga menilai bahwa dari pengelola
Milik Desa dan Dana Desa. Seperti informasi yang didapat dari Staff Kaur
secara seluk beluk dan begitu pula dengan Sekertaris Badan Usaha Milik Desa
untuk mengetahui hasil kinerja suatu instansi ataupun organisasi baik individu
maupun kelompok. Desa merupakan salah satu lembaga yang menjadi vital
dalam sebuah laporan hasil kinerjanya , baik itu dana desa maupun hal lainnya,
alokasi dana yang diberikan oleh pemerintah yang berasal dari APBN harus
dan terkendali. Segala bentuk laporan yang dibuat harus transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
dijelaskan pada BAB 1 Ayat 6 bahwa “Badan Usaha Milik Desa yang
selanjutnya disebut BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola asset, jasa
desa”
sumber dana yang dipergunakan menjadi modal usaha dalam satu periode yang
dimana sumber pendanaan utama dari BUMDes yaitu dari desa, maka dari itu
pengelola BUMDes yaitu (HA) usia 49 tahun sebagai Ketua BUMDes Berkah,
wawancaranya :
maka peran dari Sekertaris BUMDes dan Staff Desa Kaur keuangan sangat
jabatan atau posisi masing-masing telah terbagi tugas pokok dan fungsinya,
setiap pergerakan yang ada di BUMDes pihak Aparat Desa harus mengetahui
desa terhadap pengelolaan BUMDes dan ini sangat perlu diperhatikan, jadi
Usia 45 Tahun sebagai pengawas BUMDes sekaligus Ketua BPD, berikut hasil
pemaparan wawancaranya :
hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur
menggali informasi kepada narasumber (H) usia 42 tahun sebagai Ketua Desa
Gambar 4.7
Laporan Realisasi Desa Pa’lalakkang
Sumber Dana : DDS Dana Desa (Dropping APBN) Realisasi s.d 31/12/2019
KODE REK URAIAN ANGGARAN REALISASI LEBIH/KURANG
1 2 (Rp) (Rp) (Rp)
4 PENDAPATAN
4.2. Pendapatan Transfer 1,326,592,000 1,326,592,000 -
4.2.1 Dana Desa 1,326,592,000 1,326,592,000 -
TOTAL PENDAPATAN 1,326,592,000 1,326,592,000 -
5 BELANJA
5.2 Belanja Barang dan Jasa 832,704,800 818,618,700 14,086,100
5.2.1 Belanja Barang Perlengkapan 84,000,000 81,481,900 2,518,100
5.2.2 Belanja Jasa Honorarium 94,800,000 94,800,000 -
5.2.7 Belanja Barang dan Jasa untuk Masyarakat 653,904,800 642,336,800 11,568,000
5.3 Belanja Modal 428,587,200 428,587,200 -
5.3.5 197,877,750 197,877,750 -
Belanja Modal Jalan/Prasarana Jalan
5.3.7 140,709,450 140,709,450 -
Belanja Modal Irigas
5.3.9 90,000,000 90,000,000 -
Belanja Modal Lainnya
TOTAL BELANJA 1,261,292,000 1,247,205,900 14,086,100
SURPLUS/DEFISIT 65,300,000 79,386,100 - 14,086,100
6 PEMBIAYAAN
6.1 Penerimaan Pembiayaan 34,700,000 34,700,000 -
6.1.1 SILPA Tahun Sebelumnya 34,700,000 34,700,000 -
6.2 Pengeluaran Pembiayaan 100,000,000 - 100,000,000
6.2.2 Penyertaan Modal Desa 100,000,000 - 100,000,000
PEMBIAYAAN NETTO - 65,300,000 34,700,000 - 100,000,000
SISA LEBIH/KURANG PERHITUNGAN ANGGARAN - 114,086,100 - 114,086,100
penggunaan dana desa dalam hal penyertaan modal kepada BUMDes Berkah.
