Pembangunan
Week 3
Menurut List, sistem perdagangan bebas sebagaimana dianjurkan oleh kaum Klasik
hanya cocok diterapkan pada negara yang telah berada pada tahap pengembangan ke
lima. Perdagangan bebas tidak cocok digunakan pada negara yang industrinya masih
belum berkembang. Solusinya adalah List menekankan perlunya proteksi bagi industri
lokal agara memiliki daya saing di tingkat global.
List juga menyatakan bahwa proteksi hanya bersifat sementara saja, setelah industri
mulai berkembang dan mapan maka proteksi harus dihentikan.
Untuk mengejar ketertinggalan NSB dalam pembangunan, Intervensi yang dilakukan
negara bukan hanya terbatas pada bidang ekonomi tetapi juga diperlukan pada
bidang bidang lain seperti sosial, politik, dan hukum. Tanpa adanya intervensi yang
efektif pada bidang tersebut, pembangunan ekonomi tidak akan berjalan dengan
mulus.
Mazhab Historismus : Tokoh
Walt Whitman Rostow adalah seorang Guru Besar bidang sejarah ekonomi di
Massahusets Institute of Technology.
Menurut Rostow, proses pembangunan ekonomi dapat dibedakan menjadi 5 tahap:
1. Masyarakat tradisional
2. Prasyarat untuk lepas landas.
3. Lepas landas
4. Menuju kedewasaan
5. Masa konsumsi tinggi
Menurut Rostow, pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional,
karena pembangunan ekonomi bukan hanya bermakna perubahan ekonomi sebuah
negara yang diindikasikan oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan
meningkatnya peran sektor industri.
Mazhab Historismus : Tokoh
Tetapi, lebih jauh lagi, pembangunan ekonomi diartikan sebagai proses yang menyebabkan:
1. Perubahan pada orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial.
2. Perubahan pada pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga.
3. Perubahan pada kegiatan investasi masyarakat.
4. Perubahan pada sikap hiduo dan adat istiadat yang kurang merangsang pembangunan ekonomi.
Masyarakat Tradisional
aspek ekonominya terefleksikan pada skala dan pola perdagangan yang kecil dan tradisional,
ukuran industri manufaktur yang kecil, fluktuasi penduduk, dan pendapatan riil yang rendah.
Sektor pertanian menyerap 75% angkatan kerja.
Aspek sosial menunjukan bahwa cara hidup masyarakat masih dipengaruhi adat istiadat dan
kebiasaan yang kurang rasional. Struktur sosialnya bersifat hirarkis.
Kegiatan pemerintahan bersifat sentralisitik, pusat politik berada sepenuhnya pada tuan tanah.
Mazhab Historismus : Tokoh
Pada banyak negara, pertumbuhan ekonomi sering dipicu oleh perkembangan dari
kegiatan ekonomi tertentu yang dapat digolongkan sebagai sektor ekonomi utama
(leading sector). Untuk menciptakan leading sector, menurut Rostow ada empat faktor
yang perlu diperhatikan:
Sektor tersebut memiliki pasar yang luas dan berkembang.
memiliki teknik produksi modern dan kapasitas produksi yang dapat diperluas,
tersedianya tabungan dan investasi untuk leading sector,
pembangunan dan transformasi sektor pemimpin mampu mengilhami pembaharuan di sektor
lain.
Mazhab Historismus : Tokoh
Para ekonom pada mazhab ini memiliki persepsi yang sama dalam tatanan ekonomi
masyarakat, yaitu:
1. Kebijakan pasar bebas (laizez faire), yaitu setiap individu maupun unit usaha harus diberikan
kebebasan dalam kegiatan ekonominya.
2. Kegiatan ekonomi yang dilakukan atas dasar mekanisme pasar akan jauh lebih bermanfaat
daripada jika ada campur tangan pemerintah di dalamnya. Peran pemerintah hanya dibatasi
pada bidang hukum, pertahanan, pendidikan, dan penyediaan jasa publik lain.
3. Nilai dan harga barang, tingkat upah, tingkat sewa tanah, dan tingkat laba ditentukan oleh
mekanisme tarik menarik antara permintaan dan penawaran di pasar.
Mazhab Klasik: Tokoh
Agar inti dari proses pertumbuhan ekonomi menurut Smith mudah dipahami, kita
bedakan dua aspek utama dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu (1) pertumbuhan output
total dan (2) pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan output total. Menurut Smith, unsur dari sistem produksi suatu negara
adalah:
1. Sumber daya alam yang tersedia, yang dicerminkan dari ketersediaan tanah. Pertumbuhan
output akan terhenti jika sumber daya alam telah digunakan secara optimal.
