Anda di halaman 1dari 86

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PADA PT.

PELAYARAN
NASIONAL INDONESIA / PELNI (PERSERO) CABANG
TIMIKA PAPUA

SKRIPSI

Oleh
ANDI ISRA MADINAH
NIM 105721102016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
HALAMAN JUDUL

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PADA PT.PELAYARAN


NASIONAL INDONESIA / PELNI (PERSERO) CABANG
TIMIKA PAPUA

SKRIPSI

Oleh

ANDI ISRA MADINAH


NIM 105721102016

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka


menyelesaikan studi pada Program Strata Satu (S1)
Manajemen

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
KOTA MAKASSAR
2020

ii
PERSEMBAHAN

“Skripsi ini adalah bagian dari ungkapan Terima Kasihku kepada Kedua
Orang Tuaku, Saudaraku dan semua keluarga yang tidak bisa saya tulis
satu persatu yang selalu memberikan dukungan motivasi dalam hidupku
Serta Suami dan Anakku Tercinta yang selalu memberikan inspirasi
selama ini. Terima Kasih atas semuanya”.

MOTTO HIDUP

“Jangan pernah puas dengan apa yang telah kita raih, karena kepuasan
akan membuat kemunduran dalam suatu pencapaian dan Tanamkan
Semangat dalam meraih cita-cita untuk mendapatkan keinginan yang
sudah kita impikan”

iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala


rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Rasio Profitabilitas
pada PT.Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI PERSERO Cabang Timika
Papua”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana S1 pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih


kepada kedua orang tua penulis bapak Andi Mappangenre dan Ibu Andi
Kasmawati yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih
saying dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang
senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan
seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang
telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa
yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan di dunia dan diakhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud


tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah


Makassar.
2. Bapak Ismail Rosullong SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.

vii
3. Bapak Muh.Nur Rasyid SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Abdul Muttalib SE., MM., selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Muh. Nur Rasyid SE., MM., selaku Pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima Kasih kepada Suami Tercinta dan semua kerabat yang tidak bisa
saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran,
motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan
penulisan Skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 2020
Penulis

Andi Isra Madinah

viii
ABSTRAK
Andi Isra Madinah. 2020, Analisis Rasio Profitabilitas pada PT. Pelayaran
Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Cabang Timika Papua. Skripsi Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar. Dibimbing oleh Bapak Abdul Muttalib dan Bapak Muh.Nur Rasyid.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana


Rasio Profitabilitas pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero)
Cabang Timika Papua selama tahun 2014-2018 berdasarkan Net profit margin,
Return on assets, Return on equity. Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif dengan menggunakan pengukuran rasio profitabilitas. Data
yang diteliti berupa Laporan keuangan PT. Pelayaran Nasional Indonesia /
PELNI (Persero) Cabang Timika Papua selama tahun 2014-2018. Berdasarkan
hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa rasio profitabilitas PT. Pelayaran
Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Cabang Timika Papua selama tahun 2014-
2018 berdasarkan Net profit margin dinilai sangat kurang baik, hal ini
berdasarkan hasil perhitungan rata-rata Net profit margin selama 5 tahun yaitu
8,64% yang masih berada jauh dibawah standar ixndustry yaitu sebesar 20%.
Rasio profitabilitas PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Cabang
Timika Papua selama tahun 2014-2018 berdasarkan Return on assets dinilai
sangat kurang baik hal ini berdasarkan perhitungan rata-rata Return on assets
selama 5 tahun yaitu 9,81% yang masih berada jauh dibawah standar industry
yaitu sebesar 30%. Rasio profitabilitas PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI
(Persero) Cabang Timika Papua selama tahun 2014-2018 berdasarkan Return
on equity dinilai sangat kurang baik hal ini berdasarkan perhitungan rata-rata
Return on equity selama 5 tahun yaitu 9,92% yang masih berada jauh dibawah
standar industry yaitu sebesar 40%

Kata Kunci : Net profit margin, Return on assets, Return on equity.

ix
ABSTRACT
Andi Isra Madinah. 2020, Profitability Ratio Analysis at PT. Pelayaran
Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Papua Timika Branch. Thesis
Management Study Program, Faculty of Economics and Business,
Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Mr. Abdul Muttalib and
Mr. Muh.Nur Rasyid.

This study aims to determine and analyze how the profitability ratio at PT.
Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Papua Timika Branch during
2014-2018 based on Net profit margin, Return on assets, Return on equity. This
study uses a qualitative approach using profitability ratio measurement. The data
studied are in the form of financial statements of PT. Pelayaran Nasional
Indonesia / PELNI (Persero) Papua Timika Branch during 2014-2018. Based on
the analysis, it is concluded that the profitability ratio of PT. Pelayaran Nasional
Indonesia / PELNI (Persero) Timika Papua Branch during 2014-2018 based on
the net profit margin is considered very poor, this is based on the calculation of
the average net profit margin for 5 years, namely 8.64% which is still far below
the standard industry, amounting to 20%. Profitability ratio of PT. Pelayaran
Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Timika Papua Branch during 2014-2018
based on Return on assets is considered very poor, this is based on the
calculation of the average Return on assets for 5 years, namely 9.81% which is
still far below the industry standard, namely by 30%. Profitability ratio of PT.
Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Timika Papua Branch during
2014-2018 based on Return on equity is considered very poor, this is based on
the calculation of the average Return on equity for 5 years, namely 9.92% which
is still far below industry standards, namely by 40%

Keywords: Net profit margin, Return on assets, Return on equity.

x
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ...........................................................................................................i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................v

SURAT PERNYATAAN .....................................................................................vi

KATA PENGANTAR .........................................................................................vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ....................................................................ix

ABSTRACT .......................................................................................................x

DAFTAR ISI ......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………….xiii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………….xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................2

B. Rumusan Masalah .............................................................................6

C. Tujuan Penelitian ...............................................................................7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................9

A. Pengertian Laporan Keuangan ........................................................9

xi
B. Pengertian Analisis Rasio Profitabilitas ............................................12

C. Tujuan Rasio Profitabilitas ...............................................................14

D. Manfaat Rasio Profitabilitas .............................................................14

E. Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas ........................................................15

F. Penelitian Terdahulu ........................................................................19

G. Kerangka Konseptual ......................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................24

A. Jenis Penelitian……………………………………….…………………...24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………..…………….…..24

C. Teknik Pengumpulan Data…………………………….………………....24

D. Teknik Analisis Data…………………………………….…………………25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................................27

A. Gambaran Umum Objek Penelitian....................................................27

B. Data Penelitian ..................................................................................38

C. Analisis Data ......................................................................................40

D. Pembahasan Analisis Data ................................................................44

BAB V PENUTUP .............................................................................................46

A. Kesimpulan ........................................................................................46

B. Saran .................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................48

xii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………......................20

Tabel 4.1 Standar Rasio Industri Profitabilitas………………………………...39

Tabel 4.2 Data Penjualan, Laba bersih, Total Aktiva, dan Ekuitas………….40

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Net Profit Margin………………………………...41

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Return On Assets……………………………….42

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Return On Equity………………………………..43

xiii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual……………………………...............23

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan…………………………..32

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Data Laporan Keuangan Neraca Perusahaan Tahun 2014

2. Data Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan Tahun 2014

3. Data Laporan Keuangan Neraca Perusahaan Tahun 2015

4. Data Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan Tahun 2015

5. Data Laporan Keuangan Neraca Perusahaan Tahun 2016

6. Data Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan Tahun 2016

7. Data Laporan Keuangan Neraca Perusahaan Tahun 2017

8. Data Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan Tahun 2017

9. Data Laporan Keuangan Neraca Perusahaan Tahun 2018

10. Data Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan Tahun 2018

11. Surat Izin Penelitian

12. Surat Balasan

13. Biografi Penulis

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu kegiatan usaha (business) yang dijalankan oleh suatu perusahaan,

tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan

manajemen, salah satunya yaitu pemilik perusahan menginginkan keuntungan

yang tinggi atas usaha yang dijalankannya. Bagi pihak manajemen,

keuntungan yang diperoleh merupakan pencapaian rencana (target) yang

telah ditentukan sebelumnya. Pencapaian target keuntungan sangat penting

karena dengan pencapaian target yang telah ditetapkan atau bahkan melebihi

target yang diharapkan, tentu merupakan hal prestasi tersendiri bagi pihak

perusahaan. Prestasi tersebut merupakan tolak ukuran untuk menilai

kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaan. Agar tujuan tersebut

dicapai, manajemen perusahaan harus mampu mempuat perencanaan yang

tepat dan akurat, agar usaha yang dijalankan dapat dilihat perkembangannya,

setiap perusahaan harus mampu membuat catatan, pembukuan, dan laporan

tersebut dibuat dalam suatu periode tertentu dalam bentuk laporan keuangan.

Untuk mampu membaca, mengerti, dan memahami arti dari laporan

keuangan, perlu dianalisis terlebih dahulu dengan berbagai alat analisis yang

dapat digunakan. Salah satunya yaitu alat analisis laporan keuangan. Dengan

menggunakan alat analisis laporan keuangan terutama bagi pemilik usaha

dan manajemen, dapat diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan

keuangan dan kemajuan perusahaan. Pemilik usaha dapat mengetahui

1
2

kondisi keuangan perusahaan dan menilai kinerja manajemen sekarang,

apakah mencapai target yang telah ditetapkan atau tidak.

Sementara itu, bagi pihak manajemen, laporan keuangan adalah

cerminan kinerja mereka selama ini. Hasil analisis ini juga memberikan

gambaran sekaligus dapat digunakan untuk menentukan arah dan tujuan

perusahaan kedepannya.

Alat analisis keuangan yang biasa digunakan adalah rasio-rasio

keuangan. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-

angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka

dengan angka lainnya. Hasil rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja

keuangan manajemen dalam suatu periode. Masing-masing jenis rasio akan

memberikan makna tersendiri dalam menggambarkan kondisi keuangan suatu

perusahaan.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.

Profitabilitas itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas begitu banyak, di antaranya

adalah modal kerja, kas, piutang, dan persediaan Manajemen modal kerja

berkaitan tentang pendapatan perusahaan dan pengeluaran perusahaan,

terutama mengenai bagaimana menggunakan komposisi keduanya akan

mempengaruhi risiko.

Manajemen modal kerja yang efektif sangat penting untuk pertumbuhan

kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan

kekurangan modal kerja untuk meningkatkan volume penjualan dan volume

produksinya maka kemungkinan perusahaan akan kehilangan kesempatan


3

memperoleh keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang

cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada waktunya dan

akan menghadapi masalah. Perusahaan laba atau nirlaba tidak terlepas dari

modal kerja, terhadap pengelolaan modal kerja yang baik akan berdampak

positif terhadap laju pergerakan perusahaan dalam memaksimalkan

keuntungan, modal kerja juga merupakan salah satu fungsi penting terhadap

nyawa dari suatu perusahaan.

