Anda di halaman 1dari 87

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA


MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh :

RISKA
NIM 105730518315

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020

i
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA
MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh :

RISKA
NIM 105730518315

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020

ii
PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini ku persembahkan untuk kedua orang tuaku, saudara-saudaraku,


keluarga dan orang-orang yang kusayangi lainnya serta orang-orang yang selalu
bertanya “kapan wisuda?” yang selalu mendoakanku dan menyemangatiku
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

MOTTO

”Jadikan Mimpimu Sebagai Kewajiban, Lalu Laksanakan.


Niscaya Mimpimu Akan Datang Menjadi Kenyataan”

iii
iv
v
vi
ABSTRAK

RISKA, Tahun 2019. Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan Pada


Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Skripsi Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Di bombing oleh pembimbing: Bapak Ansyarif Khalid dan Bapak Samsul Rizal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Akuntansi


Lingkungan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Dalam
mengumpulkan data tersebut menggunakan teknik wawancara , dokumentasi
dan internet research. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara turun langsung ke lokasi penelitian. Dari hasil penelitian yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar
telah menerapkan akuntansi lingkungan serta telah mengeluarkan biaya-biaya
lingkungan akan tetapi biaya-biaya lingkungan tersebut belum dikelompokkan
berdasarkan kategorinya. Biaya pengelolaan lingkungan yang dikeluarkan oleh
PDAM dicatat dalam laporan keuangan Perusahaan sebagai beban langsung
usaha.

Kata Kunci : Akuntansi Lingkungan, Biaya Lingkungan

vii
ABSTRACK

RISKA, 2019. Analysis of environmental accounting implementation in Makassar


City water Supply (PDAM), Skrips of the accounting study Program at the Faculty
of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised
by the supervisor: Mr. Ansyarif Khalid and Mr. Samsul Rizal

This research aims to determine the application of environmental


accounting in the regional water supply (PDAM) Makassar City. The type of
research used in this study is qualitative descriptive. In collecting such data using
interview techniques, documentation and Internet research. The data collection in
this study is done by descending directly to the research site. From the results of
research obtained can be concluded that the city of water supply (PDAM) Kota
Makassar has implemented environmental accounting and has been issued
environmental costs but the costs of the environment are not Grouped by
category. The cost of environmental management incurred by PDAM is recorded
in the company's financial statements in the records of financial statements as
fees that still have to be paid and the direct burden of the business.

Keywords: environmental accounting, environmental costs

viii
KATA PENGANTAR

‫الر ِحيم‬ ِ ‫بِس ِْم ه‬


‫َّللا ه‬
‫الرحْ َم ِن ه‬

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Penerapan Akuntansi

Lingkungan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar” dapat

terselesaikan.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Secara khusus ucapan sayang dan terimakasih penulis sampaikan

kepada kedua orang tua penulis bapak Jusri dan ibu Hasmi yang tak pernah

berhenti memberikan doa, harapan, restu, semangat, cinta dan kasih sayang

yang begitu tulus dan saudaraku Rusman yang selalu mendukung dan memberi

perhatian penuh dan selalu memberikan semangat hingga penulis bisa sampai

ditahap ini.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang

secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis sejak awal proses

penyusunan skripsi dan mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, serta

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd.Rahman Rahim, SE.,MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

ix
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE, M.Si.Ak.CA.CSP selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar

4. Bapak Dr. Ansyarif Khalid, S.E., M.Si. Ak. CA selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan serta memberkan

motivasi dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini

5. Bapak Samsul Rizal. S.E., M.M selaku pembimbing II yang telah berkenan

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan serta memberikan

motivasi dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini

6. Bapak dan Ibu dosen, serta staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang banyak membantu dan memberikan ilmu

yang tak terhingga kepada penulis selama menempuh studi

7. Orang-orang tersayang Amunawir, Anggi Suyudi Saputra, Ilmawati Anwar,

Roslindah, Dewi Ratnasari, Fitrah Ramdhani, Wahyu Nusantara Putra,

Iskandar B, Kahar Asro Pambudi, dan Ilham yang selalu memberikan doa,

semangat, dan bantuannya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Seluruh teman-teman jurusan Akuntansi angkatan 2015 khususnya Ak.15A

yang selalu belajar bersama, berbagi dan menciptakan kenangan selama

masa perkuliahan.

9. Terimakasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

x
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudahan-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikumWr.Wb

Makassar, September 2019

Penulis

Riska

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL .......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN DAN PERSEMBAHAN ......................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACK ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6
A. Sistem Informas Akuntansi ................................................................. 6
B. Akuntansi Lingkungan ........................................................................ 11
C. Klasifikasi Biaya Lingkungan .............................................................. 16
D. Tinjauan Empiris .................................................................................. 18
E. Kerangka Konsep................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 24
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 24
B. Fokus Penelitian ................................................................................... 24
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian................................................ 24
D. Sumber Data ....................................................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 25
F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 26
G. Teknik Analisis ..................................................................................... 26

xii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 27
A. Gambaran Umum lokasi penelitian ..................................................... 27
B. Akuntansi Lingkungan .......................................................................... 45
C. Pembahasan dan Hasil Penelitian ...................................................... 47
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 64
A. Kesimpulan........................................................................................... 64
B. Saran ................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 67
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris .............................................................................. 19


Tabel 4.1 Jurnal Untuk Mencatat Transaksi Pembelian ................................. 57
Tabel 4.2 Jurnal Untuk Mencatat Pemakaian ................................................. 57
Tabel 4.3 Jurnal Untuk Mencatat Pemeliharaan ............................................. 58
Tabel 4.4 Komponen Biaya Lingkungan.......................................................... 58
Tabel 4.5 Beban PDAM kota Makassar Tahun 2018 ...................................... 63
Tabel 4.6 Pendapatan PDAM Kota Makassar Tahun 2018 ............................ 64

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 24


Gambar 4.1 Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar ................................. 29
Gambar 4.2 Flawchat Proses Transaksi ......................................................... 45
Gambar 4.3 Siklus Akuntansi PDAM ............................................................... 46

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah lingkungan menjadi salah satu isu yang paling banyak

dibicarakan dan menjadi perhatian bagi masyarakat terutama pelaku bisnis

karena bagi perusahaan tanggung jawab sosial dan lingkungan menjadi

salah satu kewajiban yang mau tidak mau perusahaan harus melaksanakan

hal tersebut dikarenakan kondisi atau keadaan lingkungan begitu penting

untuk di atasi pencemarannya akibat aktivitas produksi perusahaan, oleh

karena itu perusahaan tidak hanya mementingkan keuntungan tetapi tetap

memperhatikan dampak dari aktivitas perusahaan tersebut. Hal ini tentu saja

dapat ditanggapi positif ketika perusahaan beretikat baik dalam

menanggulanginya dan apabila tidak segera di tangani maka akan

berdampak negatif bagi masyarakat dan tidak menutup kemungkinan akan

berdampak pada pencemaran lingkungan.

Akuntansi lingkungan merupakan pos modern dari akuntansi sosial

sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Pada akuntansi lingkungan

menunjukkan riil atas input dan proses bisnis, memastikan dalam mengukur

biaya kualitas dan jasa mengidentifikasi performance industri dibidang

pengelolaan lingkungan. Pengidentifikasian biaya ini dilakukan dengan cara

menilai kegiatan dan manfaat pengelolaan lingkungan dari sudut pandang

biaya. Tujuan dari akuntansi lingkungan adalah di patuhinya perundangan

perlindungan lingkungan untuk menemukan efisiensi yang mengurangi

kerusakan lingkungan.

1
2

Fakta permasalahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh

perusahaan manufaktur di Indonesia menyebabkan perusahaan harus

membuat suatu solusi untuk lingkungan bisnis untuk mempertahankan

proses bisnisnya sehingga perusahaan di harapkkan dapat menerapkan

strategi yang sesuai demi tercapainya Going Concern perusahaan serta

Sustainable development (Mardikawati et al., 2014). Penerapan strategi

perusahaan mengenai lingkungan dibutuhkan sebuah konsep yang

menunjang tercapainya rencana penanganan lingkungan dan membantu

para stakeholder untuk mendapatkan informasi mengenai kinerja lingkungan

secara detail dan jelas dalam mengambil berbagai alternatif keputusan.

Konsep tersebut adalah Akuntansi Manajemen Lingkungan atau yang sering

di sebut dengan environmental management accounting (EMA).

Penelitian yang di lakukan oleh Yoshi Aniela, 2012 menyatakan

bahwa adanya peran positif dari penerapan Akuntansi Lingkungan terhadap

kinerja finansial perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan Akuntansi

Lingkungan dan mampu menunjukkan kinerja keuangan yang baik maka

dampaknya adalah pada kinerja finansial yang baik.

Dari sisi pendapatan maka dapat di jelaskan preferensi konsumen

terhadap produk yang berorientasi konsumen memungkinkan perusahaan

tersebut untuk menikmati diferensiasi pasar, keunggulan pesaing, dan

konsumen memiliki kecenderungan untuk bersedia membayar harga yang

mahal untuk produk yang berorientasi lingkungan.

Disisi biaya, banyak, manfaat yang diperoleh perusahaan sebagai

dampak dari adanya peningkatan efisien, menghindari kewajiaban potensial,


3

posisi yang lebih baik untuk memenuhi atau melampaui standar dan

penciptaan hambatan masuk bagi pesaing potensial.

Demikian dapat di jelaskan melalui mengungkapan biaya lingkungan

maka akan mencerminkan etika bisnis yang di jalankan oleh perusahaaan,

serta pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab. Hal ini akan

mampu meningkatkan kinerja keuangan, seperti pencapaian profitabilitas

perusahaan yang maksimal.

Penelitian yang di lakukan oleh Ayu Rahayu, 2016 tentang analisis

pengaruh penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan peneliti menemukan

celah sehingga peneliti termotvasi untuk meneliti mengenai penerapan

akuntansi lingkungan pada perusahaan yaitu adanya faktor lain dari

penggunaan Akuntansi Lingkungan seperti persyaratan hukum, tekanan

stakeholder dan sikap organisasi terhadap isu lingkungan.

Air Baku dari PDAM yang berasal dari sumber air tidak serta-merta

dapat langsung digunakan untuk kebutuhan air bersih. Air tersebut harus

memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Untuk menjaga

kualitas dari air baku tersebut dilakukan pengolahan dengan cara fisika, kimia

dan biologi.

Pengolahan secara fisika dapat dilakukan dengan cara

memanfaatkan sifat mekanis dari air tanpa tambahan zat kimia, contoh

penerapannya adalah pengendapan, adsorbsi, filtrasi dll. Pengolahan secara

kimia dapat dilakukan dengan penambahan zat kimia seperti tawas, klor dll

yang digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang tekandung

dalam air. Sedangkan pengolahan secara biologi dengan memanfaatkan

mikroorganisme tertentu yang dapat membantu menjernihkan air.


4

Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untk melakukan

penelitian dengan judul “ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI

LINGKUNGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA

MAKASSAR”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka rumusan

masalahnya adalah Apakah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Makassar Telah Menerapkan Akuntansi Lingkungan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk

mengetahui dan menganalisis bagaimana penerapan akuntansi lingkungan

pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebagai pilihan

pertimbangan, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Secara Teoritis, penelitian ini di harapkan memberikan kontribusi

pada perkembangan teori di Indonesia tentang penerapan akuntansi

lingkungan khususnya di perusahaan, serta menambah pemahaman

yang dapat di jadikan referensi pengetahuan, bahan diskusi dan bahan

kajian bagi pembaca tentang akuntansi lingkungan.


5

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Internal

Peneliti ini di harapkan memberikan pandangan dan masukan bagi

perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait penerapan

akuntansi lingkungan

b. Bagi Peneliti

Manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan

pengetahuan yang mendalam dan menambah wawasan sebagai ilmu

yang telah di peroleh selama studi dan membandingkannya dengan

kenyataan yang ada mengenai penerapan akuntansi lingkungan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan

melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan

mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut.