2. Sumber daya manusia, yang direpresentasikan dari jumlah penduduk. Spesialisasi merupakan
salah satu faktor kunci bagi peningkatan produktifitas tenaga kerja. Spesialisasi akan melahirkan
kemahiran, efisiensi, dan merangsang penemuan teknologi baru yang meningkatkan
produktifitas.
3. Akumulasi modal yang dimiliki. Menurut Smith, stok modal memegang peranan paling penting
dalam pembangunan ekonomi. Ketersediaan stok modal ditentukan oleh jumlah tabungan
masyarakat. Smith memandang bahwa hanya para tuan tanah dan pengusaha yang memiliki
kemampuan untuk menabung, karena mereka adalah kaum “pemilik modal”.
Mazhab Klasik: Tokoh
David Ricardo merupakan pemikir yang paling menonjol di antara pakar mazhab
Klasik karena karya bukunya yang mendominasi pemikiran ekonomi Klasik.
Dalam bukunya, principles of political economy and taxation (1817), Ricardo
mengungkapkan beberapa teori penting:
1. Teori tentang nilai dan harga barang
2. Teori tentang distribusi pendapatan atas faktor produksi yang diuraikan dalam teori upah,
teori sewa tanah, teori bunga, dan teori laba.
3. Teori perdagangan internasional
4. Teori akumulasi dan pertumbuhan ekonomi
Secara umum, garis besar proses pertumbuhan ekonomi yang disimpulkan Ricardo
tidak jauh berbeda dari Smith.
Mazhab Klasik: Tokoh
Teori Makro Keynes, yang dilengkapi dan dikembangkan oleh Roy Harrod (1939, An
essay of Dynamic Teory) dan Evsey Domar (1947, Expansion & Employment),
meganalisis syarat syarat yang diperlukan agar suatu perekenomian dapat tumbuh
dan berkembang dalam jangka panjang. Teori Keynes yang sudah disempurnakan lebih
sering disebut teori Harrod – Domar yang menciptakan pondasi bagi Mahzab
Keynesian.
Menurut teori Harrod – Domar, pembentukan modal merupakan faktor penting yang
menentukan pertumbuhan ekonomi. Pembentukan modal didapat daru proses
akumulasi tabungan.
Teori Harrod – Domar merupakan sintesa dari pemikian Klasik dan Keynes mengenai
makan pembentukan modal dalam kegiatan ekonomi. Teori ini meyakini bahwa jika
pada suatu periode tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada
masa berikutnya perekenomian tersebut akan memiliki kemampuan yang lebih tinggi
dalam menghasilkan barang dan jasa.
Mazhab Keynesian
ΔY / Y = s/k
Persamaan diatas merupakan versi sederhana dari persamaan Harrod – Domar,
menunjukan bahwa tingkat pertumbuhan output (ΔY / Y) ditentukan secara simultan
oleh rasio tabungan (s) dan rasio modal output (COR = k). Secara lebih spesifik,
persamaan tersebut menunjukan tingkat pertumbuhan output berbanding lurus
dengan rasio tabungan.
Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat tabungan dan kemudian tabungan tersebut
diinvestasikan, maka semakin tinggi pula tingkat output yang dihasilkan.
Teori Pertumbuhan Neoklasik
Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik berkembang pada tahun 1950an. Teori ini
mengacu pada kerangka analisis yang dikembangkan Robert Solow dan Trevor Swan.
Menurut Solow & Swan, pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor
produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.
Pandangan dari teori Solow & Swan didasarkan pada anggapan yang mendasari
analisis ekonomi klasik yaitu bahwa perekenomian berada pada tingkat pengerjaan
penuh (full employment) dan tingkat pemanfaatan penuh (full utilization) dari faktor
produksi. Dengan kata lain, perekenomian akan terus berkembang dan semuanya
bergantung pada pertambahan penduduk, akumulasi capital, dan kemajuan teknologi.
Teori Pertumbuhan Neoklasik
Teori pertumbuhan Endogen memiliki perspektif yang lebih luas daripada teori
pertumbuhan sebelumnya. Melalui tulisannya yang berjudul Endogenous Technological
Change dan The Origins of Endogenous Growth di tahun 1994, Michael Romer menggagas
terbentuknya teori pertumbuhan endogen.
Umumnya, teori pertumbuhan ekonomi hanya menekankan pentingnya akumulasi modal
dalam pertumbuhan ekonomi. Artinya, untuk memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, suatu negara membutuhkan investasi yang tinggi pula. Dana untuk membiayai
investasi berasal dari tabungan, dan kunci utama pertumbuhan ekonomi terletak dari
kemampuan suatu negara dalam mengakumulasikan tabungan.