Laba (profit) biasanya digunakan untuk mengukur prestasi yang dicapai

oleh perusahaan, sehingga laba dijadikan dasar untuk mengambil keputusan

investasi dan prediksi untuk meramalkan perubahan laba yang akan datang.

Penghasilan bersih seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau

sebagian dasar bagi ukuran lainnya. Laba yang diperoleh perusahaan untuk

tahun yang akan datang tidak dapat dipastikan, maka perlu adanya prediksi

laba.

Untuk mengukur laba (profit) dapat dilakukan dengan Rasio Profitabilitas,

dengan mengetahui rasio profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat

dianalisis bagaimana perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun, karena

laba perusahaan yang tinggi belum tentu menunjukkan profitabilitas yang

tinggi, akan tetapi profitabilitas yang tinggi sudah dipastikan bahwa laba yang

dihasilkan pun tinggi. Rasio Profitabilitas berkaitan dengan kemampuan dan

efektivitas operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dasar

penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri dari Neraca

(laporan posisi keuangan) dan laporan laba atau rugi perusahaan. Analisis

rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan pendapatan, assets,


4

maupun modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak

ukur ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari

keuntungan yang diperoleh perusahaan. Tingkat profitabilitas diukur dari

beberapa aspek yaitu Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA),

Return on Equity (ROE).

Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio untuk membandingkan antara

keuntungan setelah pajak dengan penjualan, sehingga dari perhitungan rasio

ini dapat diketahui berapa keuntungan per Rupiah penjualan. Return on

Assets (ROA) merupakan salah satu bentuk rasio dari rasio profitabilitas untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang

digunakannya. Return on Equity (ROE) merupakan kemampuan perusahaan

memperoleh laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri.

Menurut Kasmir (2013: 196), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga

memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu peerusahaan. Hal ini

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan

investasi.

Pengertian yang sama disampaikan oleh Hanafi dan Halim (2009: 83)

bahwa Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset dan modal

saham tertentu. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha

meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas

maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin.


5

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu kegiatan

ekonomi di dalam perekonomian nasional, yang bersama-sama dengan

pelaku ekonomi lainnya yaitu swasta dan koperasi melaksanakan peran saling

mendukung berdasarkan demokrasi ekonomi. Sebagai salah satu pelaku

ekonomi keberadaan BUMN diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perekonomian nasional.

PT.Pelayaran Nasioanal Indoesia yang berlokasi di Jl.RA. Kartini,

Nawaripi, Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua. Perusahaan ini adalah

perusahaan pelayaran milik Negara yang didirikan pada tanggal 28 April 1952

sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. M2/1/2 tanggal 28

April 1952. Perusahaan ini bergerak dibidang jasa transportasi kapal laut yang

handal dan professional dengan memberikan pelayanan terbaik bagi

pelanggan.

PT.Pelni mengoperasikan armada kapal penumpang, kapal ferry cepat

dan armada kapal barang. Perusahaan tersebut melayani rute perjalanan

domestic dan menyinggahi lebih dari 94 pelabuhan di seluruh pelosok

Nusantara. Fasilitas dan layanan yang disediakan pada armada kapal

dirancang untuk menjamin standar keselamatan dan kenyamanan bagi

pelanggan dan kru laut, didukung oleh SDM yang professional dan

mengutamakan kepuasan pelanggan.

Dalam perkembangannya, PT.Pelni tidak hanya melayani jasa

transportasi kapal laut. Didukung oleh Program Tol Laut dari Pemerintah,

PT.Pelni saat ini mengoperasikan 8 delapan Kapal Tol Laut yang melayani

angkutan/muatan kontainer berupa bahan makanan pokok maupun bahan


6

bangunan untuk pembangunan infrastruktur. PT.Pelayaran Nasional

Indonesia menduduki peringkat kedua BUMN transportasi yang mengalami

kerugian sepanjang Tahun 2013, Perusahaan harus menelan kerugian hingga

Rp. 634 Milyar. Kerugian terjadi karena perseroan harus membayar

pembayaran kapal dalam mata Uang Euro sebesar Rp. 175 Milyar. Kerugian

juga terjadi karna disebabkan kenaikan harga BBM dan spare part kapal.

Perusahaan juga harus menghadapi kenaikan berbagai biaya. Kenaikan

tersebut mulai dari biaya pegawai, bahan bakar, kenaikan nilai kurs rupiah

terhadap dolar Amerika Serikat, biaya pemeliharaan rutin, hingga biaya

overhead. Kondisi tersebut membuat tarif ekonomi yang berlaku saat itu tidak

mampu menutupi biaya pokok yang dikeluarkan sehingga perusahaan

mengalami kerugian.

Berdasarkan Latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rasio Profitabilitas pada PT.

Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (PERSERO) Cabang Timika

Papua”

B. Rumusan Masalah

Dari Latar belakang dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis rasio profitabilitas pada PT. Pelayaran Nasional


Indonesia / PELNI (PERSERO) Cabang Timika Papua selama 2014 –
2018 berdasarkan Net profit Margin ?
2. Bagaimana analisis rasio profitabilitas pada PT. Pelayaran Nasional
Indonesia / PELNI (PERSERO) Cabang Timika Papua selama 2014 –
2018 berdasarkan Return on Assets ?
7

3. Bagaimana analisis rasio profitabilitas pada PT. Pelayaran Nasional

Indonesia / PELNI (PERSERO) Cabang Timika Papua selama 2014 –

2018 berdasarkan Return on Equity ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui analisis Rasio Profitabilitas pada PT. Pelayaran

Nasional Indonesia / PELNI (PERSERO) Cabang Timika Papua selama

tahun 2014 – 2018 berdasarkan Net profit Margin.

2. Untuk mengetahui analisis Rasio Profitabilitas pada PT. Pelayaran

Nasional Indonesia / PELNI (PERSERO) Cabang Timika Papua selama

tahun 2014 – 2018 berdasarkan Return on Assets.

3. Untuk mengetahui analisis Rasio Profitabilitas pada PT. Pelayaran

Nasional Indonesia / PELNI (PERSERO) Cabang Timika Papua selama

tahun 2014 – 2018 berdasarkan Return on Equity.


8

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Akademis, dapat dijadikan sebagai sarana untuk menambah

wawasan tentang analisis rasio profitabilitas sebagai alat untuk mengukur

rasio-rasio keuangan dalam suatu perusahaan serta sebagai referensi

kepada teman-teman yang akan sampai pada tahap ini serta bermanfaat

bagi generasi selanjutnya.

2. Bagi Perusahaan, dapat dijadikan sebagai informasi tambahan mengenai

pengungkapan kinerja keuangan perussahaan sebagai acuan dalam

mengambil keputusan.

3. Bagi Peneliti, sebagai sarana belajar dan dapat memperoleh

pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas lagi dalam meningkatkan

perekonomian khususnya analisis rasio profitabilitas dan rasio-rasio

keuangan lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan adalah Laporan yang berisi informasi keuangan

sebuah organisasi atau perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh

perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai

sarana mengkomunikasi informasi keuangan terutama kepada pihak

eksternal. Adapun Pengertian Laporan keuangan menurut Munawir dalam

bukunya “Analisa Laporan Keuangan” yaitu : “Laporan keuangan pada

dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

alat bantu berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau

aktivitas perusahaan tersebut.”

Analisis Rasio Keuangan adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

memiliki hubungan yang relevan dan signifikan. Contohnya antara hutang

dan modal, antara kas dan total asset, antara harga pokok produksi dengan

total penjualan dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan para

analisa keuangan. Rasio keungan sangat penting dalam melakukan analisa

keuangan. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang

menggambarkan hubungan antara pos tertentu rangka mengidentifikasikan

kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.

1. Tujuan Laporan Keuangan

9
10

Menurut Abdul Halin, dalam bukunya “Analisis Laporan Keuangan”.

Berikut ini beberapa tujuan pembuatan dan penyususnan laporan

keuangan yaitu :

1) Memberikan Informasi tentang jenis dan juga aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan saat ini.

2) Memberikan Informasi tengtang jenis dan jumlah kewajiban dan

modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

3) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam

suatu periode.

4) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu.

2. Fungsi Laporan Keuangan

Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya

sebagai alat penguji dan pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya

laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji akan tetapi juga

sebagai alat dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan

perusahaan, dimana dengan hasil analisa laporan keuangan, pihak-pihak

yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Laporan keuangan

suatu perusahaan dapat memberikan suatu informasi yang bermanfaat

bagi pemakainya, jika memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan

(Prinsip Akuntansi Indonesia) antara lain :

1) Relevan,

2) Dapat dimengerti,

3) Objektif,

4) Netral,
11

5) Tepat waktu,

6) Dapat dibandingkan,

7) Dan Lengkap.

3. Pemakai Laporan Keuangan

Pemakai laporan keuangan seperti yang dijelaskan oleh Sofyan

Syafri Harahap dalam bukunya “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”

yaitu :

1) Pemilik perusahaan

2) Manajemen Perusahaan

3) Investor

4) Kreditur

5) Pemerintah dan Regulator

6) Analisis, Akademis, dan Pusat Data Bisnis.

Syamsuddin (2009: 41), jenis-jenis rasio keuangan adalah sebagai

berikut:

a) Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

b) Rasio Leverage, yaitu rasio yang menujukkan sejauh mana

perusahaan dibiayai oleh hutang (dana dari pihak luar). Rasio ini juga

menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari pemberi pinjaman

(kreditur).

c) Rasio Aktivitas, yaitu rasio ini menujukkan kemampuan efektivitas

manajemen dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya.


12

d) Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang menujukkan kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba dengan modal yang ditanamkan

dalam perusahaan tersebut.

Menurut Harahap (2004: 298), analisis rasio memiliki keunggulan

dibandingkan dengan teknik analisis lainnya, yaitu :

a) Rasio merupakan angka-angka / ikhtisar statistik yang lebih mudah di

baca dan di tafsirkan.

b) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang

disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

c) Mengetahui posisi perusahaan di tengah industry lain.

d) Menstandarisir ukuran atau skala perusahaan.

e) Sangat bermanfaat sebagai bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model prediksi.

f) Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di

masa yang akan datang.

B. Pengertian Analisis Rasio Profitabilitas

Analisis adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti,

mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk dikelompokkan kembali

menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan

maknanya.

Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan,

profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba

dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Profitabilitas


13

menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan

menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Profitabilitas suatu perusahaan

akan mempengaruhi kebijakan para investor atau investasi yang dilakukan.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan menarik para

investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya,

sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor

menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat

digunakan sebagai evaluasi atas efektifitas pengelolaan badan usaha

tersebut.

Dalam kegiatan operasional perusahaan, profit adalah sesuatu yang

sangat penting dalam menjamin kelangsungan perusahaan. Dengan adanya

kemampuan memperoleh laba dengan menggunakan semua sumber daya

perusahaan maka tujuan perusahaan akan tercapai. Pengguna sumber daya

tersebut memungkinkan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi.

Laba adalah hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangi dengan

beban pokok penjualan dan beban lainnya.