Termasuk dalam definisi ini adalah keharusan bagi akuntansi untuk

mengetahui lingkungan sosial ekonomi di sekitarnya. Tanpa pengetahuan

tersebut, maka tidak akan dapat mengidentifikasi dan membuat informasi

yang relevan (Wilopo 2005)

Dalam pengetahuan akuntansi di kenal dua istilah asing, yaitu

accountancy dan accounting. secara terminology istilah tersebut lazim di

terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Akuntansi . untuk

mendekatkan pengertian terhadap kedua istilah tersebut, perlu di ketahui

pengertian dan kedudukan masing-masing dalam pengetahuan

akuntansi.

Accountancy merupakan suatu metodologi dan himounan

pengetahuan yang berkenaan dengan system informasi dan satuan-

satuan ekonomi apapun bentuknya, yang terbagi atas dua bagian.

Pertama, accounting ialah pengetahuan yang menyangkut proses

pelaksanaan pembukuan dalam arti luas. Kedua, auditing ialah

pengetahuan yang menyangkut pemeriksaan dan penilaian (evaluasi)

atas hasil pelaksanaan pembukuan tersebut. Oleh karena itu istilah

accountancy lebih luas meliputi baik bidang teori, proses pembukuan,

6
7

penerapan atau praktek, maupun pemeriksaan dan penilaian. Sementara

itu, istilah Accounting hanya menunjukkan bidang teori. Proses

pembukuan dalam arti yang luas meliputi penafsiran (interpretasi)

atasnya.

Akuntansi sering di juluki sebagai bahasa bisnis (the language of

business). Perubahan yang cepat dalam masyarakat telah menyebabkan

semakin kompleksnya bahasa tersebut yang di gunakan untuk mencatat,

meringkas, melaporkan, menginterpretasi data dasar ekonomi untuk

kepentingan perorangan, pengusaha, pemerintah, dan anggota

masyarakat lainnya.

Akuntansi menyajikan informasi keuangan secara kuantitatif dan

relevan kepada pihak-pihak yang berekepentingan (pemakai informasi

tersebut) dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Baik dalam

menguur keberhasilan operasi perusahaan, maupun membuat rencana di

masa yang akan datang. Pimpinan perusahaan memerlukan catatan dan

laporan akuntansi dalam menentukan sejauh mana hasil-hasil yang di

capai sesuai dengan rencana.

Penggunaan informasi akuntansi untuk mengambil keputusan

tidak hanya terbatas pada pimpinan perusahaan saja. Manajemen pun

membutuhkan informasi akuntansi untuk membantu mengevaluasi

kegiatan perusahaan yang sedang berjalan dan merencanakan kegiatan

mmendatang.

2. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan yang di susn sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh


8

untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

Sistem ini mempunyai jaringan dan prosedur yang di susun dalam

rangkaian secara menyeluruh, untuk melaksanakan berbagai kegiatan

atau fungsi pokok dalam suatu badan usaha (Prianthara. B. T, 2015)

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Fauzi, 2017)

3. Pengertian Informasi

Informasi merupakan sumber daya terpenting yang di miliki oleh

suatu organisasi. Informasi di peroleh dari hasil pengelolaan data-data

mentah, yang kemudian di bentuk menjadi sesuatu yang lebih berguna

bagi keperluan manajemen dalam pengambilan keputusan.

Informasi merupakan data yang sudah diolah, sehingga berguna

untuk mengambil keputusan. Dengan kata lain informasi adalah fakta

yang mempunyai arti dan berguna untuk mencapai tujuan

tertentu.informasi berbeda dengan data karna informasi merupakan hasil

akhir atas kelaran suatu sistem. Sedangkan data merupakan barang yang

akan diolah oleh sistem informasi. Data dapat berupa angka, tulisan,

gambar, dan simbol. Informasi yang baik memiliki karakteristik yaitu:

a. Akurat, menggabarkan kondisi objek yang sesungguhnya

b. Tepat waktu, informasi harus tersedia sebelum keputusan di buat

c. Lengkap, mencakup semua yang di perlukan oleh pembuat

keputusan, lengkap tidak berarti memberikan semua informasi

d. Relevan, berhubungan dengan keputusan yang di ambil


9

e. Terpercaya, isi informasi dapat dipercaya. Hal ini tergantung kepada

pemberi informasi

f. Tervertifikasi, dapat di acak ke sumber aslinya

g. Mudah di pahami, informasi harus siap di pahami oleh pembaca

h. Mudah diperoleh, informasi yang sulit diperoleh biasa tidak berguna

(Winarmo, 2006)

4. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah kompenen organisasi yang di

rancang untuk mengelolah data keuangan menjadi informasi atau laporan

keuangan yang ditujukan kepada pihak internal maupun eksternal

perusahaan (Winarmo, 2006)

Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan

laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang di butuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2017)

Pengertian tersebut dapat di simpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi adalah pengelolaan data akuntansi yang berada pada suatu

kesatuan struktur dalam suatu entitas guna menghasilkan informasi yang

bermanfaat untuk mencapai tujuan dan memuaskan para pemakai

informasi.

5. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Adapun tujuan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

a. Tujuan sistem informasi akuntansi

1) Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru


10

2) Untuk memperbaiki informasi yang di hasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengenai mutu, ketetapan penyajian maupun

struktur informasi

3) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan

intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keanadalan (riability)

informasi akuntansi dan penyediaan catatan lengkap mengenai

pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan

4) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelanggaraan catatan

akuntansi (Mulyadi, 2017)

b. Fungsi sistem informasi akuntansi

Adapun fungsi sistem informasi akuntansi adalah sebagai

berikut:

1) Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan. Suatu perusahaan

agar tetap bias eksis perusahaan tersebut harus terus beroperasi

dengan melakukan sejumlah aktivitas bisnis yang peristiwanya

disebut sebagai transaksi seperti melakukan pembelian,

penyimpanan, proses produksi dan penjualan

2) Mendukung proses pengambilan keputusan. Tujuan yang sama

pentingnya dari sistem informasi akuntansi adalah untuk

memberikan informasi yangb diperlukan dalam pengambilan

keputusan.

3) Membantu dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan

perusahaan. Setiap perusahaan memenuhi tanggung jawab

hokum, salah satu tanggung jawab yang penting adalah

keharusannya memberikan informasi kepafda pemakai yang


11

berada di luar perusahaan arau stakeholder yang meliputi

pemasok, pelanggan, pemegang saham, kreditor, investor besar,

serikat kerja, analisis keuangan, asosaisi industry atau bahkan

public secara umum (Paulus Ansye, 2016)

B. Akuntansi Lingkungan

1. Pengertian Akuntansi Lingkungan

Akuntansi lingkungan merupakan pos modern dari akuntansi

sosial sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Pada akuntansi lingkungan

menunjukkan nilai riilatas input dan nilai proses bisnis, memastikan dalam

mengukur biaya yang tersembunyi dan meningkatkan performance

industri di bidang pengelolaan lingkungan. Pengidentifikasian biaya ini di

lakukan dengan cara menilai kegiatan dan manfaat pengelolaan

lingkungan dari sudut pandang biaya. (Susiana sari, 2013)

Menurut Gray akuntansi lingkungan adalah sebagai alat untuk

mennagani semua bidang akuntansi manajemen yang dapat di pengaruhi

orgnisasi bisnis untuk isu lingkungan termaksud daerah barueco-

akuntansi. Definisi lain oleh komite Akuntan Publik dan Estimasi, yang

mendefinisikan sebagai sebuah proses yang memberikan informasi

tentang lingkungan dan dampak aktivitas manusia pada lingkungan dalam

mengambil keputusan yang tepat pada tingkat manajemen ( Malgorzata,

2013)

Akuntansi Lingkungan menurut Badan perlindungan Lingkungan

Amerika Serikat atau United states Enviromental Protection Agency (US

EPA) mengemukakan bahwa Akuntansi Lingkungan adalah suatu fungsi

penting tentang gambaran biaya-biaya lingkungan upaya di perhatikan


12

oleh para stakeholder perusahaan yang mampu mendorong dalam

mengidentifikasikan cara-cara mengurangi atau menghindari biaya-biaya

ketika pada waktu yang bersamaan sedang memperbaiki kualitas

lingkungan.

Akuntansi lingkungan menurut American Institute Of Certified

Public Accountants (AICPA) adalah akuntansi yang di dalamnya terdapat

identifikasi, pengukuran, dan alokasi biaya lingkungan, di mana biaya-

biaya lingkungan ini diintegrasikan dalam pengambilan keputusan bisnis,

dan selanjutnya di komunikasikan kepada para stakeholder

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau

United States Environment Protection Agency (US EPA) akuntansi

Lingkungan adalah fungsi penting akuntansi lingkungan untuk menyajikan

biaya-biaya lingkungan bagi para stakeholders perusahaanyang mampu

mendorong pengidentifikasian cara-cara mengurangi atau menghindari

biaya-biaya ketika pada waktu yang bersamaan

International Federation of Accountants (IFAC) menyatakan

bahwa akuntansi lingkungan adalah istilah yang di gunakan dalam

konteks yang berbeda, seperti :

a. Penilaian dan pengungkapan informasi keuangan yang berkaitan

dengan lingkungan dalam konteks akuntansi keuanagn dan peloparan

b. Penilaian dan penggunaan informasi fisik dan moneter yang terkait

dengan lingkungan dalam konteks akuntansi manajemen lingkungan

(EMA)

c. Estimasi dampak lingkungan eksternal dan biaya sering disebut

sebagai Full Cost Accounting (FCA)


13

d. Akuntansi untuk saham dan arus dari sumber daya alam baik secara

fisik dan moneter, yaitu akuntansi sumber daya alam (NRA)

e. Agregasi dan pelaporan informasi akuntansi tingkat organisasi

informasi akuntansi sumber daya alam dan formasi lainnya untuk

tujuan akuntansi social

f. Pertimbangan informasi fisik dan moneter yang terkait lingkungan

lebih luas dalam konteks akuntansi berkelanjutan

Menurut Mathew dan Parrerra akuntansi lingkungan di gunakan

untuk memberikan gambara bentuk komprehensif akuntansi yang

memasukkan extrenalities ke dalam rekening perusahaan seperti

informasi tenaga kerja, produk, dan pencemaran lingkungan. Dalam hal

ini, pencemaran dan ilmiah produksi merupakan salah satu contoh

dampak negatif dari operasional perusahaan yang memerlukan sistem

akuntansi lingkungan sebagai control terhadap tanggung jawab

perusahaan sebab pengelolaan limbah yang di lakukan oleh perusahaan

memerlukan pengidentifikasian, pengukuran, penyajian, pengungkapan

dan pelaporan biaya pengelolaan limbah dari hasil kegiatan operasional

perusahaan.

2. Akuntansi Lingkungan dari sisi pengguna

Adapaun akuntansi pengguana di bedakan menjadi tiga, yaitu :

a. Laba Akuntansi Nasional

Akuntansi Lingkungan dalam konteks akuntansi pendapatan nasional

mengacu pada akuntansi sumber daya alam, menyajikan informasi

statistik suatu Negara tentang kualitas dan nilai konsumsi sumber

daya alam, yang terpurukan maupun yang tidak terbarukan


14

b. Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan dalam konteks akuntansi keuangan mengacu

pada penyusunan laporan akuntabilitas lingkungan untuk pengguna

eksternal disesuaikan dengan prinsip akuntansi berterima umum

c. Akuntansi Manajemen

Akuntansi lingkungan dalam konteks akuntansi manajemen mengacu

pada proses bisnis dengan pertimbangan penentuan biaya,

keputusan investasi modal, dan evaluasi kinerja yang terkait dengan

pelestarian lingkungan (Kusumaningtias:2013)

3. Tujuan Akuntansi Lingkungan

Tujuan akuntansi lingkungan adalah untuk meningkatkan jumlah

informasi relevan yang di buat bagi mereka yang memerlukan atau dapat

menggunakannya. Keberhasilan akuntansi lingkungan tidak hanya

tergantung pada ketetapan dalam menggolongkan semua biaya-biaya

yang di buat perusahaan, akan tetapi kemampuan dan keakuratan data

akuntansi perusahaan dalam menekan dampak lingkungan yang di

timbulkan dari aktivitas perusahaan (Susanti 2014)

Tujuan di perlakukannya akuntansi lingkungan adalah:

a. Merupakan konsep kerangka yang sangat berguna dalam

perkembangan sebagai suatu proses pengelolaan pertofolio asset

b. Suatu alat dalam mengukur sustainability

c. Suatu usaha untuk mengintegrasikan lingkungan dan sumber daya

alam dalam perencanaan keuangan dan ekonomi

d. Untuk meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan lingkungan


15

Beriku ini merupakan masalah lingkungan yang terjadi diarea

perindustrian (Bethan.2013)

1. Udara disekitar industry menjadi sangat buruk, dikarenakan gas

buang berupa asap membumbung tinggi diudara bebas.

2. Daerah sekitar industri menjadi panas, ini akibat adanya peninktan

suhu yang ekstrim yang dihasilkan oleh gas-gas buang industri

tersebut.

3. Tercemarnya sumber-sumber mata air sekitar industry, akibbat

pembuangan limbah ke sumber-sumber mata air.

4. Industri juga dapat mempengaruhi peningkatan pemanasan global

(global warming), yang saat ini sedang dilakukan pencegahan agar

tidak lebih meluas.

5. Pembangunan industri dapat menyebabkan banjir karna kurangnya

daerah resapan air, daerah-daerah hijau atau resapan air sudah

berubah fungsi menjadi daerah perindustrian.

6. Polusi suara yang dihasilkan oleh deru-deru mesin produksi tak henti-

henti, polusi suara dapat membisingkan telinga warga yang tinggal

disekitar areal perindustrian.

4. Fungsi Akuntansi Lingkungan

Fungsi Akuntansi Lingkungan di bagi menjadi dua, yaitu :

a. Fungsi Internal

Sebagai salah satu langkah dari sistem informasi lingkungan

organisasi. Fungsi internal memungkinkan untuk mengelola dan

menganalisi biaya pelestarian lingkungan yang di bandingkan dengan

manfaat yang di peroleh, serta mempertimbangkan pelestarian


16

lingkungan yang efektif melalui pengambilan keputusan yang tepat.

Hal ini sangat di perlukan keberadaan fungsi akuntansi lingkungan

sebagai alat manajemen bisnis untuk di gunakan para manajer dan

unit bisnis terkait

b. Fungsi Eksternal

Dengan mengungkapkan hasil pengukuran kegiatan pelestarian

lingkungan, fungsi eksternal memungkinkan perusahaan untuk

mempengaruhi pengambilan keputusan stakeholder. Di harapkan

bahwa publikasi hasil aluntansi lingkungan akan berfungsi baik

sebagai alat organisasi untuk memenuhi tanggung jawab mereka atas

akuntabilitas kepada stakeholder dan secara bersamaan sebaga

sarana untuk evaluasi yang tepat dari kegiatan pelestarian

lingkungan. (Kusumaningtias:2013)

C. Klasifikasi Biaya Lingkungan

Akuntansi Lingkungan di klasifikasikan dengan cara yang sama

dengan akuntansi tradisional yaitu berdasarkan fungsinya atau target

informasi yang di hasilkan. Dengan demikian, akuntansi lingkungan dapat di

klasifikasikan menjadi dua, yaitu :

1. Akuntansi Manajemen Lingkungan (Enviromental manajement Accounting

(EMA)) ; Bidang ini identic dengan akuntansi manajemen lingkungan yang

menyediakan informasi bagi manjemen

2. Akuntansi Keuangan Lingkungan (Enviromental Financial Accounting

(EFA)) United nation Division for sustainable Development menyatakan

untuk memperjelas bahwa sebenanarnya akuntansi lingkungan

merupakan akuntansi manajemen yang lebih komprensifyang


17

menggunakan sudut pandang lingkungan untuk mengungkapkan biaya

lingkungan selama ini tersembunyi

Biaya lingkungan juga dapat di bedakan menjadi dua secara

akuntansi, yaitu menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya

langsung adalah biaya-biaya yang dapat di telusuri secara langsung pada

obyek (misalnya biaya tenaga kerja akibat proses, biaya manajer untuk suatu

produk, biaya penggunaan energi untuk produk dan lain-lain). Sedangkan

biaya lingkungan tidak langsung adalah biaya yang di alokasikan untuk biaya

obyek (Damayanti dan Pentiana, 2013)

Pengelompokkan dalam tahap analisis lingkungan sebagaimana yang

di tentukan standard akuntansi keuangan (PSAK) antara lain sebagai berikut:

1. Identifikasi

Pertama kali perusahaan akan menentukan biaya untuk pengelolaan

biaya penanggulangan eksternality yang mungkin terjadi dalam kegiatan

operasional usahanya adalah dengan mengidentifikasi dampak negatif

tersebut. Misalnya sebuah Rumah Sakit yang di perkirakan akan

menghasilkan limbah berbhaya sehingga memerlukan penanganan

khusus untuk hal tersebut mengidentifikasi limbah yang mungkin di

timbulkan.

2. Pengakuan

Apabila sudah diidentifikasi selanjutnya akan di akui sebagai akun atau

rekening biaya pada saat penerimaan manfaat dari sejumlah nilai yang

telah di keluarkan untuk pembiayaan lingkungan. Biaya yang di gunakan

oleh perusahaan satiap bulannya untuk mengelolah limbah perusahaan

dengan cara mengambil dari biaya yang sudah di cadangkan


18

(dianggarkan) melalui pembiayaan di bayar di muka (Cahya Ningsih,

2016)

3. Pengukuran

Pengukuran (measurement) adalah penentuan angka atau satuan

pengukur terhadap suatu objek untuk menunjukkan makna tertentu dari

objek tersebut. Pada umumnya perusahaan, mengukur biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan untuk pengelolaan lingkungan dengan

menggunakan satuan moneter yang sudah di tetapkan sebelumnya dan

sebesar yang di keluarkan. Diperoleh jumlah dan nilai yang tepat sesuai

kebutuhan riil perusahaan setiap periode (Suwardjono dan Mulyani, 2013)

4. Penyajian

Penyajian merupakan proses tentang cara-cara melaporkan elemen atau

pos dalam seperangkat laporan keuanagan agar elemen atau pos

tersebut menjadi lebih informative. Penyajian biaya lingkungan ini didalam

laporan keuangan dapat di lakukan dengan nama rekening berbeda-beda

sebab tidak ada ketentuan yang baku ntuk rekening yang memuat alokasi

pembiayaan lingkungan perusahaan tersebut (Suwadjono, 2013)

5. Pengungkapan

Pengungkapan (Disclosure) berkaitan cara pembebanan atau penjelasan

hal-hal informative yang di anggap penting dan bermanfaat bagi pemakai

laporan keuangan. Menurut standard akuntansi yang berisi tentang

informasi atao objek harsus di sajikan secara terpisah dan statement

utama, apakah suatu pos dirinci atau apakah suatu informasi cukup di

sajikan dalam bentuk catatn kaki (foot note)


19

D. Tinjauan Empiris

Penelitian yang berkaitan dengan penerapan akuntansi lingkungan

pernah di lakukan oleh peneliti terdahulu yang dapat di lihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penulis
No Judul Metode Hasil Penelitian
/Tahun
1 Aminah Analisis Metode Rs Mardi Waluyo
Noviani penerapan Deskriptif Metro adalah
2014 Akuntansi Komparatif perusahaan layanan
Lingkungan di jasa kesehatan
Rumah sakit masyarakat yang
Waluyo Metro memiliki instansi
pengelolaan limbah
Medis dan Non Medis
yang di keluarkan
selama proses
operasioanl Usahanya.
Berdasarkan Analisis
Neraca dan Laba rugi
pada laopran
keuangan Rumah
Sakit Mardi
2 I Dewa Analisis Metode BUMdes Desa Tajun
Gede 2017 Penerapan Deskriptif khusunya dalam unit
Akuntansi Kualitatif TPST tidak menyajikan
Lingkungan biaya lingkungan
Pada Badan secara spesifik pada
Usaha Milik laporan keuangannya.
Desa Untuk Biaya-biaya lingkungan
Mewujudukan yang terjadi di
Green masukkan dalam
Accounting rekening serumpuan
(Studi kasus dalam laporan aktivitas
pada BUMdes operasi yaitu dalam
Desa Tajun biaya operasional
Kecamatan mamka dari itu,
Kubutambaha BUMdes Desa Tajun
n, Kabupaten dapat di katakana
Buleleng, menerapkan model
Provinsi Bali) normatif dalam
pengakuan biaya
lingkungan dalam
penyusunan laporan
keuangannya
3 Anak Akuntansi Metode Pelapporan Informasi
20

Agung Gde Lingkungan Analisis Akuntansi Biaya


Satia sebagai suatu Deskriptif Lingkungan di PGN
Utama sistem sudah di lakukan
2016 informasi : setiap tahunnya dan
Studi pada tercantum dalam
perusahaan laporan keuangan
Gas Negara tahunan. Terdapat 7
(PGN) klasifikasi biaya
lingkungan di
PGN,yaitu : Biaya
konservasi lingkungan,
biaya pengelolaan dan
pemantauan
lingkungan, biaya
penyusunan dokumen
lingkungan, biaya
kampanye lingkungan,
biaya pengelolaan
limbah, biaya
pengelolaan
lingkungan dan biaya
pelestarian lingkungan.
4 Aldy 2018 Analisis Metode Rumah Sakit Pancaran
Penerapan Deskriptif Kasih GMIM sdah
Akuntansi Kualitatif menerapkan akuntansi
Lingkungan manajemen
Terhadap lingkungannya. Biaya
Biaya lingkungan tersebut di
Operasional masukkan pada biaya
Pengelolaan belanja pegawai
limbah pada langsung dan belanja
Rumah Sakit pegawai tidak
Pancaran langsung.
Kasih Manado
5 Mitra Sari Analaisis Metode Rumah Sakit Umum
2017 Penerapan Deskriptif Derah Daya Makassar
Akuntansi Komparatif sudah menerapkan
lingkungan akuntansi biaya
pada Rumah lingkungannya. Biaya
Sakit Umum lingkungan tersebut di
Daerah Daya masukkan pada biaya
Makassar belanja pegawai
langsung dan tidak
langsung. Namun
Rumah Sakit belum
menyajkan laporan
khusus mengenai
akuntansi
lingkungannya secara
lebih rinci
21

6 Ni Made Analisis Metode Badan Rummah Sakit


Indrawati Penerapan Analisis Umum Daerah
IGA Intan Akuntansi Deskriptif (BRUSD) Tabanan
Saputra Lingkungan tidak memiliki
Rini 2018 Pada Badan anggaran khusus biaya
Rumah Sakit lingkungan, namun
Umum Daerah anggaran biaya
(BRUSD) tersebut di catat
Tabanan secara keseluruhan
dalam laporan
rekapitulasi anggaran
biaya. Perencanaan
anggaran biaya
lingkungan Badan
Rumah Sakit Umum
Daerah (BRUSD)
Tabanan tahun 2016
sudah mencapai
76,62%. Biaya yang di
keluarkan tidak
melebihi anggaran
yang di sediakan,
selisih anggaran
dengan realiasi
sebesar 140.531.800

