Anda di halaman 1dari 90

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS

PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR


DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2017-2019

SKRIPSI

SITI WAHYUNI PUTRI


NIM: 105721119017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP


PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2017-2019

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

SITI WAHYUNI PUTRI


NIM: 105721119017

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (S.M) Pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila


engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada Tuhanmulah engkau
berharap (Q.S. Al-Insyirah: 6 - 8)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga
skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.
Alhamdulillah Rabbil’alamin

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta


Orang-orang yang saya sayang dan almamaterku

PESAN DAN KESAN

Hidup ini susah, jangan dipermudah, jika masih memaksa


maka hidup tak ada seninya

iii
iv
v
vi
ABSTRAK

SITI WAHYUNI PUTRI, 2021. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas


pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2017-2019. Skripsi Program Studi Manajemen FakultaS Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Andi Mappatompo
dan Syafaruddin.

Struktur modal merupakan masalah penting yang harus diperhatikan


perusahaan karena struktur modal diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas
yang menjadi tujuan setiap perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatori. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik
analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal yang diukur
dengan Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap
profitabilitas (Return On Equity) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh
positif signifikan terhadap profitabilitas (Return On Equity)

Kata Kunci; Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On
Equity (ROE).

vii
ABSTRACT

SITI WAHYUNI PUTRI, 2021. The Effect of Capital Structure on Probability in


Banking Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2017-2019.
Thesis on Management Study Program, Faculty of Economics and Business,
Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Andi Mappatompo and
Syafaruddin.

Capital Structure is a major problem that companies have to concern


because capital structure is expected to increase the profitability which is the goal
of every company. This study aims to determine the effect of capital structure on
profitability in banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI).
This study uses quantitative methods with the type of explanatory research. The
sampling technique in this research is purposive sampling. In this study, data
analysis technique used multiple linear regresion analysis.

The result of this study indicate that the capital structure as measured by
the Debt to Asset Ratio (DAR) has a significant negative effect on profitability
(Return On Equity) and Debt to Equity Ratio (DER) has a significant positive
effect on profitability (Return On Equity) in banking companies listed on the
Indonesia Stock Exchange.

Kata Kunci; Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On
Equity (ROE).

viii
KATA PENGANTAR

Asslamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat

yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi ynag berjudul “Pengaruh Struktur

Modal Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua, Bapak Sunarso dan Ibu Syamsia yang selalu mendoakan

penulis dalam setiap langkahnya, yang selalu memberikan dukungan, motivasi

dn berkorban demi masa depan penulis dan juga kepada saudara-saudaraku

tercinta yang senantiasa mendoakan, membantu dan memberi dorongan kepada

penulis selama ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta

dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan di akhirat.

ix
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an., S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid., S.E selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Andi Mappatompo., S.E., M.M selaku Pembimbing I yang telah

berkenang meluangkan waktunya guna membimbing, dan memberikan

arahan serta memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Syafaruddin., S.E., M.M selaku Pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Bapak/Ibu dan Asisten/Konsultan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak

menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. PT. Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan data dan informasi serta

perizinana yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

x
9. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Manajemen Angkatan 2017 terkhusus FM17B yang selalu belajar bersama

yang tidak sediktit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu

persatu ynag telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada

semua pihak utamanya pembaca yang budiman, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Nashrun min Allahu wa Fathun Karien, Billai fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat,

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 24 Muharram 1443 H


02 September 2021 M

Penulis,

Siti Wahyuni Putri

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................ i
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA .............................................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN .................................... Error! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ................... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1. Manfaat Teoritis .............................................................................. 5
2. Manfaat Praktisi .............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6


A. Tinjauan Teori ........................................................................................ 6
1. Struktur Modal ................................................................................... 6
2. Profitabilitas..................................................................................... 12
B. Tinjauan Empiris .................................................................................. 16
C. Kerangka Konsep ................................................................................ 20
D. Hipotesis .............................................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 24


A. Jenis Penelitian .................................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 24
C. Defenisi Operasional dan Pengukurannya ........................................... 24
1. Variabel Independen (Bebas) .......................................................... 25
2. Variabel Dependen (Terikat) ............................................................ 26

xii
D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 27
1. Populasi .......................................................................................... 27
2. Sampel ............................................................................................ 28
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 29
1. Sumber Data ................................................................................... 29
2. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 30
F. Teknik Analisis Data............................................................................. 30
1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 30
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 30
3. Analisis Statistik Inferensial ............................................................. 33
4. Analisis Uji Hipotesis ....................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 36


A. Gambar Umum Perusahaan ................................................................ 36
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia ......................................................... 36
2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia .................................................. 37
3. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ....................................... 38
4. Perusahaan Perbankan ................................................................... 39
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 40
1. Analisis Data atas Variabel Penelitian ............................................. 40
2. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 40
3. Hasil Pengujian Asumsi Klasik......................................................... 41
4. Hasil Uji Hipotesis............................................................................ 45
C. Pembahasan ........................................................................................ 49

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 53


A. Kesimpulan .......................................................................................... 53
B. Saran ................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 55


LAMPIRAN ...................................................................................................... 57

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


Tabel 2.1 Mapping Tinjauan Empiris ........................................................... 18
Tabel 3.1 Pengukuran Variabel................................................................... 27
Tabel 3.2 Kriteria Perusahaan .................................................................... 28
Tabel 3.3 Daftar Sampel ............................................................................. 29
Tabel 3.4 Pengambilan Keputusan Ada atau Tidaknya Autokorelasi .......... 33
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif........................................................................ 41
Tabel 4.2 Uji Multikolonieritas ..................................................................... 43
Tabel 4.3 Uji Autokorelasi ........................................................................... 45
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis............................................................ 46

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


Gambar 2.1 Kerangka Konsep .................................................................... 21
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ............................... 38
Gambar 4.2 P-P Plot Uji Normalitas ............................................................ 42
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 44

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian terus berubah dan persaingan dalam bisnis meningkat

pesat, yang memungkinkan para eksekutif untuk terus meningkatkan

keuntungan atau profitabilitas perusahaan dengan mendirikan dan

menjalankan bisnis mereka. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan aset

yang besar untuk meningkatkan keuntungannya dan kebutuhan dana

tersebut akan meningkat seiring dengan berbagai kegiatan pembesaran

yang dicapai oleh perusahaan. Kebutuhan keuangan berasal dari aset dalam

dan luar perusahaan. Aset dalam yang dimaksud yaitu aset modal yang

dimulai dari dalam perusahaan itu sendiri dan aset luar yaitu sumber modal

dari luar perusahaan yang dikenal dengan sebagai modal pinjaman. Struktur

modal merupakan salah satu komponen terpenting yang harus dikelola dan

digunakan secara efektif dan efesien untuk meningkatkan profitabilitas

perusahaan (Faizatur R dkk, 2013).

Struktur modal merupakan bagian terpenting dalam pertumbuhan dan

ketahanan suatu perusahaan. Karena baik buruknya kondisi keuangan

perusahaan ditentukan oleh struktur modal. Oleh karena itu, penting untuk

memahami tentang struktur modal. Jika hutang jangka panjang perusahaan

melebihi laba di tahan, perusahaan dapat mengalami kerugian besar.

Struktur modal akan mengatur keseimbangan dalam perusahaan. Dengan

adanya manajemen struktur modal, perusahaan bisa mengalokasikan

dananya untuk kegiatan-kegiatan yang sesuai dan bermanfaat bagi

kelangsungan perusahaan.

1
2

Adapun faktor yang mempengaruhi profitabilitas yaitu struktur modal.

Menurut Maulana (2020) struktur modal merupakan gabungan sumber dana

jangka panjang yang digunakan perusahaan. Struktur modal penting bagi

organisasi karena baik buruknya struktur modal akan mempengaruhi

keadaan keuangan organisasi, khususnya dengan adanya hutang yang

sangat besar akan menimbulkan beban yang berat bagi perusahaan.

Hutang mempunyai kaitan dengan struktur modal. Debt to Asset

Ratio dan Debt to Equity Ratio merupakan alat untuk mengukur struktur

modal. Aset perusahaan yang dibiayai oleh total hutangnya digunakan

sebagai alat ukur Debt to Asset Ratio. DAR yang tinggi, maka bertambah

banyak hutang perusahaan untuk membayar aset perusahaan serta untuk

menghasilkan laba. Perusahaan yang memiliki aset yang mampu membayar

utangnya, maka dapat dikatakan perusahaan itu bisa diatasi (Syamsuddin,

2011). Sementara itu rasio yang digunakan sebagai pengukur utang dan

ekuitas perusahaan disebut Debt to Equity Ratio (Kasmir, 2013)

Salah satu kunci untuk mengukur prospek perusahaan yaitu melihat

pertumbuhan profitabilitas perusahaan. rasio untuk mengukur kesanggupan

perusahaan dalam mencari pendapatan disebut rasio profitabilitas, serta

memberikan derjat tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan (Kasmir,

2019:198). Dalam riset ini, rasio profitabilitas diubah menjadi diukur melalui

Return On Equity (ROE). Alasan menggunakan ROE adalah karena

digunkan untuk mengukur tingkat pengembalian yang dihasilkan dari suatu

investasi yang menjadi hak pemegang saham. Semakin tinggi rasio ROE

maka semakin tinggi laba yang dihasilkan dan semakin baik kinerja

perusahaan. Indikator yang sering digunakan invenstor sebelum berinvestasi


3

di suatu perusahaan yaitu menggunakan Return On Equity (ROE). Investor

membutuhkan rasio ini agar mengetahui apakah kinerja keuangan

perusahaan cukup baik sebelum berinvestasi. Return On Equity juga

berfungsi untuk menemukan masalah yang mungkin tidak terlihat di

permukaan perusahaan.

