NORMA
105720534515
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
i
SKRIPSI
NORMA
105720534515
ii
LEMBAR PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Darwis dan Ibu Fatma, selaku
3. Terima kasih kepada Rismawati, Muh Yusuf, Muliati, Nurjannah, Yayu Sri
motivasi kepada saya, karena bagaimanapun tanpa teman kita tidak bisa
apa-apa.
MOTTO HIDUP
ketakutanmu.
-Norma
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
kepada kedua orang tua penulis bapak Darwis dan ibu Fatma yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibada dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
vii
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Muhammadiyah Makassar.
Manajemen Angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
8. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tuliskan satu
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
viii
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
Makassar.
Penulis
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
This study aims to determine how well the financial performance of the
Local Revenue is based on the ratio of effectiveness and growth ratio in the
Regional Financial Management Agency of Enrekang Regency. The type of
research used in this study is quantitative descriptive. The data that is processed
is the financial statements of the Original Regional Revenues in the Regional
Revenue and Expenditure Budget from 2016 to 2018. Data collection techniques
used are document techniques and library studies. The data analysis technique
used in this research was quantitative descriptive with the formula: Effectiveness
Ratio and Growth Ratio.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL .................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................ xi
xii
E. Tinjauan Empiris .................................................................. 27
G. Hipotesis .............................................................................. 31
C. Pembahasan ........................................................................ 51
A. Kesimpulan .......................................................................... 56
B. Saran ................................................................................... 57
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Enrekang .............................................................................. 45
Enrekang .............................................................................. 47
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Tinjauan Empiris
5. Biografi Penulis
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang tersebut merupakan wujud pemberian kewenangan yang lebih luas dari
semua urusan pemerintah daerah mulai dari perencanaan potensi sumber daya
manusia yang handal tetapi juga perlu adanya dukungan dari kemampuan
kemampuan keuangan daerah dapat dilihat dari kinerja keuangan daerah yang
1
2
baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
kepada pemerintah pusat lebih kecil dan lebih besarnya Pendapatan Asli Daerah
waktu tertentu.
konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang berdasarkan pada tiga elemen
utama yaitu, ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Hal ini menjadi tuntutan dari
keuangan perusahaan atau keuangan sebuah instansi yang dapat diukur dengan
cara tertentu yang dapat berupa realisasi pendapatan dan belanja yang disusun
Priode (2016-2018).”
B. Rumusan Masalah
maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah : bagaimana kinerja keuangan
dengan melihat rasio efektivitas dan rasio pertumbuhan pada Badan Pengelola
Keuangan Daerah (BPKD) kab. Enrekang selama tiga tahun terahir (2016-2018)
?
4
a) Tujaun Penelitian
b) Kegunaan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis.
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keputusan yang diambil itu tepat. Menurut Poltak Sinaga (2014 : 220) Analisis
laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan
atau mempelajari dari pada hubungan dan tendensi atau kecendrungan untuk
yang bersangkutan.
masing-masing dari unsur tersebut yaitu dengan suatu tujuan untuk memperoleh
pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.
Menurut Harahap, S.S (2013 : 189), analisis laporan keuangan terdiri dari
dua bagian yaitu : analisis dan laporan keuangan. Kata analisis adalah
Sedangkan laporan keuangan adalah neraca, laporan laba rugi dan laporan arus
menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil
dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara satu dengan yang lain, baik antara data kuantitatif maupun data non
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
6
7
ini, dan prediksi dimasa yang akan mendatang, analisis laporan keuangan
berkepentingan.
laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ketahun
dan ditafsirkan sehingga dapat memberikan informasi yang berarti bagi pihak-
dapat dipergunakan beberapa metode dan tekhnik analisis, alat untuk mengukur
hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan sehingga diketahui
a. Analisis statis atau analisis vertical, dalam metode ini analisis laporan
pos yang lainnya dalam laporan keuangan pada suatu priode atau suatu
yang terjadi.
pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau
1. Pengertian kinerja
output atau tingkah laku dalam suatu periode dalam mencapai tujuan individu
juga dapat dipakai dalam penilaian sebuah tingkah laku individu pada
diberikan.
9
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
kinerja seagai hasil kerja yang dicapai oleh pekerja arau karyawan secara
mereka.
Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi mengatakan bahwa kinerja adalah hasil
yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit
oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.
relevan. Rating tersebut harus mudah digunakan sesuai dengan yang akan
hasil seperti yang diharapkan, melalui perbandingan antara hasil kerja yang
a. Faktor kemampuan
b. Faktor Motivasi
motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara
lain : hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kbijaksanaan pimpinan, pla
pemikiran kerja.
penilaian
kinerja rutin yang mereka lakukan dari hari kehari. Penilaian ini sangat
keuangannya.
sesuai dengan target. Salah satu kinerja keuangan daerah adalah dalam
PAD yang optimum. Karena semakin besar kontribusi PAD terhadap APBD
tidak. Salah satu alat untuk menganalisis kinerja Pemda dalam mengelola
datang.
pada khususnya.