7 Ericha Analisis Metode PG pesantren baru


Betha penerapan Analisis Kediri sudah
Wardiaana Akuntansi Deskriptif mengeluarkan biaya-
2017 Biaya biaya lingkungan
Lingkungan (pengelolaan limbah)
Terhadap dalam akuntansi
Limbah (studi perusahaannya.
kasus pada Komponen-komponen
limbah pg biaya pengelolaan
Pesantren limbah PG pesantren
baru Kediri baru Kediri sudah
tahun 2016 sesuai dengan
klasifikasi biaya
berdasarkam model
kualitas
8 Ayu Analisis Metode Berdasarkan hasil
Rahayu, Pengaruh Analisis analisis data yang di
2016 Penerapan Deskriptif lakukan dapat di tarik
Akuntansi kesimpulan bahawa :
Manajemen hasil uji hipotesis
Lingkungan strategi perusahaan
dan Strategi terhadap akuntansi
Terhadap lingkungan dalam
22

Inovasi Produk penelitian ini


dan Inovasi berpengaruh positif
Proses dan signifikan yang
berarti sesuai dengan
hipotesis pertama di
mana strategi
berpengaruh positif
terhadap akuntansi
manajemen lingkungan
9 Izzato Akuntansi Metode Penelitian ini dapat
Millato, keuangan Deskriptif memberikan strategi
2016 Sebagai Kualitatif kepada pemerintah
Strategi terkait dalam
Pengelolaan pengelolaan
Lingkungan lingkungan daerah
Daerah Wisata wisata melalui
Gunung Ijen akuntansi lingkungan,
Kab.Banyuwan dengan tujuan untuk
gi dapat
mengembangkan
daerah wisata tanpa
memberikan dampak
negative pada
lingkungan daerah
wisata

10 Risa Analisis Metode RSI Hidayatullah


Nurwulan Penerapan Deskriptif belum
sari 2017 Akuntansi Komparatif mengungkapkan biaya
Biaya lingkungan pada
Lingkungan catatan atas laporan
sebagai keuangan namun tetap
pertanggungja mengungkapkan biaya
waban sosial lingkungan dalam
di RS I laporan deskriptif UKL-
Hidayatullah UPL. Pengungkapan
Yogyakarta biaya lingkungan pada
rumah sakit tidak
sesuai dengan PSAK
No.1 paragraf 117
tahun 2015
23

E. Kerangka Konsep

Akuntansi lingkungan merupakan bentuk pencegahan pencemaran

lingkungan yang harus di atasi agar tidak menimbulkan berbagai masalah

lingkungan yang dapat merugikan berbagai pihak untuk itu dalam mencegah

dampak buruk limbah Rumah Sakit maka di butuhkan penyelesaian dari

dampak pengelolaan limbah tersebut.

Penelitian ini akan membahas tentang “Penerapan Akuntansi

Lingkungan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar”

berdaraskan latar belakang dan tinjaun pustaka maka dapat di tarik sebuah

kerangka konsep dari penelitian yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kota Makassar, Sistem Informasi Akuntansi, Akuntansi Lingkungan Serta

hasil Analisis dari penelitian, maka dapat ditarik sebuah kerangka konsep

yang tampak pada gambar berikut

Perusahaan Daerah Air Minum


(PDAM) Kota Makassar

Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi Lingkungan

Hasil Penelitian

Gambar 2.1
Kerangka Konsep
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kualitatif. Metode

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat

postpositivme. Di gunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah

(sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti sebagai instrument,

kunci tekhnik pengumpulan data di lakukan secara gabungan, analisis data

bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna daripada generalisasi. (Sugiyono, 2011)

Tujuan metode penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu

fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang

sedalam-dalamnya pula yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail

suatu data yang di teliti

B. Fokus Pnelitian

Penelitian ini akan fokus pada Akuntansi Lingkungan serta

penerapannya pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar

C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kota Makassar yang berlokasi di Jl. DR. Ratulangi No.3 Kota Makassar,

Sulawesi Selatan selama 2 bulan pada tahun 2019

24
25

D. Sumber Data

Adapun sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Data Primer, yaitu data yang di peroleh dengan mengadakan wawancara

pada pejabat atau staf yang berwenang terkait dengan keperluan

informasi

2. Data Sekunder, yaitu data yang di peroleh dari luar perusahaan , seperti

dokumen laporan hasil penilaian dan buku-buku literatur yang ada

hubungannya dengan penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

Diuji kebenarannya, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Studi Lapangan, agar dapat di uji kebenarannya peneliti ini menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Wawancara dengan pejabat atau staf yang berwenang serta dengan

mengumpulkan data lainnya yang bersumber dari dokumen dan

catatan perusahaan. Hal ini di lakukan untuk mengetahui situasi dan

kondisi yang sebenarnya terjadi di tempat kejadian.

b. Dokumen berkaitan dengan permasalahan yamg diangkat penulis,

dokumen tersebut dapat berupa catatan, laporan keuangan dan

dokumen lain yang mendukung pencarian informasi yang diperoleh

dari objek penelitian.

2. Studi Kepustakaan, yaitu dengan membaca beberapa buku yang ada

kaitannya dengan tema dan judul penelitian. Dalam hal penggunaan teori-

teori untuk membahas permasalahan-permasalahan yang ada


26

F. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah dengan mengemukakan alat yang di

gunakan dalam menggali data dimana penelitian tersebut dilakukan.

Instrumen penelitian ini di lakukan dengan cara menggunakan hasil

wwancara dan observasi dari pihak Rumah Sakit yang bersangkutan yang

bersangkutan.

G. Teknik Analisis

Data yang berhasil dikumpulkan dari responden akan di kelompokkan

dan diolah kemudian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif

kualitatif dan kuantitatif yang menekankan pada pemahaman mengenai

akuntansi lingkungan
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar dalam

keberadaannya melalui tahap-tahap perkembangan melalui lintas sejarah

yang panjang. Perkembangan PDAM Kota Makassar bergulir melalui lintas

tahun-tahun penting yang sangat bersejarah. Tahun 1924, 1975, 1976,

1977,1985, 1993, dan 1998 merupakan tahun-tahun penting dalam lintas

sejarah perkembangan PDAM Kota Makassar

a. Tahun 1924

Untuk pertama kalinya di Kota Makassar dibangun instalasi I Ratulangi.

Pembangunan instalasi tersebut awalnya dimaksudkan untuk memnuhi

kebutuhan air bersih khusus untuk penduduk perkotaan.

b. Tahun 1975

Pada tahun 1975, pemerintah membentuk Dinas Air Minum Kotamadya

Ujung Pandang .

c. Tahun 1976

Berdasarkan surat keputusan Walikotamadya Ujung Pandang diubah

statusnya menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Ujung

Pandang.

d. Tahun 1977

PDAM Kotamadya Ujung Pandang membangun instalasi II Panaikan

dengan kapasitas 500 L/detik termasuk perluasan jaringan.

27
28

e. Tahun 1985

Pada Tahun 1998 melalui paket pembangunan Perumnas Antang

dibangun lagi satu instalasi dengan kapasitas 20 L/detik yaitu instalasi III

Antang

f. Tahun 1993

Pada Tahun 1993 melalui bantuan proyek PSPAB Sulawesi Selatan, Kota

Makassar mendapat tambahan IPA yaitu instalasi IV Maccini Sombala,

dengan kapasitas 200L/detik.

g. Tahun 1998

Pada Tahun 1998 dibangun IPA V Somba Opu dengan kapasitas

produksi tahap awal 1.000L/detik yang terletak di Kab.Gowa yang

memanfaatkan sumber air bendungan dan dioperasikan awal tahun 2001.

Visi Misi PDAM Kota Makassar

Adapun Visi dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Makassar:

Visi

Mewujudkan menjadi salah satu Perusahaan Daerah Air Minum terbaik ,

mandiri dan profesional berwawasan global

Misi

1. Memberikan pelayanan air minum sesuai standard kesehatan

2. Menyediakan air minum yang berualitas, kuantitas , dan kontinuitas

3. Memenuhi cakupan layanan air minum yang maksimal kepada

masyarakat

4. Menjadikan perusahaan yang profesional dan sumber daya yang

berkompetensi dan berdaya saing global


29

5. Memenuhi kinerja keuangan yang mandiri dan produktifitas yang

efisien serta berdaya saing global

Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar

Gambar 4.1

Struktur Organisasi
30

1. Job Description

a. Dewan Pengawas

Dewan pengawas mempunyai tugas :

1) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan

terhadap pengurusan dan pengelolaan PDAM

2) Memberikan pertimbangan dan saran kepada walikota diminta

atau tidak minta guna perbaikan dan pengembangan PDAM

antara lain pengangkatan Direksi, program kerja yang diajukan

oleh Direksi, rencana perubahan status kekayaan PDAM, rencana

pinjaman dan ikatan hokum dengan pihak lain , serta menerima ,

memeriksa, dan atau menandatangani laporan triwulan dan

laporan tahunan

3) Memriksa dan menyampaikan rencana strategis bisnis (Busines

Plan/Corporate Plan) dan rencana kerja dan anggaran

perusahaan tahunan PDAM yang dibuat direksi kepada walikota

untuk mendapatkan pengesahan.

4) Menetapkan rencana kerja dan pembagian tugas para anggota

menurut bidang masing-masing untuk masa 12 (dua belas) bulan

dan sesuai dengan tahun buku PDAM;

5) Menyelenggarakan rapat kerja sekurang-kurangnya 6 (enam)

bulan sekali untuk membicarakan dan mengatasi masalah-

masalah yang di hadapi oleh PDAM dan bilamana di perlukan

sewaktu-waktu dapat mengadakan rapat untuk menentukan

keputusan mengenai hal-hal yang mendesak;


31

6) Merumuskan kebujaksanaan PDAM secara terarah dalam bidang

perencanaan modal, penggunaan dana , pemanfaatan dan

pengamanan air baku, peningkatan kapasitas produksi air,

perluasanmaupun rehabilitasi jaringan transmisi distribusi air

minum sesuai kebijaksanaan pemerintah untuk untuk jangka

pendek danjangka panjang;

7) Mengadakan penilaian atas prestasi kerja anggota Direksi PDAM

atas hasil-hasil yang telah di capai dan mengusulkan penggatian

dan pengangkatan anggota direksi baru kepada Walikota;

8) Menyelenggarakan pembinaan dan pengarahan kepada direksi

PDAM berdasarkan kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan

dalam keputusan rapat Dewan pengawas mengenai pelaksanaan

ketentuan ketentuan yang dimaksut.

b. Direktur Utama

Direktur Utama mempunyai tgas :

1) Menyusun rencana kegiatan anggaran PDAM, koordinasi dan

kepegawaian seluru kegiatan operasional PDAM

2) Pembinaan kepegawaian, pengurusab dan pengelolaan kekayaan

ODAM serta penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan;

3) Menyusun rencana strategis bisnis 5 (lima) tahunan (busines

Plan/coorporate Plan) yang disahkan pleh Walikota melalui usul

Dewan Pengawas;

4) Menyusun RKAP yang merupakan penjabaran tahunan dari

Rencana strategis bisbis (busines Plan/coorporate Plan) kepada

Walikota melalui Dewab Pengawas;


32

5) Penandatanganan bersama Direktur Utama dan direktur

keuangan untuk persetujuan pembayaran atas dokumen tagihan

dan atau pengeluaran perusahaan ;

6) Menyusun laporan triwulan dan laporan tahunan PDAM

c. Direktur Umum

Direktur Umum mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana kegiatan, pegendalian dan pengawasan

penyelenggaraan administrasi umum, kepegawain dan

Perlengkapan PDAM;

2) Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan teknis pengelolaan

urusan ketatausahaan umum dan ruma tangga PDAM;

3) Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program

pelaksanaan pendayagunaan pegawai PDAM;

4) Penyiapan rumusan pelaksanaan kebijaksanaan dibidang

pengelolaan data elektronik, kehumasan, hukim dan protokol serta

pelayanan pengaduan pelanggan;

5) Penyusunan rumusan kebijaksanaan teknis dalam pengelolaan

meliputi pengadaan, pencatatan, inventarisasi, pengawasan dan

pengendalian terhadap asset/barang milik PDAM;

6) Melaksanakan koordinasi dengan direktur lainnya untuk

kelancaran pelaksanaan tugas;

7) Menyusun laporan kegiatan sesuai bidang tugas.

