Anda di halaman 1dari 89

ANALISIS MANAJEMEN PENDAPATAN TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PADA BUMDES KOLAI


MANGMESA KECAMATAN MALUA
KABUPATEN ENREKANG

SKRIPSI

OLEH
INDRIANI OKTAVIA
105721126216

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021

i
ANALISIS MANAJEMEN PENDAPATAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PADA BUMDES KOLAI
MANGMESA KECAMATAN MALUA
KABUPATEN ENREKANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar

INDRIANI OKTAVIA
105721126216

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jadikan hari ini selamanya. Dan besok akan memiliki ceritanya sendiri”

“Lepaskan segala sesuatu yang membuatmu stres dan sedih”

-Ali bin Abi Thalib

“Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau
kamu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi”

- Ali bin Abi Thalib

MOTTO

“Jadikan hari ini selamanya. Dan besok akan memiliki ceritanya sendiri”

“Lepaskan segala sesuatu yang membuatmu stres dan sedih”

-Ali bin Abi Thalib

“Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau
kamu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi”

- Ali bin Abi Thalib

Persembahan
Karya sederahana ini penulis persembahkan kepada :

1. Kepada Ibu saya Irmawati dan Kakak saya Andri Arham yang telah
memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan karya
ini.
2. Bapak dan ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing saya yang selama ini
tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi
arahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Para sahabat yang selalu memberikan motivasi, semangat, dukungan
dan bantuan.

iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Allah SWT, Segala Puji dan Syukur Penulis Hanturkan

Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan Anugrahnya kepada

hambanya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi penelitian yang berjudul

“Analisis Manajemen Pendapatan Terhadap Kinerja Keuangan Pada

BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua Orang Tua penulis Ibu Irmawati dan kakak Andri Arham dan

saudara Iqra Anugra Ramadhan yang senantiasa memberi harapan, semangat,

perhatian, kasih sayang dan doa yang tulus tak pamrih. Dan Saudara-saudaraku

tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat serta seluruh

keluarga besar atas segala pengorbanan dan doa restu yang telah diberikan

demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu hingga akhir studi ini. Semoga

apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya

penerang kehidupan didunia dan diakhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

vii
penghargaan yang setinggi-tingginya dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, sang Maha Kuasa.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Muh. Nur Rasyid SE., MM selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Ibu Nurlina, SE., MM Selaku Penasehat Akademik penulis.

6. Bapak Abdul Muttalib, SE.,MM selaku pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sehingga

skripsi dapat diselesaikan dengan baik.

7. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM, selaku pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

8. Ibu/Bapak dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar khususnya Dosen Jurusan Manajemen yang telah

mendidik dan mengarahkan penulis selama dalam proses perkuliahan.

9. Segenap Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

10. Terima kasih yang tak terhingga kepada Saudara laki-laki saya Andri Arham

yang tak henti mendoakan serta memberikan dukungan kepada penulis.

11. Terima kasih juga kepada Iqra Anugra Ramadhan yang begitu setia

menemani serta memberi motivasi dan dukungan kepada penulis.

viii
12. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Manajemen Angkatan 2016 terkhusus Kelas MAN 16-G yang selalu belajar

bersama yang tidak sedikit bantuan dan dorongannya dalam aktivitas studi

penulis.

13. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini belum begitu sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dalam menyempurnakan

dan memperbaiki skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah

pengetahuan dan wawasan bagi semua pihak utamanya kepada Almamater

Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

semoga Allah SWT menerima dan membalas amal perbuatan baik dari semua

pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penulisan skripsi penelitian

ini dan semoga skripsi penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin…

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, Desember 2020

Penulis

Indriani Oktavia

ix
ABSTRAK
INDRIANI OKTAVIA, 2021. Analisis Manajemen Pendapatan Terhadap Kinerja
Keuangan Pada BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing l Abdul Muttalib, dan
Pembimbing ll Muh. Nur Rasyid.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh manajemen


pendapatan terhadap kinerja keuangan pada BUMDes Kolai Mangmesa
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang.Jenis Penelitian yang di gunakan yaitu
data kuantitatif. Data kuatantitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka-
angka dari laporan keuangan sebagai sumber data seperti neraca dan laporan
laba rugi BUMDes.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa manajemen pendapatan terhadap


kinerja keuangan pada BUMDes Kolai Mangmesa pada tahun 2016-2019,
current ratio menunjukkan 5,87%, 4,57%, 3,78% dan 4,42%, data tersebut
mengindikasikan bahwa dari tahun ketahun tingkat rasio lancar (Current Ratio)
dalam kondisi naik turun. Rasio utang terhadap aset adalah 0,15%, 0,19%,
0,24% dan 0,17%, data tersebut mengindikasikan bahwa dari tahun ketahun
tingkat rasio utang terhadap aset (Total Debt Asset Ratio) dalam kondisi tidak
stabil karena pada tahun 2016-2018 mengalami kenaikan dan pada tahun 2019
mengalami penurunan. ROA (Return On Asset) adalah 0,85%, 0,81%, 0,89%
dan 0,83%, data tersebut mengindikasikan bahwa dari tahun ketahun tingkat
ROA dalam kondisi tidak stabil karena pada tahun 2016 meningkat lalu pada
tahun 2017 menurun dan meningkat kembali pada tahun 2018 dan menurun
pada tahun 2019. Sedangkan Perputaran totalaktiva adalah 0,85%, 0,81%,
0,89% dan 0,83%, data tersebut mengindikasikan bahwa dari tahun ketahun
perputaran total aktiva (Total Asset Turn over) tidak stabil terkadang mengalami
peningkatan dan juga penurunan.

Kata Kunci: Manajemen Pendapatan, Kinerja Keuangan

x
ABSTRACT
INDRIANI OKTAVIA, 2021. Analysis of Revenue Management on Financial
Performance at BUMDes Kolai Mangmesa, Malua Districk, Enrekang Regency,
Thesis, Faculty of Economics and Business, Management Departement,
Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor I Abdul
Muttalib, and Supervisor II Muh. Nur Rasyid.

This study aims to see the effect of management on financial performance


at BUMDes kolai Mangmesa, Malua District, Enrekang Regency. This type of
research uses quantitative data. Quantitative data is research that uses figures
from financial reports as data sources such as the BUMDes balance sheet and
income statement.

The results showed that income management on financial performance at


BUMDes Kolai Mangmesa in 2016-2019, the current ratio showed 5,87%, 4,57%,
3,78% and 4,42%, the data states that from year to year the level current ratio
(current ratio) in fluctuating conditions. The ratio of debt to assets is 0,15%,
0,19%, 0,24% and 0,17%, the data states that from year to year the level of debt
to assets ratio (total debt asset ratio) is in an unstable condition because in 2016-
2018 has increased and in 2019 has decreased. ROA (return on asset) is 0,85%,
0,81%, 0,89% and 0,83%, these data indicate that from year to year the level of
ROA is in an unstable condition because in 2016 it increased then in 2017 it
decreased. And increased again in 2018 and decreased in 2019. While the total
asset turnover was 0,85%, 0,81%, 0,89% and 0,83%, the data shows that from
year to year total asset turnover (total asset turnover) is unstable, sometimes it
increases and also decreases.

Keywords: Revenue Management, Financial Performance

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL ...............................................................................................................

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. …… ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori ......................................................................................... 5

B. Tinjauan Empiris ..................................................................................... 35

C. Kerangka Pikir ......................................................................................... 37

D. Hipotesis .................................................................................................. 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 40

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 40

xii
C. Definisi Operasional dan Pengukuran .................................................... 40

D. Populasi dan Sampel .............................................................................. 41

E. TeknikPengumpulan Data....................................................................... 42

F. Teknik Analisis ........................................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat BUMDes Kolai Mangmesa ........................................... 44

B. Hasil penelitian ........................................................................................ 48

C. Pembahasan ........................................................................................... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 63

B. Saran ....................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu 35

Tabel 1 Tabel Presentasi Current Ratio 49

Tabel 2 Tabel Presentasi Total Debt Asset Ratio 51

Tabel 3 Tabel Presentasi ROA (Return On Aset) 53

Tabel 4 Presentasi Rasio Total Asset Turnover 55

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Kerangka Konsep 38

4.1 Sturktur Organisasi 47

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha desa

yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat

perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.

BUMDes juga berperan sebagai lembaga sosial yang berpihak pada kepentingan

masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial

sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan untuk mencari keuntungan

melalui penawaran sumber daya lokal ke pasar.

BUMDes pada dasarnya merupakan bentuk penguatan terhadap

lembaga-lembaga ekonomi desa dan merupakan instrument pendayagunaan

ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi, yang bertujuan untuk

peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa dan mengembangkan

usaha ekonomi mereka, serta memberi sumbangan bagi pendapatan asli desa

yang dapat memungkinkan desa mampu melaksanakan pembangunan serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara optimal. Berangkat dari cara

pandang ini, jika pendapatan asli desa dapat diperoleh dari BUMDes, maka

kondisi itu akan mendorong setiap pemerintah desa memberikan dukungan

dalam merespon pendirian BUMDes di setiap desa, begitu pula dengan Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes) yang merupakan bentuk badan usaha yang dikelola

oleh desa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada

umumnya dengan memberikan program kegiatan yang berpotensi dalam

membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

1
2

Saat ini banyak BUMDes yang tidak berkembang dengan baik. Penyebab

utamanya antara lain adalah tidak dikelolanya BUMDes secara profesional dan

banyak kendala yang lain dari awal pembentukan sampai dengan pengelolaan itu

tidak lepas dari resiko yang ada. Dengan adanya analisis kinerja keuangan ini

dapat mengetahui kinerja keuangan pada BUMDes. Menilai kinerja perusahaan

pada umumnya dinilai dengan menggunakan rasio seperti rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas untuk membandingkan laporan

keuangan dari setiap periode sehingga dapat mengindikasikan seberapa jauh

BUMDes telah berkembang.

Menganalisis laporan keuangan akan membantu pihak yang memiliki

kepentingan dalam memilih dan mengevaluasi informasi serta berfokus dengan

informasi itu. Adapun alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan

suatu perusahaan adalah laporan keuangan serta kinerja yang disusun setiap

akhir periode yang didalamnya memberikan gambaran tentang keuangan yang

terdiri dari laporan laba rugi, neraca dan laporan keuangan lainnya. Menilai

kinerja dengan melihat hasil dari laporan keuangan yang dibuat tiap periode tidak

dapat disalahkan namun akan lebih bermakna kalau tidak hanya menilai kinerja

keuangan dari laporan keuangan saja. Analisis terhadap laporan keuangan akan

memberikan makna atau arti yang lebih lengkap sehingga perusahaan dapat

menilai kinerja keuangannya berada dalam kondisi sehat (baik) atau tidak sehat.

Salah satu desa di Kabupaten Enrekang Kecamatan Malua yang telah

mendirikan BUMDes adalah Desa Kolai yang usahanya sudah ada diantaranya

usaha penyewaan tenda terowongan, usaha jasa Tv kabel dan usaha

penyewaan molen. Dengan terbentuknya BUMDes Kolai Mangmesa ini dapat

meningkatkan perekonomian desa dan dapat dikelola secara optimal sumber


3

daya seperti sumber daya manusia, sumber daya alam dan pelayanan sosial

serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Yang terpenting adalah untuk

meningkatkan pendapatan asli desa.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Analisis Manajemen Pendapatan Terhadap Kinerja

Keuangan Pada BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan pada latar belakang diatas maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah manajemen pendapatan berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pada BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan uraian pada rumusan masalah maka tujuan dari penelitian

adalah Untuk mengetahui pengaruh manajemen pendapatan terhadap kinerja

keuangan pada BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat akademis, menambah pengalaman dan menjadi pembanding

antara ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dalam aplikasi nyata didunia
4

kerja dan publik (masyarakat) juga sebagai syarat untuk mencapai gelas

sarjana.