14
Kusufi : 2014 ).
sebagai berikut:
proyek dalam periode anggaran satu tahun. Dimana didalam APBD sebagai
pengeluaran aktivitas.
kedudukan DPRD.
defisit anggaran.
1. Pendapatan Daerah
perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar
Pendapatan
18
b) Dana Perimbangan
dan kemasyarakatan.
pemerintah provinsi.
dimaksud.
dimaksud.
2. Belanja Daerah
a. Belanja Langsung
sebagai berikut:
gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap
lainnya.
sebagai berikut:
jangka panjang.
masyarakat banyak.
ketentuan perundang-undangan.
alat yang digunakan dalam memahami masalah dan peluang yang terdapat
dapat pula dilakukan dengan cara membandingkan dengan rasio keuangan yang
dimiliki suatu pemerintah daerah tertentu dengan rasio keuangan daerah lain
yang terdekat ataupun yang potensi daerahnya relatif sama untuk dilihat
berkepentingan dengan rasio keuangan pada APBD ini yaitu: pihak DPRD, pihak
eksekutif, pihak pemerintah pusat ataupun provinsi, serta masyarkat dan kreditor.
rasio yang bisa digunakan adalah : Rasio Efektivitas PAD, Rasio Efisiensi
adalah :
2. Rasio Efektifitas
daerah.
dengan target yang ditetapkan, suatu hasil dikatakan efektif jika hasil tersebut
Gunung Kidul, Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) dihitung dengan
Realisasi PAD
Rasio Efektivitas = X 100%
Anggaran PAD
Tabel 2.1
Penilaian Efektivitas
Kriteria Efektivitas Persentase Efektivitas
(dianggarkan).
3. Rasio Pertumbuhan
dalam industri.
mengalami peningkatan.
E. Tinjauan Empiris
sampai 2014 berjalan dengan baik atau sangat efektif. Hal ini terjadi karena
pengelolaan keuangan daerah masih rendah, rasio aktifitas kurang baik, dan
pendapatan, dan kurang baik untuk pertumbuhan belanja rutin dan belanja
ditempati oleh belanja tidak langsung, dan rata-rata tingkat belanja daerah
ekonomis.
masih belum stabil atau belum begitu baik. Dimana hasil perhitungan di
setiap tahun masih mengalami angka yang naik turun untuk ketiga rasio
F. Kerangka Konsep
Dalam menganalisis kinerja keuangan, ada dua rasio yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu rasio efektivitas dan rasio pertumbuhan. Dengan melihat
Laporan Keuanganan
Pendapatan Asli Daerah Tahun
2016-2018
Kinerja Keuangan
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
32
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Jenis dan sumber data yang menujang dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Jenis data
keuangan Daerah.
2. Sumber data
Sumber data yang akan menjadi analisis dalam tulisan ini adalah data
Sekunder. Data sekunder, Data skunder adalah data yang diperoleh dari
dalam memperoleh data yang dibutuhkan selama proses penelitian. Penulis juga
ingin mengetahui seberapa baik kinerja keuangan Daerah pada Badan Pengelola
32
33
1. Rasio Efektivitas
Realisasi PAD
Rasio Efektivitas = X 100%
Anggaran PAD
2. Rasio Pertumbuhan
3. Kinerja Keuangan
1. Populasi
keseluruhan objek penelitian, dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini yaitu penulis mengambil sampel selama tiga tahun terakhir (2016 -
2018).
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan.
35
Daerah
tahun 2016-2018 dan profil kantor Badan Pengelola Keuangan Daerah Kab
F. Teknik Analisis
deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
BAB IV
susunan organisasi dan tata kerja lembaga tehnis daerah Kabupaten Enrekang,
2.
36
37
a) Visi :
b) Misi :
yang dimiliki.
dan akuntabel.
38
Struktur Organisasi
GAMBAR 4.1
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
Job Descrption
1. Kepala BPKD
2. Sekretaris
perencanaan, kepala sub bagian keuangan dan kepala sub bagian umum
dan kepegawaian.
lainnya;
berkala; dan
dengan tugasnya.
Pelaksana Anggaran)
pegawai;
pertanggungjawaban keuangan;
pembukuan perbendaharaan;
dengan tugasnya.
dengan tugasnya.
Belanja Daerah)
41
SKPD); dan
yang menjadi tanggung jawab dan mengawasi kepala sub bidang belanja
42
langsung dan kepala sub bidang belanja tidak langsung pembiayaan dan
usaha
gaji, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan social, belanja bagi hasil,
pembiayaan daerah;
APBD-P;
penerimaan pembiayaan ;
D; dan
B. Hasil penelitian
Enrekang dalam penelitian ini adalah suatu proses penilaian mengenai tingkat
Daerah Kabupaten Enrekang selama kurun waktu 3 tahun terakhir (tahun 2016-
1. Rasio Efektivitas
Realisasi PAD
Rasio Efektivitas = X 100%
Anggaran PAD
Tabel 4.1
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Badan Pengelola Keuangan Daerah Kab Enrekang
Tabel 4.2
Kabupaten Enrekang
Rasio
Realisasi ADD Anggaran ADD
Tahun Efektivitas Kriteria
(Rp) (Rp)
(%)
82,84% Cukup
2016 5,800,111,000 7,000,965,000
Efektif
47
Sangat
2018 10,741,173,000 8,999,000,000 119,36%
Efektif
Gambar 4.2
120%
119.36%
100%
PRESENTASE
80% 94.17%
82.84%
60%
RASIO EFEKTIVITAS
40%
20%
0%
2016 2017 2018
TAHUN
2. Rasio Pertumbuhan
Tabel 4.3
Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah pada Badan
Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang
berikut :
49
berikut :
= 7,77%
=216,47%
Tabel 4.4
Kabupaten Enrekang
Rasio
Realisasi Rasio
Pertumbuhan Realisasi
Pendapatan Pertumbuhan
Tahun Pendapatan Belanja PAD
PAD Belanja PAD
PAD (Rp)
(Rp) (%)
(%)
Rasio Pertumbuhan
250%
216.47%
200%
PERSENTASE
150%
100%
43.18%
50% 29.32%
0% 0% 7.78%
0%
2016 2017 2018
TAHUN
sebesar 36,255%.
C. Pembahasan
1. Rasio Efektivitas
Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami kenaikan dari tahun 2016-2018. Pada
7,000,965,000. Pada tahun 2017 Pendapatan Asli Daerah (PAD) naik menjadi
Daerah Kabupaten Enrekang pada tahun 2016 sebesar 82,84% tahun 2017
sebesar 94,17% dan tahun 2018 sebesar 119,36%. Efektivitas kinerja keuangan
52
Enrekang untuk tahun 2016 dan 2018 dikategorikan Efektif. Karena nilai yang
98,79%.
Kabupaten Minahasa tahun 2010 sampai 2014 berjalan dengan baik atau sangat
efektif. Hal ini terjadi karena tingginya rasio efektivitas yang ditentukan dari
dengan yang terjadi dalam peneltian ini, kinerja keuangan Pendapatan Asli
dengan baik atau efektif karna efektivitasnya yang terus meningkat tiap
tahunnya.
2. Rasio Pertumbuhan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami kenaikan dari tahun 2016-2018. Pada
Dari tabel 4.4 terlihat bahwa Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Realisasi Belanja Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami kenaikan dari tahun
2016-2018. Pada tahun 2016 Realisasi Belanja Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rp. 89,590,117,666.
Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang pada tahun 2017 sebesar 7,78% dan
tahun 2018 yaitu sebesar 216,47% sementara itu terjadi penurunan pertumbuhan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Masita Machmud, Dkk (2014) yang
Daerah dikategorikan kurang baik karena persentase rasio selama 6 tahun masih
mengalami naik turun meskipun pada tahun 2011 dan 2012 sudah dikategorikan
positif.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2016-2018 sudah sangat Baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil perhitungan
tahun 2016 sebesar 82,84%, tahun 2017 sebesar 94,17%, dan tahun
berikut : tahun 2017 sebesar 29,32% dan tahun 2018 sebesar 43,19%.
adalah sebagai berikut : tahun 2017 sebesar 7,78%, dan tahun 2018
sebesar 216,47%
55
56
B. Saran
2. Bagi peneliti
penelitiannya bisa lebih akurat. Selain itu diharapkan untuk lebih rinci lagi
DAFTAR PUSTAKA
Sinaga, Poltak. 2014. Teori portofolio dan analisis investasi teori dan aplikasi.
Medan : Penerbit Mitra.
Wonda, Welio. 2016. Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dalam Masa
Otonomi Daerah Kabupaten Nabire Provinsi Papua. Jurnal EMBA. Vol.4
No.3.