Penggunaan Profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar

perusahaan mempunyai Tujuan sebagai berikut :

1) Mengukur dan menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu

periode.

2) Menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dan tahun sekarang.

3) Menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4) Mengukur Produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal pinjaman maupun modal sendiri.


14

C. Tujuan Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008: 197) tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi


perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan :

1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan


dalam satu periode tertentu.
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3) Untuk menilai perkembangan dari waktu ke waktu
4) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri

D. Manfaat Rasio Profitabilitas

Adapun Manfaat Rasio Profitabilitas sebagai berikut :


1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam
suatu periode.
2) Mengetahui posisi laba (profit) perusahaan dari tahun sebelumnya
dengan tahun sekarang.
3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5) Mengetahui Produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
1. Faktor yang mempengaruhi Profitabilitas
1) Jenis perusahaan
Profitabilitas perusahaan akan sangat bergantung pada jenis
perusahaan, jika perusahaan menjual barang konsumsi atau jasa
biasanya akan memiliki keuntungan yang stabil dibandingkan dengan
perusahaan yang memproduksi barang-barang modal.
2) Umur Perusahaan
Sebuah Perusahaan yang telah lama berdiri akan stabil bila
dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. Umur perusahaan
15

ini adalah umur sejak berdirinya perusahaan hingga perusahaan


tersebut masih mampu menjalankan operasinya.
3) Skala Perusahaan
Jika skala ekonomi perusahaan lebih tinggi, berarti perusahaan
dapat menghasilkan produk dengan biaya yang rendah. Tingkat biaya
yang rendah tersebut merupakan cara untuk memperoleh laba yang
diinginkan.
4) Harga produksi
Perusahaan yang biaya produksinya relative lebih murah akan
memiliki keuntungan yang lebih baik dan stabil dari pada perusahaan
yang biaya produksinya tinggi.
5) Habitat bisnis
Perusahaan yang bahan produksinya dibeli atas dasar kebiasaan
(habitual basis) akan memperoleh kebutuhan lebih stabil dari pada non
habitual basis.
6) Produk yang dihasilkan
Perusahaan yang bahan produksinya berhubungan dengan
kebutuhan pokok biasanya penghasilan perusahaan tersebut akan
lebih stabil dari pada perusahaan yang memproduksi barang modal.

E. Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas


Adapun Jenis-jenis Rasio Profitabilitas untuk menghitung rasio
perusahaan yaitu sebagai berikut :
a) Net Profit Margin (NPM) / Margin Laba Bersih
Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih merupakan keuntungan
penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan.
(Martono dan Harjito, 2005: 59). Net Profit Margin menujukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari tingkat volume
usaha tertentu. Net Profit Margin dapat diinterprestasikan sebagai tingkat
efisiensi perusahaan, yaitu sejauh mana kemampuan menekan biaya-
biaya yang ada di perusahaan.
Net Profit Margin tinggi menunjukkan yaitu :
1) Jika laba perusahaan tersebut semakin besar itu menandakan bahwa
semakin tinggi NPM.
16

2) Semakin efisien operasional kinerja perusahaan ditinjau dari tingginya


NPM. Perusahaan mampu memaksimalkan laba bersih yang
didapatkan dengan menekan biaya-biaya yang tidak perlu.
3) Sebagai upaya preventif terhadap naiknya biaya operasional seperti
kenaikan beban keuangan seperti bahan baku. Laba bersih suatu
perusahaan tidak turun secara signifikan jika NPM perusahaan lebih
tinggi angkanya.
Tujuan perhitungan Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) yaitu
untuk mengukur keberhasilan keseluruhan bisnis suatu perusahaan.
Net Profit Margin yang tinggi menunjukkan perusahaan menetapkan
harga produknya dengan benar dan berhasil mengendalikan biaya
dengan baik. Rasio Net Profit Margin ini akan sangat berguna apabila
membandingkan profitabilitas pesaing di industry yang sama karena
memiliki lingkungan bisnis dan basis pelanggan yang sama serta
memiliki struktur biaya yang hamper sama. Umumnya, meski
tergantung pada jenis industry dan struktur bisnisnya, Marjin Laba
Bersih atau Net Profit Margin (NPM) dengan presentase lebih dari 10%
sudah dianggap sangat baik atau perusahaan dalam keadaan sehat.
Net Profit Margin dapat dihitung dengan rumus :

b) Return On Assets (ROA) / Pengembalian Aset


Return On Assets adalah rasio profitabilitas yang mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penggunaan seluruh
sumber daya atau aset yang dimilikinya. Sebagai rasio profitabilitas,
ROA digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih dari pemanfaatan aset yang dimilikinya. ROA dapat pula
dipahami sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi
perusahaan dalam menghasilkan pendapatan atau keuntungan dari
sumber daya ekonomi atau aset yang dimiliki dalam neracanya. Secara
lebih sederhana, ROA dapat didefiisikan sebagai hasil perbandingan
17

antara laba bersih setelah pajak dengan total aset yang dimili)ki suatu
perusahaan.
Return On Assets dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi
atau baik Rasio ROA yang dimiliki perusahaan, menandakan semakin
baik kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih.
Demikian pula sebaliknya. Laba bersih yang dimaksudkan dalam rasio
keuangan ini adalah laba setelah pajak atau di dalam laporan keuangan
sering juga disebut sebagai laba tahun berjalan. Sementara total aset
yang dimaksudkan adalah seluruh harta kekayaan yang dimiliki
perusahaan baik yang bersumber dari modal sendiri maupun utang.
Adapun Tujuan dari Return On Assets adalah sebagai berikut :
1) Sebagai dasar untuk menganalisis efisiensi penggunaan modal
perusahaan, baik berkaitan efisiensi produksi maupun penjualan.
2) Sebagai dasar untuk membandingkan kinerja keuangan antar
perusahaan dalam sector industry yang sama dalam
menghasilkan laba bersih dari pemanfaatan aset yang dimilki oleh
perusahaan. Dengan demikian, dapat ditentukan rangking kinerja
keuangan perusahaan dalam suatu industry berdasarkan nilai
rasio ROA-nya.
3) Sebagai ukuran tingkat efisiensi dan efektivitas setiap divisi
manajemen perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi bagi setiap divisi untuk meningkatkan kinerja dan
produktivitasnya.
4) Sebagai alat ukur tingkat Profitabilitas setiap produk yang
diproduksi perusahaan, Dari sini, pihak manajemen perusahaan
dapat melakukan evaluasi terhadap produk sehingga mampu
menentukan produk-produk yang menguntungkan maupun yang
tidak menguntungkan.
5) Sebagai dasar pengambilan keputusan perusahaan untuk
melakukan ekspansi bisnis, Semakin tinggi nilai rasio ROA yang
dimiliki perusahaan, maka peluang dan potensi perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya semakin besar.
18

6) Sebagai salah satu indicator yang digunakan sebagai dasar


pengambilan keputusan investasi bagi investor. Perusahaan yang
memiliki rasio ROA yang tinggi atau besar
Return On Assets dapat dihitung dengan rumus :

c) Return On Equity (ROE) / Pengembalian Ekuitas


Return On Equity merupakan perbandingan antara laba bersih
sesudah pajak dengan total ekuitas. Return On Equity merupakan suatu
pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik
perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham
preferen) atas modal yang mereka investasikan didalam perusahaan
(Syafri, 2008: 305).
Return On Equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh
manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur
tingkat keuntungan dari investasi yang dilakukan pemilik modal sendiri
atau pemegang saham perusahaan (Sawir, 2009: 81)

Return On Equity (ROE) tinggi menunjukkan yaitu :


1) Bertambah besar ROE menunjukkan semakin efektifnya perusahaan
dalam memakai ekuitas mewujudkan laba investor yang ditanam
pada perusahaan.
2) Bertambahnya rasio ROE dari periode ke periode selanjutnya pada
perusahaan menunjukkan terjalin hubungan antara adanya kenaikan
laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Bertambah laba
bersih dapat diakatakan salah satu indicator bahwa nilai perusahaan
juga tinggi karena besarnya laba bersih sebuah perusahaan yang
berkepentingan akan mengakibatkan harga saham yang menjelaskan
juga kenaikan nilai dalam perusahaan.

Adapun Tujuan dari Return On Equity adalah sebagai berikut :


19

1) Sebagai alat untuk menganalisis tingkat efisiensi pengguna modal


perusahaan, baik pemakaian modal untuk produksi maupun
penjualan.
2) Dapat dipakai sebagai alat pembanding antar perusahaan di sektor
industry yang sama.
3) Untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas setiap divisi
manajemen perusahaan.
4) Sebagai indikator utama dalam pengambilan keputusan investasi
oleh investor.
5) Tidak hanya investor saja Return On Equity juga digunakan oleh
perusahaan terutama dalam hal ekspansi. Umumnya jika rasio ROE
perusahaan dianggap memuaskan, mencapai target atau bahkan
melebihi target, maka potensi perusahaan untuk melakukan ekspansi
jauh lebih besar.
Return On Equity dapat dihitung dengan rumus :

F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan Rasio Profitabilitas telah dilakukan
oleh beberapa peneliti sebelumnya, sehingga beberapa poin penting dari hasil
penelittian sebelumnya dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini. Adapun
beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Tahun Nama Judul Hasil


. Peneliti Penelitian Penelitian
1. 2012 Eviana Analisis Rasio Penelitian ini
Profitabilitas Menyimpulkan Kinerja
Dan Rasio Keuangan PT.Skyline
Aktivitas sebagai Jaya selama kurun
Dasar Penilaian Kinerja waktu tiga tahun
Keuangan pada selalu mengalami
PT.Skyline Jaya perubahan tiap
20

tahunnya
2. 2014 Ria Nita Analisis Kinerja Hasil Analisis dilihat
Fitriani Keuangan Dari rasio
Berdasarkan Rasio Profitabilitas
Profitabilitas, Rasio solvabilitas,
Solvabilitas, dan
Dan Likuiditas Rasio likuiditas,
pada PT. Menunjukkan bahwa
Pegadaian Jawa Timur Perusahaan dalam
Tahun 2010-2012 Kondisi sehat

3. 2014 Moh Ali Analisis Rasio Hasil Analisis tersebut


Tsabit Keuangan Menujukkan bahwa
Sebagai dasar Penilaian Kondisi keuangan PT.
Kinerja Keuangan Kimia Farma
Perusahaan (Persero) Tbk selama
Pada PT.Kimia Tiga tahun terakhir
Farma (Persero) Tbk Dari 2011-2013 baik.
Dari rasio likuiditas,
Solvabilitas, dan rasio
Profitabilitas setiap
Tahunnya mengalami
Peningkatan.