2. Manfaat praktis, diharapkan mampu memberikan masukan bagi aparat

pemerintah desa dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3. Manfaat teoris, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan referensi penelitian

selanjutnya dengan topik yang sama.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Teori Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Secara etimologis, kata manajemen berasal dari Bahasa

Inggris, yakni management yang dikembangkan dari kata to manage

yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri

berasal dari Bahasa Italia, maneggio yang diadopsi dari Bahasa Latin

managiere yang berasal dari kata manus yang artinya tangan

(Samsuddi, 2006:15). Sedangkan secara terminologis para pakar

mendefenisikan manajemen sebagai berikut:

Menurut Stoner yang dikutip oleh Wijayanti (2008:1)

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi

dan pengunaan sumber daya manusia organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sedangkan

menurut Handoko, manajemen dapat didefenisikan sebagai bekerja

dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan

mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan

personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan

kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling) (Handoko,

1999:8).

5
6

Adapun menurut Samson dan Daft (2012:10) manajemen

adalah pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien melalui

perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan

penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan kinerja.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen adalah sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, pengendalikan dan mengembangkan segala upaya

dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana

prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

secara efektif dan efisien.

b. Fungsi-fungsi Manajemen

Menurut Fayol dalam Safoni (2012:47), fungsi-fungsi

manajemen meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), pengarahan (commanding), pengkordinasian

(coordinating), pengendalian (controlling). Sedangkan menurut Griffin

dalam Safoni (2012:47), fungsi-fungsi manajemen meliputi

perencanaan dan pengambilan keputusan (planning and decision

making), pengorganisasian (organizing), pengarahan (leading) serta

pengendalian (kontrolling).

Fungsi ini terus bergerak sebagai manajer bergerak dari satu

tugas dan kesempatan untuk kesempatan dalam pekerjaannya

menurut Jr, Schermerhorn; et all (2011:20). Terdapat empat fungsi

manajemen yaitu:

1) Planning
7

Proses menetapkan tujuan kinerja dan menentukan tindakan apa

yang harus diambil untuk mencapai mereka. Melalui perencanaan,

manajer mengidentifikasi hasil yang diinginkan dan cara untuk

mencapainya.

2) Organizing

Proses untuk menempatkan tugas, mengalokasikan sumber daya,

dan mengkordinasikan kegiatan individu dan kelompok untuk

mencapai rencana. Pengorganisasian adalah bagaimana manajer

mengubah rencana menjadi tindakan dengan mendefinisikan

pekerjaan, menugaskan porsenil, dan mendukung mereka dengan

teknologi dan sumber daya lainnya.

3) Leading

Proses membangkitkan antusiasme masyarakat dan upaya untuk

menginspirasi pekerja untuk bekerja lebih keras demi memenuhi

rencana yang sudah ditentukan demi mencapai tujuan yang

diinginkan. Manager memimpin dan membangun komitmen untuk

mencapai visi bersama, mendorong kegiatan yang mendukung

tujuan dan mempengaruhi pekerjaan untuk melakukan pekerjaan

yang terbaik atas nama organisasi.

4) Controlling

Proses pengukuran kinerja, untuk membandingkan tujuan dan

hasil dalam mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Manajer

menjalankan kontrol dengan melakukan kontak aktif dengan

orang-orang yang bekerja, mengumpulkan dan menggunakan

informasi ini untuk membuat perubahan yang konstruktif.


8

c. Unsur Manajemen

Menerut Hasibuan, (2012:3) Manajemen ini terdiri dari 6 unsur

yaitu:

1) Manusia (Man)

Dimana aktivitas yang harus dilakukan mencapai tujuan (planning,

organizing, directing dan controlling) tidak akan tercapai tanpa

adanya manusia.

2) Uang (Money)

Untuk melakukan berbagai aktivitas manajemen diperlukan uang,

seperti upah atau gaji. Pembelian produksi dan lain sebagainya.

Uang harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang ingin

dicapai.

3) Bahan-bahan (Material)

Dalam proses pelaksanaan kegiatan dalam tingkat teknologi

sekarang ini meterial bukan saja sebagai pembantu bagi mesin

dan mesin telah berubah kedudukannya sebagai pembantu

manusia.

4) Cara pelaksanaan (Method)

Untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara berdaya guna dan

berhasil guna, maka manusia dihadapkan pada berbagai alternatif

pelaksanaan (metode).

5) Pasar (Market)

Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan industri tidak

mungkin tercapai, sebab masalah pokok yang dihadapi oleh

instansi industri.
9

6) Mesin (Machine)

Manajemen akan berfungsi jika produksi berjalan, maka mesin

disini adalah merupakan proses produksi suatu produk dari bahan

mentah ke bahan jadi.

2. Teori Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Pendapatan (revenue) dalam arti luas adalah penghasilan

yang diperoleh masyarakat (baik perorangan maupun perusahaan)

atas prestasi kerjanya dalam periode tertentu, baik harian, mingguan,

bulanan dan tahunan. Pendapatan merupakan salah satu unsur yang

paling utama dari pembentukan laba rugi dalam suatu perusahaan.

Banyak yang bingung mengenai istilah pendapatan ini dikarenakan

pendapatan dapat diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan

sebagai income yang dimana income dapat diartikan sebagai

penghasilan dan kata revenue sebagai pendapatan penghasilan

maupun keuntungan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi

profit maka pendapatan mempunyai peranan yang sangat besar.

Pendapatan sangat berpengaruh bagi keseluruhan hidup perusahaan,

dikarena semakin besar sebuah pendapatan yang diperoleh maka

semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membiayai segala

sesuatu pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan. Selain itu pendapatan juga berpengaruh terhadap laba

rugi perusahaan yang tersaji dalam laporan laba rugi, oleh karena itu

pendapatan adalah darah kehidupan suatu perusahaan.


10

Dalam kamus besar bahasa indonesia, pendapatan adalah

hasil kerja (usaha atau sebagainya). Sedangkan pendapatan dalam

kamus manajemen adalah uang yang diterima oleh perorangan,

perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa,

bunga, komisi, ongkos dan laba.

Menurut Sadono Sukirno, (2006:47) Pendapatan adalah

pendapatan uang yang diterima dan diberikan kepada subjek ekonomi

berdasarkan prestasi yang diserahkan yaitu berupa pendapatan dari

profesi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan dan

pendapatan dari kekayaan. Besarnya pendapatan seseorang

bergantung pada jenis pekerjaannya. Soekartawi, (2012:132) juga

menjelaskan pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang

yang dikonsumsikan, bahwa sering kali dijumpai dengan

bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi bukan

saja bertambah, tapi juga kualitas barang tersebut ikut menjadi

perhatian.

Sedangkan menurut Kartikadahi, dkk (2012:186) Penghasilan

(income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode

akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang

tidak berasal dari konstribusi penanam modal. Menurut Kusnadi

dalam buku “Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate): Prinsip,

prosedur dan metode (2009:9)npendapatan merupakan penambahan

aktiva yang dapat mengakibatkan bertambahnya modal namun bukan

dikarenakan penambahan modal dari pemilik atau bukan hutang


11

namun melainkan melalui penjualan barang atau jasa terhadap pihak

lain.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa pendapatan adalah arus kas masuk yang berasal

dari kegiatan normal perusahaan dalam penciptaan barang atau jasa

yang mengakibatkan kenaikan aktiva dan penurunan kewajiban.

1) Jenis-jenis Pendapatan

a) Pendapatan operasional adalah hasil yang didapat langsung

dari kegiatan operasional suatu perusahaan. Pendapatan

operasional terbagi atas dua yaitu :

1. Pendapatan kotor adalah pendapatan dari nilai asli dan

faktur penjualan sebelum dikurangi faktor return barang

dan potongan penjualan.

2. Pendapatan bersih adalah pendapatan dari hasil penjualan

barang atau jasa setelah dikurangi faktor return barang

dan potongan penjualan.

b) Pendapatan Non Operasional adalah pendapatan yang

otomatis diterima tanpa adanya kegiatan penjualan.

Pendapatan non operasional terbagi atas dua yaitu:

1. Hasil sewa adalah hasil yang didapat setelah menyewakan

suatu objek seperti penyewaan tenda pengantin, tv kabel

dan molen.

2. Bunga adalah hasil yang didapatkan setelah meminjamkan

uang kepada pihak lain.

2) Sumber-sumber pendapatan
12

Menurut Suparmoko dalam Artaman, 2015, ada tiga sumber

pendapatan yaitu:

a) Dari gaji atau upah, pendapatan seseorang yang didapat

setelah bekerja dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu

bulan. Tapi ada juga gaji yang dibayarkan per hari dan per

minggu.

b) Dari usaha sendiri, pendapatan dari total penjualan barang

atau jasa setelah dikurangi total biaya produksi.

c) Dari pendapatan lain, pendapatan ini didapat tanpa adanya

kegiatan usah

b. Pengakuan pendapatan

Pengakuan pendapatan umumnya diakui apabila:

a) Telah direalisasi (realized) atau dapat direalisasikan

(realizable)

b) Sudah dihasilkan melalui penyelesaian yang substansial atas

aktivitas yang terlibat dalam proses menghasilkan tersebut.

c) Pendapatan diakui apabila perusahaan yang menghasilkan

pendapatan telah menyerahkan barang atau jasa yang

dijanjikan (penyelesaian secara substansial) kepada

pelanggan dan ketika pelanggan telah melakukan pembayaran

atau setidaknya memberikan janji pembayaran yang pasti

(dapat direalisasikan) kepada perusahaan.

Dua kriteria yang harusnya dipertimbangkan dalam menentukan

kapan pendapatan seharusnya diakui :

a) Telah direalisasi atau dapat direalisasi.


13

Pendapatan dikatakan telah direalisasi (realized) jika barang

atau jasa telah dipertukarkan dengan kas.

b) Telah dihasilkan atau telah terjadi.

Pendapatan dianggap telah dihasilkan atau telah terjadi

(earned) apabila perusahaan telah melakukan apa yang

seharusnya dilakukan untuk mendapatkan hak atas

pendapatan tersebut.

c. Pengukuran pendapatan

Sehubungan dengan pengakuan pendapatan salah satu

kriteria bahwa pendapatan itu dapat diakui adalah measurability,

dimana pendapatan itu dapat ditentukan besarnya dengan wajar agar

didalam laporan keuangan itu tidak tercermin pendapatan yang terlalu

tinggi (over stated) dan terlalu rendah (under stated). Harahap (2011:

96) menyatakan bahwa pengukuran adalah proses penetapan jumlah

uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan

keuangan dalam neraca atau laporan laba rugi. Riahi, et al (2006: 56)

menyatakan bahwa pengukuran memiliki arti pemberian angka-angka

kepada objek atau kejadian-kejadian menurut aturan-aturan tertentu.

Langkah pertama dalam akuntansi adalah mengidentifikasi objek-

objek ini, aktivitas atau kejadian dan atribut-atributnya yang dianggap

relevan bagi para pengguna sebelum pengukuran yang sebenarnya

dilakukan.

