SKRIPSI
OLEH
ASMAUL HUSNA
NIM 105711105616
i
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur akhirnya
Karya Ilmiah yang berjudul “Pengaruh
Pembangunan Infrastruktur terhadap Investasi
di Kabupaten Soppeng” ini kupersembahkan
untuk Ayah dan Ibu dan terima kasih atas
semua doa restu dan dukungan baik moral
maupun spiritual sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
MOTTO HIDUP
Kadang-kadang ada banyak sekali hambatan
saat kau mau menggapai mimpi
dan terkadang hambatan ini menjadi
jembatan ke mimpimu.
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
kedua orang tua penulis bapak Jumardi dan ibu Nadirah yang senantiasa memberi
harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
vi
3. Ibu Hj. Naidah, SE., M. Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
5. Ibu Linda Arisanti Razak, SE., M. Si. Ak, selaku Pembimbing II yang telah
Makassar.
8. Terima kasih untuk Selviati dan Reski.S telah memberikan arahan dan banyak
9. Terima kasih untuk teman-teman kelas EP.16 B yang selalu belajar bersama
Pembangunan angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
11. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
vii
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
Makassar.
Asmaul Husna
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iv
ABSTRAK ......................................................................................................ix
ABSTRACT .....................................................................................................x
xi
D. Hipotesis ..................................................................................19
D. Pembahasan............................................................................46
A. Kesimpulan ..............................................................................51
B. Saran .......................................................................................51
xii
DAFTAR TABEL
Tahun 2015-2019
Tahun 2015-2019
Tahun 2015-2019
Tahun 2015-2019
Tahun 2015-2019
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
investasi baik dari dalam maupun luar negeri dengan memanfaatkan data
1
2
manusia. Maka dari itu untuk mencapai kesehatan yang baik di butuhkan pula
yang dibutuhkan terbagi dalam infrastruktur kesehatan fisik dan non fisik.
klinik, apotik, obat, jalan raya, rel kereta api, bandara dan sebagainya.
pendidikan segala potensi dan bakat terpandang dapat bermanfaat bagi diri
pribadi maupun kepentingan orang banyak, dalam hal ini pendidikan menjadi
merupakan investasi paling utama bagi bangsa, apalagi bagi bangsa yang
(Sri Minarti, 2011). Untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan bermutu
maka diperlukan kualitas infrastruktur yang baik pula. Jika infrastruktur yang
sendirinya sistem dan tujuan pendidikan yang akan dicapai dapat berjalan
dengan baik. Sebaliknya, jika infrastruktur sektor pendidikan yang buruk maka
berdampak buruk pula pada sistem dan tujuan pendidikan yang ada. Dalam
sektor pertanian yang juga belum merata. Pada zaman sekarang ini,
bukan lagi sekedar pada ketersediaan jalan, DAM, saluran irigasi, tanggul dan
antar petani dan dunia yang lebih luas. Sayangnya, saat ini diskusi masalah
pertanian pun harus mulai bergeser pada sesuatu yang lebih besar agar
tersebut pun akan memanfaatkan hal tersebut dengan baik dan menjadi
sejahtera.
tinggi. Dilihat dari pembangunan infrastruktur yang cukup tinggi juga secara
tertinggi terjadi pada tahun 2017 sebesar 13,89 persen dengan nilai investasi
Tabel 1.1
Perkembangan Nilai Investasi Kabupaten Soppeng Tahun 2015-2019
yang diperoleh dari BPS Minahasa Tenggara. Tujuan dari penelitian tersebut
dan penelitian ini dilakukan di kantor Badan Pusat Statistik dengan mengambil
sampel data resmi mengenai listrik, jalan, air, pendapatan perkapita, rasio gini,
7
PDB, inflasi, suku bunga dan nilai tukar. Tujuan penelitian ini untuk menguji
Investasi di Kab.Soppeng”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
pihak lain:
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
A. Tinjauan Teori
a. Teori Infrastruktur
dan karena bisnis itu baik, tidak akan mendapat kesulitan dalam
gedung dan fasilitas publik lain seperti listrik, telekomunikasi, air bersih
9
10
Muhammad 2004).
ekonomi dan sosial”. Ada tiga alasan pokok yang dapat dikemukakan
pekerjaan. Hal ini merupakan salah satu nilai penting dan langkah
b. Teori Investasi
Oleh sebab itu tingkat MEI tidak dapat ditentukan dengan pasti.