4. 2014 Brian Pengaruh Likuiditas dan Hasil penelitian


Alfa P Profitabilitas terhadap Menunjukkan terdapat
Rosa Return Saham bank Signifikan antara
Yang terdaftar di BEI Likuiditas dan
Periode 2011-2012 Profitabilitas terhadap
Return saham
Da
5. 2014 Raghilia Pengaruh Likuiditas dan Current ratio dan ROA
Amanah Profitabilitas terhadap Memiliki pengaruh
Harga saham (studi Positif dan signifikan
pada perusahaan terhadap harga saham
Indeks Lq45 penutupan, Variabel
Tahun 2008- 2012 quick ratio
menunjukkan
pengaruh negative dan
signifikan terhadap
harga saham
penutupan, dan hasil
analisis pada variable
ROE menunjukkan
bahwa terdapat
pengaruh negative dan
tidak signifikan
terhadap harga saham
6. 2015 Talitha Pengaruh profitabilitas Profitabilitas yang
Rahma dan return saham pada diukur dengan Net
21

Almira sub sector perkebunan Profit Margin (NPM)


Yang terdaftar di Bursa berpengaruh terhadap
Efek Indonesia periode Return saham dan
2009-2013 Likuiditas yang diukur
dengan current ratio
(CR) berpengaruh
negative terhadap
return saham.
7. 2015 Citra Analisis profitabilitas Hasil analisis
Mawarda untuk mengukur kinerja Gross profit margin,
ni keuangan PT. Pos Net profit Margin, ROI,
Makassar sebelum ROE menunjukkan
launching pos express bahwa mengalami
Tahun 2008-2014 Peningkatan setiap
tahun, hasil dari
Indicator analisis
Profitabilitas
menunjukkan bahwa
kinerja keuangan
PT.POS Makassar
meningkat setelah
launching pos Express
DIbanding Sebelum
Launching
8. 2018 Wawan Analisis Pengaruh Hasil dari Penelitian
Prasetyo Faktor-faktor yang ini adalah CAR tidak
mempengaruhi berpengaruh terhadap
Profitabilitas Perbankan profitabilitas bank,
sedangkan
NPL,BOPO,NIM,LDR
berpengaruh terhadap
ROA.
9. 2018 Sennaha Analisis Likuiditas dan Dari hasil analisisi
ti Profitabilitas pada PT. rasio likuiditas selama
Graha Sarana Duta di tiga tahun yaitu dari
Makassar tahun 2003- tahun 2005 sampai
2007 dengan 2007 dapat
disimpulkan bahwa
rasio likuiditas
perusahaan dengan
indikator current ratio
selama tiga tahun
terakhir berfluktasi.
Dari hasil analisis rasio
profitabilitas
perusahaan selama
tiga tahun 2005-2007
maka dapat
disimpulkan rasio
profitabilitas menurun.
22

Terdapat Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya


atau kajian terdahulu yaitu variabel penilaian kerja yang digunakan. Pada
penelitian ini variabelnya adalah rasio profitabilitas dengan menggunakan
Net profit margin, Return on assets, dan Return on equity. Selain variabel
penilaian hal lain yang membedakan penelitian ini yaitu objek
penelitiannya. Pada penelitian ini menggunakan objek laporan keuangan
PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (PERSERO) Cabang Timika
Papua pada periode 2014 sampai periode 2018.

G. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang

dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Dan

juga dapat diartikan suatu hubungan ataupun kaitan yang terjadi antara

konsep yang satu dengan konsep lainnya yang berasal dari masalah yang

akan diteliti. Keranka konseptual digunakan untuk meghubungkan maupun

menjelaskan baik secara panjang lebar mengenai topik atau tema yang

akan dibahas.
23

Adapun bagan kerangka konseptual yang dibuat peneliti adalah

sebagai berikut :

PT.Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI


(PERSERO) Cabang Timika Papua

Laporan Keuangan

Tahun 2014-2018

Rasio Profitabilitas

Net Profit Return On Return On


Margin Assets Equity

(NPM) (ROA) (ROE)

Pertumbuhan Laba

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan

pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang dilakukan dengan

menggunakan perhitungan terhadap data kuantitatif yang berupa laporan

keuangan pada Perusahaan yang diteliti. Metode Deskriptif adalah suatu

metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengklasifikasi dan

menganalisa data yang berhubungan dengan masalah dan membandingkan

dengan keadaan yang sebenarnya pada perusahaan kemudian mengambil

kesimpulan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Kantor PT. Pelayaran Nasional

Indonesia / PELNI (PERSERO) Cabang Timika Papua yang berlokasi di

JL.Kartini No.5, Kec.Mimika, Timika Papua.

Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan mulai penyusunan penelitian

sampai terlaksananya laporan penelitian. Waktu pelaksanaan penelitian di

mulai Bulan Oktober sampai dengan Bulan November atau Selama 2 Bulan.

C. Teknik Pegumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses yang sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam rangka untuk memperoleh

data-data yang dibutuhkan, maka perlu menggunakan teknik pengumpulan


24
25

data.

Adapun Teknik Pengumpulan Data yang digunakan oleh penulis

yaitu :

a. Observasi / Pengamatan

Pengamatatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara

langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus

dikumpulkan dalam penelitian.

b. Studi Dokumen (Document)

Dokumen adalah pengumpulan data yang bersumber pada benda-

benda tertulis. Metode ini dilakukan dengan cara mencari dan

mempelajari hal-hal yang berupa catatan maupun dokumen-dokumen

serta mencatat data tertulis yang ada hubungannya dengan objek

penelitian. Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah dengan

meminta Laporan Keuangan pada perusahaan.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data (Data Analysis) adalah suatu proses penyederhanaan

data-data ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan.

Metode Data Analysis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu

berupa metode analysis deskriptif, yaitu menggambarkan bagaimana

penilaian angka rasio keuangan, dalam rasio profitabilitas.

Rasio Profitabilitas (Profitability ratio) adalah rasio untuk mengukur

kemampuan PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (PERSERO) Cabang

Timika Papua guna mengukur berapa besar tingkat keuntungan yang dapat

diperoleh oleh perusahaan tersebut.


26

Adapun tahap-tahap yang dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data-data Laporan Keuangan perusahaan yang

dibutuhkan oleh peneliti.

2. Menghitung data-data dengan menggunakan Profitability Ratio,

sebagai berikut :

a. Net Profit Margin (NPM)

b. Return on Assets (ROA)

c. Return on Equity (ROE)

3. Menggabungkan data-data yang sudah dihitung dengan menggunakan

rasio yang merupakan inti dari proses analisis rasio profitabilitas

sebagai perpaduan antara hasil pembanding atau pengukur dengan

kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan.

4. Menyimpulkan masalah yang terjadi dari hasil perhitungan rasio-rasio

untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah pada perusahaan

tersebut
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Pelayaran Nasional Indonesia disingkat PT.PELNI didirikan

pada tanggal 28 April 1952 dengan Surat keputusan Menteri Perhubungan

No.M2/1/2 tanggal 28 April 1950 dan No.A2/1/1 tanggal 19 April 1952

dengan Nama PT. Pelayaran Nasional Indonesia dituangkan dalam berita

Negara Republik Indonesia no.50 tanggal 20 Juni 1952.

Keputusan pemerintah untuk mendirikan perusahaan pelayaran

nasional merupakan upaya untuk menunjang kegiatan angkutan laut

nasional yang pada waktu itu jaringan transportasi laut masih dikuasai oleh

KPM salah satu perusahaan pelayaran milik kerajaan Belanda yang masih

beroperasi di perairan Indonesia setelah kemerdekaan.

Pada tahun 1975 Akte Pendirian PT.Pelayaran Nasional Indonesia

dibuat yaitu Nomor 31 tanggal 30 Oktober 1975 dan Akte Perubahan Nomor

22 tanggal 4 Maret 1998 tentang Anggaran Dasar PT.PELNI yang

diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 April 1999

Nomor 31 dan tambahan Berita Negara Nomor 2203.

Sejarah berdirinya PT PELNI bermula dengan dikeluarkannya Surat

Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri

Pekerjaan Umum tanggal 5 September 1950 yang isinya mendirikan

Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-kapal (PEPUSKA).

27
28

Latar belakang pendirian Yayasan PEPUSKA diawali dari

penolakan pemerintah Belanda atas permintaan Indonesia untuk mengubah

status maskapai pelayaran Belanda yang beroperasi di Indonesia, N.V.

K.P.M (Koninklijke Paketvaart Matschappij) menjadi Perseroan Terbatas

(PT). Pemerintah Indonesia juga menginginkan agar kapal-kapal KPM dalam

menjalankan operasi pelayarannya di perairan Indonesia menggunakan

bendera Merah Putih. Pemerintah Belanda dengan tegas menolak semua

permintaan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia.

Dengan modal awal 8 (delapan) unit kapal dengan total tonage

4.800 DWT (death weight ton), PEPUSKA berlayar berdampingan dengan

armada KPM yang telah berpengalaman lebih dari setengah abad.

Persaingan benarbenar tidak seimbang ketika itu, karena armada KPM

selain telah berpengalaman, jumlah armadanya juga lebih banyak serta

memiliki kontrakkontrak monopoli.

Akhirnya pada 28 April 1952 Yayasan Pepuska resmi dibubarkan.

Pada saat yang sama didirikanlah PT PELNI dengan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor M.2/1/2 tanggal 28 Februari 1952

dan No. A.2/1/2 tanggal 19 April 1952, serta Berita Negara Republik

Indonesia No. 50 tanggal 20 Juni 1952. Sebagai Presiden Direktur

Pertamanya diangkatlah R. Ma'moen Soemadipraja (1952-1955).

Delapan unit kapal milik Yayasan Pepuska diserahkan kepada PT

PELNI sebagai modal awal. Karena dianggap tidak mencukupi maka Bank

Ekspor Impor menyediakan dana untuk pembelian kapal sebagai tambahan

dan memesan 45 "coaster" dari Eropa Barat. Sambil menunggu datangnya

"coaster" yang dipesan dari Eropa, PELNI mencarter kapal-kapal asing yang
29

terdiri dari berbagai bendera. Langkah ini diambil untuk mengisi trayek-

trayek yang ditinggalkan KPM. Setelah itu satu persatu kapal-kapal yang

dicarter itu diganti dengan "coaster" yang datang dari Eropa. Kemudian

ditambah lagi dengan kapal-kapal hasil pampasan perang dari Jepang.

Status PT PELNI mengalami dua kali perubahan. Pada tahun 1961

pemerintah menetapkan perubahan status dari Perusahaan Perseroan

menjadi Perusahaan Negara (PN) dan dicantumkan dalam Lembaran

Negara RI No. LN 1961. Kemudian pada tahun 1975 status perusahaan

diubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan terbatas (PT)

PELNI sesuai dengan Akte Pendirian No. 31 tanggal 30 Oktober 1975.

Perubahan tersebut dicantumkan dalam Berita Negara RI No. 562-1976 dan

Tambahan Berita Negara RI No. 60 tanggal 27 Juni 1976.

Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan usaha,

perusahaan mengalami beberapa kali perubahan bentuk Badan Usaha.