Ada lima dasar pengukuran pendapatan menurut SFAC

(Statement of Financial Accounting Concepts) yaitu :


14

1. Cost Historis (Historical Cost), yaitu harga tunai ekuivalen yang

dipertukarkan untuk barang atau jasa pada tanggal perolehan atau

akuisisi. Pada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar

pengeluaran kas (atau setara kas) atau sebesar nilai wajar

imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada

data perolehan.

2. Cost Penggantian Terkini (Current Replacement Cost),

merupakan harga tunai yang akan dibayarkan sekarang untuk

membeli atau mengganti jenis barang atau jasa yang sama yang

tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk

menyelesaikan kewajiban.

3. Nilai Pasar Terkini (Current Market Value), merupakan harga

tunai ekuivalen yang dapat diperoleh dengan menjual suatu aktiva

dan likuidasi yang dilaksanakan secara terarah.

4. Nilai Bersih yang Dapat Direalisasi (Net Realisable Value),

merupakan jumlah kas yang diharapkan akan diterima atau

dibayarkan dari hasil pertukaran aktiva atau kewajiban dalam

kegiatan normal perusahaan. Pada umumnya, nilai bersih yang

dapat direalisasi sama dengan harga jual dikurangi dengan biaya-

biaya penjualan normal.

5. Nilai Sekarang yang Didiskontokan (Current Discounted Value),

merupakan aktiva yang dinyatakan sebesar arus kas masuk

bersih dimasa depan yang didiskontokan ke nilai dari pos yang

diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha

normal kewajiban dinyatakan ke nilai sekarang yang diharapkan


15

akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam

pelaksanaan usaha.

3. Manajemen Pendapatan

a. Pengertian Manajemen Pendapatan

Manajemen pendapatan (revenue management) adalah

proses memahami, mengantisipasi dan menanggapi perilaku

konsumen dalam rangka memaksimalkan pendapatan (revenue) atau

keuntungan (profit). Manajemen pendapatan telah banyak diadopsi

oleh berbagai industri dan perusahaan karena kemampuannya yang

berhasil meningkatkan penjualan dan juga profit perusahaan.

Manajemen pendapatan dapat diartikan sebagai sebuah

strategi yang dinamis untuk mengoptimalkan produk dan harga

sehingga dapat memaksimalkan pendapatan dan pertumbuhan

perusahaan. Secara singkatnya tujuan dari manajemen pendapatan

ini adalah untuk dapat menjual produk yang tepat ke pelanggan yang

tepat pada waktu yang tepat untuk harga yang tepat. Tujuan tersebut

sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kimes dan Wirtz

(2003) dalam Ivanom (2014), mendefinisikan manajemen pendapatan

sebagai suatu penerapan sistem informasi dan strategi harga untuk

mengalokasikan kapasitas yang tepat ke pelanggan yang tepat pada

harga dan waktu yang tepat.

Manajemen pendapatan juga berkaitan dengan cara

bagaimana manajer untuk mengelola perilaku konsumen (Anerson

dan Xie (2010) dalam Ivanov 2014).


16

Menurut Talluri dan Van Ryzin (2004) dalam Jerenz (2008)

mendefinisikan manajemen pendapatan sebagai sebuah teknik baru

untuk menentukan harga yang optimal dari sebuah produk dan

layanan tertentu dengan tujuan untuk memaksimalkan profit dari

produk dan layanan yang dijual melalui suatu forecasting. Manajemen

pendapatan juga dikenal dengan manajemen hasil yang merupakan

suatu alat yang penting untuk mencocokkan antara pasokan dengan

permintaan dengan cara membagi pelanggan ke beberapa segmen

yang berbeda berdasarkan perilaku konsumen serta mengalokasikan

kapasitas untuk segmen yang berbeda dengan cara memaksimalkan

suatu pendapatan tertentu (El Haddad Roper dan Jones, 2008 dalam

Ivanov, 2014).

b. Konsep Manajemen Pendapatan

Menurut Talluri dan Rizn (2005) dalam Jerenz (2008), secara

umum proses manajemen pendapatan terdiri dari 4 proses sebagai

berikut:

1) Data koleksi adalah langkah awal dalam manajemen pendapatan

dimana terdapat proses pengumpulan data dan penyimpanan data

terdahulu. Data yang dimaksud antara lain adalah harga,

permintaan, dan faktor-faktor penyebab permintaan.

2) Estimasi dan peramalan adalah data yang dikumpulkan pada

proses awal dijadikan sebagai acuan untuk melakukan estimasi

dan peramalan terhadap permintaan masa mendatang. Estimasi

dan peramalan ini merupakan proses untuk memperkirakan model


17

permintaan konsumen dan memperkirakan jumlah permintaan

konsumen dimasa mendatang.

3) Optimasi adalah proses untuk menemukan strategi yang tepat dan

menemukan serangkaian kontrol (harga) yang tepat untuk

menerapkan penjualan yang optimal.

4) Kontrol adalah proses mengontrol penjualan secara optimal. Hal

ini bisa dilakukan melalui sistem distribusi.

4. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah sebuah analisis atau penggambaran

keberhasilan yang dinilai berdasarkan ukuran dalam satuan nilai.

Kemudian analisis kinerja keuangan juga dapat dianalisis berbagai

macam cara salah satunya adalah analisis rasio keuangan dan

perbandingan laporan keuangan.

Wirawan (2012:5) kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh

fungsi atau indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu

tertentu. Pekerjaan yang dicapai seorang berdasarkan persyaratan

pekerjaan (Job requirement).Wibowo (dalam Hartini dkk 2016:6) juga

menyatakan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan yang mempunyai

hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen,

dan memberi kontribusi pada ekonomi.

Menurut Fahmi (dalam Maharyani dkk2018:37) menyatakan

bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan sebagai

alat untuk mengukur sejauh mana perusahaan telah melaksanakan

dengan menggunakan aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan


18

benar. Sedangkan menurut Munawir (2012), kinerja keuangan

perusahaan adalah satu diantara dasar penilaian pegawai kondisi

keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisis terhadap

rasio keuangan.

Secara umum kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dapat

dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu. Secara sederhana kinerja

keuangan dapat diartikan sebagai gambaran umum dalam hal keuangan

yang telah dicapai atau prestasi yang diperlihatkan dalam bidang

keuangan.

5. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan gambaran mengenai kinerja

suatu instansi atau lembaga selama periode tertentu. Selain

mengukur kinerja, laporan keuangan juga merupakan laporan yang

dapat menunjukkan nilai asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan,

beban serta laba dari suatu priode akuntansi. Pembuatan laporan

keuangan agar dapat menunjukkan kondisi dan posisi keuangan yang

sesungguhnya. Laporan keuangan harus dibuat sesuai prinsip umum

yang berlaku agar dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna

laporan keuangan.

Menurut Kasmir (2013:66), laporan keungan merupakan salah

satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode.

Laporan ini digunakan berbagai pihak internal dan eksternal untuk

menilai suatu keberhasilan perusahaan. Sedangkan menurut Hadi


19

Mulya (dalam Hartini dkk 2016:4) laporan keuangan adalah laporan

pertanggungjawaban manajemen kepada pemakai tentang

pengelolaan keuangan yang dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk

menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam

mengambil keputusan dan menilai kinerja keuangan pemerintah.

Menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat melakukan pengukuran

dengan menggunakan rasio keuangan diantaranya rasio likuiditas,

solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Rasio keuangan berguna untuk

mengevaluasiposisi keuangan dan operasi keuangan, serta sebagai

gambaran hasil kinerja keuangan pada perusahaan secara

menyeluruh.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah

catatan yang berisi informasi keuangan suatu perusahaan dalam

suatu periode yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi

dan kinerja perusahaan tersebut.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Hans (2016:126) tujuan

laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi

keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat

bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam membuat

keputusan ekonomi.

Kasmir (2014:10), mengungkapkan bahwa laporan keuangan

bertujuan untuk:
20

1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan

modal yang dimiliki perusahaan saat ini.

3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertetu.

4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aktiva, pasiva dan model perusahaan.

6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan

dalam suatu periode.

7) Memberikan informasi tentang catatan atas laporan keuangan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan

adalah untuk memberikan gambaran dan informasi yang jelas bagi

para pengguna laporan keuangan terutama bagi manajemen suatu

perusahaan.

c. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Menurut Ryan Ariefiansyah (dalam Hartini dkk 2016: 5)

laporan keuangan terdiri dari:

1) Pendapatan

Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi (bertambahnya

modal atau aktiva yang menurunnya kewajiban) yang berasal dari

aktivitas operasional perusahaan, misalnya penjualan, pemberian


21

kredit atau jasa kepada klien dan pendapatan dari kegiatan non

operasional seperti penjualan surat berharga atau aktiva tetap.

2) Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi (penurunan modal

atau aktiva atau bertambahnya kewajiban) karena aktivitas

operasional perusahaan, misalnya beban karyawan dan aktivitas

non operasional perusahaan misalnya beban penyusutan.

a) Neraca / Laporan posisi keuangan

Neraca adalah suatu laporan yang menggambarkan tentang

posisi atau kondisi keuangan pada suatu perusahaan. Unsur-

unsur yang ada dalam neraca diantaranya:

1) Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

untuk mendapatkan keuntungan atau laba dimasa depan,

Aktiva dikelompokkan menjadi tiga bagian diantaranya:

a. Aktiva lancar adalah segala kekayaan yang dimiliki

oleh suatu perusahaan, yang dimaksud dengan

kekayaan ini adalah sumber daya yang dapat berupa

benda atau hak yang dikuasai yang sebelumnya

diperoleh oleh perusahaan melalui transaksi atau

kegiatan dimasa lalu. Aktiva lancar terdiri dari kas,

piutang dagang, piutang pendapatan, piutang wesel,

surat berharga, beban dibayar dimuka, persediaan

dagang barang dan inventaris.

b. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki manfaat

ekonomis dari satu tahun dan dipergunakan untuk


22

kegiatan operasional perusahaan, yang secara umum

dibebankan menjadi berwujud (peralatan, tanah,

bangunan) dan tidak berwujud (goodwill, hak paten,

merek dagang).

2) Kewajiban ini terdiri atas:

a. Kewajiban jangka pendek adalah utang atau kewajiban

yang dimiliki umur (atau harus lunas) dalam jangka

waktu kurang dari satu tahun, yang meliputi: utang

usaha, wesel bayar, beban masih harus dibayar,

pendapatan diterima muka.

b. Kewajiban jangka panjang adalah utang atau

kewajiban yang dimiliki umur (atau harus dilunasi) lebih

dari satu tahun, yang memiliki obligasi, hipotik, utang

bank, modal (asset bersih yang didapatkan dari semua

aktiva yang dikurang dengan kewajiban).

b) Laporan Arus Kas (statement of cash flows)

Laporan arus kas (statement of cash flows) adalah laporan

yang menunjukkan aliran uang yang diterima dan

dipergunakan perusahaan selama satu periode akuntansi,

beserta sumber-sumbernya walaupun terdapat begitu banyak

aktivitas yang dilakukan perusahaan dengan berbagai

keunikan produknya.

Secara umum aktivitas perusahaan dapat

dikelompokkan aktivitas utama yang berkaitan dengan

penyusunan laporan arus kas.Ketiga aktivitas tersebut adalah


23

aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaan

atau pendanaan.

c) Laporan perubahan modal/ekuitas

Setelah laporan laba rugi dibuat, dibuatlah laporan perubahan

modal atau equitas. Laba akan menambah modal, sedangkan

rugi akan mengurangi modal. Itu sebabnya laporan laba rugi di

buat terlebih dahulu yaitu untuk mengetahui apakah

perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan modal.