(profit actual).
tertentu.
B. Tinjauan Empiris
ini dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang
dilakukan. Dari penelitian terdahulu tidak ditemukan judul yang sama dengan
judul yang digunakan tetapi didasari dengan kesamaan antara variabel terikat
penulis.
terhadap investasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Luh Putu Putri Awandari (2016) tentang
transparasi.
Tabel 2.1
Tinjauan Empiris
Metode Hasil
No Peneliti Judul
Penelitian Penelitian
1. Ferdy Pengaruh Metode analisis Hasil penelitian
Posumah 2015 Pembangunan yang digunakan menunjukkan
(Jurnal Berkala Infrastruktur adalah model bahwa
Ilmiah Efisiensi terhadap analisis regresi pembangunan
Vol. 15 No. 2) Investasi di berganda infrastruktur
Kab. Minahasa dengan data sektor
Tenggara sekunder yang kesehatan dan
diperoleh dari sektor
instansi-instansi pendidikan tidak
terkait. berpengaruh
terhadap
investasi.
Sedangkan
pembangunan
sektor pertanian
berpengaruh
terhadap
investasi
2. Luh Putu Putri Pengaruh Penelitian ini Hasil analisis
Awandari 2016 Infrastruktur, menggunakan menunjukkan
( E-Jurnal Investasi dan data sekunder, bahwa
Ekonomi Pertumbuhan kemudian infrastruktur,
Pembangunan Ekonomi dianalisis investasi dan
Universitas terhadap menggunakan pertumbuhan
Udayana, Kesejahteraan teknik analisis ekonomi
5(12) : 1435- Masyarakat jalur memiliki
1462) melalui pengaruh positif
Kesempatan dan signifikan
Kerja terhadap
kesempatan
kerja.
3. Phany Ineke Pengaruh Metode Hasil Penelitian
Putri 2014 Investasi, penelitian yang menunjukan
(Jurnal Tenaga Kerja, digunakan bahwa investasi
Ekonomi dan Belanja Modal, adalah metode domestik,
Kebijakan, Dan kuantitatif pengeluaran
7(2)) Infrastruktur modal, tenaga
Terhadap kerja dan
Pertumbuhan infrastruktur
Ekonomi Pulau berpengaruh
Jawa positif secara
signifikan
16
terhadap
pertumbuhan
ekonomi di
pulau Jawa
sementara jalan
bukan aspal
berpengaruh
positif namun
tidak signifikan.
4. Mega Lestari Pengaruh Penelitian ini Hasil dari
dan Suhadak Pembangunan merupakan penelitian ini
2019 (Jurnal Infrastruktur penelitian menunjukan
Administrasi Terhadap eksplanatori bahwa terdapat
Bisnis Vol.70 Pertumbuhan dengan pengaruh
No.1) Ekonomi Dan pendekatan signifikasi
Pemerataan kuantitatif. antara
Ekonomi Di pembangunan
Indonesia infrastruktur dan
pertumbuhan
ekonomi dan
tidak terdapat
pengaruh
signifikan antara
pembangunan
infrastruktur
terhadap
pemerataan
ekonomi.
5. Edi Haji, Peran Metode Hasil penelitian
Burhanuddin Pemerintah penelitian yang ini adalah
Kiyai, dan dalam digunakan keterbukaan
Jericho Mewujudkan adalah metode dan transparasi
D.Pombengi Pembangunan kualitatif dalam
2015 (Jurnal Infrastruktur pengambilan
Administrasi Pendidikan keputusan,
Publik) perencanaan,
dan
peaksanaan
kegiatan,
penggunaan
anggaran dsb
selalu
melibatkan
pihak-pihak
terkait sebagai
alat kontrol agar
supaya
pembangunan
tidak terhambat
karena adanya
17
keterbukaan
atau
transparasi.
C. Kerangka Konsep
akses lebih luas untuk menikmati sumber daya. Melalui intensif infrastruktur
segala potensi yang dimiliki seseorang yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri
Infrastruktur sektor
kesehatan (X1)
Kerangka Konsep
Gambar 2.1
pendidikan (X2), dan infrastruktur sektor pertanian (X3) serta satu variabel
berjalan dengan baik jika keberadaan infrastruktur tersebut layak dan baik
serta memadainya sumber daya manusia. Sumber daya manusia (SDM) yang
infrastruktur sektor pendidikan juga harus sesuai dengan sistem dan tujuan
infrastruktur yang layak. Begitu pula, di sektor kesehatan sebab SDM yang
layak untuk bekerja adalah mereka-mereka yang dalam keadaan sehat, Maka
dari itu untuk mencapai kesehatan yang baik di butuhkan pula sarana dan
D. Hipotesis
investasi.
investasi.
A. Jenis Penelitian
Lembaga pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain, Badan Pusat
tertulis baik yang berasal dari instansi terkait maupun di internet, yang
21
22
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip
dari instansi-instansi terkait. Sumber data dalam penelitian ini adalah data
infrastruktur.
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah investasi (Y).
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
1. Infrastruktur
(X1)
2. Infrastruktur
(X2)
3. Infrastruktur
(X3)
4. Investasi
Nilai sekarang − nilai sebelumnya
Pertumbuhan =
(Y) Nilai sebelumnys
1. Dokumentasi
sudah berlalu.
2. Studi Pustaka
Dimana :
Y = Investasi
α = Kostanta
e = error term
Alat uji yang digunakan adalah uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik
uji asumsi klasik maka dapat dikatakan lulus uji asumsi. Ada empat
a. Uji Normalitas
digunakan. Uji kolmogrov smirnov adalah uji beda antara data yang
b. Uji Multikolineritas
2001).
sebagai berikut :
VIF Tolerance
𝟏
𝑉𝐼𝐹𝑖 = dan (𝛽2 ) = 1 ⁄𝑉𝐼𝐹
𝟏−𝑹𝟐𝒊
Keterangan :
β2 = R-Square
27
tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
adalah uji durbin watson, uji dengan run test dan jika data observasi
apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita
28
baik garis regresi dan sebaliknya jika mendekati angka 0 maka garis
Sulawesi selatan yang terletak di antara 40 06’ 00” – 40 32’ 00” Lintang
Selatan 1190 47’ 18” – 1200 06’ 13” Bujur Timur dan berada sekitar 180
dengan luas daratan 700 km2 berada pada ketinggian rata-rata kurang
lebih 60 M diatas permukaan laut dan perbukitan yang luasnya 800 km2
29
30
Sungai Lajaroko.
sekita 180 mm dan 15 hari hujan/bulan. Jumlah hari hujan tertinggi yaitu
bulan desember yaitu 5 hari hujan. Ditinjau dari jenis tanah jenis-jenis
2. Kesehatan
3. Pendidikan
4. Pertanian
yang terdiri dari 29.083,7 hektar lahan sawah dan 68.888,3 hektar
lahan bukan sawah. Lahan pertanian sawah berupa lahan sawah irigasi
seluas 24.708,3 hektar dan sawah tadah hujan seluas 4.809,4 hektar.
Produksi padi selama tahun 2017 sebesar 309.816 ton dan lahan
panen seluas 53.223, 8 hektar. Jagung sebanyak 84.759 ton dari lahan
Milling Unit sebanyak 467 buah. Lahan puso tanaman padi seluas
2.477,2 hektar.
B. Hasil Penelitian
aplikasi SPSS 21. Oleh sebab itu perlu diketahui perkembangan secara
1. Pembangunan Infrastruktur
Tabel 4.1
Data Dana Realisasi Infrastruktur Sektor Kesehatan
Kab. Soppeng Tahun 2015-2019
infrastruktur yang tinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar 21,63%
Tabel 4.2
Data Dana Realisasi Infrastruktur Sektor Pendidikan
Kab. Soppeng Tahun 2015-2019
pendidikan yang paling rendah terjadi pada tahun 2015 sebesar 2,19%
Tabel 4.3
Data Dana Realisasi Infrastruktur Sektor Pertanian
Kab. Soppeng Tahun 2015-2019
pertanian yang baik terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 20,17%
Rp.12.031.248.154,00.
2. Investasi
mengalami naik turun dalam kurun 5 tahun. Hal ini dapat dilihat pada
Tabel 4.4
Investasi ADHK Kab.Soppeng 2015-2019
pertumbuhan sebesar 9,63% dan dengan dana senilai 2,3 triliun dan laju
C. Analisis Data
21. Sehinga sebelum melakukan uji linear berganda, maka terlebih dahulu
yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolineritas, uji autokorelasi, dan
uji heterokedastisitas.
37
a. Uji Normalitas
- Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka data penelitian
berdistribusi normal.