Pada tahun 1975 berbentuk Perseroan sesuai Akta Pendirian Nomor 31

tanggal 30 Oktober 1975 dan Akte Perubahan Nomor 22 tanggal 4 Maret

1998 tentang Anggaran Dasar PT. Pelni yang diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia tanggal 16 April 1999 Nomor 31 tambahan Berita

Negara Nomor 2203.

Dalam perkembangannya, PT.PELNI tidak hanya melayani jasa

transportasi kapal laut, tapi juga menyediakan layanan paket wisata bahari

ke pulau-pulau yang memiliki keindahan bawah laut dan pemandangan alam

yang mengagumkan, seperti kepulauan Raja Ampat, Wakatobi, Banda

Neuira, Pulau Komodo, Takabonerate, Karimun jawa, Bunaken, Anambas,

Derawan dan Tomini.


30

a. Visi Perusahaan

“ Menjadi Perusahaan Pelayaran yang tangguh dan pilihan Utama

pelanggan ’’

Tangguh :

1. Pertumbuhan perusahaan maksimal.

2. Center of Excellence usaha pelayaran nasiional : SDM, Produksi,

Distribusi, Pelayanan dan Keselamatan & Kesehatan Lingkungan.

3. Memiliki Jaringan Trayek Nusantara yang optimal.

Pilihan Utama Pelanggan :

1. Fokus pada pelanggan untuk memberikan pelayanan prima.

2. Load factors, minimum 90% untuk penumpang dan 90% untuk

barang.

b. Misi Perusahaan

1. Mengelola dan mengembangkan angkatan laut guna menjamin

aksebilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya Wawasan

Nusantara.

2. Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi Negara, karyawan serta

berperan didalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada

masyarakat.

3. Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi, dan

pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia.


31

4. Menjalankan Usaha Secara adil dengan memperhatikan azas

manfaat bagi semua pihak yang terlibat (stakeholders) dan

menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

c. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan

antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau

perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan. Struktur Organisasi menggambarkan

kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana

hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang

baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada

siapa, jadi ada suatu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.

Struktur Organisasi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang

Timika Papua yang digambarkan pada gambar 4.1


32

Berikut ini gambar Struktur Organisasi Perusahaan yang diteliti

STRUKTUR ORGANISASI

PT. PELNI CABANG TIMIKA PAPUA

KEPALA CABANG
Dadang Rukmana

TERMINAL POIN URUSAN USAHA URUSAN


AGATS Nuzul S. W. ADMINISTRASI
Radin Saragih Fimbay Evi Bella Triany
Koord.Terminal poin Junior staff Junior staff
Denaycs CH. Marcos Kekaseh
Sohlait Kasir
Junior officer
URUSAN USAHA
Marion Tandi
Dendi Purba
Payung
Petugas loket
Petugas DCS
Afrisal
Petugas DCS
Dian M. Simbolon
Petugas Loket
Nur Anisah
Petugas Loket

Gambar 4.1
33

Adapun tugas pokok dari aspek struktur organisasi pada PT. PELNI

Cabang Timika Papua sebagai berikut :

1. Kepala Cabang

1. Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah,

pendek, dan program kerja perusahaan di cabang

2. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan bidang

perencanaan, pendayagunaan dan pengembangan usaha cabang

3. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan bidang

adm. Cabang

4. Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta efisiensi kegiatan

property management, meliputi bidang perencanaan,

pendayagunaan, dan pengembangan usaha serta adm. Cabang

5. Memantau dan mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan bidang

perencanaan, pendayagunaan dan pengembangan serta adm. Di

Kantor Sub.Cabang

6. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan cabang, yang meliputi

kegiatan: perencanaan, pendayagunaan, dan pengembangan usaha

serta adm. Cabang

7. Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana

kegiatan di cabang.

8. Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan adm.

Kegiatan cabang
34

9. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data,

informasi dan pelaporan hasil kegiatan di cabang

10. Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain yang diberikan oleh

atasan.

2. Kepala Operasi

1. Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang,

menengah,pendek, dan program kerja perusahaan di bidang

perencanaan, pengendalian dan pengembangan kegiatan usaha

cabang

2. Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan, keg perencanaan,

pengendalian dan pengembangan usaha cabang yang meliputi

penyiapan administrasi, pengelolaan dan pengendalian operasional

usaha cabang serta dokumen termasuk dan tdk terbatas meliputi

kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran jasa

perusahaan, pelayanan kapal, departure control system (DCS),

pemanfaatan fasilitas kepelabuhanan, penetapan dan pengendalian

operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar

dicapai kinerja produksi jasa angkutan laut, on time performance

kapal, kepuasan pengguna jasa (customer satisfaction) serta

efektivitas dan efisiensi usaha cabang yang optimal.

3. Menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pengendalian, dan

pengembangan usaha cabang yang meliputi penyiapan

administrasi, pengelolaan dan pengendalian operasional usaha

cabang serta dokumen termasuk dan tidak terbatas meliputi


35

kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran jasa

perusahaan, pelayanan kapal, departure control system (DCS),

pemanfaatan fasilitas kepelabuhanan, penetapan dan pengendalian

operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar

dicapai kinerja produksi jasa angkutan laut, on time performance,

kepuasan pengguna jasa (customer satisfaction), serta efektivitas

dan efisiensi usaha cabang yang optimal.

4. Memantau, mengkoordinir dan mengendalikan penyelenggaraan

kegiatan perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi

pelayanan kapal perusahaan pada Kantor Cabang.

5. Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana

kegiatan perencanaan dan pengendalian operasional usaha

cabang.

6. Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelola administrasi

kegiatan perencanaan dan pengendalian usaha cabang

7. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan

administrasi usaha cabang.

8. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data,

informasi, dan pelaporan serta laporan khusus hasil kegiatan

perencanaan dan pengendalian layanan usaha cabang sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

9. Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain-lain yang diberikan

oleh atasan.
36

3. Kepala Adm. Keuangan

1. Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah,

pendek dan program kerja perusahaan di bidang administrasi

keuangan.

2. Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan administrasi keuangan

perusahaan termsuk pembuatan pedoman pengelolaan hutan,

pencairan piutang, penempatan dana, penerimaan dan pengeluaran

kas/bank berikut verifikasi bukti-buktinya, pemotongan dan

penyetoran iuran pegawai, administrasi dan penyimpanan surat

berharga serta bkti-bukti kekayaan perusahaan

3. Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta efisiensi

kegiatan administrasi keuangan perusahaan

4. Memantau dan mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan

administrasi keuangan perusahaan di kantor cabang, Kapal, dan

SBU

5. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan,

termasuk pengelolaan hutang, pencairan piutang, penempatan

dana, penerimaan dan pengeluaran kas/bank berikut verifikasi

bukti-buktinya, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai,

administrasi dan penyimpanan surat berharga beserta bukti-bukti

kekayaan perusahaan yang optimal.

6. Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana

kegiatan administrasi keuangan

7. Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan

administrasi kegiatan administrasi keuangan perusahaan


37

8. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan

administrasi perkantoran bidang administrasi keuangan

9. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data,

informasi dan pelaporan hasil kegiatan administrasi keuangan

perusahaan.

10. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan administrasi

perkantoran dan layanan umum kerumahtanggaan kantor cabang

11. Melaksanakan tugas tambahan dan tugas-tugas lain yang diberikan

oleh atasan.

4. Senior Staf

1. Membuat konsep surat-surat (surat keluar cabang, nota dinas, spjdll

dan pengarsipan)

2. Melakukan rekap data aset dan inventaris cabang

3. Membuat data check list dan kontrol service aset/ inventaris barang

kantor.

4. Kegiatan pelayanan tamu

5. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait pelaksanaan sertifikasi

ABK (insidental)

5. Junior Staf

1. Membuat JV

2. Melayani permintaan tiket, administrasi agent/ travel

3. Membuat laporan tiket bulanan

4. Membuat laporan bulanan, triwulan ke kantor pusat


38

5. Administrasi tiket batal dan rusak

6. Junior Officer

1. Membuat/menghitung biaya disbarment kapal keagenan asing

2. Membuat surat keluar utk urusan UPK

3. Membuat invoice kapal-kapal keagenan

4. Mengurus perpanjangan sertifikat kapal-kapal

5. Membuat laporan sweping kapal-kapal

7. Kasir

1. Membuat BPU

2. Membayar tagihan CBV

3. Membuat laporan posisi keuangan

4. Membuat daftar dan melakukan pembayaran pensiunan PELNI

B. Data Penelitian

a. Standar Rasio Industri Profitabilitas

Untuk mengambil manfaat rasio keungan kita memerlukan standar

untuk perbandingan. Salah satu pendekatan adalah membandingkan

rasio-rasio perusahaan dengan standar industry atau lini usaha dimana

perusahaan secara dominan beroperasi. Berikut adalah table standar

rasio industry rata-rata :


39

Tabel IV.1
Standar Rasio Industri Profitabilitas
Net Profit Margin Return on Assets Return on Equity
% Kriteria % Kriteria % Kriteria
>20 Sangat Baik >30 Sangat Baik >40 Sangat Baik
20 Baik 30 Baik 40 Baik
15 Cukup 25 Cukup 30 Cukup
10 Kurang 20 Kurang 25 Kurang
<10 Sangat Kurang <20 Sangat Kurang <25 Sangat Kurang
Sumber : Kasmir (2013:134)

b. Laporan Keungan PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI

(Persero) Cabang Timika Papua

Laporan keungan mencerminkan keadaan keuangan perusahaan

pada saat tertentu, sehingga dari laporan tersebut diperoleh informasi

tentang kelemahan-kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan

dalam bidang keuangannya. Dengan mengetahui kelemahan-

kelemahan yang dihadapi oleh suatu perusahaan, maka dapat segera

diambil langkah-langkah perbaikan sehingga pada periode selanjutnya

kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dapat dijadikan

sebagai motivator untuk meningkatkan aktivitasnya pada periode yang

akan datang.

Berikut ini adalah ringkasan laporan keuangan yang diperlukan

untuk menghitung rasio-rasio profitabilitas.


40

Tabel IV.2
Data Penjualan, Laba Bersih, Total Aktiva, dan Ekuitas
PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Cabang
Timika Papua Periode 2014-2018
tP
Tahun Penjualan Laba Bersih Total Aktiva Ekuitas
2014 520.827.325 8.687.114 418.613.018 408.687.114
2015 598.144.386 53.471.545 470.826.030 457.914.661
2016 632.754.400 48.741.018 508.750.087 506.655.679
2017 597.512.434 74.459.704 582.855.545 581.115.383
2018 717.522.986 89.179.054 672.074.965 670.294.437
Sumber : Laporan Keuangan PT.PELNI

C. Analisis Data

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya

maka dalam bab ini dilakukan analisis laporan keuangan. Untuk dapat

menganalisis kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitasnya selama

periode yang bersangkutan, maka diperlukan data tentang neraca yang

diperbandingkan dengan data keuangan perusahaan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan laporan keuangan PT.

Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Cabang Timika Papua

Periode 2014-2018.