Kasmir (2014:28) menyebutkan ada lima yang termasuk unsur

atau komponen laporan keuangan yaitu:

1) Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan yang

menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu.

2) Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang

menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu.

3) Laporan perubahan modal adalah laporan yang berisi jumlah dan

jenis modal yang dimiliki pada saat ini.

4) Laporan aliran kas adalah laporan yang menunjukkan semua

aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang

berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.

5) Laporan catatan atau laporan keuangan adalah laporan yang

memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang

memerlukan penjelasan tertentu.

3) Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2014:6) keterbatasan laporan keuangan yang

dimiliki perusahaan yaitu:


24

1) Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah

(historis), dimana data yang diambil dari data masa lalu.

2) Laporan keuangan dibuat umum artinya untuk semua orang bukan

hanya untuk pihak tertentu saja.

3) Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran dan pertimbangan

tertentu.

4) Laporan keuangan bersifat komperhensif dalam menyikapi suatu

ketidakpastian. Misalnya dalam suatu peristiwa tidak

menguntungkan selalu dihitung kerugiannya. Sebagai contoh

harta dan pendapatan nilainya dihitung dari yang paling rendah.

4) Analisis Laporan Keuangan

Menurut Sujerweni (2017:6) analisis laporan keungan adalah

suatu proses dalam rangka membantu menganalisis atau

mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan, hasil-hasil operasi

perusahaan masa lalu dan masa depan, adapun tujuan analisis

laporan keuangan adalah untuk menilai kinerja yang dicapai

perusahaan selama ini dan mengestimasi kinerja perusahaan pada

masa mendatang.

Bernstein dalam Syarrial dan Purba (2013:1) juga menyatakan

bahwa analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan

teknik analisis untuk laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat

dari laporan itu ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna

dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan beberapa kepentingan tersebut dapat

disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah proses analisis


25

dan evaluasi terhadap laporan keuangan untuk mengetahui dan

memprediksi posisi keuangan perusahaan saat ini dalam rangka

perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat dimasa

mendatang.

5) Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2016: 68) tujuan dari analisis laporan

keuangan adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu

periode tertentu, baik asset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil

usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.

2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi

kekurangan perusahaan.

3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4) Untuk mengetahui langka-langka perbaikan apa saja yang perlu

dilakukan kedepan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan

saat ini.

5) Dapat juga digunakan sebagai perbandingan dengan perusahaan

sejenis tentang hasil yang mereka capai.

Menurut Kasmir (2016: 70) jenis-jenis teknik laporan keuangan

yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Analisis perbandingan antara laporan keuangan

2) Analisis trend

3) Analisis persentase per komponen

4) Analisis sumber data dan penggunaan data


26

5) Analisis sumber dan penggunaan kas

6) Analisis rasio

7) Analisis kredit

8) Analisis laba kotor

9) Analisis titik pulang pokok ataub titik impas (break even point)

6) Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah suatu bentuk rumusan matematis

yang menunjukkan hubungan antara angka-angka tertentu. Dalam

analisis keuangan angka-angka berasal dari data keuangan, analisis

rasio mampu menjelaskan hubungan antara variabel yang

bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk menilai kondisi

keuangan.

Menurut Kasmir (2014:2) analisis rasio merupakan salah satu

dari teknik analisis yang dapat memberikan petunjuk yang

menggambarkan kondisi keuangan perusahaan antara variabel yang

bersangkutan dan dipakai sebagai dasar untuk kinerja keuangan

suatu perusahaan. Dengan mengetahui kinerja perusahaan akan

dapat melakukan perkiraan keputusan apa yang diambil guna

mencapai tujuannya. Perbandingan antara post tertentu dengan pos

lain yang memiliki hubungan signifikan (berarti). Rasio keuangan ini

hanya menyederhanakan hubungan antara pos tertentu dengan pos

yang lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai

hubungan antar post dan dapat membandingkan dengan rasio

sehingga dapat diberikan penilaian.

7) Jenis-jenis Rasio Keuangan


27

1) Rasio Likuiditas, menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menyelesaikan semua kebutuhan jangka pendek. Jenis rasio

likuiditas dalam penelitian ini yaitu Current Ratio. Current Rasio

adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kawajiban finansial jangka pendek dengan

menggunakan aktiva lancar.

2) Rasio Solvabilitas, menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi atau menyelesaikan kebutuhan jangka panjang.

Jenis rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

TotalDebt To Asset Ratio. Total Debt To Asset Ratio adalah rasio

yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menjamin hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya.

3) Rasio Profitabilitas, mengambarkan kemampuan perusahaan

dalam mendapatkan laba melalui semua sumber yang ada seperti

penjualan, kas, aset, dan modal.Jenis rasio profitabilitas yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu Return On Asset (ROA).

Return On Asset (ROA) menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu

rupiah aset yang digunakan.

4) Rasio Aktivitas, rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui

aktivitas dalam menjalankan operasinya baik dalam penjualan dan

kegiatan lainnya.Jenis rasio aktivitas yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu rasion perputaran total asset (Total Asset

Turnover). Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan.


28

Dengan adanya prosedur, metode dan teknik yang digunakan

dalam menganalisis laporan keuangan dapat memberikan informasi

yang lebih mudah dimengerti, sehingga dapat digunakan sebagai

dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak manajemen.

6. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)

a. Pengertian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Badan usaha Milik Desa (BUMDES) adalah lembaga usaha

desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam

upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan

kebutuhan dan potensi desa. BUMDes menurut Undang-undang

nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah didirikan antara

lain dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa).

Didalam persyarat pelaksanaan BUMDes secara eksplisit telah

disebutkan peranan dari BUMDes yaitu sebagai bisnis ekonomi dan

bisnis sosial.Peranan secara ekonomi tentu saja meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa melalui usaha-usaha yang dikelola

oleh BUMDes serta kontribusi terhadap kas desa atau PADes.

Sedangkan peranan secara sosial dapat terlihat dari bagaimana

nantinya keberadaan BUMDes mampu memberdayakan masyarakat,

meningkatkan interaksi dan solidaritas yang telah terbina selama ini

melalui kegiatan BUMDes yang dikelola secara kolektif (Desa Kolai).

Peranan BUMDes ini juga tercantum di dalam UU Desa bahwa

hasil dari BUMDes dimanfaatkan selain untuk pengembangan usaha

juga dimanfaatkan untuk pembangunan desa, pemberdayaan


29

masyarakat desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin

melalui hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang

ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (Prasetyo

2016). Berangkat dari cara pandang ini, pentingnya keberadaan

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) bagi kepentingan masyarakat

desa, BUMDes memiliki peranan penting dalam mewujudkan

kesejahteraan masyarakat, desa dan pemerintahan desa. Sebagai

salah satulembaga ekonomi yang beroperasi dipedesaan, BUMDes

harus memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya

.Ini dimaksudkan agar keberadaan dan kinerja BUMDes mampu

memberikan kontribusi yangsignifikan terhadap peningkatan

kesejahteraan warga desa. Disamping itu, supaya tidak berkembang

sistem usaha kapitalistis dipedesaan yang dapat mengakibatkan

terganggunya nilai-nilai kehidupan bermasyarakat.

Terdapat tujuh ciri utama yang membedakan BUMDes dengan

lembaga ekonomi komersial pada umumnya yaitu:

1) Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama

2) Modal usaha bersumber dari desa (51%) dan dari masyarakat

(49%) melalui penyertaan modal (saham atau andil)

3) Operasionalisasinya menggunakan falsafah bisnis yang berakar

dari budaya lokal (local wisdom)

4) Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada potensi dan hasil

informasi pasar
30

5) Keuntungan yang diperoleh ditunjukan untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota (penyerta modal) dan masyarakat melalui

kebijakan desa (village policy)

6) Difasilitasi oleh Pemerintah, Pemprov, Pemkab, dan Pemdes

7) Pelaksanaan operasionalisasi dikontrol secara bersama (Pemdes,

BPD, anggota).

BUMDes sebagai suatu lembaga ekonomi modal usahanya

dibangun atas inisiatif masyarakat dan menganut asas mandiri.Ini

berarti pemenuhan modal usaha BUMDes harus bersumber dari

masyarakat. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan

BUMDes dapat mengajukan pinjaman modal kepada pihak luar,

seperti dari Pemerintah Desa atau pihak lain, bahkan melalui pihak

ketiga. Ini sesuai dengan peraturan per undang-undang (UU 32 tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 213 ayat 3). Penjelasan ini

sangat penting untuk mempersiapkan pendirian BUMDes, karena

implikasiakanbersentuhan dengan pengaturan dalam Peraturan

Daerah (Perda) maupun Peraturan Desa (Perdes).

b. Tujuan Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

1) Meningkatkan perekonomian desa

2) Meningkatkan pendapatan asli desa

3) Meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan

masyarakat

4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

pedesaan.
31

Pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) adalah merupakan perwujudan dari pengelolaan ekonomi

produktif desa yang dilakukan secara kooperatif, partisipatif,

emansipatif, transparan, akuntabel dan sustainable. Oleh karena itu,

perlu upaya serius untuk menjadikan pengelolaan badan usaha

tersebut dapat berjalan secara efektif, efisien, profesional dan mandiri

untuk mencapai tujuan BUMDes dilakukan dengan cara memenuhi

kebutuhan (produktif dan konsumtif) masyarakat melalui pelayanan

distribusi barang dan jasa yang dikelola masyarakat dan Pemdes.

Pemenuhan kebutuhan ini diupayakan tidak memberatkan

masyarakat, mengingat BUMDes akan menjadi usaha desa yang

paling dominan dalam menggerakkan ekonomi desa. Lembaga ini

juga dituntut mampu memberikan pelayanan kepada non anggota (di

luar desa) dengan menempatkan harga dan pelayanan yang berlaku

standar pasar artinya terdapat mekanisme kelembagaan/tata aturan

yang disepakati bersama, sehingga tidak menimbulkan distorsi

ekonomi di pedesaan disebabkan usaha yang dijalankan oleh

BUMDes. Dinyatakan dalam undang-undang bahwa BUMDes dapat

didirikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Yang dimaksud

dengan “kebutuhan dan potensi desa” adalah:

1) Kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan

pokok

2) Tersedia sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan secara

optimal terutama kekayaan desa dan terdapat permintaan dipasar


32

3) Tersedia sumber daya manusia yang mampu mengelola badan

usaha sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat

4) Adanya unit-unit usaha yang merupakan kegiatan ekonomi warga

masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang

terakomodasi.

Adapun jenis usaha dalam badan usaha milik desa (BUMDES)

biasanya meliputi:

1) Bisnis penyewaan adalah bisnis untuk melayani kebutuhan

masyarakat setempat dan sekaligus untuk memperoleh

pendapatan desa. Contoh penyewaan seperti penyewaan tenda

penganti, penyewaan jasa tv kabel dan penyewaan molen.

2) Lembaga perantara adalah bisnis yang menghubungkan

komoditas pertanian dengan pasar agar petani tidak kesulitan

dalam menjual produk mereka kepasar.

3) Perdagangan adalah bisnis untuk berdagang barang-barang

tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun

dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas.

c. Landasa Hukum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Pendirian BUMDes dilandasi oleh UU No. 32 tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah dan PP No. 72 Tahun 2005 tentang

Desa. Secara rinci tentang kedua landasan hukum BUMDes adalah:

1) UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Pasal 213

ayat (1) “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai

dengan kebutuhan dan potensi desa”

2) PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa:


33

Menurut Ridwan (2014), prinsip dalam pengelolaan badan

usaha milik desa (BUMDES) yaitu:

Pasal 78

1. Dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan Desa,

Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa

sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.