59
LAMPIRAN
60
Lampiran 1
Tinjauan Empiris
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Nama/
No Judul Metode Hasil Penelitian
Tahun
1 Ritno H. ANALISIS analsis Hasil penelitian menemukan
Rondonuw EFISIENSI DAN deskriptif, bahwa tingkat efektivitas
u, DKK EFEKTIVITAS dengan pengelolaan keuangan
(2015) PENGELOLAAN rasio daerah pada Dinas
Nama/
No Judul Metode Hasil Penelitian
Tahun
Ropa Keuangan dikategorikan efektif, rasio
(2016) Pemerintah efisiensi kurang efisien, rasio
Kabupaten kemandirian pengelolaan
Minahasa keuangan daerah masih
Selatan rendah, rasio aktifitas kurang
baik, dan rasio pertumbuhan
baik, untuk pertumbuhan
pendapatan asli daerah dan
pendapatan, dan kurang baik
untuk pertumbuhan belanja
rutin dan belanja
pembangunan. Dengan
demikian, kinerja pengelolaan
keuangan daerah Kabupaten
Minahasa Selatan
berdasarkan analisis rasio
keuangan cukup baik.
4 Erna Analisis Kuantitatif Hasil penelitian ini
Rahmawat Kinerja dan menujukkan bahwa tingkat
i dan I Keuangan Kualitatif kemandirian keuangan
Wayan Pemerintah Kabupaten Sumbawa
Putra Kabupaten tergolong rendah sekali, rata-
(2016) Sumbawa rata tingkat efektivitas PAD
Tahun dari tahun 2010-2012
Anggaran tergolong kurang efektif, rata-
2010-2012 rata tingkat efisiensi
keuangan daerah Kabupaten
Sumbawa tergolong tidak
efisien, rata-rata tingkat
pertumbuhan PAD
menunjukkan pertumbuhan
yang positif, tingakat proporsi
62
Nama/
No Judul Metode Hasil Penelitian
Tahun
pada Pemerintah Kabupaten
Sumbawa menunjukkan
kontribusi terbesar untuk
pendapatan daerah ditempati
oleh Dana Perimbangan,
sedangkan kontribusi
terbesar untuk belanja
daerah ditempati oleh belanja
tidak langsung, dan rata-rata
tingkat belanja daerah
pemerintah Kabupaten
Sumbawa tahun anggaran
2010-2012 tergolong
ekonomis.
5 Masita Analisis Deskriptif Hasil penelitian dapat
Machmud, Kinerja digambarkan bahwa kinerja
George Keuangan keuangan pemerintah daerah
Kawung Daerah di Provinsi Sulawesi Utara
dan Di Provinsi masih menunjukkan rata-rata
Wensy Sulawesi Utara kinerja keuangan daerah
Rompas Tahun 2007- yang masih belum stabil atau
(2014) 2012 belum begitu baik. Dimana
hasil perhitungan di setiap
tahun masih mengalami
angka yang naik turun untuk
ketiga rasio yang diukur
dalam pengelolaan keuangan
daerah.
63
LAMPIRAN 2
LAPORAN KEUANGAN BPKD
2016
LEBIH /
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI
KURANG
1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 7,000,965,000 5,800,111,000 1,200,854,000
3 Pendapatan pajak daerah 17,737,000,000 16,147,403,707 1,589,596,293
4 Pendapatan retribusi daerah 11,070,000,000 10,061,500,000 1,008,500,000
lain-lain pendapatan asli
5
daerah yang sah 0 0 0
Lain-lain pendapatan asli
6
daerah yang sah 0 0 0
7 JUMLAH PENDAPATAN 35,807,965,000 32,009,014,707 3,798,950,293
8 BELANJA
9 BELANJA OPERASI
10 belanja pegawai 12,702,544,048 11,523,415,053 1,179,128,995
11 belanja bunga 11,539,456,765.00 9,823,959,087 1,715,497,678.00
12 belanja subsidi 0 0 0
13 belanja hibah 0 0 0
14 belanja bansos 4,997,000,000 0 4,997,000,000
15 jumlah belanja operasi 29,239,000,813 21,347,374,140 7,891,626,673
16 BELANJA MODAL
64
17 belanja tanah 0 0 0
18 belanja peralatan dan mesin 2,741,173,000 2,390,366,851 350,806,149
19 belanja gedung dan bangunan 75,000,000 70,000,000 5,000,000
belanja jalan,irigasi,dan
20
jaringan 0 0 0
21 belanja aset tetap lainnya 0 0 0
22 belanja aset lainnya 0 0 0
23 jumlah belanja modal 2,816,173,000 2,460,366,851 355,806,149
24
25 JUMLAH BELANJA 34,871,346,813 26,268,107,842 8,603,238,971
SURPLUS/DEVISIT 936,618,187 5,740,906,865 -4,804,288,678
Mengetahui
Kepala DPKAD
LAMPIRAN 3
LAPORAN KEUANGAN BPKD 2017
Mengetahui
Kepala BPKD
BIOGRAFI PENULIS
bersaudara.
Korong lulus tahun 2009, SMP Negeri 1 Sinjai Selatan lulus tahun 2012, SMA
Negeri 1 Sinjai Selatan lulus tahun 2015 dan mulai tahun 2015 mengikuti
penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswi Program S1 pada
Muhammadiyah Makassar.