dana desa ini karena beliau bisa menerangkan dengan acuan konsitusi yang
Selanjutnya peneliti menggali informasi dari Kaur Keuangan yaitu (M) usia 28
informasi kepada narasumber (S) usai 42 tahun, yaitu salah satu Masyarakat
hasil wawancaranya :
“Kalau dana desa yah dek yang saya tahu itu dana dari
pemerintah untuk desa saya kurang tahu juga itu apa
hubungannya desa sama BUMDes tapi kayaknya berhubungan
karena uangnya BUMDes dari desa, kalau kontribusinya kepada
desa saya kurang tahu juga, kalau keuntungannya kayaknya
belum ada karena baru terbentuk kemarin saya dengar, tapi kalau
menurut saya BUMDes Berkah ini sangat membantu masyarakat
dalam ekonominya apalagi diwaktu sekarang yang banyak
pengangguran sama ekonomi melambatki sangat membantu bagi
masyarakat pedagang kecil. Dengan bantuan kerjasama modal
dan lain sebagainya dan semoga bertambah anggotanya dan
lebih banyak masyarakat yang terbantu.” (Ribas Masyarakat Desa
Pa’lalakkang 4 Juli 2020).
Berkah mendapat hal positif dari semua narasumber karena adanya terbangun
sedangkan untuk BUMDes Berkah ini sudah bisa membantu lebih banyak
masyarakat desa.
8
D. Pembahasan
prinsip transparansi yang mencakup dua hal yaitu informatif dan pengungkapan
berikut :
1. Informatif
jelas dan akurat. Adapun indikator dari informatif yang dipilih oleh peneliti
a. Tepat Waktu
mengikutsertakan masyarakat.
8
b. Memadai
informatif yang memadai atas hal-hal material. Hal ini selaras dengan hasil
penyajian laporan keuangan BUMDes Berkah sesuai dengan juknis yang ada
narasumber (L) pada variabel yang sama bahwa laporan keuangan desa
harus memuat seperti laporan realisasi anggaran, neraca dan laporan lainnya,
laba/rugi dan arus kas. Dari penyampaian dua narasumber di atas maka
diperjelas lagi oleh narasumber (MA) pada variabel yang sama (laporan
ETAP dan laporan keuangan yang disajikan oleh BUMDes adalah laporan
narasumber maka dibuktikan dengan hasil laporan BUMDes dan Desa sesuai
c. Mudah Diakses
pertanyaan peneliti.
2. Disclosure (pengungkapan)
a. Kondisi Keuangan
yang disertakan oleh desa yaitu sebesar Rp.100.000.000 yang didukung dan
b. Susunan Pengurus
yang dinyatakan oleh Mardiasmo (2009) pada prinsip transparansi maka dapat
narasumber
(H) yang mengatakan bahwa pelaporan dana desa harus mengalami kecocokan data
dengan laporan keuangan BUMDes diakhir masa tahun anggaran, kaitannya ini
berdasarkan pada segi nilai yang akan dilaporkan yaitu dari pemberian modal
kepada BUMDes maupun penerimaan PAD oleh BUMDes baik itu pelaporannya
baru aktif beroperasi lagi jadi untuk Pendapatan Asli Desa (PAD) belum
terlaksana.