2. Pembentuk Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa berpedoman

pada peraturan perundang-undangan.

3. Bentuk Badan Usaha Milik Desaq sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) harus berbadan hukum.

Pasal 79

1. Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

78 ayat (1) adalah usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah

Desa.

2. Permodalan Badan Usaha Milik Desa dapat berasal dari:

a) Pemerintah Desa

b) Tabungan masyarakat

c) Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provisinsi dan

Pemerintah Kabupaten/Kota

d) Pinjaman dan

e) Penyertaan modal pihak lain atau kerja sama bagi hasil

atas dasar saling menguntungkan.

3. Kepengurusan Badan Usaha Milik Desa terdiri dari Pemerintah

Desa dan masyarakat.


34

Pasal 80

1. Badan Usaha Milik Desa dapat melakukan pinjaman sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

2. Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

setelah mendapat persetujuan BPD.

Pasal 81

1. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara Pembentukan dan

Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa diatur dengan Peraturan

Daerah Kabupaten/Kota.

2. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) aekurang-kurangnya memuat:

a) Bentuk badan hukum

b) Kepengurusan

c) Hak dan kewajiban

d) Permodalan

e) Bagi hasil usaha atau keuntungan

f) Kerjasama dengan pihak ketiga

g) Mekanisme pengelolaan dan pertanggungjawaban

d. Prinsip Tata Kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

1) Koperatif,nadanya partisipasi keseluruhan komponen dalam

pengelolaan BUMDes dan mampu saling bekerja sama dengan

baik.

2) Parsitipatif, keseluruhan komponen yang ikut terlibat dalam

pengelolaan BUMDes diharuskan memberi dukungan serta


35

kontribusi secara sukarela atau tanpa diminta untuk meningkatkan

usaha BUMDes.

3) Emansipatif, seluruh komponen yang ikut serta dalam pengelolaan

BUMDes diperlukan seimbang tanpa membedakan golongan,

suku, dan agama.

4) Transparan, seluruh kegiatan yang dilaksanakan dalam

pengelolaan BUMDes dan memiliki pengaruh pada kepentingan

umum harus terbuka dan segala lapisan masyarakat mengetahui

seluruh kegiatan tersebut.

5) Akuntabel, keseluruhan kegiatan secara teknis maupun

administrative harus dipertanggungjawabkan.

6) Sustainable, masyarakat mengembangkan dan melestarikan

kegiatan usaha dalam BUMdes.

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

NO PENELITI TAHUN JUDUL HASIL

Hasil penelitian ini


Analisis
menunjukkan bahwa
Manajemen
permasalahan yang terjadi
Pendapatan
Fransiska dalam pengembangan wisata
2018 Sebagai Upaya
1 Rahmawati baru dapat diselesaikan
Peningkatan
dengan menggunakan
Pendapatan
manajemen pendapatan yang
Wisata Simbat
tepat.
36

Hasil penelitian ini


menunjukkan bahwa BUMDES
Desa Abiatuwung telah
berhasil memberi dampak
yang positif begi peningkatan
Keberadaan perekonomian desa dan
Badan Usaha kesejahteraan masyarakat,
Milik Desa BUMDES Desa Abiatuwung
Hilaliatun (BUMDES) yang berdampak terhadap
2018
2 Febryani Sebagai tingkat, Pengelolaan Desa
Penguatan Abiatuwung pada BUMDES
Ekonomi Desa sangat tertata dengan berpacu
Abiatuwung pada peraturan yang sudah
ditetapkan oleh Pemerintah
serta BUMDES Desa
Abiatuwung walaupun belum
maksimal dalam menjalankan
unit-unit usahanya.
Berdasarkan analisis rasio
yang dilakukan menunjukkan
Analisis Kinerja bahwa dari presentasi dari nilai
Kadek
Keuangan Badan load to deposito ratio adalah
Yudha
Usaha Milik Desa tidak efektif, asset to laon ratio
Sutardi,
(BUMDes) Dalam adalah efektif, interest margin
Made Arie
3 2017 Proses on laon ratio sangat efektif,
Wahyuni, Ni
Penyaluran Kredit rate of return on laod ratio
Kadek
Desa Tanjun adalah tidak efektif, capital
Sinarwati
Tahun 2011-2015 ratio adalah tidak efektif, dan
kredit risk ratio adalah sangat
efektif.

Pengaruh Badan
Usaha Milik Desa Hasil penelitian ini
Terhadap menunjukkan bahwa terdapat
Pendapatan Asli pengaruh Badan Usaha Milik
Muhammad 2020 Desa DiDesa Desa terhadap Pendapatan
4
Elsa Tomisa Sukaji Kecamatan Asli Desa di Desa Sukajadi,
Bukit Batu Kecamatan Bukit Batu,
Kabupaten Kabupaten Bengkalis.
Bengkalis
37

Peneliti menyimpulkan bahwa


1. Terjadinya peningkatan
pendapatan pada BUMDes
Rambah Muda Jaya di Desa
Rambah Muda. 2. Peningkatan
yang terjadi disebabkan oleh
Analisis faktor ekstern dan intern.
Pendapatan Faktor ekstern meliputi
Reno BUMDes Rambah indikator ekonomi masyarakat
2014
5 Irwansyah Muda Jaya Desa dan indikator kesadaran
Rambah Muda masyarakat. Sedangkan faktor
Rokan Hulu intern meliputi indikator
promosi, hibah, prosedur
kredit, bunga pinjaman, jangka
waktu peminjaman kredit,
besarnya dana yang
dikucurkan, dan kinerja
manajerial.

Penilaian aspek CAMEL pada


sumber makmur desa pagar
mayang kecamatan tambusai
Analisis utara menunjukkan bahwa
Hartini, Kesehatan Kinerja pada tahun 2011 s/d 2013
2016
Makmur, Keuangan Pada kesehatan kinerja
6
Asrori BUMDES Sumber keuangannya dinyatakan
Makmur sehat, sedangkan pada tahun
2014 s/d 2015 kesehatan
kinerja keuangannya
dinyatakan cukup sehat.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan sebuah model atau gambaran yang berupa

konsep yang didalamnya menjelaskan mengenai suatu hubungan antara variabel

yang satu dengan variabel yang lainnya.

Uma Sekara, Business Research, 1992 dalam (Sugiyono, 2010)

menyatakan bahwa kerangka berpikir ini adalah suatu model konseptual

mengenai bagaimana teori berhubungan itu dengan segala macam faktor yang

telah atau sudah diidentifikasi yakni sebagai masalah yang penting.

Laporan keuangan selalu menjadi acuan penting bagi setiap lembaga

atau perusahaan, laporan keuangan diyakini sebagai pedoman utama dalam

menginformasikan keuangan perusahaan tak terkecuali pada Badan Usaha Milik


38

Desa (BUMDES) Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang,

adanya laporan keuangan ini dapat membantu lembaga dalam

menginformasikan laba agar dapat menilai kinerja suatu lembaga.

Berdasarkan uraian diatas inilah yang akan diteliti penulis lebih lanjut

mengenai mekanisme manajemen pendapatan terhadap kinerja keuangan pada

BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang.

BUMDES KOLAI
MANGMESA

Manajemen Pendapatan

Neraca Laba Rugi

Kinerja

Gambar 2.2

Kerangka Konsep
39

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap sesuatu yang bersifat

praduga yang masih harus dicari untuk membuktikan kebenarannya.

Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis

yang diajukan adalah diduga manajemen pendapatan berpengaruh terhadap

kinerja keuangan pada BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (Duggio dan Ismail 2020: 22) metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistic, dengan bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapakan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan

Malua Kabupaten Enrekang.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan pada Bulan

November 2020.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dimaksudkan untuk memberikan

gambaran yang jelas tentang variabel yang digunakan dalam penelitian.

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

40
41

e. Manajemen pendapatan adalah (revenue management) adalah

proses memahami, mengantisipasi dan menanggapi perilaku

konsumen dalam rangka memaksimalkan pendapatan (revenue) atau

keuntungan (profit).

f. Kinerja keuangan adalah Kinerja keuangan adalah sebuah analisis

atau penggambaran keberhasilan yang dinilai berdasarkan ukuran

dalam satuan nilai. Adapun indikator dalam variabel kinerja keuangan

adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio

aktivitas.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

atausubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini seluruh data laporan

keuangan pada BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakansampel yang

diambil dari populasi itu. Sampel dalam penelitian ini adalah data laporan
42

keuangan 2016-2019 pada BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua

Kabupaten Enrekang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan keterangan-keterangan lainnya dalam penelitian

terhadap masalah yang menjadi objek penelitian. Untuk mendapatkan

kelengkapan data dari informasi yang dibutuhkan, maka menggunakan

datasebagai berikut:

1) Observasi yaitu penelitian mengumpulkan data melalui pengamatan

langsung ditempat penelitian. Peneliti turun langsung melakukan

pengamatan pada BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua

Kabupaten Enrekang.

2) Dokumentasiyaitu teknik pengumpulan data dengan cara menelaah

dokumen-dokumen serta bahan-bahan yang diperoleh dari BUMDes

Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang yang

berkaitan dengan data yang diperlukan peneliti.

F. Teknik Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis, apakah menggunakan data statistic atau non statistic. Analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rasiokeuangan,

dengan langkah sebagai berikut:

a) Menghitung atau menganalisis laporan keuangan menggunakan rasio

likuiditas yang meliputi:


43

b) Menghitung atau Menganalisis Laporan Keuangan Menggunakan Rasio

Solvabilitas yang Meliputi:

c) Menghitung atau Menganalisis Laporan Keuangan Menggunakan Rasio

Profitabilitas yang Meliputi:

d) Menghitung atau Menganalisis Laporan Keuangan Menggunakan Rasio

Aktivitas yang Meliputi:


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat BUMDes Kolai Mangmesa

1. Gambaran Umum Bumdes Kolai Mangmesa

a. Profil Bumdes Kolai Mangmesa

Berdasarkan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan

keuangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai kegiatan usaha

ekonomi masyarakat perdesaan, perlu didirikan Badan Usaha Milik Desa

yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.

Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDes

didirikan berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 39 Tahun

2010 Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 2 Tahun 2013

Tentang Pedoman Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa dan Peraturan

Desa Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pembentukan dan Pengelolaan

BUMDes karena itu, BUMDes adalah usaha desa yang dibentuk/didirikan

oleh Pemerintah Desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya

dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat.

Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa Kolai yang

selanjutnya disebut BUMDes Kolai mangmesa. BUMDes Kolai

merupakan usaha desa yang berupa Badan Usaha Milik Desa dengan

perhatian khusus untuk meningkatkan kemampuan keuangan

pemerintahan desa dan pendapatan masyarakat. Jangka waktu BUMDes

Kolai mangmesa dibentuk pada tahun 2013 dan didirikan untuk waktu

44
45

yang tidak ditentukan, selama tidak menyalahi peraturan perUndang-

undangan. BUMDes Kolai Mangmesa berkedudukan di Desa Kolai

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan

Negara Republik Indonesia.

Adapun usaha desa adalah jenis usaha yang berupa pelayanan

ekonomi desa seperti, usaha jasa, penyaluran sembilan bahan pokok,

perdagangan hasil pertanian, serta industri dan kerajinan rakyat.

b. Visi dan Misi BUMDes Kolai Mangmesa

1) Visi BUMDes Kolai adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Desa Kolai.