Beberapa penelitian juga membuktikan adanya pengaruh beberapa

variabel terhadap profitabilitas namun hasilnya masih kontradiktif. Penelitian

terdahulu mengenai Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap

profitabilitas yang dikerjakan oleh Maulita (2018) mengungkapkan bahwa

Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas. Hasil penelitian tersebut berbanding terbalik dengan

penelitian yang dilakukan oleh Faizatur, dkk (2013) yang meneliti tentang

pengaruh struktur modal yang hasilnya menyatakan bahwa Debt to Asset

Ratio dan Debt to Equity Ratio secara simultan memiliki pengaruh terhadap

Return On Equity. Sedangkan Hakim dan Nuzula (2018) meneliti tentang

pengaruh Corporate dan struktur modal terhadap profitabilitas yang

mengungkapkan bahwa Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio

memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Equity.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada

objek dan periode penelitiannya. Pada penelitian sebelumnya menggunakan

perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) sebagai objeknya dan periode penelitiannya yaitu dari tahun 2009-

2011. Objek yang digunakan pada riset ini yaitu perusahaan perbankan yang

tercatat di bursa efek indonesia dengan periode pelaporan keuangan 2017-

2019. Alasan peneliti memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan


4

perbankan karena industri perbankan yaitu salah satu industri yang harus

mempunyai prospek yang baik dimasa depan dan industri perbankan

berperang penting dalam memberikan kontribusi yang cukup terhadap

pendapatan negara. Industri perbankan kini sudah go public, sehingga para

peneliti dengan mudah melihat posisi keuangan dan kinerja keuangan bank.

Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian tentang

struktur modal dan profitabilitas. Berdasarkan beberapa peneliti sebelumnya,

peneliti menegaskan bahwa hasil penelitian perihal pengaruh struktur modal

terhadap profitabilitas masih belum menunjukkan hasil yang konsisten. Maka

dari itu, peneliti tertarik dan memilih untuk meneliti kembali tentang

“Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Periode

2017-2019”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Return On Equity

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dengan periode 2017-2019 ?

2. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return On Equity

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dengan periode 2017-2019 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Return On

Equity pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dengan periode 2017-2019.


5

2. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On

Equity pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek

indonesia dengan periode 2017-2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan yang dapat

menambah pengetahuan. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa

menjadi bahan rujukan untuk peneliti selanjutnya serta memberikan

penjelasan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampak

struktur modal terhadap profitabilitas khususnya bagi perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

perusahaan dalam menentukan besarnya dana baik yang berasal dari

hutang maupun modal pribadi untuk membiayai kegiatan

operasionalnya.

b. Bagi investor, penelitian ini berguna untuk mengevaluasi kinerja

perusahaan yang tercermin dari struktur modalnya, yang bisa dipakai

sebagai dasar dalam mengambil keputusan sebelum berinvestasi.

c. Bagi para manajer, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur

bagi manajer dalam upaya meningkatkan keuntungan sebagai

sasaran utama perusahaan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Struktur Modal

a. Teori Struktur Modal

1) Pecking Order Theory

Packing Order Theory pertama kali ditemukan oleh Donaldson pada

tahun 1961, tetapi dinamai oleh Myers pada tahun 1984. Packing Order

Theory lebih memilih menggunakan dana internal daripada dana

eksternal karena dana internal tidak memiliki tingkat risiko.

Packing Order Theory belum menemukan struktur modal yang baik.

Perusahaan memiliki hirarki tertentu dalam hal penggunaan dana.

Dimana pendanaan tidak beresiko lebih diutamakan, maka minim resiko

hingga memiliki tingkat resiko yang tinggi. Wetson dan Copeland (2010)

mengemukakan bahwa terdapat urutan skenario dalam menentukan

sumber pendanaan, yaitu:

a) Perusahaan lebih memilih menggunakan pendanaan internal sendiri

daripada pendanaan eksternal. Dana internal diperoleh dari laba

ditahan dari kegiatan operasi perusahaan. Packing Order Theory

diawali dengan adanya asimetri informasi antara manajemen (internal)

dan kreditur atau pemegang saham (eksternal). Pihak internal

tentunya akan lebih mengetahui tentang perusahaan dibandingkan

dengan pihak eksternal. Semakin tinggi asimetri perusahaan, semakin

tinggi resiko yang diperoleh. Semakin tinggi resiko, semakin tinggi

pengembalian yang diharapkan oleh pihak internal. Oleh karena itu,

6
7

perusahaan lebih memilih menggunakan dana internal daripada dana

eksternal.

b) Jika dana internal tidak terpenuhi, perusahaan akan menggunakan

dana eksternal yang paling kecil resikonya yaitu hutang. Hutang juga

memiliki biaya modal yang rendah dan bunga hutang mengurangi

keuntungan perusahaan, sehingga juga dapat mengurangi pajak yang

dibayarkan oleh perusahaan. Hutang juga memiliki biaya bunga tetap.

Artinya, biaya bunga ditentukan saat perusahaan meminjam uang

dibandingkan dengan saat perusahaan menambah saham baru.

Besarnya dividen yang dibayarkan tergantung dari laba bersih

perusahaan.

c) Jika perusahaan dianggap tidak dapat menambah hutang,

perusahaan akan menggunakan opsi terakhirnya yaitu membiayai

saham yang akan diterbitkan perusahaan baru. Penerbitan saham

dianggap sebagai tanda negatif. Perusahaan diyakini tidak dapat

menghasilkan cadangan untuk laba ditahan, yang menunjukkan

bahwa perusahaan tidak dapat meminjam. Packing Order Theory

menggambarkan urutan pendanaan. Manajer keuangan tidak

mempertimbangkan tingkat utang yang optimal. Kebutuhan dana

ditentukan oleh kebutuhan investasi. Teori ini mungkin menjelaskan

mengapa perusahaan dengan margin tinggi sebenarnya memiliki

hutang yang kecil. Tingkat hutang yang rendah bukan karena

perusahaan menutupi sejumlah kecil hutang, tetapi karena

sebenarnya tidak memerlukan pendanaan internal yang cukup untuk

menutupi kebutuhan investasi perusahaan.


8

2) Trade-0ff Theory

Menurut Trade-off theory yang dikemukakan oleh Myers,

perusahaan memiliki tingkat hutang tertentu, dimana penghematan

pajak (tax shield) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan

keuangan (financial distress) yaitu biaya kebangkrutan (bankcrupty

costs) yang meningkat karena memburuknya reputasi perusahaan.

Trade-off theory mengemukakan bahwa penggunaan hutang

menguntungkan perusahaan, baik dalam bentuk hutang jangka panjang

maupun jangka pendek. Jika suatu perusahaan dapat memenuhi

kewajibannya, itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sedang

fluktuatif, dan jika perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi

kewajibannya, itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sedang

dalam keadaan fluktuatif.

b. Pengertian Struktur Modal

Menurut Fahmi (2020:184) struktur modal merupakan gambaran dari

bentuk proporsi finansial suatu perusahaan, yaitu antara modal yang dimiliki

yang bersumber dari hutang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal

sendiri (shareholders equity) yang merupakan sumber pembiayaan suatu

perusahaan. Sedangkan menurut (Brigham & Houston, 2018:476) struktur

modal merupakan kombinasi antara hutang, saham preferen dan saham

biasa yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Selanjutnya

menurut (Sudana, 2011:143) struktur modal adalah berkaitan dengan

pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan

perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri.


9

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan

bahwa struktur modal merupakan susunan modal kerja yang digunakan

perusahaan dalam pembiayaannya yang dilihat dari perbandingan jumlah

hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal perusahaan

biasanya dinyatakan sebagai rasio hutang terhadap modal.

Penelitian ini mengkaji struktur modal perspektif eksternal yaitu

pembiayaan eksternal yang salah satunya adalah hutang. Hutang itu sendiri

dihitung dari rasio hutang jangka pendek atas asset, utang jangka panjang

atas asset, dan total hutang atas asset.

c. Pembagian Struktur Modal

Menurut Fahmi (2020:184) dalam bukunya yang berjudul “Analisis

Laporan Keuangan” untuk memahami struktur modal maka perlu dipahami

pembagian dari struktur modal itu sendiri. Pembagian tersebut secara garis

besar dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu (Martin, Petty,.: 1992)

a) Simple Capital Structure. Artinya, apabila perusahaan hanya

menggunakan modalnya sendiri dalam struktur modalnya.

b) Complex Capital Structure. Artinya, ketika sebuah perusahaan tidak

hanya menggunakan modal ekuitas untuk struktur modalnya, tetapi juga

modal pinjaman.

Perlu diingat bahwa perusahaan menggunakan modal eksternal,

sehingga mereka dapat memasukkan ide dan konsep pihak ketiga.

Misalkan, sebuah perusahaan yang menjual saham baru diakuisisi oleh

orang baru dapat menimbulkan dilusi dan ini bisa terjadi jika perusahaan

menerapkan complex capital structure. Di sisi lain, jika perusahaan membuat

simple capital structure, dilusi tidak mungkin terjadi. Pasalnya, perusahaan


10

tidak menerima dana dari pihak ketiga. Artinya semua keputusan yang

diambil sesuai rencana.

d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal

yaitu sebagai berikut, menurut (Antoni, dkk 2016) :

a. Likuiditas

Likuiditas merupakan rasio yang mempengaruhi struktur modal.