1) Rasio Profitabilitas berdasarkan Net Profit Margin

Perhitungan Net Profit Margin yang dinyatakan dalam persentase

selama 5 tahun pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero)

Cabang Timika Papua Periode 2014-2018 adalah sebagai berikut :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 100
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
41

Tabel IV.3
Hasil Perhitungan Net Profit Margin
PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Cabang
Timika Papua Periode 2014-2018
Tahun Net Profit Margin (%)
2014 1,67
2015 8,94
2016 7,70
2017 12,46
2018 12,43
Rata-rata 8,64
Sumber : Data diolah

8.687.114
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2014 100
520.827.325
1,67
53.471.545
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2015 100
598.144.386
8,94
48,741,018
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 100
632.754.400
7,70
74,459,704
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 100
597.512.434
12,46
89.179.054
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 100
717.522.986
12,43

2) Rasio Profitabilitas berdasarkan Return on Assets

Perhitungan Return On Assets yang dinyatakan dalam persentase

selama 5 tahun pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero)

Cabang Timika Papua Periode 2014-2018 adalah sebagai berikut :


42

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Tabel IV.4
Hasil Perhitungan Return On Assets
PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Cabang
Timika Papua Periode 2014-2018
Tahun Return On Assets (%)
2014 2,08
2015 11,36
2016 9,58
2017 12,77
2018 13,27
Rata-rata 9,81
Sumber : Data diolah

8.687.114
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2014 100
418.613.018
2,08
53.471.545
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2015 100
470.826.030
11,36
48,741,018
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 100
508.750.087
9,58
74,459,704
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 100
582.855.545
12,77
89.179.054
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 100
672.074.965
13,27

3) Rasio Profitabilitas berdasarkan Return On Equity

Perhitungan Return On Equity yang dinyatakan dalam persentase

selama 5 tahun pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero)

Cabang Timika Papua Periode 2014-2018 adalah sebagai berikut :


43

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 100
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

Tabel IV.5
Hasil Perhitungan Return On Equity
PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI (Persero) Cabang
Timika Papua Periode 2014-2018
Tahun Return On Equity (%)
2014 2,13
2015 11,68
2016 9,62
2017 12,81
2018 13,30
Rata-rata 9,92
Sumber : Data diolah

8.687.114
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2014 100
408.687.114
2,13
53.471.545
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2015 100
457.914.661
11,68
48,741,018
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 100
506.655.679
9,62
74,459,704
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 100
581.115.383
12,81
89.179.054
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 100
670.294.437
13,30
44

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui analisis rasio profitabilitas selama 5 tahun pada PT. PELNI

Cabang Timika dengan menggunakan variable Net profit margin, Return on

Assets, Return on Equity. Maka dilakukan pembahasan berikut :

a. Rasio Profitabilitas berdasarkan Net Profit Margin

Net Profit Margin atau margin laba bersih adalah merupakan

keuntungan penjualan setelah menghitung biaya/beban bunga dan pajak

penghasilan. Semakin tinggi Net Profit Margin, semakin baik operasi

suatu perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis Net Profit

Margin, maka dapat diperoleh gambaran bahwa pada tahun 2014 Net

Profit Margin sebesar 1,67%. Hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,-

penjualan akan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp. 0,0167.

Kemudian pada tahun 2015 net profit margin mengalami peningkatan

sebesar 7,27% , hal ini terlihat dari semula tahun 2014 net profit margin

sebesar 1,67% menjadi 8,94%. Peningkatan ini disebabkan karena

adanya kenaikan laba bersih setelah pajak dari Rp. 8.687.114 menjadi

Rp. 53.471.545 dan diikuti dengan adanya kenaikan penjualan dari Rp

520.827.325 menjadi Rp 598.144.386. Pada tahun 2016 net profit margin

mengalami penurunan sebesar 1,24%, hal ini terlihat dari tahun 2015 net

profit margin sebesar 8,94% menjadi 7,70%. Penurunan ini disebabkan

karena adanya penurunan laba bersih setelah pajak dari Rp 53.471.545

menjadi Rp 48.741.018 dan adanya kenaikan penjualan dari Rp

598.144.386 menjadi Rp 632.754.400. Pada tahun 2017 net profit margin

mengalami kenaikan sebesar 4,76%, hal ini terlihat dari tahun 2016 net
45

profit margin sebesar 7,70% menjadi 12,4 %. Peningkatan ini disebabkan

karena adanya kenaikan laba bersih setelah pajak dari Rp 48.741.018

menjadi Rp 74.459.704 dan adanya penurunan penjualan dari Rp

632.754.400 menjadi Rp 597.512.434. Sedangkan pada tahun 2018 net

profit margin mengalami penurunan sebesar 0,03%, hal ini terlihat dari

tahun 2017 net profit margin sebesar 12,46% menjadi 12,43%.

Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan laba bersih setelah

pajak dari Rp 74.459.704 menjadi Rp 89.179.054 dan diikuti dengan

adanya kenaikan penjualan dari Rp. 597.512.434 menjadi Rp

717.522.986. Hasil perhitungan net profit margin pada tahun 2014, 2015,

dan 2016 masih jauh berada dibawah standar rasio industri net profit

margin sebesar 20%, dan termasuk dalam kriteria sangat kurang. Pada

tahun 2017 dan 2018 net profit margin mengalami kenaikan, tetapi masih

berada dibawah standar industri dan termasuk dalam kriteria kurang baik.

Rata-rata net profit margin adalah sebesar 8,64%, artinya bahwa laba

bersih sesudah pajak yang di capai adalah sebesar 8.64 % dari volume

penjualan. Tetapi hasil tersebut masih jauh dibandingkan dengan standar

rasio industri net profit margin yaitu sebesar 20%, sehingga dapat

dikatakan bahwa perusahaan berdasarkan net profit margin dinilai sangat

kurang baik.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam kurun waktu

2014-2018 net profit margin mengalami fluktuasi. Hal ini dikarenakan

penjualan dan laba bersih setelah pajak juga mengalami kenaikan dan

penurunan. Selain laba bersih setelah pajak dan penjualan, faktor penting

yang harus diperhatikan adalah biaya usaha. Meningkatkan penjualan


46

dengan menekan biaya atau memperkecil operational expenses, dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi net profit margin

maka semakin tinggi pula profitabilitas dengan ketentuan bahwa

peningkatan penjualan dalam perusahaan harus disertai dengan

pengontrolan operasi expenses.

b. Rasio Profitabilitas berdasarkan Return on assets

Return On Assets merupakan pengukuran kemampuan

perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan

dengan jumlah aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi

rasio, semakin baik keadaan perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan

menunjukkan bahwa return on assets pada tahun 2014 sebesar 2,08%,

artinya setiap Rp.1,- modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva

dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,0208. Kemudian pada

tahun 2015 return on assets mengalami peningkatan sebesar 9,28 %, hal

ini terlihat dari semula tahun 2014 return on assets sebesar 2,08 %

menjadi 11,36%. Peningkatan ini disebabkan karena adanya kenaikan

laba bersih setelah pajak dari Rp 8.687.114 menjadi Rp 53.471.545 dan

diikuti dengan adanya kenaikan total aktiva dari Rp 418.613.018 menjadi

Rp 470.826.030. Pada tahun 2016 return on assets mengalami

penurunan sebesar 1,78%, hal ini terlihat dari tahun 2015 sebesar

11,36% menjadi 9,58%. Penurunan ini disebabkan karena adanya

penurunan laba bersih setelah pajak dari Rp 53.471.545 menjadi Rp

48.741.018 dan adanya kenaikan total aktiva dari Rp 470.826.030

menjadi Rp 508.750.087. Pada tahun 2017 return on assets mengalami


47

kenaikan sebesar 3,19%, hal ini terlihat dari tahun 2016 sebesar 9,58%

menjadi 12,77%. Kenaikan ini disebabkan karena adanya kenaikan laba

bersih setelah pajak dari Rp 48.741.018 menjadi Rp 74.459.704 dan

adanya kenaikan total aktiva dari Rp 508.750.087 menjadi Rp

582.855.545. Sedangkan pada tahun 2018 return on assets mengalami

kenaikan sebesar 0,5%, hal ini terlihat dari tahun 2017 return on assets

sebesar 12,77% menjadi 13,27%. Kenaikan ini disebabkan karena

adanya kenaikan laba bersih setelah pajak dari Rp 74.459.704 menjadi

Rp 89.179.054 dan diikuti dengan adanya kanaikan total aktiva dari Rp

582.855.545 menjadi Rp 672.074.965.

Dengan demikian dalam kurun waktu 2014-2018 return on assets

cenderung mengalami kenaikan, hanya di tahun 2016 return on assets

mengalami penurunan. Rata-rata return on assets yaitu sebesar 9,81%,

artinya bahwa penghasilan bersih yang di peroleh adalah sebesar 9,81%

dari total aktiva. Tetapi, walaupun cenderung mengalami kenaikan, bila

dibandingkan dengan standar rasio industri sebesar 30%, hasil

perhitungan return on assets masih sangat kurang, sehingga dari analisis

diatas dapat dikatakan bahwa Return on assets dinilai sangat kurang

baik. Selain itu, dapat diketahui bahwa tingkat ROA akan meningkat jika

laba bersih yang dihasilkan tinggi dan tingkat penggunaan aktiva yang

rendah. Hal ini juga tentunya didukung dengan tingkat penjualan yang

tinggi dengan menekan sejumlah biaya usaha yang dikeluarkan.


48

c. Rasio Profitabilitas berdasarkan Return on equity

Return On Equity merupakan suatu pengukuran dan penghasilan

yang tersedia bagi para pemihak maupun perusahaan atas modal yang

mereka investasikan dalam perusahaan. Semakin tinggi return atau

penghasilan yang diperoleh, semakin baik keadaan perusahaan.

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa return on equity pada

tahun 2014 sebesar 2,13%, artinya setiap Rp. 1,- dari ekuitas pemegang

saham dapat menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp. 0,0213.

Kemudian pada tahun 2015 return on equity mengalami kenaikan sebesar

9,55%, hal ini terlihat dari semula return on aquity tahun 2014 sebesar

2,13% menjadi 11,68%. kenaikan ini disebabkan karena adanya kenaikan

laba bersih setelah pajak Rp 8.687.114 menjadi Rp.53.471.545 dan diikuti

dengan adanya kenaikan modal sendiri dari Rp 408.687.114 menjadi

Rp.457.914.661. Pada tahun 2017 return on equity mengalami

penurunan sebesar 2,06%, hal ini terlihat dari tahun 2016 return on equity

sebesar 11,68 % menjadi 9,62 %. Penurunan ini disebabkan karena

adanya penurunan laba bersih setelah pajak dari Rp 53.471.545 menjadi

Rp 48.741.018 dan adanya kenaikan modal sendiri dari Rp 457.914.661

menjadi Rp 506.655.679. Pada tahun 2017 return on equity mengalami

kenaikan sebesar 3,19%, hal ini terlihat dari tahun 2016 return on equitu

sebesar 9,62% menjadi 12,81%. Kenaikan ini disebabkan karena adanya

kenaikan laba bersih setelah pajak dari Rp 48.741.018 menjadi Rp

74.459.704 dan diikuti dengan adanya kenaikan modal sendiri dari Rp.

506.655.679 menjadi Rp 581.115.383. Sedangkan pada tahun 2018

return on equity mengalami kenaikan sebesar 0,49%, hal ini terlihat dari
49

tahun 2017 return on equity sebesar 12,81% menjadi 13,30%. Kenaikan

ini disebabkan karena adanya kenaikan laba bersih setelah pajak dari Rp

74.459.704 menjadi Rp 89.179.054 dan adanya kenaikan modal sendiri

dari Rp. 581.115.383 menjadi Rp. 670.294.437. Dari analisis diatas dapat

diketahui bahwa kurun waktu 2014-2018 return on equity cenderung

mengalami kenaikan dan hanya di tahun 2016 yang mengalami

penurunan. Rata-rata return on equity perusahaan adalah 9,92%, artinya

rasio sebesar 9,92% menunjukkan bahwa tingkat return (penghasilan)

yang di peroleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan

adalah sebesar 9,92 %. Walaupun return on equity cenderung naik, tetapi

bila dibandingkan dengan rata- rata standar industri return on equity

sebesar 40%, hasil perhitungan return on equity pada perusahaan PT.

PELNI selama tahun 2014-2018 masih sangat kurang, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kinerja PT. PELNI berdasarkan return on equity dinilai

sangat kurang baik.

Dengan demikian, dilihat selama lima tahun tersebut, perusahaan

belum mampu mengelola modalnya secara efisien dilihat dari

berfluktuasinya ( naik/turun ) kemampuan modal sendiri dalam

menghasilkan keuntungan. Walaupun hasil perhitungan return on equity

cenderung naik dan hanya ditahun 2016 mengalami penurunan, tetapi

hasil ROE dari tahun 2014-2018 masih jauh dari standar industri. Oleh

karenanya perusahaan harus tetap konsisten dalam meningkatkan

volume penjualan / pendapatan jasa dan memperluas pangsa pasar.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melihat data-data laporan keuangan dan data keterangan

yang diperoleh pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia / PELNI Cabang

Timika Papua mengenai analisis rasio profitabilitas yang telah diuraikan dan

dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pada tahun 2014-2018 berdasarkan Net profit margin dinilai sangat

kurang baik, hal ini berdasarkan hasil perhitungan rata-rata Net

profit margin selama 5 tahun yaitu 8,64% yang masih berada jauh

dibawah standar industry Net profit margin yaitu sebesar 20%.

2. Pada tahun 2014-2018 berdasarkan Return on assets dinilai

sangat kurang baik, hal ini berdasarkan hasil perhitungan rata-rata

Return on assets selama 5 tahun yaitu 9,81%, yang berada jauh

dibawah standar industry Return on assets yaitu sebesar 30%.

3. Pada tahun 2014-2018 berdasarkan Return on equity dinilai sangat

kurang baik, hal ini berdasarkan hasil perhitungan rata-rata Return

on equity selama 5 tahun yaitu 9.92% yang masih berada jauh

dibawah standar industry Return on equity yaitu sebesar 40%.

46
47

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis

mengemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Perusahaan

Sebaiknya Perusahaan meningkatkan volume pendapatan

barang / logistic dengan skala besar yang akan berimbas pada

peningkatan laba perusahaan, karena dengan meningkatkan

penjualan disertai dengan menekan biaya dapat meningkatkakan

profitabilitas. Selain itu, perusahaan sebaiknya menggunakan dan

mengelola seluruh aktiva yang dimiliki secara efisien, agar

kedepannya perusahaan mampu untuk menghasilkan penjualan

dan laba yang tinggi, serta mengelola modalnya secara efektif,

dan tetap konsisten dalam usaha-usaha pemasaran untuk

meningkatkan penjualan dan mempeluas pangsa pasar.

2. Penulis

Pada penelitian ini, penulis seharusnya mengolah data dan

informasi yang ada dengan lebih rinci dan akurat lagi

3. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengukur rasio

profitabilitas bukan hanya Net profit margin, Return on assets, dan

Return on equity, tetapi dengan menggunakan rasio lainnya yang

sesuai dengan profitabilitas, dan lebih baik lagi dengan

menambahkan variable lainnya, seperti Rasio aktivitas.


DAFTAR PUSTAKA

Ayub Usman Rasid, Analisis Profitabilitas pada PT.Fast Food Indonesia Tbk,
Skripsi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Gorontalo, Volume 1- No.1-April 2018

Fitriani Saragih, Analisis Rasio Profitabilitas dalam menilai Kinerja Keuangan


Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan, Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2017.

Hanafi Mamduh dan A Halim, Analisis Laporan Keuangan, edisi 3. Yogyakarta:


Penerbit UPP STIM YKPN, 2007.

Halin Abdul, (2012). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Yogyakarta

Kasmir (2008), Analisis Laporan Keuangan, Cetakan ke-5, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

Kasmir, (2013). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan ke-6. Jakarta:


Rajawali Pers

Munawir, (2002). Analisa Laporan Keuangan, Edisi 4 Cetakan 5, Penerbit Liberty


Yogyakarta.

Mutia Raisa Nasution, Analisis Rasio Profitabilitas Sebagai alat untuk mengukur
Kinerja Keuangan Pada PT.Jayawi Solusi Abadi Medan, Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2018.

Rinati, Ina. (2008). Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang
terancam indeks LQ45. Jurnal Ekonomi dan Manajemen.01 (2). 1-5

Sofyan Syafri Harahap, 2002. Teori Akuntansi : Laporan keuangan, Edisi 1,


Cetakan 3, Bumi Aksara, Jakarta.

Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2008.

Sofyan Syafri Harahap, (2004). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta.
PT. Raja Grafindo Persada

Sawir, (2009). Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan


Perusahaan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Syamsuddin, (2009). Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta

48
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1

NERACA
PT. PELNI CABANG TIMIKA
KETERANGAN TAHUN 2014
TAHUN 2014

AKTIVA LANCAR
KAS 24.740.001.00
BANK 348.206.462.67
PIUTANG USAHA 27.017.811.00
PINJAMAN KARYAWAN 2.700.000.00
402.664.274.67

BY.DIBAYAR DIMUKA:
SEWA DIBAYAR DIMUKA 1.500.000.00
1.500.000.00
TOTAL AKTIVA LANCAR 404.164.274.67

AKTIVA TETAP
INVENTARIS KANTOR 14.970.000.00
AK.PENY.INV.KANTOR 14.026.500.00
943.500.00
58.532.010.00
PERALATAN
45.026.766.67
AK.PENY.PERALATAN
13.505.243.33
TOTAL AKTIVA TETAP
TOTAL AKTIVA 14.448.743.33
418.613.018.00
HUTANG
HUTANG LANCAR
HUTANG GAJI 2.966.777.00
HUTANG BPJS TK. 6.959.127.00
HUTANG BPJS KES.
TOTAL HUTANG LANCAR 9.925.904.00

HUTANG TETAP
HUTANG BANK -
HUTANG LAIN-LAIN -
TOTAL HUTANG TETAP -
TOTAL HUTANG 9.925.904.00

MODAL
TOTAL MODAL 400.000.000.00
400.000.000.00
LABA / RUGI
LABA / RUGI DITAHAN 8.687.114.00
LABA / RUGI TAHUN BERJALAN 8.687.114.00

418.613.018.00
TOTAL AKTIVA
Lampiran 2

LAPORAN LABA-RUGI
PT.PELNI CABANG TIMIKA
PENDAPADATAN JASA
PENDAPATAN 521.149.143.00
DISCOUNT PENDAPATAN (321.818.00)
TOTAL PENDAPATAN 520.827.325.00

PENGELUARAN BIAYA-BIAYA
BIAYA USAHA :
BY BBM 12.156.090.00
BY ENTERTAINMENT 1.800.000.00
BY FEE KONSULTAN 11.600.000.00
BY GAJI DAN TUNJANGAN 332.578.336.00
BY INTERNET 1.609.000.00
BY IZIN USAHA DAN GANGGUAN USAHA 13.400.000.00
BY JAMSOSTEK 6.789.001.00
BY KEPERLUAN KANTOR 5.591.500.00
BY LAIN-LAIN 450.000.00
BY LEMBUR 985.000.00
BY LISTRIK 4.188.659.00
BY OPERASIONAL 21.528.000.00
BY PDAM DAN AIR MINUM 228.700.00
BY PENGOBATAN 150.000.00
BY PPH PSL 4 AYAT 2
BY PPN 4.650.000.00
BY PEMELIHARAAN INVENTARIS 2.100.000.00
BY PEMELIHARAAN KANTOR 500.000.00
BY PPH PSL 23 120.000.00
BY SEWA KANTOR 18.000.000.00
BY TELP DAN FAX 11.277.738.00
BY THR 20.450.000.00
BY TOL DAN PARKIR 451.500.00
BY TRANSPORT 6.000.000.00
TOTAL BY OP.KANTOR 476.603.524.00

BIAYA PENYUSUTAN
BY PENY.INVENTARIS 1.100.000.00
BY PENY.PERALATAN 29.265.000.00
TOTAL BIAYA PENYUSUTAN 30.365.000.00
TOTAL BIAYA-BIAYA USAHA 506.968.524.00
LABA/RUGI BRUTO 13.858.801.00

PENDAPATAN DILUAR USAHA :


PENDAPATAN JASA GIRO 1.676.987.00
PENDAPATAN SELISIH BAYAR 4.817.00
TOTAL PENDAPATAN DILUAR USAHA 1.681.804.00

BIAYA-BIAYA DILUAR USAHA


BIAYA PAJAK JASA GIRO 1.234.000.00
BIAYA ADM BANK 360.000.00
BIAYA ADM TRANSFER 48.000.00
TOTAL BIAYA DILUAR USAHA 1.642.000.00
TOTAL PENDAPATAN DAN BIAYA DILUAR 39.804.00
USAHA
LABA / RUGI NETTO 13.898.605.00
Pph 4 ayat 2 final (5.211.491.00)
Laba setelah pajak 8.687.114.00
Lampiran 3

PT.PELNI CABANG TIMIKA


NERACA
PER 31 DESEMBER 2015
No.Urut Keterangan Jumlah
Rp.
A. Aktiva Lancar :
1. Kas 432.838.978

B. Aktiva Tetap :
1. Inventaris kantor 9.080.000
2. Peralatan Kantor 37.746.000
3. Jumlah [01 s/d 02] 46.826.000
4. Akumulasi Penyusutan 8.838.948
5. Jumlah B [03-04] 37.987.052

C. Jumlah Aktiva [ A+B] 470.826.030

D. Passiva Lancar
1. Hutang pajak
E. Modal & Laba 12.911.369
1. Modal awal 400.000.00
2. Laba tahun lalu 8.687.114
3. Laba usaha komersial 55.208.987.00
4. Pph pasal 4 ayat 2 Final 5.981.440.00
5. Jumlah [02-03] 49.227.547
6. Jumlah E [01+04] 457.914.661
F. Jumlah Passiva + Modal & Laba 470.826.030
[D+E]
Lampiran 4

PT.PELNI CABANG TIMIKA


LAPORAN LABA-RUGI
PER 31 DESEMBER 2015
No.Urut Keterangan Jumlah
Rp.
A. Peredaran Bruto Usaha :
1. Penyerahan jasa` 598.144.386

B. Harga pokok penjualan :


1. Persediaan Awal -
2. Pembelian bahan/material 45.018.543
3. Jumlah [01 s/d 02] 45.018.543
4. Persediaan akhir -
5. Harga Pokok Penjualan 45.018.543

C. Laba Bruto Usaha [ A-B] 553.125.843

D. Biaya usaha & Administrasi


umum:
1. Gaji, upah dll karyawan 462.116.748
2. Penyusutan 6.988.250
3. Rekening air dan listrik 2.865.980
4. Rekening telepon & Fax 1.882.147
5. Biaya perjalanan 8.278.332
6. Biaya kantor ATK 4.880.000
7. Biaya izin & retribusi 275.300
8. Biaya Reparasi & Pemeliharaan 1.386.101
9. Biaya Entertainment & 4.243.998
Sumbangan
10. Biaya Sewa 5.000.000
11. Jumlah D [01 S/D 12] 497.916.856

E. Laba Komersial Usaha [C-D] 55.208.987

F. Koreksi Fiskal positif :


1. Biaya entertainment & 4.243.998
Sumbangan

G. Laba sebelum pajak [E+F] 59.452.985


H. PPh 4 ayat 2 final 5.981.440
I. Laba Setelah pajak [G-H] 53.471.545
Lampiran 5

PT.PELNI CABANG TIMIKA


NERACA
PER 31 DESEMBER 2016
No.Urut Keterangan Jumlah
Rp.
A. Aktiva Lancar :
1. Kas 477.751.285

B. Aktiva Tetap :
1. Inventaris kantor 9.080.000
2. Peralatan Kantor 37.746.000
3. Jumlah [01 s/d 02] 46.826.000
4. Akumulasi Penyusutan 15.827.198
5. Jumlah B [03-04] 30.998.802

C. Jumlah Aktiva [ A+B] 508.750.087

D. Passiva Lancar
1. Hutang pajak 2.094.408
E. Modal & Laba
1. Modal awal 400.000.000
2. Laba tahun lalu 57.914.661
3. Laba usaha komersial 55.068.562.00
4. Pph pasal 4 ayat 2 Final 6.327.544.00
5. Jumlah [02-03] 48.741.018
6. Jumlah E [01+04] 506.655.679
F. Jumlah Passiva + Modal & Laba 508.750.087
[D+E]

PAJAK-PAJAK AKAN DISETOR


PER 31 DESEMBER 2016
No. Urut Keterangan Jumlah
A. PPh pasal 21 karyawan
1. Masa Desember 2016 96.250

B. PPh pasal 4 ayat 2 Final


1. Masa Desember 2016 463.352

C. Setoran PPN-Dn
1. Setoran Masa Desember 1.534.806
2016

D. Jumlah [A+B+C] 2.094.408


Lampiran 6

PT.PELNI CABANG TIMIKA


LAPORAN LABA-RUGI
PER 31 DESEMBER 2016
No. Urut Keterangan Jumlah
A. PEREDARAN BRUTO USAHA
1. Penyerahan Jasa [JKP] 632.754.400

B. HARGA POKOK PENJUALAN


1. Persediaan awal
2. Pembelian Bahan/ Material 41.036.500
3. Jumlah [01 s/d 02] 41.036.500
4. Persediaan akhir -
5. Harga pokok penjualan 41.036.500

C. LABA BRUTO USAHA 591.717.900

D. BIAYA USAHA & ADMINISTRASI


UMUM
1. Gaji, Upah Dll karyawan 515.719.890
2. Penyusutan 6.988.250
3. Rekening Air & Listrik 4.188.125
4. Rekening telepon & Fax 3.107.773
5. Biaya Perjalanan Dinas 1.145.000
6. Biaya Kantor ATK 2.876.800
7. Biaya Izin & Retribusi 451.500
8. Biaya Reparasi & 2.100.000
Pemeliharaan
9. Jumlah D [01 s/d 08 536.649.338

E. LABA SEBELUM PAJAK [E+F] 55.068.562

F. PPH 4 AYAT 2 FINAL 6.327.544

G. LABA SETELAH PAJAK [G-H] 48.741.018


Lampiran 7

PT.PELNI CABANG TIMIKA


NERACA
PER 31 DESEMBER 2017
No.Urut Keterangan Jumlah
A. Aktiva Lancar
1. Kas 460.069.993
2. Piutang 98.775.000
3. Jumlah [01+02] 558.844.993

B. Aktiva Tetap
1. Inventaris kantor 9.080.000
2. Peralatan kantor 37.746.000
3. Jumlah [01 s/d 02] 46.826.000
4. Akumulasi penyusutan 22.815.448
5. Jumlah B [03+04] 24.010.552

C. Jumlah Aktiva 582.855.545

D. Passiva Lancar
1. Hutang pajak 1.740.162

E. Modal & Laba


1. Modal awal 400.000.000
2. Laba Tahun lalu 106.655.679.00
3. Laba Usaha Komersial 80.434.828.00
4. PPh [pasal 4 ayat 2] Final [5.975.124.25]
5. Jumlah E [01 s/d 04 581.115.383

F. Jumlah Passiva + Modal & 582.855.545


Laba [D+E]
Lampiran 8

PT.PELNI CABANG TIMIKA


LAPORAN LABA-RUGI
PER 31 DESEMBER 2017
No.Urut Keterangan Jumlah
Rp.
A. Peredaran Bruto Usaha :
1. Penyerahan jasa` 597.512.434

B. Harga pokok penjualan :


1. Persediaan Awal
2. Pembelian bahan/material 60.162.800
3. Jumlah [01 s/d 02] 60.162.800
4. Persediaan akhir -
5. Harga Pokok Penjualan 60.162.800

C. Laba Bruto Usaha [ A-B] 537.349.634

D. Biaya usaha & Administrasi


umum:
1. Gaji, THR dll karyawan 431.147.906
2. Penyusutan 6.988.250
3. Rekening air dan listrik 5.527.610
4. Rekening telepon & Internet 4.082.540
5. Biaya perjalanan Dinas 5.067.500
6. Biaya kantor ATK 1.701.000
7. Biaya izin & retribusi 803.000
8. Biaya Reparasi & Pemeliharaan 1.597.000
9. Jumlah D [01 s/d 8] 456.914.806

E. Laba Sebelum Pajak[E-F] 80.434.828


F. PPh 4 ayat 2 final / PP 46/2013 : 5.975.124
G. Laba Setelah pajak [E-F] 74.459.704

PAJAK-PAJAK AKAN DISETOR


PER 31 DESEMBER 2017
No. Urut Keterangan Jumlah
A. PPh pasal 21 karyawan
1. Masa Desember 2016 12.500
B. PPh pasal 4 ayat 2 Final
1.Masa January 2017 69.528
2.Masa july 2017 20.502
3.Masa Desember 2017 548.407
C. Setoran PPN-Dn
1.Setoran Masa Desember 2017 1.089.225
D. Jumlah [A+B+C] 1.740.162
PT.PELNI CABANG TIMIKA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2018
No.Urut Keterangan Jumlah
A. Aktiva Lancar
1. Kas / Bank 555.562.975
2. Piutang 98.775.000
3. Jumlah [01+02] 654.337.975

B. Aktiva Tetap
1. Inventaris kantor 9.080.000
2. Peralatan kantor 37.746.000
3. Jumlah [01 s/d 02] 46.826.000
4. Akumulasi penyusutan 29.089.010
5. Jumlah B [03+04] 17.736.990

C. Jumlah Aktiva [A+B] 672.074.965

D. Passiva Lancar
1. Hutang pajak 1.780.528

E. Modal & Laba


1. Modal awal 400.000.000
2. Laba Tahun lalu 181.115.382.75
3. Laba Usaha Komersial 96.354.284.00
4. PPh [pasal 4 ayat 2] Final [7.175.229.86]
5. Jumlah E [01 s/d 04 670.294.437

F. Jumlah Passiva + Modal & 672.074.965


Laba [D+E]
Lampiran 10

PT.PELNI CABANG TIMIKA


LAPORAN LABA-RUGI
PER 31 DESEMBER 2018
No.Urut Keterangan Jumlah
Rp.
A. Peredaran Bruto Usaha :
1. Penyerahan jasa [JKP] 717.522.986

B. Harga pokok penjualan :


1. Persediaan Awal
2. Pembelian bahan/material 86.452.500
3. Jumlah [01 s/d 02] 86.452.500
4. Persediaan akhir 86.452.500
5. Harga Pokok Penjualan
631.070.486
C. Laba Bruto Usaha [ A-B]

D. Biaya usaha & Administrasi


umum: 508.140.330
1. Gaji, THR dll karyawan 6.273.562
2. Penyusutan 6.014.510
3. Rekening air dan listrik 4.822.300
4. Rekening telepon & Internet 5.529.000
5. Biaya perjalanan Dinas 2.025.500
6. Biaya kantor ATK 680.000
7. Biaya izin & retribusi 1.231.000
8. Biaya Reparasi & Pemeliharaan 534.716.202
9. Jumlah D [01 s/d 8]
96.354.284
E. Laba Sebelum Pajak[E-F] 7.175.230
F. PPh 4 ayat 2 final / PP 46/2013 : 89.179.054
G. Laba Setelah pajak [E-F]
PAJAK-PAJAK AKAN DISETOR
PER 31 DESEMBER 2018
No. Urut Keterangan Jumlah
A. PPh pasal 21 karyawan
1.Masa Desember 2018 18.750
B. PPh pasal 4 ayat 2 Final
1.Masa January 2018 664.681
C. Setoran PPN-Dn 1.097.097
1.Setoran Masa Desember 2018
D. Jumlah [A+B+C]
1780.528
BIOGRAFI PENULIS

Penulis Skripsi berjudul PT. Pelayaran Nasional

Indonesia / PELNI (Persero) Cabang Timika Papua

adalah Andi Isra Madinah panggilan Andi Isra lahir di

Palopo pada tanggal 05 February 1997 dari pasangan

suami istri Bapak Andi Mappangenre dan Ibu Andi

Kasmawati. Peneliti adalah anak keempat dari 5

bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Jl.

Sungai Saddag Baru, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Kota

Makassar.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri 59 Noling lulus

tahun 2008, SMP Negeri 01 Noling lulus tahun 2011, SMA Negeri 01 Bua

Ponrang lulus tahun 2015, dan mulai tahun 2016 mengikuti Program S1

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kampus Universitas Muhammadiyah

Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti

masih terdaftar seagai mahasiswi Program Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

Anda mungkin juga menyukai