2) Misi BUMDes Kolai adalah untuk memudahkan perputaran barang

dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, memberantas paktekijon

dan rentenir dan memudahkan masyarakat Desa Kolai dalam

mendapatkan modal usaha dalam skala kecil dan berimbang

sesuai dengan keberadaan modal yang dikelola BUMDes.

c. Maksud dan Tujuan

1) Maksud pendirian BUMDes Kolai adalah untuk menjadi penyedia

barang dan jasa bagi masyarakat berupa pelayanan ekonomi

guna meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.

2) Tujuan pendirian BUMDes Kolai adalah meningkatkan

kemampuan keuangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat melaiui

berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat yang sesuai

dengan kebutuhan dan potensi desa dengan wahana badan

usaha milik desa.


46

d. Jenis-jenis usaha BUMDes Kolai Mangmesa

1) Jasa antara lainjasa keuangan mikro, jasa transportasi, jasa

komunikasi, jasa konstruksi, jasa penyewaan peralatan dan jasa

energi.

2) Penyaluran sembilan bahan pokok, antara lain beras, gula,

garam,minyak goreng, kacang kedelai, dan bahan pangan lain

yang dikelola melaluiwarung desa atau lumbung desa.

3) Perdagangan hasil pertanian, antara lain jagung, buah-buahan

dan sayuran.

4) Industri kecil dan rumah tangga, antara lain makanan minuman

kerajinan rakyat, bahan bakar alternatif dan bahan bangunan.

e. Sumber Modal BUMDes Kolai Mangmesa

1) Modal BUMDes yang berasal dari pemerintah desa merupakan

kekayaan desa yang dipisahkan.

2) Modal Bumdes yang berasal dari tabungan masyarakat

merupakan simpanan masyarakat.

3) Modal Bumdes yang berasal dari Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Kabupaten dapat berupa dana tugas pembantuan.

4) Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman lembaga keuangan

atau pemerintah daerah.

5) Modal BUMDes yang berasal dari kerja sama usaha dengan pihak

lain dapat diperoleh dari pihak swasta atau masyarakat.

f. Susunan Kepengurusan Bumdes Kolai Mangmesa

1) Komisaris : Kepala Desa

2) Direktur : Resky
47

3) Bendahara : Dammar Datma

4) Kepala Bidang:

a) Bidang Usaha Penyewaan Tenda Pengantin: Iskandar Dinata

b) Bidang Usaha Jasa TV Kabel : Husain Muh. Irsyad

c) Divisi Penyewaan Molen : Haidir Sabari

KOMISARIS
KEPALA DESA

DIREKTUR
RESKY

SEKRETARIS BENDAHARA
ALAMSYAH, S.P DAMMAR DATMA

USAHA PENYEWAAN TENDA PENGANTIN USAHA PENYEWAAN MOLEN


ISKANDAR DINATA HAIDIR SABARI

USAHA JASA TV KABEL


HUSAIN MUHAMMAD IRSYAD

Gambar 4.1

Struktur Organisasi
48

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan analisis rasio keuangan dimana data yang diperoleh diolah

sedemikian rupa menggunakan perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas,

rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Sehingga data yang diperoleh nantinya

merupakan data yang akurat dan sistematis.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang

digunakan peneliti dalam mengukur likuiditas yaitu Current Ratio.

Current Rasio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar.

Berikut rumus yang digunakan dalam mengukur rasio lancar (Current

Ratio):

Aktiva Lancar
Current Ratio = x 100%
Utang Lancar

43.501.500
Tahun 2016 = x 100%
7.412.300
= 5,87%.

39.968.000
Tahun 2017 = x 100%
8.740.000
= 4,57%

48.374.250
Tahun 2018 = x 100%
12.806.500
= 3,78%.
49

37.640.000
Tahun 2019 = x 100%
8.515.200
= 4,42%

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh persentase rasio lancar

tahun 2016 sebesar 5,87% sedangkan ditahun 2017 mengalami

penurunan menjadi 4,57% dikarenakan adanya penurunan aktiva lancar

sebesar Rp 43.501.000 menjadi Rp 39.968.000 kemudian mengalami

penurunan lagi pada tahun 2018 menjadi 3,78% dikarenakan kenaikan

utang lancar dari Rp. 8.740.000 menjadi Rp. 12.806.500 dan pada tahun

2019 mengalami penurunan sebesar Rp. 8.515.200 sehingga current ratio

(asset lancar) naik menjadi 4,42%. Data diatas, dirangkum penulis pada

tabel dibawah ini:

Tabel 1 Tabel Presentasi Current Ratio

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Hasil

2016 Rp. 43.501.500 Rp. 7. 412.300 5,87%

2017 Rp. 39.968.000 Rp. 8.740.000 4,57%

2018 Rp. 48.374.250 Rp.12.806.500 3,78%

2019 Rp. 37.640.000 Rp. 8.515.200 4,42%

Sumber: hasil data yang diolah dari laporan keuangan tahunan BUMDes
Kolai Mangmesa

Berdasarkantabel diatas, menunjukkan bahwa rasio lancar

(Current Ratio)Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kolaipada tahun

2016-2019 adalah 5,87%, 4,57%, 3,78% dan 4,42%. Data tersebut

mengindikasikan bahwa dari tahun ketahun tingkat rasio lancar (Current

Ratio) dalam kondisi naik turun.


50

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan sebuah usaha untuk membayar seluruh kewajibannya, baik

jangka pendek maupun jangka panjang apabila usaha tersebut

dilikuiditas. Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini

yaituTotal Debt Asset Ratio. Total Debt Asset Ratio digunakan untuk

membandingkan total hutang dengan total aset perusahaan.

Aktiva Lancar
Total Debt Asset Ratio= x 100%
Utang Lancar

7.412.300
Tahun 2016 = x 100%
49.394.800
= 0,15%.

8.740.000
Tahun 2017 = x 100%
46.693.000
= 0,19%

12.806.500
Tahun 2018 = x 100%
53.093.250
= 0,24%

8.515.200
Tahun 2019 = x 100%
49.139.200
= 0,17%

Berdasarkan perhitungan mengenai rasio utang terhadap aset

(Total Debt Asset Ratio), maka dapat diperoleh hasil analisis untuk tahun

2016 menunjukkan bahwa proporsi utang dengan aset yaitu 0,15% dan
51

tahun 2017 memperoleh 0,19% kemudian pada tahun 2018 naik menjadi

0,24% dan menurun 0,17% pada tahun 2019. Dari tahun 2016-2018

mengalami kenaikan dan pada tahun 2019 mengalami penurunan. Dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2 Tabel Presentasi Total Debt Asset Ratio

Tahun Total Hutang Total Aktiva Hasil

2016 Rp. 7. 412.300 Rp. 49.394.800 0,15%

2017 Rp. 8.740.000 Rp. 46.693.000 0,19%

2018 Rp.12 806.500 Rp. 53.093.250 0,24%

2019 Rp. 8.515.200 Rp. 49.139.200 0,17%

Sumber: hasil data yang diolah dari laporan keuangan tahunan BUMDes
Kolai Mangmesa

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa rasio utang

terhadap aset (Total Debt Asset Ratio) Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) Kolai pada tahun 2016-2019 adalah 0,15%, 0,19%, 0,24% dan

0,17%. Data tersebut mengindikasikan bahwa dari tahun ketahun tingkat

rasio utang terhadap aset (Total Debt Asset Ratio) dalam kondisi tidak

stabil karena pada tahun 2016-2018 mengalami kenaikan dan pada tahun

2019 mengalami penurunan.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan besarnya

laba yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu. Dalam mengukur

tingkat profitabilitas BUMDes Kolai Mangmesa, peneliti menggunakan

ROA (Return On Asset). ROA (Return On Asset) adalah rasio yang


52

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penggunaan

seluruh aset yang dimilikinya.

Laba Bersih
ROA (Return On Asset)= Total Aset

41.982.500
Tahun 2016 = 49.394.800 = 0,85

37.953.000
Tahun 2017 = =0,81
46.693.000

47.286.750
Tahun 2018 = 53.093.250 =0,89

40.624.000
Tahun 2019 = 49.139.200 =0,83

Berdasarkan perhitungan ROA (Return On Asset) maka dapat

diperoleh hasil perhitungan analisis pada tahun 2016 tingkat

profitabilitasBUMDes Kolaidengan jumlah laba bersih sebesar Rp.

41.982.500 dan total aset sebesar Rp. 49.394.800 sehingga dihasilkan

presentasi sebesar 0,85. Pada tahun selanjutnya yakni 2017 mengalami

penurunan dengan jumlah laba bersih sebesar Rp. 37.953.000 dan

totalaset sebesar Rp. 46.693.000 sehingga menghasilkan 0,81dan

ditahun 2018 jumlah laba bersih meningkat dengan perolehan sebesar

Rp.47.286.750 dan total aset sebesar Rp. 53.093.250 sehingga diperoleh

0,89. Ditahun 2019 kembali menurun dengan perolehan laba bersih

sebesar Rp. 40.624.000 dan total aset sebesar Rp. 49.139.200 sehingga

menghasilkan 0,83.
53

Tabel 3Tabel Presentasi ROA (Return On Aset)

Tahun Laba Bersih Total aset Hasil

2016 Rp. 41.982.500 Rp. 49.394.800 0,85%

2017 Rp. 37.953.000 Rp. 46.693.000 0,81%

2018 Rp. 47.286.750 Rp. 53.093.250 0,89%

2019 Rp. 40.624.000 Rp. 49.139.200 0,83%

Sumber: hasil data yang diolah dari laporan keuangan tahunan


BUMDes Kolai Mangmesa

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa ROA (Return On

Asset) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kolai pada tahun 2016-2019

adalah0,85%, 0,81%, 0,89% dan 0,83%. Data tersebut mengindikasikan

bahwa dari tahun ketahun tingkat ROA dalam kondisi tidak stabil karena

pada tahun 2016 meningkat lalu pada tahun 2017 menurun dan

meningkat kembali pada tahun 2018 dan menurun pada tahun 2019.

4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan keefektifan

perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki. Rasio aktiva yang

digunakan peneliti dalam mengukur tingkat aktivitas BUMDes Kolai yaitu

rasio Total Asset Turnover. Rasio ini menunjukkan bagaimana efektivitas

perusahaan dalam menghasilkan penjualan dari jumlah aset yang

dimiliki.
54

Penjualan
Total Asset Turn Over = x 100%
Total Aktiva

41.982.500
Tahun 2016 = x 100%
49.394.800
= 0,85%.

37.953.000
Tahun 2017 = x 100%
46.693.000
= 0,81%

47.286.750
Tahun 2018 = x 100%
53.093.250
= 0,89%

40.624.000
Tahun 2019 = x 100%
49.139.200
= 0,83%

Berdasarkan perhitungan mengenai Rasio Total Asset Turnover,

maka dapat diperoleh hasil analisis untuk tahun 2016 adalah 0,85% dan

mengalami penurunan pada tahun 2017 dengan presentasi 0,81%

ditahun berikutnya 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,89% dan

ditahun 2019 mengalami penurunan kembali sebesar 0,83%. Dapat

dilihat pada tabel berikut:


55

Tabel 4 Tabel Presentasi RasioTotal Asset Turnover

Tahun Penjualan Total Aktiva Hasil

2016 Rp. 41.982.500 Rp. 49.394.800 0,85%

2017 Rp. 37.953.000 Rp. 46.693.000 0,81%

2018 Rp.47.286.750 Rp. 53.093.250 0,89%

2019 Rp. 40.624.000 Rp. 49.139.200 0,83%

Sumber: hasil data yang diolah dari laporan keuangan tahunan BUMDes
Kolai Mangmesa

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa Perputaran Total

Aktiva (Total Asset Turnover) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kolai

pada tahun 2016-2019 adalah 0,85%, 0,81%, 0,89% dan 0,83%. Data

tersebut mengindikasikan bahwa dari tahun ketahun perputaran total

aktiva (Total Asset Turnover) tidak stabil terkadang mengalami

peningkatan dan juga penurunan.