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Likuiditas adalah rasio antara aset lancar perusahaan

dengan hutang lancar.

b. Profitabilitas

Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur modal

perusahaan. tingkat profitailitas akan mempengaruhi keputusan

manajemen untuk melakukan pembiayaan eksternal, dan juga akan

mempengaruhi keputusan manajemen untuk menggunakan dana dalam

kegiatan usahanya.

c. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap besaran struktur

modal. Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah total aset yang dimiliki

oleh perusahaan. Ketika perusahaan semakin besar, maka akan

mengirimkan sinyal yang lebih positif kepada investor atau kreditor untuk

berinvestasi di perusahaan yang akan menyebabkan lebih banyak

penggunaan dana eksternal.


11

e. Rasio Struktur Modal

Ada beberapa rasio yang bisa digunakan dalam mengukur struktur

modal, rasio-rasio tersebut dapat menunjukkan tingkat risiko suatu

perusahaan yang selanjutnya akan mempengaruhi pertimbangan investor

terhadap kondisi perusahaan, antara lain :

a. Debt to Asset Ratio (DAR)

Debt to Asset Ratio dibutuhkan untuk mengukur kesehatan

keuangan perusahaan, terutama dalam menanggung hutang. Jika

rasionya tinggi, artinya hutang dengan dana lebih banyak akan

mempersulit perusahaan untuk mendapatkan pinjaman tambahan karena

dikhawatirkan perusahaan tidak dapat menggunakan asetnya untuk

melunasi hutangnya. Begitu pula jika rasionya rendah maka perusahaan

akan semakin kecil dibiayai dengan hutang.

Debt to Asset Ratio merupakan rasio hutang yang digunakan

untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total asset.

Dengan kata lain, seberapa besar asset perusahaan dibiayai oleh hutang,

atau seberapa besar hutang perusahaan tersebut mempengaruhi

pengelolaan asset (Kasmir, 2019:158). Debt to Asset Ratio dapa di hitung

dengan rumus :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio yang rendah berarti hutang atau kewajiban

perusahaaan lebih kecil dari seluruh asetnya, sehingga dalam kondisi

yang merugikan (misalnya bangkrut), perusahaan tetap dapat melunasi


12

seluruh hutang atau kewajibannya. Sebaliknya, semakin tinggi Debt to

Equity Ratio maka semakin besar pula komposisi jumlah hutang atau

kewajibannya dibandingkan dengan total modal bersih yang dimilikinya,

yang memberikan beban berat bagi pihak luar perusahaan. Tanggung

jawab pihak luar semakin berat, yang menunjukkan bahwa sumber dana

perusahaan sangat bergantung pada pihak eksternal. Apabila

perusahaan gagal mengelola hutangnya secara tepat dan optimal maka

akan berdampak negatif pada kesehatan keuangan perusahaan.

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang

terhadap ekuitas. Rasio ini dapat ditemukan dengan membandingkan

semua hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini

berguna untuk memahami jumlah dana yang akan disediakan oleh

peminjam (kreditur) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio

tersebut digunakan untuk menentukan setiap rupiah dari modal sendiri

yang digunakan sebagai jaminan utang (Kasmir, 2019:160). Debt to

Equity Ratio dapat di hitung dengan rumus :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)

2. Profitabilitas

a. Pengertian Profitabilitas

Investor menggunakan profitabilitas untuk mengukur dan

mengevaluasi profitabilitas perusahaan. Menurut Halim (2017) Profitabilitas

adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan

keahliannya mengelola sumber daya yang dimiliki. Untuk mengukur

perolehan laba suatu perusahaan dibutuhkan penggunaan rasio


13

profitabilitas. Rasio profitabilitas juga memberikan ukuruan tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan. Rasio profitabilitas memiliki beberapa tujuan

untuk perusahaan dan pihak ketiga menurut Kasmir (2019:199), yaitu

sebagai berikut:

a) Mengukur atau menghitung keuntungan yang diperoleh perusahaan

selama periode waktu tertentu.

b) Mengevaluasi profitabilitas perusahaan pada tahun sebelumnya dan

tahun berjalan.

c) Mengevaluasi perubahan laba dari waktu ke waktu.

d) Mengevaluasi laba bersih setelah pajak dalam ekuitas.

e) Mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik

dalam modal pinjaman maupun modal sendiri.

f) Mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan oleh

modal sendiri.

b. Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2019:201) ada beberapa macam rasio profitabilitas

yang biasa digunakan yaitu:

a) Profit Margin (profit margin on sales)

Profit Margin atau margin laba merupakan salah satu rasio yang

digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan penjualan. Metode

pengukuran rasio ini yaitu dengan membandingkan laba bersih setelah

pajak dengan penjualan bersih.

Ada dua rumus untuk mencari profit margin atau margin laba,

yaitu sebagai berikut :


14

1. untulk margin laba kotor, dengan rumus:

Profit Margin = penjualan bersih – harga pokok penjualan


(profit margin on sales) Sales

2. Untuk margin laba bersih, dengan rumus :

Net profit margin = Earning After Interested and Tax (EAIT)


(profit margin on sales) Sales

b) Hasil Pengembalian Investasi (Return on Invesment / ROI)

Return on Invesment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan hasil

atas total aset yang digunakan dalam perusahaan. Return on Invesment

juga menjadi salah satu cara untuk mengukur efesiensi pengelolaan

investasi.

Rumusnya :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

c) Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity / ROE)

Return On Equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih

setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efesiensi

penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasionya, semakin baik.

Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat dan sebaliknya.

Rumusnya :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (𝑅𝑂𝐸) =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

d) Laba per lembar saham biasa (Earning per Share of Common Stock)

Rasio laba per lembar saham atau rasio nilai buku merupakan

ukuran keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi


15

pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen tidak berhasil

memuaskan pemegang saham, sebaliknya jika rasio yang tinggi berarti

kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan kata lain, tingkat

pengembaliannya tinggi.

Rumusnya :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

c. Return On Equity (ROE)

Kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan dengan

menggunakan ROE harus membandingkan jumlah uang yang digunakan

untuk menghasilkan keuntungan tersebut, bukan besarnya keuntungan yang

diperoleh. Salah satu indikator yang sering digunakan investor sebelum

berinvestasi di suatu perusahaan yaitu dengan menggunakan Return On

Equity (ROE). Investor membutuhkan rasio ini agar mengetahui apakah

kinerja keuangan perusahaan cukup baik sebelum berinvestasi. Retur On

Equity juga berfungsi untuk menemukan masalah yang mungkin tidak terlihat

dipermukaan perusahaan.

Tujuan utama perusahaan yang didirikan adalah dengan mendapat

keuntungan dan tingkat profitabilitas yang tinggi, dan semua kegiatan

perusahaan baik operasional maupun non operasional adalah cara untuk

mencapai tujuan tersebut. Dalam penelitian ini, profitabilitas diukur

menggunakan Return On Equity (ROE). Return On Equity adalah rasio yang

menguji seberapa baik perusahaan menggunakan sumber dayanya untuk

memberikan laba atas ekuitas. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik.

Artinya posisi perusahaan semakin kuat dan sebaliknya (Kasmir, 2019:206).


16

B. Tinjauan Empiris

Penelitian Maulita (2018) menegenai pengaruh Debt to Equity Ratio,

Debt to Asset Ratio, dan Long Term Debt to Equity Ratio terhadap

profitabilitas studi pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2016), dengan

hasil penelitiaannya yaitu variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas, Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas dan Long Term Debt to Equity Ratio

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian Ashshiddiqi, dkk (2018) tentang Pengaruh struktur modal

terhadap profitabilitas. Struktur modal sebagai variabel independen yang

diukur dengan Current Ratio (CR), Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to

Equity Ratio (DER). Sedangkan profitabilitas diukur menggunakan Return On

Equity (ROE). Hasil dari penelitian ini tersebut menyatakan bahwa Curren

Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Equity, Debt to

Asset Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Equity dan

Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap Return On Equity.

Rionita dan Abudanti (2018) mengenai pengaruh struktur modal dan

likuiditas terhadap profitabilitas bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

yang menyatakan bahwa Debt Ratio (DR) berpengaruh negatif signifikan

terhadap Return On Equity (ROE). Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh

positif signifikan terhadap Return On Equity (ROE) dan Loan to Deposit Ratio

(LDR) berpengaruh positif terhadap Return On Equity (ROE).

Violita dan Sulasmiyati (2017) tentang Pengaruh struktur modal

terhadap profitabilitas (studi pada perusahaan food and beverages yang


17

terdaftar di Bursa Efek Indonesia), struktur modal diukur dengan Debt Ratio

(DR) dan Debt to Equity Ratio (DER) sedangkan profitabilitas diukur dengan

Return On Equity (ROE) dan Return On Asset (ROA) menyimpulkan bahwa

DR dan DER berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan DR dan DER

berpengaruh signifikan terhadap ROE.

Penelitian Monica dan Sulistyani (2018) mengenai Pengaruh struktur

modal terhadap return on equity perusahaan makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2014-2016. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel debt to asset ratio berpengaruh negatif tetapi

tidak signifikan terhadap return on equity, variabel debt to equity ratio

berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on equity.

Ajlouni dan Shawer (2013) tentang The Effect Of Capital Structure On

Profitability: Evidence From The Petrochemical Companies In The Kingdom

Of Saudi Arabia. International Journal Of Research In Commerce, IT &

Management dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara struktur modal dengan ROA dan ROE,

sementara itu menunjukkan hubungan yang sangat lemah dengan NPM yang

berarti bahwa kinerja profitabilitas perusahaan industry Petrokimia di KSA

tidak relavan dengan struktur modal dan masih ada faktor lain yang

mempengaruhi profitabilitas dari perusahaan-perusahaan ini.

Wiyasa dan Basyith (2018) mengenai The Impact of Capital Structure

on Profitability in the Telecommunication Industry Listed on the Indonesian

Stock Exchange yang menunjukkan hasil bahwa struktur modal yang diukur

menggunakan DER dan DAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap


18

ROE. Sedangkan LTDER berpengaruh positif tetapi tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROE.