Dalam melaksanakan tugas Direktur Umum dibantu oleh :

Bagian Umum dan kepegawaian

Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas sebagai :


33

a. Penyusunan rencana kerja pembinaan ketatausahaan,

pengolahan data elektronik, kearsipan, kerumahtanggaandan

protokol/perjalanan dinas;

b. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pelaksanaan

pengangkatan, pemindahan, pemberhentian dan dan peningkatan

kualitas melalui pendidikan dan pelatihan pegawai PDAM sesuiai

dengan norma, standar dan prosedur yang di tetapkandalam

peraturan,perundang-undangan;

c. Pelaksanaan pembinaan mental,spiritual dan jasmani bagi egawai

dan keluarga;

d. Pelaksanaan pembinaan Kesehatan dan-Keselamatan Kerja (K3)

e. Penyusunan lapor hasil pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagaian dan Kepegawaiandi

bantu oleh:

1. Seksi Tata Usaha dan Pengolahan Data Elektronik;

2. Seksi Pendayagunaan Pegawai;

3. Seksi Rumah Tangga

Bagian Hubungan Langganan

Hubungan langganan mempunyai tugas :

a. Penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya;

b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis perumusan program

standarisasi kinerja perencanaan pelayanann hubungan

langganan yang meliputi bidang hukum dan bidang kehumasan

serta pembinaan tenaga pengamanan kantor (security);


34

c. Pelaksanaan kegiatan dan penyusunan pedoman serta petunjuk

tekispembinaan di bidang perumusan peraturan perusahaan,

telaahan hukum, memfasilitasi pemberian bantuan hukum,

mempulikasikan dan mendokumentasikan produk hukum PDAM

d. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan pogram telaahan dan

evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan

penyiapan bahan rancangan peraturan PDAM;

e. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dan pengembangan

hubungan masyarakat untuk memperjelas kebijakan PDAM serta

penyelenggaraan pelayanan pengaduan pelanggan;

f. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program hubungan

antara PDAM dengan pelanggan termasuk memperjelas

kebijakan PDAM;

g. Penyiapan bahan bimbingan pengumpulan informasi melalui

media cetak/elektronik untuk memperoleh data/informasi yang

benar serta distribusi bahan-bahan penerbitan;

h. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Hubungan Langganan

di bantu oleh:

1. Seksi Hukum

2. Seksi Humas.

Bagian Perlengkapan

Bagian Perlengkapan, mempunyai tugas:

a. Penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsi ;


35

b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis perumusan program

standarisasi di bidang perencanaan pengadaan, penyimpanan,

pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan barang inventaris

dan pembinaan administrasi pengelolaan asset/barang serta

asuransi barang milik PDAM;

c. Penyimpanan bahan dan pelaksanaan koordinasi penyusunan

rencana kegiatan pengadaan barang dan jasa baik dan yang

dilaksanakan secara langsung maupun melalui pelelangan

elektronik (E-Procurement) sesuai ketentuan yang berlaku;

d. Penyiapan bahan dan penyusunan rencana dan program

pengelolaan asset/barang milik PDAM serta pelaksanaan

pensertifikatan tanah milik PDAM;

e. Penyelenggaraan pengelolaan pergudangan;

f. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Perlengkapan dibantu

oleh:

1. Seksi Analisa Kebutuhan dan Pengadaan;

2. Seksi Inventarisasi Asset dan Pergudangan.

d. Direktur keuangan

Direktur keuangan mempunyai tugas sebagai :

1) Pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan di bidang

keuangan;

2) Perencanaan dan pengendalian sumber-sumber pendapatan,

serta mengatur penggunaan kekayaan perusahaan;


36

3) Penyusunan RKAP dan penetapan besarnya modal kerja

perusahaan, merumuskan kebijaksanaan mengenai

penggunaan keuangan;

4) Penandatanganan bersama Direktur Keuangan dan Direktur

Utama untuk persetujuan pembayaran atas dokumen tagihan

dan atau pengeluaran perusahaan;

5) Penyelenggaraan pembukuan dan pembuatan laporan

keuangan ;

6) Penilaian terhadap usulan untuk penetapkan kebijakan

pembelian barang/jasa kebutuhan perusahaan sesuai

perkembangan dan kemampuan;

7) Penyiapan rencana pembiayaan investasi dan tambahan modal

perusahaan;

8) Penyiapan data/bahan penetapan dan atau penyesuaian tarif

rekening air PDAM

9) Pelaksanaan koordinasi dengan direktur lainnya untuk

kelancaran pelaksanaan tugas;

10) Penyusunan laporan kegiatan sesuai bidang Tugas.

Dalam Melaksanakan tugas Direktur Keuangan di bantu oleh

1. Bagian Anggaran dan Perbendaharaan

2. Bagian Verfikasi dan Akuntansi.

Bagian Anggaran dan Perbendaharaan

Bagian Anggaran dan Perbendaharaan,mempunyai tugas:


37

a. Penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya;

b. Penyiapan dokumen Rencana Strategis Bisnis 5 (lima) tahunan

(Busines plan/Coorporate plan);

c. Penyusunan RKAP yang merupakan penjabaran tahunan dari

Rencana Strategis Bisnis (Busines plan/Coorporate plan);

d. Penyusunan program RKAP dan perubahan RKAP;

e. Penyiapan dokumen pencarian dana berupa Surat Perintah

Membayar untuk di setujui bersama oleh Direktur Keuangan dan

di rektur Utama;

f. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian pengujian

kebenaran penagihan dan penerbitan dokumen pencarian dana

dan mengadakan keuangan serta membina perbendaharaan;

g. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Anggararan dan

Perbendaharaan di bantu oleh:

1. Seksi Anggaran;

2. Seksi Perbendaharaan.

Bagian Verfikasi dan Akuntansi

Bagian Verfikasi dan Akuntansi,mempunyai tugas:

a. Penyusunan rencana kerja sesuai Tugas pokok dan fungsinya;

b. Pelaksanaan verfikasi terhadap dokumen-dokumen keuangan;

c. Penyiapan pembukuan secara sistematis dan kronologis serta

penyiapan Laporan tahunan pelaksanaan RKAP serta

pelaksanaan pemeriksaan/penelitian terhadap realisasi

pendapatan, belanja dan pembiayaan PDAM;


38

d. Pelayanan kegiatan pemeriksaan oleh pihak auditor internal dan

eksternal ;

e. Penyiapan laporan keuangan PDAM;

f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan laporan keuangan secara

berkala terhadap realisasi anggaran dari Unit/satuan kerja;

g. Penyiapan bahan penyusunan rekonsiliasi pinjaman secara

berkala;

h. Pelaksanaan pengawasan, pencatatan dan analisa terhdap

transaksi dan biaya;

i. Melakuakan pencatata, mutasi dan realisasi anggaran

berdasarkan RKAP;

j. Penyusunan laporan hasil Pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Verfikasi dan

Akuntansi di bantu oleh:

1. Seksi Verfikasi;

2. Seksi Akuntansi dan Pelaporan.

e. Direktur Teknik

Direktur Teknik mempunyai tugas sebagai:

1) Menyususn rencana kegiatan pengendalian dan pemgawasan

penelenggaraanadministrasi bidang perencanaan teknik,

produksi dan istalasi, pemeliharaan serta pengendalian

kehilangan air;

2) Pengkajian secara berkala terhadap business plan dan

corporate plan perusahaan dan perumusan strategi perusahaan

serta kegiatan penelitian dan pengembangan perusahaan;


39

3) Penyiapan dan rencana pengusulan pendidikan dan pelatihan

tenaga teknik;

4) Pengkoordinasian dan pengendalian sumber air baku,

instalasi/meter produksi dan sistem distribusi;

5) Pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik

dan bahan-bahan kimia;

6) Perumusan dan penetapan kebijaksanaan mengenai

peningkatan hasil produksi, distribusi dan operasional teknik

lainnya;

7) Pelaksanaan kuantitas, kualitas dan kontiounitas (3k) pelayanan

air kepada pelanggan;

8) Menyusun rencana dan penyiapan data kehilangan airpada

jaringan distribusi;

9) Pengendalian dan pengawasan kehilangan air pada jaringan

distribusi;

10) Pengendalian koordinasi dengan Direktur lainnya untuk rencana

pelaksanaan tugas;

11) Menyusun laporan kegiatan sesuai bidang tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya Direktur bidang Teknik dibantu oleh:

1. Bagian perencanaan teknik

2. Bagian produksi dan istalasi;

3. Bagian distribusi dan kehilangan air.

Bagian Perencanaan Teknik

Bagian perencanaan teknik mempunyai tugas:

a. Penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya


40

b. Penyiapan rencana/desain tentang jaringan pipa, kontruksi

bangunan sipil, mekanikal dan elektrikal, pengembangan sumber

air baku dan perencanaan lainya sesuai kebutuhan;

c. Pelaksanaan koordinasi dan perencanaan pengembangan

pelanggan meliputi survey, pengukuran serta pembuatan rencana

anggaran biaya;

d. Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan perusahaan;

e. Penataan dan pengelolaan data teknik menyangkut jaringan pipa,

kontruksi bangunan sipil, mekanikal dan elektrikal.

Dalam melaksanakan tugasnya bagian perencanaan teknik di bantu

oleh:

1. Seksi perencanaan dan pemetaan;

2. Seksi pegawaian teknik.

Bagian Produksi Dan Istalasi

Bagian produksi dan istalasi, mempunyai tugas :

a. penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan funsinya;

b. menyusun rencana kegiatan dan pengawasan perencanaan tugas

seksi IPA I dan II, III, IV, V dan seksi laboratorium;

c. pengedalian dan pengawasan secara berkalah terhadap kuantitas

(jumlah), kualitas (mutu) dan kontiunitas (keberlanjutan) produksi

air minum serta penyusunan laporan produksi air scara berkala;

d. Pelaksanaan pemeliharaan/perawatan dan perbaikan peralatan

meliputi, intake dan IPA serta pengujian peralatan produksi;

e. Penyusunan rencana kebutuhan material produksi dan pengadaan

bahan-bahan kimia dan mengontrolkulitas air;


41

f. Pelaksanaan kegiatan produksi air minum meliputi penyiapan air

baku, intake, kinenrja IPA dan pengujian laboratorium;

g. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Produksi dan Instalasi

di bantu oleh:

1. Seksi IPA I dan IPA II;

2. Seksi IPA III;

3. Seksi IPA IV;

4. Seksi IPA V

5. Seksi Laboratorium.

Bagian Industri dan Kehilangan Air

Bagian Distribusi dan Kehilangan Air,mempunyai tugas:

a. Penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan tanggung

jawab;

b. Pengkoordinasian penggunaan dan pemanfaatan air pada

jaringan distribusi (jaringan primer dan sekunder) serta

pemasangan sambungan baru;

c. Penyiapan program pemeliharaan jaringan transmisi dan

distribusi, permeriksaan dan penggantian meter air induk, meter

air dan boster secara berkala;

d. Penyiapan bahan dan rencana pengadaan persedian meter air;

e. Penyelenggaraan administrasi meter air dan penyelenggaraan

administrasi kehilangan air;

f. Penyelenggaraan administrasi penyediaan air bersi untuk

pelayanan sosial/Cooporate S0cial Responsibility (CSR);


42

g. Pengkoordinasian analisa kinerja meter air dan booster pump;

h. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian penggunaan

meter dan Suplay air;

i. Pengkoordinasian pengawasan dan penindakan terhadap

penggunaan dan pemanfaatan air secara ilegal (sambungan

ilegal);

j. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Pengendalian

Kehilangan Air di bantu oleh:

1. Seksi Kebocoran Air dan Pelayanan Sosial;

2. Seksi Pemeliharaan.

Bagian Satuan Pengawas Internal

Satuan Pengawas Internal,mempunyai tugas:

a. Penyusunan renncana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya;

b. Penyusunan kebijakan pokok pengawasan penyelenggaraan

PDAM;

c. Pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

kegiatan pengawasan;

d. Perencanaan dan penyusunan standar pengendalian internal (SPI)

PDAM;

e. Pelaksanaan pengawasan administrasi keuangan, asset dan

kepegawaian serta teknik dan operasional;

f. Pelaksanaan pengawasan terhadap perjanjian kerja sama PDAM

dengan pihak ketiga;

g. Pengkoordinasian tidak lanjut hasil pengawasan;


43

h. Pelaksanaan evaluasi terhadap Bussines Plan dan Corporate Plan

PDAM;

i. Pelaksanaan evaluasi laporan keuangan dan laporan kinerja

PDAM;

j. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan audit internal sebagai

bahan review pengawasan bagi Direktur Utama;

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Direksi;

Dalam melaksanakan tugasnya Satuan Pengawasan dan

Pengembangan di bantu oleh:

1. Seksi Pengawasan Keuangan dan Asset;

2. Seksi Pengawasan Teknik Dan Operasional.

h. Wilayah pelayanan

Tugas poko dan fungsi wilayah pelayanan

1) Wilayah Pelayanan PDAM mempunyai tugas melaksanakan dan

mengendalikan pekerjaan di bidang kesekretariatan,

pelayanan/pengaduan langganan, distribusi dan kehilangan air

serta baca meter dan penagihan.

2) Wilayah pelayanan mempunyai fungsi

a) Penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsi ;

b) Pengkoordinasian dan pengawasan pelaksanaan tugas-tugas

sekretariatan dan pelayanan;

c) Penyusunan rencana pelaksanaan pekerjaan dan

pengkoordinasian serta pengendalian kegiatan-kegiatan

sekretariat,urusan pelayanan langganan, Distrubusi dan

Kehilangan Air, Baca Meter dan Penagihan;


44

d) Penyiapan rencana dan pembagian tugas secara perorangan

dan atau perkelompok kerja untuk menangani pelayanan teknis

sesuai wilaya kerja;

e) Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis penyediaan

saran dan prasaran air bersih pada lingkungan perumahan dan

pemukiman;

f) Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis

peningkatan kualitas pelayanan air bersi melalui pelatihan

teknis;

g) Pelaksanaan pelayanan pemasangan baru, pekerjaan

perbaikan pipa, tutup/buka aliran pelanggan dalam wilaya

tugasnya;

h) Pelaksanaan pengawasan,pengendalian dan pemantauan

terhadap jaringan bersih pada lingkungan perumahan dan

pemumukiman;

i) Pengawasan penyetoran pendapatan Air dan non Air serta

pengarsipannya;

j) Pengawasan pelaksanaan pembacaan meter dan penagihan;

k) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas.

3) Dalam melaksanakan tugasnya Wilayah Pelayanan di bantu oleh:

a. Sekretariat;

b. Urusuan Pelayanan Langganan;

c. Urusan Distribusi dan Kehilangan Air;

d. Urusan Baca Meter dan Penagihan


45

Flowchat Proses Transaksi

Gambar 4.2
Flawchat Proses Transaksi

B. Akuntansi Lingkungan

1. Akuntansi Lingkungan

Akuntansi lingkungan merupakan sarana untuk melaporkan suatu

perusahaan yang dikaitkan dengan lingkungan. Tujuan dari akuntansi

lingkungan adalah memberikan informasi mengenai kinerja operasioanl

perusahaan yang berbasis pada perlindungan lingkungan. Adapun tujuan

dari akuntansi lingkungan adalah sebagai sebuah alat manajemen

lingkungan dan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat dan untuk

meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi mereka yang

memerlukan atau yang dapat memerlukannya, sehingga dapat


46

mengetahui kegiatan perusahaan dalam upaya menangani pencemaran

lingkungan serta kewajiban perusahaan atas masalah tersebut melalui

laporan keuangan perusahaan

2. Siklus Akuntansi PDAM

Siklus Akuntansi merupakan tahapan kegiatan yang harus diikuti

dalam melaksanakan proses akuntansi. Proses tersebut berjalan terus

menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu siklus.

kk
Kegiatan/ Buku Jurnal/ Buku Laporan
Dokumen
Besar Keuangan
Transaksi Harian

Buku Laporan
Pembantu Pendukung

Gambar 4.3
Siklus Akuntansi PDAM

a. Transaksi/kegiatan yang terjadi harus diidentifikasi terlebih dahulu

sebelum melakukan pencatatan. Transaksi/Kegiatan yang terjadi

dicatat kedalam dokumen yang merupakan bukti dasar pembukuan

b. Berdasarkan dokumen yang timbul, transaksi keuangan dicatat dalam

buku jurnal. Bila diperlukan, dokumen pendukung transaksi keuangan

yang timbul, dicatat pula kedalam buku pembantu.

Untuk transaksi sejenis yang terjadi berulang-ulang dicatat kedalam

buku jurnal yang terdiri dari:

1) Daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD)

2) Jurnal Rekening Air dan Non Air (JR)

3) Jurnal penerimaan kas/Bank (JPKB)


47

4) Jurnal pembayaran kas/Bank (JBKB)

5) Jurnal pemakaian Bahan Instalasi dan Kimia (JPBIK)

6) Jurnal umum (JU)

c. Jurnal kumulatif transaksi yang dicatat pada buku jurnal diposting

kedalam buku besar. Transaksi-transaksi yang dicatat kedalam buku-

buku jurnal pada akhir bulan dijumlahkan. Kemudian dimasukkan

(diposting) kedalam buku besar, kecuali jika dipostingsetiap terjadi

transaksi. Buku-buku pembantu diselenggarakan sebagai rincian dari

perkiraan-perkiraan buku besar tertentu. Tiap jenis buku pembantu

dibuatkan saldo per akhir bulan untuk dicocokkan/direkosiliasi dengan

saldo buku besar yang bersangkutan.

d. Dari buku besar di buat nerca lajur sebagai media perantara untuk

memudahkan penyusunan neraca dan laba rugi. Neraca lajur

bulanandisusun berdasarkan angka-angka penjumlahan sisi debet

dan kredit dalam buku besar pada bulan yang bersangkutan. Dari

neraca lajur dibuat laporan keuangan bulanan yang terdiri dari neraca

dan laporan laba rugi

C. Pembahasan dan Hasil Penelitian

1. Aktivitas Lingkungan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kota Makassar

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara ke

beberapa pegawai Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar

yang merupakan salah satu unit usaha milik daerah yang bergerak dalam

bidang pelayanan umum/jasa kepada masyarakan dalam penyediaan air

bersih.
48

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar

menggunakan dua jenis bahan yaitu bahan baku dan bahan pembantu.

Sekitar 95% bahan baku yang diolah PDAM Kota Makassar berasal dari

beberapa sungai dan bendungan yang ada di Kota Makassar. Adapun

bahan penolong yang digunakan dalam pengolahan air bersih PDAM Kota

Makassar adalah Aluminium Sulfat dan Polyaluminium Chloride (PAC).

Adapun proses produksi dalam penyediaan air bersih adalah

sebagai berikut:

1. Pengolahan Air Baku

Bangunan intake berfungsi sebagai bangunan pertama untuk

masuknya air dari sumber air baku. Pada umumnya, pengolahan air

bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar diambil

dari sungai Jeneberang dan pada bangunan intake terdapat bar screen

yang berfungsi untuk menyaring benda atau sampah-sampah yang

tergenang dalam aiy. Selanjutnya air akan masuk ke bak yang akan di

pompa ke bangunan selanjutnya yaitu Water Treatment Plant (WTP)

2. Penambahan Bahan Kimia

Penambahan bahan kimia yaitu proses pencampuran bahan kimia

dengan air baku sehingga membentuk campuran yang homogen

dengan disertai pengadukan cepat

3. Proses Pengadukan

Pengadukan atau flokulasi yaitu proses pembemtukan partikekl flok

yang besar dan padat dengan cara pengadukan lambat agar dapat

diendapkan. Tipe flokulator terdiri dari hidrolis, mekamis, dan clarifier


49

4. Proses Pemisahan

Proses pemisahan atau sedimentasi yaitu proses pemisahan padatan

dan air berdasarkan perbedaan berat jenis, dengan cara pengendapan.

Tipe bak sedimentasi terdiri dari bak persegi (aliran horizontal), bak

persegi aliran vertical (menggunakan plat/tabung pengendap), bak

bundar (aliran vertical-radial dan kontak padatan), serta tipe cralifier.

Keadaan bak berkisar antara 3-6 meter (bak persegi dan bak bundar)

serta 0,5-1 meter (cralifier). Waktu retensi 1-3 jam (untuk tipe bak

persegi horizontal dan bak bundar ), 0.07 jam (waktu retensi pada

plat/tabung pengendap), 2-2,5 jam (cralifier)

5. Proses Penyaringan

Penyaringan atau filtrasi yaitu proses pemisahan padatan dari air

melalui media penyaring seperti pasir dan antrasit. Jenis saringan terdiri

dari saringan biasa (gravitasi), saringan dengan pencucian antar

saringan, dan saringan bertekanan. Kecepatan penyaringan 6-11m/jam

(saringan biasa dan saringan dengan pencucian santar saringan) dan

12-33 m/jam (saringan bertekanan)

6. Proses Desinfeksi

Desinfeksi yaitu proses pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi zat

organik pada air baku dan mematikan kuman/organisme. Desinfeksi

yang digunakan antara lain gas khlor dan kaporit

Dalam proses produksi air bersih tersbeut menghasilkan limbah

lumpur kasar dan halus. Kandungan dalam lumpur tersebut terdeteksi

mengandung aluminium sulfat/tawas pada proses pengolahan air bersih.

Adanya kandungan logam aluminium didalam lumpur tergolong sebagai


50

limbah bahan berbahaya beracun sehingga diperkirakan dapat

menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Hasil wawancara yang

diperoleh dari Pak Amir dari bagian Produksi mengatakan bahwa

“ Limbah PDAM Kota Makassar hanya berupa lumpur kasar dan

lumpur halus dan PDAM melakukan kegiatan rutin yang berupa

pengerukan/pengurasan lumpur yang di lakukan per empat bulan sekali

atau tiga kali dalam setahun. Lumpur yang dihasilkan tersebut dapat diolah

kembali sebagai bahan timbunan ”

Adapun kendala-kendala yang dihadapi Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kota Makassar seperti produksi air bersih apabila musim

kemarau yang berdampak pada debit akan berkurang atau musim hujan

yang tingkat kekeruhannya meningkat dibanding musim kemaru. Hasil

wawancara dengan pak Amir bagian produksi, mengatakan bahwa

”..Yang namanya limbah hasil olahan semakin tinggi tingkat

kekeruhan semakin limbah lumpur itu semakin banyak juga tapi itu terjadi

pada saat musim hujan yang biasa kekeruhannya dikisaran sampai 1000-

an. Sedangkan jika musim kemarau cenderung kekeruhan lebih rendah di

kisaran 20-40an”

Biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan apakah

produksi, proses dan aktivitas perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Makassar telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku atau tidak.