C. Pembahasan

Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas yang meliputi Current Ratio,

rasio solvabilitas yang meliputi Total Debt Asset Ratio, rasio profitabilitas

yang meliputi ROA (Return On Asset) dan aktivitas yang meliputi Total Asset

Turnover pada BUMDes Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang, maka hasil analisis dan intepretasi dalam penelitian ini akan

diuraikan sebagai berikut:


56

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang

digunakan peneliti dalam mengukur likuiditas yaitu Current Ratio. Current

Rasio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar.

a. Pada tahun 2016 rasio likuiditas BUMDes Kolai Mangmesa

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang sebesar 5,87%. Rasio ini

meningkat disebabkan peningkatan saldo asset lancar. Pada tahun ini

BUMDes Kolai Mangmesa mencatat saldo asset lancar sebesar Rp.

43.501.500 juta. Adapun total hutang lancar sebesar Rp. 7.412.300

juta yang menunjukkan angka 5,87%.

b. Pada tahun 2017 rasio likuiditas BUMDes Kolai Mangmesa

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya sebesar 4,57%. Rasio ini menurun disebabkan

turunnya saldo aktiva lancar. Pada tahun ini BUMDes Kolai

Mangmesa mencatat saldo asset lancar sebesar Rp. 39.968.000 juta.

Adapun total hutang lancar sebesar Rp. 8.740.000 juta yang

menghasilkan angka 5,87%.

c. Pada tahun 2018 rasio likuiditas BUMDes Kolai Mangmesa

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang mengalami penurunan lagi

dari tahun sebelumnya sebesar 3,78%. Rasio ini menurun disebabkan

naiknya hutang lancar. Pada tahun ini BUMDes Kolai Mangmesa

mencatat saldo asset lancar sebesar Rp. 48.374.250 juta. Adapun


57

total hutang lancar sebesar Rp. 12.806.500 juta sehingga

menghasilkan penurunan menjadi 3,78%.

d. Pada tahun 2019 rasio likuiditas BUMDes Kolai Mangmesa

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya sebesar 4,42%. Hal ini disebabkan turunnya saldo

hutang lancar. Pada tahun ini BUMDes Kolai Mangmesa mencatat

saldo asset lancar sebesar Rp. 37.640.000 juta. Adapun total hutang

lancar sebesar Rp. 8.515.200 juta sehingga menghasilkan

peningkatan menjadi 4,42%.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan sebuah usaha untuk membayar seluruh kewajibannya, baik

jangka pendek maupun jangka panjang apabila usaha tersebut

dilikuiditas. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Total Debt

Asset Ratio. Total Debt Asset Ratio digunakan untuk membandingkan

total hutang dengan total aset perusahaan

a. Pada tahun 2016 rasio solvabilitas BUMDes Kolai Mangmesa

mengalami penurunan sebesar 0,15%. Penurunan ini disebabkan

total hutang sebesar Rp. 7.412.000 juta. Selain itu total asset

BUMDes Kolai Mangmesa juga meningkat sebesar Rp. 49.394.800

juta sehingga diperoleh 0,15%.

b. Pada tahun 2017 rasio solvabilitas BUMDes Kolai Mangmesa

mengalami peningkatan sebesar 0,19%. Peningkatan ini disebabkan

total hutang sebesar Rp. 8.740.000 juta dan total asset menurun

menjadi Rp. 46.693.000 juta sehingga diperoleh 0,19%.


58

c. Pada tahun 2018 rasio solvabilitas BUMDes Kolai Mangmesa

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0,24%.

Peningkatan ini disebabkan total hutang sebesar Rp. 12.806.500 juta

dan total asset meningkat menjadi sebesar Rp. 53.093.250 juta

sehingga diperoleh 0,24%.

d. Pada tahun 2019 rasio solvabilitas BUMDes Kolai Mangmesa

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 0,17%.

Penurunan ini disebabkan menurunnya total hutang sebesar Rp.

8.515.200 juta. Selain itu total asset juga mengalami penurunan

sebesar Rp. 49.139.200 juta sehingga diperoleh 0,17%.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan besarnya

laba yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu. Dalam mengukur

tingkat profitabilitas BUMDes Kolai Mangmesa, peneliti menggunakan

ROA (Return On Asset). ROA (Return On Asset) adalah rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penggunaan

seluruh aset yang dimilikinya.

a. Pada tahun 2016 rasio profitabilitas BUMDes Kolai Mangmesa

mengalami peningkatan sebesar 0,85. Hal ini dikarenakan laba bersih

tercatat sebesar Rp. 41.982.500 juta dan total asset sebesar Rp.

49.394.800 juta sehingga menghasilkan presentasi sebesar 0,85.

b. Pada tahun 2017 rasio profitabilitas BUMDes Kolai Mangmesa

mengalami penurunann sebesar 0,81. Hal ini dikarenakan laba bersih

menurun sebesar Rp. 37.953.000 juta dan total asset sebesar Rp.

46.693.000 juta sehingga menghasilkan presentasi sebesar 0,81.


59

c. Pada tahun 2018 rasio profitabilitas BUMDes Kolai Mangmesa

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0,89. Hal ini

dikarenakan laba bersih meningkat menjadi sebesar Rp. 47.286.750

juta dan total asset sebesar Rp. 53.093.250 juta sehingga

menghasilkan presentasi sebesar 0,89.

d. Pada tahun 2019 rasio profitabilitas BUMDes Kolai Mangmesa

mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya sebesar 0,83.

Hal ini dikarenakan laba bersih menurun sebesar Rp. 40.624.000 juta

dan total asset sebesar Rp. 49.139.200 juta sehingga menghasilkan

presentasi sebesar 0,83.

4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan keefektifan

perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki. Rasio aktiva yang

digunakan peneliti dalam mengukur tingkat aktivitas BUMDes Kolai yaitu

rasio Total Asset Turnover. Rasio ini menunjukkan bagaimana efektivitas

perusahaan dalam menghasilkan penjualan dari jumlah aset yang dimiliki.

a. Pada tahun 2016 rasio aktivitas BUMDes Kolai Mangmesa mengalami

peningkatan sebesar 0,85%. Total penjualan tercatat sebesar Rp.

41.982.500 juta dan total asset yang digunakan untuk melakukan

penjualan selama tahun 2016 sebesar Rp. 49.394.800 juta sehingga

dihasilkan 0,85%.

b. Pada tahun 2017 rasio aktivitas BUMDes Kolai Mangmesa mengalami

penurunan sebesar 0,81%. Total penjualan tercatat sebesar Rp.

37.953.000 juta dan total asset yang digunakan untuk melakukan


60

penjualan selama tahun 2017 sebesar Rp. 46.693.000 juta sehingga

dihasilkan 0,85%.

c. Pada tahun 2018 rasio aktivitas BUMDes Kolai Mangmesa mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0,89%. Total penjualan

tercatat sebesar Rp. 47.286.750 juta dan total asset yang digunakan

untuk melakukan penjualan selama tahun 2018 sebesar Rp.

53.093.250 juta sehingga dihasilkan 0,89%.

d. Pada tahun 2019 rasio aktivitas BUMDes Kolai Mangmesa mengalami

penurunan lagi dari tahun sebelumnya sebesar 0,83%. Total

penjualan tercatat sebesar Rp. 40.624.000 juta dan total asset yang

digunakan untuk melakukan penjualan selama tahun 2019 sebesar

Rp. 49.139.200 juta sehingga dihasilkan 0,83%.

Berdasarkan rasio likuiditas dengan perhitungan aktiva lancar (current

ratio), rasio solvabilitas dengan perhitungan Total Debt Asset Ratio, rasio

profitabilitas dengan perhitungan ROA (Return On Asset) dan rasio aktivitas

dengan perhitungan total asset/aktiva (Total Asset Turnover) manajemen

pendapatan terhadap kinerja keuangan pada BUMDes Kolai Mangmesa

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang disimpulkan tidak stabil hal ini tidak

sejalan dengan penelitian yang ditemukan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Fransiska Rahmawati (2018) dengan judul Analisis manajemen

pendapatan sebagai upaya peningkatan pendapatan wisata Simbat. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi dalam

pengembangan wisata baru dapat diselesaikan dengan menggunakan

manajemen pendapatan yang tepat.


61

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Hilailatun Febryani (2018) dengan judul Keberadaan Badan Usaha Milik

Desa (BUMDES) sebagai penguatan ekonomi desa Abiatuwung dengan hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa BUMDES Desa Abiatuwung telah

berhasil memberi dampak yang positif bagi peningkatan perekonomian desa

dan kesejahteraan masyarakat.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Kadek Yudha Sutardi, Made Arie Wahyuni dan Ni Kadek Sinarwati

(2017) dengan judul Analisis Kinerja Keuangan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) dalam proses penyaluran kredit desa Tanjun tahun 2011-2015

dengana hasil penelitian berdasarkan analisis rasio yang dilakukan

menunjukkan bahwa dari presentasi dari nilai load to deposito adalah tidak

efektif, asset to laon rasio adalah efektif, interest mergin on laon ratio sangat

efektif, rate of return on load ratio adalah tidak efektif dan kredit risk ratio

adalah sangat efektif.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Muhammad Elsa Tomisa (2020) dengan judul Pengaruh Badan Usaha Milik

Desa terhadap Pendapatan Asli Desa di Desa Sukaji Kecamatan Bukit Batu

Kabupaten Bengkalis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh Badan Usaha Milik Desa terhadap Pendapatan Asli Desa di Desa

Sukajadi Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Reno Irwansyah (2014) yang berjudul Analisis pendapatan BUMDes Rambah

Muda Jaya Desa Rambah Muda Rokan Hulu dengan hasil penelitian

menunjukkan terjadinya peningkatan pendapatan peda BUMDes Rambah


62

Muda Jaya di Desa Rambah Muda dan peningkatan yang terjadi disebabkan

oleh faktor ekstern dan intern. Faktor ekstern meliputi indikator ekonomi

masyarakat sedangkan faktor intern meliputi indikator promosi, hibah,

prosedur kredit, bunga pinjaman, jangka waktu peminjaman kredit, besarnya

dana yang dikuncurkan dan kinerja manajerial.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Hartini, Makmur, dan Asrori (2016) yang berjudul Analisis Kesehatan Kinerja

Keuangan pada BUMDes Sumber Makmur. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa penilian aspek CAMEL pada sumber makmur desa pagar mayang

kecamatan tambusai utara menunjukkan bahwa pada tahun 2011 s/d 2013

kesehatan kinerja keuangannya dinyatakan sehat, sedangkan pada tahun

2014 s/d 2015 kesehatan kinerja keuangannya dinyatakan cukup sehat.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Rasio Likuiditas dengan perhitungan Current Rasio, manajemen

pendapatan terhadap kinerja keuangan pada BUMDes Kolai

Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang setiap tahunnya

tidak stabil dikarenakan pada tahun 2016 dengan jumlah 5,87% dan

menurun pada tahun 2017 dengan perolehan 4,57% menurun kembali

pada tahun 2018 dengan perolehan 3,78% dan meningkat pada tahun

2019 dengan perolehan 4,42%.