- Sebaliknya jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka data
Tabel 4.5
Uji Normalitas
tailed) sebesar 0,662 lebih besar dari 0,05. Maka sesuai dengan
Gambar 4.2
Uji Normalitas
garis diagonal.
b. Uji Multikolineritas
adanya multikorelasi maka dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF
- Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikorelasi
- Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10 maka terjadi masalah
multikorelasi
Tabel 4.6
Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Kesehatan (X1) .947 1.056
1 Pendidkan (X2) .710 1.409
Pertanian (X3) .729 1.371
a. Dependent Variable: Investasi (Y)
Sumber : data diolah di SPSS 21
c. Uji heterokedastisitas
membentuk pola.
Gambar 4.3
Uji Heterokedastisitas
d. Uji Autokorelasi
Watson dan uji Run-test, namun pada penelitian ini digunakan uji
- Jika nilai Asymp. Sig (2 tailed) < dari 0,05 maka terdapat gejala
autokorelasi
- Sebaliknya jika Asymp. Sig (2 tailed) > dari 0.05 maka tidak
Tabel 4.7
Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .38808
Cases < Test Value 2
Cases >= Test Value 3
Total Cases 5
Number of Runs 4
Z .109
Asymp. Sig. (2-tailed) .913
a. Median
bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,913 > 0.05 maka diterima. Data
autokeralasi.
atau tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X) terhadap
Tabel 4.8
Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 11.655 2.562 4.549 .138
Kesehatan (X1) -.048 .140 -.156 -.340 .791
1
Pendidkan (X2) .045 .079 .302 .571 .670
Pertanian (X3) -.299 .160 -.976 -1.871 .312
a. Dependent Variable: Investasi (Y)
Sumber : data diolah di SPSS 21
berikut ini :
a. Uji t
hipotesis diterma.
- Jika nilai signifikansi (Sig). > probabilitas 0,05 maka tidak ada
hipotesis ditolak.
Ttabel = (α/2 ; n – k – 1)
= (0,05/2 ; 5 – 3 – 1)
= 12,71
terhadap variabel Y.
Tabel 4.9
Tabel R2 (Koefisien Determinasi)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .895a .802 .207 1.29012
a. Predictors: (Constant), Pertanian (X3), Kesehatan (X1), Pendidkan
(X2)
b. Dependent Variable: Investasi (Y)
Sumber : data diolah di SPSS 21
D. Pembahasan
investasi
investasi
investasi
investasi.
investasi.
investasi.
B. Saran
1. Bagi Pemerintah
lengkap.
melakukan penelitian.
50
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi & Hadi. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2.
Alfabeta:Bandung
Haji, E., Kiyai, B., & Pombengi, J. 2015. Peran Pemerintah Daerah dalam
Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan (suatu Studi di
Sekolah Menengah Atas (Sma/ma) Kota Tidore Kepulauan). JURNAL
ADMINISTRASI PUBLIK, 4(32).
John M, Keyness. 1936. The General Theory of Employment, Interest and Money.
Harcourt Brace:New York
51
52
Subagyo, Joko. 2011. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Rineka
Cipta:Jakarta
53
54
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
Uji Normalitas
Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Kesehatan (X1) .947 1.056
1 Pendidkan (X2) .710 1.409
Pertanian (X3) .729 1.371
a. Dependent Variable: Investasi (Y)
Sumber : data diolah di SPSS 21
Uji Heterokedastisias
Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .38808
Cases < Test Value 2
Cases >= Test Value 3
Total Cases 5
Number of Runs 4
Z .109
Asymp. Sig. (2-tailed) .913
a. Median
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 11.655 2.562 4.549 .138
Kesehatan (X1) -.048 .140 -.156 -.340 .791
1
Pendidkan (X2) .045 .079 .302 .571 .670
Pertanian (X3) -.299 .160 -.976 -1.871 .312
a. Dependent Variable: Investasi (Y)
Sumber : data diolah di SPSS 21
59
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .895a .802 .207 1.29012
a. Predictors: (Constant), Pertanian (X3), Kesehatan (X1), Pendidkan
(X2)
b. Dependent Variable: Investasi (Y)
Sumber : data diolah di SPSS 21
60
LAMPIRAN 6
61
BIOGRAFI
ASMAUL HUSNA, Dilahirkan di Kabupaten Soppeng
2010. Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan di SMP Negeri 1
2013 dan selesai pada tahun 2016. Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan
Makassar (UNISMUH) Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Program Studi Ekonomi
Pembangunan.