Perusahaan dapat mengikuti standard llingkungan dan prosedur meliputi

1. Peraturan pemerintah

2. Voluntary standard (ISO 14001) yang dikembangkan oleh international

standards organization
51

3. Kebijakan lingkungan yang dikembangkan oleh manajemen

Hasil wawancara dengan Pak Amir bagian produksi mengatakan bahwa

”..kita ada standard lingkungan, kita juga di audit sama Kementrian dan

Departemen Kesehatan (Depkes) yang mengacu pada standar minimal

depkes seperti kekeruhan maksimal hasil olahan sekian, standard

kekeruhan air bersih maksimal 5 dan kita produksi air itu di bawah 5

bahkan 1 karna kita selalu di audit depkes “

2. Perlakuan Biaya Lingkungan pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kota Makassar

Akuntansi Lingkungan sebagai metode untuk mengungkap dan

menyajikan perlakuan biaya yang berhubungan dengan pengelolaan

lingkungan memerlukan tahap-tahap yang berurutan dan rinci dengan tetap

mengacu pada standard akuntansi maupun pernyataan akuntansi yang

berlaku umum.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mitra

Sari, 2017 tentang Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan Pada Rumah

Sakit Umum Daerah Daya Makassar yang menyatakan bahwa biaya

lingkungan tersebut dimasukkan pada biaya belanja pegawai langsung dan

tidak langsung. Namun Rumah Sakit belum menyajikan laporan khusus

mengenai akuntansi lingkungannya secara rinci.

Tahap-tahap akuntansi yang meliputi identifikasi, pengakuan,

pengukuran, penyajian dan pengungkapan. Berikut ini merupakan tahap

perlakuan akuntansi lingkungan pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kota Makassar


52

a. Pengidentifikasin

Identifikasi yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kota Makassar dalam melakukan tahapan-tahapan perlakuan biaya

lingkungan khususnya pengolahan limbah di perlakukan sebagai biaya

umum. Hasil wawancara dengan pak Masdi mengatakan bahwa :

“ Sementara kalau untuk penyajian biaya-biaya terkait limbah tidak

secara detail tapi kegiatan-kegiatan kita dalam hal CSR (Corporate Social

Rensponsibility) nya ada dan biaya pembersihan saluran air baku ada

dan rutin “

b. Pengakuan

Pengakuan berhubungan dengan masalah transaksi akan di catat atau

tidak kedalam sistem pencatatan, sehingga pada akhirnya transaksi

tersebut akan berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar mengakui jika

ada elemen biaya yang digunakan dalam operasional peusahaan dalam

mengelolah lingkungan. Hasil wawancara denga pak Masdi yang

mengatakan bahwa :

“…ada kita akui sebagai biaya pemeliharaan saluran air baku

tapi porsinya kecil “

c. Pengukuran

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar dalam mengukur

biaya-biaya lingkungan atas aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan

lingkungan yaitu dengan menggunakan Rupiah walaupun belum adanya

standard pengukuran mengenai biaya lingkungan.


53

Maka pengukuran biaya lingkungan berdsarakan kebijakan yang

diterapkan oleh Perusahaan

d. Penyajian

Penyajian berkaitan dengan masalah bagaimana suatu informasi

keuangan akan disajikan dalam laporan keuangan. Biaya yang timbul

dalam hal pegelolaan lingkungan perusahaan di sajikan dengan biaya-

biaya lain ke dalam laporan keuangan umum perusahaan . Hasil

wawancara dengan Pak Masdi mengatakan bahwa :

“Dalam laporan keuangan kita masukkan ke dalam biaya sumber air,

sebagai biaya saluran dan penyajian biaya-biaya tersebut tidak secara

detail “

e. Pengungkapan

Pengungkapan berkaitan dengan masalah bahwa suatu informasi

keuangan atau kebijakan akuntansi perusahaan tersebut diungkapkan

atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar mengungkapkan pengelolaan

lingkungan hidup yang di catat sebagai biaya pengeluaran

Berdasarkan analisis, maka dapat di simpulkan bahwa

perusahaan sudah mengidentifikasi, mengakui, mengukur, menyajikan

dan mengungkapkan informasi tentang pengelolaan lingkungan. Hal yang

perlu diperhatikan bahwa laporan biaya lingkungan masih menyatu

dalam laporan keuangan umum perushaan yang disajikan dengan biaya-

biaya lainnya.
54

3. Penerapan Akuntansi Lingkungan

a. Dalam meningkatkan kinerja, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kota Makassar merujuk pada tingkat kerusakan lingkungan hidup

yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan. Tingkat kerusakan lingkungan yang lebih rendah

menunjukkan kinerja lingkungan perusahaan yang lebih baik. Begitu

pula sebaliknya, semakin tinggi tingkat kerusakan lingkungannya

maka semakin buruk kinerja lingkungan perusahaan. Hal ini

ditunjukkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Makassar yang melakukan penanaman pohon diarea sumber air

baku.

b. Aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar dapat dijelaskan bahwa

aktivitas tersebut bukan tanpa mengeluarka biaya. Aktivitas tersebut

adalah beban yang harus dibiayai oleh perusahaan , dimana beban

tersebut harus dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan.

c. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar sudah

mengeluarkan biaya-biaya lingkungan dalam pencatatan

akuntansinya. Biaya pengelolaan lingkungan yang dikeluarkan oleh

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar dicatat dalam

laporan keuangan perusahaan sebagai beban langsung usaha

d. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar telah

menerapkan akuntansi lingkungan dan berperan dalam peningkatan

kinerja lingkungan perusahaan


55

4. Manfaat

Adapun manfaat Akuntansi Lingkungan bagi perusahaan adalah

untuk mengatur biaya-biaya konservasi lingkungan dan menganalisis

biaya dari kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan yang efektif dan efisien

serta memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor

serta pemakai lainnya dalam mengambil keputusan.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu

Rahayu, 2016 tentang Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi

Manajemen Lingkungan Dan Strategi Terhadap Inovasi Produk Dan

Investasi Proses yang mengatakan bahwa strategi perusahaan terhadap

akuntansi lingkungan dalam berpengaruh positif dan signifikan yang berarti

sesuai dengan hipotesis pertama dimana strategi berpengahruh positif

terhadap akuntansi manajemen lingkungan.

5. Pencatatan

Media pencatatan yang digunakan Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kota Makassar terdiri dari

a. Buku Harian/Jurnal

Buku Harian/Jurnal yang biasa juga disebut sebagai buku/media

pencatatan transaksi pertama, dilakukan secara harian dan ditutup

pada setiap akhir bulan. Pada garis besarnya ada dua jenis buku

harian/jurnal, yaitu buku harian/jurnal khusus dan buku harian/jurnal

umum.

b. Buku Besar

Transaksi yang telah dicatat didalam buku-buku jurnal/harian pada

tiap akhir bulan diposting (dibukukan berdasarkan perkiraannya


56

masing-masing) kedalam buku besar. Untuk transaksi yang dicatat

kedalam buku jurnal umum , posting dapat dilakukan pada saat yang

bersamaan dengan pencatatan kedalam jurnal umum tersebut.

Angka-angka saldo buku besar selanjutnya digunakan sebagai dasar

penyususnan neraca lajur.

c. Buku Pembantu

Buku pembantu dibuat sebagai rincian buku besar untuk perkiraan-

perkiraan tertentu. Dari buku pembantu yang ada dibuatkan daftar

saldo pada setiap akhir bulan untuk dicocokkandengan saldo

perkiraan buku besar yang bersangkutan. Buku-buku pembantu yang

terpenting adalah:

1) BPPP-Buku Pembantu Piutang Pelanggan

Buku ini merupakan rincian perkiraan buku besar

piutangpelanggan air dan non air.

2) BPU-Buku Pembantu Utang

Buku ini merupakan rincian perkiraan Buku Besar Utang. Setiap

kreditur sebaiknya dicatatdalam satu kartu BPU.

3) KPS-Kartu Persediaan

Buku ini merupakan rincian perkiraan persediaan. Tiap jenis dan

ukuran barang dalam persediaan sebaiknya dicatat dalam satu

KPS.

4) BPAT-Kartu Pembantu Aset Tetap

Buku ini merupakan rincian perkiraan buku besar aset. Setiap

aktiva tetap sebaiknya dicatat dalam satu kartu BPAT

5) BPB-Buku Pembantu Beban


57

Buku ini merupakan rincian perkiraan buku besar beban. Tiap

perkiraan beban sebaiknya dicatat dalam satu kartu BPB

Contoh Pencatatan Pembelian dan Pemakaian Bahan Instalasi

Untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan jaringan transmisi dan

distribusi, pada tangal 1 Maret 2016 PDAM melakukan kontrak pembelian

pipa galvanis 12’’ sebanyak 600 meter senilai Rp.30.000.000

Asumsi : Stok awal persediaan pipa galvanis 12” pada tanggal 1 januari

2016 sebanyak 300 meter senilai Rp. 13.750.000

Tabel 4.1
Jurnal untuk mencatat transaksi pembelian pipa
Perkiraan Debet Kredit

Persediaan Bahan Instalasi- Rp.30.000.000

Pipa

Utang usaha/Bank Rp.30.000.000

Pada tanggal 30 juni 2016, perusahaan mengganti jaringan pipa di

beberapa titik yang membutuhkan 330 meter pipa galvanis 12”

Tabel 4.2
Jurnal untuk mencatat transaksi pemakaian pipa
Kaporit Kuantitas Nilai

Saldo Awal 300 13.750.000

Pembelian 1 600 30.000.000

Pemakaian 330

Terdiri dari :

Saldo Awal 300 13.750.000

Pembelian 1 30 1.500.000
58

Nilai Pemakaian 330 15.250.000

Tabel 4.3
Jurnal untuk transaksi pemeliharaan pipa
Perkiraan Debet Kredit

Beban pemeliharaan pipa Rp. 15.250.000

Persediaan bahan instalasi- Rp. 15.250.000

pipa

5. komponen Biaya Lingkungan Produksi Air (PDAM)

Komponen Biaya dalam pengolahan air baku menjadi air bersih

adalah dengan pemeliharaan peralatan produksi dan penggunaan bahan

kimia.

Tabel 4.4
Komponen Biaya Pemeliharaan Lingkungan
No Komponen Biaya Biaya

1 Reposisi Level Pompa Intake 300.255.000

2 Pencucian Pasir di WTP 504.741.000

3 Pengangkutan Kapasitor Instalasi 914.939.000

Pengelolaan air Bersih (IPA) PDAM

4 Pengawan Proyek Pengangkutan 259.071.000

Instalasi Pengelolaan Air Bersih (IPA)

PDAM

5 Evaluasi Up-Rating WTP 450.000.000

6 Penggunaan Bahan Kimia 90.250.000

7 Biaya Pelatihan Setiap Unit Kerja 50.200.000


59

8 Biaya Pemeriksaan Limbah 35.000.000

9 Biaya Penanaman Pohon 35.500.000

10 Biaya Mengukur Tingkat Pencemaran 56.200000

Lingkungan

Jumlah 2.246.656.000

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar sudah

mengeluarkan biaya-biaya lingkungan dalam pencatatan akuntansinya.

Biaya pengelolaan lingkungan yang dikeluarkan oleh Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Kota Makassar dicatat dalam laporan keuangan

perusahaan sebagai beban langsung usaha

6. Analisis Neraca dan Laba Rugi PDAM Kota Makassar

Pelaporan keuangan di neraca dan laba rugi bertujuan untuk

memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi (aktiva), kewajiban

dan modal dari suatu entitas perusahaan. Dengan demikian meringkaskan

posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu dengan menampilkan

aktiva, utang dan modal.