Sementara model pertumbuhan endogen menyajikan kerangka teoritis yang lebih luas
dalam menganalisis proses pertumbuhan ekonomi. Teori ini mengidentifikasi bahwa faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi berasal dari dalam (endogenous), modal
memiliki arti yang lebih luas dengan mencakup modal insani (human capital).
Teori Pertumbuhan Endogen
Secara struktural, teori pertumbuhan endogen hampir mirip dengan teori neoklasik,
tetapi berbeda asumsi dari kesimpulan yang diambil. Teori neoklasik menggunakan
asumsi diminishing marginal returns sementara teori pertumbuhan endogen
menggunakan asumsi increasing returns to scale pada fungsi agregatnya.
Menurutt Romer, asumsi increasing returns to scale pada capital investment lebih
realistis digunakan karena adanya mekanisme learning by doing pada sumber daya
manusia. Dengan adanya investasi dan spesialisasi pada bidang SDM dan ilmu
pengetahuan, manusia akan dapat menciptakan metode baru dalam berproduksi
sehingga diperoleh keuntungan ekonomis tertentu.
Dalam model Endogen, faktor teknologi memegang peranan penting, namun bukan
berarti menjadi hal yang menentukan dalam pertumbuhan jangka panjang. Romer
menekankan bahwa unsur ilmu pengetahuan dan modal insani juga memiliki peran
bagi pembangunan jangka panjang.
Teori Schumpeter
Schumpeter boleh dikatakan sebagai orang pertama yang mendalami teori pertumbuhan
ekonomi melalui bukunya The Theory of Economic Development tahun 1911 dan
Business Cycle tahun 1939.
Salah satu pendapat Schumpeter yang melandasi teori pembangunannya adalah
keyakinan bahwa kapitalisme merupakan sistem yang paling baik untuk menciptakan
pembangunan ekonomi yang pesat.
Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah
proses inovasi dan pelakunya adalah para innovator atau pengusaha. Jadi kemajuan
ekonomi hanya dapat dicapai dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur.
Dikatakan oleh Schumpeter, pembangunan ekonomi akan berkembangan pesat dalam
lingkungan masyarakat yang menghargai dan merangsang setiap orang untuk
menciptakan hal yang baru, dan lingkungan tersebut adalah masyarakat yang menganut
laissez faire serta bukan dalam masyarakat sosialis atau komunis yang cenderung
mematikan kreatifitas penduduknya.
Teori Schumpeter
Dependencia theory pertama kali dikembangkan di Amerika Latin pada tahun 1960an
oleh Paul Baran.
Menurut teori ini, fenomena keterbelakangan NSB terjadi saat masyarakat ekonomi
negara NSB / prakapitalis tergabung ke dalam sistem ekonomi dunia yang kapitalistik
sehingga mereka terperangkap ketergantungan dan dominasi negara maju (core).
Akibatnya, negara tersebut kehilangan otonominya dan berakhir menjadi negara
pinggiran (periphery).
Pendekatan dependensia yang amat populer di Amerika Latin mulai umum digunakan
diseluruh dunia seiring diterbitkannya literatur tentang kisah “bandit ekonomi” yang
secara sengaja merusak tatanan ekonomi NSB.
Salah satu tokoh menonjol dalam teori ini adalah Andre Gunner Frank, melalui salah satu
tulisannya berjudul Capitalism and Underdevelopment in Latin America (1969), bahwa
keterbelakangan di negara peripehery disebabkan oleh kontak dengan negara core yang
menyebabkan negara peripehery terjebak dan terperangkap dalam sistem kapitalisme.
Teori Ketergantungan
Untuk melengkapi pandangan terhadap proses keterbelakangan negara Amerika Latin, A.G.
Frank menyatakan 4 hipotesis:
1. Dalam struktur hubungannya, negara core akan berkembang pesat sedangkan negara periphery
akan semakin terpuruk.
2. Negara miskin akan menjadi “satelit” negara maju, dapat mengalami perkembangan ekonomi yang
pesat bila mampu melepaskan diri dari ikatan sistem kapitalisme dunia.
3. Sebagian besar negara pada masa sekarag yang dikelompokkan sebagai negara terbelakang adalah
negara yang pada masa lampau memiliki hubungan erat dengan sistem kapitalisme dunia.
4. Semakin maraknya latifundia di negara tersebut.
Sementara pakar teori ketergantungan lain, Theotonio Dos Santos (1970) mengklasifikasikan
ketergantungan dalam 3 jenis:
1. Ketergantungan Kolonial
2. Ketergantungan Industri Keuangan
3. Ketergantungan Teknologi Industri
THANK YOU