Dari penjelasan penelitian terdahulu diatas, berikut ringkasan tinjauan

empiris pada tabel 2.1

Tabel 2. 1 Mapping Tinjauan Empiris

Peneliti/ Hasil
No Judul Variabel Alat analisis
Tahun
1 Dian Pengaruh Debt to Variabel Analisis DER dan DAR tidak
maulita Equity Ratio, Independen regresi berpengaruh signifikan
(2018) Debt to Asset linear terhadap profitabilitas.
Ratio, dan Long  Debt to Equity berganda LDER berpengaruh
Term Debt to Ratio signifikan terhadap
Equity Ratio  Debt to Asset profitabilitas
terhadap Ratio DER, DAR dan LDER
profitabilitas  Long term secara simultan
(studi pada Debt to Ratio berpengaruh signifikan
perusahaan terhadap profitabilitas
manufaktur sub Variabel
sektor makanan Dependen
dan minuman  Profitabilitas
yang terdaftar di
BEI periode
2011-2016)

2 Fajar Analisis Variabel Analisis Current Ratio berpengaruh


Ashshid pengaruh struktu Independen cross negatif signifikan terhadap
diqi, dkk modal terhadap  Current Ratio section dan retyrn on equity.
(2018) profitabilitas  Debt to Equity Analisis Debt to asset ratio
(studi pada Ratio time series berpengaruh negatif
perusahaan  Debt to Asset signifikan terhadap return
LQ45 yang Ratio on equity.
terdaftar di BEI Debt to equity ratio
pada periode Variabel berpengaruh positif
2013-2016) Dependen signifikan terhadap return
 Profitabilitas on equity.
(ROE)
3 Rionita Pengaruh Variabel Analisis Debt ratio berpengaruh
dan struktur modal Independen regresi negatif signifikan terhadap
Abudan dan likuiditas  Debt Ratio linear return on equity.
ti (2018) terhadap  Debt to equity berganda Debt to equity ratio
profitabilitas bank ratio berpengaruh positif
yang terdaftar di Loan to signifikan terhadap return
Bursa Efek deposit ratio on equity.
19

Peneliti/ Hasil
No Judul Variabel Alat analisis
Tahun
Indonesia Loan to deposite ratio
Variabel berpengaruh positif
Dependen signifikan terhadap return
 Return on on equity.
equity
4 Violita Pengaruh Variabel Analisis Debt ratio dan debt equity
dan struktur modal Independen regresi ratio secara simultan
Sulasmi terhadap  Debt ratio linear berpengaruh signifikan
yati profitabilitas  Debt to equity berganda terhadap return on asset
(2017) (studi pada ratio dan return on equity.
perusahaan food Debt ratio dan debt to
and beverages Variabel equity ratio secara parsial
yang terdaftar di Dependen berpengaruh signifikan
Bursa Efek  Return on terhadap return on asset.
Indonesia tahun asset debt ratio dan debt to
2013-2016)  Return on equity ratio secara parsial
equity berpengaruh signifikan
terhadap return on equity

5 Monica Pengaruh Variabel Analisis Variabel debt to asset ratio


dan struktur modal Independen regresi berpengaruh negatif tetapi
Sulistya terhadap return  debt to asset linear tidak signifikan terhadap
ni on equity ratio berganda return on equity
(2018) perusahaan  debt to equity sedangkan variabel debt to
makanan dan ratio equity ratio berpengaruh
minuman yang positif dan signifikan
terdaftar di Bursa Variabel terhadap return on equity.
Efek Indonesia Dependen
2014-2016.  return on
equity
6 Ajlouni The Effect Of  Strukut modal Analisis Tidak terdapat hubungan
dan Capital Structure (Debt ratio) regresi yang signifikan antar
Shawer On Profitability:  Profitabilitas sederhana struktur modal dengan ROI
(2013) Evidence From (ROA, ROI dan ROA, sementara itu
The dan NPR) menunjukkan hubungan
Petrochemical yang sangat lemah dengan
Companies In NPM. Artinya kinerja
The Kingdom Of profitabilitas perusahaan
Saudi Arabia. industry petrokimia di KSA
International tidak relavan dengan
Journal Of struktur permodalan dan
Research In terdapat faktor-faktor lain
Commerce, IT & yang mempengaruhi
Management. profitabilitas perusahaan-
perusahaan ini.
20

Peneliti/ Hasil
No Judul Variabel Alat analisis
Tahun
7 Wiyasa The Impact of  Debt to Equity Analisi  Struktur modal DAR dan
dan Capital Structure Ratio (DER) regresi DER berpengaruh negatif
Basyith on Profitability in  Debt to Asset berganda dan signifikan terhadap
(2018) the Ratio (DAR) dan analisis ROE.
Telecommunicati  Long term data panel  Struktur modal LTDER
on Industry Listed debt to equity berpengaruh positif tetapi
on the ratio (LTDER) tidak berpengaruh
Indonesian Stock signifikan terhadap ROE.
Exchange.  Return On
Advances in Equity (ROE)
Economics,
Business and
Management
Research,
volume 117.

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan teori yang dijelaskan sebelumnya dan penelitian

sebelumnya, terdapat pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas. Dalam

penelitian ini struktur modal diukur menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR)

dan Debt to Equity Ratio (DER). Masing-masing variabel dalam struktur

modal akan diuji pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel terikatnya

yaitu Return On Equity (ROE) yang diukur dalam penelitian ini.

Penelitian ini meneliti apakah struktur modal mempunyai pengaruh

terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan periode 2017-2019

dengan menggunakan analisis regresi linear berganda sehingga dapat

digambarkan kerangka konsep yang dapat di lihat pada Gambar 2.1


21

Struktur Modal Profitabilitas

Debt to Asset
Ratio (DAR)
Return On Equity
(ROE)
Debt to Equity
Ratio (DER)

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian tersebut diekspresikan

dalam bentuk kalimat tanya. Dikatakan bersifat sementara, karena jawaban

yang diberikan hanya berdasarkan teori yang relavan, bukan berdasarkan

fakta melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2015:63).

Berdasarkan teori dan kesimpulan penelitian terdahulu diatas, maka

penelitian ini dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:

1. Debt to Asset Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return

On Equity pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2017-2019.

2. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return

On Equity pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2017-2019.

1. Pengaruh Debt to Asset Ratio Terhadap Return On Equity

Perusahaan yang memberikan kredit kepada pihak luar akan

menanggung resiko hutang sebagai akibat dari pinjaman ini. Semakin

banyak hutang yang dimiliki, semakin besar resiko yang dihadapi


22

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan

alternatif lain untuk mencapai keuntungan yang diharapkan. Alternatif

yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar hutang yang digunakan

sebagai sumber penggunaan perusahaan untuk meningkatkan kinerja

perusahaan yang merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan.

Meskipun potensi keuntungan yang besar, penggunaan hutang dapat

menyebabkan masalah keuangan atau resiko bagi perusahaan. Hal ini

terjadi karena perusahaan harus menanggung beban bunga pinjaman

dan membayar kembali serangkaian hutang yang dipinjam, dan dapat

mengurangi keuntungan perusahaan.

Hasil perhitungan Debt to Asset Ratio menunjukkan jumlah hutang

yang dapat dijamin oleh total aset atau besarnya dana yang

disumbangkan oleh kreditur terhadap total aset yang dimiliki

perusahaan. Semakin tinggi DAR, maka semakain besar proporsi hutang

yang digunakan untuk membiayai investasi suatu aset. Hal ini juga

berarti bahwa resiko perusahaan meningkat (Sudana, 2011:20). Hal ini

sesuai dengan penelitian Monica (2018) yang menunjukkan bahwa Debt

to Asset ratio (DAR) bepengaruh negatif signifikan terhadap Return On

Equity (ROE).

2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity

Hutang timbul karena tidak semua kebutuhan perusahaan dapat

dipenuhi dengan modal sendiri. Oleh karena itu, perusahaan mencari

tambahan modal melalui hutang. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan

perbandingan antara total hutang dan total ekuitas yang dimiliki oleh

suatu perusahaan. Berdasarkan hal tersebut sesuai dengan trade-off


23

theory yang dikemukakan oleh Myers, yang menyebutkan bahwa

perusahaan akan menggunakan hutang pada tingkat hutang tertentu,

dimana penghematan pajak (tax shield) terhadap tambahan hutang

sama dengan biaya kesulitan hutang atau financial distress (Myers et al.,

2011:447). Besarnya hutang pada struktur modal perusahaan sangat

penting dalam memenuhi pertimbangan antara resiko dan keuntungan

yang didapat. Rionita (2018) dalam penelitiannya menemukan bahwa

Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif signifikan terhadap

Return On Equity (ROE). Hal yang sejalan juga dalam penelitian Monica

(2018) yang menyebutkan bahwa DER berpengaruh positif signifikan

terhadap ROE.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis

penelitian eksplanatori yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara

satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel

mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian

yang membutuhkan banyak angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran

data tersebut serta dari penampilan hasilnya (Sugiyono, 2015). Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui sebab akibat dari variabel-variabel

yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Galeri Investasi Bursa Efek

Indonesia (BEI) Universitas Muhammadiyah Makassar Jl. Sultan Alauddin

no.259 Makassar, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Karena Bursa

Efek Indonesia merupakan forum yang menyediakan data bagi peneliti untuk

diteliti yaitu laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia, maka peneliti memilih lokasi penelitian ini. Waktu

penelitian ini sekitar dua bulan pada tahun 2021.