Selain itu, pada penelitian ini ditemukan juga data-data pada lapangan
yang kurang mendukung untuk memperoleh hasil penelitian yang maksimal, yaitu
adanya fakta dari hasil perolehan data primer (wawancara) maupun sekunder
terbentuk pada BUMDes sebelumnya secara pengelolaan baik dari segi laporan
maupun pengelolaan unit bisnis terbilang tidak aktif sehingga anggarannya menjadi
SILPA pada laporan realisasi anggaran tahun 2019. Hal ini dikarenakan pengurus
sebelumnya tidak bisa mengelola modal BUMDes dengan baik sehingga BUMDes
perubahan nama menjadi BUMDes Berkah untuk hal ini dilampirkan pada
menjadi faktor penghambat untuk mendapatkan data cakupan penelitian yang lebih
luas karena peneliti tidak bisa menyajikan data yang menunjukkan keterkaitan dari
sisi lain selain penyajian laporan misalnya pendapatan asli desa dari keuntungan
untuk dikelola. Walaupun dari hasil wawancara sudah ada keuntungan BUMDes
namun dari sisi laporan keuangan BUMDes belum tercantum karena belum masa
Namun, hal tersebut tidak lantas membuat peneliti tidak bisa memperoleh
hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah terstruktur dalam
dengan jelas dimana pada pelaporan realisasi anggaran dana desa dengan
proses transparansi yang dilakukan oleh pihak pengelola BUMDes Berkah dengan
aparat Desa Pa’lalakkang agar diketahui oleh banyak kalangan masyarakat dan
tidak terjadi kesalahpahaman atas penggunaan dana baik dari sisi Desa
pengelolaan laporan keuangan BUMDes terhadap pelaporan dana desa ialah pada
saat penyusunan masing-masing laporan yang dapat dilihat bahwa pada laporan
sebagai modal awal dari desa dan hal tersebut sesuai dengan pelaporan dana desa
pada pelaporan realisasi Desa Pa’lalakkang 2019 yang melaporkan sebesar Rp.
dikatakan bahwa pengelolaan BUMDes sudah secara transparan baik dari sisi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian dan pembahasan di atas, sesuai dengan hasil penelitian
dan analisis data yang dilakukan maka yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut
terhadap pelaporan dana desa adalah pada saat penyajian masing-masing laporan
akhir, apakah data yang dilaporkan pada BUMDes akan sesuai dengan data pada
pelaporan dana desa baik dari segi penyertaan modal untuk BUMDes Berkah
maupun pendapatan asli desa yang diperoleh dari keuntungan BUMDes Berkah
aplikasi My BUMDes.
yaitu berupa hasil wawancara yang maksimal, serta kemudahan akses dalam
3. Pada penelitian ini diperoleh juga faktor yang menghambat penelitian yaitu
93
9
kembali.
pengelolaan yang tidak efektif dan efisien contoh pada tahun pengelolaan 2018-
sehingga kegiatannya tidak aktif dan mengakibatkan dana BUMDes pada tahun
anggaran tersebut masih bisa dikelola agar masyarakat bisa terbantu dan
B. Saran
Laporan Keuangan BUMDes Terhadap Pelaporan Dana Desa (Pada BUMDes Berkah
5. Bagi Masyarakat Desa Pa’lalakkang agar lebih aktif ikut serta dalam kegiatan
BUMDes maupun Desa dan bisa memberikan sumbangsih, baik berupa tenaga,
kajian yang lebih mendalam dan lebih luas mengenai Transparansi Pengelolaan
Ampa, A., R. 2014. Sekitar Sepuluh Kadesa yang Diduga Selewengkan Dana
ADD di Kecamatan Marbo Kab. Takalar. http: // www. mediakasus. com/
2014/ 11/ sekitar10- kades-yang- diduga- selewengkan .html. Diakses Rabu,
1 April, 2020, Pukul 13.03 Wita.
96
9
Peraturan Pemerintah Nomor 71. Tahun 2010. Tentang laporan keuangan sektor
publik.
Undang-Undang No. 32. Tahun 2004. Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 213
ayat (1).
9
Lampiran
PEDOMAN WAWANCARA
10
Lampiran
TRANSKIP JAWABAN WAWANCARA
10
10
laporan keuangan kami itu nak sudah sesuai dengan aturan atau
petunjuk teknis yang berlaku karena kita di pemerintah desa itu ada
H sistem komputerisasinya tersendiri SISKEUDES namanya sistem
keuangan desa yang dikerja bendahara atau
staff kaur keuangan,
bentuk keuangan Desa Pa’lalakkang ini sama dengan desa lainnya yang
berpedoman pada petunjuk teknis dan standar akuntansi publik sebagai acuan
M yang jenis-jenisnya itu ada yang namanya laporan realisasi anggaran dimana
laporan ini sebagai patokan dalam menilai suksesnya program tahunan sebuah
desa atau pokjanya, ada yang namanya neraca dan arus
kas
10
masyarakat desa
Yang saya tahu tentang dana desa itu dana dari pemerintah
S
pusat
Kalau dana desa yah dek yang ku tahu itu dana dari
R
pemerintah untuk desa
sejauh ini komunikasi kami cukup terbangun antara pihak
pemerintah desa dan masyarakat karena kami beranggapan bahwa
komunikasi yang intens akan mengurangi miskomunikasi antar
HA pihak Alhamdulillah dengan pengalaman belasan tahun di lembaga
desa seperti BPD dan LPM yang saya bawahi cukup berjalan solid
dengan
pemerintah desa
Untuk sejauh ini komunikasi kami dari pihak pengelola BUMDesa
Berkah dengan Pemerintah Desa dan masyarakat kami selalu jaga
agar terciptanya sinergitas antar pihak, komunikasi yang terbangun
hangat akan memudahkan pengelolaan BUMDes ini contohnya saja
dalam pelaporan keuangan BUMDes kemarin yang kepada
inspektorat kabupaten pemerintah desa membantu dalam hal
MA
informasi keuangan BUMDes sebelumnya begitupun kami
BUMDes Berkah kami kolektif menyampaikan informasi yang real
kepada inspektorat agar pemerintah desa terbantu dalam
pelaporannya selain dari itu sarana dan prasarana sudah di
siapkan oleh pihak pemerintah desa namun masih kurang
kontribusi kami sejauh ini yah sudah ada walaupun kami akui
belum maksimal karena adanya pandemi ini kami prioritaskan dulu
untuk penanganannya. Untuk masalah kontribusi BUMDes
terhadap desa, kan BUMDes Berkah ini masih terbilang baru belum
ada PAD (Pendapatan Asli Desa) yang disumbangkan tapi
4.3 H
Alhamdulillah sudah banyak masyarakat yang menikmati hasil
pengelolaan unit usaha BUMDes ini seperti usaha konveksi diajak
kerjasama dalam pengadaan alat dan bahannya begitu pun tukang
meubel dan bengkel
masih banyak sekali program dari BUMDes.
untuk sumbangsih pendapatan hasil usahanya untuk BUMDes
berkah ini belum ada namun untuk pemberdayaan ekonomi di
masyarakat desa ini saya liat sudah ada karena adanya bentuk
M kerjasama pengembangan UMKM di desa ini saya berharap semoga
BUMDes Berkah ini dapat menambah hasil positif dari
pengelolaannya terutama untuk ekonomi
masyarakat desa.
saat ini BUMDes Berkah belum menyumbang penghasilan kepada
Desa Pa’lalakkang tapi saya rasa sudah ada perkembangan
dibanding BUMDes lalu, untuk kontribusi pemerintah desa yang
L saya tahu sudah ada namun masih terbengkalai beberapa hal karena
adanya aspek informal dalam pengadaan fasilitas penunjang
pengelolaan BUMDes
Berkah ini.
BUMDes Berkah baru terbentuk lagi jadi saya rasa belum
S ada hasil keuntungannya karena saya sebagai anggota barunya
baru merasakan sekitar 5 bulan ini jalan lagi kalau
11
11
Lampiran
Laporan BUMDes Berkah
11
114
11
Lampiran
Surat Balasan Meneliti
11
117
1
11
12
BIOGRAFI PENULIS
Kepulauan.
tahun 2004 peneliti masuk pada SDN 1 Liukang Tupabbiring dan lulus pada tahun 2010,
kemudian melanjutkan kejenjang SMPN 1 Liukang Tupabbiring dan lulus pada tahun
2013, dan pendidikan di SMAN 1 Liukang Tupabbiring lulus pada tahun 2016 dan
pada tahun yang sama peneliti diterima menjadi mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas
skripsi ini peniliti masih terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Akuntansi
12