2. Rasio Solvabilitas dengan perhitungan Total Debt Asset Ratio,

manajemen pendapatan terhadap kinerja keuangan pada BUMDes

Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dari tahun

2016-2018 mengalami kenaikan yakni 0,15%, 0,19%, dan 0,24% dan

menurun ditahun 2019 dengan 0,17%.

3. Rasio Profitabilitas dengan perhitungan ROA (Return On Asset),

manajemen pendapatan terhadap kinerja keuangan pada BUMDes

Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang setiap

tahun tidak stabil. Pada tahun 2016 dengan perolehan 0,85%

menurun pada tahun 2017 dengan 0,81% dan kembali mengalami

kenaikan pada tahun 2018 dengan 0,89% dan turun kembali pada

tahun 2019 dengan perolehan 0,83%.

63
64

4. Rasio Aktivitas dengan perhitungan Total Asset Turn Over,

manajemen pendapatan terhadap kinerja keuangan pada BUMDes

Kolai Mangmesa Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang tidak stabil

karena pada tahun 2016 dengan perolehan 0,85% dan menurun pada

tahun 2017 dengan 0,81% meningkat kembali pada tahun 2018

dengan perolehan 0,89% dan kembali menurun pada tahun 2019

dengan 0,83%.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran-saran yang

dapat dikemukakan yakni:

1. Pemerintah Daerah

Peran Badan Usaha Milik Desa perlu digali lebih mendalam dan

perlu diadakan pelatihan bagi para pelaksana operasional BUMDes.

Meningkatkan pengelolaan BUMDes dengan menggunakan system

akuntansi agar lebih mengenal teknologi dengan lebih baik dan

meningkatkan unit usaha tentu ini sangat membantu pelaksanaan

BUMDes.

2. Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian selanjutnya diharapkan objek penelitiannya bisa

lebih diperbesar untuk ruang lingkup yang lebih luas dan menemukan hal-

hal baru untuk meningkatkan pendapatan BUMDes. Tujuan utamanya

agar hasil penelitian bisa lebih variatif dan peneliti dapat mengetahui serta

membandingkan kendala yang mucul dalam penelitian yang dihadapi saat

ini.
DAFTAR PUSTAKA

Artman, dkk, 2015.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan


Pedagang Pasar Seni Sukawati Gianyar. Bali: Universitas udayana,
(Online). (repositori.unud.ac.id, diakses 28 Oktober 2020)

Febryani, Hilalliatun. 2018. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika. Keberadaan


Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sebagai Penguatan Ekonomi Desa
Abiatuwung, (Online). (ejournal.undiksha.ac.id, diakses 17 Juli 2020)

F Rahmawati. 2018. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol 61, No 4.Analisis


Manajemen Pendapatan Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan
Wisata Simbat, (Online).(administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id,
diakses 28 Oktober 2020)

Handoko, T, Hani. 1999, Manajemen, Yogyakarta: BPFE.

Irwansyah, Reno. 2014. Jurnal Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi 1


(1).Analisis Pendapatan Bumdes Rambah Muda Jaya Desa Rambah
Muda Rokan Hulu, (Online). (e-journal.uup.ac.id, diakses 30 Oktober
2020)

Ivanov, Stanislav (2014). Hotel Revenue Management: From Theory to Practice.


(Online). (http://creativecommons.org/licences/by-nc-nd/4.0/, diakses 28
Oktober 2020)

Jerenz, Andre. 2008. Revenue Management and Survival Analysis in The


Automobile Industry. (Online). (www.gabler.de, diakses 28 Oktober 2020)

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1.Cetakan ke-6. Jakarta:


Rajawali Pers.

Kasmir.2014,Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja grafindo persada.

KY Sutardi.2017.Analisis Kinerja Keuangan Bdan Usaha Milik Desa (BUMDes)


Dalam Proses Penyaluran Kredit Desa Tajun Tahun 2011-2015, (Online).
(ejournal.undiksha.ac.id, diakses 30 Oktober 2020)

Munawir, S. 2012. Analisis Informasi Keuangan, Liberty, Yogyakarta

M. E. Tomisa. 2020. Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita. Vol 9, No. 1.Pengaruh Badan
Usaha Milik Desa Terhadap Pendapatan Asli Desa Di Desa Sukaji
Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis , (Online).
(https://media.neliti.com, diakses 17 Juli 2020)

R Afrijal.2017.Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan pada Badan Usaha Milik


Desa (BUMDES) di Kabupaten Rokan Hulu, (Online). (e-journal.uup.ac.id,
diakses 30 Oktober 2020)

65
66

R. K. Wardani. 2018. Universitas Islam Indonesia.Urgen pembentukan Badan


Usaha Milik Desa (BUM DESA) dalam meningkatkan Pendapatan Asli
Desa di Desa Soropaten Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten,
(Online). (dspace.uii.ac.id, diakses 17 Juli 2020)

Sadono Sukirno, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, Rajagrafindo Persada, Jakarta,


2006, hal. 47

Soekartawi.Faktor-Faktor Produksi, Jakarta: Salemba Empat, (2012), hal. 132

Sujarweni, W. 2017. Analisis Laporan Keuangan Teori, Aplikasi dan Hasil


Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

PBS Makmur.2016. Analisis Kesehatan Kinerja Keuangan Pada BUMDES


Sumber Makmur.(Online). (e-journal.upp.ac.id, diakses 30 Oktober 2020)

Talluri, Kalyan T dan Garrett J. Van Ryzin. 2004. The Theory and Practice of
Revenue Management. (Online). (http://ebooks.kluweronline.com, diakses
Oktober 2020)

Wibowo, 2016.Manajemen Kinerja, Edisi Kelima, PT.Rajagrafindo Persada


Jakarta-14240

Wirawan.(2012). Evalusi Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta:


Rajawali Pers.
67

L
A
M
P
I
R
A
N
68

Lampiran 1. Surat izin Penelitian


Lampiran 2.Laporan Keuangan BUMDes Kolai Mangmesa

LAPORAN LABA RUGI


BUMDES KOLAI MANGMESA
Per 31 Desember 2016-31 Desember 2019

Keterangan 2016 2017 2018 2019


Pendapatan:
Pendapatan Tv Kabel Rp. 15.711.000 Rp. 25.203.000 Rp. 25.373.000 Rp. 21.274.000
Pendapatan Tenda Terowongan Rp. 38.175.000 Rp. 32.100.000 Rp. 41.675.000 Rp. 40.240.000
Pendapatan Molen Rp. 9.500.000 Rp. 2.000.000 Rp. 11.250.000 Rp. 250.000
Total Pendapatan Rp. 63.386.000 Rp. 59.303.001 Rp. 78.298.000 Rp. 61.764.000
Beban-beban:
Beban Tv Kabel Rp. 3.116.500 Rp. 4.900.000 Rp. 4.336.250 Rp. 6.865.000
Beban Tenda Terowongan Rp. 17.657.000 Rp. 16.450.000 Rp. 26.300.000 Rp. 14.275.000
Beban Molen Rp. 630.000 Rp. 0 Rp. 375.000 Rp. 0
Total Beban Rp. 21.403.500 Rp.21.350.000 Rp. 31.011.250 Rp. 21.140.000
Laba Rp. 41.982.500 Rp. 37.953.000 Rp. 47.286.750 Rp.40.624.000
Sumber : hasil data yang diolah dari laporan keuangan tahunan BUMDes Kolai Mangmesa

69
NERACA
BUMDES KOLAI MANGMESA
Per 31 Desember 2016-31 Desember 2019

Keterangan 2016 2017 2018 2019


Aktiva Lancar
Kas Rp. 36.001.500 Rp. 31.138.000 Rp. 42.521.750 Rp. 28.915.000
Kas Bank BRI Rp. 5.000.000 Rp. 6.585.000 Rp. 4.000.000 Rp. 5.725.000
Piutang Rp. 2.500.000 Rp. 2.245.000 Rp. 1.852.500 Rp. 3.000.000
Total Aktiva Lancar Rp. 43.501.500 Rp. 39.968.000 Rp. 48.374.250 Rp. 37.640.000
Aktiva Tetap
Perlengkapan:
Tv Kabel Rp. 1.515.000 Rp. 2.325.000 Rp. 2.415.000 Rp. 1.715.000
Tenda Terowongan Rp. 81.000 Rp. 0 Rp. 0 Rp. 876.000
Molen Rp. 0 Rp. 0 Rp. 50.000 Rp. 0
Peralatan:
Tv Kabel Rp. 0 Rp. 4.190.000 Rp. 865.000 Rp. 1.080.000
Tenda Terowongan Rp. 3.465.000 Rp. 300.000 Rp. 1.260.000 Rp. 8.010.000
Molen Rp. 920.000 Rp. 0 Rp. 175.000 Rp. 0
Akumulasi Penyusutan (Rp. 87.700) (Rp. 89.800) (Rp. 46.000) (Rp. 181.800)
Total Aktiva Tetap Rp. 5.893.300 Rp. 6.725.200 Rp. 4.719.000 Rp. 11.499.200
Total Aktiva Rp. 49.394.800 Rp. 46.693.000 Rp. 53.093.250 Rp. 49.139.200
Pasiva
Utang Lancar Rp. 7.412.300 Rp. 8.740.000 Rp. 12.806.500 Rp. 8.515.200
Utang Jangka Panjang Rp. 0 Rp. 0 Rp. 0 Rp. 0
Modal Rp. 41.982.500 Rp. 37.953.000 Rp. 40.286.750 Rp. 40.624.000
Total Pasiva Rp.49.394.800 Rp. 46.693.000 Rp. 53.093.250 Rp. 49.139.200
Sumber : hasil data yang diolah dari laporan keuangan tahunan BUMDes Kolai Mangmesa

70
Lampiran 3. Dokumentasi

Gambar 1
Kantor Desa Kolai

Gambar 2
Unit Usaha Penyewaan TV Kabel bersama pengurus BUMDes Alamsyah,S.P

71
72

Gambar 3
Unit Usaha Penyewaan Tenda Pengantin bersama pengurus BUMDes Iskandar Dinata

Gambar 4
Unit Usaha Penyewaan Tenda Pengantin bersama pengurus BUMDes Alamsyah, S.P
73

Gambar 5
Unit Usaha Penyewaan Molen bersama pengurus BUMDes Alamsyah, S.P dan
Iskandar Dinata
74

BIOGRAFI PENULIS

Indriani Oktavia, lahir di Kolai tanggal 24 Oktober 1996 dari Ayah Arham

dan Ibu Irmawati. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara.

Penulis sekarang bertempat tinggal di Jln. Emmy Saelan III, Karunrung

yaitu masuk Sekolah Dasar pada tahun 2003 tepatnya di SDN 38

KOLAI lulus pada tahun 2009, kemudian penulis melanjutkan sekolah di

SMP NEGERI 1 BARAKA lulus pada tahun 2012, selanjutnya penulis melanjutkan seolah di

SMK NEGERI 4 ENREKANG lulus pada tahun 2015, dan mulai sejak tahun 2016 penulis

mengikuti Program Studi Manajemen S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar sampai sekarang. Sampai dengan menulis Skripsi ini, penulis

masih terdaftar sebagai mahasiswa aktif Program Studi Manajemen S1 Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Anda mungkin juga menyukai