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR


NERACA
PER 31 DESEMBER 2018
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 104.877.160.927
Piutang usaha 56.965.480.027
Penyisihan piutang usaha (27.204.415.976)
Piutang lain-lain 4.471.637.138
Persediaan 26.467.295.051
60

Biaya dibayar dimuka 229.897.954


Uang muka pajak 23.963.583
Jumlah Aset Lancar 165.831.018.704

ASET TIDAK LANCAR


Aset tetap-bersih 202.660.441.997

ASET LAIN-LAIN
Perhitungan dengan Pemkot 923.752.698
Asset lain-lain 48.111.328.281
Jumlah Aset Tidak Lancar 251.695.522.977
JUMLAH ASET 417.526.541.681

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang usaha 49.689.908.294
Biaya yang masih harus dibayar 3.536.144.811
Pendapatan diterima dimuka -
Utang pajak 10.600.039.554
Jumlah kewajiban jangka pendek 63.826.092.659

EKUITAS
Modal 425.726.612.630
Saldo laba (72.026.163.609)
Jumlah Ekuitas 353.700.449.021
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 417.526.541.681
61

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR


LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESESEMBER 2018

Pendapatan Usaha 313.353.675.050


Beban Langsung Usaha (198.600.604.312)
LABA (RUGI) KOTOR 114.763.070.738
Beban Usaha
Beban administrasi dan Umum (70.693.624.965)
Beban bunga dan denda pinjaman -
Jumlah Beban Usaha (70.693.624.965)

LABA (RUGI) USAHA 44.059.445.773

Pendapatan (beban) lain-lain


Pendapatan lain-lain 10.225.415.361
Beban non operasional (439.255.686)
Jumlah pendapatan (beban) lain-lain 9.816.159.675

LABA BERSIH SEBELUM PAJAK 53.875.605.448

Estimasi pph badan (13.384.871.664)

LABA BERSIH SETELAH PAJAK 40.490.733.785

Berdasarkan analisis neraca dan laba rugi pada laporan keuangan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar dapat diketahui

bahwa biaya-biaya lingkungan tersebut belum dikelompokkan berdasarkan

kategorinya atau elemen yang berkaitan dengan pengolahan lingkungan

belum tersaji secara efektif didalam laporan keuanagan. Hasil wawancara

dengan pak Masdi mengatakan bahwa :


62

“ …Dalam laporan keuangan belum ada laporan keuangan khusus untuk

pelaporan biaya-biaya lingkungan namun dilaporkan secara

keseluruhan”

Pelaporan keuangan laba rugi merupakan laporan ringkasan dari

hasil kegiatan perusahaan selama satu periode akuntansi sehingga

dipandang sebagai laporan yang paling penting dalam laporan keuangan

dalam laporan tahunan. Laporan laba rugi Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kota Makassar terdiri atas pendapatan usaha, beban usaha, dan

beban non operasional

Perusahaa Daerah Air Minum (PDAM) sebagai entitas yang tidak

terdaftar di pasar modal, ekuitasnya hanya berupa penyertaan pemerintah,

saldo laba ditahan/akumukasi kerugian. PDAM menerbitkan laporan

keuangan hanya untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal seperti

pemilik dan kreditur dalam hal ini kementrian keuangan. Oleh karna itu,

PDAM mengantut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)

Laporan Keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan

praktek akuntansi yang berlaku umum. Kebijakan akuntansi yang

diterapkan dalam pembukuan dan penyusunan laporan keuangan oleh

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar berpedoman pada

keputusan Mentri Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tanggal 10

Agustus tentang pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM). Perusahaan telah menetapkan Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Untuk penyusunan laporan

keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2010.


63

Tabel 4.5
Beban Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar Tahun
2018
Uraian 31 Desember 2018

Beban Langsung Usaha Rp.198.600.604.312

Beban Administrasi dan Umum Rp. 70.693.624.965

Beban Bunga dan denda pinjaman -

Beban Non Operasional Rp. 439.255.686

Jumlah Beban Usaha Rp. 269.733.484.963

Dari komponen beban usaha diatas, terdapat biaya lingkungan

yang tidak diakui secara khusus oleh Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kota Makassar. Adapun pencatatan beban atau biaya-biaya yang

terkait lingkungan dalam laporan aktivitas tersebut adalah sebagai berikut:

a. Beban Langsung Usaha, merupakan biaya yang di keluarkan oleh

pihak perusahaan dalam hal mengolah sumber air, biaya tunjangan-

tunjangan sumber air, kesejahteraan karyawan sumber air dan

pembinaan pegawai sumber air

b. Beban Administrasi dan Umum, merupakan biaya yang dikeluarkan

oleh pihak perusahaan dalam hal gaji dan honor dan administrasi,

tunjangan-tunjangan umum dan administrasi, lembur umum dan

administrasi, insentif serta pakaian dinas pegawai umumdan

administrasi

c. Beban Non Operasional, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan dalam hal beban kerugian penyisihan piutang usaha,

beban kerugian penyisihan piutang non usaha, beban kerugian

penurunan nilai persediaan


64

Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Makassar terdiri dari pendapatan usaha dan non usaha

Tabel 4.6
Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Makassar Tahun 2018
Uraian 31 Desember 2018

Pendapatan Usaha Rp. 313.353.675.050

Pendapatan Lain-Lain Rp.10.255.415.361

Berdasarkan tabel diatas terdapat pencatatan pendapatan terkait

lingkungan dalam laporan aktivitas tersebut sebagai berikut:

a. Pendapatan Usaha, merupakan pendapatan yang berasal dari

penjualan air yang diakui dengan terbitnya daftar rekening ditagih

(DRD) Air. Pendapatan penjualan air diukur berdasarkan nilai

tagihan pemakaian air yang diterbitkan dalam DRD Air setiap

bulannya atau nilai pembayaran uang untuk transaksi penjualan air

secara tunai. Pendapatan penjualan non air, merupakan

pendapatan sambungan baru, pendapatan jasa laboratorium dan

pendapatan non air lainnya yang diukur berdasarkan besarnya nilai

hak yang ditagihkan

b. Pendapatan Non Usaha/Pendapatan lain-lain merupakan

pendapatan yang muncul dari pengguna aset oleh pihak lain yang

menghasilkan sewa, bunga, royalty/kemitraan dan deviden.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka

dapat disimpulkan bahwa

1. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar telah

mengeluarkan biaya-biaya lingkungan akan tetapi biaya-biaya lingkungan

tersebut belum dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Dengan di

keluarkannya biaya-biaya tersebut, maka perusahaan turut menjaga

lingkungan hidup

2. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar telah menerapkan

akuntansi lingkungan dan berperan dalam peningkatan kinerja lingkungan

perusahaan. Sehingga tidak ada limbah yang dihasilkan perusahaan yang

dapat mencemari lingkungan.

3. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar meningkatkan

kinerja lingkungan dengan upaya melakukan penanaman pohon atau

penghijauan di area sumber air baku yaitu di sekitar bendungan dan hulu

sungai

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dapat disampaikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar

apabila ingin meningkatkan penerapan akuntansi lingkungan dengan

lebih baik lagi, perusahaan dapat membuat laporan biaya lingkungan

64
65

yang bisa mengungkap seluruh biaya yang berkaitan dengan pengolahan

lingkungan yang lebih rinci.

2. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis bagaimana perlakuan biaya

lingkungan, sehingga peneliti selanjutnya diharapkan menganalisis data

yang terkait atau aktivitas lingkungan yang menimbulkan biaya dapat

dikaji lebih luas lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Ayu Rahayu. 2016. Analisis Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan dan


Strategi Terhadap Inovasi Produk dan Inovasi Proses. Jurnal.

Aminah dan Noviani. 2014. Analisis penerapan akuntansi lingkungan di rumah


sakit mardi waluyo metro. Jurnal akuntansi dan keuangan

Anak Agung Gde Satria Utama. 2016. Akuntansi Lingkungan Sebagai Suatu
Sistem Informasi . Studi pada Perusahaan Gas Negara (pgn). Jurnal.

Bethan, S, 2013. Penegak Hukum Sebagai Salah Satu Aspek Penting Dalam
PPLH. Retrieved Juni 05, 2018, From azizteven.blogspot,com:
www.azizansteven.blogspot.cpm

Damayanti dan Destia pentiana. 2013. Global Warming in the Perspective of


Environmental Management Accounting (EMA). Jurnal Ilmiah. No.1, Hal.
1-14

Ericha Betha and Ahmad Husaini. 2017. Analisis Penerapan Akuntansi Biaya
Lingkungan Terhadap Pengelolaan Limbah (studi pada limbah pg
pesantren baru Kediri tahun 2016). Jurnal

Fauzi, R. A..2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta :


Deepublish.

Ikhsan dan Arfan.2008.Akuntansi lingkungan dan pengungkapannya. Cetakan


Pratama.Graha ilmu : Yogyakarta

IFAC (International Federation Of Accountants). “Internasioanl Guidance


Document environmental Management Accounting” (2005)

IGD.ATA and Nyoman Trisma Herawati 2017. Analisis penarapan akuntansi


lingkungan pada badan usaha milik desa untuk Mewujudkan Green
Accounting (Studi pada BUMdes Desa Tajun, Kec.Kabutambahan,
Kab.Buleleng, Provinsi Bali.

Izzato Millato. 2016. Akuntansi Keuangan Sebagai Strategi Pengelolaan


Lingkungan Daerah Wisata Gunung Ijeng Kab.Banyuwangi. jurnal.

Joko Susilo dan Neni Astuti. 2014. Penyusunan model green accounting untuk
Perusahaan melalui perhatian, keterlibatan, pelaporan akuntansi
lingkungan dan auditnya. Joko pemana.

Kamieniecka Malgorzata.Dkk.2013. “Enviromental Accounting As an


ExpressionOf Implementation Of Corporate Social Responsibility Cocept”
International Conference

66
67

Kusumaningtias, R.2013. Green Accounting, Mengapa dan


Bagaimana?.Proceding seminar nasional dan call for paper sancall. Jurnal.
Surabaya:Universitas Negeri Surabaya

Mulyadi. 2017. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat

Mitrasari, Farida and Lukman Setiawan. 2017. Analaisis Penerapan Akuntansi


Lingkungan pada Rumah Sakit Umum Daerah Daya Makassar. Jurnal.

N.M. Indrawati and Iga Intan. 2018. Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan
pada Badan Rumah Sakit Umum Daerah (Brusd) Tabanan. Jurnal.

Prianthara , B. T. 2015. Sistem Informasi Akuntansi . CV. Yrama Widya :


Bandung .

Paulus, A. 2016. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Atas Pengendalian Intern


Pendapatan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Siloam Manado. Jurnal

Susiana sari. 2013 Penerapan Akuntansi Lingkungan untuk Mengoptimalkan


Tanggung jawab Industri Gula. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)

S.N. Risa and Tjahjono, A. 2017. Analisis Penarapan Akuntansi Biaya


Lingkungan Sebagai Pertanggung jawaban Sosial di RSI Hidayatullah
Yogyakarta. Journal

Winarmo, Wing W. 2006. Sistem Informasi Akuntansi . Edisi kedua. Upp sekolah

Yoshi Aniela. 2012. Peran Akuntansi Lingkungan dalam Meningkatkan Kinerja


Lingkungan dan Kinerja keuangan Perusahaan. Berkala Ilmiah Mahasiswa
akuntansi
68

L
A
M
P
I
R
A
N
69

DOKUMENTASI PADA SAAT PROSES WAWANCARA


70
71

BIOGRAFI PENULIS

Riska pangggilan Ikka lahir di Sinjai pada tanggal 15

Januari 1996 dari pasangan suami istri Bapak Jusri

dan Ibu Hasmi. Peneliti anak Pertama dari dua

bersaudara. Peneliti bertempat tinggal di Jl. Sultan

Alauddin BPH (Bumi Permata Hijau) Maakassar.

Menyelesaikan pendidikan di SD 164 Lamberasa

Desa Pattongko pada tahun 2008, Melanjutkan

Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 5 Sinjai-Selatan dan lulus pada

tahun 2011, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri

8 Makassar, lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan kuliah

di Universitas Muhammadiyah Makassar dan diterima sebagai salah satu

mahasiswa pada Fakults Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akutantansi Strata

satu(S1).

Anda mungkin juga menyukai