C. Defenisi Operasional dan Pengukurannya

Dalam penelitian, variabel harus dipelajari atau diteliti dan diperjelas

serta dibatasi agar sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono

(2015:38) Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

ditetapkan oleh peneliti dalam bentuk apapun yang akan dipelajari untuk

24
25

mendapatkan informasi tentangnya dan kemudian menarik kesimpulan.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu :

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi

atau menyebabkan perubahan variabel dependen/terikat (Sugiyono,

2015:39). Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu struktur

modal yang diukur menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to

Equity Ratio (DER).

a. Debt to Asset Ratio (X1)

Debt to Asset Ratio didefinisikan sebagai rasio yang mengukur

seberapa besar aset perusahaan ditutupi oleh hutang atau seberapa

besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aset.

Semakin tinggi DAR, maka semakin banyak sumber pembiayaan

untuk pinjaman dalam membiayai asset. Nilai DAR yang tinggi akan

menampakkan resiko yang tinggi karena perusahaan khawatir

asetnya tidak akan sanggup menutupi utangnya dan akan semakin

sulit memperoleh pinjaman tambahan (Kasmir, 2014:156). DAR

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

b. Debt to Equity Ratio (X2)

Debt to Equity Ratio didefinisikan sebagai rasio hutang yang

digunakan untuk mengukur jumlah hutang dengan ekuitas (Kasmir,

2014:157). Rasio ini digunakan untuk menentukan jumlah dana yang

akan diberikan kepada kreditur dengan pemilik perusahaan. Semakin


26

tinggi DER, maka semakin tinggi tingkat kegagalan yang terjadi pada

perusahaan tersebut, dan sebaliknya semakin rendah DER maka

semakin rendah resiko kegagalan yang terjadi pada perusahaan. DER

dihitung dengan rumus :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2015:39). Variabel dependen yang digunakan yaitu

Profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Equity (ROE).

a. Return On Equity (ROE)

Return On Equity didefinisikan sebagai rasio untuk mengukur

laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas. Rasio ini menunjukkan

seberapa efektif perusahaan mengelola ekuitasnya dengan mengukur

tingkat pengembalian investasi oleh pemilik ekuitas sebagai

pemegang saham perusahaan. Semakin tinggi ROE, maka semakin

efisien penggunaan modal perusahaan (Rosyadah, dkk, 2012:4).

ROE dihitung dengan rumus:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
27

Tabel 3. 1
Pengukuran Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Satuan

DAR (X1) Rasio untuk Rasio


melihat seberapa 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐴𝑅 =
mampu asset 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
yang dibiayai
utang pada suatu
perusahaan

DER (X2) Rasio untuk


mengukur 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 =
ketersediaan 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
dana kreditor
untuk
dipinjamkan
kepada pemilik
perusahaan

ROE (Y) Rasio ini Rasio


menunjukkan 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑂𝐸 =
seberapa efektif 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
perusahaan
mengelola
ekuitasnya
dengan
mengukur tingkat
pengembalian
investasi oleh
pemelik ekuitas
sebagai
pemegang
saham
perusahaan.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi didefinisikan sebagai suatu lingkungan generalisasi yang

mencakup objek/subjek dengan kualitas dan sifat tertentu yang diakui

melalui peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2015:215). Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 45


28

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

periode 2017-2019 yang telah terindeks di Bursa Efek Indonesia.

2. Sampel

Sampel yaitu bagian dari populasi itu. Populasi itu misalnya

penduduk suatu tempat tertentu, jumlah tenaga kerja pada suatu usaha

tertentu, banyaknya jumlah pengajar dan mahasiswa pada suatu

perguruan tinggi tertentu dan sebagainya (Sugiyono, 2015:215). Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan

peneliti memilih sampel yang memenuhi standar atau kriteria tertentu

yang sesuai dengan tujuan penelitiannya. Standar atau kriteria pemilihan

sampel pada penelitian ini adalah:

a. Perusahaan perbankan yang terdaftar dan masih aktif di Bursa Efek

Indonesia.

b. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan

selama periode pengamatan dari tahun 2017 sampai 2019.

c. Laporan keuangan dapat diakses dan memiliki kelengkapan data

sesuai dengan variabel penelitian.

Tabel 3.2
Kriteria Perusahaan
Tahun
No Kriteria
2017-2019
Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
1 45
Efek Indonesia
Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan
2 (34)
tahunan dengan lengkap selama periode 2017-2019
Laporan keuangan dapat diakses dan memiliki
3 0
kelengkapan data sesuai dengan variabel penelitian
Jumlah Sampel 11
Total data Sampel (3 x 11) 33
29

Berdasarkan kriteria diatas, sehingga sampel diperoleh sebanyak

11 perusahan perbankaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

memenuhi pertimbangan-pertimbangan dalam penelitian ini. Jumlah

periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini selama 3 tahun,

sehingga jumlah data diperoleh sebanyak 33 data laporan keuangan.

Berikut daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian

sebagai berikut:

Tabel 3. 3
Daftar Sampel
No Kode Nama Perusahaan
1 AGRO PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
2 BABP PT Bank MNC Internasional Tbk.
3 BBNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
4 BBKP PT. Bank Bukopin Tbk.
5 BBTN PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
6 BJBR
Banten
7 BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
8 BKSW PT. Bank QNB Indonesia Tbk.
9 BNBA PT. Bank Bumi Arta Tbk.
10 INPC PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk
11 MAYA PT Bank Mayapada Internasional Tbk

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan data sekunder dimana data yang dibutuhkan dalam

penelitian dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.


30

2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian

ini adalah data dokumentasi, dengan mengumpulkan dokumen– dokumen

perusahaan. Dimana data-data tersebut bersumber dari Annual Report

dan laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019 pada situs (www.idx.co.id).

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Metode analisis yang digunakan dalam penalitian ini yaitu analisis

deskriptif. Analisis deksriptif adalah menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis yang digunakan yaitu

analisis mean, maksimum, minimum dan standar deviasi (Sugiyono,

2015:147)

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum menggunakan analisis regresi sebagai alat untuk

menyelidiki dampak variabel yang akan diselidiki, ada banyak uji asumsi

klasik yang harus terpenuhi. Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi

empat uji yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji

heteroskedastisitas serta uji autokorelasi.


31

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas ini bertujuan untuk memeriksa apakah dalam

metode regresi variabel penggangu atau residual berdistribusi normal

(Ghozali, 2016:160). Tujuan dari pengujian ini yaitu untuk mengetahui

apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi

normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Metode yang digunakan adalah

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal.

Pengujian normalitas dapat dilihat dengan menampilkan

penyebaran data (titik-titik) pada pada norma P plot of regresion

standazzed residual variabel dependen, dimana:

1) Jika data menyebar disekitar diagonal dan mengikuti arah posisi

garis diagonal maka model regresi termasuk asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti

arah posisi garis diagonal maka model regresi tersebut tidak

termasuk asumsi klasik.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

hubungan antar variabel independen (Santoso, 2012:59). Cara untuk

mengetahui ada atau tidaknya multikolonieritas suatu model regresi

yaitu :
32

1) Jika nilai tolerance > 0.10 dan VIF < 10, artinya tidak terdapat

multikolonieritas pada data penelitian.

2) Jika nilai tolerance < 0.10 dan VIF > 10, artinya adanya gangguan

multikolonieritas pada data penelitian.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menguji apakah didalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu

pengamatan dengan pengamatan yang lain berbeda disebut

heteroskedastisitas, sedangkan model yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Menurut Ghozali (2016:134) untuk melihat apakah terjadi

heteroskedastisitas dalah dengan memperhatikan grafik Plot antara

nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residual SRESID.

Dimana sumbu Y diprediksi dan sumbu X residual yang telah di

standardized. Berikut dasar analisis uji heteroskedastisitas yaitu :

1) Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola

beraturan (bergelombang, melebar kemudian menyempit)

menunjukkan adanya heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik berada diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak menunjukkan adanya

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan model regresi linear yang bertujuan

untuk menguji ada tidaknya korelasi antara kesalahan penganggu

pada periode t dengan kesalahan penganggu periode t-1 (periode


33

sebelumnya). Masalah autokorelasi disebabkan oleh fakta bahwa

residual tidak bebas dari nilai yang diamati satu demi satu. Model

regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi

autokorelasi, dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW test).

Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi ditentukan

sebagai berikut :

Tabel 3.4
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
Keterangan Jika
Terdapat autokorelasi d<dl atau d > 4 - dl
Tidak terdapat
du < d < 4-du
autokorelasi
dl < d < du atau
Tidak ada kesimpulan
4-du < d < 4-dl

3. Analisis Statistik Inferensial

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data sampel dan

hasilnya akan digenerealisasikan untuk populasi dimana sampel diambil.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear

berganda. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

variabel yaitu hubungan antara satu variabel independen (X) dengan

variabel dependen (Y). Model regresi dirumuskan dengan persamaan

sebagai berikut :

𝒀 = 𝜶 + 𝜷₁𝑿₁ + 𝜷₂𝑿₂ + 𝒆

Ket :

Y = Profitabilias

a = Konstanta

X1 = Debt to Asset Ratio


34

X2 = Debt to Equity Ratio

β = Koefisien regresi

e = Error term (residual)

4. Analisis Uji Hipotesis

a. Uji t

Uji t digunakan untuk signifikansi masing-masing koefisien,

untuk dapat melihat apakah secara parsial DAR dan DER

berpengaruh signifikan terhadap ROE. Dengan kata lain, uji t

digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

bebas secara parsial (sendiri) terhadap variabel terikat. Berdasarkan

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka dirumuskan

hipotesis statistik yang akan diuji sebagai berikut :

a. Hipotesis Pertama

Ho1: β1 = 0, artinya Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh

signifikan terhadap Return On Equity pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha1: β1 ≠ 0, artinya Debt to Asset Ratio berpengaruh signifikan

terhadap Return On Equity pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Hipotesis kedua

Ho2: β2 = 0, artinya Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh

signifikan terhadap Return On Equity pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


35

Ha2: β2 ≠ 0. Artinya Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan

terhadap Return On Equity pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Uji F (uji model)

Uji F digunakan untuk menunjukka apakah model yang

dibangun menggambarkan fakta di tempat penelitian atau model

dapat digeneralisasi di tempat penelitian. Pengujian hipotesis

penelitian didasarkan pada kriteria pengambilan keputusan sebagai

berikut :

1) Jika F-hitung < F-tabel dan sig lebih besar dari 0,05 maka Ho

diterima, berarti model tidak menggambarkan fakta.

2) Jika F-hitung > F-tabel dan sig lebih kecil dari 0,05 maka Ho

ditolak, berarti model menggambarkan fakta.

c. Uji Determinasi (R2)

Uji determinasi merupakan uji yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar model yang dibangun menggambarkan

fakta atau sesuai kenyataan di tempat penelitian. Harus dihitung

dengan rumus koefisien determinasi (R2 X 100%) dengan syarat 0 ≤

R2 ≤ 1≤R^2≤1. Nilai koefisien berkisar 0-1, semakin mendekati 1

maka model semakin baik menggambarkan fakta.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambar Umum Perusahaan

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Menurut sejarahnya, pasar modal sudah ada sebelum indonesia

merdeka, dan pasar modal atau bursa efek sudah ada di Batavia sejak

zaman penjajahan Belanda pada tahun 1912. Pasar modal kemudian

didirikan oleh pemerintah Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial

atau VOC. Perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak

berkembang seperti yang diharapkan, bahkan beberapa periode kegiatan

pasar modal mengalami kesenjangan. Disebabkan oleh berbagai faktor

seperti perang dunia II bursa efek harus ditutup, bahkan dari tahun 1914

sampai 1918 bursa efek harus ditutup disebabkan pecahnya perang dunia

I, dan kembali beroperasi tahun 1925-1942. Terjadi masalah politik di bursa

efek Semarang dan Surabaya kembali ditutup awal tahun 1939, kemudian

bursa efek Jakarta ditutup tahun 1942-1952.

Perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah

Republik Indonesia dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi Bursa

Efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pada tahun 1956-1977,

perdagangan di Bursa Efek harus vakum. Namun setelah jeda yang lama,

Pemerintah Republik Indonesia membuka kembali pasar modalnya di

tahun 1977 dan diresmikan oleh presiden Suharto pada tanggal 10 Agustus

1977.

Bursa Efek Indonesia merupakan pihak penyedia dan penyelenggara

sistem serta sarana untuk mempertemukan penawaran dan penjualan efek

36
37

diantara mereka. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya

(BES) digabungkan sehingga menjadi Bursa Efek Indonesia. Demi

kepentingan operasi dan derivatif menjadi BEI, maka Bursa hasil

penggabungan mulai berjalan pada tanggal 1 Desember 2007.

Ketentuan Undang-Undang N0.8 1995 tentang pasar modal semkain

mempererat peran BEJ dan BES sebagai bagian dari Self Regulatory

Organization (SRO), dan sistem perdagangan BEJ dilaksanakan dengan

menggunakan Jakarta Trading System (JATS). Pada akhir tahun 2007,

dengan pengesahan pemegang saham kedua efek tersebut, BES

melakukan merger dengan BEJ dan berganti nama menjadi BEI.

Penggabungan menjadi bursa yang terpadu tentang perkembangan pasar

modal indonesia telah memasuki era baru, yang diharapkan dapat

berperan penting dalam pembangunan berkelanjutan perekonomian

nasional dimasa mendatang. Sejak 22 Mei 1995, BEI telah memakai sistem

perdagangan yang disebut Jakarta Automated Trading System (JATS)

untuk mengganti sistem manual yang sebelumnya telah digunakan. Pada 2

Maret 2009, sistem JATS telah digantikan oleh sistem JATS Next.

2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia

1. Visi menjadikan bursa efek yang kompetitif serta kredibilitas ke tingkat

dunia.

2. Misi membangun infrastruktur pasar keuangan yang terpercaya dan

kredibel untuk mewujudkan pasar yang teratur, wajar, dan efisien

serta dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan melalui

produk dan layanan yang inovatif.


38

3. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Struktur organisasi yang menjelaskan tentang tanggung jawab dan

kekuasaan yang wajib dilakukan sesuai dengan tempatnya dalam

organisasi termasuk struktur organisasi yang baik. Dengan kata lain, dalam

struktur organisasi yang baik, tidak ada orang atau departemen lain yang

akan merebut kekuasaan dan mengelak dari tanggung jawab. Struktur

organisasi diperlukan untuk membantu mengarahkan pekerjaaan di dalam

organisasi agar dapat mengkoordinasikan pekerjaan tersebut dan

menyelaraskan dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari struktur organisasi

yang ada, kita dapat melihat kewajiban dan tanggung jawab setiap orang

agar dapat memenuhi kewajibannya. Sistem organisasi yang bagus juga

akan memudahkan dalam mengontrol perusahaan. Struktur organisasi

bursa efek indonesia adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Sumber: www.idx.co.id
39

4. Perusahaan Perbankan

Sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia terbagi beberapa subsektor

yang terdiri dari perbankan, lembaga pembiayaan perusahaan efek dan

perusahaan asuransi dll. Bank disebut lembaga keuangan dan aktivitas

utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, serta deposito.

Maka bank juga disebut sebagai wadah yang memberikan jaminan dana

(kredit) bagi yang membutuhkan. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10

Tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan materi adalah

“badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak”.

Berdasarkan pengertian diatas, bank adalah perusahaan yang

bergerak di bidang keuangan, yang berarti bahwa kegiatan perbankan

selalu terkait dengan sektor keuangan, perbankan Indonesia berasaskan

demokrasi ekonomi, dan menggunakan prinsip kehati-hatian dalam

menjalankan usahanya. Demokrasi ekonomi sendiri dilaksanakan

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan asas industri

perbankan, tujuan perbankan Indonesia adalah untuk mendukung

terselenggaranya pembangunan nasional guna mendorong pemerataan

pembangunan, yang hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi dan stabilitas

nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Perusahaan perbankan merupakan salah satu sektor keuangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang saat ini

sedang banyak diperhatikan oleh para penanam modal yaitu perbankan.

Karena pendapatan atau return saham yang akan mereka terima cukup
40

menjanjikan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi

perusahaan perbankan yang terdafar di Bursa Efek Indonesia selama

periode 2017 sampai 2019.

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Data atas Variabel Penelitian

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2017-2019 sebanyak 11 perusahaan. Data dalam penelitian ini

diperoleh dengan cara melihat laporan keuangan tahunan pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dan penelitian ini dilakukan

selama 3 tahun pengamatan sehingga jumlah data laporan keuangan dan

laporan tahunan yang diperoleh sebanyak 33 data. Penelitian ini

menggunakan variabel dependen yaitu profitabilitas yang diukur dengan

Return On Equity (ROE), serta variabel independen yaitu struktur modal

yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio

(DAR).

2. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif yaitu suatu bentuk analisis data penelitian untuk

menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan sampel. Analisis

deskriptif juga digunakan untuk menjelaskan variabel penelitian. Variabel

bebas yaitu Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio sedangkan

variabel independen adalah Return On Equity. Dapat dilihat dari Tabel 4.1
41

Tabel 4. 1
Statistik Deskriptif

Rata-Rata Tahunan 11 Rata-rata


variabel perusahaan selama tiga
2017 2018 2019 tahun
DAR 0.85 0.84 0.84 0.84
DER 7.26 6.50 6.43 6.73
ROE 6.36 8.33 5.64 6.78

Debt to Asset Ratio (DAR), Berdasarkan tabel 4.1 diketahui, nilai

rata-rata tahun 2017 sebesar 0.85, tahun 2018 sebesar 0.84 dan pada

tahun 2019 sebesar 0,84 dan total nilai rata-rata Debt to Asset Ratio (DAR)

mulai tahun 2017-2019 adalah 0.84. Jadi, nilai rata-rata pada DAR terdapat

penurunan di tahun 2017 ke 2018 sebesar 0,01 sedangkan pada tahun

2018 ke 2019 tidak terjadi perubahan.

Debt to Equity Ratio (DER), berdasarkan tabel 4.1 diketahui, nilai

rata-rata pada tahun 2017 sebesar 7.26, tahun 2018 sebesar 6.50

sedangkan pada tahun 2019 sebesar 6.43 dan total rata-rata Debt to Equity

Ratio (DER) tahun 2017-2019 adalah 6.73. Jadi, nilai rata-rata pada Debt

to Equity Ratio mengalami penurunan yang dari tahun ke tahun selama

periode 2017-2019.

Return On Equity (ROE), berdasarkan tabel 4.1 diketahui, nilai rata-

rata pada tahun 2017 sebesar 6.36, tahun 2018 sebesar 8.33 dan tahun

2019 sebesar 5.64 dan total rata-rata pada tahun Return On Equity (ROE)

pada tahun 2017-2019 adalah 6.78. Jadi, nilai rata-rata pada ROE

mengalami peningkatan di tahun 2018 dan menurun di tahun 2019.

3. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan agar suatu penaksiran regresi itu

valid dan bisa dipercaya serta untuk mengetahui apakah data yang dipakai
42

sudah melengkapi kebutuhan dalam model regresi dari estimasi model

yang dipilih. Sebelum membuat persamaan dari pengujian regresi

berganda, maka dapat dilakukan beberapa pengujian sebagai berikut :

a. Hasil Uji Normalitas

Dalam model regresi, uji normalitas yang digunakan dalam

menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi

normal atau tidak. Nilai residual yang berdistribusi normal merupakan

model regresi yang baik. Cara pengujian normalitas didasarkan pada

penyebaran data pada sumber diagonal dalam grafik Normal P-plot of

regresion standardizzed residual. Dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2
P-P Plot Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa titik-titik

menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai

residual tersebut telah normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

data telah berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan analisis regresi.


43

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas dikerjakan untuk memahami ikatan

yang terjadi antar variabel bebas. Model penelitian dengan

multikolonieritas rendah dikatakan baik. Multikolonieritas yang tinggi

menunjukkan bahwa model memiliki satu variabel dependen yang

secara parsial mempengaruhi variabel lainnya. Pengujian

multikolonieritas dapat didasarkan pada tolerance dan VIF. Jika nilai

tolerance > 0.10 dan VIF < 10 maka mengalami gangguan

multikolonieritas pada penelitian tersebut. Dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4. 2
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Variabel Tolerance VIF
DAR (X1) 0.312 3.206
DER (X2) 0.312 3.206
a. Dependent Variable: ROE (Y)
Sumber : Lampiran 3

Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Tolerance pada setiap

variabel independen yaitu DAR (0,312) dan DER (0,312), nilai

Tolerance kedua variabel tersebut lebih besar dari 0,10. Sementara itu,

nilai VIF setiap variabel yaitu DAR (3,206) dan DER (3,206), nilai VIF

kedua variabel tersebut lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas.

c. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Untuk mengetahui pola sebaran data yang mendukung masing-

masing variabel penelitian yaitu menggunakan pengujian

heteroskedastisitas. Uji scatterplot merupakan pengujian yang dipakai


44

dalam uji heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji heteraskedastisitas

maka didapatkan hasil pada gambar 4.3 dibawah ini :

Gambar 4. 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0, titik tidak hanya mengumpul

hanya diatas atau dibawah saja, sehingga dapat disimpulkan tidak

terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi yang baik dapat

terpenuhi.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi menguji apakah model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji
45

ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan

menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi diperoleh hasil pada

Tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel 4.3
Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson
ModelSummaryb
Model Durbin-Watson
1 1.572

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui nilai Durbin-

Watson (d) sebesar 1,572. Jika dibandingkan dengan nilai Tabel Durbin-

Watson dengan k=3, n=33 dan signifikansi 5% diketahui nilai dl = 1.258

dan du = 1,651. Jadi, nilai 1.258 < 1.572 < 1,651. Jika nilai Durbin-

Watson (d) terletak antara nilai dl dan du maka dapat disimpulkan tidak

ada masalah autokorelasi.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to

Equity Ratio (DER) terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.

𝒀 = 𝜶 + 𝜷₁𝑿₁ + 𝜷₂𝑿₂ + 𝒆
46

Berdasarkan data tersebut diperoleh hasil regresi linear berganda

sebagai berikut:

Tabel 4. 4
Hasil Pengujian Hipotesis
HIP Variabel Variabel Hasil Regresi
Independen Dependen B Beta t-hit sig Keterangan
H1 Debt to Asset Return On -170.05 -0.783 -2.737 0.01 Signifikan
Ratio (DAR) Equity
(ROE)

H2 Debt to Equity Return On 2.780 0.856 2.993 0.005 Signifikan


Ratio (DER) Equity
(ROE)

R = 0.484
R Square = 0.234
F = 4.582 Sig = 0.018
Persamaan Regresi Y = 130,965 - 170,053 + 2,780 + e

Bersumber dari lampiran 4

Berdasarkan regresi data sederhana diatas, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Nilai koefisien regresi sebesar -170,053 menunjukkan variabel Debt to

Asset Ratio mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap

terhadap Return On Equity, artinya Debt to Asset Ratio meniingkat

sebesar satu 1 maka Return On Equity mengalami penurunan

sebesar 170,053.

2. Nilai koefisiean regresi sebesar 2,780 menunjukkan variabel Debt to

Equity Ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

Return On Equity, artinya jika Debt to Equity Ratio meningkat sebesar

satu 1 maka Return On Equity mengalami peningkatan sebesar 2,780.


47

b. Pengujian Hipotesis (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen. Berdasarkan hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis statistik yang akan diuji

sebagai berikut :

a. Hipotesis Pertama

Ho1: β1 = 0, artinya Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh signifikan

terhadap Return On Equity pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha1: β1 ≠ 0, artinya Debt to Asset Ratio berpengaruh signifikan

terhadap Return On Equity pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Hipotesis Kedua

Ho2: β2 = 0, artinya Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan

terhadap Return On Equity pada perusahaan perbankan yang

terdafar di Bursa Efek Indonesia.

Ha2: β2 ≠ 0, artinya Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan

terhadap Return On Equity pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, yang menguji pengaruh Debt to

Assets Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity dapat di

jelaskan sebagai berikut

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa Debt to Asset Ratio (DAR)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Equity (ROE).


48

Dari hasil pengujian regresi linear berganda diperoleh nilai koefisiean

regresi B (170,053) dan nilai Beta (-0,783) dan memiliki nilai sig

sebesar (0.01), karena nilai sig lebih kecil dari taraf sigifikansi 5% atau

0.05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel Debt to Asset Ratio (DAR)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Equity (ROE)

pada perusahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2017-2019. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Equity (ROE).

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien

regresi B (2,780) dan nilai Beta (0,856) dan memiliki nilai sig sebesar

(0,005). Karena nilai sig. lebih kecil dari taraf signifikan 5% atau

menyatakan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.

Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak.

c. Pengujian Hipotesis Model (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan apakah model yang

dibangun menggambarkan fakta ditempat penelitian atau model dapat

digeneralisasi di tempat penelitian.

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan nilai Fhitung sebesar 4,582 dan

nilai signifikansi sebesar 0,018 dengan tingkat signifikansi yang digunakan

sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai signifikansi

yang dihasilkan sebesar 0,018 < 0,05 sehingga keputusannya adalah


49

Debt to Assets Ratio dan Debt to Equity Ratio menggambarkan fakta

ditempat penelitian atau dapat digeneralisasi ditempat penelitian.

d. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi (R²) menunjukkan proporsi yang diterangkan

oleh variabel bebas dalam model terhadap variabel terikatnya, sisanya

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model,

formulasi model yang keliru dan kesalahan eksperimen.

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa koefisien determinan

sebesar 0,234 atau sebesar 23,4% variabel terkait Debt to Asset Ratio

dan Debt to Equity Ration menggambarkan fakta dan sisanya sebesar

76,6% merupakan keterbatasan data dalam mengungkapkan fakta serta

error peneliti.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis penelitian diatas, adapun pembahasan

pada pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut:

a. Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Return On Equity

Berdasrkan hasil uji T menyatakan bahwa variabel Debt to Asset

Ratio (DAR) mempunyai nilai koefisien regresi B sebear -170,053 dan

dengan nilai Sig sebesar 0,01 dimana lebih kecil dari α = 0,05 yaitu 0,01 <

0,05. Hal ini membuktikan bahwa Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahan

perbakan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.

Hal ini dapat dilihat pada koefisien regresi B variabel DAR yang

angka negatif (-) pada koefisien B menunjukkan adanya pergerakan

berlawanan antara variabel Debt to Asset Ratio terhadap Return On


50

Equity dimana saat DAR meningkat maka ROE menurun, begitu juga

sebaliknya apabila DAR menurun maka ROE akan meningkat. Penjelasan

ini sesuai dengan teori (Hanafi, 2010:313) bahwa perusahaan yang

mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi sebenarnya memiliki tingkat

hutang yang rendah. Nilai negatif pada Beta menunjukkan bahwa jika

DAR diturunkan 1 satuan maka diestimasikan ROE meningkat sebesar

0,873 satuan. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba bersih

tidak diimbangi dengan hutang yang sangat besar, sehingga ROE

menjadi lebih rendah. Penyebab kondisi ini adalah perusahaan

membutuhkan aset yang sangat besar, tetapi modal perusahaan tidak

mumpuni dan perusahaan harus mengambil pinjaman hutang dalam

jumlah besar.

Hasil penelitian ini sejalan dan sesuai pada penelitian yang teliti

oleh Monica (2018) yang menemukan bahwa Debt to Asset Ratio (DAR)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Equity (ROE).

Hasil penelitian ini juga didukung oleh Ashshiddiqi (2018) yang

menemukan bahwa DAR berpengaruuh negatif dan signifikan terhadap

ROE.

b. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity

Berdasarkan hasil uji T menunjukkan bahwa variabel Debt to

Equity Ratio (DER) memiliki nilai koefisien regresi B sebesar 2.780

dengan nilai Sig. sebesar 0,005 dimana lebih kecil dari α = 0.05 yaitu

0.005 < 0,05. Hal ini menemukan bahwa variable Debt to Equity Ratio

berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Equity (ROE) pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode


51

2017-2019. Pengaruh positif antara Debt to Equity Ratio terhadap Return

On Equity mempunyai arti peningkatan pemakaian hutang akan berakibat

pada peningkatan profitabilitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan trade

off theory yang diungkapkan oleh Myers, meningkatkan pemakaian

hutang bisa menambah profitabilitas, manejer keuangan diingatkan untuk

menerapkan hutang hanya sampai dimana penghematan pajak yang

ditimbul dalam bunga pinjaman yang bersifat tax deductible lebih besar

atau sama dengan biaya kesulitan keuangan, karena strukur modal yang

optimal dapat berhasil karena perusahaan memakai rasio hutang pada

ekuitas (debt to equity ratio) yang paling akurat untuk perusahaan.

Pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity

merupakan indikasi bahwa Debt to Equity Ratio merupakan variabel yang

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh struktur modal terhadap

profitabilitas.

Debt to Equity Ratio yang rendah berarti hutang atau kewajiban

perusahaaan lebih kecil dari seluruh asetnya, sehingga dalam kondisi

yang merugikan (misalnya bangkrut), perusahaan tetap dapat melunasi

seluruh hutang atau kewajibannya. Sebaliknya, semakin tinggi Debt to

Equity Ratio maka semakin besar pula komposisi jumlah hutang atau

kewajibannya dbandingkan dengan total modal bersih yang dimilikinya,

yang memberikan beban berat bagi pihak luar perusahaan. tanggung

jawab pihak luar semakin berat, yang menunjukkan bahwa sumber dana

perusahaan sangat bergantung pada pihak eksternal. Apabila perusahaan

gagal mengelola utangnya secara tepat dan optimal maka akan

berdampak negatif pada kesehatan keuangan perusahaan.


52

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilkukan oleh rionita

(2018) yang menemukan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROE . Hasil penelitian ini juga didukung oleh Monica (2018)

yang menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROE.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

Maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Variabel Debt to Assets Ratio (DAR) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019, hal ini ditunjukkan

oleh nilai signifikansi (0.01 < 0.05).

2. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019, hal ini ditunjukkan

oleh nilai signifikansi (0.005 < 0.05).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini, maka terdapat beberapa

saran untuk hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan perlu untuk menentukan besaran dana baik yang

bersumber dari hutang maupun modal sendiri untuk membiayai kegiatan

operasionalnya. Serta perusahan dapat meningkatkan kinerja

perusahaannya yaitu melalui pemanfaatan aktiva, hutang dan modalnya

secara efisien dan efektif agar menghasilkan keuntungan yang

direncanakan. Selain itu perusahaan juga dapat mengontrol sejauh mana

beban hutang yang ditanggung oleh perusahaan. Perusahaan yang terlalu

banyak memiliki beban hutang akan semakin berat atau sulit untuk

53
54

melunasinya kecuali pengembalian atau keuntungan yang diharapkan

mampu menutupi hutang-hutang perusahaan.

2. Bagi inverstor penting untuk menilai kinerja perusahaan terlebih dahulu

melalui struktur modal, supaya dapat digunakan sebagai acuan untuk

menentukan dasar pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Serta lebih

selektif dalam mennetukan investasi pada suatu saham perusahaan

terutama perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi daripada struktur

modalnya. Tingkat hutang yang tinggi dapat menyebabkan kebangkrutan

jika tidak diikuti dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba

yang tinggi. Oleh karena itu tinkat hutang harus diperhatikan.

3. Bagi manajer harus lebih meningkatkan dan memaksimalkan profitabilitas

perusahaan sebagai tujuan utamanya.


DAFTAR PUSTAKA

Antoni,. Chandra, C., & Susanti, F. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Benefita. 1(2), 78-94

Ajlouni, A., & Shawer, M. (2013). The Effect Of Capital Structure On Profitability:
Evidence From The Petrochemical Companies In The Kingdom Of Saudi
Arabia. International Journal Of Research In Commerce, IT &
Management.

Ashshiddiqi, F., Diana, N., & Afifudin. (2018). Analisis Pengaruh Struktur Modal
Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2016). Jurnal Ilmiah Riset
Akuntansi. 7(4), 2018.

Brigham, E.F., & Houston, J.F. (2018). Fundamentals Of Financial Management.


United States of Amerika.

Fahmi, Irham. (2020). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Faizatur, R., Suhadak., & Darminto. (2013). Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2011). Jurnal
Administrasi Bisnis, 3(2), 13.

Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, A. (2017). Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset
Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. Jurnal Universitas
Maritim Raja Ali Haji, 1-14.

Hanafi, M. (2010). Manajemen Keuangan: Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Ketujuh.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (Revisi 2019). Analisis Laporan Keuangan. Depok: Rajawali Pers.

Maulana, Iqbal. (2020). Konsep Struktur Modal. Uiversitas Mercu Buana.

Maulita, D. (2018). Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio
(DAR), dan Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) Terhadap

55
56

Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan


dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2016). Jurnal
Akuntansi, 5(2), 132-137.

Monica., Sulistyani. L., & Nurdyastuti. T. (2018) Pengaruh Struktur Modal


Terhadap Return On Equity Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Jurnal of
Accounting and Financial, 3(2).

Mujariyah. (2016). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan (Studi


pada Bank Milik BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2008-2014). JOM FISIF, 3(2).

Myers, Stewart et al. (2011). Principle of Corporate Finance Published , 10th


Edition. New York: McGraw-Hill

Rionita, K., & Abundanti, N. (2018). Pengaruh Struktur Modal dan Likuiditas
Terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E-
Jurnal Manajemen Unud, 7(6).

Rosyadah, F. (2012). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Fakultas


Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya, Malang.

Sudana, I Made. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktek.


Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Syamsuddin, L. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan:Konsep Aplikasi


dalam Perencanaan , Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta:
Rajawali Pers.

Violita, R.Y., & Sulasmiayati, S. (2017). Pengaruh Struktur Modal Terhadap


Profitabilitas (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB). 51(1).

Weston, J. F., & Copeland, T. E. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta:


Binarupa Aksara

Wiyasa, I.W., & Basyith, A. (2018). The Impact of Capital Structure on Profitability
in the Telecommunication Industry Listed on the Indonesian Stock
Exchange. Advances in Economics, Business and Management
Research, volume 117.

www.idx.co.id (diakses Juli 2021)


LAMPIRAN

57
58

Lampiran 1 :

Daftar sampel

No Kode Nama Perusahaan

1 AGRO PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

2 BABP PT Bank MNC Internasional Tbk.

3 BBNI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

4 BBKP PT Bank Bukopin Tbk.

5 BBTN PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan


6 BJBR
Banten

7 BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

8 BKSW PT Bank QNB Indonesia Tbk

9 BNBA PT Bank Bumi Arta Tbk

10 INPC PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

11 MAYA PT Bank Mayapada Internasional Tbk


59

Lampiran 2 :

Data variabel penelitian Debt to Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio
(DER) dan Return On Equity Ratio (ROE)

KODE
NO TAHUN DAR DER ROE
PERUSAHAAN
2017 0.81 4.25 5.64
1 AGRO 2018 0.81 4.27 5.8
2019 0.83 5.04 1.16
2017 0.88 7.55 1.85
2 BABP 2018 0.87 6.59 2.95
2019 0.85 5.8 3.17
2017 0.82 5.79 15.6
3 BBNI 2018 0.83 6.08 16.1
2019 0.81 5.51 14.00
2017 0.94 14.75 1.85
4 BBKP 2018 0.91 10.13 2.95
2019 0.91 10.26 3.17
2017 0.86 10.34 18.11
5 BBTN 2018 0.86 11.06 14.89
2019 0.86 11.3 1.00
2017 0.86 9.78 20.05
6 BJBR 2018 0.87 9.22 18.31
2019 0.86 8.79 16.51
2017 0.79 5.22 14.53
7 BMRI 2018 0.78 5.09 16.23
2019 0.78 4.91 15.08
2017 0.84 5.17 -26.95
8 BKSW 2018 0.77 3.38 0.42
2019 0.8 3.91 0.05
2017 0.81 4.15 6.96
9 BNBA 2018 0.8 3.88 6.81
2019 0.8 3.99 3.57
2017 0.84 5.15 1.71
10 INPC 2018 0.82 4.67 1.43
2019 0.82 4.63 -1.63
2017 0.89 7.75 10.64
11 MAYA 2018 0.88 7.06 5.75
2019 0.87 6.57 5.92
60

Lampiran 3 : Uji Asumsi Klasik

Coefficientsa
Variabel Tolerance VIF
DAR (X1) 0.312 3.206
DER (X2) 0.312 3.206
a. Dependent Variable: ROE (Y)
61

Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.572

Lampiran 4 : Hasil Uji Hipotesis

Model Summaryb
Std.
Adjusted
R Error of Durbin-
Model R R
Square the Watson
Square
Estimate

1 .484a 0.234 0.183 8.11605 1.572


a. Predictors: (Constant), DER (X2), DAR (X1)
b. Dependent Variable: ROE (Y)
62

ANOVAa
Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square
Regressi
603.591 2 301.796 4.582 .018b
on
1
Residual 1976.11 30 65.87
Total 2579.7 32
a. Dependent Variable: ROE (Y)
b. Predictors: (Constant), DER (X2), DAR(X1)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.

Std.
B Beta
Error
1 (Constant) 130.965 47.179 2.776 0.009
DAR (X1) -170.053 62.136 -0.783 -2.737 0.01
DER (X2) 2.78 0.929 0.856 2.993 0.005
a. Dependent Variable: ROE (Y)
BIOGRAFI PENULIS

Siti Wahyuni Putri lahir di Bura’ne pada tanggal 01

November 1999. Penulis merupakan anak ketiga dari 4

bersaudara dari pasangan suami istri Bapak Sunarso

dan Ibu Syamsia. Peneliti sekarang bertempat tinggal di

Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar,

Sulawesi Selatan.

Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri No. 69 Galesong 1

lulus tahun 2011, SMP Negeri 2 Galesong Selatan lulus tahun 2014, SMA

Negeri 1 Galesong Selatan lulus tahun 2017, dan pada tahun 2017 penulis

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dan Alhamdulillah penulis berhasil

diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa di Kampus Universitas

Muhammadiyah Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Manajemen Strata 1 (S1) pada tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai